Anda di halaman 1dari 5

Kanker Nasofaring Wulan Melani

Karakteristik Penderita Kanker Nasofaring di Rumah Sakit H. Adam Malik


Medan Tahun 2011
Characteristic Of Nasopharyng Carcinoma Patient In Adam Malik
Hospital Medan In 2011
Wulan Melani 1, Ferryan Sofyan 2
1
Mahasiswa F.Kedokteran USU angkatan 2009 / email : wulwul165@gmail.com
2
Staf pengajar Departemen THT KL , F.Kedokteran USU

ABSTRAK

Karsinoma Nasofaring ( KNF ) adalah tumor ganas THT yang paling banyak dijumpai di Indonesia.
KNF termasuk lima besar tumor ganas. Sedangkan didaerah kepala dan leher menduduki
tempat pertama (KNF) dengan persentase hampir 60% . Angka kejadian KNF di Indonesia cukup tinggi,
sekitar 4,7 kasus baru per tahun per 100.000 penduduk atau sekitar 7000-8000 kasus per tahun di
seluruh Indonesia.
Penelitian ini untuk mengetahui karakteristik penderita KNF di RSUP Adam Malik Medan tahun
2011.
Penelitian ini adalah penelitian deskriptif, desain penelitian ini adalah retrospective. Penelitian
dilakukan bulan September sampai November 2012 di RSUP H.Adam Malik dengan melihat rekam medis
pasien KNF dari bulan Januari 2011 sampai Desember 2011. Subjek penelitian menggunaan total
sampling. Data yang terkumpul kemudian diolah dan di analisis dengan SPSS. Analisis statistik yang
digunakan adalah statistik deskriptif dengan menggunakan analisis distribusi frekuensi.
Hasil penelitian menunjukkan jumlah laki-laki 103 orang (68.2%) dan perempuan 48 orang (31.8%).
Usia paling rentan terkena KNF 41-50 tahun (33.1%) , kemudian urutan kedua umur 51-60 tahun
(27.2%), dan umur terendah 11-20 tahun (3.3%). Pekerjaan terbanyak adalah wiraswasta 34.4%, keluhan
utama berupa benjolan dileher 89.4% kemudian hidung sumbat. Terapi yang paling banyak digunakan
adalah kemoterapi 57.6% dan radioterapi (16.6%), stadium tertinggi adalah stadium IV 49.7% dan
stadium terendah adalah stadium I and II (1.3%) dan (13.2%).
Dari hasil penelitian ini disimpulkan bahwa laki-laki lebih sering terkena KNF pada usia diatas 41
tahun. Dengan keluhan utama adanya benjolan dileher diikuti hidung sumbat, hidung berdarah, telinga
dengung, telinga nyeri dan sakit kepala.
Kata kunci: Karakteristik, Kanker nasofaring, Medan

ABSTRACT

Nasopharyng Carcinoma (NPC) is the most common THT malignant tumor in Indonesia ,it is the
fifth malignant tumor but, in head , and neck NPC for the first malignant tumor. The percentage of
NPC is almost 60 % in head and neck tumor. The prevalence of NPC in Indonesia is high enough
with about 4,7 new case of 100.000 people or about 7000 8000 cases one year in Indonesia.
This study is descriptive with Retrospective design. The author aimed to determine Characteristic
patients of NPC in Adam Malik Hospital in Medan 2011.
This study begin on September November 2012 use the medical record data from January
December 2011. Thissubjects by using total sampling. The data is collected and analyzed with SPSS, The
analysis of statistic use descriptive statistic with frequency statistic.
This study shows that the man 68,2% and woman 31,8%. The most often age of NPC is 41 50
th
years (33,1%) and followed by the 2 age 51 60 years (27,2%), and the lowest age 11 20 years.
(3,3%).The most occupation is private work 34,4% there is mass in the neck 89,4%. The most common
therapy is chemotherapy 57,6% and radiotherapy (16,6 %).the highest stage is IV ( 49,7%) and the
lowest is I and II (1,3%) and (13,2%).
It is conclude that man is most often get NPC with age >41 years and symptom with mass in the
neck and is followed by flu, epistaxis , tinnitus, otitis, and headache.
Keyword : characteristic, Nasopharyng Carcinoma, Medan

