Anda di halaman 1dari 41

BAHAN AJAR

BAHASA IBRANI

Dosen Pengampu
Arief Ma'nawi

Program Studi Sastra Arab


Jurusan Sastra Asia Barat Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Gadjah Mada
Yogyakarta
2013

1
BAB I
Huruf Bahasa Ibrani.

1. Pendahuluan

Bahasa Ibrani adalah sebuah bahasa Semitik, dari cabang rumpun bahasa Afro-
Asia, yang merupakan bahasa resmi Israel dan dituturkan sebagian orang Yahudi di
seluruh dunia. Selama 2.500 tahun, bahasa Ibrani hanya dipakai untuk mempelajari
Alkitab dan Mishnah saja, ritual, dan doa-doa. Bisa dikatakan bahasa ini merupakan
bahasa liturgis saja, mungkin bahkan sebuah bahasa mati. Tetapi pada akhir abad ke-19
dan permulaan abad ke-20, bahasa ini lahir kembali menjadi sebuah bahasa sejati dengan
para penuturnya. Bahasa ini lalu menggantikan bahasa Arab, bahasa Ladino, bahasa
Yiddish dan lain sebagainya sebagai bahasa utama kaum Yahudi sedunia dan di negara
Israel kemudian hari.

Bahasa Ibrani adalah bahasa yang dipakai oleh orang Yahudi di Israel Sekarang.
Negara Israel terletak di wilayah Palestina bagian barat yang secara politis diduduki
Israel setelah dibentuk pada tahun 1949. Bahasa Ibrani termasuk rumpun bahasa Semit
seperti bahasa Arab. Ciri bahasa yang termasuk rumpun bahasa Semit adalah cara
menulis dari arah kanan ke sebelah kiri, memiliki konjugasi kata-kata yang derivatif, dan
memiliki kesamaan gramatika. Sesuatu yang menjadikan penting bagi bahasa Ibrani
adalah bahasa Ibrani digunakan sebagai penulisan kitab Taurat yang sekarang terkumpul
dalam Bibel atau Kitab Perjanjian Lama (Old Testament). Bahasa Ibrani yang digunakan
untuk penulisan Bibel adalah bahasa Ibrani klasik dengan ciri khas arkhaik dan kosa kata
yang kuno. Berbeda dengan bahasa Ibrani modern yang sekarang dipakai sebagai bahasa
negara Israel sudah memiliki kosa kata modern yang mengikuti perkembangan istilah
zaman sekarang. Selain itu digunakan untuk bahasa resmi pemerintahan dan media massa
cetak dan elektronik.
Mulai tahun 1881 bahasa Ibrani dipergunakan dalam beberapa daerah di
Palestina. Pada tahun 1948 menjadi bahasa resmi dalam negara Israel. Bahasa Ibrani
modern ini pada dasarnya serupa dengan bahasa Al-Kitab, tetapi tata bahasanya dan
pengucapannya disederhanakan dan banyak kata baru dibentuk ataupun dipinjam dari
bahasa lain. Misalnya kafe=kopi, te=teh diambil dari bahasa Prancis. Bentukan baru bit

2
kafe rumah kopi=kedai kopi.
Pembahasan berikut akan difokuskan bahasa Ibrani yang klasik dengan
mengambil beberapa contoh dalam kitab Bibel. Pembahasan akan dimulai dari abjad dan
tanda baca yang digunakan.
Bahasa Ibrani merupakan salah satu dari dua bahasa resmi Israel. Bahasa resmi
lainnya adalah bahasa Arab. Dalam bahasa Ibrani sendiri, bahasa ini disebut , atau
I'vrit (lafaz: [ivr\it] atau [ibr\it]). Bahasa Ibrani mirip sekali dengan bahasa Aram dan juga
masih mirip dengan bahasa Arab. Bahkan kosakata Ibrani modern, banyak pula
meminjam dari bahasa Arab.

Sejarah
Sebagai warganegara Ibrani merujuk kepada Bani Israel purba, tetapi sebagai
bahasa Ibrani merujuk kepada salah satu dari beberapa dialek bahasa Kanaan. Bahasa
Ibrani adalah cabang dari bahasa Kanaan dan Amorit, atau lebih tepat Kanaan dan Amorit
adalah dialek-dialek nenek moyang yang melalui percampuran keduanya pertumbuhan
bahasa Ibrani dapat dijelaskan. (Interpreters Dictionary of the Bible, vol.2, 552). Ibrani
(Israel) dan Moabit (Yordan) bisa disebut dialek Kanaan Selatan sedangkan Fenisia
(Libanon) bisa disebut dialek Kanaan Utara. Bahasa Kanaan dekat berhubungan dengan
Aram dan juga dengan bahasa Arab Selatan-Tengah dalam kadar lebih sedikit. Manakala
dialek Kanaan lain telah punah, bahasa Ibrani terus hidup. Ibrani berkembang sebagai
bahasa tuturan di Israel dari abad ke-10 SM hingga masa sebelum Zaman Bizantium pada
abad ke-3 atau ke-4 Masehi. Selepas itu bahasa Ibrani diteruskan sebagai bahasa
kesusasteraan hingga Era Moden sebagai bahasa tuturan pada abad ke-19.

