Bab I Pendahuluan
Bab I Pendahuluan
A. Latar Belakang
Di antara makhluk hidup yang di ciptakan Tuhan Yang Maha Esa, manusia
merupakan makhluk yang paling sempurna. Manusia membutuhkan pekerjaan
agar memperoleh penghasilan untuk membiayai kehidupan sehari-hari. Di antara
manusia tersebut ada beberapa orang yang mendapat kesempatan dan mampu
menciptakan lapangan kerja sendiri bahkan dapat membuka lapangan kerja
untuk orang lain. Dan kini pemerintah telah mengeluarkan kebijakan melalui
penyediaan yang memadai untuk berbagai kemudahan dan bantuan seperti,
kredit dan permodalan, tempat berusaha bimbingan teknologi cepat, dsb.
Perencanaan usaha merupakan langkah awal yang menunjukkan bahwa
seseorang serius untuk berwirausaha, dan untuk menghindari faktor-faktor yang
menyebabkan kegagalan, serta mengantisipasi setiap tantangan yang akan
dihadapi dalam menjalankan usaha. Rencana usaha harus dibuat karena
Perencanaan merupakan titik awal dari suatu kegiatan, sekali gagal dalam
perencanaan maka akan mengalami kesulitan dalam pelaksanaan. Di samping
itu pembuatan rencana usaha menunjukkan sikap yang kurang sungguh-sungguh
dalam berusaha dan komitmen yang kuat untuk menjalankan usahanya sehingga
tidak mudah menyerah dan putus asa ketika menghadapi setiap kendala dan
resiko usaha.
BAB II PEMBAHASAN
Dalam penentuan titik impas perlu diketahui terlebih dulu hal-hal dibawah ini agar titik
impas dapat ditentukan dengan tepat, yaitu:
Tingkat laba yang ingin dicapai dalam suatu periode
Kapasitas produksi yang tersedia, atau yang mungkin dapat ditingkatkan
Besarnya biaya yang harus dikeluarkan, mencakup biaya tetap maupun biaya variable.
3. Mengurangi resiko kerugian dgn menunjukkan beberapa tindakan pencegahan yang harus
diambil
Proyek pertanian sangat sensitif (berubah-ubah) akibat 4 hal, yaitu :
1. Harga Output (apabila penetapan harganya berbeda dengan kenyataan yang terjadi)
Kita memilih sejumlah nilai yang dengan nilai tersebut kita melakukan perubahan terhadap
masalah yg dianggap penting pada analisis proyek & kemudian menentukan pengaruh
perubahan tsb terhadap daya tarik proyek.
Sejumlah nilai tersebut berdasarkan data-data yang tersedia (ada dasarnya)
Analisa Resiko
Secara sederhana, analisis resiko atau risk analysis dapat diartikan sebagai
sebuah prosedur untuk mengenali satu ancaman dan kerentanan, kemudian
menganalisanya untuk memastikan hasil pembongkaran, dan menyoroti
bagaimana dampak-dampak yang ditimbulkan dapat dihilangkan atau dikurangi.
Analisis resiko juga dipahami sebagai sebuah proses untuk menentukan
pengamanan macam apa yang cocok atau layak untuk sebuah sistem atau
lingkungan (ISO 1799, An Introduction To Risk Analysis, 2012).
Membuka usaha baru tidak mungkin tanpa ada rencana sebelumnya. Rencana harus
ada betapapun sederhananya secara tertulis. Namun, wirausaha baru di negara kita banyak
yang tidak mau ataupun mungkin tidak mampu atau segan menulis rencana tertulis tersebut
karena berbagai alasan. Perencanaan yang tidak tertulis pasti sudah ada rekayasa dalam
pikiran, yaitu suatu rekayasa secara sederhana tentang jawaban dari berbagai pertanyaan
antara lain, usaha apa yang akan dibuka, mengapa memilih usaha tersebut, dimana lokasinya,
siapa konsumennya, darimana sumber modalnya, dan sebagainya.
Suatu rencana kerja yang dibuat tertulis dan resmi guna menjalankan perusahaan
(business plan) merupakan perangkat tepat untuk memagang kendali perusahaan dan menjaga
agar fokus usaha perusahaan tidak menyimpang.
