Anda di halaman 1dari 19

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Peta topografi adalah suatu peta yang menggambarkan kondisi bentuk,

penyebaran dan dimensi permukaan bumi, yang pada umumnya memuat, unsur-

unsur relief, drainage dan culture, dilengkapi dengan judul peta, nomor lembar

peta, petunjuk arah utara peta, skala peta, grid koordinat peta, peta tunjuk atau

index to adjoining sheet, tahun pembuatan peta, legenda, pembuatan peta dan

keterangan lain.

Salah satu metode untuk membuat peta topografi adalah dengan

menggunakan kompas geologi, yaitu dengan membuat lintasan dimana tiap

lintasan dihubungkan satu sama lain secara teratur maupun dengan random.

Kegunaan daripada peta topografi, terutama untuk alat navigasi, penelitian dan

perencanaan dan pemantauan.

Kompas, klinometer, dan hand level merupakan alat-alat yang dipakai

dalam berbagai kegiatan survei, dan dapat digunakan untuk mengukur kedudukan

unsur-unsur struktur geologi. Kompas geologi merupakan kombinasi dari ketiga

fungsi alat tersebut.

Berdasarkan uraian di atas, maka dilaksanakan praktikum ini untuk melatih

kemampuan mahasiswa dalam membuat peta topografi

1.2 Maksud dan Tujuan

1
2

Maksud dari praktikum kali ini yaitu untuk mengetahui cara pengukuran

arah maupun cara menetukan slope dengan mmenggunakan kompas geologi

(kompas brunton) seta mengetahui cara membuat peta topografi.

Tujuan dari praktikum kali ini yaitu untuk mampu memahami cara

pengukuran arah maupun cara menetukan slope dengan mmenggunakan kompas

geologi (kompas brunton) seta serta memehami cara membuat peta topografi.

1.3 Waktu dan Pengukuran

Praktikum pemetaan topografi yang membahas tentangg tapping kompas ini

dilaksankan pada hari Minggu 19 Oktober 2014 mulai pukul 08.00 WITA sampai

selesai dengan kondisi cuacanya cerah yang sangat mendukung dalam

pengambilan data.Praktik lapangan ini berlokasi depan UIN Samata dengan

kordinat 050 12 40,2 LS , 1190 29 49,3 BT

1.4 Alat dan Bahan

Alat/ bahan Fungsi


Kompas Brunton : Digunakan untuk menetukan arah dan sudut

kemiringan (slope) lokasi suatu pemetaan


Kertas A4 : Sebagai bahan pembuatan laporan
Pensil : Untuk mencatat data dan membuat Sketsa
Busur derajat (3600) : Untuk membantu dalam pembuatan sketsa
Roll meter (100 m) : Untuk mengukur jarak lintasan
Patok : Sebagai penanda atau titik suatu pengukuran
Penggaris (100 m) : Untuk membantu dalam pembuatan peta dan sketsa
Mistar Sablon (5mm) : Untuk menggaris sketsa atau peta
Kertas grafik : Sebagai wadah untuk menggambar
3

Kertas kalkir : Sebagai bahan dalam pembuatana peta


Amplop cokelat kecil : Sebagai tempat menyimpan lampiran
Rotring (drawing pen) : Sebagai alat untuk mengambar
Clip board : Sebagai tempat lapisan dalam menulis laporan
Kertas ariston : Sebagai sampul dari laporan
Kalkultor : Untuk membantu dalam menghitung pengelolaan

data
GPS : Untuk menentukan titik kordinat dan ketinggian

dengan tepat pada lokasi pemetaan


SAP pemteaan : Sebagai landasan dalam pengelolaan data
Clip Board : Sebagai pengalas untuk menulis laporan
Kertas ariston 3 warna : Sebagai media pembuatan logo
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 PEMETAAN TOPOGRAFI

2.1.1 Pengertian Pemetaan Topografi

Dalam artian yang sempit istilah pemetaan topografi berarti ilmu membuat

peta dasar (topogarfi). Dalam artian yang luas pemetaan topografi merupakan

suatu pekerjaan (proses) dimana posisi keadaan gambaran bidang permukaan

tanah diukur dan hasilnya digambar diatas kertas dengan symbol-simbol pada peta

skala tertentu yang hasilnya berupa peta topografi.

