Anda di halaman 1dari 12

FORUM MANAJEMEN Vol. 05 No.

OPTIMALISASI PENGELOLAAN ARSIP DINAMIS DALAM


PENYELAMATAN ARSIP DI PUSDIKLAT MIGAS

Oleh : Sri Yuliati, SST (Arsiparis Penyelia)

ABSTRAK

Suatu organisasi dikatakan eksis apabila masih terciptanya arsip sebagai dampak adanya
suatu kegiatan dalam organisasi, baik kelompok atau individu yang merupakan informasi
dari keseluruhan proses dalam organisasi. Sesuai amanat UU nomor : 43 Tahun 2009
tentang Kearsipan bahwa penyelenggaraan kearsipan adalah keseluruhan kegiatan meliputi
penetapan kebijakan, pembinaan kearsipan, dan pengelolaan arsip dalam suatu sistem
kearsipan nasional yang didukung oleh sumber daya manusia, prasarana dan sarana, serta
sumber daya lainnya.
Oleh karena itu arsip perlu dikelola dengan baik dan benar dengan memanfaatkan
sumberdaya yang diperlukan dengan tujuan arsip yang masih memiliki nilai guna akan dapat
terselamatkan dan mampu telusur dengan baik sehingga diperoleh efektifitas dan efisiensi
dalam pelayanan kearsipan yaitu terlaksananya pemberian informasi dan arsip yang
dibutuhkan kepada yang berhak secara akurat, lengkap dan tepat waktu.
Sebagai upaya optimalisasi pengelolaan arsip dinamis di Pusdiklat Migas diperlukan
optimalisasi pula terhadap sumber daya yang dimiliki terutama faktor SDM dan sarana serta
prasarana kearsipan, oleh karena itu dalam hal ini perlu dilakukan analisis terhadap kinerja
pengelolaan arsip dinamis di lingkungan Pusdiklat Migas sehingga dapat diperoleh beberapa
rancangan strategi untuk melakukan optimalisasi pengelolaan arsip dinamis dalam
penyelamatan arsip di Pusdiklat Migas. Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini
adalah dengan menggunakan analisis SWOT dengan mengidentifikasi berbagai faktor
internal maupun eksternal secara sistematis dan didasarkan pada logika yang dapat
memaksimalkan kekuatan (Strengths) dan peluang (Opportunities), namun secara
bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weaknesses) dan ancaman (Threats).
Berdasarkan data responden yang berjumlah 31 orang terdiri dari pejabat eselon 4,
pengawas dan seluruh sekretaris/administrasi sub bidang/sub bagian dan bidang di
Pusdiklat Migas, diperoleh hasil penelitian yang dituangkan dalam matrik space dengan titik
perpotongan berada pada posisi kelemahan (Weaknessses) yaitu titik X = -0,15 dan posisi
ancaman (Threats) yaitu titik Y = -0,30. Hal ini menunjukkan bahwa kondisi kegiatan
pengelolaan kearsipan berada pada kuadran IV, dimana untuk mengoptimalkan kegiatan
tersebut diperlukan rancangan strategi devensi (bertahan) yaitu dengan strategi mengurangi
kelemahan dan menghindari ancaman. Sedangkan posisi kelemahan yang paling tinggi
nilainya dan perlu mendapat perhatian adalah tentang sarana dan prasarana kearsipan yang
masih kurang menunjang pada kegiatan kearsipan dengan nilai scor -0,60 dari 9 point
pernyataan, dan posisi ancaman yang paling tinggi nilainya dan perlu mendapatkan
perhatian adalah tentang kaderisasi tenaga fungsional arsiparis yang perlu dilakukan sedini
mungkin memperoleh nilai scor -1,23 dari 3 point pernyataan.

11
FORUM MANAJEMEN Vol. 05 No. 2

Berdasarkan hasil penelitian tersebut diusulkan rancangan langkah konkret melalui strategi
devensi yaitu mengurangi kelemahan tentang permasalahan sarana dan prasarana
kearsipan dan menghindari ancaman tentang kaderisasi tenaga fungsional arsiparis.

