Anda di halaman 1dari 34

PENDAHULUAN

Gempa merupakan suatu phenomena alam yang terjadi di


permukaan tanah, yang berdampak pergerakan tanah secara tiba-
tiba (ground shaking) akibat pelepasan energy yang tiba-tiba pada
lapisan crust bumi..
Gempa bumi merupakan salah satu bahaya alam, yang dapat
menyebabkan kerusakan bangunan diatas permukaan tanah
sehingga menimbulkan kerugian harta benda dan bahkan
menghilangkan nyawa manusia atau menimbulkan stunami
Indonesia sering dilanda gempa, oleh karena itu para insinyur/ahli
teknik harus memberi perhatian serius pada konstruksi suatu
Bangunan agar tahan terhadap gempa.

Sebab gempa :

Keruntuhan tanah baik di permukaan tanah (longsoran Tebing


tanah) maupun di dalam tanah (keruntuhan gua tanah atau
lubang pertambangan)

Tumbukan meteor dengan bumi, getarannya dapat terasa disekitar


tempat jatuhannya, dan menimbulkan bekas berlubang di
permukaan tanah.

Kawah di Arizona, USA yang terjadi akibat jatuhnya meteor

1
Tunguska explosion on June 30, 1908 , 5.0 on the Richter scale , selain
menimbulkan getaran, juga kebakaran yang meluas 5-10 km (Meteoroid airburst)

Peristiwa vulkanik (akibat gunung meletus), getarannya dapat


dirasakan di daerah kawasan gunung tersebut, dari getaran tanah
yang kecil sampai agak besar, dan kejadiannya berulang-ulang.

2
3
Peristiwa tektonik (earthquake tectonics) , diakibatkan gerakan
lempeng / kerak bumi. Gempa ini diakibatkan pelepasan energi
yang tiba tiba di lapisan kerak bumi (crust) dan menimbulkan
getaran gelombang gempa (seismic waves)

Struktur Bumi :

Lithosphere / lapisan kerak bumi (crust) 5 4


km

Lapisan mantel + 2900 km

Inti bumi jari-jari + 3500 km

+ 6400
km

4
Makin kedalam makin besar berat jenisnya : 2,7 s/d 12,3

5
6
Teori plat tektonik :

Menganggap Lapisan kerak bumi (crust) terdiri dari beberapa plat kaku
(lempengan) yang bergerak satu dengan lainnya.

Lempengan (crust)
bergerak

7
8
Peta Plat tektonik dan pergerakannya , menurut Eiby (1980)

Gerakan plat tektonik :

1. Subduction ( penujaman)
Contoh : - di barat pulau Sumatra, di selatan Pulau Jawa s/d
Nusa tenggara

2. Extrusion (pemisahan)
Contoh : - di lautan Atlantik

9
3. Collision ( tumbukan )
Contoh : - di pegunungan Himalaya

4. Transcursion (patahan)
Contoh : - di Amerika Barat, pada Air terjun Niagara.

Pelepasan Energi.

Gerakan Plat yang bergerak masing-masing dan terhambat oleh


gaya gesek pada bidang sentuh antara plat tersebut. Akibatnya
terjadi akumulasi (pengumpulan) energi diantara bidang
kontaknya, yang lama kelamaan akan melampaui kekuatan geser
bidang sentuh sehingga timbul gerakan kembali secara tiba-tiba,
dan akan melepaskan enegi yang besar maka timbulah Gempa.

GAMBAR PELAT TEKTONIK dengan Arah pergerakannya di Dunia.

10
GAMBAR PETA SEISMIK di Indonesia, Australia.New Zealand, tanda titik
titik tersebut merupakan Lokasi terjadinya Gempa.

TSUNAMI.

11
Istilah tsunami berasal dari bahasa Jepang yang artinya
Gelombang panjang (air laut) yang melanda daerah pantai.

A (besar)

A (kecil) D (kecil)
D (besar)

Dasar laut

Ditengah lautan Daerah Pantai

Tsunami timbul setelah kejadian gempa yang diakibatkan oleh


adanya patahan ditengah laut.