Peta topografi memiliki arti komunikasi yang dapat menjelaskan pesan yang

diberitakan anatara sipengirim dan sipenerima pesan (pemakai peta).

2.1.2 Fungsi dan Tujuan Pemetaan Topografi

Fungsi :

a. Menunjukkan posisi atau lokasi relatif letak suatu tempat dalam

hubungannya dengan tempat lain dipermukaan bumi.

b. Memperlihatkan ukuran yaitu dari peta dapat diukur luas daerah

dan jarak diatas permukaan bumi.

c. Memperlihatkan bentuk yaitu gunung, lembah, sungai, pantai/laut

dan lainnya.

d. Mengumpulkan dan menseleksi data-data dari suatu daerah dan

menyajikannya di atas peta (symbol)

Tujuan :

4
5

a. Komunikasi informasi ruang.

b. Menyampaikan informasi.

c. Digunakan untuk membantu suatu pekerjaan misalnya : Bidang

perencanaan dan konstruksi lingkungan.

d. Digunakan untuk mendesain misalnya jalan raya/tol, bendungan,

irigasi, tambang, dll.

e. Analisis data spasial : misalnya perhitungan luas, volume dsb.

2.1.3 Metode Pemetaan Topografi

Metode yang umum digunakan untuk Pemetaan Topografi antara lain :

1. Theodolith

2. Kompas Brunton

3. Fotogrametri

4. Plane Table

5. Komputerisasi

2.1.4 Skala Pada Pemetaan Topografi

Sakala sangat erat hubungannya dengan fungsi dan tujuan peta topografi.

Sesungguhnya tidak ada suatu skala yang ideal untuk peta topogarfii, yang

dapat memuaskan semua pihak. Karena satu skala saja tidak akan dapat

memenuhi semua keinginan dari sipemakai peta, jadi mungkin saja suatu

wilayah atau suatu lokasi daerah yang akan dipetakan dapat dibuat sesuai

dengan skala yang diinginkan.

Tiap negara punya variasi dalam skala, sebab kepentingannya bermacam-

macam misalnya untuk peta perencanaan biasa dipakai skala besar sedangkan
6

untuk wilayah yang tidak banyak kegunannya (perencanaan) akan digambar

dalam skala kecil.

Skala dalam pemetaan topografi dikelompokkan sebagai berikut:

1. 1 : 1000 sampai 1 : 5000 adalah skala sangat besar terutama untuk

tujuan perencanaan keteknikan.

2. 1 : 5000 sampai 1 : 25.000 adalah skala besar

3. 1 : 25.000 sampai 1 : 100.000 adalah skala sedang

4. 1 : 100.000 sampai 1 : 1.000.000 adalah skala kecil

Pengelompokan ini tentu dapat juga bervariasi yang penting adalah standarisasi

yang jelas karena keuntungannya dapat membandingkan unsure-unsur yang

disajikan dalam peta topografi tersebut. Misalnya batasan antara kecamatan,

kabupaten, propinsi dan atau negara dengan negara.

2.1.5 Klasifikasi Peta Pada Pemetaan Topografi

Macam peta dapat ditinjau dari empat segi :

1. Macam peta ditinjau dari jenis :

a. Peta Foto : - Peta yang sertifikasi ; - Peta Ortofoto

b. Peta Garis : - Peta Topografi ; - Peta Tematik

Peta Foto : peta yang dihasilkan dari mosaik foto udara/ortofoto yang

dilengkapi dengan garis kontur, nama dan legenda.


7

Pea Garis : peta yang menyajikan detail alam dan buatan manusia dalam

bentuk titik, garis, dan luasan.

2. Macam peta yang ditinjau dari skala :

a. Peta skala besar ; 1 : 50.000 atau lebih besar ( 1 : 25.000 )

b. Peta skala kecil ; 1 : 500.000 atau lebih kecil.

