Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Menurut Undang-undang Negara Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998
Tanggal 10 November 1998 tentang perbankan, yang dimaksud dengan bank adalah badan
usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan
menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya
dalam rangka meningkatkan taraf hidur rakyat banyak. Lembaga keuangan memiliki aset
dalam bentuk janji-janji untuk membayar atau dapat diartikan sebagai pinjaman kepada
pihak lain dengan jangka waktu yang diatur sesuai dengan kehutuhan perninjam. Dana
pembiayaan asset tersehut diperoleh dari tabungan masyarakat.
Dengan demikian lembaga keuangan sebcnarnya hanyalah mengalihkan atau
mernindahkan kewaiban penlinjam menjadi suatu aset dengan suatu jangka waktu jattih
letnpo sesuai keinginan penabung. Selain bank, masih ada beberapa lembaga keuangan
bukan bank (LKBB). Lembaga Keuangan Bukan Bank adalah badan usaha yang
melakukan kegiatan dalam bidang keuangan yang secara langsung atau tidak langsung
menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat.
Dasar hukum didirikannya Lembaga Keuangan Bukan Bank/LKBB adalah surat
Keputusan Menteri Keuangan No.38/KMK/IV/I/1972 yang kemudian diubah dengan
Keputusan Menteri Kuangan 280/KMK.01/1989 mengenai pengawasan dan pembinaan
lembaga keuangan bukan bank dan peraturan perudang-undangan lain yang berkaitan
dengan usaha yang dijalankan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian, Fungsi, Peranan Lembaga Keuangan Bank Dan Lembaga Keuangan
NonBank?
2. Apa Sajakah Jenis-Jenis Lembaga Keuangan Bank Dan NonBank?
3. Bagaimanakah Sejarah Lembaga Keuangan Bank Dan NonBank?
4. Bagaimanakah Penerapan Sistem Perbankan di Indonesia?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk Mengetahui Apa Pengertian, Fungsi, Peranan Lembaga Keuangan Bank Dan
Lembaga Keuangan NonBank.
2. Untuk Mengetahui Apa Sajakah Jenis-Jenis Lembaga Keuangan Bank Dan NonBank.
3. Untuk Mengetahui Bagaimanakah Sejarah Lembaga Keuangan Bank Dan NonBank.

1
4. Untuk Mengetahui Bagaimanakah Penerapan Sistem Perbankan di Indonesia.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian, Fungsi, dan Peranan Lembaga Keuangan Bank dan Lembaga Keuangan
Nonbank

2
1. Lembaga Keuangan Bank
a. Pengertian Lembaga Keuangan Bank
Lembaga keuangan bank ini adalah lembaga keuangan yang berwujud bank.
Bank merupakan lembaga keuangan yang mengumpulkan dana masyarakat atau
menerima simpanan uang dari masyarakat yang kemudian akan disalurkan kepada
masyarakat yang membutuhkan dana dalam bentuk kredit atau peminjaman uang, dan
juga menerbitkan promes (banknote) demi meningkatkan taraf hidup masyarakat luas.
b. Fungsi Lembaga Keuangan
Fungsi bank secara umum adalah menghimpun dana dari masyrakat
luas(funding) dan menyalurkan dalam bentuk pinjaman atau kredit(lending) untuk
berbagai tujuan. Tetapi sebenarnya fungsi bank dapat dijelaskan dengan lebih spesifik
seperti yang diungkapkan oleh Y. Sri Susilo, Sigit Triandaru, dan A. Totok Budi
Santoso (2006), yaitu sebagai berikut :
1) Agent of Trust
Dasar utama kegiatan perbankan adalah trust atau kepercayaan, baik dalam hal
menghimpun dana maupun penyaluran dana.
2) Agent of Development
Kelancaran kegiatan investasi, distribusi, konsumsi ini tidak lain adalah kegiatan
pembangunan perekonomian masyarakat.
3) Agent of Service
Selain menghimpun dan menyalurkan dana, bank juga memberikan penawaran
jasa-jasa perbankan yang lain kepada masyarakat seperti jasa pengiriman uang ,
jasa penitipa n barang berharga, dll.
c. Peranan Lembaga Keuangan Bank
Lembaga keuangan sebagai badan yang melakukan kegiatan-kegiatan di bidang
keuangan mempunyai peranan sehagai berikut :
1. Pengalilian Aset (Asset Transfer)
Lembaga keuangan memiliki aset dalam bentuk janjijanji untuk
membayar atau dapat diartikan sebagai pinjaman kepada pihak lain dengan jangka
waktu yang diatur sesuai dengan kehutuhan perninjam. Dana pembiayaan asset
tersehut diperoleh dari tabungan masyarakat. Dengan demikian lembaga keuangan
sebcnarnya hanyalah mengalihkan atau mernindahkan kewaiban penlinjam menjadi
suatu aset dengan suatu jangka waktu jattih letnpo sesuai keinginan penabung.
Proses pengalihan kewajiban menjadi suatu aset disebut transmutasi kekayaan atau
asset transimutation.
2. Likuiditas (liquidity)
Likuiditas berkaitan dengan kemainpuan untuk rnemperoleh uang tunai pada
saat dihutuhkan. Beberapa sekuritas sekunder dibeli sektor usaha dan rumah tangga
terutama dirnaksudkan untuk tujuan likuiditas. Sekuritas sekunder seperti tabungan,