12
Ditengah laut kedalaman laut sangat dalam, kecepatan gelombang
nya juga besar, sedang saat mendekati pantai, dengan kedalaman yang
kecil, kecepatan yang rendah, tetapi amplitudo (tinggi gelombang) makin
membesar. (Hk. Kekekalan Energi)

v gD

v = kecepatan gelombang
g = Gaya gavitasi
D = Kedalaman laut

SUMBER GEMPA (Focus)

Stasion
Epicentre Pengamatan
Seismographs

Jarak hypocentre

FOCUS (hypocentre)

13
Epicentre = Lokasi / daerah yang terkena dampak gempa tepat diatas
hypocentre
Focus atau Hypocetre = Lokasi sumber gempa

JALUR GEMPA (Earthquake Belt)

Gambar Peta jalur Gempa :

1. Circum Pasifik Earthquake Belt


2. Alpide Earthquake Belt
3. Mid Atlantic Earthquake Belt

Circum Pasifik Earthquake Belt : Dari bagian barat benua Amerika


Utara menyebrang pulau-pulau Alentian ke Kamchatka dan meluas
keselatan melalui Jepang, Formosa, Filipina, Kep. Maluku, Irian, New
Hebrides, Fiji, Samoa, Tonga & New Zealand.

Alpide Earthquake Belt : Mulai dari Kep. Azores melalui


Pegunungan Alpine di Eropa Mediterania, melalui Asia Kecil, sampai ke
Burma sepanjang Peg. Himalaya, satu cabang ke bagian atas laut kuning
di Tiongkok, cabang lain menuju selatan melalui Sumatra, Jawa, Kep.
Nusa Tenggaa serta Sulawesi.

Mid Atlantic Earthquake Belt : di lautan atlantik

14
DAERAH BEBAS GEMPA (DAERAH STABIL)

Di Benua Amerika : Dataran Canada, dataran Brazilia, seluruh benua


amerika selatan bagian timur dan pegunungan
Andes dan bagian Utara sungai plata, kecuali
daerah Mendosa.

Di Benua Eurasia : Daerah Baltic Eurasia, daerah Anggora di Asia serta


daerah pegunungan Ural.

Di Benua Asia : Daerah Saudi Arabia, Selatan India, Gurun Gobi,


sebagaian besar Indochina, Semenanjung Malaya,
Kalimantan.

Di Benua Afrika : Hampir di seluruh benua Afrika, kecuali sebagian


kecil Bagian Utara, Ujung selatan dan daerah
Danau di Kenya, Tanganyika.

Samudra Pasifik : Kecuali daerah Circum Pasifik adalah stabil, kecuali


juga Kep. Hawai.

Daerah lainnya : Samudra Atlantik dan bagian dari lautan Arktik,


Australia Barat, Somalia Land, Madagaskar, Pasifik
selatan, Selatan Kepulauan Galapagos.

15
BESARAN UNTUK MENGUKUR GEMPA BUMI

Besaran untuk mengukur gempa bumi, pada umumnya dipakai :


1. Magnitude, adalah ukuran besar energi yang dilepaskan oleh
fokus atau hypocentre.
Skala magnitude dari Richter sering dipakai dan skala ini berguna
bagi para ahli seismologi.

2. Intensitas (Intensity), adalah pengukuran (tanpa alat)yang melihat


berdasarkan kerusakan struktur, pengaruh pada permukaan tanah,
seperti retakan , longsoran tanah dan juga dilihat dari reaksi
manusia saat gempa terjadi.
Intensitas Adalah besar kecilnya getaran permukaan di tempat
konstruksi.
Beberapa Skala intensitas yang umum dipakai :

16
Secara kuantitatif intensitas gempa setempat dinyatakan dengan
percepatan permukaan dengan satuan gal (cm/dt2).
Skala ini digunakan bagi para inssinyur untuk pengaruhnya pada
konstruksi. Skala yang digunakan adalah skala Modified Mercalli
Intensity scale. (MMI)

Perkiraan hubungan kesetaraan Richter Mangnitude (M) dan


Modified Mercalli (MM) Intensity.