3. Macam peta ditinjau dari fungsinya :

a. Peta Umum (General Map), merupakan peta yang berisi jalan,

bangunan, batas wilayah, garis pantai, elevasi, dan sebagainya.

b. Peta Tematik, merupakan peta yang menunjukkan hubungan ruang

dalam bentuk atribut tunggal atau hubungan atribut. Ada bermacam-

macam fungsi dan tujuan dari peta tematik.

c. Karst, merupakan peta yang didesain untuk keperluan navigasi,

nautical dan aeronautical. Peta kelautan yang ekivalen dengan peta

topografi disebut peta batimetrik.

4. Macam peta ditinjau dari macam fungi dan tujuannya, misalnya : peta

kadaster, peta geologi, peta tanah, peta ekonomi, peta tata guna lahan dan

sebagainya.

2.1.6 .UNSUR-UNSUR PETA

1. Judul peta

Judul peta memuat/mencerminkan informasi yang sesuai dengan isi peta. Judul

peta biasanya diletakkan di bagian tengah atas peta. Tetapi judul peta dapat juga

diletakkan di bagian lain dari peta, asalkan tidak mengganggu kenampakan dari

keseluruhan peta.
8

2. Skala peta

skala peta adalah angka yang menunjukkan perbandingan jarak di peta dengan

jarak sebenarnya.

3. Proyeksi Peta

Untuk menghindari terjadinya kesalahan yang lebih besar, dalam ukuran (luas,

jarak) bentuk permukaan bumi pada peta, maka dalam pembuatan peta digunakan

proyeksi peta. . Proyeksi peta adalah teknik pemindahan bentuk permukaan bumi

yang lengkung (bulat) ke bidang datar.

Pada prinsipnya, proyeksi peta adalah usaha mengubah bentuk bola (bidang

lengkung) ke bentuk bidang datar dengan persyaratan; 1. bentuk yang diubah

harus tetap sama, 2. luas permukaan yang diubah harus tetap dan 3. jarak antara

satu titik dengan titik yang lain di atas permukaan harus tetap. Salah satu

proyeksi gubahan yang sering digunakan adalah proyeksi

4, garis kontur

Garis kontur adalah garis pada peta yang menghubungkan titik-titik yang

mempunyai ketinggian yang sama terhadap bidang refrensi yang digunakan.

Kecuraman dari suatu lereng (stepness) dapat ditentukan dengan adanya interval

kontur dan jarak antara dua kontur, sedangkan jarak horizontal antara dua garis

kontur dapat ditentukan dengan cara interpolasi. Garis kontur tidak boleh saling

berpotongan satu sama lain. Selain itu garis kontur harus merupakan garis yang

tertutup baik di dalam maupun di luar peta.


9

2.1 Contoh Garis Kontur


Sifat-sifat garis kontur adalah sebagai berikut:

1. Garis kontur selalu merupakan garis tertutup (loop), kecuali pada batas

peta.

2. Dua buah garis kontur dengan ketinggian yang berbeda tidak mungkin

saling berpotongan.

3. Garis kontur tidak mungkin bercabang (dalam hubungannya dengan keaslian

alam, kecuali buatan manusia).

4. Garis kontur dengan ketinggian berbeda tidak mungkin menjadi satu,

kecuali pada bagian tanah yang vertikal akan digambarkan sebagai garis yang

berimpit.

5. Semakin miring keadaan tanah, kontur akan digambarkan semakin rapat.

6. Semakin landai kondisi tanah, kontur yang digambarkan semakin jarang.

7. Garis kontur yang melalui tanjung/lidah bukit akan cembung kearah

turunnya tanah.

8. Garis kontur yang melalui lembah atau teluk akan cembung kearah titik

atau hulu lembah.

9. Garis kontur yang memotong sungai akan cembung kearah hulu sungai.
10

10. Garis kontur yang memotong jalan akan cembung kearah turunnya jalan.

Garis kontur merupakan ciri khas yang membedakan peta topografi dengan peta

lainnya dan digunakan untuk penggambaran relief atau tinggi rendahnya

permukaan bumi yang dipetakan. Dari pengertian di atas dapat dipahami betapa

pentingnya garis kontur antara lain untuk pembuatan trace jalan/rel dan

menghitung volume galian dan timbunan.