Bahasa Ibrani mengalami lima tahap perkembangan yang utama, yaitu:


1. Ibrani Kuno (sebelum 500 SM)
Ibrani Kitab Suci (~500-200 SM; mis. di kitab Ezra, Nehemia, Ester)
Ibrani Mishnah (~200 SM - 600 M; mis. gulungan naskah Qumran)
Ibrani Para Rabi (~600-1800 M)
2. Ibrani Modern (abad ke-20 hingga sekarang)

3
3. HURUF-HURUF IBRANI
Huruf dalam abjad bahasa Ibrani
Untuk mengetahui abjad dan bentuk hurufnya perlu dipadankan dengan bahasa
yang serumpun. Acuan bahasa yang serumpun yang digunakan dalam mempelajari
bahasa Ibrani di sini adalah bahasa Arab sekaligus menjadi padanannya dalam bentuk
huruf dan gramatikanya.
No. Bentuk Bentuk Bentuk Padanan dg. Nama Transliterasi
urut khusus utama akhir Huruf Arab huruf

1. Alep ,

2. Bet B,bh

3. Gimel G,gh

4. Dalet D,dh

5. He H

6. Waw W

7. Zayin Z

8. Het H\{

9. Tet T{

10. Yod Y

11. Kap K,kh

12. Lamed L

13. Mem M

14. Nun N

15. Samek S

16. `Ayin

17. Pe P,ph

18. Sade S{

19. Qop, Kop Q,k

4
20. Res R

21. Sin S

22. Taw T,th

23.

Abjad Ibrani terdiri dari 22 huruf. Abjad Ibrani pada bagan di atas hanya terdiri
dari konsonan saja (juga termasuk huruf alef dan ayin). Karena teks Ibrani kuno hanya
ditulis dalam bentuk konsonan saja (tanpa vokal), maka pelafalannya didasarkan pada
tradisi lisan yang turun-temurun dari generasi ke generasi. Sistem penulisan vokal baru
muncul sekitar tahun 500 M sampai 1000 M. Sistem penulisan vokal ini diadakan dengan
tujuan untuk melestarikan tradisi lisan tersebut. Teks Ibrani kuno yang tanpa vokal
tersebut disebut 'teks tanpa titik'. Gulungan-gulungan yang terdapat di sinagoge-sinagoge
dewasa ini ditulis dengan tidak membubuhkan vokal sebagaimana kebanyakan buku-
buku, majalah-majalah dan surat-kabar-surat-kabar yang dicetak dalam huruf Ibrani
modern. Penulisan yang dibubuhi vokal sangat besar manfaatnya bagi para pemula yang
belajar bahasa Ibrani.

Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa sebagian besar huruf bahasa Ibrani
mempunyai padanan dengan bahasa Arab. Keduanya mempunyai bentuk utama dan
bentuk akhir, tetapi huruf Ibrani tidak dapat disambung sebagaimana bahasa Arab. Dalam
bahasa Ibrani Modern sebagaimana bahasa Arab penggunaannya tanpa tanda baca yang
menurut sebagian orang untuk huruf Arab disebut dengan tulisan Arab Gundul. Hal ini
dapat dilihat pada surat kabar di Israel misalnya surat kabar Ha-Arets.
Sebelas huruf Ibrani mempunyai ciri khas pengucapan, yaitu:

Huruf Ibrani transliterasi pengucapan Nama huruf


Penghentian suara sebelum vokal, Alef (aleph)
seperti dalam kata ke-ada-an
` Bunyi hamzah, seperti k dalam Ayin
kata rakyat
Kh Bunyi [kh] Khet
B, v =b ; =v Bet
K, kh =k ; =kh Kaf
P, f =p ; =f Pe

5
s Bunyi [s] biasa Samekh
ts Bunyi [s] yang dikeraskan, seperti Tsade
[ts] dalam kata nats
S, sy =bunyi [s] syin biasa Syin
=bunyi [sy] sperti dalam kata
syarat
t Bunyi [t] Tet
t Bunyi [t] Taw

Pada zaman dahulu, orang Yahudi Ibrani membedakan pengucapan huruf dengan ,
tetapi pembedaan itu sudah hilang dan kedua-duanya sekarang diucapkan dengan [kh].
Demikian juga sekarang huruf dan diucapkan [s], dan diucapkan sama dengan
yaitu [t]. Sebelas huruf Ibrani yang lain diucapkan hampir sama dengan huruf yang
sejajar dalam abjad latin (Romawia), yaitu: g, d, h, w, z, y, l, m, n, q, dan r.
Bentuk yang mirip
Sesuatu yang harus diperhatikan dalam membaca kalimat bahasa Ibrani adalah
huruf-huruf yang bentuknya mirip. Berikut bentuk-bentuk yang harus diperhatikan.
Bed kap res, dalet kap
He het yod, wau nun
Gimel nun mim, samek
Tet mim ayn, sade sade

Huruf tenggorokan
Empat huruf disebut dengan huruf tenggorokan (gutterals) karena diucapkan di
dalam tenggorokan, yaitu:
- Alef ()
- He (h)
- Khet (kh)
- Ayin (`)
Sering huruf res juga dimasukkan ke dalam huruf tenggorokan dan kelima huruf
tersebut dapat dihafal dengan rumus he-a-kh-re-a`.
Huruf alef dan ayin sering dihilangkan apabila tulisan Ibrani disalin ke dalam
tulisan latin karena tidak dapat dilambangkan dengan huruf yang sejajar dalam abjad
latin. Sebenarnya kedua bunyi tersebut tidak lagi diucapkan dengan jelas kecuali kalau
terdapat di antara dua vokal. Pada awal dan akhir kata kedua huruf itu tidak dibunyikan.

