Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat TuhanYang Maha Esa atas segala rahmatdan
berkatnya-Nya kami dapat menyelesaikan Modul Mata Kuliah Kesehatan Reproduksi
dan Keluarga Berencana yang berjudul Peran Dan Tugas Bidan Dalam PHC Untuk
Kesehatan Wanita Yang Menekankan Pada Aspek Pencegahan Penyakit Dan Promosi
Kesehatan.
Penyusunan modul ini dapat terselesaikan atas bantuan dan bimbingan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu kami ingin menyampaikan rasa hormatdan terimakasih
kepada : Ibu Arihta Sembiring SST, M.Kes sebagai pembimbing materi ini yang telah
membimbing kami dalam menyelesaikan modul ini.
Kami merasa modul ini masih banyak kekurangan dalam penyusunannya.
Sehingga kami merasa perlu adanya saran dan masukan yang membangun dalam usaha
memperbaiki lebih lanjut. Akhir kata kami ucapkan terima kasih dan semoga
bermanfaat.
Kelompok 2
Peran Dan Tugas Bidan Dalam PHC Untuk Kesehatan Wanita Yang Menekankan Pada Aspek Pencegahan Penyakit Dan
Promosi Kesehatan
Mata Kuliah : Kesehatan Reproduksi & Keluarga Berencana2
D AFTAR I S I
KATA PENGANTAR............................................................................................ .
DAFTAR ISI........................................................................................................... .
PENDAHULUAN...........
Deskripsi Singkat.....................................................................................
Relevansi.................................................................................................
Tujuan Pembelajaran...............................................................................
Indikator Pembelajaran............................................................................
KEGIATAN BELAJAR 1 : Peran Dan Tugas Bidan Dalam PHC Untuk
Kesehatan Wanita Yang Menekankan Pada Aspek Pencegahan Penyakit Dan
Promosi Kesehatan
Uraian Materi...................................................................................
KEGIATAN BELAJAR 2 : Masalah Gizi
Uraian Materi.....
KEGIATAN BELAJAR 3 : Penyalahgunaan Obat
Uraian Materi......
Kegiatan Belajar 4 : Perkembangan Seksual Yang Menyimpang
Uraian Materi.........
KEGIATAN BELAJAR 5 : Female Genitalia Mutilation
Uraian Materi.........
KEGIATAN BELAJAR 6 : Faktor Sosial Budaya......................................
Uraian Materi.........
RANGKUMAN
TUGAS FORMATIF
KUNCI JAWABAN
DAFTAR PUSTAKA...
Peran Dan Tugas Bidan Dalam PHC Untuk Kesehatan Wanita Yang Menekankan Pada Aspek Pencegahan Penyakit Dan
Promosi Kesehatan
Mata Kuliah : Kesehatan Reproduksi & Keluarga Berencana3
PE T U J U K B E LAJ AR
PE N DAH U LUAN
Peran Dan Tugas Bidan Dalam PHC Untuk Kesehatan Wanita Yang Menekankan Pada Aspek Pencegahan Penyakit Dan
Promosi Kesehatan
Mata Kuliah : Kesehatan Reproduksi & Keluarga Berencana4
DESKRIPSI SINGKAT
RELEVANSI
Materi dalam modul ini berkaitan dengan mata kuliah Asuhan Kebidanan
Persalinan dan Bayi Baru Lahir dalam praktek kebidanan, Asuhan kebidanan nifas
dan menyusui, Asuhan kebidanan neonatus, bayi, balita dan anak prasekolah.
TUJUAN PEMBELAJARAN
INDIKATOR PEMBELAJARAN
Peran Dan Tugas Bidan Dalam PHC Untuk Kesehatan Wanita Yang Menekankan Pada Aspek Pencegahan Penyakit Dan
Promosi Kesehatan
Mata Kuliah : Kesehatan Reproduksi & Keluarga Berencana5
Mahasiswa mampu menjelaskan Peran Dan Tugas Bidan Dalam PHC Untuk
Kesehatan Wanita Yang Menekankan Pada Aspek Pencegahan Penyakit Dan Promosi
Kesehatan.