1. Latar Belakang e. mendinamiskan penyelenggaraan


kearsipan nasional sebagai suatu
Suatu organisasi dikatakan eksis adalah system yang komprehensif dan terpadu
apabila masih terciptanya arsip sebagai f. menjamis keselamatan dan keamanan
dampak suatu kegiatan atau aktifitas arsip sebagai bukti pertanggungjawaban
organisasi, sehingga diperlukan dalam kehidupan bermasyarakat,
pengelolaan arsip dengan baik dan benar. berbangsa dan bernegara
Hal ini dibuktikan dengan adanya sejarah
g. menjamin keselamatan asset nasional
organisasi Pusat Pendidikan dan Pelatihan
dalam bidang ekonomi, social, politik,
Minyak dan Gas Bumi yang telah
budaya, pertahanan, serta keamanan
mengalami beberapa kali perubahan
sebagai identitas dan jati diri bangsa
organisasi yang diharuskan adanya
h. meningkatkan kualitas pelayanan public
pembuktian otentik berupa arsip tentang
dalam pengelolaan dan pemanfaatan
organisasi tersebut.
arsip yang autentik dan terpercaya.
Sesuai dengan amanat UU nomor : 43
Pengelolaan arsip yang baik akan
Tahun 2009 tentang Kearsipan, bahwa
mendukung terciptanya suatu kondisi yang
penyelenggaraan kearsipan adalah
memenuhi standard mutu dibidang
keseluruhan kegiatan meliputi penetapan
administrasi/ manajemen dibidang arsip,
kebijakan, pembinaan kearsipan, dan
sehingga akan mendukung terciptanya
pengelolaan arsip dalam suatu sistem
efektifitas dan efisiensi suatu organisasi.
kearsipan nasional yang didukung oleh
sumber daya manusia, prasarana dan Sebagai upaya optimalisasi pengelolaan
sarana, serta sumber daya lainnya yang arsip dinamis di Pusdiklat Migas diperlukan
bertujuan untuk : optimalisasi pula terhadap sumber daya
a. menjamin terciptanya arsip dari kegiatan yang dimiliki terutama faktor SDM dan
yang dilakukan oleh lembaga negara, sarana serta fasilitas, oleh karena itu dalam
pemerintahan daerah, lembaga hal ini perlu dilakukan analisis terhadap
pendidikan, perusahaan, organisasi kinerja pengelolaan arsip dinamis di
politik, organisasi kemasyarakatan, dan lingkungan Pusdiklat Migas sehingga dapat
perseorangan, serta ANRI sebagai diperoleh beberapa strategi untuk
penyelenggara kearsipan nasional. melakukan optimalisasi pengelolaan arsip
b. menjamin ketersediaan arsip yang dinamis dalam penyelamatan arsip di
autentik dan terpercaya sebagai alat Pusdiklat Migas.
bukti yang sah Pendekatan yang akan digunakan adalah
c. menjamin terwujudnya pengelolaan dengan menggunakan analisis situasi atau
arsip yang andal dan pemanfaatan arsip popular disebut analisis SWOT dengan
sesuai dengan ketentuan peraturan mengidentifikasi berbagai faktor secara
perundang-undangan sistematis dan didasarkan pada logika
d. menjamin perlindungan kepentingan yang dapat memaksimalkan kekuatan
Negara dan hak-hak keperdataan rakyat (Strengths) dan peluang (Opportunities),
melalui pengelolaan dan pemanfaatan namun secara bersamaan dapat
arsip yang autentik dan terpercaya meminimalkan kelemahan (Weaknesses)
12
FORUM MANAJEMEN Vol. 05 No. 2

dan ancaman (Threats). Dalam mencapai 3. Bagaimana strategi optimalisasi


upaya tahapan tersebut, maka peneliti pengelolaan kearsipan di Pusdiklat
terdorong untuk melakukan penelitian Migas Migas Cepu.
dengan Judul Optimalisasi Pengelolaan
3. Kerangka Pemikiran
Kearsipan Dalam Penyelamatan Arsip Di
Pusdiklat Migas Cepu. Kerangka pemikiran dalam hal ini adalah
apabila arsip dikelola dengan baik dan
2. Perumusan Masalah
benar dengan memanfaatkan sumberdaya
Perumusan masalah yang akan dianalisis yang diperlukan maka arsip yang masih
dengan menggunakan pendekatan analisis memiliki nilai guna akan dapat
situasi atau SWOT kearsipan yaitu : terselamatkan dan mampu telusur dengan
baik sehingga diperoleh efektifitas dan
1. Bagaimana kekuatan dan kelemahan
efisiensi dalam pelayanan kearsipan, yaitu
internal terhadap optimalisasi
terlaksananya pemberian informasi dan
pengelolaan kearsipan di Pusdiklat
arsip yang dibutuhkan kepada yang berhak
Migas Cepu.
secara akurat, lengkap dan tepat waktu,
2. Bagaimana peluang dan tantangan sehingga alur berpikir digambarkan berikut
eksternal terhadap optimalisasi :
pengelolaan kearsipan di Pusdiklat
Migas Cepu.

