Anda di halaman 1dari 13

Obesitas (Danu O.

OBESITAS
Histologi lemak
Sel lemak merupakan depot penyimpanan energi yang biasanya disimpan dalam bentuk
TG. Sel lemak besar dan tampak seperti gelembung, bentuknya mungkin bulat, lonjong atau
poligonal bila berdesakan. Sitoplasmanya bervakuol besar,biasanya satu atau bervakuol
banyak biasanya besar dan kecil. Vakuolnya hampir memenuhi seluruh sitoplasma. Dan
berdasarkan letaknya lemak dibedakan menjadi lemak subkutan dan viseral.
Jaringan lemak terdiri dari 2 bentuk:
1. Jaringan lemak putih berfungsi untuk isolasi panas, bantalan mekanik, & sumber
energi.
o Univakuolar
o Inti gepeng atau lonjong, berwarna biru dan terdesak ke tepi sel
o Sitoplasma terlihat hanya tinggal seperti garis-garis saja dengan penebalan
didaerah yang ada intinya
o Mitokondria di pinggir sel yang lebih tebal sitoplasmanya di dekat inti sel
o Tidak mempunyai organel kecil intrasel
2. Jaringan lemak coklat berfungsi untuk termogenesis (mempertahankan suhu tubuh)
o Multivakuolar
o Mengandung banyak droplet yang lebih kecil
o Inti biasanya bulat dan terletak lebih ditengah
Metabolisme energi
Energi yang
dihasilkan (per Produk akhir untuk Kebutuhan
Reaksi Bahan yang diolah Lokasi
1 molekul proses selanjutnya oksigen
glukosa)
2 ATP (
Glikolisis Glukosa Sitosol Adenosin 1. as.piruvat -, anaerob
Trifosfat)
Siklus Asetil CoA, 2 molekul +, dari molekul
Matriks 8 NADH dan 2 FADH2
as.sitrat terbentuk dari tiap 1 2 ATP yang terlibat
mitokondria molekul pembawa H
(krebs) glukosa dalam siklus
Elektron energi tinggi +, dari oksigen
Krista
Rantai yang tersimpan dalam molekular
membran
transpor H yang dibawa 32 ATP - yang diperoleh
dalam
elektron NADH & FADH2 dari melalui
mitokondria
siklus krebs respirasi

1
Obesitas (Danu O.)

Penyerapan lemak

Misel terdiri dari garam empedu,lesitin, dan kolesterol. Karena tidak larut air jadi harus
diemulsi dalam bentuk misel yang larut lemak dan air.
Penyerapan lemak:
1. Lemak makanan dalam bentuk globulus lemak besar yang terdiri dari TG diemulsi oleh
garam empedu menjadi suspensi butiran halus lemak
2. Lipase menghidrolisis TG menjadi MG dan FFA
3. Diangkut dalam misel ke permukaan luminal sel epitel usus halus
4. MG dan FFA meninggalkan misel dan berdifusi pasif menembus lapis ganda lemak
membran luminal
5. MG dan FFA diresintesis menjadi TG di dalam sel epitel
6. TG TG menyatu dan dibungkus oleh lapisan lipoprotein dan membentuk kilomikron
yang larut dalam air dan kemudian dikeluarkan dengan eksositosis (dari sel epitel ke
dalam cairan interstitium di dalam vilus) melalui membran basal sel

2
Obesitas (Danu O.)

7. Kilomikron tidak dapat menembus membran basal kapiler darah (mempunyai lapisan
polisakarida) , sehingga masuk ke lakteal sentral pembuluh limfe
Lipogenesis dan lipolisis
Akumulasi jaringan lemak ditentukan oleh keseimbangan sintesis lemak (lipogenesis)
dan pemecahan lemak (lipolisis).

