Anda di halaman 1dari 26

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa (PKMD) adalah rangkaian
kegiatan masyarakat dan swadaya dalam rangka menolong diri sendiri dalam
memecahkan masalah untuk memenuhi kebutuhannya di bidang kesehatan dan
di bidang lain yang berkaitan agar mampu mencapai kehidupan sehat
sejahtera.
Penyusunan Asuhan Kebidanan Keluarga ini disesuaikan dengan
jangkauan kemampuan penulis agar dalam pelaksanaannya dapat memberikan
bantuan terutama yang dibahas pada laporan ini adalah tentang Kesehatan Ibu
dan Anak (KIA). KIA ini meliputi kesehatan ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas,
ibu meneteki, imunisasi dan KB. Dalam hal ini mahasiswa terjun ke
masyarakat membantu masyarakat yang memiliki masalah kesehatan
khususnya dalam keluarga membantu mengatasi masalah tersebut bersama-
sama masyarakat (keluaraga) desa tersebut. Masalah kesehatan yang dapat
muncul dalam masyarakat yang dikatakan rawan bagi seorang ibu adalah pada
saat hamil, bersalin, nifas serta masa bayi dan balita.
Dalam laporan ini penulis akan memberikan asuhan kebidanan pada
keluarga Tn. S yang mengalami masalah mengenai kurangnya pengetahuan
ibu tentang pemberian MP-ASI.

1.2 Tujuan
1. Tujuan Umum
Mampu mengembangkan pola pikir ilmiah dalam melaksanakan asuhan
kebidanan keluarga dengan masalah kurangnya pengetahuan ibu tentang
pemberian MP-ASI.
2. Tujuan Khusus
a. Mampu melaksanakan pengkajian untuk menentukan masalah
kesehatan.
b. Dapat menyusun skala prioritas masalah kesehatan.
c. Mampu menyusun rencana asuhan kebidanan keluarga yang
dilakukan.
d. Mampu melaksanakan rencana asuhan kebidanan keluarga.
e. Mampu mengevaluasi keberhasilan tindakan kebidanan yang telah
dilakukan.
f. Mampu mengikuti perkembangan masalah kesehatan setelah
dilakukan asuhan kebidanan keluarga.

1.3 Sistematika Penulisan


BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan
1.3 Sistematika Penulisan
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep Keluarga
2.2 Konsep MP-ASI
BAB 3 ASUHAN KELUARGA DENGAN MASALAH KEBIDANAN
3.1 Pengkajian
3.2 Menentukan Diagnosa / Masalah Kebidanan
3.3 Menentukan Prioritas Masalah
3.4 Intervensi
3.5 Implementasi
3.6 Evaluasi
BAB 4 PEMBAHASAN
BAB 5 PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Keluarga


1. Pengertian
Keluarga adalah dua atau lebih dari dua individu yang tergabung
karena hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan dan
mereka hidup dalam suatu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan
di dalam perannya masing-masing menciptakan serta mempertahankan
kebudayaan ( Salvician dan Aracelis, 1989 ).
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas
kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu
tempat di bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan ( Depkes
RI, 1988 ).

2. Tahap-tahap Kehidupan Keluarga menurut Duvall, 1998


a. Tahap pembentukan keluarga
b. Tahap menjelang kelahiran anak
c. Tahap menghadapi bayi
d. Tahap menghadapi anak pra sekolah
e. Tahap mengahadapi anak sekolah
f. Tahap menghadapi anak remaja
g. Tahap melepaskan anak ke masyarakat
h. Tahap berdua kembali
i. Tahap masa tua

3. Tugas-tugas Keluarga menurut Effendi, 1998


a. Pemeliharaan fisik keluarga dan para anggotanya
b. Pemeliharaan sumber-sumber daya yang ada dalam keluarga
c. Pembagian tugas masing-masing anggotanya sesuai dengan
kedudukannya masing-masing
d. Sosialisasi antar anggota keluarga
e. Pengaturan jumlah anggota keluarga
f. Pemeliharaan ketertiban anggota keluarga
g. Penempatan anggota-anggota keluarga dalam masyarakat yang
lebih luas
h. Membangkitkan dorongan dan semangat para anggota keluarga

4. Fungsi-fungsi Keluarga menurut Effendi, 1998


a. Fungsi Biologis
b. Fungsi Psikologis
c. Fungsi Sosialisasi
d. Fungsi Ekonomi
e. Funsi Pendidikan

