Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Disusun oleh:
Disusun oleh :
Muhammad Ichsan 121130015
Abhyaha Satwika 121130016
Disetujui oleh
Asisten pembimbing
ii
KATA PENGATAR
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan petunjuk-Nya, sehingga praktikan dapat menyelesaikan
laporan praktikum Seminar Mixing Time sebagai tugas akhir dari Praktikum Dasar
Teknik Kimia TA 2014/2015.
Pada kesempatan ini praktikan mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada:
1. Ir.Danang Jaya. MT selaku kepala laboratorium Praktikum Dasar Teknik
Kimia.
2. Gde Sumawisesa Mahendrajaya selaku asisten pembimbing.
3. Rekan-rekan sesama praktikan,atas kerjasama yang baik.
4. Segenap staf laboratorium Praktikum Dasar Teknik Kimia UPN
VETERAN Yogyakarta.
Penyusun
iii
DAFTAR ISI
COVER/HALAMAN JUDUL i
LEMBAR PENGESAHAN ii
KATA PENGANTAR iii
DAFTAR ISI.. iv
DAFTAR GAMBAR.. v
INTISARI... vi
BAB I. PENDAHULUAN . ... 1
I.1 Latar Belakang1
I.2 Tujuan 2
I.3 Tinjauan Pustaka2
I.4 Hipotesis 5
BAB II. PELAKSANAAN PERCOBAAN.. . 7
II.1 Alat dan Bahan. 7
II.2 Gambar dan Rangkaian Alat 7
II.3 Cara Kerja dan bagan alir .... 8
II.4 Analisa Perhitungan. 10
BAB III. HASIL DAN PEMBAHASAN.. 11
BAB IV. PENUTUP.. 19
IV.1 Kesimpulan. 19
IV.2 Kritik dan Saran.. 19
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Pembentukan vortek ..........4
Gambar 2. Jenis-jenis impeller 5
Gambar 3. Rangkaian alat ....7
Gambar 4. Hubungan molalitas dan indeks bias dengan larutan standar 12
Gambar 5. Hubungan molalitas dengan waktu pada 25 gram gula 13
Gambar 6. Hubungan molalitas dengan waktu pada 35 gram gula ...15
Gambar 7. Hubungan molalitas dengan waktu pada 45 gram gula .....17
v
INTISARI
Keberhasilan operasi suatu proses pengolahan sering bergantung pada efektifnya
pengadukam dan pencampuran zat cair pada prose situ.Salah satu acara dalam Praktikum Dasar
Teknik Kimia mempelajari tentang proses pencampuran tersebut.Percobaan ini bertujuan untuk
mempelajari pengaruh lama waktu pencampuran terhadap homogenias larutan biner.
Dalam proses pada industri pencampuran sangatlah penting untuk mendapatkan efisiensi waktu
serta alat yang digunakan Mixing Time ini biasanya di gunakan pada industri pembuatan bahan
makanan dan industri lainnya.
Adapun bahan serta prinsip kerja dalam proses Mixing Time yaitu dengan bahan utama
berupa aquades dan gula, Pertama membuat larutan standar sebagai acuan praktikan dalam proses
Mixing Time ini,membuat 10 sampel larutan standar dalam berat gula yang berbeda dan volume
aquades yang sama serta dia amati indeks biasnya dengan refraktometer .Untuk proses Mixing
Time yang menggunakan alat propeller sebagai alat pengaduk dalam proses praktikum ini dibuat
larutan gula dngan konsentrasi tertentu denga berat gula yang berbeda dengan volume yang
sama.Larutan itu akan di campur dengan menggunakan alat propeller dan di ukur indeks biasnya
dengan menggunakan reflaktometer dalam interval waktu tertentu.
