Anda di halaman 1dari 6

Karakteristik Efusi Pleura di Rumah Sakit Persahabatan

Rita Khairani*, Elisna Syahruddin**, Lia Gardenia Partakusuma***


* Departemen Penyakit Dalam, Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti, Jakarta.
** Departemen Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia,
RS Persahabatan, Jakarta.
*** Departemen Patologi Klinik RS Persahabatan / RS Fatmawati, Jakarta.

Abstrak
Latar belakang: Efusi pleura adalah akumulasi cairan tidak normal di rongga pleura yang diakibatkan oleh transudasi atau eksudasi
yang berlebihan dari permukaan pleura dan merupakan komplikasi berbagai penyakit. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui
karakteristik efusi pleura.
Metode: Desain penelitian adalah deskriptif observasional pada 119 pasien efusi pleura. Analisis cairan pleura dan serum
diperiksakan pada pasien efusi yang menjalani pungsi pleura di instalasi gawat darurat. Pasien diikuti sampai diagnosis penyebab
efusi pleura ditegakkan. Eksudat adalah bila efusi pleura disebabkan oleh penyakit lokal di rongga toraks sedangkan transudat bila
efusi pleura disebabkan oleh penyakit sistemik.
Hasil: Terdapat 104 pasien efusi eksudatif dan 15 pasien efusi transudatif. Efusi terbesar disebabkan malignansi (42,8%) diikuti
oleh tuberkulosis (42%). Karakteristik efusi eksudatif adalah unilateral, melibatkan hemitoraks kanan dan bersifat masif.
Karakteristik efusi transudatif adalah bilateral, melibatkan hemitoraks kanan dan bersifat tidak masif.
Kesimpulan: Efusi pleura tuberkulosis mempunyai median LDH dan protein cairan pleura serta rasio protein cairan pleura terhadap
serum lebih tinggi tetapi tidak berbeda bermakna dibandingkan efusi pleura ganas (EPG). Efusi pleura ganas memiliki median
leukosit lebih tinggi. Gradien albumin EPG lebih tinggi dan berbeda bermakna dibandingkan efusi TB. (J Respir Indo. 2012; 32:155-
60)
Kata kunci: Efusi pleura, karakteristik, eksudat, transudat.

Characteristic of Pleural Effusion in Persahabatan Hospital


Abstract
Background: Pleural effusion is abnormal accumulation of pleural fluid in pleural cavity, which is caused by excessive transudation
or exudation form pleural surface and as complication of various diseases. The aim of this study was to understand the characteristic
of pleural effusion.
Methods: This study was an observational descriptive. A total 119 patients with pleural effusion were evaluated. Pleural puncture
was done and simultaneously pleural fluid and serum analysis were measured. Patients were observed until diagnosing of pleura
effusion was established. Exudates was defined as pleural effusion caused by diseased primary in thoracic cavity, where as
transudates was defined as pleural effusion due to systemic disease.
Results: Of 104 patients with exudative pleural effusion, 15 patients with transudative pleural effusion. Pleural effusion was
commonly caused by malignancy (42.8%) and followed by tuberculosis (42%). The characteristic of exudative effusion was
unilateral, right hemithorax and massive. The characteristic of transudative effusion was bilateral, right hemithorax and nonmassive
effusion.
Conclusion: Pleural fluid LDH and protein, and ratio of pleural fluid protein and serum were higher in tuberculosis pleural effusion
than malignant pleural effusion although significantly not significant. Malignant pleural effusion has higher median of leukocyte.
Gradient albumin of malignancy pleural effusion was higher and significantly different compared with tuberculosis effusion.
(J Respir Indo. 2012; 32:155-60)
Keywords: Pleural effusion, characteristic, exudates, transudates.

