KASUS
KATA KUNCI
Pria
20 tahun
Mata kuning
Kulit seluruh tubuh kuning
Berlangsung 1 minggu
Badan lemas
Nafsu makan menurun
Kencing berwarna teh tua
PERMASALAHAN/PROBLEM KUNCI DALAM BENTUK
PERTANYAAN-PERTANYAAN PENTING
1. Jelaskan organ apa dan bagaimana anatomi, histologi dan fisiologi
organ yang terserang?
2. Apa defenisi dan penyebab mata kuning?
3. Bagaimana mekanisme patomekanisme hiperbilirubinemia sehingga
terjadi mata kuning?
4. Bagaimana metabolisme bilirubin normal?
5. Apa hubungan keluhan yang diderita dengan mata kuning/ikterus?
6. Bagaimana pengaruh usia dan jenis kelamin terhadap ikterus?
7. Apa diagnosa dari penyakit ini?
8. Bagaimana gambaran klinis dan penatalaksanaan dari diagnosa
sementara?
9. Apa diagnosa pembanding?
10. Komplikasi prognosis dari diagnosa sementara?
JAWABAN PERTANYAAN
Anatomi Hepar
Hepar terletak pada lokasi strategis yang penting. Produk pencernaan yang
diserap harus melalui kapiler-kapiler hepar yang di sebut sinusoid, setelah
diantar melalui vena porta hepatika sebelum produk pencernaan itu dapat
memasuki sirkulasi umum. Karena darah vena porta masih miskin oksigen,
hepar juga mendapat darah dari arteri hepatika, yang merupakan cabang
dari aorta, sehingga mendapat darah dari dua sumber.
Hepar terdiri dari satu satuan heksagonal disebut lobulus hati. Di pusat
setiap lobulus terdapat vena sentral yang dikelilingi lempeng-lempeng sel
hati, yaitu hepatosit dan sinusoid secara radial. Jaringan ikat disini
membentuk triad porta atau daerah porta, tempat cabang arteri hepatika,
cabang vena porta, dan cabang duktus biliaris. Darah arteri dan darah vena
mula-mula bercampur di sinusoid hepar saat mengalir ke arah vena sentrtal.
Dari sini, darah memasuki sirkulasi umum melalui vena hepatika.
No FUNGSI KETERANGAN
Metabolisme pigmen
empedu
2 Bilirubin, pigmen empedu utama
, merupakan hasil akhir
metabolisme pemecahan sel
darah merah yang sudah tua;
proses konyugasinya
berlangsung dalam hati dan
dieksresi ke dalam empedu
Metabolisme
karbohidrat
3 Hati memegang peranan penting
Glikogenesis
dalam mempertahankan kadar
Glikogenolisis glukosa darah normal dan
Glukoneogenesis menyediakan energi untuk tubuh.
Karbohidrat disimpan dalam hati
sebagai glikogen
Metabolisme protein
Sintesis protein
4
Protein serum yang disintesis
oleh hati termasuk albumin serta
alfa beta globulin (gama globulin
tidak)
Pembentukan urea
Katogenesis
Sintesis kolesterol
Hidrolisis trigliserida, kolesterol,
Penyimpanan lemak
fosfolipid, dan lipoprotein
(diabsorbsi dari usus) menjadi
Penyimpanan vitamin asam lemak dan gliserol
dan mineral
Struktur Mikroskopik
Sirkulasi
Hati memiliki dua sumber suplai darah - dari saluran cerna dan
limpa melalui vena porta, dan aorta melalui arteria hepatika. Sekitar
sepertiga darah yang masuk adalah darah arteria dan dua pertiga adalah
darah dari vena porta. Volume total darah yang melewati hati setiap menit
adalah 1500 ml dan dialirkan melalui vena hepatika kanan dan kiri, yang
selanjutnya bermuara pada vena kava inferior.
Vena porta bersifat unik karena terletak di antar dua daerah kapiler,
satu dalam hati dan lainnya dalam saluran cerna. Saat mencapai hati, vena
porta bercabang-cabang yang menempel melingkari lobulus hati. Cabang-
cabang ini kemudian mempercabangkan vena-vena interlobularis yang
berjalan di antara lobulus-lobulus. Vena-vena ini selanjutnya membentuk
sinusoid yang berjalan di antara lempengan hepatosit dan bermuara dalam
vena sentralis. Vena sentralis dari beberpa lobulus bersatu membentuk vena
sublobularis yang selanjutnya kembali menyatu membentuk vena hepatika.
Cabang-cabang terhalus dari arteria hepatica dan darah vena dari vena porta.
Peningkatan tekanan dalam sistem portal hepatik sering menjadi manifestasi
gangguan hati dengan akibat serius yang melibatkan pembuluh-pembuluh
darimana darah portal berasal. Beberapa lokasi anastomosis portakaval
memilki arti klinis yang penting. Pada obstruksi aliran ke hati, darah porta
dapat dipirau ke system vena sistemik.