Peran Dan Tugas Bidan Dalam PHC Untuk Kesehatan Wanita Yang Menekankan Pada Aspek Pencegahan Penyakit Dan
Promosi Kesehatan
Mata Kuliah : Kesehatan Reproduksi & Keluarga Berencana6
URAIAN MATERI
Pengertian Primary Health Care, menurut deklarasi Alma Alta 1978, adalah sebagai
berikut:
Primary Health Care is essential health care, based on practical, scientifically
sound socially acceptable methods and technology made universally accessible
to individuals and families in the community, through their full participation and
at a cost that the community and the country can afford to maintain at every
stage of their development, in the spirit of self reliance and self determination
It forms and integral part both of the countrys health system, of which it is the
central function and its main focus, and of the overall social and economic
development of the community. It is the first level of contact of individuals, the
family and community with the national health system bringing health care as
close as possible to where people live and work, and constitutes the first element
of a continuing health care process.
6. Ditunjang oleh system rujukan upaya kesehatan secara terpadu fungsional dan
timbal balik guna memberikan pelayanan secara menyeluruh, dengan
memprioritaskan golongan masyarakat yang paling membutuhkan.
Peran Dan Tugas Bidan Dalam PHC Untuk Kesehatan Wanita Yang Menekankan Pada Aspek Pencegahan Penyakit Dan
Promosi Kesehatan
Mata Kuliah : Kesehatan Reproduksi & Keluarga Berencana8
Peran Dan Tugas Bidan Dalam PHC Untuk Kesehatan Wanita Yang Menekankan Pada Aspek Pencegahan Penyakit Dan
Promosi Kesehatan
Mata Kuliah : Kesehatan Reproduksi & Keluarga Berencana9
Peran Dan Tugas Bidan Dalam PHC Untuk Kesehatan Wanita Yang Menekankan Pada Aspek Pencegahan Penyakit Dan
Promosi Kesehatan
Mata Kuliah : Kesehatan Reproduksi & Keluarga Berencana11
MASALAH GIZI
URAIAN MATERI
Masa remaja menurut WHO adalah antara 10-24 tahun, sedangkan menurut
Hurlock (1990) membagi masa remaja menjadi masa remaja awal (13 hingga 16 atau 17
tahun) dan masa remaja akhir (16 hingga 17 atau 18 tahun). Masa remaja atau
adolescence adalah waktu terjadinya perubahan-perubahan yang berlangsungnya cepat
dalam hal pertumbuhan fisik, kognitif, dan psikososial atau tingkah laku. Usia remaja
merupakan usia peralihan dari masa kanak-kanak menuju dewasa. Pada masa ini terjadi
kematangan seksual dan tercapainya bentuk dewasa karena pematangan fungsi
endokrin. Pada saat pematangan fisik, juga terjadi perubahan komposisi tubuh.
Masalah gizi yang terjadi pada remaja umumnya disebabkan oleh satu sumber
utama yaitu pola makan yang kurang tepat. Pola makan yang kurang tepat secara garis
besar dipengaruhi dua hal, antara lain faktor lingkungan dan faktor personal atau
individu dari remaja itu sendiri.
Perilaku makan yang kurang tepat dapat membawa dampak negative terhadap
kesehatan atau status gizi remaja.
Berikut beberapa masalah gizi yang dapat dialami oleh remaja :
1. Obesitas
Peran Dan Tugas Bidan Dalam PHC Untuk Kesehatan Wanita Yang Menekankan Pada Aspek Pencegahan Penyakit Dan
Promosi Kesehatan
Mata Kuliah : Kesehatan Reproduksi & Keluarga Berencana12
Penanganannya :
a. Modifikasi diet
b. Latihan fisik
2. Anemia
Anemia karena kurang zat besi adalah masalah yang paling umum
dijumpai terutama pada perempuan. Zat besi diperlukan untuk membentuk sel-
sel darah merah, dikonversi menjadi hemoglobin, beredar ke seluruh jaringan
tubuh, berfungsi sebagai pembawa oksigen. Remaja perempuan membutuhkan
lebih banyak zat besi daripada laki-laki. Anemia, terjadi pula karena
peningkatan kebutuhan pada tubuh seseorang seperti pada saat menstruasi,
kehamilan, melahirkan, sementara zat besi yang masuk sedikit.
Agar zat besi yang diabsorbsi lebih banyak tersedia oleh tubuh, maka
diperlukan bahan makanan yang berkualitas tinggi. Seperti pada daging, hati,
ikan, ayam, selain itu bahan maknan yang tinggi vitamin C membantu
penyerapan zat besi.
Anemia pada anak sekolah dapat menyebabkan anak menjadi lemah,
kurang nafsu makan, menururnnya sistim imun tubuh serta gangguan pada
regenerasi sel. Selain itu, anemia pada remaja juga menurunkan fungsi kognitif
dan berpengaruh pada psikis serta prilaku. Hai ini dapat mengakibatkan
terjadinya penurunan prestasi belajar dan rendahnya kemampuan intelektualitas
anak hingga dapat berdampak pada kualitas sumberdaya manusia di Negara
tersebut.