17
INTENSITAS, MANGNITUDE, KECEPATAN DAN ENERGI GEMPA

Percepatan
Kecepatan Perbandingan puncak Jumlah
Mangnitude
Insensita tertinggi dengan rata-rata Gempa
(Skala Deskripsi
s Mercalli rata-rata bahan (g adalah pertahun
Richter)
(cm/dt) peledak gravity = di dunia
9,8 m/s2)
I 0 1,9 0,45 TNT Tidak terasa kecuali Sangat
menggunakan alat bantu besar
pendeteksi gempa
II 2 2,9 50 kg TNT Dirasakan oleh hanya 300,00
sedikit orang yang
beristirahat, khususnya
pada lantai atas gedung,
benda-benda yang
bergantung akan terayun.
III 3 3,9 Mulai dirasakan 49,00
sebagaian orang,
khususnya pada lantai
atas gedung, tapi banyak
orang yang tidak
menyadari akan adanya
gempa tersebut.
Getarannya seperti truk
yang sedang lewat.
IV 4 4,4 12 2.107 kg TNT Pada siang hari dirasakan 0,015g 4,00
(bom atom banyak orang dalam 0,03g
kecil) ruangan dan sedikit orang
diluar ruangan. Pada
malam hari beberapa
orang akan terjaga dari
tidurnya. Pintu dan
jendela mulai berbunyi;
dinding mulai
menimbulkan suara. Ada
getaran seperti truk besar
lewat dibawah gedung.
Mobil yang sedang parkir
dapat berpindah.
V 4,5 4,9 25 Dirasakan oleh hampir 0,03g 1,20
semua orang, bnyak orang 0,05g
terbangun dari tidurnya.
Kaca jendela mulai pecah,
terjadi keretakan
dibeberapa plesteran
semen, benda tidak stabil
akan terguling. Kerusakan
pada pohon, tiang-tiang
listrik, dan objek tinggi
lainnya. Bandul jam
mungkin berhenti.
VI 5 5,9 58 Dirasakan oleh semua 0,05g 800
orang, banyak yang 0,07g
ketakutan dan lari keluar
ruangan. Beberapa
furniture berat akan
bergerak. Plesteran akan

18
mulai runtuh, cerobong
mulai retak.
VII 6 6,3 8 20 1.109 kg TNT Semua orang lari keluar 0,07g 65
(1 bom ruangan. Dirasakan orang 0,15g
hydrogen) yang mengendarai mobil,
bangunan yang
konstruksinya kurang
baik akan runtuh,
cerobong akan runtuh.
VIII 6,4 6,6 20 30 Kerusakan mulai terjadi 0,15g 35
pada bangunan dengan 0,30g
desain baik. Beberapa
bangunan akan runtuh
sebagian. Panel dinding
akan keluar dari rangka
strukturnya. Cerobong
tumbang, tumpukan
material pabrik akan
runtuh, dinding, kolom,
dinding, monumen
runtuh. Furniture berat
akan tumbang. Pasir dan
lumpur terlempar
sebagian. Terjadi
perubahan dalam air
sumur. Pengendara mobil
akan tergangu.
IX 6,7 6,9 30 60 Kerusakan akan terjadi 0,30g 20
pada bangunan dengan 0,60g
desain baik, struktur
rangka akan miring,
sebagian bangunan
runtuh, perubahan terjadi
pula pada pondasi.
Keretakan tanah terjadi,
pipa bawah tanah rusak
X 7 7,5 Lebih dari 1011kg TNT Bangunan konstruksi Lebih dari 14
60 (100 bom kayu mulai rusak, 0,60 g
hydrogen) sebagaian besar pasangan
batu rusak, dan struktur
rangka dan pondasinya
rusak. Tanah akan terjadi
retakan besar, rel kereta
bengkok, kelongsoran
akar terjadi di tepi sungai
dan tebing-tebing tanah.
Pasir dan lumpur sungai
akan bercampur. Air
berombak berdeburan.
XI 7,6 7,9 Sangat sedikit bangunan 4
yang masih berdiri.
Jembatan hancur. Terjadi
retakan-retajkan besar di
tanah dan jalan aspal,
pipa-pipa bawah tanah
total tidak berfungsi.
Terjadi longsior di
sebagian besar tebing. Rel
kereta melengkung parah.
XII 8 - 8,6 6 x 1013kg Kerusakan total. 0,2 (satu

19
TNT (60.000 Gelombang terlihat pada dalam
bom permukaan tanah. Benda- lima
hydrogen) benda terlempar ke udara. tahun)

Tabel ini adalah perkiraan dari korelasi antara pengukuran mangnitude


gempa, efek gempa dan energi yang dihasilkan, berikut dengan frekwensi
gempa yang pernah terjadi.
Diambil dari Introduction to Seismology IISEE (2001) dan Earthquake
Mangnitude Comparisons (2001).

Percepatan permukaan tanah dinyatakan dalam g (the acceleration due to Earth's gravity,
equivalent to g-force) as either a decimal or percentage; in m/s 2 (1 g = 9.81 m/s2);[3] or in
Gal, where 1 Gal is equal to 0.01 m/s (1 g = 981 Gal).