5. Legenda/Keterangan Peta

Legenda juga merupakan komponen penting pada peta. Karena peta tanpa

legenda.keterangan petanya, sulit untuk dibaca. Jadi agar mudah dibaca dan

ditafsirkan, peta harus dilengkapi dengan legenda/ keterangan. Legenda

menerangkan menerangkan arti dari simbol- simbol yang terdapat dalam peta

6. Petunjuk Arah/Tanda Orientasi

Petunjuk arah juga penting artinya pada peta. Gunanya untuk menunjukkan arah

Utara, Selatan, Timur dan Barat. Tanda orientasi perlu dicantumkan pada peta

untuk menghindari kekeliruan. Petunjuk arah pada peta biasanya berbentuk tanda

panah yang menunjuk ke arah Utara. Petunjuk ini diletakkan di bagian mana saja

dari peta, asalkan tidak mengganggu kenampakan peta.

7. Peta Indeks

Merupakan peta skalanya lebih kecil dari peta utama yang menunjukkan

keberadaan lokasi yang dipetakan

2.1.7 Syarat Suatu Peta


11

Peta tidak boleh membingungkan Peta harus dengan mudah dapat

dimengerti atau ditangkap maknanya oleh si pemakai peta.


Peta harus memberikan gambaran yang sebenarnya. Ini berarti peta itu

harus cukup teliti sesuai dengan tujuannya.


Karena peta itu dinilai melalui penglihatan (oleh mata), maka tampilan

peta hendaknya sedap dipandang (menarik, rapih dan bersih).


2.2 Pengertian Kompas Geologi

Kompas berasal dari bahasa Latin yaitu Compassus yang berarti jangka.

Kompas sendiri sudah dikenal sejak 900 tahun yang lalu terbukti dengan

diketemukannya kompas kuno yang dipakai pejuang China sekitar tahun 1100 M.

Kompas merupakan alat penentu arah mata angin. Kompas tediri atas magnet

jarum, yang dapat berputar bebas. Kutub-kutub magnet ini selalu menunjuk arah

Utara Selatan walaupun tidak tepat benar (karena adanya sudut deklinasi). Arah

yang ditunjuk oleh jarum kompas adalah kutub utara magnetis bumi yang

letaknya tidak bertepatan dengan kutub utara bumi, kira-kira disebelah utara

Kanada, di jazirah Boothia sekitar 1400 mil atau sekitar 2250 km. Tapi unyuk

keperluan praktis, utara peta, utara sebenarnya dan utara kompas/magnetis

dianggap sama.

Kompas, klinometer, dan hand level merupakan alat-alat yang dipakai

dalam berbagai kegiatan survei, dan dapat digunakan untuk mengukur kedudukan

unsur-unsur dari geologi struktur Kompas geologi merupakan kombinasi dari

ketiga fungsi alat tersebut.


12

Gambar 3.2 kompas Brunton

Kompas memberikan rujukan arah tertentu, sehingga sangat

membantu dalam bidang navigasi. Arah mata angin yang ditunjuknya

adalah utara , selatan, timur, dan barat. Apabila digunakan bersama-sama

dengan jam dan sekstan, maka kompas akan lebih akurat dalam menunjukkan

arah. Alat ini membantu perkembangan perdagangan maritim dengan membuat

perjalanan jauh lebih aman dan efisien dibandingkan saat manusia masih

berpedoman pada kedudukan bintang untuk menentukan arah.

