Anda di halaman 1dari 6

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No.

1, (2013) 1-6 1

Evaluasi Kinerja Jalan Arteri Primer Jalan Raya


Yogya Solo Daerah Istimewa Yogyakarta
Mutiara Firdausi, Ir. Wahju Herijanto, M.T
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan,
Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111
E-mail: herijanto@ce.its.ac.id
Abstrak Ruas Jalan Raya Yogya Solo antara Ring Road
Maguwoharjo sampai Prambanan merupakan jalan arteri primer MULAI

berfungsi sebagai jalan utama bagi arus lalu lintas yang


menghubungkan ke Kota Solo sehingga mengakibatkan tingginya
volume lalu lintas diruas jalan tersebut. Akibat tingginya volume Identifikasi

lalu lintas dan adanya pertokoan dipinggir jalan serta parkir


mengakibatkan terjadinya kemacetan di beberapa tempat dan U-
turn. Studi literatur
Evaluasi kinerja jalan tersebut meliputi survei inventarisasi
geometri jalan, dan traffic counting, yang akan menghasilkan
analisis data berupa derajat kejenuhan, kecepatan,dan kapasitas. Survei Pengumpulan Data
Kemudian hasil analisis tersebut dicocokan dengan undang
undang dan peraturan yang nantinya akan diketahui apakah
klasifikasi ruas jalan ini memenuhi atau tidak. Acuan yang Data Survei
digunakan untuk mengevaluasi adalah Undang-Undang, 1. Survei geometrik jalan
2. Survei volume lalu lintas
Peraturan Pemerintah, Keputusan Menteri, dan Peraturan 3. Kecepatan
Menteri Pekerjaan Umum. 4. Waktu tempuh
5. Identifikasi U-Turn, Frontage
Berdasarkan hasil analisis untuk Ruas Jalan Raya Yogya Road
Solo studi kasus Ring Road Maguwoharjo sampai dengan
Prambanan ada beberapa persyaratan yang tidak terpenuhi,
yaitu Ds lebih dari 0,75, kecepatan yang kurang dari 60 km/jam,
Analisis Data
dan lebar jalan kurang dari batas ideal. Solusi yang diberikan 1. Kapasitas
agar jalan arteri primer ini berfungsi baik adalah dengan cara 2. Derajat kejenuhan
3. Kecepatan
pelebaran pada lokasi u-turn dan pada lokasi yang DS lebih dari 4. Waktu tempuh, Tundaan
0,75.

Kata Kunci Kinerja Jalan, Arteri Primer.

I. PENDAHULUAN
Membandingkan hasil
ogyakarta merupakan salah satu kota yang memiliki
Y
pengolahan data
jumlah penduduk yang besar, dan sebagian penduduknya dengan undang
undang, peraturan,
banyak menggunakan moda transportasi untuk kegiatan sehari- dan keputusan
hari. menteri

Jalan Raya Yogya Solo pada titik Ring Roang Utara


Maguwoharjo sampai prambanan merupakan jalan arteri
primer Kota Yogyakarta, berfungsi sebagai jalan utama dari
arus lalu lintas yang menghubungkan ke Kota Solo.
Kesesuaian koridor jalan
Maka dari itu pada ruas jalan ini diperlukan evaluasi menurut klasifikasinya
kinerja lalu lintas berdasarkan klasifikasinya. Acuan yang menggunakan skala guttman

digunakan dalam analisis ini adalah Undang-Undang Nomor


38 Tahun 2004,Peraturan Pemerintah Nomor 34 t ahun 2006,
Kesimpulan
Keputusan Menteri Nomor 14 T ahun 2006, dan Peraturan
Not Ok
Menteri Pekerjaan Umum No. 19 Tahun 2011.
Solusi yang diusulkan
Ok
II. METODE
Secara keseluruhan kegiatan penelitian yang akan Selesai

dilaksanakan dapat dijabarkan dalam bagan alir berikut.


JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6 2

III. HASIL dan PEMBAHASAN


3.1 Volume lalu lintas Tabel 3.4 Kecepatan Rata Rata dan Simpangan
Kondisi eksisting Baku Untuk Arah Solo - Yogya
Tabel 3.1 Volume Kendaraan Peak Hour Pagi

Tabel 3.2 Volume Kendaraan Peak Hour Sore


3.3 Waktu Tempuh

Waktu Tempuh pada kondisi eksisting [1]


Tabel 3.5 Delay yang terjadi pada segmen 1 arah
Yogya Solo

3.2 Derajat Kejenuhan

Derajat Kejenuhan pada kondisi eksisting.