PENDAHULUAN
Efusi pleura adalah akumulasi cairan tidak transudat berdasarkan penyebabnya.1,2 Rongga pleura
normal di rongga pleura yang diakibatkan oleh dibatasi oleh pleura parietal dan pleura visceral. Pada
transudasi atau eksudasi yang berlebihan dari keadaan normal, sejumlah kecil (0,01 mL/kg/jam) cairan
permukaan pleura. Efusi pleura selalu abnormal dan secara konstan memasuki rongga pleura dari kapiler di
mengindikasikan terdapat penyakit yang mendasari- pleura parietal. Hampir semua cairan ini dikeluarkan
nya. Efusi pleura dibedakan menjadi eksudat dan oleh limfatik pada pleura parietal yang mempunyai

J Respir Indo Vol. 32, No. 3, Juli 2012 155


kapasitas pengeluaran sedikitnya 0,2 mL/kg/jam.Cairan paru dengan efusi pleura dan bersedia mengikuti
pleura terakumulasi saat kecepatan pembentukan penelitian secara tertulis (Informed Consent). Kriteria
3
cairan pleura melebihi kecepatan absorbsinya. penolakan adalah kehamilan, post partum, riwayat
Efusi pleura dapat terjadi sebagai komplikasi dari operasi laparotomi toraks dan abdomen dan kelainan
berbagai penyakit. Pendekatan yang tepat terhadap pembekuan darah (trombosit <50.000). Subjek yang
pasien efusi pleura memerlukan pengetahuan insidens memenuhi kriteria penerimaan dan penolakan menja-
4
dan prevalens efusi pleura. Distribusi penyakit lani pemeriksaan klinis dan radiologi. Bila dari foto
penyebab efusi pleura tergantung pada studi populasi. toraks postero-anterior dan lateral terlihat cairan di
Penelitian yang pernah dilakukan di rumah sakit pleura, subjek menjalani prosedur tindakan punksi
Persahabatan, dari 229 kasus efusi pleura pada bulan pleura. Pengambilan sampel cairan pleura mengguna-
Juli 1994-Juni 1997, keganasan merupakan penyebab kan spuit 10 cc dan darah vena tanpa pengawet
utama diikuti oleh tuberkulosis, empiema toraks dan sebanyak 5 cc. Analisis cairan pleura dan serum
kelainan ekstra pulmoner.5 Penyakit jantung kongestif dilakukan di laboratorium 24 jam RS Persahabatan
dan sirosis hepatis merupakan penyebab tersering efusi meliputi pemeriksaan makroskopis (warna cairan
transudatif sedangkan keganasan dan tuberkulosis pleura), kimia klinik (protein, glukosa dan LDH),
(TB) merupakan penyebab tersering efusi eksudatif.3 mikroskopis (jumlah sel dan hitung jenis sel) dan serum
Mengetahui karakteristik efusi pleura merupakan hal (protein dan LDH). Prosedur pemeriksaan laboratorium
penting untuk dapat menegakkan penyebab efusi menggunakan alat Hitachi 911 dan kamar hitung Fuchs
pleura sehingga efusi pleura dapat ditatalaksana Rosenthal. Pasien akan diamati sampai diagnosis
dengan baik. penyebab efusi pleura ditegakkan atau sampai 1 bulan
setelah tindakan punksi pleura. Eksudat adalah bila
METODE efusi pleura disebabkan oleh penyakit lokal di rongga
toraks sedangkan transudat bila efusi pleura disebab-
Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui
kan oleh penyakit sistemik. Pengambilan data pasien
karakteristik efusi pleura pada penyakit paru dan non
dilakukan melalui rekam medik rawat jalan dan rawat
paru dan mengetahui karakteristik efusi pleura yang
inap. Analisis statistik untuk perbandingan 2 kelompok
disebabkan oleh tuberkulosis dan malignansi. Desain
menggunakan uji Mann-Whitney dan uji Z dengan
penelitian adalah deskriptif observasional. Penelitian ini
perbedaan bermakna bila p<0,05. Analisis data
merupakan bagian dari penelitian efusi pleura yang
dilakukan dengan Statistical Program for Social
mencari titik potong baru kriteria Light, kolesterol dan
Sciences (SPSS 17).
albumin. Penelitian dilakukan di instalasi gawat darurat
RS Persahabatan Jakarta, September 2010
HASIL
Desember 2011. Populasi adalah semua pasien yang
berkunjung ke ruang instalasi gawat darurat (IGD) Terdapat 119 pasien efusi pleura pada penelitian
rumah sakit (RS) Persahabatan selama 1 tahun. ini. Berdasarkan jenis kelamin didapatkan bahwa
Populasi terjangkau adalah pasien penyakit paru dan sebagian besar subjek penelitian adalah laki-laki
bukan paru dengan efusi pleura selama 1 tahun. sebanyak 66 (55,5%) pasien dan sisanya 53 (44,5%)
Sampel adalah pasien penyakit paru dan bukan paru pasien adalah perempuan. Kelompok umur terbanyak
dengan efusi pleura yang memenuhi kriteria penerima- antara 40-59 tahun, umur termuda 17 tahun dan umur
an dan penolakan. Sampel diambil dengan cara tertua 80 tahun dengan rerata umur 47,36 16,43
consecutive sampling yaitu setiap pasien yang tahun. Karakteristik efusi pleura pada penelitian ini
memenuhi kriteria penerimaan dan penolakan serta berdasarkan hemitoraks yang terlibat, sisi hemitoraks
bersedia ikut dalam penelitian dimasukkan sebagai dominan, sifat masif efusi pleura dan warna cairan
sampel penelitian selama kurun waktu 1 tahun. Kriteria pleura seperti yang ditunjukkan pada tabel 1. Sebagian
penerimaan adalah pasien penyakit paru dan bukan besar hemitoraks yang terlibat adalah unilateral dan