UU RI NOMOR : 43 TAHUN 2009 TENTANG KEARSIPAN

PERMEN ESDM NOMOR : 052 TAHUN 2006


TENTANG TATA PERSURATAN DINAS DAN KEARSIPAN

ANALISIS KEGIATAN PENGELOLAAN KEARSIPAN


DI PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN MINYAK DAN GAS BUMI

OPTIMALISASI PENGELOLAAN KEARSIPAN


DI PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN MINYAK DAN GAS
BUMI
PENYELAMATAN ARSIP BERNILAI GUNA
DI PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN MINYAK DAN GAS BUMI

4. Metodologi Penelitian digunakan dalam metodologi penelitian ini


adalah :
Metodologi penelitian merupakan suatu
a. Jenis Penelitian ini merupakan
cara yang digunakan untuk melakukan
pendekatan naturalistik/kualitatif yang
kegiatan berupa penyelidikan secara hati-
menurut tingkat eksplanasi atau
hati, kritis, terencana, terarah dengan
penjelasannya dengan penelitian
tujuan untuk mengumpulkan data yang
deskriptif yaitu penelitian yang dilakukan
relevan guna memecahkan suatu
terhadap variabel mandiri, tanpa
permasalahan. Adapun yang akan
membuat perbandingan atau
menghubungkan dengan variable yang

13
FORUM MANAJEMEN Vol. 05 No. 2

lain dengan menggunakan bentuk data Analisis SWOT terdiri dari 4 (empat)
kualitatif yang diangkakan dengan skala faktor, yaitu :
pengukuran. Strenghts (kekuatan) merupakan
b. Populasi dalam penelitian ini adalah kondisi kekuatan pada kegiatan
pegawai Pusdiklat Migas Cepu, pengelolaan kearsipan yang dimiliki
sedangkan pemilihan sampel adalah oleh Pusdiklat Migas.
pejabat eselon IV, pengawas dan Weaknesses (kelemahan)
sekretaris/ administrator di lingkungan merupakan kondisi kelemahan pada
Pusdiklat Migas Cepu. kegiatan pengelolaan kearsipan yang
c. Metoda Pengumpulan Data ada di Pusdiklat Migas.
menggunakan 3 (tiga) cara yaitu : Opportunities (peluang) merupakan
1) Metode Kuesioner atau angket yaitu kondisi peluang berkembang dimasa
dengan membagikan daftar mendatang terkait dengan kegiatan
pertanyaan kepada para responden pengelolaan kearsipan.
tentang obyek yang diteliti. Threats (ancaman) merupakan
2) Metode wawancara yaitu melakukan kondisi yang mengancam
wawancara dengan beberapa keberadaan kegiatan pengelolaan
pegawai yang menangani arsip kearsipan dari pihak luar Pusdiklat
dinamis di lingkungan Pusdiklat Migas.
Migas Cepu. Menuangkan hasil perhitungan ke dalam
3) Metode dokumentasi yaitu mencari matrik space sesuai dengan posisi dari
data tentang hal-hal atau variabel hasil perhitungannya, yaitu :
melalui bentuk catatan, transkrip, - Kwadran I : sebelah kanan
agenda, rapat, notulen, buku dan lain atas merupakan posisi (Peluang +
sebagainya yang ada pada dokumen Kekuatan) menunjukkan strategi
Pusdiklat Migas Cepu dengan agresif (Growth)
langkah-langkah yang ditempuh - Kwadran II : sebelah kanan bawah
sebelum pengumpulan data antara merupakan posisi (Kekuatan +
lain : menentukan jumlah responden, Ancaman) menunjukkan strategi
menetapkan jumlah soal (tiap-tiap diversifikasi
identifikasi minimal 3, maksimal 10 - Kwadran III : sebelah kiri atas
soal), menentukan jumlah skor (terdiri merupakan posisi (Peluang +
dari 4 skor untuk 4 jawaban), dan Kelemahan) menunjukkan strategi
menentukan interval kelas skor (4, 3, rasionalisasi (turn around)
2, 1) - Kwadran IV : sebelah kiri bawah
d. Analisis Data menggunakan analisis merupakan (Kelemahan + Ancaman)
SWOT yaitu salah satu metode untuk menunjukkan strategi defensif.
menggambarkan kondisi dan
mengevaluasi suatu masalah dalam Seperti terlihat pada gambar Matrik
organisasi yang berdasarkan pada Space berikut ini :
faktor internal (Strenghts dan
Weaknesses) dan faktor eksternal
(Opportunities dan Threats) sehingga
akan diperoleh strategi untuk
optimalisasi pengelolaan kearsipan.

