Latar Belakang
Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 menyatakan bahwa kurikulum adalah
seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara
mencapai tujuan pendidikan tertentu. Tujuan tertentu ini meliputi tujuan pendidikan
nasional serta kesesuaian dengan satuan pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik.
Isi kurikulum merupakan susunan dan bahan kajian dan pelajaran untuk mencapai tujuan
berpusat pada peserta didik dan pola pembelajaran pasif menjadi aktif mencari. Siswa
dituntut untuk aktif dalam pembelajaran. Pembelajaran yang melibatkan siswa secara
kegiatan pembelajaran. Perangkat pembelajaran terdiri dari sejumlah bahan, alat, media,
petunjuk, dan pedoman yang akan digunakan dalam proses pembelajaran (Suhadi,
2007:2). Jika perangkat pembelajaran tersedia, maka guru akan dapat melaksanakan
pembelajaran yang lebih sistematis dan terarah. Berdasarkan uraian di atas, maka
perangkat pembelajaran dapat dikatakan sebagai pedoman bagi guru dan siswa yang
pembelajaran.
Salah satu komponen perangkat pembelajaran adalah lembar kerja siswa (LKS).
Pengertian Lembar Kegiatan Siswa (student work sheet) adalah suatu bahan ajar cetak
berupa lembaran-lembaran kertas yang berisi mater, ringkasan, dan petunjuk-petunjuk
pelaksanaan tugas pembelajaran yang harus dikerjakan oleh peserta didik, yang mengacu
Lembar Kerja Siswa (LKS) siswa akan berlatih bekerja secara mandiri dan kreatifitas
Sebagian besar guru saat ini masih menggunakan LKS yang sudah beredar, LKS tersebut
hanya berisi ringkasan materi dan latihan soal. LKS yang beredar membuat siswa kurang
aktif dalam pembelajaran dan hanya menghafal konsep yang disajikan. Hal ini
tersebut, LKS perlu dirancang untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi
dengan memfasilitasi siswa untuk dapat belajar secara aktif dan memberikan kesempatan
Phytagoras juga dipertimbangkan. Phytagoras adalah materi yang diajarkan pada siswa
kelas VIII semester I. Selama ini terdapat beberapa permasalahan dalam pembelajaran
materi phytagoras. Hasil penelitian Lasati (2013:47) diketahui bahwa ada beberapa letak
kesulitan siswa dalam memahami konsep phytagoras yaitu (1) Menemukan asalnya
rumus yang selama ini pernah mereka gunakan di SD (2) Siswa kurang memehami
penggunaan phytagoras karena selama ini mereka hanya menghafal saja (3) Siswa kurang
metode pembelajaran yang tepat bisa menjadi salah satu alternatif untuk digunakan
mengatasi masalah diatas. Salah satu pembelajaran yang tepat adalah pembelajaran
siswa menemukan sendiri informasi yang biasanya disampaikan melalui ceramah dalam
proses pembelajaran melalui bimbingan dan arahan dari guru. Dalam pembelajaran
metode penemuan terbimbing, kegiatan belajar didominasi oleh siswa. Siswa didorong
untuk belajar malalui keterlibatan aktif mereka untuk menemukan suatu konsep yang
baru. Jika siswa terlibat aktif dalam menemukan pola dan struktur matematika, siswa
akan memahami konsep dan teorema lebih baik, ingat lebih lama dan mampu
mengaplikasikannya ke situasi yang lain dan akan membawa siswa ingin mengetahui
lebih lanjut hubungan pola dan struktur yang ditemukan tadi. (Aryani, 2011:131).
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, peneliti berusaha
mengembangkan lembar kerja siswa (LKS) yang menyajikan aktivitas berpusat pada
siswa dan menuntut keterlibatan siswa secara utuh untuk siswa kelas VIII SMP pada
materi phytagoras. Oleh karena itu, judul penelitian yang diambil adalah Pengembangan
Lembar Kerja Siswa (LKS) Berbasis Penemuan Terbimbing pada Phytagoras untuk
Kelas VIII.
phytagoras kelas VIII yang memenuhi kriteria valid, praktis dan efektif.
3. Indikator
a) LKS dikatakan valid jika dilandasi dengan teori yang kuat dan semua komponen
dalam RPP dan LKS saling terkait yang ditunjukkan dengan skor kevalidan
dalam proses belajar yang dapat dilihat dari hasil pengamatan aktivitas guru yang
ukurnya berupa soal uraian yang mempresentasikan pemahaman konsep. Hal ini
dapat dilihat dari minimal 75% siswa yang mengikuti pembelajaran mampu