Ds = Q/C [1]
Tabel 3.1 Perbandingan Volume Dan Kapasitas

Tabel 3.5 Delay yang terjadi pada segmen 1 arah


Solo Yogya.
Tabel 3.2 Perbandingan Volume Dan Kapasitas (U-
Turn)

3.2 Kecepatan

Kecepatan Rata - Rata kondisi eksisting.


V = Jarak/Waktu [1]
Tabel 3.3 Kecepatan Rata Rata Untuk Arah Yogya
Solo
3.3 Kontrol Akses
Kontrol akses sangatlah penting untuk ditinjau.
Banyaknya jalan akses, jalan masuk dan pintu rumah yang
menghadap ke jalan mempengaruhi kondisi jalan yang
menghubungkan secara menerus semua simpul jasa
distribusi [5].
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6 3

3.4 Analisa Berdasarkan Undang Undang No. 38 Tahun 3.5 Analisa Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 34
2004 Tahun 2006
Tabel 5.1 Resume Analisa berdasarkan UU No.38 Tahun Tabel 5.2 Resume Analisa berdasarkan PP No.34 Tahun
2004 [5] 2006 [2]
Syarat
untuk jalan Kondisi jalan saat ini
No Syarat untuk
arteri Kondisi jalan saat ini
No jalan arteri
primer Segmen 1 Segmen 2 primer Segmen 1 Segmen 2
Dilewatin Dilewatin Kecepatan Kecepatan
Melayani kendaraan kendaraan Kecepatan
1 kendaraan 60 kurang dari X kurang dari X
1 angkutan MST > 10 MST > 10
km/jam 60 km/jam 60 km/jam
utama ton ton
Lebar badan
Termasuk Termasuk lebar badan lebar badan jalan
2 jalan min. 11
kriteria Lalin kriteria Lalin jalan 14,2 m 13,8 m
Perjalanan m
2 jarak jarak
jarak jauh Lalu lintas Lalu lintas jarak Lalu lintas jarak
jauh jauh
jarak jauh jauh terganggu jauh terganggu
3 X X
Kecepatan Kecepatan tidak oleh lalu lintas oleh lalu lintas
Kecepatan kendaraan kendaraan terganggu lokal lokal
3 kendaraan tidak X tidak X
tinggi Jalan masuk Jumlah jalan Jumlah jalan
tinggi tinggi 4 X X
dibatasi masuk banyak masuk banyak
Jalan masuk Jalan masuk
Jalan masuk Adanya Terdapat Terdapat
4 terbatas tidak terbatas X
dibatasi pengaturan pengaturan pengaturan
5 pada
Syarat persimpangan persimpangan persimpangan
untuk jalan Kondisi jalan saat ini
No Jalan tidak Jalan ruas Jalan ruas Yogya
arteri
boleh terputus Yogya - Solo - Solo
primer Segmen 3 Segmen 4
ketika
Dilewatin Dilewatin
Melayani tidak terputus tidak terputus
kendaraan kendaraan 6 masuk kota
1 angkutan dan tetap dan tetap
MST > 10 MST > 10 dan kawasan
utama menerus menerus
ton ton
pengembanga ketika ketika memasuki
Termasuk Termasuk n perkotaan memasuki kota kota
Perjalanan kriteria Lalin kriteria Lalin Syarat untuk
2 jarak jarak Kondisi jalan saat ini
jarak jauh No jalan arteri
jauh jauh primer Segmen 3 Segmen 4
Kecepatan Kecepatan Kecepatan lebih
Kecepatan Kecepatan
Kecepatan 1 kendaraan 60 kurang dari X dari
kendaraan kendaraan
3 kendaraan tidak X km/jam 60 km/jam 60 km/jam
tinggi tinggi tinggi Lebar badan
lebar badan lebar badan jalan
Jalan masuk Jalan masuk 2 jalan min. 11
jalan 14,2 m 16,9 m
Jalan masuk tidak terbatas terbatas m
4 X
dibatasi Lalu lintas Lalu lintas jarak Lalu lintas jarak
jarak jauh jauh terganggu jauh terganggu
3 X X
Syarat Kondisi jalan tidak oleh lalu lintas oleh lalu lintas
No
untuk jalan saat ini terganggu lokal lokal
arteri
primer Segmen 5 Jalan masuk Jumlah jalan Jumlah jalan
4 X X
Dilewatin dibatasi masuk banyak masuk banyak
Melayani kendaraan
1 angkutan Adanya Terdapat Terdapat
MST > 10
utama pengaturan pengaturan pengaturan
ton 5 pada
Termasuk persimpangan persimpangan persimpangan
Perjalanan kriteria Lalin
2 Jalan tidak Jalan ruas Jalan ruas Yogya
jarak jauh jarak
boleh terputus Yogya - Solo - Solo
jauh ketika
Kecepatan tidak terputus tidak terputus
Kecepatan 6 masuk kota
kendaraan dan tetap dan tetap
3 kendaraan dan kawasan
tinggi menerus menerus
tinggi
pengembanga ketika ketika memasuki
Jalan masuk n perkotaan memasuki kota kota
Jalan masuk tidak terbatas
4 X
dibatasi
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6 4