156 J Respir Indo Vol. 32, No. 3, Juli 2012


paling banyak melibatkan sisi hemitoraks kanan. Hanya subjek penelitian dengan efusi pleura eksudatif bersifat
2,5% pasien yang efusi pleuranya bilateral dan masif dan hampir separuhnya berwarna kuning keruh.
melibatkan kedua hemitoraks dengan ukuran efusi yang Sedangkan sebagian besar transudat melibatkan
sama besar. Kurang dari separuh subjek penelitian kedua hemitoraks (bilateral) dengan dominasi sisi
mempunyai efusi pleura yang masif atau melibatkan kanan sebesar 73,3%, sebagian besar volume cairan
lebih dari 2/3 hemitoraks. Hampir separuh subjek pleura kurang dari 2/3 hemitoraks dan lebih dari
penelitian memiliki cairan pleura yang berwarna kuning separuh cairan pleura berwarna kuning keruh.
keruh dan hanya 6 pasien yang cairan pleuranya Tuberkulosis dan malignansi menjadi penyebab
berwarna coklat keruh. terbesar efusi eksudatif pada penelitian ini. Tabel 4
Efusi pleura pada sebagian besar subjek menjelaskan karakteristik efusi pleura yang disebabkan
penelitian (87%) bersifat eksudat dengan penyebab tuberkulosis dan efusi pleura ganas. Melalui uji Mann-
terbesar infeksi dan malignansi. Sisanya sebanyak 13% Whitney didapatkan hanya gradien albumin serum-
pasien bersifat transudat. Tuberkulosis menjadi cairan pleura saja yang berbeda bermakna (p <0,05)
penyebab infeksi paling besar dan sisanya infeksi antara efusi pleura tuberkulosis dan efusi pleura ganas
bukan tuberkulosis yang disebabkan oleh empiema sedangkan parameter lain tidak ditemukan perbedaan
bakteri, empiema amuba dan efusi parapneumonia yang bermakna.
masing-masing 1 pasien. Malignansi paling besar
disebabkan oleh kanker paru sebanyak 46 (38,7%) PEMBAHASAN
pasien, tumor mediastinum sebanyak 3 (2,5%) pasien
Pada penelitian ini didapatkan 119 pasien efusi
dan 2 (1,7%) pasien dengan metastasis kanker
pleura. Sebagian besar subjek penelitian adalah laki-
payudara di paru. Sebagian besar kanker paru (42
laki dan sisanya perempuan. Hasil serupa ditunjukkan
pasien) didominasi oleh adenokarsinoma, 2 pasien
oleh Romero dkk.6 yang mendapatkan 56% pasien laki-
berjenis carcinoid atipik dan 2 pasien berjenis
karsinoma sel skuamosa. Tumor mediastinum berjenis Tabel 2. Penyebab efusi pleura
limfoma didapatkan pada 2 pasien dan 1 pasien berjenis Penyebab n %