3 Fungsi Pokok Keluarga, menurut Effendi, 1998


1. Asih
Memberikan kasih sayang, perhatian, rasa aman, kehangatan pada
anggota keluarga sehingga memungkinkan mereka tumbuh dan
berkembang sesuai usia dan kebutuhannya.
2. Asuh
Menuju kebutuhan pemeliharaan dan perawatan anak agar
kesehatannya selalu terpelihara sehingga memungkinkan menjadi
anak-anak yang sehat baik fisik, mental, social dan spiritual.
3. Asah
Memenuhi kebutuhan pendidikan anak, sehingga siap menjadi manusia
mandiri yang dapat mempersiapkan masa depannya.

2.2 Konsep Makanan Pendamping ASI


1. Pengertian
Makanan Pendamping ASI (MP-ASI), yaitu makanan yang diberikan
kepada bayi bersama-sama dengan ASI.
MP-ASI diberikan setelah usia 6 bulan karena cadangan vitamin dan
mineral dalam tubuh bayi yang didapat semasa dalam kandungan mulai
menurun, sehingga diperlukan makanan tambahan selain ASI ( Ayah
Bunda, 2006 ).

2. Tujuan Pemberian MP-ASI


a. MP-ASI diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan fisik,
psikomotor, otak dan kognitif bayi yang semakin meningkat.
b. MP-ASI diberikan untuk mengembangkan kemampuan bayi
menerima berbagai rasa dan tekstur makanan, serta
mengembangkan ketrampilan makanan dan proses adaptasi
terhadap makanan yang mengandung kadar alergi tinggi ( Ayah
Bunda, 2006 )

3. Pemberian MP-ASI
MP-ASI dapat diberikan saat usia bayi mencapai 6 bulan. Ukuran
kecukupan produksi ASI bagi bayi dapat dilihat dari kenaikan berat badan
dan kesehatan bayi. Bila diberikan saat usia dibawah 6 bulan, system
pencernaannya belum memiliki enzim untuk mencerna makanan sehingga
memberatkan kerja pencernaan dan ginjal bayi. Selain itu, usus bayi belum
dapat menyaring protein dalam jumlah besar, sehingga dapat menimbulkan
reaksi batuk, diare dan alergi.
Terlalu dini memberikan MP-ASI akan menyebabkan kebutuhan ASI bayi
berkurang. Sebaliknya, bila terlambat akan sulit mengembangkan
ketrampilan makan, seperti menggigit, mengunyah, tidak menyukai
makanan padat, kekurangan gizi penting ( Ayah Bunda, 2006 )

4. Tanda-tanda bayi siap menerima MP-ASI


a. Berusia sedikitnya 6 bulan dan berat badannya sudah mencapai dua
kali lipat dari beratnya saat lahir.
b. Mulai memasukkan sesuatu ke dalam mulut untuk digigit atau
dikunyah.
c. Bayi telah dapat mengendalikan lidahnya dengan baik.
d. Bayi kadang terlihat tidak puas dengan pemberian ASI.
e. Mulai sering rewel karena lapar.
f. Mudah terbangun di malam hari setelah tidur lelap.
g. Mulai tumbuh gigi.
h. Bayi mulai dapat mengontrol gerakan kepalanya dengan baik.
i. Mulai melakukan gerakan mengunyah keatas dan kebawah.
j. Kenaikan berat badannya tampak agak lambat dibandingkan
sebelumnya.
k. Terlihat tertarik apa yang dimakan ibu.
l. Bayi terlihat dapat menahan makanan cair didalam mulutnya.
Sumber : Ayah Bunda, 2006

5. Jadwal Pemberian Makanan untuk Bayi


Umur Macam Makanan Pemberian dalam Jam Pemberian
(Bulan) sehari
0-4 ASI 6 atau 7 Diberikan tiap 3 jam
(0-3mg ASI 6, 9, 12, 15, 18, 21
diberikan dan 24
sekehendak)
4-6 ASI 4 atau 5 6,10,14,18,21
Buah 1 12
Bubur Susu 1 8
6-8 ASI 4 atau 5 6,10,14,18,21
Buah 1 16
Bubur Susu 1 8
Nasi Tim Saring 1 12
8-10 ASI 3 atau 4 6,10,14,18,21
Buah 1 16
Bubur Susu 1 8
Nasi Tim 1 12,18
Dihaluskan
10-12 ASI 3 atau 4 6,10,14,18,21
Buah 1 16
Nasi Tim 1 8,12,18
> 12 ASI
Buah 2 atau 3 6,14,21
Nasi Tim/makanan 1 16
kecil
Makanan Kecil
(Biskuit, Bb 3 8,12,18
Kacang Hijau,dll) 2 10

