PENDAHULUAN
Penyakit mulut dalam pengertian yang luas dapat didefinisikan sebagai suatu
bidang dalam kedokteran gigi yang memusatkan pada diagnosa dan terapi dari penyakit
mukosa mulut dan keluhan lainnya yang mungkin merefleksikan penyakit mulut
setempat. Seperti halnya kulit, warna dari mukosa mulut tergantung pada dekatnya suplai
darah kepermukaan mukosa. Dan sejumlah keratin yang bertambah pada permukaan
mukosa.
Lesi pada mukosa mulut adalah hal yang paling sering ditemukan oleh seorang
dokter gigi ketika melakukan diagnosa terhadap suatu penyakit mulut. Hal ini disebabkan
karena sebagian besar kelainan sistemik maupun kelainan lokal bermanifestasi pada
rongga mulut dengan menyebabkan kelainan pada jaringan lunak mulut dalam bentuk
lesi. Lesi-lesi yang bermanifestasi ke dalam mukosa mulut ini memiliki perbedaan-
perbedaan yang khas antara satu dengan yang lainnya, misalnya dalam hal etiologi,
diagnosa, karakteristik, manifestasi oral, dan perawatannya.
1.3 Tujuan
Tujuan dalam penulisan makalah ini adalah agar kita dapat mengetahui,
mempelajari dan memahami lesi-lesi yang ada di rongga mulut baik lesi putih keratin
maupun non keratin. Adanya jenis-jenis lesi tersebut hingga kita harus mengetahui
perbedaan dan karakteristiknya melalui warna, bentuk, gambaran klinis, dan diagnosa
banding.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Leukoplakia
Etiologi
Etiologi yang pasti dari leukoplakia sampai sekarang belum diketahui dengan pasti,
tetapi predisposisi menurut beberapa ahli klinikus terdiri dari faktor yang multiple, yaitu
faktor lokal, faktor sistemik dan malnutrisi vitamin.
Gambaran klinis
Lesi ini sering ditemukan pada daerah alveolar, mukosa lidah, bibir, palatum
lunak dan keras, daerah dasar mulut, gingival, mukosa lipatan bukal, serta
mandibular alveolar ridge.
Gambaran Histopatologis
Gambaran histopatologi
Hiperkeratosis
Displasia karena adanya karsinoma in situ yang infasif jadi SCC(Squamos Cell
Carsinoma).
Diagnosa Banding
Hairy Leukoplakia
Lichen Planus
Geografic Thangue
Etiologi
Dianggap berhubungan dengan penggunaan cabe atau buah pinang Insiden
Insiden
Jarang di Inggris; penyakit yang terutama mengenai orang dewasa pada daerah-daerah di
India.
Gejala klinis
Garis vertikal yang kencang di mukosa bukal. Dapat berkembang sehingga membatasi
lubang mulut, juga dapat mengenai palatum atau lidah. Sering menimbulkan anemia.
Memiliki potensi pre kanker. Perubahan karsinoma lebih dari 25% kasus.
Pemeriksaan
Tanda klinis, biopsi, atau pemeriksaan darah
Diagnosa banding
Skleroderma
Perawatan
Hentikan penggunaan cabe atau buah pinang; gunakan obat kortikosteroid intralesi; atau
operasi
3. Stomatitis nikotina
Etiologi
Gambaran histopatologi
Etiologi
Kandidiasis hiperplastik kronik disebabkan oleh organisme kandida yang menembus
permukaan mukosa dan merangsang respons hiperplastik. Iritasi kronis, kebersihan mulut
yang buruk, dan xerostomia adalah faktor predisposisinya. Jadi, perokok dan pemakai
gigi palsu biasanya terkena. Diabetes melitus dan HIV AIDS juga merupakan kontributor.
Gejala klinis
Daerah yang paling sering terkena adalah dorsum lidah, palatum, mukosa bukal, dan
kommisura labial. Lesi mempunyai tepi yang sedikit menonjol, permukaan yang lembek
yang berwarna putih atau keabuan, dan zona merah yang disebabkan oleh kerusakan
mukosa.
Diagnosis banding
Leukoplakia, eritroplakia, dan verukoid
Pemeriksaan
Biopsi
Perawatan
Aplikasi antijamur topikal yang cukup. Semua pasien kandidiasis hiperplastik kronik
harus dipantau dengan ketat karena bentuk ini dapat berhubungan erat dengan bercak
eritroplakia, suatu lesi yang bersifat pre kanker.
Gambaran klinis
1. Eritroplakia
Eritroplakia didefinisikan sebagai bercak merah persisten yang tidak bisa dimasukkan
secara klinis sebagai kondisi lain. Seperti halnya leukoplakia, istilah ini tidak mempunyai
konotasi histologi. Namun berbeda dengan leukoplakia, sebagian besar eritroplakia
Biopsi merupakan keharusan untuk semua jenis eritroplakia karena 91% lesi mewakili
displasia berat, karsinoma in situ, atau karsinoma sel skuamosa. Pemeriksaan dari seluruh
rongga mulut diperlukan karena 10-20% dari pasien ini mempunyai beberapa daerah
eritroplakia, suatu fenomena yang disebut field cancerization.