3
Obesitas (Danu O.)

LPL: Lipoprotein lipase


FFA: Free fatty acid
MG: Mono glyceride
DG: Di glyceride

1. FFA dari sitosolrantai pendek bisa langsung masuk matriks mitokondria, rantai
panjang (Palmitate) butuh pengangkut (Carnitine)
2. Berikatan dengan CoA Palmitidyl CoA (Asil CoA)
3. Palmitidyl CoA Palmitide-Carnitine masuk ke mitokondria
4. Carnitine lisis Palmitidyl CoA (C16)
5. Mengalami -oksidasi 8 Acetyl CoA , NADH, FADH2
6. Acetyl CoA memasuki siklus krebs 8x 3 NADH, 1 FADH2
7. Total NADH & FADH2 dari -oksidasi dan siklus krebs memasuki rantai TE ATP

4
Obesitas (Danu O.)

Faktor yang mempengaruhi metabolisme lemak


Insulin
o Menstimulasi lipogenesis dengan cara meningkatkan pengambilan glukosa di
jaringan adiposa melalui transporter glukosa menuju membran plasma
o Mengaktivasi enzim lipogenik dan glikolitik melalui modifikasi kovalen, efek
tersebut dicapai dengan mengikat insulin pada reseptor insulin di permukaan sel
sehingga mengaktivasi kerja tirosin kinasenya dan efek downstream melalui
fosforilasi tirosin
o Efek jangka panjang gen lipogenik melalui faktor transkripsi Sterol Regulatory
Element Binding Protein-1 (SREBP-1) meningkatkan ekspresi dan kerja
enzim glukokinase sehingga meningkatkan konsentrasi metabolit glukosa
Growth hormon (GH)
o Menurunkan lipogenesis di jaringan adiposa secara dramatis, sehingga terjadi
penurunan lemak bermakna dan berhubungan dengan penambahan massa otot.
Leptin
o Membatasi penyimpanan lemak dengan mengurangi masukan makanan dan
mempengaruhi metabolisme spesifik di adiposa dan jaringan lainnya
o Merangsang pengeluaran gliserol dari adiposit dengan menstimulasi oksidasi
asam lemak dan menghambat lipogenesis
Acylation stimulating protein (ASP)
o Menstimulasi akumulasi TG di sel adiposa (bekerja autokrin), yang terjadi
karena terdapat peningkatan sintesis TG dan penurunan lipolisis disaat yang
bersamaan
Hormone sensitive lipase (HSL)
o Menyebabkan hidrolisis TG menjadi FFA dan gliserol
Pengaturan makan
Signal aferen
o Leptin menghambat orexigenic neuron (rasa lapar) dan stimulasi anorexigenic
neuron (rasa kenyang) di arcuate nucleus pada hipotalamus.
o Peptida lambung (cholecystokinin, enterostatin, peptida YY[PYY] 3-36,
glucagon-like peptide [GLP-1] mengurangi intake makanan.
o Ghrelin, peptida yang diproduksi lambung, meningkatkan intake makanan dan
stimulasi sekresi GH. Serum ghrelin meningkat setelah diet penurunan BB