Sumber : Mervyn G. Hardinge, 2002

BAB 3
ASUHAN KELUARGA DENGAN MASALAH KEBIDANAN

3.1 Pengkajian
1. Struktur dan Sifat Keluarga
a. Kepala Keluarga
Nama KK : Tn. K
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 40 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Swasta

b. Data Anggota Keluarga


No Nama Umur Sex Agama Hubungan Pendidikan Pekerjaan
1. Kapar 40 th L Islam KK SD Swasta
2. Supriani 35 th P Islam Istri SD IRT
3. Romla 12 th P Islam Anak SD Pelajar
4. Rohman 11bln L Islam Anak - -

c. Genogram

40 35

1 11
2

Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Ada hubungan keluarga
: Keluarga yang dibina & tinggal dalam satu rumah
d. Pengambilan keputusan
Dalam keluarga yang menonjolkan dalam memutuskan permasalahan
adalah kepala keluarga yang sebelumnya dimusyawarahkan dengan
istri.

e. Hubungan dalam keluarga


Hubungan antara anggota keluarga baik, walaupun kadang ada
pertengkaran tapi tidak sampai larut lama.

f. Kebutuhan dalam sehari-hari


1. Kebutuhan Nutrisi
Penyediaan makanan dalam keluarga sehari-hari dengan memasak
sendiri. Dengan komposisi : nasi, sayur, tahu, tempe: minum ASI
dan diberi pisang yang dilumatkan sejak usia 3 bulan.
2. Kebutuhan Kebersihan Diri
Seluruh anggota keluarga mandi 2 kali dalam sehari, gosok gigi 2
kali sehari, mandi di sungai. Sumber air bersih dari mata air murni.
3. Kebiasaan BAB
Masing-masing anggota keluarga BAB 1 kali sehari, mereka BAB
di sungai.
4. Kebiasaan Istirahat
Kebiasaan tidur anggota keluarga, siang 1-2 jam kecuali Tn.
Kapar karena siang hari harus bekerja maka beliau tidak pernah
tidur siang dan pada waktu malam hari mereka tidur 8 jam.
5. Kebiasaan Rekreasi
Keluarga tidak pernah melakukan kegiatan rekreasi.
6. Kebiasaan Merokok
Kebiasaan merokok di rumah adalah suami, biasanya 1 pak habis
untuk 1-2 hari.
7. Kebiasaan Berobat
Apabila anggota keluarga ada yang sakit, mereka berobat ke
Puskesmas / Polindes.
2. Faktor Sosial Budaya
a. Penghasilan dan Pengeluaran
Dalam keluarga yang bekerja adalah suami, yaitu bekerja
sebagai supir angkot.
Penghasilan suami Rp 750.000,- / bulan dengan bekerja
mulai jam 07.00-17.00 WIB.
Pengeluaran rata-rata untuk makan Rp 10.000,- / hari,
untuk bayar listrik Rp 30.000,- / bulan, biaya sekolah anaknya Rp
17.500,- / bulan.
b. Sistem Nilai
Keluarga adalah suku Madura yang sangat memegang budaya Madura.
c. Hubungan dengan masyarakat
Hubungan anggota keluarga dengan tetangga sekitarnya baik, suami
dan istri mengikuti organisasi dalam masyarakat yaitu tahlilan,kerja
bakti,PKK.