Dari percobaan praktikum ini didapatkan hasil dan kesimpulan yang berupa data yaitu
semakin lama waktu pencampuran maka indeks biasnya semakin besar dan konsentrasi larutan
semakin besar / larutan akan homogen,kadar gula dalam larutan mengalami kenaikan hingga pada
saat tertentu akan konstan yang ditunjukkan dengan nilai indeks biasnya yang akan konstan dan
akan mendapatkan grafik yang berbanding lurus. Dari hasil percobaan dan perhitungan didapatkan
persamaan, persen kesalahan dan indeks bias yang konstan menunjukkan bahwa larutan telah
homogen, Hubungan antara indeks bias dengan molalitas diperoleh persamaanY= 27,25(x)
36,352 % kesalahan rata-rata= 14,4763%. Hubungan antara waktu pencampuran dengan molalitas
didapatkan untuk 25 gram gula dengan 250ml aquades Y= 0,0789 ln(x)-0,1708 % kesalahan rata-
rata= 5,303% , Larutan 35 gram gula dengan 250ml aquades Y=0,08382 ln(x)-0,06241 %
kesalahan rata-rata= 2,703% , Larutan 45 gram gula dengan 250ml aquades Y=0,1054 ln(x)-
0.1117%kesalahan rata-rata= 2,978%.
vi
BAB I
PENDAHULUAN
I.1.Latar Belakang
1
yang terdapat dalam suatu bahan. Tujuan utama dari pengadukan tersebut adalah
terjadinya pencampuran.
Sedangkan pencampuran (mixing) adalah operasi yang menyebabkan
tersebarnya secara acak suatu bahan ke bahan lain di mana bahan-bahan tersebut
terpisah dalam 2 fasa atau lebih. Tujuan pencampuran (mixing) untuk mengurangi
ketidaksamaan atau ketidakrataan dalam komposisi, temperatur atau sifat-sifat
lain yang terdapat dalam suatu bahan atau terjadinya homogenitas, keseragaman
di setiap titik dalam campuran tersebut.
Fenomena yang dapat terjadi sebagai dampak dari hasil pencampuran
adalah terjadinya keadaan serba sama, terjadinya reaksi kimia, terjadinya
perpindahan massa, dan terjadinya perpindahan panas. Fenomena tersebut
merupakan tujuan akhir dari suatu proses pencampuran
I.2.Tujuan
1. Menetukan hubungan antara indeks bias dengan larutan standar.
2. Menentukan hubungan antara waktu pencampuran dengan kadar larutan gula
selama proses pencampuran sampai mencapai keadaan homogen.
I.3.Tinjauan Pustaka
2
Fakto-faktor yang berpengaruh terhadap pencampuran zat adalah jenis
impeller, karakteristik fluida ,ukuran serta perbandingan tangki dan sekat,
kecepatan pengadukan dan perbandingan dari zat yang di campur ( Brown, G.G,
1978 ).
Impeller akan membangkitkan pola aliran di dalam sistem yang
menyebabakan zat cair bersirkulasi di dalam bejana untuk akhirnya kembali ke
impeller. Adapun macam impeller ada dua jenis yang pertama membangkitkan
arus sejajar dengan sumbu poros impeller dan yang kedua membangkitkan arus
pada arah tangensial dan radial.
Dari segi bentuknya ada tiga macam jenis impeller yaitu propeller,
dayung, dan turbin. Dalam pencampuran yang biasa dipakai adalah jenis turbin,
karena efektif untuk menjangkau viskositas yang cukup luas, sirkulasinya bagus
dan harganya murah. Sedangkan untuk jenis propeller, penggunaannya hanya
terbatas untuk zat yang berviskositas rendah dan hanya efektif dalam bejana besar
karena alirannya sangat kuat. Untuk impeller dayung, putaran arus zat cair tidak
bisa dengan kecepatan tinggi, dan tidak ada sekatnya zat cair akan berputar-putar
mengelilingi bejana tanpa ada pencampuran ( Brown, G.G, 1978 ).
Agar bejana proses bekerja efektif pada setiap masalah pengadukan yang
dihadapi, volume fluida yang disirkulasi oleh impeller harus cukup besar agar
dapat menyapu keseluruhan bejana dalam waktu yang singkat demikian pula,
kecepatan arus yang meninggalkan impeller itu harus cukup tinggi agar dapat
mencapai semua sudut tangki ( Mc. Cabe, 1987 ).