6
BAB II
Tanda Baca Bahasa Ibrani

Tanda baca bahasa Ibrani mempunyai beberapa jenis. Ada yang digunakan untuk
mengucapkan vokal, ada yang digunakan untuk mengucapkan nada dan tone, dan ada
yang khusus digunakan untuk membaca kitab Bible, tetapi diabaikan dalam teks lain.
Tanda baca utama untuk bahasa Ibrani adalah sebagai berikut.

Harakat-harakat (penanda vokal)


1. qamats ( ), patah ( ), hataf patah ( ) dibaca a.
2. tserey ( ), segol ( ), hataf segol ( ), syewa ( ), rafe ( ) dibaca e.
3. hiriq ( ) dibaca i.
4. holam ( ), hataf qamats ( ), meteg ( ) dibaca o.
5. syureq ( ), qubbuts ( ) dibaca u.
6. dagesy ( ) khusus huruf bet (), jika diberi tanda dagesy, maka lafalnya v mendekati
b-.
Tanda-tanda vokal bahasa Ibrani diciptakan sekitar abad ke-8 M oleh para ahli
Yahudi supaya para pembaca dapat mengucapkannya dengan jelas. Hal ini setelah bahasa
Ibrani tidak dipakai lagi sebagai bahasa pengantar yang ternyata mengalami kesulitan
untuk membaca tulisan yang kurang sempurna itu. Kekurangsempurnaan itu adalah
sebagian vokal dilambangkan dengan huruf matid dan sebagian lagi tidak dilambangkan
sama sekali.

Huruf vokal

Tiga huruf digunakan sebagai vokal panjang


A maka dibaca [ma]
I dan e [ mi] atau [me]
U dan o [ mu] atau [mo]
Dalam keadaan mati dan hidup, huruf dan dapat dibedakan sebagai berikut. Pertama
sebagai huruf mati selalu disertai vokal kecuali pada akhir kata. Kedua sebagai huruf
hidup dibubuhi dengan vokal khasnya dan tidak disertai vokal lainnya.

7
1. Suku kata terbuka dan suku kata tertutup

Suku kata terbuka adalah suku kata yang diakhiri dengan vokal, suku kata tertutup suku
kata yang diakhiri dengan konsonan

Qa-tal [qa] terbuka [tal] tertutup

2. metheg

strip vertikal pendek yang ditempatkan di bawah vokal akibatnya pembaca


menekannya sesudah vokal itu.


3. milra dan milel
dabar, tekanan diakhir dari bawah suku terakhir

ha hesed dari atas suku sebelum terakhir.

4. Sewa []
Bunyi vokal rendah atau pepet ditandai dengan
a. simple sewa
1. [ semo] [ somerim] vokal sewa
[ yismor]
[ap-qid] silent sewa
2. jika sewa di tengah setelah vokal panjang adalah vokal [ so me
rim] setelah vokal pendek lemah [ yismor]
3. ketika muncul bersama di tengah [ yu meru] yang di depan
menutup belakang lemah, yang kedua memulai suku berikutnya

4. dages forte pada huruf menunjukkan pendobelan [ qit-telu]


b. Komposite shewa (syewa majemuk)
Tanda syewa majemuk ini biasanya digunakan sebagai tanda baca dalam huruf
tenggorokan.
c. ( ) : Hatep pathah
d. ( ) : Hatep seghol
e. ( ) : Hatep qamesh
Dia lewat
lewatlah

[ Hakamim].
Bila dua shewa singkat muncul bersama di awal kata yang pertama menjadi vokal
pendek hireq.

8
Tanda-tanda lain yang khusus
Selain tanda-tanda vokal, ada beberapa tanda khusus yang dibubuhkan pada huruf Ibrani.
Antara lain:
- tanda huruf yang tidak bervokal ()
- titik pengeras ()
- titik penduakalian (.)
- titik pengeras pada huruf h (.)
- tanda hubung (-)
- tanda-tanda baca.

a. tanda huruf yang tidak bervokal


kalau sebuah huruf mati tidak memakai vokal, maka hal itu sering ditandai dengan
tanda syewa ( ). Hal ini sesuai dengan perasaan para ahli Yahudi zaman dahulu bahwa
suatu huruf mati kurang sempurna apabila tidak diertai tanda vokal. Tanda ini tidak
dibunyikan dan tidak perlu ditulis apabila suatu kata Ibrani disalin ke huruf latin. Contoh:
yisrael Israel (bukan [yiserael])
targil latihan (bukan [taregil])

sebenarnya kata [yisrael] mempunyai dua huruf yang tidak bervokal, yaitu huruf
/s/ dan /l/, tetapi hanya huruf /s/ yang mendapat tanda syewa. Biasanya huruf akhir dari
suatu kata tidak mendapat tanda tersebut, kecuali huruf /k/ akhir yang sering dibubuhi
dengan tanda syewa, misalnya [ melekh].
Untuk membedakan syewa yang dibunyikan dengan syewa yang hanya menandai
huruf yang tidak bervokal perlu diperhatikan ciri masing-masing.
Pada umumnya syewa dibunyikan pepet pendek yang lokasinya sebagai berikut.
- pada awal kata
- pada kata yang mempunyai dua syewa berturut-turut, syewa yang pertama
menandai huruf yang tidak bervokal dan yang kedua dibunyikan.
- Antara dua huruf mati yang sama
- Pada huruf yang diduakalikan (dobel/tasydid)
- Perpendekan vokal lengkap.