3. Faktor Lingkungan
a. Perumahan
Rumah yang ditempati keluarga Tn. K adalah milik sendiri.
Denah Rumah:
K. mandi
U R. Makan Dapur

B T Kamar II
R. Keluarga
Kamar I
S

R. tamu
Keterangan :
Luas bangunan = 15 m x 8 m ( 120 m2 )
b. Jenis bangunan
Lantai rumah dari semen, dinding dari kayu, ventilasi jendela terbuka,
penerangan dari listrik, cahaya matahari dapat masuk.
c. Kebersihan rumah
Kondisi rumah cukup bersih, tidak lembab dan tidak berdebu. Tidak
ada pekarangan di depan rumah.
d. Pemakaian air
Sumber air bersih berasal dari mata air murni.
e. Jamban keluarga dan kamar mandi
Keluarga tidak mempunyai jamban maupun kamar mandi.
f. Pembuangan air limbah
Pembuangan air limbah melalui selokan yang mengalir.
g. Pembuangan sampah
Sampah rumah tangga di buang di bak sampah kemudian di buang ke
lubang sampah di belakang rumah dan kemudian dibakar.

4. Psikologis
a. Situasi Emosi
Istri dan anak-anaknya senang bergurau, jarang terjadi pertengkaran
antara suami, istri dan anak.
b. Konsep diri
1. Harga diri
Ibu mengatakan keluarganya tidak ada masalah tentang harga diri.
2. Identitas diri
Anggota keluarga sangat menghargai dan menghormati Tn. K
sebagai kepala keluarga dan menjalankan fungsi masing-masing.

5. Status Kesehatan Keluarga


No. Nama Pemeriksaan Fisik Keterangan
1. Tn. Kapar BB : 58 kg Tidak pernah sakit berat/dirawat di RS,
TB : 157 cm hanya kadang-kadang terasa pegal-
pegal seusai pulang kerja
2. Ny. BB : 53 kg Tidak pernah sakit berat, melahirkan
Supriani TB : 155 cm tanggal 11 Maret 2011 di RS. Pada saat
hamil rutin periksa ke bidan 7 kali
mendapat suntik TT4, vitamin, tablet
tambah darah.
3. Romla BB : 35 kg Tidak pernah sakit berat/di rawat di RS,
TB : 137 cm saat dilakukan pengkajian dalam
keadaan sehat
4. Rohman BB : 9000 g Tidak pernah sakit berat/dirawat di RS,
TB : 80 cm sudah mendapatkan imunisasi BCG,
Polio1,2,3,4 DPT HB C 1,2,3, dan
campak. Berat waktu lahir 3400 gram

3.2 Menentukan Diagnosa dan Masalah


No. Kriteria Masalah
DS : Ibu mengatakan Rohman minum ASI Kurangnya
saja sampai usia 3 bulan dan pengetahuan ibu tentang
selanjutnya mendapatkan tambahan pemberian MP-ASI
nasi pisang yang di lumatkan.
DO : -
DS : Bapak mengatakan merokok 1 pak Kebiasaan merokok
habis dalam 1-2 hari. KK
DO : -

3.3 Menentukan Prioritas Masalah


Kurangnya pengetahuan ibu tentang pemberian MP-ASI.
No. Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran
1. Sifat masalah 3/3 x 1 1 Tidak/kurang sehat
2. Kemungkinan 0/2 x 2 0 Kurangnya pengetahuan
masalah dapat dapat diatasi dengan
diatasi pemberian penyuluhan
3. 3/3 x 1 1 Masalah dapat dirubah
Potensi masalah dengan penyuluhan yang
untuk dirubah tepat
4. Penonjolan masalah 1/3 x 1 1/3 Keluarga tidak
menyadari kurangnya
pengetahuan tersebut
merupakan masalah yang
harus ditangani
Total 2 1/3
Penyuluhan masalah kesehatan sesuai prioritas masalah :
Pemberian MP-ASI

Kurangnya pengetahuan bapak tentang bahaya merokok


No. Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran
1. Sifat masalah 3/3 x 1 1 Tidak/kurang sehat
2. Kemungkinan 0/2 x 2 0 Kurangnya pengetahuan
masalah dapat dapat diatasi dengan
diatasi pemberian penyuluhan
3. Potensi masalah 3/3 x 1 1 Masalah dapat dirubah
untuk dirubah dengan penyuluhan yang
tepat
4. Penonjolan masalah 1/3 x 1 1/3 Keluarga tidak
menyadari kurangnya
pengetahuan tersebut
merupakan masalah yang
harus ditangani
Total 2 1/3