teratoma. Efusi transudat paling banyak disebabkan Eksudat 104 87


Tuberkulosis 50 42
oleh gagal jantung diikuti oleh sirosis hepatis dan gagal Malignansi 51 42,8
Infeksi bukan tuberkulosis 3 2,5
ginjal. Transudat 15 13
Karakteristik efusi pleura berdasarkan jenis Gagal jantung 8 7
Sirosis hepatis 4 3,4
cairan pleura ditampilkan pada tabel 3. Sebagian besar Gagal ginjal 3 2,5
eksudat melibatkan satu hemitoraks (unilateral) dengan 119 100

dominasi hemitoraks sisi kanan. Lebih dari separuh


Tabel 3. Karakteristik efusi pleura berdasarkan jenis cairan pleura
Tabel 1. Karakteristik efusi pleura Eksudat Transudat
Karakteristik
Karakteristik Jumlah Persentase N % n %
Hemitoraks yang terlibat Hemitoraks yang terlibat
Unilateral 103 86,6 Unilateral 98 94,2 5 33,3
Bilateral 16 13,4 Bilateral 6 5,8 10 66,7
Sisi hemitoraks dominan Sisi hemitoraks dominan
Kanan 82 68,9 Kanan 71 68,3 11 73,3
Kiri 34 28,6 Kiri 32 30,8 2 13,3
Sama besar 3 2,5 Sama besar 1 1 2 13,3
Sifat efusi pleura Sifat efusi pleura
Masif 58 48,7 Masif 54 51,9 4 26,7
Tidak masif 61 51,3 Tidak masif 50 48,1 11 73,3
Warna cairan Warna cairan
uning jernih 29 24,4 Kuning jernih 23 22,1 6 40
Kuning keruh 59 49,6 Kuning keruh 51 49 8 53,3
Merah keruh 25 21 Merah keruh 25 24 0 0
Coklat keruh 6 5 Coklat keruh 5 4,8 1 6,7