9
b. titik pengeras (dagesh)

Dalam tatabahasa Ibrani biasanya ada huruf yang dibaca keras (kuat) yaitu enam
huruf berikut: bet, gimel, dalet, kap, pe, dan taw. (begedkefet). Keenam huruf
tersebut dibaca lembut bila tanpa titik di tengah dan dibaca keras bila ditambah titik di
tengah. Dalam perkembangannya bunyi lembut mulai memudar dan tinggal tiga bunyi
yang tersisa lembut yaitu bet, kap, dan pe. .

c. titik penduakalian (tasydid)

Pendobelan bunyi bahasa Ibrani juga dengan titik di tengah. Semua huruf Ibrani dapat
didobelkan (di-tasydid) kecuali huruf tenggorokan serta wau dan resy. Pendobelan
hanya terjadi bila bunyi tersebut diawali oleh bunyi vokal.

d. titik pengeras pada huruf /h/

Huruf /h/ dapat berfungsi sebagai huruf hidup dan huruf mati. Dibaca dalam huruf mati
muncul pada awal dan tengah kata. Sedangkan dibaca huruf hidup pada akhir kata.
Apabila huruf mati di akhir kata biasanya ditandai dengan mappiq (titik pengeras).

e. tanda hubung

Tanda hubung (maqef) dalam bahasa Ibrani kuno ditulis lebih tinggi dari tanda huruf
latin. Apabila terdapat tanda hubung di antara dua kata Ibrani maka dibaca sebagai satu
kata. Dalam bahasa Ibrani modern tanda hubung itu terletak di tengah seperti dalam huruf
bahasa latin.


f. Tanda baca Masora

Sebagaimana pada bahasa Arab, bahasa Ibrani pada mulanya tidak terdapat tanda
baca. Tanda baca mulai diperkenalkan ahli Yahudi pada abad 8 SM. Sejak saat itu
terdapat sekitar 50 tanda baca pada bahasa Ibrani. Tanda baca yang paling penting adalah
tanda akhir kalimat, tanda pertengahan kalimat, dan tanda perhentian kecil.

10
Ketiga tanda tersebut gunanya sama dengan tanda titik (.), titik koma (;), dan koma (,)
dalam tulisan modern. Perhatikan kutipan teks berikut.


-1-





-2-

Kutipan nomor 1 dapat diuraikan sebagai berikut:
kata pertama:

= huruf bet ( )ada tanda sheva () yaitu e dan tanda dagesh () yaitu penekanan
('), maka dibacanya be' (e yang ditekan menjadi atau seperti beruk)..
= huruf resh ( )ada tanda tsere () yaitu e, maka dibacanya re..
= huruf alef tanpa tanda, mati..
= huruf shin ( )ada tanda titik khusus shin () dan tanda hiriq () yaitu i, maka
dibacanya sy'i...
= huruf yod, maka dibaca y -disambung sy'i, maka menjadi syi'y)..
= huruf tav, maka dibaca t -disambung sy'iy, maka menjadi sy'iyt-..

jadi:
dibaca "be'resy'iyt"..
kata kedua:

= huruf bet ( )ada tanda dagesh yaitu penekanan (') dan tanda qamats () yaitu
a, maka dibaca b'a..
= huruf resh ( )ada tanda qamats () yaitu a, maka dibaca ra..
= huruf alef tanpa tanda, mati..

jadi: dibaca "b'ara"..

kata ketiga:

= huruf alef ( )ada tanda hataf segol () yaitu e, maka dibaca e..
= huruf lamed ( )ada tanda holam () yaitu o, maka dibaca lo..

= huruf he ( )ada tanda hiriq () yaitu i, maka dibaca hi..

= huruf yod, maka dibaca y -disambung hi, maka dibaca hiy-..

= huruf akhiran mem dibaca m -disambung hiy, maka dibaca hiym-..

11
jadi:
dibaca "elohiym"..
kata keempat:

= huruf alef ( )ada tanda tsere () yaitu e, maka dibaca e..


= huruf tav dibaca t -disambung e, maka dibaca et-..

jadi: dibaca "et"..

kata kelima:

= huruf he ( )ada tanda patah () yaitu a, maka dibaca ha..

= huruf shin ( )ada 3 tanda, tanda titik khusus shin (), tanda dagesh () yaitu
penekanan (') dan tanda qamats () yaitu a, maka dibaca sy'-a (bacanya double
koma atas -benar-benar ditekan-)..
= huruf mem ( )ada tanda patah () yaitu a, maka dibaca ma..
= huruf yod ( )ada tanda hiriq () yaitu i, maka dibaca yi..

= huruf akhiran mem, maka dibaca m -disambung yi, maka menjadi yim-..

jadi:
dibaca "ha sy'a-mayim"..
huruf keenam:
= huruf vav ( )ada tanda sheva () yaitu e, maka dibaca be (ditulis latinnya ve)..

= huruf alef ( )ada tanda tsere () yaitu e, maka dibaca e..

= huruf tav dibaca t -disambung e, maka dibaca et-..

jadi:
dibaca "b'et" (ditulis v'et)..
huruf ketujuh:

= huruf he ( )ada tanda qamats () yaitu a, maka dibaca ha..


= huruf alef ( )ada tanda qamats () yaitu a, maka dibaca a (dalam penulisan
Ibrani ke latin, tidak ada double huruf vokal, maka harus dipisah dengan tanda
strip (-), jadi ha'a..
= huruf resh ( )ada tanda segol () yaitu e, maka dibaca re..
= huruf akhiran tsadi, maka dibaca ts -disambung re, maka dibaca rets-..

jadi: dibaca "ha'arets"

12
Secara keseluruhan dibaca:
"be'resy'iyt b'ara elohiym ha sy'a-mayim b'et ha'arets

Kalimat pada ayat 1 kitab Kejadian (Genesis) tersebut secara leksikal dapat
diterjemahkan sebagai berikut.
BERE'SYIT (pada mulanya) BARA' (Dia menciptakan) 'ELOHIM (Allah) 'ET (tanda
obyek langsung, tidak diterjemahkan) HASYAMAYIM (langit itu) VE'ET (dan)
HA'ARETS (bumi itu).