(2) asam empedu membantu transpor dan absorbsi produk akhir lemak yang
dicerna menuju dan melalui membran mukosa intestinal. Kedua, empedu
bekerja sebagai suatu alat untuk mengelurkan beberapa produk buangan
yang penting dari darah. Hal ini terutama meliputi bilirubin, suatu produk
akhir dari penghancuran hemoglobin, dan kelebihan kolesterol yang
dibentuk oleh sel-sel hati. ( Fisiologi Kedokteran Guyton & Hall, hal.1028).
2. Definisi Ikterus dan Penyebabnya
Klasifikasinya
3. Patomekanisme ikterus
Singkatnya, bila sel daah merah sudah habis maa hidupnya, rata-
rata 120 hari, dan menjadi terlalu rapuh untuk bertahan lebih lama dalam
sistem sirkulasi, membran selnya pecah dan hemoglobin yang lepas
difagositosis oleh jaringan makrofag (disebut juga sistem
retikuloendotelial) di seluruh tubuh. Disini, hemoglobin pertama kali
dipecah menjadi globin dan heme, dan cincin heme dibuka untuk
memberikan (1) besi bebas yang di transpor ke dalam darah oleh transferin,
dan (2) rantai lurus dari empat inti pitrol yaitu substrat dari mana nantinya
pigmen empedu akan dibentuk. Pigmen pertama yang dibentuk adalah
biliverdin, tetapi ini dengan cepat dapat direduksi menjadi bilirubin bebas,
yang secara bertahap dilepaskan ke dlam plasma. Bilirubin bebas dengan
segera bergabung sangat kuat dengan albumin plasma dan ditranspor dalam
kombinasi ini melalui darah dan cairan interstisialu Sekalipun berikatan
dengan protein plasma, bilirubin ini masih disebut bilirubin bebas untuk
membedakannya dari bilubin terkonjugasi.
Dalam beberapa jam, bilirubin bebas diabsorbsi melalui membran sel hati.
Sewaktu memasuki sel hati, bilirubin dilepaskan dari albumin plasma dan
segera setelah itu kira-kira 80 persen dikonjugasi dengan asam glukoronat
untuk membentuk bilirubin glukorunida, kira-kira 10 persen konjugasi
dengan sulfat membentuk bilirubin sulfat, dan akhirnya 10 persen
berkonjugasi dengan berbagai zat lainnya. Dalam bentuk ini, bilirubin
dikeluarkan melalui proses transpor aktif kedalam kanalikuli empedu dan
kemudian masuk ke usus.
Absorbsi
Bilirubin Urobilinoge
terkonjugasi n
Kerja Oksidasi
Bakteri
Urobilin
Urobilinoge
n
Sterkobilinog
en
Oksidasi
Sterkobilin
Ikterus Prahepatik
Anemia Hemolitik
Hepatitis Akut
8. Gejala klinis :
Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan laboratorium
Bilirubin total
Bilirubin serum terkonjugasi normalnya 0,1-0,3 mg/dl
meningkat bila terjadi gangguan eksresi bilirubin terkonjugasi.
Bilirubin serum tidak terkonjugasi normalnya 0,2-0,7 mg/dl
meningkat pada keadaan hemolitik.
Bilirubin total normalnya 0,3-1,0 mg/dl. Bilirubin serum
terkonjugasi dan total meningkat pada penyakit hepatoseluler.
Darah
USG
Untuk mendeteksi dilatasi saluran empedu dan massapadat atau kistik
didalam hati dan pancreas.
CT scan
Adala pencitraan bersolusi tinggi pada hati kandung empedu, pancreas dan
limpa menunjukan adanya batu, massa padat, kistik dan kelainaan struktur.
Laparoskopy
Adalah pemeriksaan abdomen bagian dalam dengan laparoskop.
Penatalaksanaan
Terdiri dari istirahat, diet dan pengobatan medical mentosa
1. Istirahat. Pada periode akut dan keadaan lemah diharuskan cukup istirahat.
Istirahat mutlak tidak terbukti dapat mempercepat penyembuhan.
Pengecualiaan diberikan kepada mereka dengan umur tua dan keadaan
umum yang buruk.
2. Diet. Jika pasien mual, tidak nafsu makan atau nafsu makan sebaiknya
diberikan infus.
Medical mentosa
Berikan obat-obat yang bersifat melindungi hati.
Pemberian suplemen kalsium.
Jika terjadi kerusakanhati yang berat diberi fitonadion (vitamin K1)
6-10 mg/dl hari untuk 2-3 hari.
9. Differential Diagnosis
Mata + + +
berwarna
kuning
Kulit + + +
berwarna
kuning
Badan + + +
terasa
lemas
Nafsu + + _
makan
menurun
(anoreksia)
Kencing + - -
berwarna
teh tua
REFERENSI