J Respir Indo Vol. 32, No. 3, Juli 2012 157


Tabel 4. Karakteristik parameter pemeriksaan pada efusi adalah penyebab efusi pleura di negara maju.4 Lebih
tuberkulosis dan efusi pleura ganas
dari setengah pasien CHF akan mengalami efusi
Tuberkulosis Malignansi p
Parameter pleura. Efusi bersifat bilateral (88%) sisanya efusi
(n=50) (n=51)
LDH cairan pleura 622 (27-11270) 578 (56-35130) 0,618 unilateral dengan dominasi sisi kanan (8%) dan sisi kiri
LDH cairan pleura/serum 1,48 (0,05-27) 1,5 (0,34-175) 0,568
Protein cairan pleura 5 (2-8,8) 4,2 (2,5-16) 0,266 (4%).3 Logue dkk dikutip dari 4
melaporkan 58% pasien
Protein cairan pleura/serum 0,75 (0,28-1,24) 0,65 (0,34-2,41) 0,388 dengan gagal jantung kiri mempunyai efusi pleura
Leukosit cairan pleura 535(40-414000) 1690 (40-427120) 0,132
Persentase PMN cairan pleura 17,5 (1-95) 25 (2-95) 0,532 bilateral dan sisanya unilateral dengan dominasi
Glukosa cp 68,5 (6-134) 68 (1-337) 0,090
hemitoraks kanan.
Data disajikan dalam median (kisaran)
Pada penelitian ini didapatkan sebagian besar
(87%) efusi pleura disebabkan oleh penyakit pada
laki, demikian pula dengan Joseph dkk.7 mendapatkan
rongga toraks (lokal) dan sisanya sebanyak 13%
58% subjek penelitiannya adalah laki-laki. Hasil
disebabkan oleh penyakit sistemik. Hasil hampir serupa
berbeda didapatkan oleh Afful dkk.8 yang melakukan
dilaporkan oleh Afful dkk.8 yang meneliti karakteristik
penelitian efusi pleura di Afrika, mendapatkan subjek
dan penyebab efusi pleura di Ghana mendapatkan 84 %
penelitian lebih banyak perempuan (54%). Secara
pasien dengan efusi eksudatif. Penelitian yang dilaku-
umum tidak ada perbedaan insidens efusi pleura
kan di negara dengan prevalens TB tinggi mendapatkan
berdasarkan jenis kelamin, meskipun beberapa
efusi eksudatif jauh lebih tinggi dibandingkan efusi
penyebab efusi pleura mempunyai predileksi jenis
transudatif. Sebaliknya di negara dengan prevalens TB
kelamin. Sekitar 2/3 efusi pleura maligna di Amerika
rendah mendapatkan efusi eksudatif sekitar 75%
terjadi pada perempuan yang disebabkan karena
dibandingkan efusi transudatif seperti yang dilaporan
kanker payudara dan serviks.4
oleh Leers dkk.9 yang mendapatkan 74% eksudat,
Rerata umur pada penelitian ini didapatkan 47,36
Romero dkk.6 yang mendapatkan 75% eksudat dan
16,43 tahun dengan umur termuda 17 tahun dan
Metintas dkk.10 yang mendapatkan 77% pasien dengan
tertua 80 tahun. Dibandingkan penelitian sejenis yang
eksudat.
telah banyak dilakukan, rerata umur pada penelitian ini
Penyebab efusi pleura pada penelitian ini
lebih muda. Leers dkk.9 pada penelitiannya mendapat-
terbanyak disebabkan oleh infeksi diikuti oleh malig-
kan rerata umur pasien 69 tahun (18-94 tahun), Romero
nansi. Mangunnegoro dkk.5 pada penelitian tahun 1994-
dkk.6 mendapatkan rerata umur 59 19 tahun (12-91
1995 di RS Persahabatan mendapatkan penyebab
tahun). Data insidens efusi pleura berdasarkan umur
efusi pleura terbanyak adalah keganasan sebesar
pada populasi umum sangat terbatas dan tergantung
52,4% diikuti oleh TB sebesar 32,3% dan empiema
pada daerah geografis, umur pada populasi dan latar
toraks sebesar 13,1%. Afful dkk.8 melaporkan penyebab
belakang penyakit yang menyebabkan efusi pleura.
terbesar efusi pleura di Ghana adalah TB (53%) diikuti
Efusi yang disebabkan tuberkulosis paling sering
oleh efusi parapneumonia 20%, penyakit jantung
didapatkan pada kelompok umur < 40 tahun dan
sebesar 8%, empiema non TB dan kanker paru masing-
tergantung insidens tuberkulosis di negara tersebut.
masing 6%.
Pada kelompok umur > 50 tahun paling banyak
Pada negara dengan prevalens TB lebih rendah,
disebabkan oleh keganasan.4
sebagian besar efusi pleura disebabkan oleh keganas-
Karakteristik efusi pleura penelitian ini telah
an seperti yang dilaporkan oleh Heidari dkk.11 yang
ditunjukkan pada tabel 1. Sebagian besar (86,6%) efusi
mendapatkan 41% efusi pleura disebabkan oleh
bersifat unilateral dengan dominasi sisi kanan (68,9%).
keganasan dan 33% disebabkan oleh TB. Gonlugur
Afful dkk.8 melaporkan sebagian besar (78%) efusi
dkk.12 mendapatkan keganasan sebagai penyebab
unilateral dengan dominasi hemitoraks kanan sebesar
efusi eksudatif terbanyak sebesar 39% diikuti efusi
59,7%. Karakteristik efusi pleura sangat tergantung
parapneumonia sebesar 14% dan TB sebesar 9%.
penyebab efusi pleura. Gagal jantung kongestif (CHF)
Marel dkk.4 menemukan sekitar 75% efusi pleura ganas