Untuk ayat 2-4 dapat diterjemahkan sebagai berikut.






Translit Interlinear, VEHA'ARETS (dan bumi itu) HAYETAH (ia menjadi) TOHU (tidak
berbentuk) VAVOHU (dan kosong) VEKHOSYEKH (dan kegelapan) 'AL-PENEY (di
atas permukaan, wajah) TEHOM (samudra) VERUAKH (dan roh) 'ELOHIM (Allah)
MERAKHEFET (ia bergerak) 'AL-PENEY (di atas permukaan, wajah) HAMAYIM (air
itu).

Translit Interlinear, VAYO'MER (dan Dia berfirman) 'ELOHIM (Allah) YEHI


(hendaklah ia menjadi/ada) 'OR (terang) VAYHI-'OR (dan ia menjadi/ada terang).

Translit Interlinear, VAYAR' (dan Dia melihat) 'ELOHIM (Allah) 'ET-HA'OR (terang
itu) KI-TOV (bahwa baik) VAYAVDEL (dan Dia memisahkan) 'ELOHIM (Allah)
BEYN (antara) HA'OR (terang itu) UVEYN (dan antara) HAKHOSYEKH (kegelapan
itu).

13
BAB III
Jenis Kata Bahasa Ibrani

Sebagaimana bahasa Arab bahasa Ibrani mengenal adanya tiga jenis kata. Namun
kata-kata tersebut namanya tidak selalu sama sebutannya, yaitu:
a. Kata sebut (termasuk di dalamnya kata benda, kata sifat, kata bilangan,
kata nama, kata ganti)
b. Kata kerja
c. Kata tugas (termasuk di dalamnya kata depan, kata keterangan, kata
penghubung, kata deru dan lain-lain)
a. Kata sebut
Kata yang paling sering dijumpai dalam bahasa Ibrani adalah kata sebut (syem ;)
nomen alam bahasa latin. Yang termasuk golongan ini adalah
1. kata benda misalnya
Allah /elohim/

Tangan /yad/
Langit /syamayim/
Bumi, negeri /erets/
2. Kata sifat misalnya
Baik, kebaikan /tov/
Bijaksana, orang bijaksana /chakham/
3. Kata bilangan mislanya
Satu /ehad/
4. kata nama misalnya
Israel /yisra`el/

Musa /mosye /

5. Kata ganti misalnya
Engkau /atta/
Siapa /mi/
Ini /ze/
Kata-kata yang lain misalnya sebagai berikut.
Kurma
Hari/minggu /

14
Desember
Telinga
Delapan
Mata
Wajah
Jari-jari
Kaki
b. kata kerja

Kata kerja bahasa Ibrani mempunyai ciri yang mirip dengan bahasa Arab, yaitu
mempunyai akar kata tiga huruf dan mempunyai bunyi vokal tertentu, yaitu sebagian
besar bervokal suku kata [a]. Misalnya
Cipta /b r / mencipta /bara/
Ada, jadi /h y h/ ada, menjadi /haya/
Kata / m r/ berkata /amar/

Pelihara /sy m r/ memelihara /syamar/
Secara umum kata kerja digunakan untuk mengungkapkan perbuatan yang dilakukan
oleh pelaku atau sesuatu yang terjadi padanya. Namun ada beberapa kata yang masuk
kata kerja statif yaitu yang melukiskan keadaan sehingga fungsinya seperti kata sifat
dalam bahasa Indonesia. Misalnya kudus
Beberapa kata kerja yang lain misalnya sebagai berikut.

Menerima [qabal]
Menulis [Katab]
Berkata [dabar]
Mendengar [sama]
Menrjemah [Targam]

c. kata tugas (milla )


dikatakan sebagai kata tugas karena mempunyai tugas tertentu dalam suatu kalimat.
Misalnya menerangkan dan menghubungkan kata sebut dan kata kerja. Yang
termasuk kata tugas antara lain

15
1. kata depan atas /al/
2. kata negasi tidak, bukan /lo/
3. kata penghubung bahwa, karena /ki/

Kata benda dan jenis kata (noun) dan (gender)


Sebagaimana telah disebutkan dalam materi terdahulu, pembagian kata bahasa
Ibrani seperti dalam gramatika bahasa Arab dibagi menjadi tiga golongan yaitu, kata
sebut, kata kerja, dan kata tugas. Dalam kata sebut, yang di dalamnya termasuk kata
benda, berdasarkan jenisnya juga seperti dalam bahasa Arab dikelompokkan menjadi
jenis maskula dan femina. Jenis kata benda dalam bahasa Ibrani dapat diketahui dengan
penanda kata tersebut.
Suatu kata benda dikatakan sebagai kelompok femina bila kata tersebut ditandai
dengan akhiran [ a]. Namun demikian tidak selalu kata benda femina ditandai dengan
akhiran tersebut. Kata benda jenis maskula dapat dibentuk menjadi femina dengan
ditambahi penanda femina [ a] di belakangnya. Contoh:
Nabiah [nevia] + =
Orang (perempuan) [isysya] + =
Ratu [malka] + =
Kata sifat juga dapat ditambahi dengan akhiran [a] untuk menyesuaikan bentuknya
dengan kata benda yang berjenis femina. Misalnya:
Hari besar [yom gadol]
Kota besar [ir gedola]
Akhiran [ a] ini selalu mendapat tekanan pengucapan sesuai dengan kebiasaan bahasa
Ibrani bahwa suku kata terakhir ditekankan pengucapannya. Jadi kata tersebut diucapkan
[nevia, isysya, malka] dan sebagainya.