14
FORUM MANAJEMEN Vol. 05 No. 2

Peluang
D A
KUADRAN III KUADRAN I
(WO STRATEGI (SO STRATEGI
RASIONALISASI) AGRESIF GROWTH)
Kelemahan Kekuatan

KUADRAN IV KUADRAN II
(WT STRATEGI
Gambar 1.2. Matrik Space Analisis SWOT
(ST STRATEGI
DEVENSIF) DIVERSIFIKASI)
C B
Ancaman

Untuk membantu menentukan posisi yang Keterangan : Y = sumbu


tepat dari titik perpotongan, digunakan vertikal (peluang dan ancaman)
rumus Persamaan I dan rumus Persamaan X = sumbu
II : horizontal (kekuatan dan
kelemahan)
- Persamaan I = Garis AC Y1 = Peluang
Y Y1 X X1 ; Y2 = Ancaman

Y 2 Y1 X 2 X1 X1 = Kekuatan
; X2 = Kelemahan
- Persamaan II = Garis BD
Y Y2 X X2

Y1 Y 2 X1 X 2

5. Diskripsi Hasil Identifikasi SWOT Kearsipan

A. Diskripsi Hasil Identifikasi Strenghts (Kekuatan)


NO PERTANYAAN / PERNYATAAN SS S KS TS
( KEKUATAN ) % % % %
1 Tenaga fungsional arsiparis yang ada di 2 9 13 3
Pusdiklat Migas (5 orang) merupakan kekuatan (6,45) (29,03) (54,84) (9,68)
untuk melakukan pengelolaan kearsipan di
Pusdiklat Migas
2 Akreditasi ISO 9001-2008 Pusdiklat Migas 20 24 0 1
berpengaruh pada pengelolaan arsip yang baik di 64,52) (77,24) (0) (3,23)
tempat kami

15
FORUM MANAJEMEN Vol. 05 No. 2

3 Pedoman Tata Persuratan Dinas dan Kearsipan 11 20 0 0


yang berlaku membantu dalam melakukan (35,48) 64,52) (0) (0)
pengelolaan kearsipan ditempat kami
4 Diklat dibidang Kearsipan yang diselenggarakan 15 16 0 0
oleh Pusdiklat Migas diperlukan dalam membantu (48,39) (51,61) (0) (0)
kegiatan pengelolaan arsip ditempat kami
5 Pengembangan SDM administrasi dibidang 2 18 10 1
kearsipan ditempat kami sudah dilakukan (6,45) (58,06) (32,26) (3,23)
6 Sistem Informasi Diklat (SID) di Pusdiklat Migas 5 20 6 0
membantu kegiatan pengelolaan arsip ditempat (16,13) 64,52) (19,35) (0)
kami
7 Jumlah pegawai yang cukup banyak di Pusdiklat 6 20 2 3
Migas akan berpengaruh pada kinerja pengelolaan (19,35) 64,52) (6,45) (9,68)
kearsipan
8 Pelayanan kearsipan di Pusdiklat Migas sudah 1 15 13 2
dilaksanakan sesuai prosedur yang ditetapkan (3,23) (48,39) (54,84) (6,45)

B. Diskripsi Hasil Identifikasi Weaknesses (Kelemahan)


NO PERTANYAAN / PERNYATAAN SS S KS TS
( KELEMAHAN ) % % % %
1 Pusdiklat Migas belum memiliki software 11 18 1 1
pengelolaan kearsipan, diperlukan untuk (35,48) (58,06) (3,23) (3,23)
menunjang pelaksanaan tugas.
2 Pengembangan tenaga fungsional arsiparis di 18 12 0 1
Pusdiklat Migas masih perlu diarahkan secara fokus (58,06) (38,71) (0) (3,23)

3 Pelayanan Kearsipan ditempat kami belum 4 24 0 3


memiliki standar pelayanan (12,90) (77,42) (0) (9,68)
4 Di lingkungan kami TPDK belum 4 20 7 0
diimplementasikan secara optimal (12,90) (64,52) (22,58) (0)
5 Sarana dan prasarana kearsipan untuk 7 20 3 1
menunjang pelaksanaan tugas di tempat kami (22,58) (64,52) (9,68) (3,23)
masih kurang menunjang
6 Di Pusdiklat Migas perlu didesain visi dan misi 10 19 2 0
tentang kearsipan lembaga (32,26) (61,29) (6,45) (0)
7 Di lingkungan kami dukungan pimpinan tentang 0 23 7 1
kegiatan kearsipan masih kurang (0) (74,19) (22,58) (3,23)
8 Anggaran pengelolaan arsip perlu diberikan 10 13 7 1
alokasi cukup dan tidak digabung dengan mata (32,26) (54,84) (22,58) (3,23)
anggaran lainnya sehingga akan efektif dan
mempermudah pengawasannya
9 Jadwal Retensi Arsip Fasilitatif perlu segera 13 18 0 0
disusun, disyahkan dan diberlakukan di Pusdiklat (54,84) (58,06) (0) (0)
Migas sehingga memudahkan penyusutan arsip