3.4 Perencanaan
Masalah : Kurangnya pengetahuan ibu tentang pemberian MP-ASI
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan kebidanan, ibu dapat :
1. Mengerti pengertian MP-ASI dan mampu menjelaskannya.
2. Mengerti kapan MP-ASI diberikan.
3. Mengerti kerugian bila diberikan terlalu dini atau terlalu lambat.
Kriteria : 1. Adanya respon verbal
2. Umpan balik secara verbal
Standart :
Ibu mampu menjelaskan pengertian MP-ASI
Ibu mengerti kapan MP-ASI diberikan
Ibu mampu menjelaskan kerugian bila MP-ASI diberikan terlalu dini
atau terlalu lambat
Intervensi :
1. Berikan penyuluhan mengenai pengertian MP-ASI
R/ Ibu mengerti mengenai pentingnya MP-ASI
2. Jelaskan kapan MP-ASI boleh diberikan
R/ Tepat waktu dalam pemberian
3. Jelaskan kerugian bila MP-ASI diberikan terlalu dini atau terlalu lambat
R/ Mengganggu perkembangan bayi
4. Ajarkan ibu cara membuat MP-ASI
R/ Ibu mengerti cara membuat MP-ASI sesuai usia bayi
5. Jelaskan keuntungan MP-ASI
R/ Kemampuan bayi menerima berbagai rasa dan tekstur makanan
6. Berikan leaflet
R/ Bacaan bagi ibu

3.5 Pelaksanaan
Tanggal Masalah Kesehatan Implementasi
24-2-2012 Memperkenalkan diri dengan
Jam 09.00 WIB keluarga
Menjelaskan tujuan kunjungan
dan membuat janji untuk melakukan
kunjungan ulang
Mengkaji status keluarga
dengan wawancara dan pengamatan
24-2-2012 Kurangnya 1. Memberikan penyuluhan
Jam 09.30 WIB pengetahuan ibu mengenai MP-ASI agar ibu
tentang pemberian mengerti penjelasan mengenai
MP-ASI pentingnya MP-ASI
2. Menjelaskan kapan MP-ASI
boleh diberikan, yaitu apabila usia
bayi sudah 6 bulan atau lebih
3. Menjelaskan kerugian bila MP-
ASI diberikan terlalu dini, yaitu
memperberat kerja pencernaan dan
ginjal bayi, selain itu usus bayi
belum dapat menyaring protein
dalam jumlah besar, sehingga dapat
menimbulkan reaksi batuk, diare
dan alergi sedangkan bila terlambat
akan sulit mengembangkan
ketrampilan makan, seperti
menggigit, mengunyah
4. Mengajarkan ibu cara membuat
MP-ASI misalnya, bubur susu, air
jeruk, air tomat, nasi tim saring, dll
5. Menjelaskan keuntungan MP-
ASI yaitu untuk mengembangkan
kemampuan bayi menerima
berbagai rasa dan tekstur makanan
6. Memberikan leaflet pada ibu
untuk menambah pengetahuan pada
ibu

3.6 Evaluasi
Tanggal Masalah Kesehatan Evaluasi
26-2- Kurangnya pengetahuan S : Ibu mampu menjelaskan pengertian,
2012 ibu tentang pemberian keuntungan dan kerugian dari MP-
MP-ASI ASI
O:-
A : Masalah teratasi sebagian
P : - Berikan Leaflet tentang MP-ASI
agar tidak lupa mengenai
penyuluhan yang sudah diberikan.

CATATAN PERKEMBANGAN

Tanggal Masalah Kesehatan Tindakan Keperawatan Evaluasi


5-2-2012 Kurangnya 1. Menanyakan S : Ibu mengatakan
pengetahuan ibu ibu sudah sudah membaca
tentang pemberian membaca leaflet leafleat yang
MP-ASI yang telah diberikan dan
diberikan sudah
2. Menganjurkan menyimpannya
ibu membaca dan O : Ibu mampu
menyimpan baik- menjelaskan
baik Pengertian MP-
ASI, kerugian
dan keuntungan
A : Masalah teratasi
P : Anjurkan ibu
sering membaca
leaflet