Generally speaking,

0.001 g (0.01 m/s) perceptible by people

0.02 g (0.2 m/s) people lose their balance

0.50 g very high; well-designed buildings can survive if the duration is short.[4]

Hubungan dengan Mercalli scale

The United States Geological Survey developed an Instrumental Intensity scale which
maps peak ground acceleration and peak ground velocity on an intensity scale similar to
the felt Mercalli scale. These values are used to create shake maps by seismologists
around the world.

Instrumental Acceleration Velocity


Perceived Shaking Potential Damage
Intensity (g) (cm/s)
I < 0.0017 < 0.1 Not Felt None
II-III 0.0017 - 0.014 0.1 - 1.1 Weak None
IV 0.014 - 0.039 1.1 - 3.4 Light None
V 0.039 - 0.092 3.4 - 8.1 Moderate Very light
VI 0.092 - 0.18 8.1 - 16 Strong Light
VII 0.18 - 0.34 16 - 31 Very Strong Moderate
VIII 0.34 - 0.65 31 - 60 Severe Moderate to Heavy
IX 0.65 - 1.24 60 - 116 Violent Heavy
X+ > 1.24 > 116 Extreme Very Heavy

SKALA INTENSITAS MODIFIED MERCALLI

20
Skala
Deskripsi
MM
I Tidak terasa orang, tercatat pada pencatat gempa.

II Terasa oleh orang yang istirahat, terutama di


lantai dua.
III Benda-benda tergantung goyang,bergetar ringan.

IV Getaran truck lewat, jendela, pintu dan barang


pecah belah beradu dan berbunyian.
V Terasa oleh orang diluar gedung, orang tidur
terbangun , benda diatasnya bisa jatuh.
VI Terasa oleh semuanya, bahkan ketakutan dan
keluar rumah, plesteran tembok retak (mutu D).
VII Sulit berdiri, terasa oleh pengendara kendaraan,
tembok-tembok rusak, plesteran lepas, genteng
jatuh, rawa dan kolam bergelombang.
VIII Tembok mutu C rusak, runtuh, menara air rusak
gedung portal bergerak, tanah basah retak (mutu
C)
IX Semua orang panik, gedung runtuh, pipa-pipa
dalam tanah rusak.
X Bangunan kayu rusak, jembatan rusak, tanah
longsor, air sungai/kolam gelombang tepi.
XI Rel kereta api rusak.

XII Kerusakan total, batuan-batuan besar pindah


tempat.

21
UKURAN GEMPA
Ada dua macam ukuran gempa :
1. Besar energi yang dilepaskan sebagai gempa
2. Besar percepatan maximum permukaan tanah

BESAR ENERGI
Pelepasan energi pada sumber gempa diukur dengan skala RICHTER.

Log E = 11,8 + 1,5 R

E = Energi yang dilepaskan (erg atau dynecm)


1 erg = 1,0168 x 10-7 Newton meter
R = Skala Richter

Contoh : Diketahui gempa dengan 6 skala Richter, berarti energi yang


dilepaskan pada sumber gempa sebagai berikut :

Log E = 11,8 + 1,5 R


= 11,8 + 1,5. 6
= 20,8
E = 1020,8 = 6,3096 .1020 erg

Berapa energi untuk 7 skala Richter ?

199,5262 .1020 erg

Berapa peningkatan energi untuk peningkatan 2 skala richter?


R= 8 Richter , maka log E = 11,8 + 1,5 * 8 = 23,8 , jadi E =
6309,5. 1020 erg

Pengaruh gempa dipermukaaan tanah tidak hanya di tentukan oleh


besar energi yang dilepaskan, akan tetapi juga oleh kedalaman atau
jarak sumber gempa (hypocentre).