Penanganannya :
a. Promosi atau kampanye tentang anemia kepada masyarakat luas
b. Anjuran konsumsi makanan kaya besi
Peran Dan Tugas Bidan Dalam PHC Untuk Kesehatan Wanita Yang Menekankan Pada Aspek Pencegahan Penyakit Dan
Promosi Kesehatan
Mata Kuliah : Kesehatan Reproduksi & Keluarga Berencana13
Penanganannya :
a. Makan makanan yang bervariasi dan cukup mengandung kalori dan
protein termasuk makanan pokok seperti nasi, ubi dan kentang setiap
hari dan makanan yang mengandung protein seperti daging, ikan, telur,
kacang-kacangan atau susu sekurang-kurangnya sehari sekali.
b. Meningkatkan program penyuluhan tentang gizi seimbang dan bagi
remaja lebih meningkatkan konsumsi makanan yang mengandung
sumber zat besi seperti sayuran hijau potein hewani(susu, daging,telur)
dan penambahan suplemen zat besi sebaiknya juga memperhatikan gizi
dan pola makan sehari-harinya.
Peran Dan Tugas Bidan Dalam PHC Untuk Kesehatan Wanita Yang Menekankan Pada Aspek Pencegahan Penyakit Dan
Promosi Kesehatan
Mata Kuliah : Kesehatan Reproduksi & Keluarga Berencana14
PENYALAHGUNAAN
OBAT
URAIAN MATERI
Masalah penyalahgunaan narkoba di kalangan remaja dan pelajar dapat
dikatakan sulit di atasi, karena penyelesaiannya melibatkan banyak faktor dan
kerjasama dari semua pihak yang bersangkutan, seperti pemerintah, aparat, masyarakat,
media massa, keluarga, remaja itu sendiri, dan pihak-pihak lain. Dikatakan,
penyalahgunaan narkoba terjadi karena korban kurang atau tidak memahami apa
narkoba itu sehingga dapat dibohongi oleh pihak yang tidak bertanggung jawab
(pengedar). Keluarga, orang tua tidak tahu atau kurang memahami hal-hal yang
berhubungan dengan narkoba sehingga tidak dapat memberikan informasi atau
pendidikan yang jelas kepada anak-anaknya akan bahaya narkoba. Kurangnya
penyuluhan dan informasi di masyarakat mengenai bahaya penyalahgunaan narkoba.
Untuk itu penyuluhan dan tindakan edukatif harus direncanakan, diadakan dan
dilaksanakan secara efektif dan intensif kepada masyarakat yang disampaikan dengan
sarana atau media yang tepat untuk masyarakat.
Narkoba (Narkoba dan Obat/Bahan Berbahaya), disebut juga NAPZA
(Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif lain) adalah obat bahan atau zat bukan
makanan yang jika diminum, diisap, dihirup, ditelan, atau disuntikan, berpengaruh pada
kerja otak yang bila masuk kedalam tubuh manusia akan mempengaruhi tubuh
terutama otak (susunan saraf pusat), sehingga menyebabkan gangguan kesehatan fisik,
psikis, dan fungsi sosialnya karena terjadi kebiasaan, ketagihan (adiksi) serta
ketergantungan (dependensi) terhadap NAPZA tersebut. Berdasarkan jenisnya narkoba
dapat menyebabkan; perubahan pada suasana hati, perubahan pada pikiran dan
perubahan perilaku. (Lydia Herlina Martono dan Satya Joewana, 2008 : 26)
Peran Dan Tugas Bidan Dalam PHC Untuk Kesehatan Wanita Yang Menekankan Pada Aspek Pencegahan Penyakit Dan
Promosi Kesehatan
Mata Kuliah : Kesehatan Reproduksi & Keluarga Berencana15
URAIAN MATERI
A. Definisi
Perkembangan Seksual
Banyak hal yang berubah dari diri remaja ketika memasuki fase pubertas seperti
perubahan fisik serta tingkah laku. Remaja juga memproduksi hormon dalam jumlah
yang banyak, hal ini membuat perilaku dan emosi yang berlebihan. Dengan adanya
perubahan tersebut rasa keingintahuan remaja cenderung meningkat, terutama
mengenai masalah seksualitas. Remaja menjadi tertarik untuk mengetahui tentang
dirinya sendiri maupun lawan jenis. Perkembangan perilaku seksual yang berhubungan
dengan pergaulan sosial remaja, terasa kuatnya dorongan bagi mereka untuk mendekati
lawan jenis mereka terutama pada pertengahan remaja dan akhir remaja awal
(Mappiare, 1982 : 51).