158 J Respir Indo Vol. 32, No. 3, Juli 2012


disebabkan oleh kanker paru, kanker payudara dan dibandingkan efusi TB serta leukosit lebih tinggi pada
13
limfoma. Porcel dkk. mendapatkan keganasan efusi TB dan berbeda bermakna dibandingkan dengan
sebagai penyebab efusi pleura sebesar 30% diikuti oleh EPG. Demikian juga penelitian yang dilakukan Li am
efusi parapneumonia sebesar 20% dan TB sebesar dkk.17 mendapatkan median leukosit dan median protein
15%. cairan pleura yang lebih tinggi pada efusi TB.
American Thoracic Society menyatakan bahwa Karakteristik cairan pleura pada efusi pleura TB ditandai
kanker paru, kanker payudara dan limfoma termasuk oleh meningkatnya protein cairan pleura, sering diatas 5
Hodkin dan non-Hodgkin adalah jenis keganasan gr/dl, glukosa cairan pleura menurun tetapi seringkali
terbanyak yang melibatkan pleura.14 Insidens efusi sama dengan glukosa serum. Kadar LDH cairan pleura
pleura pada penyakit Hodgkin sekitar 30% sedangkan meningkat biasanya lebih tinggi dibandingkan LDH
non-Hodgkin sekitar 20%, dapat disebabkan oleh serum.18 Pada penelitian ini didapatkan median protein
obstruksi limfatik oleh pembesaran kelenjar getah cairan pleura dan rasionya lebih tinggi pada efusi TB.
bening hilus atau mediastinum ataupun keterlibatan
pleura langsung oleh tumor.14,15 Pada 5-10% efusi pleura KESIMPULAN
ganas, tumor primer tidak dapat diidentifikasi. Efusi
Efusi pleura terbanyak bersifat eksudat dan
pleura ganas merupakan penyebab terbesar efusi
disebabkan oleh malignansi dan tuberkulosis. Karak-
eksudatif karena sekitar 42-72% efusi pleura merupa-
teristik efusi eksudatif adalah unilateral, melibatkan
kan akibat sekunder dari keganasan. Efusi pleura ganas
hemitoraks kanan dan bersifat masif. Karakteristik efusi
dapat disebabkan oleh pneumonia pascaobstruksi,
transudatif adalah bilateral, melibatkan hemitoraks
obstruksi duktus torasikus (kilotoraks) dan emboli
kanan dan bersifat tidak masif. Efusi pleura tuberkulosis
paru.14 mempunyai median LDH dan protein cairan pleura serta
Karakteristik efusi pleura berdasarkan penyebab rasio protein cairan pleura terhadap serum lebih tinggi
efusi pleura telah ditunjukkan pada tabel 3. Hasil serupa tetapi tidak berbeda bermakna dibandingkan efusi
ditunjukkan oleh Heidari dkk.11 pada penelitian dengan pleura ganas sedangkan efusi pleura ganas memiliki
efusi eksudatif mendapatkan 95% efusi bersifat median leukosit lebih tinggi. Gradien albumin EPG lebih
unilateral dengan 51% dominan hemitoraks kanan, 44% tinggi dan berbeda bermakna dibandingkan efusi TB.
hemitoraks kiri dan sisanya hanya 5% yang bilateral.
Porcel dkk.13 pada penelitian efusi peura masif DAFTAR PUSTAKA
mendapatkan 97% efusi bersifat unilateral. Suatu studi
1. Mayse M.L. Non malignant pleural effusions. In:
autopsi yang dilakukan pada 402 subjek efusi pleura di
Fishman A.P, editor. Fishman's pulmonary
negara maju mendapatkan penyebab efusi terbesar
diseases and disorders. 4th ed. New York: Mc
adalah gagal jantung kongestif sebesar 72%, sebagian
Graw Hill, 2008; p. 1487-504.
besar (88%) bersifat bilateral, sisanya unilateral dengan
2. Maskell NA, Butland RJA. BTS guidelines for the
dominasi hemitoraks kanan 8% dan sisanya hemitoraks
investigation of unilateral pleural effusion in adults.
kiri sebesar 4%.4 Tuberkulosis dan malignansi menjadi
Thorax. 2003;58:8-17.
penyebab terbesar efusi eksudatif pada penelitian ini.
3. Light RW. Pleural diseases. 5th ed. Baltimore:
Tabel 4 menjelaskan karakteristik efusi pleura
Williams and Wilkins; 2007. p.412 .
yang disebabkan tuberkulosis (TB) dan efusi pleura
4. Marel M. Epidemiology of pleural effusion. Eur
ganas (EPG). Median kadar LDH cairan pleura didapat-
Respir Mon. 2002;22:146-56.
kan lebih tinggi pada efusi TB walaupun tidak berbeda
5. Mangunnegoro H. Masalah efusi pleura di
bermakna. Pada penelitian yang dilakukan oleh
Indonesia. J Respir Indo. 1998;18:48-50.
Antonangelo dkk.16 yang membandingkan antara efusi
6. Romero S, Martinez A, Hernandez L, Fernandez C,
pleura TB dan EPG mendapatkan kadar LDH cairan
Espasa A, Candela A, et al. Light's criteria revisited:
pleura lebih tinggi pada EPG dan berbeda bermakna