Lanjutan Tabel 5.2 Resume Analisa berdasarkan PP 3.7 Analisa Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan
No.34 Tahun 2006 [2] Umum No. 19 Tahun 2011
Tabel 5.4 Resume Analisa berdasarkan PM PU No.19
Syarat untuk Kondisi jalan Tahun 2011 [4]
No jalan arteri saat ini
primer Segmen 5
Kecepatan Kecepatan lebih
1 kendaraan 60 dari
km/jam 60 km/jam

Lebar badan jalan lebar badan jalan


2
min. 11 m 16,9 m
Lalu lintas jarak Lalu lintas jarak
jauh jauh terganggu
3 X
oleh lalu lintas
tidak terganggu
lokal
Jalan masuk Jumlah jalan
4 X
dibatasi masuk banyak
Adanya pengaturan Terdapat
3.8 Analisa Berdasarkan Skala Guttman
5 pada pengaturan
persimpangan persimpangan Analisa Tingkat Kesesuaian Terhadap Peraturan
Jalan tidak boleh Jalan ruas Yogya
Pemerintah No.34 Tahun 2006
terputus ketika - Solo
masuk kota dan
tidak terputus Segmen 1
6 dan tetap Jumlah skor jawaban Sesuai = 3 x 1 = 3
kawasan
menerus
Jumlah skor jawaban Tidak Sesuai = 3 x 1 = 3
pengembangan ketika memasuki
perkotaan kota Total skor = 6
Skor maksimum = 6 x 1 = 6
3.6 Analisa Berdasarkan Keputusan Menteri No. 14 Skor minimum = 0
Tahun 2006 Rentang dalam selang =
Tabel 5.3 Resume Analisa berdasarkan KM No.14 Tahun
2006 [3]

Tingkat Tidak sesuai Sesuai


Segmen Arah Pelayanan Jika dinyatakan dalam persentase =
Untuk jawaban sesuai = 3 x 100% = 50 %
Yogya - Solo E
1 6
Solo - Yogya C Untuk jawaban tidak sesuai = 3 x 100% = 50%
Yogya - Solo D 6
2
Solo - Yogya C Ini menandakan bahwa analisa untuk ruas Jalan Raya
Yogya Solo pada segmen 1 berdasarkan PP No.34
Yogya - Solo C Tahun 2006 mendekati sesuai.
3
Solo - Yogya E Hal ini dilakukan untuk analisa peraturan dan undang
Solo E undang selanjutnya.
4 Yogya - Solo C
IV. KESIMPULAN
Yogya E Dari analisis data yang dilakukan, dapat ditarik
Yogya - Solo C kesimpulan bahwa :
5
Solo - Yogya C Kinerja Ruas Jalan Raya Yogya Solo sebagai berikut
Derajat Kejenuhan persegmen
Eksisting
a. Segmen 1
Yogya Solo = 1,057
Solo Yogya = 0,664
b. Segmen 2
Yogya Solo = 0,819
Solo Yogya = 0,608
c. Segmen 3
Yogya Solo = 0,519
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6 5