Business plan perlu disusun karena merupakan legitimasi dari sebuah usaha yang
akan didirikan. Orang perlu mengetahui segala sesuatu tentang perusahaaan anda sehingga
tertarik untuk bekerja sama.
1) Nama perusahaan
Nama yang diberikan sebaiknya jangan hanya mementingkan factor yangs edang hangat pada
saat ini melainkan lebih berorientasi ke masa depan. Canon dan Wichert menyatakan ciri-ciri
merek yang baik adalah:
1. Short-pendek
2. Simple-sederhana
3. Easy to spell-mudah dieja
4. Easy to remember-mudah diingat
5. Pleasing when read-enak dibaca
6. No disagreeble sound-tak ada nada sumbang
7. Does not go out of date-tak ketinggalan zaman
8. Ada hubungan dengan barang dagangan
9. Bila diekspor gampang dibaca oleh orang luar negeri
10. Tidak menyinggung perasaan kelompok/orang lain atau tidak negative
11. Membayangkan apa produk itu atau memberi sugesti penggunaan produk tersebut.
2) Lokasi
Lokasi perusahaan
Ada dua hal penting menyangkut lokasi yang akan dipilih, yaitu:
1. Lokasi perkantoran, disebut tempat kedudukan berarti tempat (kantor) badan usaha, biasanya
mengelola perusahaan yang berada ditempat lain.
2. Lokasi perusahaan, disebut tempat kediaman berarti tempat perusahaan beroperasi.
Lokasi pertokoan
Umumnya lokasi pertokoan harus diingat bahwa konsumen untuk belanja ke toko atau ke
lokasi yang mempunyai banyak jenis dan persediaan barang dagangan dan memiliki reputasi
sebagai lokasi yang memilikibarang bermutu dan barang bersaing.
Lokasi pabrik/industri
Ada dua hal utama yang harus diperhatikan dalam memilih lokasi pabrik/industri yang baik,
yakni:
1. Backward linkage, berarti pertalian belakang, yaitu bagaimana sumber daya (resources) yang
akan digunakan. Ini termasuk bahan baku, tenaga kerja, suasana dan kondisi masyarakat
setempat.
2. Forward linkage, berarti pertalian ke depan, yaitu daerah pemasaran hasil produksi. Apakah
tersedia konsumen yang cukup untuk menyerap hasil produksi.
Memilih personil yang dipercaya memang agak sulit, sebab ini menyangkut
masalah karakter, kejujuran dan kemampuan seseorang. Bisa saja menilai dari penampilan
orang yang kita simpulkan itu jujur, tapi di balik itu terselubung pribadi jahat yang bisa
menghancurkan bisnis. Padahal kejujuran ini adalah modal kehidupan yang utama. Maka
pengawasan dilakukan terus-menerus, jangan biarkan orang-orang kepercayaan ada bekerja
bebas 100%. Usahakan dalam pemantauan tidak menimbulkan kecurigaan, sehingga
keharmonisan kerjasama tetap terpelihara.
Banyak pengalaman wirausaha mengalami kegagalan karena mengandalkan famili
terdekat sebagai tangan kanan pemilik. Perlu dipertimbangkan jika famili dekat akan ikut
dalam wirausaha, maka tempatkan dia pada possi yang tidak ada kesempatan untuk
merongrong bisnis.
8) Jumlah modal yang diharapkan dan yang tersedia
Semua sumber dan kemampuan pengumpulan modal ini harus ditulis. Modal awal
ini harus tetap dicari sampai memenuhi/mencukupi untuk menggerakkan langkah pertama
wirausaha. Modal utama adalah semangat dan kejujuran. Akan tetapi banyak diantara
wirausahawan mampu mengumpulkan modal dari tabungan, menjual harta, atau pinjaman
dari orang tua dan famili lainnya. Jika modalnya sangat kecil dapat dilakukan kerjasama
dengan partner, yang masing-masing menyetorkan modalnya. Setelah usaha berjalan,
kejujuran selalu tetap dipertahankan, reputasi semakin baik, maka hubungan akan terjalin
baik dengan relasi. Relasi inilah yang biasanya sangat dominan menunjang perkembangan
suatu wirausaha. Para relasi dapat membantu bahan, barang yang dibutuhkan, bahkan uang
kontanpun dapat dipinjamkan. Suatu perusahaan yang sudah berjalan baik dan ingin maju,
syarat mutlak ia harus berhubungan dengan bank. Melalui bank kita bisa memperoleh modal
yang dibutuhkan dan dapat menyimpan uang sementara sebelum digunakan.
