Anda di halaman 1dari 14

BOOK REPORT

Pokok-pokok Akidah Salaf


Diajukan untuk memenuhi tugas
Mata Kuliah Ilmu Kalam

disusun oleh:

Iryanti Rachmaniar 1112051000111

KPI 2 D

UNIVERSITAS ISLAM NEGRI

SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

jl. ir.H.Juanda No.95 Ciputat, Tangerang selatan 15412

Telp. (021) 7401925, (021) 7402928, fax. 7402928, Email: info@uinjkt.ac.id


KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr. wb.

Puji serta syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala
limpahan nikmat dan rahmatnya terutama kepada penulis, sehingga
penulis bisa menyelesaikan Book report ini. Dan tak lupa kita haturkan
kepada nabi besar kita Muhammad SAW, beserta keluarganya yang
istiqomah di jalan-Nya.

Book report ini dibuat sebagai tugas Mahasiswa/I dari UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta dalam mata kuliah Ilmu Kalam. Dalam Book report ini
penulis akan membahas mengenai pokok-pokok aqidah salaf. Semoga
book report ini dapat menjadi suatu ilmu pengetahuan dan pembelajaran
bagi para pembaca.

Penulis juga tidak lupa mengucapkan terimakasih kepada pihak-


pihak yang telah memberikan dukungan kepada penulis, dan penulis
sadar dalam book report ini masih banyak kekurangan maka dari itu
penulis memohon kritik dan saran yang membangun agar kedepannya
bisa menjadi lebih baik lagi.

Wassalamualaikum.wr.wb.

Jakarta, 3 juni 2013


Penulis

Dasar-dasar akidah dalam pandangan ahli hadits

Ahlus sunnah beriman kepada Allah swt malaikat-malaikatNya, kitab-


kitabNya, rasul-rasulNya, juga beriman kepada semua yang diriwayatkan
oleh para rawi yang terpercaya (tsiqah) dari rasulullah saw menyatakan
keesaan Allah dalam segala sesuatu, menyatakan kenabian muhammad
saw dan beriman kepada surga, neraka dan kebangkitan setelah
kematian.

Allah bersemayam diatas Arsy (al-istiwa)

Ahlus sunnah beriman terhadap bersemayamnya Allah diatas


ArsyNya secara hakiki yang sesuai dengan kemahaagunganNya.

Sifat dua tangan

Ahlus sunnah beriman dengan sifat dua tangan dan bahwasanya itu
adalah sifat hakiki yang menunjukan kepada makna yang pantas bagi
Allah swt.

Sifat dua mata

Ahlus sunnah menetapkan sifat dua mata bagi Allah swt sesuai
dengan kemahaagunganNya.

Sifat wajah

Sifat wajah adalah sifat yang tetap bagi Allah swt sesuai dengan
kemahaagungan Allah, dan Ahlus sunnah berpandangan bahwa itu sifat
hakiki, maka mereka tidak memalingkannya dari makna zhahirnya dengan
takwil.

Nama-nama Allah adalah nama yang terbaik (Al-Asma Al-Husna)


bagi Allah dan bukan makhluk
Tidak boleh dikatakan bahwasanya nama-nama Allah adalah dzat
Allah sendiri atau bukan dzat Allah secara umum; akan tetapi didalam hal
ini harus ada rincian.

Sifat Al-ilmu

Sifat Al-ilmu adalah sifat yang tetap bagi allah swt berdasarkan al-
quran, as-sunnah dan Ijma.

Sifat mendengar (As-sama) dab melihat (Al-Bashar)

Ahlus sunnah menetapkan bahwasanya Allah memiliki sifat


mendengar dan sifat melihat, dan keduanya adalah sifat hakiki yang
menunjukan kepada makna hakiki, dan dengan cara dan bentuk yang
layak bagi Allah swt.

Semua kekuatan adalah milik Allah

Ahlus sunnah menetapkan bahwasanya Allah memiliki sifat kekuatan;


Dialah yang maha kuat yang tidak terkalahkan, dan kekuatanNya tidak
memiliki batas.