C. Diskripsi Hasil Identifikasi Opportunities (Peluang)


NO PERTANYAAN / PERNYATAAN SS S KS TS
( PELUANG ) % % % %

16
FORUM MANAJEMEN Vol. 05 No. 2

1 Pusdiklat Migas perlu memperluas layanan 19 15 5 2


kearsipan sehingga akan dapat eksis di tingkat (29,03) (48,39) (16,13) (6,45)
nasional
2 Dalam rangka era globalisasi, Pusdiklat Migas perlu 14 16 0 1
mengembangkan teknologi informasi kearsipan (45,16) (51,61) (0) (3,23)
yang terintegrasi dengan ANRI
3 Untuk menambah wawasan kearsipan, tenaga 3 5 21 2
fungsional arsiparis dan administrasi perlu (9,68) (16,13) (67,74) (6,45)
melakukan studi banding ke luar negeri tentang
kearsipan sehingga akan dapat berkompetisi
4 Untuk memasarkan diklat dan layanan dibidang 8 21 2 0
kearsipan perlu didesain profil kearsipan lembaga (25,81) (67,74) (6,45) (0)
Pusdiklat Migas
5 Pusdiklat Migas perlu turut serta dalam pameran 8 19 4 0
kearsipan, sehingga akan lebih dikenal (25,81) (61,29) (12,90) (0)
keberadaaannya dalam bidang kearsipan
6 Tenaga Fungsional Arsiparis Pusdiklat Migas 5 16 9 1
secara periodik perlu memberikan penyuluhan (16,13) (51,61) (29,03) (3,23)
kearsipan kepada masyarakat sekitar Cepu sebagai
bentuk pengabdian masyarakat dibidang
kearsipan

D. Diskripsi Hasil Identifikasi Threats (Ancaman/Tantangan)


NO PERTANYAAN / PERNYATAAN SS S KS TS
( ANCAMAN / TANTANGAN ) % % % %
1 Lingkungan Pusdiklat Migas sering mengalamai 12 17 2 0
ancaman bencana alam terutama banjir, oleh (38,71) (54,84) (6,45) (0)
karena itu perlu antisipasi terhadap penyelamatan
arsipnya.
2 Kaderisasi tenaga fungsional arsiparis perlu 16 15 0 0
dilakukan sedini mungkin, sehingga kegiatan (51,61) (48,39) (0) (0)
pengelolaan kearsipan akan kondusif
3 Pusdiklat Migas perlu melakukan akuisisi arsip 8 22 1 0
dan program arsip vital secara berkala untuk (25,81) (70,91) (3,23) (0)
menunjang eksistensi kelembagaan

6. Matrik SWOT Kearsipan SKOR KELEMAHAN -3,52 Sebagai X2


Berdasarkan tabulasi hasil jawaban SKOR PELUANG 3,06 Sebagai Y1
responden, dapat diuraikan dan
SKOR ANCAMAN -3,36 Sebagai Y2
digambarkan matrik S (Strenght/Kekuatan),
W (Weakness/ Kelemahan), O
(Oppoutunity/Peluang) dan T Skor kekuatan, kelemahan, peluang dan
(Threath/Ancaman) sebagai berikut :
ancaman dimasukkan dalam matrik Space
SKOR KEKUATAN 2,91 Sebagai X1 SWOT sebagai berikut :

17
FORUM MANAJEMEN Vol. 05 No. 2

Gambar : Matrik SWOT Kearsipan


Y = Sumbu vertikal (peluang dan
Matrik tersebut dapat dijelaskan sebagai
ancaman)
berikut :
X = Sumbu horisontal (kekuatan dan
Garis AC adalah garis yang
kelemahan
menghubungkan titik A (2,91 ; 3,06)
Y1 = Peluang
dengan titik C (-3,52 ; -3,36)
Y2 = Ancaman
Garis DB adalah garis yang
X1 = Kekuatan
menghubungkan titik D (-3,52 ; 3,06)
X2 = Kelemahan
dengan titik B (2,91 ; -3,36)
Persamaan I :
Untuk menentukan posisi yang tepat, maka
digunakan rumus persamaan sebagai Y 3,06 X 2,91

berikut : 3,36 3,06 3,52 2,91
Persamaan I : Garis AC Y 3,06 X 2,91

Y Y1 X X1 6,42 6,43

Y Y2 X X2 6,43Y 19,68 6,42 X 18,68
Persamaan I I : Garis BD 6,43Y 6,42X 1,00 Persamaan I
Y Y2 X X1
Persamaan II :
Y1 Y 2 X 2 X1

18
FORUM MANAJEMEN Vol. 05 No. 2

Y 3,36 X 2,91 kontroversi atau out of stream (melawan



3,06 3,36 3,52 2,91 arus).