Dalam tangki pencampuran ada tiga macam arah kecepatan fluida di setiap
titik suatu proses pengadukan :
1. Komponen radial yang bekerja tegak lurus terhadap poros impeller.
2. Komponen longitudianal yang bekerja pada arah paralel pada poros
impeller.
3. Komponen tangensial atau rotarial yang bekerja pada arah yang saling
bersinggungan terhadap lintasan lingkaran sekeliling poros impeller.
3
Ketiga komponen ini sering terjadi pada setiap proses pengadukan dari
ketiga komponen ini yang saling berpengaruh adalah komponen longitudinal dan
radial ( Mc Cabe, 1987 ).
Proses pencampuran zat cair maupun campuran di dalam tangki yang
berlangsung cepat adalah didaerah aliran turbulen. Dalam hal ini akan
menghasilkan kecepatan tinggi dan itu mungkin dapat bercampur didaerah sekitar
impeller karena ada keturbulenan yang hebat. Pada saat arus itu melambat karena
membawa zat cair lain dan mengalir di sepanjang dinding, terjadi juga
pencampuran radial, sedangkan pusaran-pusaran besar pecah menjadi kecil.
Fluida itu akan mengalami suatu lingkaran penuh dan kembali ke pusat impeller,
di mana terjadi lagi pencampuran yang hebat.
Karakteristik fluida menetukan berhasil tidaknya sutu pencampuran.
Fluida polar tidak akan bercampur dengan fluida nonpolar, misalnya air dengan
minyak. Adapun fungsi sekat adalah untuk mengurangi aliran putar merintangi
aliran rotasi tanpa mengganggu aliran radial atau longitudinal. Sekat yang
sederhana namun efektif dapat di buat dengan memasang sekat vertikal terhadap
dinding tangki.
Gambar 1. Pembentukan vorteks dan pola aliran sirkulasi dalam bejana aduk.
4
Bila bejana di pasang sekat, pencampuran akan lebih cepat dan lebih
banyak energi yang di berikan untuk lingkar. Sekat rotasi tanpa mengganggu
aliran radial atau longitudinal ( Brown, G.G, 1978 ).
Dalam bejana yang kecil biasanya waktu pencampuran lebih pendek
dibandingkan dalam bejana besar. Karena tidak praktis bila waktu pencampuran
dibuat sama untuk segala ukuran bejana ( Tryeball, 1986 ).
Berikut beberapa gambar dari impeller berdasarkan bentuknya dan
effiiensi waktu pencampuran:
I.4.Hipotesis
5
2. Pada praktikum ini kita akan mendapatkan hasil yaitu semakin lama waktu
maka semakin besar pula indeks biasnya. Hingga suatu saat larutan gula
tersebut akan memiliki indeks bias konstan terhadap perubahan waktu.
6
BAB II
PELAKSANAAN PERCOBAAN
a. Aquades
b. Gula (C12H22O11)
a. Pipet e. Refraktometer
b. Gelas ukur f. Timbangan analitis
c. Gelas arloji g. Stopwatch
d. Tabung reaksi
Keterangan gambar
1. Beker glass
2. Pengaduk
3. Motor Pengaduk
4. Statif
5. Sekat
7
II.3 CARA KERJA DAN BAGAN ALIR
8
II.3.1 BAGAN ALIR
9
II.4 Analisa Perhitungan
1.Mencari indeks bias larutan standar dengan refraktometer.
2. Mencari konsentrasi gula untuk grafik standar :
Molalitas= Berat gula X 1000gr
MR gr Pelarut
3.Membuat grafik larutan standar antara konsentrasi gula dengan indeks bias.
4.Membuat persamaan garis grafik standar.
5.Mencatat indeks bias larutan biner, kemudian menentukan kadar gula dalam
larutan biner dengan mengemploktan pada grafik larutan standar.
6.Membuat garfik hubungan antara waktu pencampuran dengan konsentrasi gula
7.Membuat persamaan garis larutan biner.
8.Menghitung presentase kesalahan dari persamaa yang didapatkan.