Kebaikan dan keburukan adalah karena Qadha dan Qadar Allah

Kebaikan dan keburukan keduanya adalah diciptakan (makhluk) dan


ditakdirkan oleh Allah swt, keduanyatidak akan terjadi kecuali oleh
izinNya; Dialah yang menciptakan keduanya. Ini adalah pandangan Ahlus
sunnah, hanya saja keburukan tidak boleh(tidak pantas) disandarkan
kepada Allah, karena mengandung makna yang tercela dan aib.

sifat berkehendak (Al-masyiah)

Ahlus sunnah menetapkan adanya kehendak alamiyah dan itulah


takdir azali, dan juga kehendak syariyah, yaitu yang diinginkan dari
hamba secara syari. Yang pertama bisa diwujudkan sekalipun tidak
diridhai oleh Allah, sedangkan yang kedua diridhai oleh Allah sekalipun
tidak selalu bisa dilaksanakan, dan semua hamba akan diminta tanggung
jawabnya karena tuntutan kehendak syariyah.

Kesanggupan (Al- istithaah)

Ahlus sunah menetapkan bahwasanya manusia memiliki


kesanggupan dalam arti kemampuan, kemungkinan dan bagusnya
peralatan, dan kesanggupan dalam konotasi ini boleh jadi ada terlebih
dahulu sebelum perbuatan atau bersamaan dengannya. Ini tidak sebagai
penyebab suatu perbuatan, akan tetapi perintah syariat berkaitan erat
dengannya. Sedangkan kesanggupan yang menjadi penyebab terjadinya
perbuatan ialah yang kesanggupan yang dikenal dengan taufik, dan ini
adalah karena kehendak Allah semata, dan ini pulalah yang menyertai
perbuatan.

Perbuatan-perbuatan hamba

Ahlus sunnah berpandangan bahwa perbuatan-perbuatan hamba


adalah ciptaan (makhluk) Allah dan ditakdirkan olehNya.

Al-Quran adalah kalam Allah secara hakiki dan bukan makhluk

Ahlus sunnah berpandangan: Al-Quran adalah firman (kalam) Allah


secara hakiki dan bukan makhluk (ciptaan). Ahlus sunnah juga
membidahkan orang yang tidak memiliki sikap terhadap al-quran (tidak
mengatakan al-Quran itu makhluk dan tidak juga mengatakan al-Quran
itu bukan makhluk), juga orang yang mengatakan: lafazhku (ucapanku)
dengan al-Quran adalah makhluk.

Orang-orang mukmin akan melihat tuhannya di akhirat

Ahlus sunnah berpandangan bahwasanya orang-orang mukmin akan


melihat Allah di hari akhirat dengan mata mereka dengan penglihatan
hakiki, mereka tidak akan berdesak-desakan ketika melihat kepadaNya
dan bukan melihat secara ilmiah sebagaimana yang di dengungkan oleh
kelompok ahli Bidah.
Pandangan Ahlus sunnah wal jamaah terhadap orang yang
melakukan dosa besar

Ahlus sunnah tidak menghukum orang yang melakukan dosa besar


dengan kufur, akan tetapi dia adalah seorang muslim yang fasik. Ahlus
sunnah tidak mengkafirkan seorangpun karena suatu dosa selama dia
tidak menghalalkan dosa tersebut, mereka perpandangan, pelaku dosa
besar tergantung kehendak Allah di hari kiamat, jika Allah menghendaki
untuk mengampuninya, dia mengampuninya, atau jika Dia menghendaki
untuk mengadzabnya, Dia mengadzabnya.

Rukun-rukun iman

Rukun iman menurut Ahlus sunnah ada enam, ialah; beriman kepada
Allah, malaikat-malaikatNya, kitab-kitabNya, rasul-rasulNya, hari akhir,
dan Qadar yang baik dan buruk.

Rukun-rukun islam

Ahlus sunnah mendefinisikan islam sebagaimana nabi


mendefinisikannya didalam hadits: islam adalah engkau bersaksi bahwa
tidak ada tuhan selain Allah dan bahwasanya nabi muhammad adalah
hamba dan rasulNya....

Perbedaan antara iman dengan islam

Apabila islam dan iman disebut bersamaan maka islam maksudnya


adalah amal perbuatan yang zhahir, sedangkan iman adalah itiqad dan
amaliah batin, dan apabila salah satu yang disebutkan maka yang
dimaksud adalah keduanya.

Allah maha membolak-balikan Hati

Ahlus sunnah berpandangan, hanya Allah swt semata yang


membolak-balikan hati hamba-hambaNya diantara jari-jariNya.

