Anda di halaman 1dari 4

For more information : Udinmark6@gmail.

com

Unsur Intrinsik Drama Badai Sepanjang Malam

1. Tema
Drama Badai Sepanjang Malam merupakan sebuah cerita yang bertemakan tentang komentar
terhadap lingkungan. Hal ini dapat kita lihat dari kutipan berikut:
Saenah: [Membaca] Sudah setahun aku bertugas di Klaulan. Suatu tempat yang terpacak
tegak seperti karang di tengah lautan, sejak desa ini tertera dalam peta bumi. Dari jauh dia
angker, tidak bersahabat: panas dan debu melecut tubuh. Ia kering kerontang, gersang.
Apakah aku akan menjadi bagian dari alam yang tidak bersahabat ini?
2. Tokoh
Tokoh-tokoh yang berperan dalam drama Badai Sepanjang Malam yaitu:
a. Jamil, seorang guru SD di Klaulan, Lombok Selatan, berumur 24 tahun.
b. Saenah, istri Jamil berusia 23 tahun.
c. Kepala Desa,suara pada flashback.
3. Penokohan atau Perwatakan
Penokohan dalam drama Badai Sepanjang Malam adalah sebagai berikut.
a. Jamil (Protagonis) adalah seorang yang memiliki sifat bijaksana, tanggung jawab,
keras kepala, plin plan dan idealis sejati. Seperti pada kutipan berikut.
Saenah: [Keras]Tidak! Mesti ada sesuatu yang hilang antara kau dengan masyarakatmu.
Selama ini kau membanggakan dirimu sebagai seorang idealis. Idealis sejati, malah. Apalah
arti kata itu bila kau sendiri tidak bisa dan tidak mampu bergaul akrab dengan masyarakatmu.
[Pause]
b. Saenah (Protagonis) adalah seseorang yang mempunyai sifat yang penurut terhadap
suami, setia, bijaksana . Seperti pada kutipan berikut.
Saenah: Aku akan tetap bersamamu.Yakinlah. [Jamil menuntun istrinya ke kamar tidur.Musik
melengking keras lalu pelan pelan,sendu dan akhirnya berhenti].
c. Kepala Desa (Protagonis) adalah seorang yang mempunyai sifat bijaksana dan apa
adanya.
4. Latar atau setting
Latar dalam suatu cerita drama merupakan gambaran tentang tempat, suasana, dan waktu
terjadinya suatu peristiwa secara umum. Adapun latar dalam drama Badai Sepanjang Malam
dapat penulis uraikan di bawah ini.
a. Tempat
Adapun latar tempat yang terdapat dalam Drama Badai Sepanjang Malam Karya Max
Arifin yaitu Ruangan depan sebuah rumah desa pada malam hari. Di dinding ada lampu
minyak menyala. Ada sebuah meja tulis tua. Diatasnya ada beberapa buku besar. Kursi tamu
dari rotan sudah agak tua. Dekat dinding ada balai balai. Sebuah radio transistor juga nampak
di atas meja.
For more information : Udinmark6@gmail.com

b. Suasana
Adapun latar suasana yang terdapat dalam Drama Badai Sepanjang Malam Karya
Max Arifin yaitu Suasana pada setiap dialog yang ada pada drama tersebut menunjukkan
suasana penyesalan yang mengekang.
c. Waktu
Adapun latar waktu yang terdapat dalam Drama Badai Sepanjang Malam Karya Max
Arifin yaitu larut malam. hal ini dapat kita lihat dari kutipan berikut:
Saenah : Kau belum tidur juga? kukira sudah larut malam. Beristirahatlah, besok kan hari
kerja?
Jamil : Sebentar, Saenah.Seluruh tubuhku memang sudah lelah, tapi pikiranku masih saja
mengambang ke sana kemari.Biasa, kan aku begini malam malam.
5. Alur atau Plot
Alur merupakan susunan peristiwa yang terpilih dan diatur oleh pengarang secarara
logis dalam hubungan sebap akibat, sehingga membentuk suatu cerita yang utuh.Alur yang
terdapat dalam drama Badai Sepanjang malam karya Max Arifin yaitu alur campuran .
Tahapan alur dari drama tersebut adalah sebagai berikut
a. Awalan
Awalan dalam drama ini dimulai ketika narator menceritakan latar dalam drama
tersebut. Kemudian percakapan pembuka antara Saenah dan Jamil dimana Saenah
bertanya pada Jamil kenapa tidak tidur.
b. Pemunculan Masalah
Dalam drama ini pemuculan masalah pada saat Jamil memperlihatkan buku hariannya
kepada Saenah. Saenah kemudian membacanya. Dari sanalah Saenah mulai
mengetahui isi hati Jamil yang tidak diberitahukannya bahwa ia tidak betah menjadi
guru di pedesaan. Kemudian Saenah memutarkan tape yang dulu ia rekam ketika
pertama kali tiba di Klaulan. Tape itu berisi pidato kepala desa yangg sedang
menyambut kedatangan mereka.
c. Konflik/klimaks
Konflik dalam drama ini terjadi pada saat Jamil berkata ingin pindah dari tempat ia
mengajar sekarang karena ia tidak betah. Tetapi Saenah tidak menyetujuinya. Menurut
Saenah pindah dari desa bukanlah penyelesaian masalah bagi mereka. Saenah
mempertanyakan keidealisan Jamil yang sangat Jamil jaga selama ini.
d. Penyelesaian
Penyelesaian dari drama ini adalah ketika Jamil menyadari apa yang telah dikatakan
oleh Saenah bahwa ada sesuatu yang hilang dari dirinya. Oleh karena itu Jamil
membatalkan niatnya untuk pindah. Jamil pun akan tetap mengajar di desa bersama
Saenah yang akan tetap mendampinginya.
For more information : Udinmark6@gmail.com