3
deposito, sertifikat deposito yang diterbitkan bank umum memberikan tingkat
keamanan dan likuiditas yang tinggi, di samping tambahan pendapatan.
3. Transaksi (transaction)
Sekuritas sekunder yang diterbitkan oleh lembaga intermediasi keuangan
misalnya rekening giro, tabungan, deposito dan sebagainya, merupakan bagian dari
sistem pembayaran. Giro atau rekening tabungan tertentu yang ditawarkan bank
pada prinsipnya dapat berfungsi sebagai narig. Produk-produk tabungan tersebut
dibeli oleh rumah tangga dan unit usaha untuk rnempermudah mereka melakukan
penukaran barang dan jasa. Dalam hal tertentu, unit ekonomi membeli sekuritas
sekunder (misalnya giro) untuk mempermudah penyelesaian transaksi keuangannya
sehari-hari.
2. Lembaga Keuangan Nonbank
a. Pengertian Lembaga Keuangan Nonbank
Lembaga keuangan bukan bank ini tidak berarti lembaga keuangan ini tidak
melakukan kegiatan keuangan seperti halnya yang dilakukan oleh bank, hanya saja
lembaga keuangan bukan bank ini merupakan lembaga yang memberikan jasa dalam
hal keuangan namun bukan merupakan bank. Lembaga keuangan bukan bank
(LKBB) ini juga dapat menarik dana dari masyarakat namun secara tidak langsung
seperti lembaga pembiayaan yang terdiri dari leasing, factoring, pembiayaan
konsumen dan kartu kredit, perusahaan perasuransian, dan sebagainya.
Lembaga keuangan bukan bank (LKBB) ini didirikan dengan tujuan:
1) Untuk mendorong perkembangan pasar modal
2) Untuk membantu permodalan perusahaan yang ekonominya lemah.

b. Fungsi Lembaga Keuangan Nonbank

1) Sebagai penjamin emisi bagi perusahaan-perusahaan yang ingin memanfaatkan


dan masyarakat melalui pasar modal (go public)

2) Sebagai konsultan ahli dalam rangka marger, akuasisi (pengambil alihan) maupun
restrukturisasi permodal.

3) Sebagai perantara bagi para investor asing yang berminat berkerja sama dengan
partner lokasi atau sebaliknya.

c. Peranan Lembaga Keuangan Nonbank


Kedua lembaga tersebut memiliki beberapa perbedaan, antara lain:

4
1) Lembaga keuangan bank menjalankan kegiatan yang lebih lengkap bila
dibandingkan dengan lembaga keuangan bukan bank, yaitu mengumpulkan dana
dari masyarakat lalu menyalurkannya kembali ke masyarakat yang membutuhkan,
serta memberikan jasa-jasa keuangan lainnya seperti jual beli surat-surat berharga
dan sebagainya. Sedangkan lembaga keuangan bukan bank, setiap perusahaan
hanya memfokuskan pada satu kegiatan perusahaan tersebut. Misalnya perusahaan
asuransi, mereka hanya focus untuk memberikan layanan tanggungan kepada
masyarakat yang tergabung dalam layanan mereka. Contoh lain yaitu perusahaan
pegadaian, mereka hanya menyalurkan dana pinjaman kepada masyarakat yang
membutuhkan dan dengan jaminan tertentu pastinya.
2) Lembaga keuangan bank dapat secara langsung menciptakan uang giral yang
dapat mempengaruhi jumlah uang yang beredar di masyarakat sedangkan lembaga
keuangan bukan bank tidak bisa melakukan itu.
3) Lembaga keuangan bank dapat mengumpulkan dana dari masyarakat langsung
dalam bentuk giro, tabungan, maupun deposito. Sedangkan lembaga keuangan
bukan bank tidak dapat secara langsung mengumpulkan dana dalam bentuk
tersebut.
B. Jenis Jenis Keuangan Bank dan Nonbank
1. Jenis Keuangan Bank
Bank Sentral
Bank Sentral di Indonesia dipegang atau dilaksanakan oleh Bank Indonesia. Tujuan
utama Bank Indonesia sebagai bank sentral ialah untuk mencapai dan memelihara
kestabilan nilai rupiah. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka Bank Sentral
memiliki tugas untuk menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter, mengatur dan
menjaga kelancaran sistem devisa serta mengatur dan mengawasi Bank.