16
BAB IV
Kata Ganti Persona dan Beberapa Kata Tugas

1. Kata Ganti Persona

Kata ganti orang dalam bahasa Ibrani penentuannya mencakup beberapa aspek yaitu:
a. persona: orang pertama, kedua, atau ketiga
b. jenis bilangan: tunggal atau jamak
c. jenis kelamin: maskula atau femina

Tunggal Ani atau anokhi



I. saya/aku
II. engkau (m) Atta
Engkau (f) Att

III. dia (m) Hu
Dia (f) Hi
Jamak
I. Kami/kita Anakhnu

II. Kalian (m) Attem
Kalian (f) Atten

III. Mereka (m) Hemma atau hem
Mereka (f) Henna atau hen
Kata ganti orang sering berfungsi sebagai pelaku dalam kalimat sederhana tanpa
kata kerja. Contoh:
Aku Tuhan
Dia (M) di sana
Siapa dia?
Ketika kata ganti persona menjadi objek bagi suatu kata kerja, maka dia berupa
kata tertentu (definite). Kata ganti tersebut dalam keadaan seperti ini sering diawali
dengan bentuk sebagai penunjuk objek.

2. Kata penunjuk (Demonstrative)


Kata penunjuk selalu ditemukan dalam berbagai bahasa. Dalam bahasa Ibrani,
kata penunjuk yang ditemukan adalah penunjuk tunggal maskula, tunggal femina, dan
jamak. Kata tersebut adalah yang artinya ini atau inilah.

17
Contoh:
Hari ini [hayyom hazze]
Ini perjanjian zot habberit
Kata-kata ini haddevarim haelle
Kata ganti orang ketiga dapat dan sering digunakan sebagai kata penunjuk dengan
pengertian itu atau itulah. Kata ganti tersebut adalah
Contoh:
Orang itu
Bandingkan dengan pemakaian sebagai kata ganti
Dia berkata

3. Kata penghubung (Relative)
Kata penghubung dalam bahasa Ibrani yang sering digunakan hanya ada satu yaitu .



Tempat di mana dia tinggal


Tempat ketika dia datang


Tempat ke mana dia pergi


Orang yang bukunya saya ambil



Orang yang kepadanya aku memberi buku


Orang yang saya mengambil buku darinya


Orang yang dia mirip dengannya

4. Kata Tanya (interogative pronoun)


kata ganti tanya sering dipakai dengan kata apa dan siapa. Dalam bahasa
Ibrani ada kata yang menunjukkan hal itu, yaitu:
untuk menanyakan objek adalah diuangkapkan dengan
kepada / bagi siapa diungkapkan dengan
dari siapa diungkapkan dengan
untuk menanyakan apa ini? dengan

18
ada beberapa perubahan yang perlu diperhatikan dalam bunyi, dan sering tampak dalam
tulisan. Misalnya:
apakah saya?
apakah dia?
apakah yang telah dikerjakan?

19
BAB V
Awalan Penentu dan Awalan Tanya

Bahasa Ibrani mempunyai awalan penentu (pembentuk definite) berupa kata


sandang untuk kata benda. Kata benda yang diawali awalan tersebut bercirikan makna
definit itu, ini, yang, atau -nya, dan kadang-kadang tidak perlu diartikan dalam
bahasa Indonesia. Ada perkiraan bahwa awalan penentu tersebut berbunyi hal-. Dalam
perkembangannya bahasa-bahasa semit mengalami perubahan, misalnya dalam bahasa
Arab menjadi al-, sedangkan dalam bahasa Ibrani menjadi ha-. Huruf l- pada awalan
tersebut berasimilasi dengan bunyi yang mengikutinya sehingga huruf pertama
didobelkan (tasydid).
Contoh:

Hayyom yom + hal
Huruf tenggorokan dan res tidak dapat didobelkan bunyinya sehingga yang terjadi
adalah perubahan pada vokal awalan tersebut.
kepala itu harosy = +
yang bijaksana hekhakham = +
Dalam beberapa hal perubahan bunyi akibat penambahan awalan penentu tidak
dapat diduga misalnya:
gunung itu hahar = +
negeri itu haarets = +
Kata sifat dan kata kata ganti penunjuk yang menerangkan kata benda berawalan
penentu juga mendapat awalan penentu. Apabila kata sifat/ kata ganti penunjuk
mendahului kata bendanya tidak diperlukan awalan penentu.
baik pegunungan itu
ini orangnya
Bedakan dengan bentuk berikut.
pegunungan yang baik
orang ini

20
penanda objek
Dalam suatu kalimat sering terdapat objek, walaupun kalimat tidak selalu
mempunyai objek. Kata benda yang definit bila menjadi objek sering diawali dengan
suatu kata penanda objek sedangkan kata tidak tertentu (indefinit) tidak diawali dengan
penanda objek ini. Kata ini dalam bahasa Indonesia tidak perlu diterjemahkan. Kata
penanda objek tersebut adalah [et]. Contoh dalam kutipan berikut.

