Anda di halaman 1dari 2

UNTUK SESEORANG YANG PERNAH SAKIT HATI,

Aku pernah membaca segala sesuatu tentang rasa sakit. Aku pun pernah
mendengar bagaimana rintihan kesakitan dikeluarkan oleh masing
masing benda bernyawa. Dikala hati bisa merasakan sakit, maka
setidaknya kita patut bersyukur, karena dengan sakit ini setidaknya kita
masih merasa hidup. Di dalam kehidupan ini rasa sakit adalah jelmaan
dari hujan dan kita ibarat bumi. Setiap makhluk yang bernyawa memiliki
cara sendiri-sendiri untuk mengubah kesedihan menjadi sesuatu yang
menyenangkan. Kemudian aku pun seperti itu, aku punya caraku sendiri
untuk menghibur hati yang telah remuk, dan menyatukan mereka
kembali menjadi satu kesatuan yang utuh dan memiliki fungsi. Ada satu
orang yang aku kenal, sebut saja dia Sarah. Sarah selalu berdiri di atas
tempat yang sangat tinggi ketika dia merasa sedih. Baginya melihat
ruang bumi dari tempat yang tinggi sangatlah menyenangkan. Ketika aku
bertanya kepadanya kenapa ketinggian, kemudian dia menjawab :
karena aku ingin merasakan terbang, diterbangkan oleh angin, ditiup
angin, membiarkan angin membawaku kemana saja, yang ingin aku
lakukan disana hanyalah terbang". Sarah hanya ingin terbang. Dan entah
kenapa aku menyukai jawaban Sarah atas pertanyaanku. Sampai pada
suatu hari aku mencoba melakukan yang selalu Sarah lakukan ketika dia
merasa sedih. Aku pergi ke tempat diamana aku bisa memandang ruang
Bumi ini dari tempat yang tinggi. Rooftop sebuah gedung paling tinggi di
Kotaku sekarang. aku merasakan apa yang dirasakan oleh Sarah. Aku
ingin terbang dan membiarkan angin membawaku entah kemana.
Kemanapun itu, belahaan dunia yang tidak aku kenalpun tak apa apa.
Aku akan merasakan baik baik saja ketika aku terbang. Aku akan kembali
lagi ke daratan dan meninggalkan semua kesedihanku bersama angin.
Itulah yang aku lakukan seminggu ini, pergi ke gedung itu menuju ke
rooftop dan aku memandang langit biru dengan hiasan awan di langit
dan aku ingin terbang. suatu ketika aku kesana saat langit tidak lagi
membiru tapi langit berubah menjadi menghitam, baru lima menit aku
menginjakkan kakiku di atas, kemudian langit tiba tiba menangis.
Sengaja aku tidak membuka payung yang ada di dalam tasku, aku
membiarkan irama hujan membasahi diriku. Langit yang hitam kemudian
perlahan menghilang, namun tidak dengan tangisan langit, dia tetap
jatuh ke Bumi. Untuk apa menyembunyikan tangisan dengan menyajikan
langit yang membiru. jika ingin menangis maka menagislah, itu yang
coba Langit katakan kepadaku, bagaimanapun keadaaanmu sekarang,
ketika ingin menangis maka kamu harus menangis. Jangan memaksakan
hatimu untuk selalu tegar. itulah yang aku dengar dari langit. suara itu
terus menggema ditelingaku. mengusik relung hatiku. satu lagi yang
dikatakan langit kepadaku : cepat menangis sekarang, karena aku kan
menyembunyikan tangisanmu dengan hujanku ini. Sedetik kemudian aku
terisak diatas gedung itu. Pelangi tepat di depan mataku sedetik setelah
air mataku berhenti. isak ku digantikan dengan senyum yang
mengembang. Aku berharap Sarah ada disini, bahwa kita tidak perlu
terbang untuk merasakan kebahagiaan, dan kita tidak perlu terbang
untuk menyerahkan semua masalah kita kepada langit. Yang kita
perlukan adalah mengekspresikan rasa sakit. Disaat aku berharap
keberadaan Sarah detik itu juga layar handphoneku menyala, ada SMS
dari Sarah. Begini bunyinya : Akhirnya aku terbang sekarang. masalahku
telah sirna, tangisku digantikan senyum bahagiaku. Selamat Tinggal.

Anda mungkin juga menyukai