Bank Umum
Bank umum ialah Bank yang dapat memberikan layanan jasa dalam lalulintas
pembayaran, sedangkan Bank Perkreditan Rakyat adalah Bank yang menerima simpanan
hanya dalam bentuk deposito berjangka atau bentuk lainya yang dipersamakan dengan itu.

Bank Perkreditan Rakyat (BPR)


BPR ialah lembaga keuangan Bank yang menerima simpanan hanya dalam
bentuk deposito berjangka, tabungan atau bentuk lainnya yang disetarakan dan
menyalurkan dananya sebagai usaha BPR. BPR ini merupakan Bank yang khusus

5
melayani masyarakat kecil di suatu daerah, kecamatan atau pedesaan. Bank Perkreditan
Rakyat berasal dari Bank Desa, Lumbung Desa, Bank Pasar, Bank Pegawai dan Bank
lainnya yang kemudian dilebur menjadi Bank Perkreditan Rakyat.

2. Jenis Keuangan Nonbank


a) Koperasi simpan pinjam
yaitu koperasi yang menggalakan para anggotanya untuk hidup hemat denga cara
menabung disamping memberikan pinjaman bagi para anggotanya.
b) Perum pegadaian
Merupakan lembaga keuangan yang lapangan usahanya memberikan pinjaman
kepada perorangan yang besarnya bergantung pada nilai barang jaminan yang
diserahkan.Tujuan perum pegadaian adalah untuk mencegah perorangan/masyarakat
berekonomi lemah jatuh kepada lintah darat atau kreditor liar, dalam meminjam uang.
c) Perasuransian

Perusahaan asuransi adalah perusahaan yang bergerak dibidang jasa pertanggungan


resiko. misalnya : perusahaan asuransi jiwa, asuransi tenaga kerja, asuransi kerusgian,
asuransi kredit dll. Perasuransian berfungsi sebagai lembaga yang memberi jasa
pertanggungan kepada orang yang mempertanggungkan dirinya dengan memperoleh
imbalan berupa bunga premi. Perusahaan asuransi sumber dananya dari pembayaran polis
asuransi para nasabahnya dan pembelian surat-surat berharga. Polis adalah perjanjian
antara perusahaan asuransi selaku pihak penanggung dengan pihak tertanggung.

d) Dana pensiun

Dana pensiun adalah dana yang disediakan oleh pemerintah bagi para pegawai
negeri, atau yang disediakan oleh perusahaan bagi para karyawan (misalnya CV, dan PT)
sebagai cadangan untuk dihari tua bagi karyawannya.Dana pensiun terkumpul lewat
pemotongan gaji karyawan/pegawai setiap bulan saat masih aktif bekerja. Lembaga yang
mengelola dana pension adalah PT Taspen/Persero.

C. Sejarah dan Perkembangan Lembaga Keuangan Bank dan NonBank


Sejarah dan Perkembangan Lembaga Keuangan Bank
Usaha perbankan itu sendiri dimulai dari zaman Babylonia, dilanjutkan ke zaman
Yunani Kuno dan Romawi. Kegiatannya semula hanya sebatas kegiatan menukarkan uang,
yang pada saat itu hanya dilakukan antarkerajaan. Kemudian dalam perkembangan