Tanda-Tanda Klinis
Lesi terlihat sebagai daerah eritematous yang berpusat dan dikelilingi oleh tepi
putih yang meninggi.
Lupus eritematosus diskoid ditandai dengan adanya makula eritema, papula, atau
plak berbatas tegas yang akan berkembang menjadi skuama dan mengakibatkan
terbentuknya skar yang atrofi dan gangguan pembentukan pigmen.
Lesi sering ditemukan pada palatum, mukosa bukal, dan palatum, dapat tidak
spesifik dan terlihat seperti ulser tanpa rasa sakit.
Lesi pada lupus eritematosus cenderung lebih lama, lebih besar, dan terlihat pada
palatum. Lesi oral pada penderita lupus diskoid menyerupai plak berwarna merah
yang dikelilingi oleh daerah putih. Lesi ini mirip dengan lichen planus.
Gambaran HPA
Aktinik Keratosis
Dermatomyositis
Acne Rosacea
Psoriasis Vulgaris
Gambaran klinis
Etiologi
Mutasi gen sampai lapisan spinosum
Tanda-Tanda Klinis :
Lesi mulut sangat dominan
Tidak sakit dan tersebar luas
Lesi putih bilateral dengan permukaan yang berlubang atau keriput
Mengenai mukosa bukal tetapi kadang-kadang mengenai lidah dasar mulut atau
daerah mukosa lain.
Gambaran histopatologi
Diagnosis banding
Lichen Planus
Lupus Erithematosus
2. Linea Alba
Linea alba adalah suatu perubahan yang sering terjadi pada mukosa bukal yang
berhubungan dengan adanya penekanan, iritasi friksional akibat gesekan, atau trauma
pada bagian muka gigi karena kebiasaan menghisap (sucking trauma). Sesuai dengan
namanya, perubahan yang terjadi terdiri atas garis putih yang (biasanya) bilateral. Linea
alba terletak pada mukosa bukal setinggi dengan bidang oklusi gigi yang di dekatnya.
Garis yang terbentuk lebih terlihat jelas pada mukosa bukal yang berbatasan dengan gigi
posterior. Linea alba merupakan variasi normal dan tidak memerlukan perawatan.
Warna : Merah
- berwarna merah/nodule
Purpura adalah perwarnaan yang berbatas jelas yang ditimbulkan oleh perdarahan di
bawah permukaan kulit. Keabnormalan yang mendasarinya seperti kelainan platelet atau
pembekuan darah, kerapuhan kapileh atau infeksi. Purpura yang awalnya berwarna merah
cendrung berubah warna menjadi biru keunguan dan nanti akan berubah menjadi kuning-
coklat.
Ada 3 tipe purpura :
1. Petekiae adalah bercak seujung jarum yang tidak menonjol , bundar, dan
berwarna merah. Palatum mole merupakan merupakan lokasi intraoral
yang paling umum untuk petekiae multifocal. Petekie lateral merupakan
tanda awal dari infeksi virus, demam scarlet, leukemia, dan kelainan
koagulasi.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Penyakit mulut dalam pengertian yang luas dapat didefinisikan sebagai suatu
bidang dalam kedokteran gigi yang memusatkan pada diagnosa dan terapi dari penyakit
mukosa mulut dan keluhan lainnya yang mungkin merefleksikan penyakit mulut
setempat. Seperti halnya kulit, warna dari mukosa mulut tergantung pada dekatnya suplai
darah kepermukaan mukosa. Dan sejumlah keratin yang bertambah pada permukaan
mukosa.
Lesi pada mukosa mulut adalah hal yang paling sering ditemukan oleh seorang
dokter gigi ketika melakukan diagnosa terhadap suatu penyakit mulut. Hal ini disebabkan
karena sebagian besar kelainan sistemik maupun kelainan lokal bermanifestasi pada
rongga mulut dengan menyebabkan kelainan pada jaringan lunak mulut dalam bentuk
lesi. Lesi-lesi yang bermanifestasi ke dalam mukosa mulut ini memiliki perbedaan-
perbedaan yang khas antara satu dengan yang lainnya, misalnya dalam hal etiologi,
diagnosa, karakteristik, manifestasi oral, dan perawatannya.
3.2 Saran
Setiap karya tulis tidak luput dari kesalahan dan kekeliruan, serta banyak
karya tulis yang penulisan kalimatnya kurang benar dan tidak sesuai kaidah
penulisannya, semoga karya tulis ini bisa bermanfaat bagi seluruh yang
membacanya. Semoga penulisan karya tulis selanjutnya bisa lebih baik dan
sempurna dari karya tulis ini.
Bakar, Abu. 2012. Kedokteran Gigi Klinis. Yogyakarta: Quantum Sinergis Media.
Langlais, Robert dkk. 2009. Atlas Berwarna Lesi Mulut yang Sering ditemukan. Edisi ke
4. Diterjemahkan oleh: Titi. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.
Scully & R.A. Cawson. 2012. Atlas Bantu Kedokteran Gigi: Penyakit Mulut. Jakarta:
Hipokrates.
Taqwim, Ali. 2012. White Lesions of The Oral Mucosa. Puwerketo: UNSOED.