J Respir Indo Vol. 32, No. 3, Juli 2012 159


consistency and comparison with new proposed 2007;13:765-73.
alternative criteria for separating pleural transu- 12. Gonlugur U, Gonlugur TE. The distinction between
dates from exudates. Respiration. 2000;67:18-23. transudates and exudates. J Biomed Sci.
7. Joseph J, Badrinath P, Basran GS, Sahn SA. Is the 2005;12:985-90.
pleural fluid transudate or exudate? A revisit of the 13. Porcel JM, Vives M. Etiology and pleural fluid
diagnostic criteria. Thorax. 2001;56:867-70. characteristics of large and massive effusions.
8. Afful B, Murphy S, Antunes G, Dudzevicius V. The Chest. 2003;124:978-83.
characteristics and causes of pleural effusion in 14. American Thoracic Society. Management of
Kumasi Ghana: a prospective study. Tropical Doctor. malignant pleural effusions. Am J Respir Crit Care
2008;38:219-20. Med. 2000;162:1987-2001.
9. Leers MP, Kleinveld HA, Scharnhorst. Diffe- 15. Alexandrakis MG, Passam FH, Kyrlakov DS, Bouros
rentiating transudative from exudative pleural D. Pleural effusions in hematologic malignancies.
effusion: should we measure effusion cholesterol Chest. 2004;125:1546-55.
dehydrogenase? Clin Chem Lab Med. 2007;45: 16. Antonangelo L, Vargas FS, Seiscent M, Bombarda
1332-8. S, Teixera L, de Sales RK. Clinical and laboratory
10. Metintas M, Alatas O, Alatas F, Colak O, Ozdemir N, parameters in the differential diagnosis of pleural
Erginel S. Comparative analysis of biochemical effusion secondary to tuberculous or cancer. Clinics.
parameters for differentiation of pleural exudates 2007;62(5):585-90.
from transudates Light's criteria, cholesterol, 17. Li am CK, Lim KH, Wong CM. Differences in pleural
bilirubin, albumin gradient, alkaline phosphatase, fluid characteristics: white cell count and bioche-
creatine kinase and uric acid. Clinica Chimica Atma. mistry of tuberculous and malignant pleural
1997;264:149-62. effusions. Med J Malaysia. 2000;55:21-8.
11. Heidari B, Bijani K, Eissazadeh M, Heidari P. 18. Light RW. Update on tuberculous pleural effusion.
Exudative pleural effusion: effectiveness of pleural Respirology. 2010;15:451-8.
fluid analysis and pleural biopsy. East Med Health J.

160 J Respir Indo Vol. 32, No. 3, Juli 2012

Anda mungkin juga menyukai