Anda di halaman 1dari 2

Faktor-faktor berpengaruh dalam aktivitas senyawa anti bakteri

Aktivitas senyawa antibakteri dipengaruhi oleh pH, suhu stabilitas senyawa tersebut, jumlah bakteri
yang ada, lamanya inkubasi, dan aktivitas metabolisme bakteri.

Jenis zat antibakteri berdasarkan aktivitasnya


Berdasarkan aktivitasnya zat antibakteri dibedakan menjadi dua jenis, yaitu bakteriostatik dan
bakteriosida

Bakteriostatik
Adalah zat antibakteri yang memiliki aktivitas menghambat pertumbuhan bakteri (menghambat
perbanyakan populasi bakteri), namun tidak mematikan.
Bakterisida
Adalah zat antibakteri yang memiliki aktifitas membunuh bakteri. Namun ada beberapa zat
antibakteri yang bersifat bakteriostatik pada konsentrasi rendah dan bersifat bakterisida pada
konsentrasi tinggi.

Contoh

Struktur fenol sebagai antibakteri.


Contoh kelompok bahan antibakteri adalah fenol, alkohol, halogen, logam berat, detergen, aldehida,
dan kemosterilisator gas. Dari sekian banyak contoh di atas, senyawa fenol paling banyak digunakan
karena senyawa tersebut tidak hanya terdapat pada antibiotik sintetik, namun pada senyawa alam yang
dikenal sebagai polifenol. Apabila digunakan bekerja dengan merusak membran sitoplasma secara
total dengan mengendapkan protein sel. Akan tetapi bila dalam konsentrasi rendah , fenol merusak
membran sel yang menyebabkan kebocoran metabolit penting dan menginaktifkan bakteri.

Antibiotik
Salah satu zat antibakteri yang banyak dipergunakan akhir-akhir ini adalah antibiotik. Antibiotik
adalah senyawa kimia khas yang dihasilkan atau diturunkan oleh organisme hidup termasuk struktur
analognya yang dibuat secara sintetik, yang dalam kadar rendah mampu menghambat proses penting
dalam kehidupan satu spesies atau lebih mikroorganisme. Penggunaan antibiotik sebagai zat
antibakteri juga mempunyai efek negatif seperti timbulnya resistensi bakteri terhadap aktivitas kerja
obat.

Anda mungkin juga menyukai