Syafaat (Asy-syafaah)
Ahlus sunnah beriman terhadap syafaat nabi saw pada hari kiamat
dengan segala macamnya, yang diantaranya adalah syafaat beliau untuk
orang-orang yang pernah melakukan dosa-dosa besar dari umatnya.

Adzab kubur

Ahlus sunnah beriman terhadap keberadaan adzab kubur secara


hakiki sebagaimana yang terdapat didalam al-quran dan as-sunnah.

Telaga (Al- Haudh)

Ahlus sunnah beriman terhadap Haudh nabi saw dengan sifat-sifat


sebagaimana yang terdapat di dalam hadits-hadits yang shahih.

Jembatan di atas Neraka jahanam (Al-shirath)

Ahlus sunnah beriman bahwasanya jembatan yang terbentang diatas


neraka jahanam adalah benar adanya; sebagaimana yang terdapat di
dalam al-quran, as-sunnah dan ijma.

Kebangkitan (Al-Bats)

Ahlus sunnah mengimani adanya kebangkitan setelah kematian di


hari kiamat secara hakiki dengan badan dan ruh.

Perhitugan amal (Al-hisab)

Ahlus sunnah beriman bahwa semua manusia akan berdiri di


hadapan Allah swt pada hari kiamat untuk hisab dan diperlihatkannya
amal perbuatan mereka.

Bertambah dan berkurangnya iman

Ahlus sunnah mengimani bahwasanya iman adalah ucapan (qaul)


dan perbuatan yang dapat bertambah dan berkurang. Ahlus sunnah tidak
mengatakan bahwa iman itu makhluk atau bukan mahkluk, akan tetapi
jika perkataannya ditafsirkan tanpa menimbulkan anggapan negatif, maka
itu tidak apa-apa; seperti misalnya orang berkata, iman yang merupakan
amal perbuatan hamba adalah makhluk, sedangkan iman dalam arti yang
diimaninya seperti Allah, nama-namaNya, sifat-sifatNya, dan firmanNya
adalah bukan makhluk.

Nama adalah bagi yang dinamakan

Yang kuat (rajih) menurut Ahlus sunnah adalah: nama adalah untuk
yang dinamakan; karena munculnya dalil yang menunjukan demikian, dan
tidak dikatakan, nama itu adalah yang dinamakan itu sendiri, atau bukan
yang dinamakan.kecuali disertai dengan penjelasan makna yang haq,
karena kedua perkataan tersebut mengandung kemungkinan haq dan
batil.

Tidak mempersaksikan seorang muslim dengan surga atau neraka


kecuali yang telah dipersaksikan oleh rasulullah

Ahlus sunnah tidak mempersaksikan seseorang dari kaum muslimin


dengan surga ataupun neraka, akan tetapi mereka dibawah kehendak
Allah swt. Dan Ahlus sunnah juga berkeyakinan bahwasanya orang-orang
yang bertauhid yang pernah melakukan dosa-dosa besar, jika mereka
masuk neraka, mereka akan dikeluarkan dari padanya dan kemudian
masuk kedalam surga.

Meninggalkan pertentangan dan debat dalam agama

Ahlus sunnah melarang perdebatan dan perselisihan dalam agama


dan dalam masalah qadar khususnya, dan menerima sepenuhnya apa
yang ada di dalam hadits-hadits yang diriwayatkan dari nabi saw.

Kehendak Alamiyah

Ahlus sunnah juga berpandangan , sesungguhnya Allah tidak


memerintahkan kepada keburukan, akan tetapi justru Allah melarangnya,
dan sebaliknya memerintahkan kepada kebaikan, dan allah tidak ridha
dengan keburukan sekalipun dilakukan demi Dia.

Hak-hak para sahabat dan pengakuan keutamaan mereka


Ahlus sunnah beriman kepada keutamaan para sahabat di atas selain
mereka, dan menahan diri dari semua perselisihan yang terjadi di antara
mereka.

Keutamaan sebagian sahabat diatas sahabat lainnya

Ahlus sunnah berpandangan bahwa orang yang yang paling baik


setelah nabi saw adalah Abu bakar as-shidiq, kemudian umar al-faruq,
kemudian usman dzun nurain, kemudian ali. Sebagaimana urutan mereka
dalam kekhilafahan. Setelah itu disusul oleh sepuluh sahabat yang
mendapat jaminan surga.

