BAB III
METODE PENELITIAN
adalah seluruh siswa kelas X semester II SMA Negeri 2 Patra Nusa Manyak Paed
Dari seluruh kelas X, yang menjadi sampel penelitian ini adalah dua kelas
yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol yang dipilih secara acak cluster random
Group Investigation dan kelas kontrol adalah kelas yang diterapkan pembelajaran
konvensional.
Variabel dalam penelitian ini terdiri atas tiga variabel yaitu variabel bebas,
1. Variabel bebas
Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi
2. Variabel Moderator
46
berpikir logis.
3. Variabel terikat
Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang mejadi akibat
karena adanya variabel bebas. Variabel terikat pada penelitian ini adalah
yang bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya akibat dari sesuatu yang dikenakan
berpikir logis dan pemahaman konsep fisika siswa yang dilakukan dengan
tabel 3.1:
Keterangan:
X2 = Pembelajaran konvensional.
sebelum perlakuan.
Keterangan :
pembelajaran konvensional.
melaksanakan penelitian.
2. Tahap Pelaksanaan
Pada tahap pelaksanaan, peneliti melakukan hal-hal berikut :
a. Menentukan kelas yang akan dijadikan sampel di SMA Negeri 2 Patra
Adapun bagan alur prosedur penelitian dapat dilihat pada gambar 3.1.
Postes
Analisis Data
Hasil Penelitian
Kesimpulan
50
Kemampuan berpikir logis dan tes pemahaman konsep fisika siswa. Tes
digunakan untuk mengukur kemampuan berpikir logis siswa terhadap materi yang
berpikir logis tinggi dan kemampuan berpikir rendah dengan menggunakan tes
kemampuan berpikir Longeot yang baku terdiri dari 30 item, yang menjawab
Untuk setiap item yang menjawab benar diberi skor 1 sedangkan untuk setiap item
maksimum yang dapat dicapai siswa adalah 30 dan skor minimum adalah 0.
Selanjutnya setelah dilakukan ujicoba instrumen dan diketahui jumlah butir tes
Tes yang diberikan pada siswa dalam penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pemahaman konsep fisika siswa. Bentuk tes yang digunakan adalah
tes pilihan berganda. Jumlah tes hasil belajar fisika yang digunakan sebanyak 20
soal. Tes ini berpedoman pada taksonomi Bloom revisi. Indikator tes disusun
berdasarkan taksonomi Bloom kognitif mulai dari C 1 C3. Sebelum tes hasil
belajar diberikan pada kelas sampel, terlebih dahulu test akan di uji cobakan
52
disekolah lain yang bukan merupakan tempat penelitian dan tes juga akan
Tabel 3.4 Tabel Spesifikasi Tes Pemahaman Konsep Materi Usaha dan
Energi
Materi Kategori
C1 C2 C3
Usaha dan energy 1,2,3,4,5, 6,7,8,9,10,11, 14,15,
Energi kinetic dan 20 17,18,
energi potensial
Usaha dan energi 12 16,19,
kinetic serta energi
potensial
Hukum kekekalan 13
energi mekanik
Keterangan:
C1= Ranah kognitif mengingat
C2= Ranah kognitif pemahaman
C3= Ranah kognitif penerapan
penilaian dalam mengukur isi yang seharusnya. Artinya tes tersebut mampu
mengungkapkan isi suatu konsep atau variabel yang hendak diukur. Instrumen
yang telah disusun kemudian divalidkan terlebih dahulu dengan validator yaitu
kepada siswa sekolah lain yang sudah pernah mempelajari materi tersebut. Setelah
berikut.
53
Keterangan:
N = banyak sampel
dengan taraf signifikan 0,05. Suatu butir soal dinyatakan valid apabila r hitung > rtabel
dan sebaliknya.
3.7.2.2 Reliabilitas Tes
Suatu instrumen dinyatakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi
jika instrumen tersebut dapat memberikan hasil yang tetap. Untuk mengetahui
reliabilitas tes uraian dapat dicari dengan rumus Alpha (Arikunto, 2012:122):
2i
( )(
r 11 =
n
n1
1
2t )
Keterangan:
2i = varians total
Kriteria pengujian tes dinyatakan reliabel (dapat dipercaya) r hitung > rtabel
pada taraf signifikan 0,05 dimana rtabel dilihat dari table kritis r product momen.