10
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
Data percobaan:
Densitas : 0,995647
Berat Pelarut : 0,995647 x 8ml = 7,965176 gr
Suhu aquades : 30C
BM gula : 342
1. Larutan standar
Tabel 1. Hubungan antara konsentrasi gula denga indeks bias larutan standar
NO Berat Gula (gr) Aquades(ml) Indeks Bias Molalitas
1 0,1 8 1.3343 0.036709504
2 0,2 8 1.336 0.073419008
3 0,3 8 1.3379 0.110128512
4 0,4 8 1.3402 0.146838016
5 0,5 8 1.341 0.18354752
6 0,6 8 1.343 0.220257024
7 0,7 8 1.3436 0.256966529
8 0,8 8 1.3443 0.293676033
9 0,9 8 1.3467 0.330385537
10 1,0 8 1.3473 0.367095041
11
0.4
0.35 y = 27.25x - 36.325
R = 0.9814
0.3
0.25
molalitas
0.2
0.15 molalitas
Linear (molalitas)
0.1
0.05
0
1.33 1.335 1.34 1.345 1.35
indeks bias
Gambar 4. Hubungan antara Molalitas dan indeks bias dengan larutan standar
Dari table diatas di dapatkan untuk membuat grafik standar dan dihasikan
persamaan Y=27,25(x)-36,325. Serta diketahui bahwa semakin tinggi
molalitasnya maka harga indeks biasnya semakin besar,
12
2. Larutan biner antara 25 gram gula dengan 250 ml aquadest.
Tabel 2. Hubungan antara waktu pencampuran dengan molalitas larutan gula
NO Waktu(detik) Molalitas
1 30 0.129575
2 60 0.15955
3 90 0.1759
4 120 0.19225
5 150 0.21405
6 180 0.2195
7 210 0.233125
8 240 0.24675
9 270 0.254925
10 300 0.26855
11 330 0.282175
12 360 0.298525
13 390 0.31215
14 410 0.320325
15 440 0.32305
16 470 0.331225
17 500 0.331225
18 530 0.33395
19 560 0.33395
20 590 0.33395
13
0.4
0.35
0.3
y = 0.0789ln(x) - 0.1708
0.25 R = 0.9546
Molalitas
0.2 y data
0.15
y hitung
Log. (y data)
0.1
0.05
0
300
480
120
150
180
210
240
270
330
360
390
420
450
510
540
570
600
30
60
90
Waktu
14
3. Larutan biner 35 gram gula dengan 250 ml aquadest.
15
0.6
0.5
0.3
y data
Log. (y data)
y hitung
0.2
0.1
0
30 90 150 210 270 330 390 450 510 570 630 690
waktu
16
4. Larutan binear 45 gram gula dengan 250 ml aquadest
No Waktu(detik) Molalitas
1 30 0.211325
2 60 0.31215
3 90 0.353025
4 120 0.383
5 150 0.412975
6 180 0.440225
7 210 0.462025
8 240 0.48655
9 270 0.5029
10 300 0.516525
11 330 0.521975
12 360 0.53015
13 390 0.5356
14 420 0.5356
15 450 0.543775
16 480 0.55195
17 510 0.55195
18 540 0.5574
19 570 0.56285
20 600 0.565575
21 630 0.565575
22 660 0.571025
23 690 0.5683
24 720 0.571025
25 750 0.576475
26 780 0.581925
27 810 0.571025
28 840 0.576475
29 870 0.576475
30 900 0.576475
17
0.7
0.6
0.4
y data
0.3
y hitung
Log. (y data)
0.2
0.1
0
30 90 150 210 270 330 390 450 510 570 630 690 750 810 870
Waktu
18
BAB IV
PENUTUP
IV.1 KESIMPULAN
Dari hasil percobaaan yang tela dilakukan dapat dia mbi kesimpulan
sebagai berikut:
a) Hubungan antara indeks bias dan molalitas di ketahui bahwa semakin
tinggi nilai indeks bias maka nilai molalitas juga meningkat. Di dapat pula
persamaan garis. Y=27,25(x)-36,352 ; % kesalahan rata-rata: 14,4763%
b) Hubungan antara waktu pencampuran dengan molalitas adalah semakin
lama waktu pencampuran maka molalitas juga meningkat. Di dapat hasil
sebagai berikut:
1)Larutan 25 gram gula dengan aquades 250ml
Y=0,0789(lnx)-0,1708
%kesalahan rata-rata: 5,303%
2)Larutan 35 gram gula dengan aquades 250ml
Y=0,08382(lnx)-0,06241
%kesalahan rata-rata: 2,703%
3)Larutan 45 gram gula dengan aquades 250ml
Y=0,1054(lnx)-0,1117
%kesalahan rata-rata : 2,978%
19
DAFTAR PUSTAKA
Brown.G.G, 1978, Unit Operation, 14th edition, John Willey and sons; New
York.