Penyimpangan seksual
Penyimpangan seksual adalah aktivitas seksual yang ditempuh seseorang untuk
mendapatkan kenikmatan seksual dengan tidak sewajarnya. Biasanya, cara yang
digunakan oleh orang tersebut adalah menggunakan obyek seks yang tidak wajar.
Penyebab terjadinya kelainan ini bersifat psikologis atau kejiwaan, seperti pengalaman
sewaktu kecil, dari lingkungan pergaulan, dan faktor genetik.
Peran Dan Tugas Bidan Dalam PHC Untuk Kesehatan Wanita Yang Menekankan Pada Aspek Pencegahan Penyakit Dan
Promosi Kesehatan
Mata Kuliah : Kesehatan Reproduksi & Keluarga Berencana17
2. Sodomi
Sodomi adalah hubungan seks yang dilakukan melalui anus . Anus hamper dapat
disamakan dengan lubang vagina karena memiliki rectum , yaitu bagian usus besar
yang terletak dekat anus.
4. Incest
Incest adalah hubungan seksual yang terjaadi antara anggota keluarga. Anggota
yang dimaksud adalah anggota keluarga yang mempunyai hubungan pertalian darah.
5. Pedofilia
Pedofilia adalah perilaku orang dewasa yang mendapatkan kepuasan seksual
dengan melakukan persetubuhan dengan anak-anak kecil.
(Setyaningrum, 2014: 44)
URAIAN MATERI
Tipe-tipe FGM :
1. Tipe I (clitoridotomy)
Yaitu eksisi dari permukaan klitoris, dengan atau tanpa eksisi sebagian
atau seluruh klitoris.
2. Tipe II (clitoridectomy)
Yaitu eksisi klitoris dengan disertai eksisi sebagian atau total dari labia
minora.
3. Tipe III (infundilation)
Yaitu eksisi sebagian atau seluruh bagian genitalia eksterna dan
penjahitan untuk menyempitkan mulut vulva.
4. Tipe IV (tidak terklasifikasi)
Yaitu menusuk dengan jarum baik di permukaan saja ataupun sampai
menembus.
Komplikasi :
1. Komplikasi Jangka Pendek
Peran Dan Tugas Bidan Dalam PHC Untuk Kesehatan Wanita Yang Menekankan Pada Aspek Pencegahan Penyakit Dan
Promosi Kesehatan
Mata Kuliah : Kesehatan Reproduksi & Keluarga Berencana19
Komplikasi yang bisa segera terjadi adalah nyeri berat, syok (kesakitan
karena tanpa anestesi atau perdarahan), perdarahan, tetanus, sepsis, retensi
urine, ulserasi pada daerah genital, dan perlukaan pada jaringan sekitarnya.
Perdarahan massif dan infeksi bisa menjadi penyebab kematian. Penggunaan
alat bersama untuk beberapa orang tanpa sterilisasi sesuai prosedur, dapat
menjadi sumber infeksi dan media transmisi penularan penyakit, seperti HIV
dan hepatitis.
2. Komplikasi Jangka Panjang
Dampak jangka panjang termasuk timbulnya kista dan abses, keloid dan cacat
serta kesulitan saat melahirkan.
Nyeri berkepanjangan
Kesulitan atau gangguan menstruasi
Infeksi saluran kemih kronis
Fistula (vesico-vagina, recto-vagina)
Inkontinensi (beser)
Radang panggul kronis
Kemandulan disfungsi seksual
Kesulitan saat hamil dan bersalin
Meningkatkan resiko tertular HIV
Peran Dan Tugas Bidan Dalam PHC Untuk Kesehatan Wanita Yang Menekankan Pada Aspek Pencegahan Penyakit Dan
Promosi Kesehatan
Mata Kuliah : Kesehatan Reproduksi & Keluarga Berencana20
3. Sosiologi
Melanjutkan tradisi, menghilangkan hambatan atau kesialan bawaan,
masa peralihan pubertas atau wanita dewasa, perekat sosial, lebih terhormat.
4. Hygiene dan estetik
Organ genitalia eksternal dianggap kotor dan tidak bagus bentuknya, jadi
sunat dilakukan untuk meningkatkan kebersihan dan keindahan.