3.7.2.3 Tingkat Kesukaran Tes
mean
P
skor maksimum
Dimana :
P : Indeks Kesukaran
Mean : skor rata rata peserta didik untuk satu nomor butir soal
Skor maksimum : skor tertinggi yang telah ditetapkan untuk nomor butir
rendah. (Arikunto, 2012:226). Daya pembeda tes atau indeks deskriminasi tes
M A M B
D=
skor maksimum soal
Dengan :
55
D : daya pembeda
Untuk uji prasyarat analisis dalam penelitian ini menggunakan uji anava.
Data yang diperoleh berupa nilai fisika siswa diolah dengan menggunakan uji
menggunakan rumus :
x =
f i xi
fi
Keterangan :
x = Nilai rata-rata
fi
= Frekuensi yang sesuai dengan tanda kelas
2
menentukan varians ( s . Sudjana (2005:99) menjelaskan bahwa varians
melukiskan derajat perbedaan atau variasi nilai data individu yang ada dalam
kelompok atau kumpulan data tersebut. Varians menurut Sudjana (2005:95) dapat
f i xi
2
2
fi x i
n
s2 =
Keterangan :
s2 = Varians data
n = Sampel penelitian
2
Untuk mencari simpangan baku ( s ), dari ( s ) diambil harga akarnya
f i xi
2
fi x 2i
n
s=
Keterangan :
s = Simpangan baku
n = Sampel penelitian
mengetahui apakah kedua kelompok sampel memiliki tingkat varian yang sama
atau tidak. Untuk menguji kesamaan dua varian data dari kelompok maka
digunakan persamaan:
Varian terbesar
F= (Sudjana,
Varian terkecil
2005:250)
Fhitung Ftabel
Dengan ketentuan jika berarti varians kedua kelompok
sama.
untuk dapat dihitung luasan kurva normal sebagai probabilitas komulatif normal.
x ix
z i=
s
Keterangan :
Persyaratan
Signifikansi
Signifikansi uji, nilai terbesar |F(zi) - S(zi)| dibandingkan dengan nilai tabel
Lilliefors. Jika nilai |F(zi) - S(zi)| terbesar kurang dari nilai tabel Lilliefors, maka
Ho diterima ; H1 ditolak. Jika nilai |F(zi) - S(zi)| terbesar lebih besar dari nilai
Lilliefors.
Analisis varians dua jalan merupakan teknik analisis data penelitian dengan
desain faktorial dua faktor. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang
2009:424).
Syarat yang harus dipenuhi bila menggunakan ANAVA adalah : (a) data
dipilih secara acak, (b) masing-masing data berdistribusi normal, dan (c) masing-
Jumlah
F0
Sumber Variasi Kuadrat Db MK
(JK)
JK A MK A
JK A
Antar A A-1 db A MK D
JK B MK B
JK B
Antar B B-1 db B MK D
JK AB MK AB
Antar AB JK AB db A x db B
(Interaksi) db AB MK D
JK D
JK D dbT db AdbB db AB
Dalam (D) db D
JK T
Total (T) N-1
Dengan dituntun oleh rumus unsur tabel persiapan anava maka langkah
JK A
2. Jumlah Kuadrat Variabel A ( )
60
2 2
( X T ) ( X T )
JK A=
nA N
JK B
3. Jumlah Kuadrat Variabel B ( )
2 2
( X B) ( X B )
JK B=
nB N
JK AB
)
2 2
( X AB) ( X T )
JK AB= JK A JK B
n AB N
JK D =JK T JK A JK B JK AB
JK B
b. MK B=
dbB
JK AB
c. MK AB =
db AB
61
JK D
d. MK D=
db D
F0 FA
8. Menghitung harga untuk variabel A ( )
MK A
FA=
MK D
F0 FB
9. Menghitung harga untuk variabel B ( )
MK B
B=
MK D
F0 F AB
10. Menghitung harga untuk interaksi variabel A dan variabel B ( )
MK AB
F AB =
MK D
Fhitung F tabel H0
jika maka diterima. Pengujian hipotesis penelitian dengan
konvensional.
konvensional.
H0 Ha
Jika p-value > 0,05 maka diterima dan ditolak
63
H0 Ha
Jika p-value < 0,05 maka ditolak dan diterima