E Jurnal FK-USU Volume 1 No. 1 Tahun 2013


Kanker Nasofaring Wulan Melani

PENDAHULUAN

Karsinoma Nasofaring (KNF) merupakan pada penelitian ini diambil dengan


tumor ganas yang paling banyak dijumpai menggunakan teknik total sampling bahwa
diantara tumor ganas THT di Indonesia, dimana semua pasien KNF yang datang ke bagian THT
KNF termasuk dalam lima besar tumor ganas, RSUP.H.Adam Malik Medan dari bulan Januari
dengan frekuensi tertinggi (bersama tumor 2011 sampai Desember 2011 dipilih sebagai
ganas serviks uteri, tumor payudara, tumor sampel dalam penelitian ini. Seluruh subjek
getah bening dan tumor kulit), sedangkan dalam populasi terjangkau dimasukkan sebagai
didaerah kepala dan leher menduduki sampel dalam penelitian ini dengan teknik total
tempat pertama (KNF mendapat persentase sampling. Dari masing-masing sampel ditabulasi
hampir 60% dari tumor di daerah kepala dan karakteristik KNF. Dan data tersebut
leher, diikuti tumor ganas hidung dan sinus merupakan data yang dibutuhkan dalam
paranasal 18%, laring 16%, dan tumor ganas penelitian ini.
rongga mulut, tonsil, hipofaring dalam Data yang terkumpul kemudian diolah dan
persentase rendah (Pahala,2009). di analisi dengan bantuan program SPSS for
Distribusi penyakit ini paling banyak windows. Analisis statistik yang digunakan
dijumpai pada ras Mongol, di samping adalah statistik deskriptif dengan menggunakan
Mediteranian, dan beberapa ras di Afrika di analisis distribusi frekuensi.
bagian Utara. Di Hongkong tercatat sebanyak Dari (Tabel 1) dapat diketahui bahwa dari
24 pasien kanker nasofaring per tahun per 151 penderita KNF terdapat 103 orang laki-laki
100.000 penduduk, sedangkan angka rata-rata (68,2%) dan 48 orang perempuan (31,8%) yang
di Cina bagian selatan berkisar antara 20 per menderita KNF.
100.000 penduduk, dibandingkan dengan
negara Eropa atau Amerika Utara yang HASIL
mempunyai angka kejadian hanya 1 per
100.000 penduduk per tahun. Angka kejadian Dari (Tabel 1) menunjukkan penderita KNF
KNF di Indonesia cukup tinggi, yaitu sekitar 4,7 yang terbanyak pada usia 41-50 tahun
kasus baru per tahun per 100.000 penduduk berjumlah lima puluh orang (33.1%) dan yang
atau diperkirakan sekitar 7000-8000 kasus per paling rendah pada usia 71-80 tahun sebanyak
tahun di seluruh Indonesi. Indonesia, empat orang (2.6%). Penelitian ini sesuai
menempati urutan ke-4 diantara keganasan (Henny, 2006) mendapatkan insiden KNF
yang terdapat di seluruh tubuh. Santosa (1988) tertinggi pada kelompok umr 41-50 tahun
mendapatkan jumlah 716 (8,46%) penderita 30.4% dari 79 kasus.
KNF berdasarkan data patologi yang diperoleh Dari (Tabel 1) menunjukan bahwa
di Laboratorium Patologi anatomi FK Unair penderita KNF terbanyak bekerja sebagai
Surabaya (1973 1976) diantara 8463 kasus wiraswasta sebanyak 52 orang (34.4%) dan
keganasan di Seluruh tubuh (Kris,2009). yang terendah bekerja sebagai nelayan
sebanyak satu orang (0.7%). Hal ini sesuai
METODE PENELITIAN dengan penelitian Adams,2007 bahwa
Pekerjaan pasien dapat mempengaruhi
Penelitian ini adalah penelitian deskriptif. terjadinya KNF. Hal ini berhubungan dengan
Desain penelitian ini adalah retrospective. paparan terhadap substansi berbahaya
Penelitian dilakukan bulan September sampai dilingkungan kerja.
bulan November 2012 di RSUP H.Adam Malik
dengan melihat data rekam medis pasien KNF
dari bulan Januari 2011 sampai bulan
Desember 2011.
Populasi penelitian ini adalah semua
penderita yang didiagnosa KNF di bagian THT
RSUP.H.Adam Malik Medan pada bulan Januari
2011 sampai bulan Desember 2011. Sampel