Y 3,36 X 2,91 6. Rancangan Strategi Devensif



6,42 6,43 Dari hasil perhitungan terhadap SWOT
6,43Y 21,60 6,42 X 18,68 kearsipan beraada pada posisi kuadran IV,
maka strategi yang mendukung adalah
6,43Y 6,42X 2,92 Persamaan II dengan strategi defensif yaitu dengan
mengurangi kelemahan dan menghindari
6,43Y 6,42 X 1,00 Persamaan I
ancaman.
6,43Y 6,42 X 2,92 Persamaan II
0 12,84 X 1,92 Untuk mengurangi kelemahan, maka dicari
nilai skor negative yang paling tinggi pada
1,92
X 0,15 identifikasi kelemahan kegiatan keaarsipan
12,84
yang perlu mendapat perhatian adalah
6,43Y 6,42 X 1,00 pernyataan pada point (5) yang
menyatakan tentang sarana dan
6,43Y 6,42 ( 0,15) 1,00
prasarana kearsipan masih kurang
6,43Y 0,96 1,00 menunjang dalam pelaksanaan kegiatan
pengelolaan kearsipan yaitu dengan nilai
6,43Y 0,96 1,00
scor -0,60 berdasarkan jawaban responden
0,96 dengan pembobotan nilai 0,20 dari 9
Y 0,30
6,43 pertanyaan, sedangkan nilai skor negative
yang paling tinggi pada identifikasi
Sehingga berdasarkan perhitungan diatas
kemungkinan ancaman terhadap kegiatan
dapat diketahui bahwa titik potong dari dua
kearsipan adalah pernyataan pada point
garis AC dan garis BD terletak pada titik ( Y
(2) yang menyatakan bahwa kaderisasi
-0,30 ; X -0,15) seperti pada kurva yang
tenaga fungsional arsiparis perlu
menunjukkan posisi secara tepat.
dilakukan sedini mungkin, sehingga
Dari gambar matrik space SWOT diatas kegiatan pengelolaan kearsipan akan lebih
dapat disimpulkan bahwa kondisi kegiatan kondusif yaitu dengan nilai scor -1,23
dan penunjang kearsipan di Pusdiklat dengan pembobotan nilai 0,35 dari 3
Migas berada pada posisi Kuadran IV. pertanyaan.
Pada posisi kuadran IV adalah Pada permasalahan sarana dan prasarana
menunjukkan angka pada kelemahan dan kearsipan yang masih kurang menunjang
angka pada ancaman yang mendukung bahwa sebagian besar administrator atau
strategi defensif, dimana kondisi ini sekretaris terkendala pada keberadaan
merupakan situasi yang sangat tidak sarana dan prasarana kearsipan,
menguntungkan, dan kearsipan Pusdiklat sedangkan sesuai dengan Peraturan
Migas dianggap menghadapi berbagai Kepala ANRI nomor 020 Tahun 2012
ancaman dan memiliki kelemahan internal tentang Pedoman Pengelolaan Unit
itu sendiri. Kearsipan pada Lembaga Negara pada
Kondisi ancaman adalah hal yang Bab II, bahwa komponen pengelolaan Unit
terkadang selalu terlewat dikarenakan Kearsipan dalam penyelenggaraan
banyak yang ingin mencoba untuk kearsipan pada lembaga negara, unit
kearsipan harus mempunyai komponen
yang meliputi : Sistem Pengelolaan Arsip,