5
Obesitas (Danu O.)

sebagai kompensasi perubahan makan dan pengeluaran energi, sehingga diet


penurunan BB akan sulit dilakukan.
o Stimulator food intake pada CNS meliputi melanin concentrating hormone, GH-
releasing hormone, orexin A & orexin B (hypocretins)
o Signal lain, distensi gaster & nutrien (glukosa & lipid)
Signal eferen
o Melalui sistem syaraf simpatis dalam mengatur pengeluaran energi
o Glucocorticoid meningkatkan food intake
Definisi
Suatu kelainan kompleks pengaturan nafsu makan dan metabolisme energi yang terjadi
akibat akumulasi jaringan lemak berlebihan. Obesitas terjadi bila besar dan jumlah sel lemak
bertambah pada tubuh. Ukuran dan jumlah sel lemak akan bertambah bila seseorang bertambah
berat badannya.
Epidemiologi
Menurut WHO pada 2003 sekitar 1 milyar penduduk dunia mengalami overweight dan
sedikitnya 300 juta menderita obese secara klinis. Selain itu WHO juga memprediksi pada
tahun 2015 sedikitnya 2,3 milyar penduduk dewasa aaakan mengalami overweight dan 700 juta
mengalami obesitas. Menurut Riskesdas tahun 2013 penduduk dewasa (>18 th) di Indonesia
yang mengalami obesitas (BMI 27) mencapai 15,4% , laki-laki dewasa sebanyak 19,7% dan
perempuan dewasa sebanyak 32,9%.
Pada penelitian tahun 1997 dan 1998 di beberapa wilayah Indonesia didapatkan bahwa
pada usia, gender, dan BMI yang sama dibandingkan dengan Kaukasia (Belanda), lemak tubuh
orang Indonesia lebih tinggi 5%, sehingga seharusnya BMI juga 3 kg/m 2 lebih rendah. (obese
3027)
Etiologi
Secara umum penyebab obesitas dibagi menjadi 2, yaitu inaktivitas (kalori yang
dikeluarkan sedikit karena tidak ada/sedikit beraktivitas) dan diet tidak sehat serta kebiasaan
makan yang buruk (makanan yang dicerna lebih banyak daripada kalori yang dikeluarkan).
Genetic factors
o Pengaruhnya belum terlalu jelas, namun menurut penelitian anak dari orang tua
normal(tidak obese) memiliki 10% risiko kegemukan. Bila salah satu orang tua
mengalami kegemukan maka meningkat menjadi 40 50%, dan bila keduanya
menjadi 70 80%

6
Obesitas (Danu O.)

Lifestyle and social factors


o Kebiasaan jarang berolahraga sehingga pengeluaran energi hanya sedikit dan
terjadi penimbunan energi dalam bentuk TG
Dietary factors
o Makan berlebih dapat menjadi faktor kegemukan karena terjadi penumpukan
lemak dalam tubuh yang tidak sebanding dengan energi yang dikeluarkan.
Faktor yang mempengaruhi dalam asupan makanan meliputi kebiasaan makan,
pengetahuan, dan ketersediaan makanan.
Drugs
o Konsumsi obat-obatan yang mempengaruhi rasa lapar, terutama bila
dikonsumsi jangka panjang dapat menimbulkan kegemukan. Selain itu
pemakaian kontrasepsi juga dapat berpengaruh dengan menghambat faktor
hormonal.
Neuroendocrine disorder (jarang)
o Hypothalamic obesity
o Cushing syndrome
o Hypothyroidism
o Polycystic ovary syndrome
o GH deficiency
Psychological factors
o Binge Makan dalam jumlah banyak
o Sindroma makan dimalam hari berkurangnya nafsu makan pada siang hari
diikuti nafsu makan yang tinggi pada malam hari, insomnia, dan agitasi
makan pada malam hari (kerja hormon menurun disaat malam)
Penegakan diagnosis
BMI (Body mass index) = BB(kg) / TB2 (m)
Lingkar perut (pada pasien dengan BMI 35 kg/m2
Selain itu evaluasi klinis nya juga harus meliputi:
o Tekanan darah
o Lipid profile (serum TG, HDL, & LDL)
o Gula darah puasa

7
Obesitas (Danu O.)

Cara terbaik menilai obesitas sentral yaitu dengan Computed tomography (CT) atau
Magnetic resonance imaging (MRI) mahal dan jarang digunakan.
Alternatif:
WHR (Waist-Hip ratio) dapat menilai lingkar perut pada obesitas sentral batasan
Asia-pasifik, pria <90 cm , wanita <80 cm. Lingkar perut menggambarkan lemak tubuh
dan diantaranya tidak termasuk sebagian besar berat tulang (kecuali vetebra) atau massa
otot yang besar yang mungkin mempengaruhi hasil pengukuran. Lingkar perut
berkorelasi baik dengan WHR dan BMI.
Cara pengukuran lingkar perut rekomendasi WHO:
Pada pertengahan antara batas bawah iga dan krista iliaka, dengan pita secara horizontal
pada akhir ekspirasi dengan kedua tungkai dilebarkan 20 30 cm.
Subyek diminta tidak menahan perut dan diukur menggunakan pita dengan tegangan
pegas yang konstan

Nilai normal:
BMI (WHO)
Classification BMI(kg/m2)
Principal cut-off Additional cut-off
points points
Underweight <18.50 <18.50
Severe thinness <16.00 <16.00
Moderate thinness 16.00 - 16.99 16.00 - 16.99
Mild thinness 17.00 - 18.49 17.00 - 18.49
18.50 - 22.99
Normal range 18.50 - 24.99
23.00 - 24.99
Overweight 25.00 25.00
25.00 - 27.49
Pre-obese 25.00 - 29.99
27.50 - 29.99
Obese 30.00 30.00
30.00 - 32.49
Obese class I 30.00 - 34.99
32.50 - 34.99
35.00 - 37.49
Obese class II 35.00 - 39.99
37.50 - 39.99
Obese class III 40.00 40.00

8
Obesitas (Danu O.)

Kriteria Asia-pasifik
Risiko ko-morbiditas
Lingkar perut
BMI
Klasifikasi <90 cm (laki-laki) 90 cm (laki-laki)
(kg/m2)
80 cm
<80 cm (perempuan)
(perempuan)
Rendah (risiko meningkat
BB kurang <18,5 Sedang
pada masalah klinis lain)
Kisaran normal 18,5 22,9 Sedang Meningkat
BB lebih 23
Berisiko 23 24,9 Menigkat Moderat
Obes I 25 29,9 Moderat Berat
Obes II 30 Berat Sangat berat
Profil lipid
Lipid Mg/dL Keterangan
70 Optimal for heart disease
Optimal for people at risk of
100
heart disease
LDL 100 129 Near optimal
130 159 Borderline high
160 189 High
190 Very high

<40 (laki-laki), <50


Poor
(perempuan)
HDL
50 59 Better
60 Best

150 Desirable
150 199 Borderline high
TG
200 499 High
500 Very high

9
Obesitas (Danu O.)

<200 Desirable
Cholesterol total 200 239 Borderline high
240 High
*Pada perempuan ada esterogen HDL & TG lebih tinggi dari laki-laki
**AHA recommend: TG 100 mg/dL can improve heart health , penurunan
tidak dengan obat lifestyle change = diet, weight loss, physical activity
Gula darah
Kriteria Glukosa darah (mg/dL)
Gula darah sewaktu <125
Gula darah puasa 70 - 100
Gula darah puasa terganggu
100 125
(GDPT)
Toleransi glukosa terganggu
140 199
(TGT)

Oral glucose
Kriteria tolerance test Glukosa puasa HbA1c
(OGTT)
Normal <140 mg/dL <100 mg/dL <5,7%
Pre-diabetes 140 199 mg/dL 100 125 mg/dL 5,7 6,4%
Diabetes 200 mg/dL 126 mg/dL 6,5%

Komplikasi
Dislipidemia
Hipertensi
Aterosklerosis
DM tipe-2
Batu empedu
Sleep apnea
Stroke
Gagal jantung
Osteoarthritis (OA)

10
Obesitas (Danu O.)

Tatalaksana
Tujuan awal tatalaksana yaitu penurunan BB hingga 10% dari BB awal selama 6 bulan.
Pasien BB lebih dengan peningkatan lingkar perut atau ada komorbiditas harus mendapat
intervensi yang sama dengan pasien obesitas.
Strategi penurunan berat badan
Penurunan berat badan harus SMART (Specific, Measureable, Achievable,
Realistic, & Time limited). Penurunan - 1 kg/minggu dan akan mencapai penurunan
BB hingga 10% BB awal dalam 6 bulan. Setelah 6 bulan, kecepatan penurunan BB
lazim nya akan melambat dan BB menetap karena seiring dengan penurunan BB terjadi
penurunan energy expenditure.
Terapi diet bertujuan mencapai defisit 500 1000 kcal/hari. Pengukuran
kebutuhan energi basal dengan rumus Harris-Benedict:
Laki-laki = 66,5 + (13,75 x BB) + (5,003 x TB) (6,775 x usia)
Wanita = 655,1 + (9,563 x BB) + (1,850 x TB) (4,676 x usia)
Kebutuhan kalori total = BEE x jumlah faktor stress dan aktivitas. Faktor stress
+ aktivitas berkisar dari 1,2 - >2.