Solo Yogya = 0,868 3 terdapat banyak jalan masuk, jalan masuk berupa jalan
d. Segmen 4 perkampungan,perumahan, dan jalan menuju daerah
Yogya Solo = 1,163 cangkringan. Sehingga untuk ruas ini jalan masuk tidak
Yogya Solo dan Solo Yogya = 0,681 dibatasi.
Solo Yogya = 1,192 d. Segmen 4
e. Segmen 5 Untuk segmen 4 terdapat tiga persyaratan yang memenuhi,
Yogya Solo = 0,488 dan satu persyaratan tidak memenuhi, yaitu pada segmen 4
Solo Yogya = 0,510 kecepatan kendaraan tidak tinggi yaitu 49,2 km/jam untuk
Akibat U-Turn ke arah Solo dan 50,70 km/jam kea rah Yogya.
a. DS pada segmen Ring Road Utara Maguwoharjo e. Segmen 5
Jalan Anggrek. Untuk segmen 5 terdapat tiga persyaratan yang memenuhi,
Arah : dan satu persyaratan tidak memenuhi, yaitu pada segmen 5
Yogya Solo = 1,157 kecepatan kendaraan tidak tinggi yaitu 58,56 km/jam untuk
Solo Yogya = 1,490 ke arah Solo dan 59,37 km/jam kea rah Yogya.
b. DS pada Segmen Jalan Anggrek Jalan Solo Berdasarkan Peraturan Pemerintah No.34 Tahun 2006
Arah : Berikut adalah hasil analisis kelima segmen ruas jalan
Yogya Solo = 1,038 terhadap ke enam persyaratan tersebut.
Solo Yogya = 1,598 a. Segmen 1
c. DS pada Segmen Jalan Solo Gang GMB Untuk segmen 1 terdapat empat persyaratan yang
Arah : memenuhi, dan dua persyaratan tidak memenuhi, yaitu pada
Yogya Solo = 1,063 segmen 1 kecepatan kendaraan tidak tinggi yaitu 50,72
Solo Yogya = 1,671 km/jam untuk ke arah Solo dan 56,42 km/jam ke arah
Yogya, hal ini tidak memenuhi untuk persyaratan jalan arteri
Kecepatan Rata Rata Kendaraan primer yaitu minimal kecepatan 60 km/jam. Pada ruas jalan
a. Segmen 1 ini lalu lintas jarak jauh sangat terganggu oleh lalu lintas
Yogya Solo = 50,72 km/jam lokal yaitu dapat dilihat banyaknya jumlah bangunan yang
Solo Yogya = 56,42 km/jam menghadap ke jalan.
b. Segmen 2 b. Segmen 2
Yogya Solo = 53,14 km/jam Untuk segmen 2 terdapat empat persyaratan yang
Solo Yogya = 57,59 km/jam memenuhi, dan dua persyaratan tidak memenuhi, yaitu pada
c. Segmen 3 segmen 2 kecepatan kendaraan tidak tinggi yaitu 53,14
Yogya Solo = 57,62 km/jam km/jam untuk ke arah Solo dan 57,59 km/jam ke arah
Solo Yogya = 54,07 km/jam Yogya, hal ini tidak memenuhi untuk persyaratan jalan arteri
d. Segmen 4 primer yaitu minimal kecepatan 60 km/jam. Pada ruas jalan
Yogya Solo = 49,25 km/jam ini lalu lintas jarak jauh sangat terganggu oleh lalu lintas
Solo Yogya = 50,70 km/jam lokal yaitu dapat dilihat banyaknya jumlah bangunan yang
e. Segmen 5 menghadap ke jalan.
Yogya Solo = 58,56 km/jam c. Segmen 3
Solo Yogya = 59,37 km/jam Untuk segmen 3 terdapat empat persyaratan yang
Berdasarkan Undang Undang No. 38 Tahun 2004 memenuhi, dan dua persyaratan tidak memenuhi, yaitu pada
Berikut adalah hasil analisis kelima segmen ruas jalan segmen 3 kecepatan kendaraan tidak tinggi yaitu 57,62
terhadap keempat persyaratan tersebut. km/jam untuk ke arah Solo dan 54,07 km/jam ke arah
a. Segmen 1 terdapat tiga persyaratan yang memenuhi, dan Yogya, hal ini tidak memenuhi untuk persyaratan jalan arteri
satu persyaratan tidak memenuhi, yaitu pada segmen 1 primer yaitu minimal kecepatan 60 km/jam. Pada ruas jalan
kecepatan kendaraan tidak tinggi yaitu 50,72 km/jam untuk ini lalu lintas jarak jauh sangat terganggu oleh lalu lintas
ke arah Solo dan 56,42 km/jam kea rah Yogya. lokal yaitu dapat dilihat banyaknya jumlah bangunan yang
b. Segmen 2terdapat dua persyaratan yang memenuhi, dan dua menghadap ke jalan.
persyaratan tidak memenuhi, yaitu pada segmen 2 kecepatan d. Segmen 4
kendaraan tidak tinggi yaitu 53,14 km/jam untuk ke arah Untuk segmen 4 terdapat empat persyaratan yang
Solo dan 57,59 km/jam ke arah Yogya. Pada segmen 2 memenuhi, dan dua persyaratan tidak memenuhi, yaitu pada
terdapat banyak jalan masuk, jalan masuk berupa jalan segmen 4 kecepatan kendaraan tidak tinggi yaitu 49,25
perkampungan dan perumahan. Sehingga untuk ruas ini km/jam untuk ke arah Solo dan 50,70 km/jam ke arah
jalan masuk tidak dibatasi. Yogya, hal ini tidak memenuhi untuk persyaratan jalan arteri
c. Segmen 3 primer yaitu minimal kecepatan 60 km/jam. Pada ruas jalan
Untuk segmen 3 terdapat dua persyaratan yang memenuhi, ini lalu lintas jarak jauh sangat terganggu oleh lalu lintas
dan dua persyaratan tidak memenuhi, yaitu pada segmen 2 lokal yaitu dapat dilihat banyaknya jumlah bangunan yang
kecepatan kendaraan tidak tinggi yaitu 57,62 km/jam untuk menghadap ke jalan.
ke arah Solo dan 54,07 km/jam ke arah Yogya. Pada segmen
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6 6