6
selanjutnya, kegiatan perbankan berkembang menjadi tempat penitipan uang dan tempat
peminjaman uang. Bank-bank yang sudah terkenal saat itu adalah Bank Venesia di Benua
Eropa tahun 1171, kemudian menyusul Bank of Genos dan Bank of Barcelona tahun 1320.
Perbankan di Indonesia berkembang sejak zaman Belanda. Lembaga bank kali
pertama didirikan di Batavia pada tanggal 10 Oktober 1827 yang bernama De Javasche
Bank. Tujuan didirikannya lembaga perbankan ini adalah untuk meningkatkan
perekonomian orang-orang Belanda yang berada di Indonesia. Seiring perkembangan De
Javasche Bank, bermunculan bank-bank yang dikelola oleh swasta, seperti bank Escomto,
Rotterdamsche Bank, Nederland Handelsbank, dan Internatio. Bank-bank tersebut
bertujuan untuk membantu membiayai kegiatan ekspor dan impor.
Pada tahun 1896, seorang penduduk pribumi yaitu patih dari Purwokerto yang
bernama R. Aria Wirya Atmaja mendirikan bank yang diberi nama Bank Penolong dan
Tabungan (Hulp en Spaar Bank). Tujuan didirikannya bank tersebut adalah untuk
membantu para anggotanya agar terhindar dari para rentenir dan tengkulak yang sering
memeras.
Bank Penolong dan Tabungan ternyata berkembang sangat pesat. Akhirnya oleh
pemerintah Belanda, Bank Penolong dikembangkan lagi dan diberi nama Hulp Spaar en
Hanbow Credit Bank dan selanjutnya namanya diganti menjadi Algemene Volks Credit
Bank. Kemudian, namanya berubah lagi menjadi Bank Rakyat Indonesia. Begitu juga De
Javasche Bank, setelah Indonesia merdeka namanya diganti menjadi Bank Indonesia
(1951).
Di zaman kemerdekaan perbankan di Indonesia bertambah maju dan berkembang
lagi. Beberapa bank Belanda dinasionalisir oleh pemerintah Indonesia. Bank-bank yang
ada di zaman awal kemerdekaan, antara lain:
1. Bank Negara Indonesia yang didirikan tanggal 5 Juli 1946 kemudian menjadi BNI
1946.

2. Bank Rakyat Indonesia yang didirikan tanggal 22 Februari 1946. Bank ini berasal dari
DE ALGEMENE VOLKCREDIET bank atau Syomin Ginko.

3. Bank Surakarta MAI (Maskapai Adil Makmur) tahun 1945 di Solo.

4. Bank Indonesia di Palembang tahun 1946.

5. Bank Dagang Nasional Indonesia tahun 1946 di Medan.

7
6. Indonesia Banking Corporation tahun 1946 di Yogyakarta, kemudian menjadi Bank
Amerta.

7. NV Bank Sulawesi di Manado tahun 1946.

8. Bank Dagang Indonesia NV di Banjarmasin tahun 1949.

Sejarah dan Perkembangan Lembaga Keuangan NonBank


Tokoh lembaga keuangan bukan Bank di Indonesia adalah Bapak Raden Mas Ngabehi
Dwidjosewojo. Ia Ikut mendirikan, dan pernah menjadi sekretaris PB Boedi Oetomo.Pada
tahun 1912 Bersama sahabatnya mendirikan Asuransi Jiwa Bersama Boemi Poetera di
Magelang. Tujuannya adalah perjuangan kebangsaan dibidang sosial-ekonomi. Keprihatinan
M. Ng. Dwidjosewojo amat besar atas nasib para guru bumiputera (pribumi) yang mengalami
kesullitan pembiayaan hidup. Maka melalui AJB, kesulitan hidup ini bisa dibantu diatasi.
Ketika didirikan AJB yang masih berdiri sampai sekarang dan maju, bernama Onderlinge
Levensverzekerings Mij Boemi Poetera dan anggotanya sebatas kalangan dari perhimpunan
guru orang Indonesia di Hindia Belanda.
Dwidjosewojo mencetuskan gagasannya pertama kali di Kongres Budi Utomo, tahun
1910. Kemudian terealisasi menjadi badan usaha sebagai salah satu putusan Kongres pertama
PGHB di Magelang tgl 12 Februari 1912 Tidak seperti perusahaan berbentuk Perseroan
Terbatas (PT) yang kepemilikannya hanya oleh pemodal tertentu, sejak awal pendiriannya
Bumiputera sudah menganut sistem kepemilikan dan kepenguasaan yang unik, yakni bentuk
badan usaha mutual atau usaha bersama. Semua pemegang polis adalah pemilik
perusahaan yang mempercayakan wakil mereka di Badan Perwakilan Anggota (BPA) untuk
mengawasi jalannya perusahaan.
Asas mutualisme ini, kemudian dipadukan dengan idealisme dan profesionalisme
pengelolanya, merupakan kekuatan utama Bumiputera hingga hari ini. Hingga semester
pertama 2005 Bumiputera mengkaryakan sekitar 18.000 pekerja, melindungi lebih dari 9.7
juta jiwa rakyat Indonesia, dengan jaringan kantor sebanyak 576 di seluruh Indonesia.
Meskipun sejumlah perusahaan asing menyerbu dan masuk menggarap
pasar domestik, AJB mampu tetap bertahan bahkan berkembang. Bahkan pada tahun 1989
mendirikan Bank Bumi Putera