BAB 4
PEMBAHASAN

Setelah melaksanakan asuhan kebidanan keluarga Tn. K dengan


kurangnya pengetahuan ibu tentang pemberian MP-ASI di RT 06 Desa
Banyuwulu Kecamatan Wringin Kabupaten Bondowoso, sesuai 6 langkah
manajemen kebidanan, penulis menemukan kesenjangan antara praktek kerja
dengan teori mengenai pemberian MP-ASI. Pada teori, pemberian MP-ASI
dilakukan apabila usia bayi sudah 6 bulan, tetapi di praktek kerja lapangan MP-
ASI sudah diberikan sejak usia 3 bulan. Yang memunculkan masalah kurangnya
pengetahuan ibu tentang pemberian MP-ASI.
Setelah mendapat asuhan kebidanan keluarga, maka keluarga Tn. K
mengetahui kapan MP-ASI bias diberikan dengan benar.
Masalah yang muncul antara keluarga satu dan keluarga yang lain
berbeda-beda. Hal ini karena keluarga terdiri dari beberapa anggota keluarga yang
setiap orang memiliki sifat yang unik secara bio, psikososial dan cultural.

BAB 5
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Setelah dilakukan pengkajian data sampai evaluasi, maka dapat disimpulkan :
1. Keluarga Tn K termasuk keluarga sejahtera karena
rumah yang ditempati adalah milik sendiri dan penghasilan per bulan
sudah mencukupi kebutuhan keluarga.
2. Masalah yang ditemukan pada keluarga Tn. K yaitu
kurangnya pengetahuan ibu tentang pemberian MP-ASI.
3. Setelah dilakukan intervensi dari masalah yang ada,
keluarga Tn. K dapat mengerti pengertian, keuntungan dan kerugian MP-
ASI.

5.2 Saran
Pemberian penyuluhan / pendidikan kesehatan secara berkala kepada
masyarakat pada umumnya dan keluarga pada khususnya, baik secara
kelompok maupun pendekatan kekeluargaan sangat dibutuhkan guna
menambah informasi atau mengingat kembali kesehatan yang lebih mengena
pada masyarakat dengan dibantu pihak-pihak lain yang bersangkutan.

DAFTAR PUSTAKA

Depkes RI. 1998. Keluarga Dalam Masyarakat. Jakarta : Depkes RI.


Handajani, Dewi. 2006. Makanan Pendamping ASI. 12-25 Juli 2006. Jakarta :
Ayah Bunda.
Hardinge. 2002. Kiat Keluarga Sehat. Bandung : ISBN.
Catzel, Pincus, dan Ian, Robert. 1998. Kapita Selekta Kedokteran UI Jilid I.
Jakarta : Media Aesculapis.
Salvician, Ceilis. 1989. Keluarga dan Komponennya. Jakarta : Pustaka Ilmu.

KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan Asuhan
Kebidanan Keluarga Tn. K dengan kurangnya pengetahuan ibu tentang
pemberian MP-ASI di RT 06 Desa Banyuwulu Kecamatan Wringin Kabupaten
Bondowoso.
Laporan Asuhan Kebidanan Keluarga ini disusun sebagai pemenuhan
tugas Praktek Kebidanan Komunitas yang dilaksanakan pada tanggal 24 Februari-
5 Maret 2012.
Penyusunan Asuhan Kebidanan Keluarga ini tidak lepas dari bantuan
berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ibu Yuliyanik, S. KM, selaku Direktur Akademi Kebidanan
Widyagama Husada Malang.
2. Bapak dr. Sujatmiko selaku Kepala Kepala Puskesmas Ngantang
beserta staf.
3. Bapak Suroso Karyo Utomo selaku Kepala Desa Waturejo beserta
perangkat desa lain.
4. Ibu Tri Ida W selaku Bidan Desa Waturejo.
5. Ibu Irni Setyawati, S. SiT, selaku Dosen pembimbing Akademi
Kebidanan Widyagama Husada Malang.
6. Ibu Tarmi sekeluarga yang bersedia menyediakan tempat tinggal bagi
kelompok.
7. Kedua orang tua yang telah memberikan dukungan dan doa.
8. Teman-teman yang turut berpartisipasi dalam penyelesaian Asuhan
Kebidanan Keluarga ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Asuhan Kebidanan Keluarga
ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran
dari pembaca.
Malang, Agustus 2007

Penulis
ASUHAN KEBIDANAN PADA KELUARGA TN.S DENGAN MASALAH
KURANGNYA PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN MP-ASI
DI RT 31 RW 09 DUSUN SUMBERGONDO DESA WATUREJO
KECAMATAN NGANTANG KABUPATEN MALANG

OLEH :
MARLINDA RIZKI PUTRI BUDI A
0504.30

AKADEMI KEBIDANAN WIDYAGAMA HUSADA


MALANG
2007
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR . i
DAFTAR ISI ii

BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .. 1
1.2 Tujuan ... 1
1.3 Sistematika Penulisan ... 2
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep Keluarga ... 3
2.2 Konsep MP-ASI 4
BAB 3 ASUHAN KELUARGA DENGAN MASALAH KEBIDANAN
3.1 Pengkajian 8
3.2 Menentukan Diagnosa / Masalah Kebidanan . 12
3.3 Menentukan Prioritas Masalah ... 12
3.4 Intervensi .... 13
3.5 Implementasi .. 14
3.6 Evaluasi ...... 15
Catatan Perkembangan . 16
BAB 4 PEMBAHASAN ... 17
BAB 5 PENUTUP
5.1 Kesimpulan . 18
5.2 Saran ... 18
DAFTAR PUSTAKA

Masalah : Kurangnya pengeahuan bapak tentang bahaya merokok


Tujuan : Bapak dapat mengerti bahaya merokok.
Kriteria : 1. Adanya respon verbal.
2. Umpan balik secara verbal.
Standart : Bapak mampu menjelaskan tentang bahaya merokok
Intervensi :
1. Berikan penyuluhan tentang bahaya merokok.
R/ Bapak mengerti tentang bahaya merokok.
2. Anjurkan bapak untuk mengurangi kebiasaan merokok.
R/ Menjaga kesehatan.
3. Ajarkan bapak tentang pola hidup sehat.
R/ Mengerti pola hidup sehat dengan tidak merokok.

3.5 Pelaksanaan
Tanggal Masalah Kesehatan Implementasi
8-8-2007 Memperkenalkan diri dengan
Jam 15.00 WIB keluarga
Menjelaskan tujuan kunjungan
dan membuat janji untuk melakukan
kunjungan ulang
Mengkaji status keluarga
dengan wawancara dan pengamatan
8-8-2007 Kurangnya 1. Memberikan penyuluhan
Jam 15.00 WIB pengetahuan ibu mengenai MP-ASI agar ibu
tentang pemberian mengerti penjelasan mengenai
MP-ASI pentingnya MP-ASI
2. Menjelaskan kapan MP-ASI
boleh diberikan, yaitu apabila usia
bayi sudah 6 bulan atau lebih
3. Menjelaskan kerugian bila MP-
ASI diberikan terlalu dini, yaitu
memperberat kerja pencernaan dan
ginjal bayi, selain itu usus bayi
belum dapat menyaring protein
dalam jumlah besar, sehingga dapat
menimbulkan reaksi batuk, diare
dan alergi sedangkan bila terlambat
akan sulit mengembangkan
ketrampilan makan, seperti
menggigit, mengunyah
4. Mengajarkan ibu cara membuat
MP-ASI misalnya, bubur susu, air
jeruk, air tomat, nasi tim saring, dll
5. Menjelaskan keuntungan MP-
ASI yaitu untuk mengembangkan
kemampuan bayi menerima
berbagai rasa dan tekstur makanan
6. Memberikan leaflet pada ibu
untuk menambah pengetahuan pada
8-8-2007 Kebiasaan merokok ibu
Jam 15.00 WIB KK 1. Memberikan penyuluhan tentang
bahaya merokok kepada bapak
agar bapak mengerti tentang
bahaya merokok, yaitu hipertensi,
jantung,dll.
2. Menganjurkan bapak untuk
mengurangi merokok agar tidak
mengganggu kesehatan.
3. Mengajarkan pola hidup sehat
kepada bapak dengan tidak
merokok dan menkonsumsi
makanan yang bergizi serta
olahraga secara teratur.

3.6 Evaluasi
Tanggal Masalah Kesehatan Evaluasi
9-8-2007 Kurangnya pengetahuan S : Ibu mampu menjelaskan pengertian,
ibu tentang pemberian keuntungan dan kerugian dari MP-
MP-ASI ASI
O:-
A : Masalah teratasi sebagian
P : - Berikan Leaflet tentang MP-ASI
agar tidak lupa mengenai
penyuluhan yang sudah diberikan.
9-8-2007 Kebiasaan merokok KK S : Bapak mengatakan mengerti tentang
bahaya merokok.
O : Mampu menjawab pertanyaan yang
diberikan.
A : Masalah teratasi sebagian
P:-

Anda mungkin juga menyukai