6. Sudut Pandang
Sudut pandang dalam drama adalah cara memandang dan menghadirkan tokoh-tokoh
cerita dengan menempatkan dirinya pada posisi tertentu. Dalam pengisahan drama Badai
Sepanjang Malam dapat dilihat narator menggunakan kata kedua suami-istri, mereka
berdua, dan mereka. Narator juga mengisahkan berdasarkan apa saja yang ia lihat.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa sudut pandang dari drama ini adalah Sudut Pandang
Orang Ketiga Terbatas.
7. Gaya Bahasa
Peranan bahasa merupakan hal sangat penting dalam mengungkapkan isi hati, pikiran,
dan perasaan seseorang khususnya pengarang. Pengungkapan hal tersebut akan lebih baik
apabila penggunaan bahasa itu ditafsirkan dengan gaya bahasa, yang akan menimbulkan
serta memberikan keindahan, kenikmatan, dan perasaan tertentu bagi pembaca.
Gaya bahasa yang digunakan oleh Max Arifin dalam drama Badai Sepanjang Malam
adalah gaya bahasa sehari-hari.
Di dalam drama ini juga digunakan majas sindiran. Majas sindiran terdiri dari Ironi,
Sinisme, Sarkasme, Antifrasis, dan Inuendo. Dalam drama ini terlihat bahwa Majas Ironi
lebih banyak mucul dari yang lainnya. Contohnya sebagai berikut:
Saenah : Apakah tulisan ini tidak keterlaluan ? Bisakah ditemukan kejujuran di dalamnya
8. Amanat
Amanat dalam drama Badai Sepanjang Malam karya Max Arifin adalah kehidupan
lebih bermakna dan indah bila dijalani dengan hati ikhlas dan senang walaupun dalam
medan atau kondisi yang diinginkan dengan demikian beban hidup tidak akan terasa berat.
Hal ini dapat dilihat dari kutipan berikut.
Saenah: [Saenah memutar tape] Kami ucapkan selamat datang kepada Saudara Jamil dan
istri. Inilah tempat kami. Kami harap saudara betah menjadi guru di sini. Untuk tempat
saudara berlindung dari panas dan angin, kami telah menyediakan pondok yang barangkali
tidak terlalu baik bagi saudara. Dan apabila Anda memandang bangunan SD yang cuma tiga
kelas itu. Dindingnya telah robek, daun pintunya telah copot, lemari lemari sudah reyot,
lonceng sekolah bekas pacul tua yang telah tak terpakai lagi. Semuanya, semuanya menjadi
tantangan bagi kita bersama.
Selain itu dalam drama ini juga diajarkan bahwa menyerah bukanlah penyelesaian
suatu masalah atau tantangan tetapi kita harus bangkit dari keterpurukan untuk menghadapi
tantangan tersebut. Hal ini dapat dilihat dari kutipan berikut.
Saenah : Lalu?
Jamil : Aku mau pindah dari sini.(Diam .Lama sekali mereka berpandangan)
Saenah : (Dengan suara rendah) Aku kira itu bukan suatu penyelesaian.
For more information : Udinmark6@gmail.com

Jamil : (Keras) Sementara memang itulah penyelesaiannya.


Saenah : (Keras) Tidak! Mesti ada sesuatu yang hilang antara kau dengan masyrakatmu.
Selama ini kau membanggakan dirimu sebagai seorang idealis. Idealis sejati, malah. Apalah
arti kata itu bila kau sendiri tidak bisa dan tidak mampu bergaul akrab dengan masyrakatmu.

Anda mungkin juga menyukai