Peralatan yang perlu disediakan, adalah sesuai dengan kepentingan usaha. Diluar
itu, jangan dibeli, sebab akan mengganggu uang kas. Ada dua hal yang dipertimbangkan
dalam menyediakan peralatan:
1. Ekonomis
2. Prestise
Wirausaha yang ekonomis sangat memperhatikan efisiensi dalam membeli
peralatan. Dia akan membeli peralatan yang sangat diperlukan. Sedangkan wirausaha yang
prestisius akan selalu membeli peralatan terlengkap dan baru serta mahal. Inipun tidak salah,
asal sifat prestisius ini sesuai dengan rencana usaha yang akan dikembangkan. Jadi kebutuhan
akan peralatan sesuai dengan lingkungan konsumen yang akan dilayani, dan kemampuan
keuangan yang tersedia.
Setiap usaha pasti membutuhkan modal yang besarnya sesuai dengan bisnis
yang akan dijalankan. Modal usaha bisa bersumber dari modal sendiri, modal
pinjaman atau modal dari investor. cara terbaik untuk mengamankan
pemenuhan kebutuhan modal usaha adalah dengan membuat rencana bisnis
yang menarik dan memadai yang memungkinkan wirausahawan menyampaikan
peluang potensial atas bisnis yang akan atau telah dijalankan kepada pemberi
pinjaman dan investor.
1.Tampilan Cover
Tampilan cover depan perencanaan usaha harus menarik dan dapat mewakilkan
jenis karakter dari usaha yang tercerminkan melalui design dan warna yang
sesuai.Disamping itu harus sedapat mungkin memiliki perbedaan dengan
pesaing serta,berisi informasi nama usaha, domisili / alamat tempat usaha serta
nomor telepon yang dapat dihubungi.
2. Pendahuluan
c) Pemetaan dalam analisa SWOT ini akan membantu kita untuk menjadikan
kekuatan lawan kita rangkul untuk menutupi kelemahan kita, dan kekuatan
kita digunakan untuk menutup kelemahan lawan. Pendekatan ini disebut
pendekatan Win-Win Solution.Dalam praktek konsep ini berbentuk Aliansi
Bisnis Strategik yakni suatu perjanjian kerjasama biasanya jangka panjang
antara 2 atau lebih badan usaha organisasi untuk menyatukan, menukar dan
atau mengintegrasikan kemampuan dan berbagai sumber daya mereka
dalam mencapai tujuan bersama
4. Aspek Pemasaran
g) Persaingan Berisi tentang analisa pesaing utama yang ada dari bisnis yang
dijalankan perusahaan kemudian menggunakan analisa keunggulan dan
daya saing yang ada untuk menentukan wilayah pasar yang potensial
,besaran potensial laba pokok dan intensitas pemasaran,karena semakin
kuat kekuatan maka akan semakin terbatas kemampuan perusahaan untuk
menaikkan harga dan mendapatkan laba yang lebih besar
b) Relasi dan Jaringan Berisi tentang strategi untuk menjalin relasi dan
jaringan yang dapat mendukung kegiatan usaha.
6. Aspek Produksi
a) Diskripsi Produk dan Jasa
Berisi informasi tentang mesin ataupun peralatan produksi atau jasa yang
dibutuhkan untuk menciptakan suatu produk dan menambah kegunaan
(Utility) suatu barang dan jasa.Didalam penentuan mesin dan peralatan harus
dipertimbangkan untung rugi dari alternatif-alternatif yang ada untuk
menghasilkan suatu produk atau jasa, kemudian dipilih berdasarkan
keuntungan relatif terbesar.
e) Tenaga produksi
f) Biaya produksi