Mc. Cabe, W.L., and Smith, J.C., 1987 Unit Operation of ChemicEngineering,
International Student Edition, Mc. Graw Hill, Kogakusha: Tokyo.
Treyball, R. E., 1986., Mass Transfer Operation, 2nd Edition, Mc. Graw Hill,
New York.
20
LAMPIRAN
LAMPIRAN A
Data percobaan:
Densitas : 0,995647
Berat Pelarut : 0,995647 x 8ml = 7,965176 gr
Suhu aquades : 30C
BM gula : 342
Tabel 5 Hubungan antara konsetrasi gula dengan indeks bias larutan standar.
1 30 250 1.3387
21
2 60 250 1.3398
3 90 250 1.3404
1 30 250 1.3412
22
2 60 250 1.3439
3 90 250 1.345
23
Tabel 8. Larutan biner antara 45 gram gula dengan 250 ml aquadest
1 30 250 1.3417
2 60 250 1.3454
3 90 250 1.3469
24
21 630 250 1.3547
LAMPIRAN B
Cara Perhitungan
I. Mencari persamaan garis grafik standart dari fungsi indeks bias (X) VS
molalitas(Y) dengan cara pendekatan least square
y = a x + nb
xy = a x + b x
Sehingga diperoleh harga A dan B yang akan membentuk persamaan :
Y = aX - b
a. Mencari molalitas gula untuk grafik standart :
beratGula 1000 gr
Molalitas =
MR grPelarut
25
1. gula 0,1gr 7,9651 gram pelarut
0,1 1000
m 0,0367molal
342 7,9651
2. gula 0,2 gr, 7,9651 gram pelarut
0,2 1000
m 0,07341molal
342 7.9651
3. gula 0,3 gr, 7,9651 gram pelarut
0,3 1000
m 0,11012molal
342 7,9651
4. gula 0,4 gr, 7,9651 gram pelarut
0,4 1000
m 0,14683molal
342 7,9651
5. gula 0,5 gr,7,9651 gram pelarut
0,5 1000
m 0,18354molal
342 7,9651
6. gula 0,6 gr,7,9651 gram pelarut
0,6 1000
m 0,22025molal
342 7,9651
7. gula 0,7 gr, 7,9651 gram pelarut
0,7 1000
m 0,25696molal
342 7,9651
8. gula 0,8 gr, 7,9651 gram pelarut
0,8 1000
m 0,29367molal
342 7,9651
9. gula 0,9 gr,7,9651 gram pelarut
0,9 1000
m 0,33038molal
342 7,9651
10. gula 1,0 gr,7,9651 gram pelarut
26
1,0 1000
m 0,36709molal
342 7,9651
n = 10
x = 13,4143
y = 2,0190
xy = 2,7127
x2 = 17,994
27
Sehingga :
y = a.x + n.b
xy = a.x + x.b
28
7 0.2569 0.2631 2.413390424
0.2
molalitas
0.15
Linear (molalitas)
0.1
0.05
0
1.33 1.335 1.34 1.345 1.35
indeks bias
Gambar 8. Grafik hubungan antara Molalitas dan indeks bias dengan larutan
standar
II. Mencari persamaan garis pada percobaan 25 gram gula + 250 ml aquadest
data bisa didekati dengan pendekatan least square :
29
Tabel 11 Hubungan antara waktu pencampuran dengan molaitas:
No Waktu (X) Y Ln X Ln X 2 Y * Ln X
30
Dari tabel diatas diperoleh data:
n = 24
Y = 5,2947
Ln X = 110.3596
(lnX)2 = 621,5112
( Y.lnX ) = 30,20671
y = a.ln x + n.b
xy = a.(lnx) + lnx
Di dapatkan:
-19,8131= -250,9827 a