Al- Khulafa Ar-Rasyidun

Ahlus sunnah beriman terhadap keutamaan Al- Khulafa Ar-Rasyidun


yang empat dari sahabat-sahabat selain mereka. Keutamaan mereka
tersebut adalah sesuai urutan mereka dalam kekhalifahan dan bahwa
mereka berempat adalah sebaik-baik umat ini setelah rasulullah saw.

Sifat turun (An-Nuzul)

Ahlus sunnah beriman terhadap sifat turun bagi Allah dengan cara
yang pantas bagi Allah swt dan bahwa itu adalah turun secara hakiki ke
langit dunia setiap malam.

Mencari ketetapan hukum dalam pandangan mereka adalah


kepada al-quran dan as-sunnah

Ahlus sunnah wal jamaah berpandangan bahwasanyadiantara dasar


akidah adalah wajibnya mencari keputusan hukum kepada Allah dan
rasulNya ketika terjadi perselisihan dalam masalah apapun.

Mengikuti kaum salaf

Wajib mengikuti para sahabat dan tabiin dalam semua masalah


agama, dan haram hukumnya berbuat bidah dengan apa yang tidak
diizinkan Allah.

Sifat datang (Al-Maji)


Ahlus sunnah juga menyatakan bahwasanya Allah swt datang pada
hari kiamat, sebagaimana firmanNya, dan datanglah tuhanmu;
sedangkan malaikat berbaris-baris.

Allah dekat dari makhluknya

Allah swt mahadekat dari makhluk-makhlukNya sebagaimana yang


dia kehendaki dan kapan saja dia kehendaki. Antara kemahadekatanNya
dan kemahatinggianNya serta bersemayamNya diatas ArsyNya tidak ada
pertentangan, Allah swt akan datang pada hari kiamat untuk memutuskan
hukum diantara mereka sebagaimana di dalam hadits-hadits yang shahih.

Shalat jumat dan jamaah dilaksanakan di belakang setiap imam


muslim

Ahlus sunnah berpandangan shahnya shalat di belakang setiap


muslim baik yang baik ataupun yang fasik .

Mengusap dua Khuf

Ahlus sunnah berpandangan bolehnya mengusap dua khuf untuk


orang musafir dan juga orang mukim, sesuai dengan hadits hadits
nabawi yang mutawatir.

Jihad melawan orang-orang kafir dan orang-orang musyrik tetap


disyariatkan sampai hari kiamat

Ahlus sunnah berpandangan wajibnya memerangi orang-orang kafir


dan orang-orang munafik bersama setiap pemimpin yang adil ataupun
yang dzalim, demikian juga mereka berpandangan disyariatkan berdoa
untuk mereka agar mendapatkan taufik dan dapat bersikap adil serta
mampu menghindari kezhaliman.

Tidak boleh memberontak terhadap pemimpin kaum muslimin

Ahlus sunnah berpandangan tidak boleh memberontak terhadap


pemimpin-pemimpin muslim dan tidak ikut berperang ketika terjadi fitnah.

Dajjal pasti akan datang


Ahlus sunnah membenarkan akan munculnya Dajjal dengan segala
keluar biasaannya sebagaimana dijelaskan didalam hadits hadits shahih
dan bahwa yang akan membunuhnya adalah nabi isa.

Pertanyaan malaikat munkar nakir

Ahlus sunnah beriman terhadap adanya pertanyanan malaikat


munkar dan nakir di dalam kubur, terhadap miraj nabi saw kelangit yang
tujuh dan segala yang beliau saksikan selama peristiwa itu dan juga
terhadap mimpi-mimpi dalam tidur.

Doa bagi kaum muslimin yang telah mati

Ahlus sunnah berpandangan bahwasanya orang yang telah mati


mendapatkan manfaat dari doa yang dipanjatkan untuknya, juga sedekah
jariyah sebagaimana dijelaskan oleh hadits.

Sihir dan tukang sihir

Ahlus sunnah berpandangan adanya sihir dan tukang sihir, dan


bahwasanya sihir itu terjadi, dan tukang sihir adalah kafir, dan
bahwasanya para tukang sihir tidak memiliki (kemampuan untuk
mendatangkan) mudharat ataupun manfaat kecuali dengan izin Allah.

Meshalati setiap muslim yang wafat

Ahlus sunnah berpandangan wajibnya shalat atas setiap muslim yang


mati dari ahli kiblat yang shalih maupun yang pendosa, demikian juga
saling mewariskan dengannya.