E Jurnal FK-USU Volume 1 No. 1 Tahun 2013


Kanker Nasofaring Wulan Melani

Tabel 1. Distribusi FrekuensiBerdasarkan Karakteristik Responden

Variable N Persen
(Orang) (%)
1. Jenis kelamin
Laki-laki 103 68.2
prempuan 48 31.8
2. Usia
11-20tahun 5 3.3
21-30 tahun 10 6.6
31-40 tahun 23 15.2
41-50 tahun 50 33.1
51-60 tahun 41 27.2
61-70 tahun 18 11.9
71-80 tahun 4 2.6
3. Pekerjaan
Pegawai negeri 22 14.6
Wiraswasta 52 34.4
Petani 17 11.3
Pegawai swasta 6 4.0
Nelayan 1 0.7
IRT 31 20.5
Pelajar 5 3.3
Pekerja lepas 7 4.6
Tidak bekerja 10 6.6

Dari (Tabel 2) menunjukkan bahwa dari (16,6)% sedangkan pasien yang mendapatkan
151 orang penderita KNF terdapat 135 orang terapi kemoradioterapi sebanyak 29 orang
(89,4%) memiliki keluhan benjolan dileher, dan (25,8%). Pasien yang tidak melakukan
yang paling rendah dengan keluhan pandangan kemoterapi, radioterapi, kemoradioterapi
kabur sebanyak 21 orang (13.9%). Hal ini sesuai secara berurutan sebanyak 64 orang (42,4%),
dengan pernyataan (Dewi, 2011) bahwa 126 orang (83,4%), 112 orang (74,2%). KNF
sebagian besar penderita KNF datang kerumah memiliki sensitivitas tinggi terhadap radiasi
sakit atau dokter spesialis THT dengan maupun kemoterapi dibandingkan kanker
mengeluhkan adanya benjolan di leher. kepala dan leher lainnya (Dewi, 2011).
Dari (Tabel 2) diketahui bahwa penderita KNF
datang dengan stadium lanjut yaitu stadium IV
sebanyak 75 orang (49,7%) dan yang jarang
ditemui pada stadium I sebanyak dua orang
(1.3%).
Dari (Tabel 2) dapat diketahui bahwa
secara keseluruhan dari 151 orang penderita
KNF yang melakukan kemoterapi sebanyak 84
orang (57,6%), radioterapi sebanyak 25 orang

E Jurnal FK-USU Volume 1 No. 1 Tahun 2013


Kanker Nasofaring Wulan Melani

Tabel 2. Distribusi Frekuensi Penderita KNF


Variabel Frekuensi Persen (%)
1.Keluhan Utama
Benjolan dileher 135 89.4
Hidung sumbat 97 64.2
Hidung berdarah 76 50.3
Telinga berdengung 57 37.7
Telinga nyeri 12 7.9
Sakit kepala 60 39.7
Pandangan ganda 21 13.9

2.Stadium
I 2 1.3
II 20 13.2
III 54 35.8
IV 75 49.7
3.pengobatan
Kemoterapi 87 57.6
Radioterapi 25 16.6
Kemoradioterapi 39 25.8

SIMPULAN DAN SARAN DAFTAR PUSTAKA

Distribusi frekuensi penderita KNF Asroel, H.A.,2002. Penatalaksanaan Radioterapi