e. Segmen 5 DAFTAR PUSTAKA


Untuk segmen 5 terdapat empat persyaratan yang [1] Direktorat Jenderal Bina Marga, 1997. Manual Kapasitas
memenuhi, dan dua persyaratan tidak memenuhi, yaitu pada Jalan Indonesia (MKJI), Jakarta.
segmen 5 kecepatan kendaraan tidak tinggi yaitu 59,37 [2] Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor: 34
km/jam untuk ke arah Solo dan 58,56 km/jam ke arah Tahun 2006. Jalan.
Yogya, hal ini tidak memenuhi untuk persyaratan jalan arteri [3] Peraturan Menteri Perhubungan RI Nomor: KM 14
primer yaitu minimal kecepatan 60 km/jam. Pada ruas jalan Tahun 2006. Manajemen Dan Rekayasa Lalu Lintas Di
ini lalu lintas jarak jauh sangat terganggu oleh lalu lintas Jalan.
lokal yaitu dapat dilihat banyaknya jumlah bangunan yang [4] Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor: 19 Tahun
menghadap ke jalan. 2011. Persyaratan Teknis Jalan Dan Kriteria
Berdasarkan Keputusan menteri No.14 Tahun 2006 Perencanaan Teknis Jalan.
a. Segmen 1 [5] Undang Undang Republik Indonesia Nomor: 38 T ahun
Arah Yogya Solo, yaitu kelas E 2004. Jalan.
Arah Solo Yogya, yaitu kelas C
b. Segmen 2
Arah Yogya Solo, yaitu kelas D
Arah Solo Yogya, yaitu kelas C
c. Segmen 3
Arah Yogya Solo, yaitu kelas C
Arah Solo Yogya, yaitu kelas E
d. Segmen 4
Arah Yogya Solo, yaitu kelas E
Arah Solo Yogya, yaitu kelas C
Arah Yogya, yaitu kelas E
e. Segmen 5
Arah Yogya Solo, yaitu kelas C
Arah Solo Yogya, yaitu kelas C
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Pekerjaan Umum
No.19 Tahun 2011 terdapat persyaratan tentang derajat
kejenuhan untuk jalan arteri primer yaitu DS 0,85.
Berikut adalah hasil dari analisis.
a. DS segmen 1 untuk ruas jalan ke arah Solo tidak
memenuhi syarat, yaitu sebesar 1,057. Sedangkan ruas
jalan ke arah Yogya memenuhi s yarat yaitu sebesar
0,664.
b. DS segmen 2 untuk ruas jalan ke arah Solo memenuhi
syarat, yaitu sebesar 0,819. Sedangkan ruas jalan ke
arah Yogya memenuhi syarat yaitu sebesar 0,608.
c. DS segmen 3 untuk ruas jalan ke arah Solo memenuhi
syarat, yaitu sebesar 0,519. Sedangkan ruas jalan ke
arah Yogya memenuhi syarat yaitu sebesar 0,868.
d. DS segmen 4 untuk ruas jalan ke arah Solo (Frontage
Road) tidak memenuhi syarat, yaitu sebesar 1,163.
Sedangkan ruas jalan ke arah Yogya (Frontage Road)
tidak memenuhi syarat yaitu sebesar 1,192. Dan ruas
jalan arah Yogya Solo memenuhi syarat yaitu
sebesar 0,681.
e. DS segmen 5 untuk ruas jalan ke arah Solo memenuhi
syarat, yaitu sebesar 0,488. Sedangkan ruas jalan ke
arah Yogya memenuhi syarat yaitu sebesar 0,51.

UCAPAN TERIMA KASIH


Penulis mengucapkan terima kasih kepada Keluarga dan
teman-teman yang tidak dapat saya sebut satu persatu yang
telah mensuport Tugas Akhir saya, hingga selesai.

Anda mungkin juga menyukai