D. Pengenalan system keuangan di Indonesia

8
Sistem keuangan, yang terdiri dari otoritas keuangan, sistem perbankan, dan sistem
lembaga keuangan bukan bank, pada dasarnya merupakan tatanan dalam perekonomian suatu
negara yang memiliki peran utama dalam menyediakan fasilitas jasa-jasa keuangan. Fasilitas
jasa keuangan tersebut diberikan oleh lembaga-lembaga keuangan, termasuk pasar uang dan
pasar modal.
Sistem keuangan dalam perekonomian memiliki sekurang-kurangnya 7 fungsi pokok, yaitu:
Fungsi tabungan (savings function)
Sistem keuangan menyediakan suatu mekanisme dan instrumen tabungan, misalnya:
obligasi, saham dan instrumen lain yang diperjualbelikan di pasar uang dan pasar modal yang
dapat memberikan pendapatan bagi pemiliknya. Dana dari kepemilikan instrumen-instrumen
tersebut pada akhirnya dapat dipergunakan kembali untuk melakukan investasi dalam
produksi barang dan jasa yang pada akhirnya dapat memacu kegiatan perekonomian lebih
baik lagi.

Fungsi kekayaan (wealth function)


Suatu sistem keuangan menyediakan instrumen keuangan yang dapat menyimpan
dana yang berlebih dari masyarakat dalam bentuk obligasi, saham, surat utang negara, dan
instrumen lain, dimana nilai instrumen-instrumen ini tidak akan berkurang malah akan
memberikan pendapatan yang tidak sedikit bagi pemiliknya. Bandingkan apabila uang yang
dimiliki dipergunakan untuk membeli mobil sebagai pilihan dalam menyimpan harta, nilai
mobil tersebut akan berkurang dari waktu ke waktu akibat mengalami penyusutan.

Fungsi likuiditas (liquidity function)


Kekayaan yang disimpan dalam bentuk instrumen keuangan dapat dikonversi menjadi
kas atau uang tunai dengan cepat dan resiko yang kecil, apabila sang pemilik instrumen
membutuhkan uang tunai. Uang yang disimpan di bank dapat mengalami penurunan nilai
akibat terjadinya inflasi, dan juga hasil yang diberikan dari tabungan dana di bank relatif
kecil bila dibandingkan dengan instrumen keuangan di pasar-pasar keuangan.

Fungsi kredit (credit function)


Pasar keuangan disamping menyediakan likuiditas dan memfasilitasi arus dana
tabungan, juga menyediakan fasilitas kredit untuk membiayai kebutuhan konsumsi dan
investasi. Konsumen membutuhkan kredit untuk membeli barang-barang, misalnya rumah

9
dan mobil. Sedangkan sektor usaha membutuhkan kredit untuk membiayai produksi dan
investasi yang dilakukan.

Fungsi pembayaran (payment function)


Sistem keuangan juga menyediakan instrumen untuk melakukan mekanisme
pembayaran atas transaksi barang dan jasa. Instrumen yang biasa digunakan antara lain: cek,
giro, kartu kredit dan kartu debit. Jasa-jasa yang ditawarkan oleh pihak bank dewasa ini
sangat bervariasi dalam hal jasa pembayaran, misalnya: kliring, transfer elektronik, phone
banking, dan banyak lagi. Mekanisme pembayaran atau transfer secara on line menjadi suatu
trend baru yang dilakukan oleh pihak perbankan, dan juga dapat menjadi suatu alternatif bagi
perbankan dalam memperoleh pendapatan dan meningkatkan fee base income mereka.