A=0,0789
B=-0,1708
31
Jadi persamaan yang di dapat Y = 0,0789 (ln x) 0,1708
32
13 0.31215 0.299928978 3.915112056
0.35
0.3
y = 0.0789ln(x) - 0.1708
0.25 R = 0.9546
Molalitas
0.2 y data
molalitas
y hitung(y)
0.15
Log. (y data)
0.1
0.05
0
30
60
90
240
450
120
150
180
210
270
300
330
360
390
420
480
510
540
570
600
Waktu
Gambar 9 Grafik hubungan antara waktu pencampuran dengan indeks bias untuk
25 gram gula + 250 aquades
III. Mencari persamaan garis pada percobaan 35 gram gula + 250 ml aquadest
data bisa didekati dengan pendekatan least square :
33
Untukmencari molalitas (y) menggunakan persamaan garis larutan standar
Pada indeks bias (x) : 1,4312
Molalitas (y) = 27,25 (1,4312) 36,352
= 0,1977
Dengan cara yang sama di dapatkan molalitas pada indeks bias yang
lainnya:
No X Y Ln X Ln X^2 Y*LnX
34
17 510 0.462025 6.2344 38.868 2.8805
n = 24
Y = 9,935925
Ln X = 136,41
(lnX)2 = 791,22
( Y.lnX ) = 57,806
y = a.ln x + n.b
y lnx = a.(lnx) + lnx
35
57,806 = 791,22a + 136,41
Eliminasi persamaan (1) & (2) :
1355,3561 = 18607,6881 a + 3273,84 b
1387,344 = 18989,28 a + 3273,84 b
31,9879 = -381,5919
A= 0,08382
B= -0,06241
Jadi persamaan yang di dapat Y = 0,08382 (lnx) 0,06241
36
9 0.418425 0.406849729 2.766390965
37
0.6
y = 0.08382ln(x) - 0.06241
R = 0.9704
0.5
0.4
molalitas
0.3
y data
y hitung
Log. (y data)
0.2
0.1
0
30 90 150 210 270 330 390 450 510 570 630 690
waktu
IV. Mencari persamaan garis pada percobaan 45 gram gula + 250 ml aquadest
data bisa didekati dengan pendekatan least square :
Untukmencari molalitas (y) menggunakan persamaan garis larutan standar
Pada indeks bias (x) : 1,3417
Molalitas (y) = 27,25 (1,3417) 36,352
= 0,211325
Dengan cara yang sama di dapatkan molalitas pada indeks bias yang
lainnya:
Tabel 15 Hubungan antara waktu pencampuran dengan molaitas
No X Y Ln X L X^2 y* Lnx
38
3 90 0.353025 4.49981 20.24829 1.588545
39
26 780 0.581925 6.659294 44.3462 3.87521
n = 30
Y = 15,2723
Ln X = 176,6942
(lnX)2 = 1061,668
( Y.lnX ) = 92,16348
y = a.ln x + n.b
y lnx = a.(lnx) + lnx
40
-66,3776 = -629,1997
A= 01054
B= -0,1117
Jadi persamaan yang di dapat Y = 0,1054 Ln(x) 0,1117
41
12 0.53015 0.508695365 4.046899007
42
0.7
0.6
0.5
y = 0.1054ln(x) - 0.1117
R = 0.9666
0.4
Molalitas
y data
0.3
Log. (y data)
y hitung
0.2
0.1
0
30 90 150 210 270 330 390 450 510 570 630 690 750 810 870
Waktu
Gambar 11 Grafik hubungan antara waktu pencampuran dengan indeks bias untuk
45 gram gula + 250 aquades
43
TANYA JAWAB
44