22
Hubungan Magnitudo Dan Frekuensi Gempa Yang Tejadi

Menurut Guttenberg-Richter :

Log N = A b . M

N = frekuensi kejadian suatu gempa yang skala richternya M


untuk 1 tahun

Misal : dalam 1 tahun terjadi gempa dengan skala Richter sbb:


4;5;4;3;5;2;4

maka untuk magnitudo 4 pada skala richter jumlah kejadian gempa


adalah 3 kali, jadi N = 3
A dan b adalah konstanta gempa untuk suatu daerah gempa tertentu.
Misal : untuk pulau Jawa : A = 5.37 , b = 0.94
Jadi : log N = 5.37 0.94 M,
Contoh : berapa kali dalam setahun gempa yang terjadi di pulau jawa
untuk gempa dengan 6 skala Richter :
log N = 5.37 0.94 (6) = -0,27 = 2,7 10-1
N = 100,27 = 1,862 dibulatkan 2 , jadi kemungkinan akan terjadi 2 kali

Hubungan A dan b dikemukakan oleh Kale dan Naran sbb:


A = 6.35 b 1.41

Catatan : untuk seluruh indonesia log N = 7.30 0.94 M, jadi misalkan


kita menghitung frekuensi gempa dengan skala richter = 7, berarti :
Log N = 7.3 0.94 (7) = 0.72 ,jadi nilai N = 5.2 , ini berarti ada gempa
kira-kira 5 kali dalam setahun dan untuk gempa dengan skala richter
diatas 7, frekuensi gempa adalah 2 kali setahun.

PERCEPATAN MAKSIMUM PERMUKAAN TANAH


Ukuran gempa yang dapat langsung mempengaruhi struktur bangunan
ialah insensitas lokal gempa, yaitu besar (insensitas) percepatan
permukaan tanah di daerah lokasi gempa.

Rumus hubungan besar energi dan percepatan permukaan tanah (a)


maksimum.
1.
Donovan (1973) : a = 1080.e0,5R. (H+25)-1,32

23
2.
Matuschka (1980) : a = 119.e0,81R. (H+25)-1,15

a = percepatan maksimum permukaan tanah (cm/det2)


e = bilangan natural (2,718)
R = besar gempa skala Richter
H = jarak Hypocentre (km)

Hubungan percepatan permukaan tanah (a) dengan intensitas lokal


menurut skala MM (Modified Mercalli).

1 1 1 1
log a .I atau log a . I
3 2 4 4
a = cm/det2
I = Skala MM

24
Diketahui :
Gempa di Flores tanggal 12 Desember 1992
Besar gempa = 6,8 skala Richter
Kedalaman sumber gempa = 36 km dari muka tanah
Jarak epicenter dari Maumere (pusat pencatatan gempa) = 30 km

Ditanyakan :
1.Percepatan maksimum permukaan tanah di Maumere ?
2.Besar kerusakan menurut skala MM ?

Penyelesaian :
1.Menentukan jarak hypocenter

Epicenter 30 km Maumere /Seismograf

36 km
Jarak hypocenter (H) ?

FOCUS (hypocenter)

H 36 2 30 2 46,861 km

2. Menentukan Percepatan (rumus Donovan) :


a = 1080.e0,5R. (H+25)-1,32
= 1080.e0,5.(6,8). (46,861+25)-1,32
= 115 cm/det2

Menentukan Percepatan (Matuscha) :


a = 119.e0,81R. (H+25)-1,15
= 119.e0,81. (6,8). (46,851+25)-1,15
= 216 cm/det2

Besar / tingkat kerusakan (MM) berdasarkan percepatan : dari


(Donovan)
1 1 1 1
log a .I atau log a . I
3 2 4 4

25
1 1
log 115 .I I 7,68 MM
3 2
maka I = VII MM
1 1
log 115 . I I 7,24 MM
4 4
(Sulit berdiri, terasa oleh pengendara kendaraan, tembok-tembok rusak,
plesteran lepas, genteng jatuh, rawa dan kolam bergelombang.)

Besar kerusakan (MM) berdasarkan percepatan : dari a (Matuscha)


1 1 1 1
log a .I atau log a . I
3 2 4 4
1 1
log 216 .I I 8,50 MM
3 2
maka I = VIII MM
1 1
log 216 . I I 8,35 MM
4 4

Jadi besar kerusakan di Maumere :


Menurut percepatan tanah dari Donovan VII MM
Menurut percepatan tanah dari Matuscha VIII MM
(Tembok mutu C rusak, runtuh, menara air rusak gedung portal
bergerak, tanah basah retak (mutu C))

26
GELOMBANG GEMPA
Saat terjadi gempa, tanah permukaan mengalami gerakan karena
permukaan tanah bergelombang.

Gelombang utama :
1. Gelombang Primer (P), merupakan gelombang yang menjalar
longitudinal.

Memampat dan menggembung searah rambatannya. Kecepatan


antara 1,4 6,4 m/det.