BARA' 'ELOHIM 'ET (tanda obyek langsung, tidak diterjemahkan) HASYAMAYIM
(Dia (Allah) menciptakan langit itu)
Awalan yang mirip dengan awalan penentu adalah awalan tanya (harf istifham- B.
Arab) yaitu ha-. Bedanya dengan awlan penentu adalah vokalnya lebih pendek dari
awalan penentu, dan huruf pertama pada kata yang mengikutinya tidak didobelkan.
Contoh:
bukankah engkau laki-laki?

selamatkah, apa kabar?

Kalau terjadi bunyi yang sama antara keduanya maka untuk membedakannya adalah
dengan mengamati hal ini:
1. awalan tanya tidak diikuti dengan huruf yang didobelkan
2. konteks kalimatnya jelas apakah awalan penentu ataukah awalan tanya.
3. awalan tanya jarang ditemukan sedangkan awalan penentu sering ditemukan.

21
BAB VI
Kata Depan

Ada empat kata depan dalam bahasa Ibrani


1. di, dalam, pada, dengan:
2. seperti, menurut :
3. Ke, pada, akan, untuk :
4. dari :

Kata 1,2,3 hampir sama dengan we diucapkan dengan bunyi syewa [e].
Selain berbunyi syewa, kata depan tersebut mengikuti juga bunyi awal kata berikutnya.
Sehingga bunyi harus disesuaikan dengan bunyi sesudahnya. Ada pula yang mengubah
tekanan bunyi awal kata berikutnya setelah diawali dengan kata depan.
=
+ [ beyisrael] di Israel
= + [ besyalom] dengan selamat
= + [birusyalayim] di Yerusalim
. = + [lamma/lama] untuk apa, mengapa
= + [ kelohim] seperti Allah

= + [bekhoakh] dengan kekuatan
= + [kedawid] seperti Daud

Kata depan + penanda definit

Apabila salah satu kata depan diikuti dengan penanda definit maka terjadi
asimilasi sehingga bunyi kata depan berubah menjadi bervokal [a].
Contoh:
Kepada raja itu : = +
Seperti orang itu : = +
Kepada yang berhikmah : = +
Penanda definit

Dages (pendobelan) tetap dipertahankan dalam kata untuk membedakan antara kata
yang definit dan yang indefinit.
Contoh:
Di rumah :
Di rumah itu :

22
Kata depan

Kadang-kadang kata tersebut dihubungkan dengan kata berikutnya dengan

ditambah tanda hubung (-).


Sesuatu yang paling sering dijumpai adalah kata tersebut disingkat dengan menghi-
langkan bunyi [n] dan digabung dengan kata berikutnya.
Contoh: dari raja= = +
Apabila kata yang mengikutinya dimulai dengan huruf tenggorokan atau huruf ( r),
maka huruf tersebut tidak didobelkan. Dalam hal ini biasanya kata tidak menjadi
[mi], melainkan [ me].
Contoh: dari orang = +
dari negeri = +
Kata depan [ ]adalah bentuk yang paling sering ditempeli oleh imbuhan akhir,

sedangkan [ ] selalu disisipi dengan [].


sepertiku dariku
sepertimu (m) dari anda (m)
sepertimu (f) dari anda (f)
sepertinya (m) darinya (m)
sepertinya (f) darinya (f)
seperti kita dari kita
seperti kalian (m) dari kalian (m)
seperti kalian (f) dari kalian (f)
seperti mereka (m) dari mereka (m)
seperti mereka (f) dari mereka (m)

1. Sufiks (imbuhan) untuk orang I adalah []

2. Dages (compensative) mengikuti [ ] kecuali untuk sufiks pers. III jamak [ ] .

3. [ ] darinya (m) dan [ ] darinya (f) adalah bentukan dari [ ] dan


[
] sisipan [ ]dibuat dari [ ] yang dihilangkan.

23
4. Bantuk ] untuk darinya (m) dan dari kita dibedakan dalam konteks
kalimat.
5. Sufiks untuk pers III tunggal [ ]dan [ ]bentuk asalnya adalah [ ]dan []
6. Bunyi antara [ ]hilang ketika sufiks [] , [] , dan sejenisnya digabungkan.

24
BAB VII
Kata Bilangan

Ruang lingkup kata bilangan mencakup beberapa hal. Pertama bilangan itu
sendiri, kedua benda yang dibilang, dan ketiga jenis serta aturan pembilangan. Kata
bilangan bahasa Ibrani juga sangat mirip dengan kata bilangan bahasa Arab. Urutan
bilangan dan jenisnya dapat dilihat dalam tabel berikut ini.

Bilangan femina (F) Bilangan maskula (M)


1.
2.
3
4
5
6
7
8
9
10

11


12


20
21

30
40
50
100
200
300

400
1000
2000
3000
10000



Dalam hal hitungan atau bilangan, bahasa pada umumnya mempunyai kata
bilangan yang diikuti dengan kata benda (nomina) yang dijamakkan. Demikian pula pada
bahasa Semit yang dibicarakan di sini, seperti pada bahasa Arab dan Ibrani, setelah kata

25
bilangan diikuti dengan benda atau sifat yang dibilang. Biasanya kata benda yang
mengikuti bilangan itu berbentuk jamak. Yang menjadi perhatian di sini adalah bahasa
Arab dan Ibrani yang mempunyai bentuk jamak bermacam-macam dan harus disesuaikan
dengan jenis gendernya.
Pada bahasa Ibrani, penjamakan benda hanya mengikuti jenis saja yaitu maskula
dan femina. Apabila benda berjenis maskula kata tersebut didahului dengan bilangan
maskula dan apabila benda tersebut femina kata itu didahului dengan bilngan femina.
Dalam bahasa Ibrani penghitungan benda hanya berdasar benda tunggal dan jamak, tidak
ada benda dual (musanna) kecuali benda yang berpasangan, seperti dalam bahasa Arab.
Bila kata benda atau sifat hendak dijamakkan maka akhiran kata tersebut dilekati
dengan afiks penanda jamak. Akhiran penanda jamak tersebut adalah sebagai berikut.