19
FORUM MANAJEMEN Vol. 05 No. 2

Sumber Daya Manusia, Pendanaan elektronik beserta sarana dan


Kearsipan, Prasarana dan Sarana perlengkapannya.
Kearsipan, dan dalam pengelolaan arsip 3. Melakukan evaluasi setiap triwulan
inaktif, unit kearsipan bertanggung jawab terhadap efektifitas pemanfaatan sarana
menyediakan prasarana dan sarana dan fasilitas kearsipan yang dilakukan
berdasarkan standard prasarana dan oleh manajemen melalui eselon IV,
sarana kearsipan yang telah ditetapkan, arsiparis, dan sekretaris atau
meliputi : administrator pada masing-masing
bidang/ bagian.
a. Gedung penyimpanan arsip, yang terdiri
4. Dalam rangka tertib administrasi
dari : ruang transit arsip, ruang
terhadap pengelolaan sarana dan
pengolahan, ruang penyimpanan, ruang
prasarana kearsipan, perlu dibentuk
restorasi, dan ruang pelayanan .
sistem pengendalian internal yang
b. Standar pengamanan gedung dari
melibatkan pejabat fungsional arsiparis
bencana (faktor alam, non alam, dan
terkait sarana dan prasarana kearsipan
sosial) ;
sehingga rangkaian kegiatan kearsipan
c. Peralatan kearsipan (rak, boks, folder,
dapat dimonitor dan dilaporkan secara
guide, out indicator, tickler file, roll
periodik.
opack); dan
Pada permasalahan kaderisasi Sumber
d. Sarana bantu penemuan arsip (daftar
Daya Manusia fungsional arsiparis yang
arsip aktif, daftar arsip inaktif, daftar
perlu dilakukan sedini mungkin untuk
berkas, daftar isi berkas).
mengantisipasi kekosongan tenaga
Oleh karena itu dalam rangka optimalisasi fungsional arsiparis yang saat ini memiliki 5
pengelolaan kearsipan untuk (lima) tenaga fungsional arsiparis,
penyelamatan arsip di Pusdiklat Migas, sebagaimana diamanatkan dalam
diperlukan langkah-langkah yang konkret Peraturan Kepala ANRI nomor 020 Tahun
terkait dengan penyediaan sarana dan 2012 tentang Pedoman Pengelolaan Unit
prasarana kearsipan sehingga kelemahan Kearsipan pada Lembaga Negara pada
ini akan menjadi kekuatan pada kegiatan Bab II bahwa Sumber Daya Manusia
kearsipan dimasa mendatang, antara lain : Kearsipan Unit kearsipan harus didukung
1. Mengalokasikan anggaran kegiatan oleh sumber daya manusia kearsipan yang
kearsipan yang meliputi pengadaan dan melakukan pengelolaan unit kearsipan
pemeliharaan sarana dan prasarana terdiri atas pejabat struktural di bidang
kearsipan serta pengembangan SDM kearsipan dan Arsiparis. Arsiparis adalah
kearsipan secara rutin pada tiap-tiap Pegawai Negeri Sipil yang diberi tugas,
tahun dengan cara menggali input dari tanggung jawab, wewenang dan hak
masing-masing bidang/bagian terhadap secara penuh oleh pejabat yang
kebutuhan sarana dan fasilitas yang berwenang untuk melakukan kegiatan
dibutuhkan dalam rangka kearsipan pada instansi pemerintah, tidak
penyelenggaraan kearsipan. termasuk kegiatan mengurus,
2. Dalam rangka penyelamatan arsip yang memberkaskan dan mengelola arsip-arsip
memiliki nilai guna dan memenuhi aktif.
pelayanan kearsipan yang cepat, Sedangkan Arsiparis unit kearsipan
lengkap dan akurat, perlu segera mempunyai tugas dan tanggungjawab
diadakan software dan hardware arsip melakukan pengelolaan arsip mulai dari
penilaian arsip, pendataan, pengolahan,

20
FORUM MANAJEMEN Vol. 05 No. 2

penataan, pemeliharaan, pelayanan, pengelolaan arsip dalam suatu sistem


pembuatan SOP, pembinaan, kearsipan nasional yang didukung oleh
pengawasan, dan evaluasi. sumber daya manusia, prasarana dan
sarana, serta sumber daya lainnya.
Oleh karena itu dalam rangka menunjang
Sebagai upaya optimalisasi pengelolaan
optimalisasi pengelolaan kearsipan untuk
arsip dinamis di Pusdiklat Migas maka
penyelamatan arsip di Pusdiklat Migas,
diperlukan optimalisasi pula terhadap
perlu dilakukan langkah konkret untuk
sumber daya yang dimiliki terutama faktor
menghindari ancaman kekosongan tenaga
SDM dan sarana serta fasilitas. Melalui
fungsional arsiparis melalui rencana
penelitian yang dilakukan dengan analisis
strategi devensif, antara lain :
SWOT diharapkan akan dapat
a. Sub Bagian Kepegawaian melakukan memaksimalkan kekuatan (Strengths) dan
analisis beban kerja secara periodik peluang (Opportunities), namun secara
terutama untuk kegiatan administrasi bersamaan dapat meminimalkan
sehingga dapat diperoleh kebutuhan kelemahan (Weaknesses) dan ancaman
pegawai fungsional arsiparis untuk (Threats). Dari perhitungan diperoleh hasil
menangani arsip, terutama arsip in aktif penelitian dengan titik perpotongan berada
dan arsip vital karena untuk arsip aktif pada posisi kelemahan yaitu titik X = -0,15
akan otomatis ditangani oleh dan posisi ancaman yaitu titik Y = -0,30.
administrasi masing-masing. Hal ini menunjukkan bahwa kondisi
b. Sub Bagian Kepegawaian perlu kegiatan pengelolaan kearsipan berada
memberikan saran tertulis yang bersifat pada kuadran IV, dimana untuk
mandatory ke seluruh pegawai yang mengoptimalkan kegiatan tersebut
sudah pernah mengikuti diklat diperlukan strategi divensi (bertahan) yaitu
penciptaan arsiparis agar segera dengan strategi mengurangi kelemahan
membuat surat permohonan menjadi dan menghindari ancaman.
arsiparis dan Daftar Usul Penilaian Adapun yang perlu memperoleh perhatian
Angka Kredit, sehingga kader tenaga pada posisi kelemahan dan ancaman
arsiparis dapat terisi sesuai kebutuhan. adalah sebagai berikut :
Dengan melakukan strategi devensif 1. Pada posisi kelemahan yang paling
tersebut diharapkan pada penelitian tinggi nilainya dan perlu mendapat
minimal lima tahun kedepan dengan perhatian adalah tentang sarana dan
identifikasi yang sama akan menghasilkan prasarana kearsipan yang masih kurang
matrik space yang berbeda pada posisi menunjang pada kegiatan kearsipan
kuadran yang lebih baik. Dan semua ini dengan nilai scor -0,60 dari 9 point
sangat tergantung pada komitmen pernyataan lainnya.
manajemen dan konsistensi pengelola 2. Pada posisi ancaman yang paling tinggi
kearsipan itu sendiri. nilainya dan perlu mendapatkan
perhatian adalah tentang kaderisasi
IV. KESIMPULAN DAN SARAN
tenaga fungsional arsiparis yang perlu
4.1 Kesimpulan dilakukan sedini mungkin memperoleh
Sesuai dengan amanat UU nomor : 43 nilai scor -1,23 dari 3 point pernyataan
Tahun 2009 tentang Kearsipan, bahwa lainnya.
penyelenggaraan kearsipan adalah 4.2 Saran
keseluruhan kegiatan meliputi penetapan
kebijakan, pembinaan kearsipan, dan