Surga dan neraka adalah makhluk dan keduanya tidak fana

Ahlus sunnah berpandangan bahwasanya surga dan neraka telah


diciptakan sekarang dan telah ada, keduannya tidak akan fana.

Yang mati dan dibunuh telah menyempurnakan ajalnya


Ahlus sunnah berpandangan bahwasanya manusia apabila ajalnya
telah tiba dia akan mati dengan sebab apapun sampai pembunuhan
sekalipun, karena itu adalah sebab, dan ajal orang yang terbunuh itu
sekesai pada waktu terbunuhnya.

Yang memberi rizki adalah Allah

Semua rizki yang didapat oleh makhluk hidup dari berbagai jenis
nikmat, yang halal ataupun yang haram, semua itu adalah dari Allah
semata.

Allah- lah yang menciptakan setan dan semua bisikannya

Ahlus sunnah berpandangan bahwasanya setan membisikan


kejahatan kepada manusia, merusak jiwanya dan menanamkan keragu-
raguan dalam urusan agamanya, hanya saja semua itu terjadi atas
kehendak Allah swt.

Membenarkan karamah-karamah orang-orang shalih

Ahlus sunnah beriman terhadap adanya karamah para wali yang


Allah khususkan buat mereka, dan itu tetap berdasarkan Al-quran, as-
sunnah dan ijma.

As-sunnah menaskh Al-Quran

Ahlus sunnah berselisih pandangan dalam masalah as-sunnah


menaskh al-quran, dan yang haq adalah bahwa as-sunnah boleh
menaskh al-quran; yaitu dari segi hukum, dimana as-sunnah
mentakhshish ayat yang umum dan memberikan ketentuan (taqyid)
terhadap ayat yang mutlak, dan lain sebagainya.

Hukum anak kecil yang meninggal

Ahlus sunnah berpandangan bahwasanya anak-anak kecil yang mati


sebelum baligh adalah terserah kehendak Allah dalam pandangan
sebagian mereka, dan menurut sebagian lain mereka akan masuk
kedalam surga dan ini lebih kuat.

Sifat berilmu dan menulis

Ahlus sunnah berpandangan bahwasanya Allah maha mengetahui


segala perbuatan hamba-hambaNya sebelum dia menciptakan mereka,
dan Allah menuliskan dan menakdirkannya, dan bahwasanya semua yang
ditakdirkannya pasti terjadi, dan segala sesuatu ada ditanganNya.

Diantara adab ahli hadits

Ahlus sunnah berpandangan wajibnya bersabar menghadapi


musibah, bersabar dalam melaksanakan semua kewajiban dan dalam
menghindari dari segala yang diharamkan, kemudian ikhlas beragama
untuk Allah, menyampaikan nasihat untuk kaum muslimin, meninggalkan
dosa-dosa besar,menghindari sikap merendahkan kaum muslimin, dan
lain sebagainya yang merupakan sifat-sifat mulia.

Menjauhi ahli Bidah

Ahlus sunnah berpandangan wajibnya menjauhi dan meninggalkan


ahli bidah yang mengajak kepada bidahnya.

Menuntut Ilmu

Ahlus sunnah berpandangan wajibnya mengisi waktu dengan hal-hal


yang memilki akibat terpuji, berupa membaca al-quran, menulis hadits
dan atsar, dan menkaji masalah-masalah fiqih.

KELEBIHAN BUKU INI :

1. Buku ini sangat menjelaskan secara terperinci pada setiap bab nya.
2. Buku ini juga dilengkapi dengan dalil al-quran dan hadits yang
membuat pembaca semakin faham.
3. Buku ini juga terdapat kosa kata bahasa arab yang membuat
pembaca lebih mengerti arti dari kata-kata bahasa arab tersebut.
4. Buku ini juga terdapat kolom diskusi pertanyaan yang membuat
pembaca bisa langsung ikut aktif dalam belajar.
5. Buku ini juga memiliki tulisan yang sangat jelas dan tersusun rapih.

KEKURANGAN BUKU INI :


1. Sepertinya tidak ada yang kekurangan dalam buku ini, semuanya
jelas dan terperinci dalam setiap uraian-uraiannya.

DAFTAR PUSTAKA

Al-khumais,Muhammad bin Abdurahman, Pokok-pokok Akidah salaf,


(Jakarta;Darul Haq, 2006),cet.I.

Anda mungkin juga menyukai