Anda di halaman 1dari 2

LAPOR AN PERTEMUAN

1. Nama : dr. Tri Budi Santoso


2. Tempat/ Tanggal : Hotel Swana Dwipa Palembang, 31 Januari 2017
3. Tema : Seminar Fungsi Laboratorium Kesehatan, Latihan Fisik dan
Intervensi Gizi dalam Pengendalian Diabetes dan Hipertensi
4. Hasil Pertemuan :
Pembicara I, dr. Hotman Sinaga, Sp.PK: Pemeriksaan laboratorium berfungsi sebagai
skrining, diagnosis, dan monitoring. Untuk pasien yang dicurigai penderita DM, pemeriksaan
lab berfungsi untuk mendeteksi dan mendiagnosis (prediabetes, diabetes, diabetes
kehamilan), memonitor kadar glukosa dan mendeteksi komplikasi. Sedangkan pemeriksaan
lab pada pasien Hipertensi berfungsi untuk mendeteksi penyakit penyebab, menilai status
organ, mendeteksi faktor risiko, mengetahui komplikasi, memantau perjalanan penyakit dan
menentukan prognosis. Selain itu pemeriksaan lab juga berfungsi untuk menilai keberhasilan
terapi.

Pembicara II, DR. dr. M. Irfanudin, Sp.KO, M.Pd.Ked: Manfaat olahraga pada pasien
DM suntuk menurunkan komplikasi, menurunkan berat badan, menaikan sensivitas insulin,
dan menjadi bugar. Selain itu, olahraga secara bersamaan dapat meningkatkan kepercayaan
diri dan meningkatkan kebersaam dan meningkatkan motivasi. Resiko penderita DM
berolahraga seperti trauma, hipoglikemi, dehidrasi, dan lepasnya retina sehingga dibutuhkan
persiapan seperti, pemeriksaan diri, tanda-tanda kardiovaskuler (nadi lemah, kaki dingin,
kulit kering, dan tanda-tanda gangguan saraf(kesemutan). Pelaksanaan olahraga pada pasien
penderita DM, frekuensi 3-5 x/minggu, durasi 20-45 menit, diawali dengan pemanasan dan
diakhiri dengan pendinginan. Untuk pasien Hipertensi harus dihindari aktifitas yang berat,
dan harus mengontrol TD sebelum olahraga.

Pembicara III, dr. Anne Rivaida, M.Gizi, Sp. GK : Tatalaksana nutrisi pada pasien DM
bertujuan untuk mencapai dan mempertahankan kadar glukosa darah normal atau mendekati
normal, mencegah dan mengobati komplikasi akut dari DM, dan mencegah atau
memperlambat komplikasi kronis. Terapi nutrisi harus berdasarkan pada kebutuhan
individual, dievaluasi secara teratur, dilaksanakan secara intensif.

Pembicara IV, BPJS : perubahan tarif untuk prolanis mengacu pada Permenkes 52 Tahun
2016. Prolanis adalah Sistem pelayanan kesehatan dan pendekatan proaktif yang
dilaksanakan secara terintegrasi yang melibatkan Peserta, Fasilitas Kesehatan dan BPJS
Kesehatan dalam rangka pemeliharaan kesehatan bagi peserta BPJS Kesehatan yang
menderita penyakit kronis untuk mencapai kualitas hidup yang optimal dengan biaya
pelayanan kesehatan yang efektif dan efisien. Aktifitas dalam Prolanis meliputi aktifitas
konsultasi medis/edukasi, Home Visit, Reminder, aktifitas klub dan pemantauan status
kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai