Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DAYA

LAPORAN I

SAKLAR ELEKTRONIKA

Di Susun Oleh :

Nama : Winda Wulan Sari

NIM : 3211501045

PROGRAM STUDI ELEKTRONIKA

POLITEKNIK NEGERI BATAM

2017
Tujuan
Setelah melakukan praktimum ini mahasiswa diharapkan mampu:
1. Mengetahui jenis-jenis komponen dari saklar elektronika
Mengetahui dan memahami karakteristik komponen dari saklar elektronika
Alat dan Bahan
1. Komponen :
SCR TIC 116


Triac TIC 226

Mosfet IRF 530N
Rvar 10k


Lampu

Protoboard

Jumper
2. Instrumen :
Multimeter

Power Supply

Dasar Teori
Switching Static (saklar statis) sebuah komponen elektronik yang dirancang khusus untuk
menghubungkan dan memutuskan arus pada suatu rangkaian elektronik yang mampu bekerja
dalam waktu yang sangat cepat biasanya mikrodetik. Komponen yang termasuk sebagai
saklar statis diantaranya dioda, SCR, TRIAC, transistor, mosfet. Masing-masing komponen
tersebut memiliki prinsip kerja yang berbeda meski sama-sama berfungsi sebagai saklar.

1. Sillicon Controlled Rectifier (SCR)


SCR banyak digunakan pada suatu sirkuit elekronika karena lebih efisien dibandingkan
komponen lainnya terutama pada pemakaian saklar elektronik. SCR adalah thyristor yang uni
directional, karena ketika terkonduksi hanya bisa melewatkan arus satu arah saja yaitu dari
anoda menuju katoda. Artinya, SCR aktif ketika gate-nya diberi polaritas positif dan antara
anoda dan katodanya dibias maju. Dan ketika sumber yang masuk pada SCR adalah sumber
AC, proses penyearahan akan berhenti saat siklus negatif terjadi.

Gambar 1.1. Simbol SCR Gambar 1.2. Kurva Karakteristik SCR


2. TRIAC
TRIAC biasa juga disebut thyristor bi directional. TRIAC merupakan dua buah SCR yang
dihubungkan secara anti-paralel dengan terminal gate bersama. Berbeda dengan SCR yang
hanya melewatkan tegangan dengan polaritas positif saja, tetapi TRIAC dapat dipicu dengan
tegangan polaritas positif dan negatif, serta dapat dihidupkan dengan menggunakan tegangan
bolak-balik pada Gate. TRIAC banyak digunakan pada rangkaian pengedali dan pensaklaran.
TRIAC hanya akan aktif ketika polaritas pada Anoda lebih positif dibandingkan Katoda-nya
dan gate-nya diberi polaritas positif, begitu juga sebaliknya. Setelah terkonduksi, sebuah
TRIAC akan tetap bekerja selama arus yang mengalir pada TRIAC (ID) lebih besar dari arus
penahan (IH) walaupun arus gate dihilangkan. Satu-satunya cara untuk membuka (meng-off-
kan) TRIAC adalah dengan mengurangi arus ID di bawah arus IH.

Gambar 1.3. Simbol TRIAC


Gambar 1.4. Kurva Karakteristik TRIAC
3. Metal Oxide Semiconductor FET (MOSFET)
FET (Field Efect Transistor), transistor FET bekerja bergantung dari satu pembawa muatan,
apakah itu elektron atau hole. Karena hanya bergantung pada satu pembawa muatan saja,
transistor ini disebut komponen unipolar. FET lebih unggul dibanding transistor bipolar
karena FET memiliki impedansi input (input impedance) yang sangat besar. Terutama jika
digunakan sebagai switch, FET lebih baik karena resistansi dan disipasi dayanya yang kecil.
Ada dua jenis transistor FET yaitu JFET (junction FET) dan MOSFET (metal-oxide
semiconductor FET). Pada dasarnya prinsip kerja dari kedua FET ini sama. Perbedaan yang
mendasar pada struktur dan karakteristiknya.
Pada praktikum ini yang akan digunakan MOSFET sebagai saklar. Ada dua tipe MOSFET
menurut tegangan kerjanya yaitu n-Channel MOSFET (n-MOS) dan p-Channel MOSFET (p-
MOS). Dimana n-MOS bekerja dengan memberikan tegangan positif pada gate, dan
sebaliknya, p-MOS bekerja dengan memberikan tegangan negatif di gate. n-MOS berlaku
sebagai switch dengan membuatnya bekerja di sekitar daerah saturasinya.
Langkah Percobaan
Percobaan 1
1. Buat rangkaian seperti pada gambar 1.7. Dengan Vs = 6 V.
2. Posisikan Rvar pada nilai minimum (Vg=0). Catat harga Vd dan Id awal.
3. Naikan tegangan di Gate (dengan memutar Rvar) perlahan-lahan hingga terlihat lampu
menyala.
4. Tepat lampu menyala, catat harga: Ig, Id, Vg dan Vd
5. Kemudian turunkan tegangan catu perlahan-lahan hingga lampu padam kembali. Catat
harga-harga Ig, Id, Vg dan Vd yang menyebabkan lampu padam.
6. Ulangi langkah 2-5 dengan beberapa Vs lain : 8, 10, 12, 14 V.
7. Kemudian catat hasilnya pada tabel 1.1.
Percobaan 2
1. Buat rangkaian seperti pada gambar 1.8. Dengan Vs = 6 V.
2. Posisikan Rvar pada nilai minimum (Vg=0). Catat harga Vd dan Id awal.
3. Naikan tegangan di Gate (dengan memutar Rvar) perlahan-lahan hingga terlihat lampu
menyala.
4. Tepat lampu menyala, catat harga: Ig, Id, Vg dan Vd
5. Kemudian turunkan tegangan catu perlahan-lahan hingga lampu padam kembali. Catat
harga-harga Ig, Id, Vg dan Vd yang menyebabkan lampu padam.
6. Kemudian catat hasilnya pada tabel 1.2.
7. Kemudian balik polaritas sumber (Vs= -6 V) dan ulangi langkah 2-6, lalu catat hasilnya
pada tabel 1.3.
8. Ulangi langkah 1-7 dengan beberapa Vs lain : 8, 10, 12, 14 V.

Percobaan 3
1. Buat rangkaian seperti pada gambar 5. Dengan Vdd = 6 V.
2. Posisikan Rvar pada nilai minimum (Vgs=0). Catat harga Vds dan Id awal.
3. Naikan tegangan di Gate (dengan memutar Rvar) perlahan-lahan hingga terlihat lampu
menyala.
4. Tepat lampu menyala, catat harga: Ig, Id, Vgs dan Vds
5. Kemudian turunkan tegangan catu perlahan-lahan hingga lampu padam kembali. Catat
harga-harga Ig, Id, Vgs dan Vds yang menyebabkan lampu padam.
6. Ulangi langkah 2-5 dengan beberapa Vdd lain : 12 V.
7. Kemudian catat hasilnya pada tabel 1.4.
A. Hasil Pengukuran
Tabel 1. 1. Hasil Percobaan 1
Vs Ig Vg Id Vd Lampu (On/Off)
18 Ma 0.75 V 48 mA 0.806 V ON
Vs = 6 Vdc 0A 31.8 mV 0A 2.3 V OFF
20 Ma 0.765 V 75 mA 0.760 V ON
Vs = 12 Vdc 0A 26.7 mV 0A 1.9 V OFF

Tabel 1. 2. Hasil Percobaan 2


Vs Ig Vg Id Vd Lampu (On/Off)
30 mA 0.871 V 45 mA 0.750 V ON
Vs = 6 Vdc 0A 23.9 mV 0A 1.246 V OFF
30 mA 0.836 V 78 mA 0.755 V ON
Vs = 12 Vdc 0A 18.8 mV 0A 1.526 V OFF
Tabel 1. 3. Hasil Percobaan 2
Vs Ig Vg Id Vd Lampu (On/Off)
- 30 Ma - 871 V -45 mA - 0.750 V ON
Vs = -6 Vdc 0A - 23.9 mV 0A -1.246 V OFF
-30 mA -0.836 V -78 mA -0.755 V ON
Vs = -12 Vdc 0A -18.8 mV 0A -1.526 V OFF

Tabel 1. 4. Hasil Percobaan 4


Vdd Ig Vgs Id Vds Lampu (On/Off)
4 mA 5.4 V 54 mA 27.4 Mv ON
Vs = 6 Vdc 0A 4.74 V 0A 4.74 V OFF
ON
Vs = 12 Vdc OFF
Analisa

1. Buatlah kurva karakteristik dari hasil praktikum untuk masing-masing komponen

Pertanyaan
1. Jelaskan prinsip kerja dari SCR, TRIAC, MOSFET?
2. Jelaskan perbedaan dari ketiga komponen tersebut diatas?
Jawaban :
1. Prinsip kerja SCR yaitu sama seperti dioda normal, namun SCR memerlukan tegangan
positif pada kaki Gate (Gerbang) untuk dapat mengaktifkannya. Pada saat kaki Gate
diberikan tegangan positif sebagai pemicu (trigger), SCR akan menghantarkan arus
listrik dari Anoda (A) ke Katoda (K). Sekali SCR mencapai keadaan ON maka
selamanya akan ON meskipun tegangan positif yang berfungsi sebagai pemicu (trigger)
tersebut dilepaskan. Untuk membuat SCR menjadi kondisi OFF, arus maju Anoda-
Katoda harus diturunkan hingga berada pada titik Ih (Holding Current) SCR. Besarnya
arus Holding atau Ih sebuah SCR dapat dilihat dari datasheet SCR itu sendiri. Karena
masing-masing jenis SCR memiliki arus Holding yang berbeda-beda. Namun, pada
dasarnya untuk mengembalikan SCR ke kondisi OFF, kita hanya perlu menurunkan
tegangan maju Anoda-Katoda ke titik Nol.

Prinsip kerja TRIAC yaitu Triac akan tersambung (on) Ketika berada di quadran I
yaitu saat arus positif kecil melewati terminal gate ke MT1,dan polaritas MT2 lebih
tinggi dari MT1, saat triac terhubung dan rangkaian gate tidak memegang kendali, maka
triac tetap tersambung selama polaritas MT2 tetap lebih tinggi dari MT1 dan arus yang
mengalir lebih besar dari arus genggamnya (holding current/Ih). TRIAC juga akan
tersambung saat arus negatif melewati terminal gate ke MT1,dan polaritas MT1 lebih
tinggi dari MT2, dan triac akan tetap terhubung walaupun rangkaian gate tidak
memegang kendali selama polaritas MT1 lebih tinggi dari MT2 dan arus yang mengalir
lebih besar dari arus genggamnya (holding current/Ih). Selain dengan cara memberi
pemicuan melalui teminal gate, triac juga dapat dibuat tersambung (on) dengan cara
memberikan tegangan yang tinggi sehingga melampaui tegangan breakover-nya
terhadap terminal MT1 dan MT2, namun cara ini tidak diizinkan karena dapat
menyebabkan triac akan rusak. Pada saat triac tersambung (on) maka tegangan jatuh
maju antara terminal MT1 dan MT2 sangatlah kecil yaitu berkisar antara 0.5 volt sampai
dengan 2 volt

Prinsip kerja MOSFET yaitu jenis FET yang mempunyaisatu Drain, satu Source dan
satu atau dua Gate. MOSFET mempunyai inputimpedance yang sangat tinggi.
Mengingat harga yang cukup tinggi, maka MOSFEThanya digunakan pada bagian
bagian yang benar-benar memerlukannya.Penggunaannya misalnya sebagai RF
amplifier pada receiver untuk memperolehamplifikasi yang tinggi dengan desah yang
rendah. Dalam pengemasan dan perakitan dengan menggunakan MOSFET
perludiperhatiakan bahwa komponen ini tidak tahan terhadap
elektrostatik,mengemasnya menggunakan kertas timah, pematriannya menggunakan
jenissolder yang khusus untuk pematrian MOSFET. Seperti halnya pada FET,
terdapatdua macam MOSFET ialah Kanal P dan Kanal N.
2. Perbedaan dari SCR, TRIAC, dan MOSFET yaitu

KESIMPULAN :
Pada praktikum di atas di lakukan percobaan yang menggunakan 3 komponen penting,
yaitu SCR, TRIAC, dan MOSFET. Pada percobaan di atas yaitu membahas tenang
komponen mana diantara 3 komponen tersebut yang sangat bagus dan sangat baik jika di
gunakan sebagai switching/ saklar.
Dari percobaan yang kelompok saya lakukan yang memenuhi kriteria sebagai saklar
yang baik yaitu komponen MOSFET, karena komponen yang benar- benar sebagai
saklar yaitu transistor dan MOSFET termasuk komponen transistor.

Anda mungkin juga menyukai