menurut kelompok umur terbanyak terdapat pada Karsinoma Nasofaring. Available
pada kelompok umur 41-50 tahun sedangkan from
terendahnya pada kelompok umur 71-80 http://library.usu.ac.id/download/fk/t
tahun. Distribusi frekuensi penderita KNF ht-hary2.pdf. [Accessed 21 may 2012].
terbanyak dijumpai pada jenis kelamin laki-laki. Brennan, B., 2006. Review: Nasopharyngeal
Distribusi frekuensi penderita KNF menurut Carcinoma. Orphanet Journal of Rare
pekerjaan dijumpai bahwa wiraswasta Diseases; 1:23: 1-5.
merupakan pekerjaan yang banyak terkena Chan, A..TC.,Teo, P.M.L., and Johnson, P.J.,
KNF. Distribusi frekuensi keluhan utama 2002. Nasopharyngeal Carcinoma.
penderita KNF terbanyak adalah benjolan di Annals of Oncology [serial online]
leher. Distribusi frekuensi stadium klinis Available from URL:
penderita KNF terbanyak adalah stadium IV dan http://www.entjournal.com/Media/Pu
yang terendah pada stadium I. Distribusi blicationsArticle/JEYAKUMAR-
frekuensi terapi pada penderita KNF terbanyak 03_06.pdf. [Accessed 31 may 2012].
mendapatkan kemoterapi. Dewi, P., 2011. Gambaran Penderita Karsinoma
Nasofaring Di RSUP H. Adam Malik
Diharapkan peningkatan pengetahuan Medan Tahun 2006-2010. Available
masyarakat, tenaga paramedis dan medis from:http://repository.usu.ac.id/handl
mengenai gejala awal KNF sehingga stadium e/123456789/26527 [Accessed 31 may
dini lebih cepat terdeteksi dan agar 2012].
memberikan prognosa yang lebih baik. Kepada Farhat., 2009. Dapertemen Ilmu Kesehatan
pihak rumah sakit terutama dokter yang Telinga Hidung Tenggorokan Bedah
bertugas hendaknya lebih memperlengkap kepala Leher di RSUP H.Adam Malik.
status pada rekam medis, karena hal ini sangat Majalah Kedokteran Nusantara, 42 (1):
berguna baik bagi penderita klinis maupun bagi 59-62. Available from:
peneliti. http://repository.usu.ac.id/bitstream/
123456789/18354/1/mkn-mar2009-
42%20%284%29.pdf. [Accessed 28
April 2012].

E Jurnal FK-USU Volume 1 No. 1 Tahun 2013


Kanker Nasofaring Wulan Melani

Henny F. 2006. Ekspresi Protein Mutan p53 Munir, D., 2007. Asosiasi Antara Alel Gen HLA
pada Karsinoma Nasofaring. Tesis, DRB-DRB1 dan HLA-DQB1 dengan
Medan:FK USU .[Accessed 23 Kerentanan Timbulnya Karsinoma
November 2012]. Nasofaring pada Suku Batak. Medan:
Kris., 2009. Kanker Nasofaring: kanker no 1 FK-USU, pp.11-5; 102-4.
dibidang THT. Available from: Nasution, II., 2008. Hubungan merokok dengan
http://thtkl.wordpress.com/2009/05/ karsinoma nasofaring. Available from:
07/kanker-nasofaring-kanker-no-1-di- http://repository.usu.ac.id/bitstream/
bidang-tht/ [Accessed 30 May 2012]. 123456789/6425/1/09E00716.pdf.
[Accessed 26 April 2012].
Pahala, H.M., 2009. Expresi Vascular Thompson, L.D.R., 2005. Nasopharyngeal
Endothelial Growth Factor Pada Karsinoma carcinoma.Ear Nose and Throat
Nasofaring. Available from: Journal (84): 404-5.
http://repository.usu.ac.id/handle/12 Zahara, D., 2007. Ekspresi Epidermal Growth
3456789/6425 [Accessed 24 April Factor Receptor pada Karsinoma
2012]. Nasofaring. Available from:
Roezin, A., and Adam, M., 2007.Karsinoma http://repository.usu.ac.id/handle/12
nasofaring. Buku Ajar Ilmu Kesehatan 3456789/6425 [Accessed 28 may
THT Kepala & LeherEdisike 6. Jakarta: 2012]
Balai Penerbit FKUI:182-87.
Siregar, S.M., 2010. Hubungan EBNA-1 pada
KNF di RSUP H.Adam Medan: FK USU,
halaman 25-27.

E Jurnal FK-USU Volume 1 No. 1 Tahun 2013

Anda mungkin juga menyukai