Diet harus disertai juga dengan aktivitas fisik, harus dimulai secara perlahan dan
ditingkatkan secara bertahap. Dimulai dengan aktivitas fisik selama 30 menit 3x
seminggu dan dapat ditingkatkan menjadi 5x seminggu selama 45 menit.

Farmakologis (jika gagal terapi sebelumnya)


o Sibutramine (5 15 mg/hari)
Indikasi : Pasien obese tampa komorbiditas
Kontaindikasi : Pasien dengan riwayat penyakit jantung/stroke, riwayat
hipertensi, individu yang menerima monoamine oxidase
inhibitor/ selective serotonin reuptake inhibitor, pasien yang
mengonsumsi obat yang mempengaruhi sitokrom P450
(erythromycin , ketoconazole) [metabolismenya melibatkan
sitokrom P450]
Cara kerja : Specific noradrenaline inhibitor, serotonin, and to a lesser
extent dopamine reuptake into nerve terminalis.inhibits food
intake

11
Obesitas (Danu O.)

Efek samping : Peningkatan tekanan darah dan denyut jantung


o Orlistat [Xenical] ( 120mg, 3dd1 a.c)
Indikasi : Pasien obese dengan hipertensi, dislipidemia, atau penyakit
kardiovaskular.
Cara kerja : Menghambat kerja lipase pankreas dan mencegah hidrolisis
dari lemak yang dikonsumsi menjadi asam lemak dan gliserol
menghambat absorbsi lemak hingga 30% sehingga
meningkatkan eksresi lemak melalui feses.
Efek samping : Intestinal cramps, fecal incontinence, & oily spotting. Dapat
pula terjadi malabsorbsi parsial dibutuhkan pergantian
vitamin larut lemak.

Terapi maksimal sibutramine 2 tahun dan 4 tahun untuk orlistat.


Treatment guidelines hingga 2 tahun.
Terapi bedah [ Bariatric surgery(restriksi gastrik) atau bypass gastric(Roux-en Y)]
o Indikasi : Pasien dengan obese berat secara klinis dengan BMI 40 atau
35 dengan kondisi komorbid, pasien yang gagal terapi sebelumnya
o Kontraindikasi : Pasien dengan depresi mayor yang tidak ditatalaksana atau
psikosis, gangguan makan, drug/alcohol abuse, severe coagulopathy, severe
cardiac disease with an excessive anesthetic risk or inability to comply with
lifelong vitamin replacement, usia >65 th, <18 th.
o Prinsip : mengurangi absorbsi nutrisi dan dapat mengurangi BB hingga
60%
Pencegahan
Prinsip pencegahan menurunkan BB dengan cara menciptakan defisit energi dengan
mengurangi konsumsi energi atau menambah penggunaan energi melalui olahraga yang teratur.
Modifikasi gaya hidup
o Olahraga teratur selama 150 300 menit perminggu
o Konsumsi makanan bergizi (rendah kalori, rendah lemak) 3x sehari dan 2x
selingan
Monitor berat badan setiap minggu

12
Obesitas (Danu O.)

Prognosis
BMI 25 28 risiko relatif terkena PJK, stroke, dan gagal janjung menigkat secara
progresif sebanding dengan meningkatnya BMI. 1,72x
BMI >33 3,44x
Obese menigkatkan mortalitas akibat penyakit jantung sebanyak 4x lipat dan kanker 2x lipat.
BMI > 40 angka harapan hidup <20 tahun pada pria dan 5 tahun pada wanita.
Faktor yang berpengarah terhadap morbiditas & mortalitas:
Age of onset & duration of obesity
Severity of obesity
Amount of central adiposity
Comorbidities
Gender
Level of cardiorespiratory fitness
Race

13

Anda mungkin juga menyukai