Uji SPT terdiri atas uji pemukulan tabung belah dinding tebal ke
dalam tanah yang bernama split barrel sampler, disertai pengukuran
jumlah pukulan untuk memasukkan split barrel sedalam 300 mm
vertikal. Jumlah pukulan ini disebut dengan nilai N (N number or N
value). Dalam sistem beban jatuh ini digunakan palu dengan berat
63,5 kg, yang dijatuhkan secara berulang dengan tinggi jatuh 0,76 m.
Pelaksanaan pengujian dibagi dalam tiga tahap, yaitu berturut-turut
setebal 150 mm untuk masing-masing tahap. Tahap pertama dicatat
sebagai dudukan N1 nilai N1 tidak diperhitungkan karena tanah masih
kotor/bekas pengeboran, sementara jumlah pukulan untuk
memasukkan tahap ke-dua N2 dan ke-tiga N3 dijumlahkan untuk
memperoleh nilai pukulan N atau perlawanan SPT atau N SPT = N2 + N3
(dinyatakan dalam pukulan/0,3 m). Kemudian nilai N tersebut dapat
dikorelasikan dengan sifat-sifat tanah yang sudah dilakukan penelitian.
Berikut ini tabel-tabel yang menjelaskan hubungan-hubungan nilai N:
Tabel Hubungan Tingkat Kepadatan Relatif (Dc), sudut geser
dalam (), Nilai Konus (qc) dengan NSPT
Tingkat qc
Dr () N
Kepadatan (Kg/cm2)
sangat lepas < 0.2 < 30 < 20.4 <4
20.4 -
lepas 0.2 - 0.4 30 - 35 45.9 4 - 10
45.9 - 10 -
agak padat 0.4 - 0.6 35 - 40 132.6 30
132.6 - 30 -
padat 0.6 - 0.8 40 - 45 224.4 50
sangat padat > 0.8 > 45 > 224.4 > 50
qu
Kondisi N
(Kg/cm2)
sangat lunak < 0.25 <2
0.25 -
lunak 0.5 2-4
agak lunak 0.5 - 1 4-8
agak keras 1-2 8 - 15
keras 2-4 15 - 30
sangat keras 4 - 8.5 > 30
Gambar 3. Skema urutan uji SPT
Setelah percobaan selesai, split barrel dikeluarkan dari lubang bor dan
dibuka untuk mengambil contoh tanah yang tertahan di dalamnya.
Contoh tanah ini dapat digunakan sebagai sampel tanah untuk
percobaan Atterberg limit dan ukuran butir, tetapi kurang sesuai untuk
percobaan lain, karena diameter terlalu kecil dan tidak dianggap benar-
benar asli. Nilai N yang diperoleh dengan Standard Penetration Test
dapat dihubungkan secara empiris dengan beberapa sifat lain dari
tanah yang sedang diuji. Hasil SPT ini pada umumnya hanya digunakan
sebagai perkiraan kasar atau bukan sebagai nilai-nilai yang teliti.
Gambar 1. Alat pengambilan contoh tabung belah.
Gambar 2. Penetrasi dengan SPT
Tahanan ujung