DBD
DBD
OLEH :
MUHAMMAD CRYSTANDY
NIM : 1111192030
Cara penularan
Beberapa cara yang paling efektif dalam mencegah penyakit DBD melalui
metode pengontrolan atau pengendalian vektornya yang mungkin sering
dilakukan dan digalakan oleh para pemerhati Penyakit Demam Berdarah :
3. Pengasapan/fogging.
Setelah kita mengerti bentuk penyakit DBD baik itu pengertian, cara
penularannya dan pencegahannya penulis ingin mengupas lebih lanjut lagi
mengenai hal-hal apas aja yang mengakibatkan Penyakit ini masih saja mewabah
hingga sampai sekarang ini, dan mengapa sampai saat ini negara Indonesia masih
belum mencapai target nasional dalam menurunkan jumlah kasus dan tingkat
kesakitan yang ada.
Kenapa hal ini tersa sulit terwujud ? hal ini apabila kita telaah dan kita
bahas lebih lanjut ada beberapa hal yang saling terkait dan berhubungan sehingga
kita mengetahui solusi yang terbaik yang bisa jalankan untuk mengatasai
permasalahan tersebut :
Kesimpulan
Penyebaran penyakit DBD ditularkan melalui gigitan nyamuk
Aedes aegypti dan Aedes albopictus, sehingga pada wilayah yang sudah
diketahui adanya serangan penyakit DBD akan mungkin ada penderita
lainnya bahkan akan dapat menyebabkan wabah yang luar biasa bagi
penduduk disekitarnya.
Pencegahan dilakukan dengan menghindari gigitan nyamuk
diwaktu pagi sampai sore, karena nyamuk aedes aktif di siang hari (bukan
malam hari).
Pemberantasan Penyakit DBD harus dimulai dari akar masalah
yang ada dengan memutus rantai penyakit yang ada dengam
memperhatikan lingkungan karena DBD adalah penyakit yang
berwawasan lingkungan, peningkatan pelayanan dan perubahan
pemahaman masyarakat tentang penyakit ini perlu terus di tingkatkan
untuk mencapai tingkat kesehatan masyarakat tanpa penyakit Demam
Bedarah Dangue. Sejalan dengan itu perlu pengutamaan promotif dan
preventif termasuk peningkatan kualitas petugas kesehatan sebagai bagian
terdepan dalam peningkatan pemahaman epidemiologi penyakit.
Saran
Peningkatan pemahaman tentang DBD perlu dilakukan terhadap
semua lapisan masyarakat, yang diawali pada semua petugas kesehatan
pemerintah dan swasta di suatu daerah. Baru kemudian ke tingkat
lurah/kepala desa, kepala lingkungan, ketua RW, ketua RT, organisasi
profesi, ilmuwan, dan masyarakat termasuk PKK, LSM, pemberdayaan
anak sekolah, serta lintas sektor terkait.
Daftar Pustaka
Widoyono, Penyakit Tropis edisi kedua(epidemiologi, penularan, pencegahan dan
pemberantasannya), ERLANGGA, Jakarta,2011
WHO, Pencegahan Dan Pengendalian Dengue Dan Demam Berdarah Dengue:
Panduan Lengkap, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, 2002
Misnadiarly, Demam Berdarah Dengue (DBD),Pustaka Populer Obor,
Jakarta,2009
Kementrian Kesehatan RI, Buletin Jendela Epidemiologi (Demam Berdarah
Dengue) volume 2, Jakarta,2010
Sumber web :
http://www.depkes.go.id
http://artikesehatan.wordpress.com/dbd/
http://inspeksisanitasi.blogspot.com/2009/10
http://puskesmas-wanasari-brebes.blogspot.com/2013