21
FORUM MANAJEMEN Vol. 05 No. 2

Dari kesimpulan berdasarkan hasil IV, arsiparis, dan sekretaris atau


penelitian dan perhitungan dengan administrator pada masing-masing
menggunakan analisis SWOT tersebut, bidang/ bagian.
maka tim peneliti kearsipan ini d. Dalam rangka tertib administrasi
menyampaikan beberapa saran yang terhadap pengelolaan sarana dan
merupakan tindak lanjut langkah konkret prasarana kearsipan, perlu dibentuk
sebagai upaya mencapai optimalisasi sistem pengendalian internal yang
pengelolaan kearsipan dalam melibatkan pejabat fungsional arsiparis
penyelamatan arsip yaitu sebagai berikut : terkait sarana dan prasarana kearsipan
sehingga rangkaian kegiatan kearsipan
a. Mengalokasikan anggaran kegiatan
dapat dimonitor dan dilaporkan secara
kearsipan yang meliputi pengadaan dan
periodik.
pemeliharaan sarana dan prasarana
e. Sub Bagian Kepegawaian melakukan
kearsipan serta pengembangan SDM
analisis beban kerja secara periodik
kearsipan secara rutin pada tiap-tiap
terutama untuk kegiatan administrasi
tahun dengan cara menggali input dari
kearsipan sehingga dapat diperoleh
masing-masing bidang/bagian terhadap
kebutuhan pegawai fungsional arsiparis
kebutuhan sarana dan fasilitas yang
untuk menangani arsip, terutama arsip
dibutuhkan dalam rangka
in aktif dan arsip vital karena untuk arsip
penyelenggaraan kearsipan.
aktif akan otomatis ditangani oleh
b. Dalam rangka penyelamatan arsip yang
administrasi masing-masing.
memiliki nilai guna dan memenuhi
f. Sub Bagian Kepegawaian segera
pelayanan kearsipan yang cepat,
membuat nota dinas mandatory ke
lengkap dan akurat, perlu segera
seluruh pegawai yang sudah pernah
diadakan software dan hardware arsip
mengikuti diklat penciptaan arsiparis
elektronik beserta sarana dan
agar segera membuat surat
perlengkapannya.
permohonan menjadi arsiparis dan
c. Melakukan evaluasi setiap triwulan
Daftar Usul Penilaian Angka Kredit,
terhadap efektifitas pemanfaatan sarana
sehingga kader tenaga arsiparis akan
dan fasilitas kearsipan yang dilakukan
dapat diperoleh sesuai kebutuhan.
oleh manajemen melalui pejabat eselon

DAFTAR PUSTAKA

Undang-Undang nomor : 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan


Peraturan Kepala ANRI nomor 020 Tahun 2012 tentang Pedoman Pengelolaan Unit
Kearsipan pada Lembaga Negara
Manurung, AE., Drs, MPd., 2011/2012, Bahan Ajar Metoda Riset : PTK Akamigas

L. Riyatno, Drs, 2011/2012, Bahan Ajar Strategi Pemasaran : PTK Akamigas ;Suharsini,
http://id.wikipedia.org/wiki/Analisis_SWOT , 2014, Analisis SWOT
http://grahacendikia.files.wordpress.com/pengoptimalan.pdf , 2014, Optimalisasi:

22

Anda mungkin juga menyukai