2. Gelombang Sekunder (S), merupakan gelombang yang menjalar


tranversal.

Kecepatan 2/3 x kecepatan gelombang primer.

27
Kecepatan dari kedua gelombang berbeda, dari hasil rekaman
gempa dapat diperkirakan jarak sumber gempa berdasarkan
selisih waktu tiba gelombang tersebut.

Perkiraan jarak sumber gempa

Apabila terukur jarak dari 3 tempat maka dapat ditentukan lokasi


gempa (sumber).

.A

.C .B
28
29
Dua gelombang yang menjalar hanya dipermukaan tanah saja,
1. Gelombang Rayleigh

Butiran tanah bergerak ellips dengan gerak vertikal.

2. Gelombang Love Q

Butiran tanah bergerak tranversal pada bidang horisontal.

TINGKAT RISIKO GEMPA

P = (1 e L/T) x 100%

P = Probabilitas (kemungkinan) bangunan terlanda gempa yang lebih


besar dari gempa rencana (dalam %)
L = umur rencana bangunan (tahun)
T = Jangka waktu ulang gempa rencana (tahun)

Misal :
Umur renc bangunan, L = 50 th
Jangka waktu ulang gempa rencana, T = 10 th
Maka : probabilitas P = (1 e-50/10) x 100% = 99.33%
Umur renc bangunan, L = 50 th
Jangka waktu ulang gempa rencana, T = 20 th
Maka : probabilitas P = (1 e-50/20) x 100% = 91.79%

30
PENENTUAN LETAK EPICENTRUM

Metoda Kontur dan Extrapolasi

Kontur : Penandaan daerah gempa yang mempunyai amplitude


sama

Extrapolasi : Perhitungan linier dari suatu titik diluar dua titik yang
menjadi acuan

c = f(x)
6,84 a 7,74 b

z
x

x
C = f (x) = a + (b a)
z

Contoh : Data rekaman beberapa seismograf sebagai berikut :

Lokasi
Seismogra Ordinat Amplitudo
absis
f (km) max (cm)
(km)
A 40 70 6,84
B 60 40 7,74
C 90 80 7,17
D 30 30 5,00

31
E 110 100 4,34
F 10 80 3,68
G 110 50 5,87

Tentukan : koordinat dan amplitude maksimum dari epicenterum

Jawab :

Plot koordinat dan amplitude tiap-tiap seismograf buat segitiga lokasi


epicentrum yang amplitudonya tertinggi.

(A, B, C) Extrapolasi di titik (70, 60)


x
Rumus : f (x) = a + (b a)
z
70 10
Extrapolasi FA ; f (x) = 3,68 + (6,84 3,68) 40 10 = 10

Extrapolasi DB pada segitiga tidak dilakukan karena diluar segitiga.

(6,84 3,68)
Contoh : FA

F 3,68 A 6,84
P y'
40 70
10

z
x

y 6,84 3,68 (6,84 3,68).(70 10)


; y 6,32
x z 40 10
y = y + 3,68 = 6,32 + 3,68 =10

x
Extrapolasi EC ; rumus f (x) = a + (b a)
z
70 110
f (x) = 4,34 + (7,17 4,34) = 10
90 110

Contoh lain : EC dg perbandingan segitiga


(7,17 4,34)

32
y

E 4,34 C 7,17
P y'
90 70
110

z
x

y 7,17 4,34 (7,17 4,34)


; y x 40 5,66
x 20 20
y = 5,66 + 4,34 =10

Jadi titik P, menetapkan koordinat (70,60) dan amplitude


maksimum epicenterum =10

Tugas LATIHAN (26 sep 2016):

1. Gempa di Padang
Besar gempa = 7.6 skala Richter
Kedalaman sumber gempa = 38 km dari muka tanah
Jarak epicenter dari Bukit tinggi (pusat pencatatan gempa) = 49 km
Ditanyakan :
1. Berapa besar energi (erg)
2. Percepatan maks permukaan tanah (a , m/sec2) di Bukit tinggi ?
3. Besar kerusakan menurut skala MM ?
2.
Seismogra Absis Ordinat Amplitudo
f (km) (km) Maks (cm)
A 110 60 9,17
B 100 110 8,84
C 60 60 8,39
D 130 40 6,34

33
E 110 140 5,68
F 30 40 4,74

Tentukan koordinat dan Amplitudo maksimum dari epicentrum ?

34

Anda mungkin juga menyukai