2.3 Bagian Utama Kompas Brunton


13

3.2 bagian-bagian kompas brunton

3.3 klinometer

1. Jarum kompas/magnet, kedua ujung dari jarum kompas selalu menunjuk

ke arah kutub utara dan kutup selatan magnet bumi. Jarum magnet pada

kompas adalah sebuah batangan besi yang disatukan dengan batangan

magnet bagian tengahnya terletak diatas jarum tegak, apabila dalam

keadaan setimbang, jarum akan bergerak dengan bebas diaatas jarum tegak

(Pivot Needle), ujung jarum akan diam searah dengan kutub utara magnet
14

bumi, ujung jarum utara ditandai dengan noktah kuning, dilengkapi pula

dengan cincin penyeimbang berat yang dapat digeser-geser untuk

mengimbangi penyimpangan arah inklinasi, agar supaya jarum kompaas

dapat bergerak bebas tanpa menyentuh kaca penutup kompas.


2. Lingkaran pembagian derajat, pembagian derajat yang dikenal ada dua yaitu

kompas azimuth dan kompas kwardan. Pembagian skala derajat pada kompas,

adalah bagian kompas berupa lempengan lingkaran diluar ujung jarum kompas,

terdiri dari :

Pembagian skala 0o 360o

Kedudukan N (utara) pada kompas adalah kedudukan 0o berimpit dengan

360o, Kedudukan S (selatan) pelurus N, adalah kedudukan 180o, dan

kedudukan E (timur) adalah kedudukan 90o, kedudukan W (barat) adalah

kedudukan 270o. Posisi pembacaan arah N - E - S - W - N pada kompas,

ditulis kebalikan arah perputaran jarum jam.

Pembagian skala 0o 90o

Skala Pembagian 0o 90o, mempunyai sistem pembacaan dengan kwadran.

Kwadran 0o 90o; adalah skala pembacaan kwadran N E dan S E , N W

dan S W, berarti angka 0o, terletak pada pembacaan E (timur) dan W (barat).

Tulisan arah N E S W N, terbaca terbalik arah perputaran jarum jam.

2 Klinometer, merupakan rangkaian alat yang gunanya untuk mengukur

besarnya kemiringan bidang. Sebuah kompas geologi, harus selalu dilengkapi

dengan seperangkat alat klinometer, yang mengukur besarnya sudut

kemiringan (sudut vertical), untuk mengukur kedudukan sudut vertical suatu


15

garis atau bidang, yang dilengkapi dengan gelembung penyeimbang (nivo

tabung) diletakkan sedemikian rupa sehingga kedudukan garis horizontal

clinometer sejajar dengan arah garis memanjang compass, titik pembacaan

tegak lurus garis tersebut, sekala pembacaan kemiringan dengan satuan derajat

(...o) dan (%), alat penyetel manual klinometer terletak pada bagian belakang

kompas. Beberapa jenis kompas, memiliki alat klinometer yang dapat berputar

sendiri yang dikontrol oleh gaya berat.

Pengukur horizontal, ada dua berupa sebuah nivo bulat dan tabung yang

bergandengan dengan klinometer berisi air dengan satu gelembung.

Pengatur Arah, pengarah pada kompas, terdiri dari pengarah depan dan

pengarah belakang. Pengarah depan berupa lengan yang dapat ditekuk muka-

belakang secara bebas yang dilengkapi pada ujungnya dengan Peep Sight.

Pengarah belakang, berupa lempengan cermin yang juga berfungsi sebagai

penutup kompas, yang dilengkapi dengan Sighting windows, axial line dan

folding sight.

3 Axial line, merupakan garis sumbu penyearah objek.


4 Bulls eye level (mata sapi), nivo bulat pengukur horizontal kompas.

Fungsinya digunakan dalam menentukan kedataran kompas geologi saat

melakukan pengukuran strike dan trend.


5 Klinometer level, sama seperti mata sapi namun bentuknya berupa tabung.

Fungsinya digunakan dalam menentukan kedataran kompas geologi saat

melakukan pengukuran dip dan plunge.