Fungsi resiko (risk function)


Sistem keuangan dewasa ini memberikan/menawarkan proteksi terhadap jiwa, kesehatan,
harta, dan resiko kerugian terhadap semua unit usaha dan konsumen. Polis asuransi diberikan
oleh perusahaan asuransi yang memberikan proteksi terhadap kemungkinan hilangnya
penghasilan nasabah mereka.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Lembaga keuangan bank ini adalah lembaga keuangan yang berwujud bank.
Bank merupakan lembaga keuangan yang mengumpulkan dana masyarakat atau menerima
simpanan uang dari masyarakat yang kemudian akan disalurkan kepada masyarakat yang
membutuhkan dana dalam bentuk kredit atau peminjaman uang, dan juga menerbitkan
promes (banknote) demi meningkatkan taraf hidup masyarakat luas.

10
Lembaga keuangan bukan bank ini tidak berarti lembaga keuangan ini tidak
melakukan kegiatan keuangan seperti halnya yang dilakukan oleh bank, hanya saja
lembaga keuangan bukan bank ini merupakan lembaga yang memberikan jasa dalam hal
keuangan namun bukan merupakan bank. Lembaga keuangan bukan bank (LKBB) ini
juga dapat menarik dana dari masyarakat namun secara tidak langsung seperti lembaga
pembiayaan yang terdiri dari leasing, factoring, pembiayaan konsumen dan kartu kredit,
perusahaan perasuransian, dan sebagainya.
Jenis-jenis Lembaga Keuangan Bank Yaitu :
1. Bank Umun,
2. Bank sentral dan
3. Bank Perkreditan Rakyat.
Lembaga Keuangan NonBank :
1.Koperasi Simpan Pinjam
2. Perum Pegadaian
3. Perasuransian
4. Dana Pensiun dll.
B. Saran
Penulis menyadari sebagai manusia biasa yang tak lepas dari kekurangan yang
membawa ketidaksempurnaan. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran
yang bersifat kostruktif demi kesempurnaannya dimasa mendatang.

DAFTAR PUSTAKA
Susilo, Sri, Y, dkk. 2000. Bank Dan Lembaga Keuangan Lain. Jakarta: Salemba Empat
Mangani Silvanita Ktut, Ir. 2009. Bank Dan Lembaga Keuangan Lain. Jakarta: Erlangga

11
BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN NON BANK
D
I
S
U
S
U
N
OLEH
KELOMPOK 2

NAMA : 1. RINA MULYANA


2. PRISTI HARIATI
3. SILVIA VITA MONALISA
4. JULIANTI
5. DEBORA SAULIMA PASARIBU
6. SERI YANI RITONGA
PRODI : PENDIDIKAN AKUNTANSI
M. KULIAH : BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN

12
SEMESTER : VI-B
DOSEN : TOHARUDDIN HARAHAP, S.Pd, M.M

SEKOLAH TINNGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


STKIP TAPANULI SELATAN
T.A 2017

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat-Nya kami dapat
menyelesaikan makalah ini yang bertema Bank Dan Lembaga Keuangan Non Bank.
Bahwasanya kami telah dapat membuat Makalah ini dalam tepat waktu walaupun banyak
sekali hambatan dan kesulitan yang kami hadapi dalam membuat makalah ini.
Oleh karena itu kami sangat mengharapkan ktitik dan saran yang bersifat membangun
dari semua pihak terutama dari pembaca kami dapat lebih baik lagi dalam menyusun sebuah
makalah di kemudian hari, dan semoga makalah ini berguna bagi siapa saja terutama bagi
teman-teman yang ingin lebih tahu lebih banyak tentang Bank Dan Lembaga Keuangan
Non Bank.

Padangsidimpuan, Februari 2017

Penyusun

13
DAFTAR
i
ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................ i
DAFTAR ISI....................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................. 1
A. Latar Belakang...................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................................................. 1
C. Tujuan Penulisan................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN................................................................................................... 3

A. Pengertian, Fungsi dan Peran Lembaga Keuangan Bank Dan Non Bank............. 3
B. Jenis-jenis Lembaga Keuangan Bank Dan Non Bank........................ 5
C. Sejarah Lembaga Keuangan Bank Dan Non Bank....................... 8
D. Pengenalan Sistem Perbankan di Indonesia............................... 10

BAB III PENUTUP........................................................................................................... 12


A. Kesimpulan ........................................................................................................... 12
B. Saran...................................................................................................................... 12

14
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 13

ii

15

Anda mungkin juga menyukai