URAIAN MATERI
Perubahan sosial budaya adalah sebuah gejala berubahnya struktur sosial dan
pola budaya dalam suatu masyarakat. Perubahan sosial budaya sesuai dengan hakikat
masyarakat yang ingin selalu mengalami perubahan. Hirschman mengatakan bahwa
kebosanan manusia sebenarnya merupakan penyebab dari perubahan.
Faktor-faktor perubahan sosial budaya terbagi menjadi dua, yaitu faktor yang
mendorong dan faktor yang menghambat.
Faktor-faktor yang mendorong perubahan sosial budaya antara lain:
1. Kontak dengan kebudayaan lain, orang yang sering kontak dengan budaya lain
akan lebih cepat dan mudah untuk terpengaruh budaya lain.
2. Sistem pendidikan formal yang maju, di zaman modren sekarang ini pendidikan
formal sangatlah diperlukan, pendidikan formal yang dilakukan di sekolah
diharapkan bisa membentuk cendekia dan cendikiawan yang berfikir inofativ
yang berlandaskan dengan ketaqwaan agar semua bisa menghasilkan sesuatu
yang bernilai positif.
4. Adat istiadat (kebiasaan). Adat istiadat atau kebiasaan merupakan pola perilaku
anggota masyarakat dalam memenuhi semua kebutuhan pokoknya. Jika
Peran Dan Tugas Bidan Dalam PHC Untuk Kesehatan Wanita Yang Menekankan Pada Aspek Pencegahan Penyakit Dan
Promosi Kesehatan
Mata Kuliah : Kesehatan Reproduksi & Keluarga Berencana22
Peran Dan Tugas Bidan Dalam PHC Untuk Kesehatan Wanita Yang Menekankan Pada Aspek Pencegahan Penyakit Dan
Promosi Kesehatan
Mata Kuliah : Kesehatan Reproduksi & Keluarga Berencana23
R AN G K U M AN
Peran Dan Tugas Bidan Dalam PHC Untuk Kesehatan Wanita Yang Menekankan Pada Aspek Pencegahan Penyakit Dan
Promosi Kesehatan
Mata Kuliah : Kesehatan Reproduksi & Keluarga Berencana24
Peran Dan Tugas Bidan Dalam PHC Untuk Kesehatan Wanita Yang Menekankan Pada Aspek Pencegahan Penyakit Dan
Promosi Kesehatan
Mata Kuliah : Kesehatan Reproduksi & Keluarga Berencana25
TUGAS FORMATIF
Peran Dan Tugas Bidan Dalam PHC Untuk Kesehatan Wanita Yang Menekankan Pada Aspek Pencegahan Penyakit Dan
Promosi Kesehatan
Mata Kuliah : Kesehatan Reproduksi & Keluarga Berencana26
a. Hiperseks
b. Penyimpangan seksual
c. Penyimpangan HAM
d. Penyimpangan yang wajar
e. Semua jawaban benar
8. Prosedur pemotongan sebagian atau seluruh genitalia eksterna atau bentuk
perlukaan lain pada genitalia perempuan disebut
a. FBM
b. FGN
c. FGM
d. FMG
e. FMB
9. Eksisi sebagian atau seluruh bagian genitalia eksterna dan penjahitan untuk
menyempitkan mulut vulva disebut
a. Clitoridotomy
b. Clitoridectomy
c. Tubektomi
d. Vasektomi
e. Infundilation
10. Sebuah gejala berubahnya struktur sosial dan pola budaya dalam suatu masyarakat
disebut ...
a. Perubahan budaya setempat
b. Perubahan masyarakat
c. Perubahan manusia
d. Perubahan sosial budaya tiba-tiba
e. Perubahan sosial budaya
KUNCI JAWABAN
1. B
Peran Dan Tugas Bidan Dalam PHC Untuk Kesehatan Wanita Yang Menekankan Pada Aspek Pencegahan Penyakit Dan
Promosi Kesehatan
Mata Kuliah : Kesehatan Reproduksi & Keluarga Berencana27
2. C
3. A
4. C
5. D
6. E
7. B
8. C
9. E
10. E
DAFTAR PUSTAKA
Peran Dan Tugas Bidan Dalam PHC Untuk Kesehatan Wanita Yang Menekankan Pada Aspek Pencegahan Penyakit Dan
Promosi Kesehatan
Mata Kuliah : Kesehatan Reproduksi & Keluarga Berencana28
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2010/05/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-
perubahan-sosial-budaya-2/
http://id.wikipedia.org/wiki/Perubahan_sosial_budaya
Peran Dan Tugas Bidan Dalam PHC Untuk Kesehatan Wanita Yang Menekankan Pada Aspek Pencegahan Penyakit Dan
Promosi Kesehatan