16

6 Small sight dan large sight, fungsinya digunakan untuk melakukan

penembakan menggunakan kompas geologi supaya yang kita bidik tepat lurus

dengan kita.
7 Kompas needle, merupakan jarum kompas penunjuk arah utara selatan kutub

magnet bumi
8 Adjusting screw, berupa skrup sebagai penggerak lingkaran pembagian

derajat
9 Skala klinometer, skala yang digunakan saat melakukan pengukuran dip dan

plunge.
10 Index pin, penunjuk 0 derajat pada kompas geologi. Bagian ini dapat diputar-

putar sesuai kebutuhan, tetapi biasanya di arahkan ke arah Utara


2.4 Cara Menentukan Arah dan Slope
Sebelum kompas digunakan dilapangan, hendaknya diperiksa dahulu apakah

inklinasi dan deklinasinya telah disesuaikan dengan kondisi lapangan.


1. Inklinasi
Inklinasi adalah kecondongan jarum kompas yang disebabkan oleh

perbedaan letak geografi suatu daerah terhadap kutup bumi. Sudut

kecondongan akan hampir 0 ( horizontal) apabila berada di dekat/di sekitar

equator, dan semakin bertambah besar apabila mendekati kutub-kutub bumi.


2. Deklinasi

Deklinasi adalah sudut yang dibentuk oleh arah utara jarum kompas dan

arah utara sebenarnya (utara geografi), sebagai akibat dari tidak berimpitnya

titik utara magnet dan titik itara geografi. Besarnya deklinasi di suatu daerah

umumnya ditunjukan pada peta topografi daerah tersebut.

Mengukur arah (azhimut)

o Kompas dipegang dengan tangan kiri setinggi pinggang


17

o Kompas dibuat horizontal (dengan bantuan nefo mata sapi) dan

dipertahankan
selama pengamatan
o Kemiringan diatur terbuka kurang lebih 135 menghadap ke depan dan

sightingarm dibuka horizontal dengan peep sight ditegakkan

3.5 cara menentukan arah


o Badan diputar sedemikian dan berimpit dengan ujung sighting arm dan

garis tengah pada cermin. Sangat penting diingat bahwa bukan hanya

tangan dengan kompas yang diputar tetapi seluruh badan.


o Baca jarum utara kompas, setelah jarum tidak bergerak. Hasil bacaan

adalah arah yang dimaksud.

Megukur sudut lereng (slope)

o Tutup kompas kurang lebih 45, sighting arm dibuka dan ujungnya ditekuk

90

3.6 Gambar cara menentukan solpe dengan ketinggian tertentu


18

o Kompas dipegang dengan posisi seperti yang diperlihatkan dalam skala

klinometer harus di sebelah bawah


o Melalui lubang peep sight dan sighting window dibidik titik yang dituju

Usahakan agar ttitik tersebut mempunyai tinggi yang sama dengan jarak

antar mata pengamat dengan tanah tempat berdiri.


o Klinometer kemudian diatur dengan jalan memutar pengatur di bagian

belakang kompas, sehingga gelembung udara dalam klinometer level

berada tepat di tengah.


o Baca skala yang ditunjukkan klinometer seperti yang ditunjukkan satuan
kemiringan.

BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Salah satu metode yang umum digunakan untuk Pemetaan Topografi yaitu

kompas geologi (kompas brunton ). Kompas, klinometer, dan hand level

merupakan alat-alat yang dipakai dalam berbagai kegiatan survei, dan

dapat digunakan untuk mengukur kedudukan unsur-unsur dari geologi

struktur (Iskandar, 2004). Kompas geologi merupakan kombinasi dari

ketiga fungsi alat tersebut.


Peta topografi adalah suatu peta yang menggambarkan kondisi bentuk,

penyebaran dan dimensi permukaan bumi, yang pada umumnya memuat,

unsur-unsur relief

3.2 SARAN

Saran saya yaitu agar waktu yang di berikan dalam pengerjaan laporan di

perpanjang karena waktu yang diberikan kurang memedai.


19

DAFTAR PUSTAKA

Prihandita, Aryono. 1998.Kartografi. Yogyakarta : Universitas Gadjah Mada .

Suyono,Sosrodarsono.1997.Pengukuran Topografi dan Teknik Pemetaan.

Jakarta: PT. Pradny Paramita.

Penyusun pemetaan topografi.2014. SAP Praktikum Pemetaan Topografi.

Makassar : Universitas Hasanuddin

Anda mungkin juga menyukai