Akhiran-akhiran penjamakan
Maskula lengkap
Maskula perpendekan
Femina
Rangkap (berpasangan)

Penjamakan kata benda maskula

Bentuk jamak perpendekan Bentuk jamak lengkap Bentuk tunggal


kata-kata salam
kata-kata kata
Raja-raja raja
raja-raja Israel
Anak-anak anak
kota-kota kota
anak-anak raja
Kota-kota negeri itu

Akhiran [ ]mendapat tekanan suara dalam kata benda jamak. Akibatnya sering terjadi
perpendekan suku kata pertama pada kata tersebut dan bunyi vokalnya menjadi syewa.
Tekanan dalam bentuk perpendekan [ ]juga mengakibatkan perubahan bunyi
vokal dalam kata yang pertama. Contoh [] [ ] .

Penjamakan kata benda femina


Bentuk jamak femina ditandai dengan akhiran pada kata benda. Bila kata benda

26
femina itu berakhiran [], akhiran tersebut harus dihilangkan dulu baru kemudian diganti
dengan akhira [].

Bentuk jamak Bentuk tunggal


Negeri-negeri negeri
hukum-hukum, hukum,
Pengajaran-pengajaran Pengajaran

Bentuk rangkap
Selain bentuk tunggal dan bentuk jamak, beberapa kata benda mempunyai bentuk
rangkap untuk menyebut sepasang benda.

Bentuk jamak Bentuk sepasang Bentuk tunggal


(beberapa) tangan Sepasang tangan (sebelah) tangan
Dua tahun
Satu tahun
(beberapa) tahun

Ada beberapa kata benda yang selalu berbentuk rangkap, misalnya [] , [


]. Kata
benda tersebut tidak mempunyai bentuk tunggal ataupun jamak. Nama [ ] juga
rangkap sesuai dengan penyebutna orang Mesir sendiri dengan menyebut Dua Tanah
yaitu Mesir hulu dan Mesir Hilir.

Penjamakan khusus
Sesuai dengan jenisnya kata benda juga dijamakkan sesuai dengan jenisnya. Kata
benda maskula dijamakkan dengan jamak maskula. Kata benda femina dijamakkan
dengan jamak femina. Akan tetapi, ada beberapa benda yang dijamakkan secara tidak
teratur (tidak mengikuti aturan penjamakan benda). Hal ini dapat dianggap sebagai
perkecualian. Beberapa benda maskula dijamakkan dengan jamak femina atau akhiran
[].
Misalnya: bapak-bapak [] bapak []
Sebaliknya ada kata benda jenis femina dijamakkan dengan jamak maskula atau dengan
akhiran [].
Misalnya: tahun-tahun [
] tahun []
Ada juga beberapa kata yang mengalami perubahan huruf mati jika dijamakkan.

27
Misalnya:

Bentuk jamak Bentuk tunggal


(beberapa) orang (M) orang (M)
(beberapa) orang (F)
orang (F)
umat-umat, bangsa-bangsa umat, bangsa'

Penjamakan kata sifat

Persis sama seperti yang terjadi pada bahasa Arab, kata sifat dalam bahasa Ibrani
harus selalu sesuai bilangannya dengan kata benda yang diterangkan oleh kata sifat
tersebut. Oleh karena itu, kata sifat tunggal dapat dibubuhi akhiran yang sama dengan
akhiran yang dilekatkan pada kata benda.

Tunggal (M) hari baik


Tunggal (F) tahun baik
Jamak (M) kata-kata baik
Jamak (F) hukum-hukum baik


Aturan membentuk frase bilangan
Kata-kata bilangan juga dilekati akhiran-akhiran yang berhubungan dengan jenis
kelamin dan bilangan, tetapi gunanya berbeda dengan kegunaan yang biasanya dan ini
mirip juga dengan aturan yang ada pada frase bilangan dalam bahasa Arab.
Kata bilangan 3-10 mempunyai dua bentuk, pertama bentuk sederhana digunakan
dengan kata benda berjenis femina. Sedangkan kata bilangan berbentuk femina
digunakan dengan kata benda berjenis maskula.
Contoh
(M) lima tangan /khamesy yadot/ []
(F) lima hari /khamisy-sya yamim/ [

]
Kata bilangan selalu berbentuk tunggal meskipun kata bendanya jamak. Akhiran penanda
jamak yang dilekatkan pada kata bilangan 3-9 berarti bilangan tersebut adalah puluhan.
Bilangan yang dilekati akhiran tersebut digunakan sama antara jenis maskula dan femina.
Hal ini perlu diperhatikan lagi pada tabel bilangan.

28
BAB VIII
KATA KERJA BERATURAN

Verba atau kata kerja bahasa Ibrani dibentuk oleh tiga buah huruf dasar. Tiga huruf dasar
itu secara derivatif akan diubah sesuai dengan maksudnya. Sebagai bentuk dasar adalah
kata kerja perfek untuk orang ke-III maskula tunggal.
Misalnya:
Perubahan derivatif yang dapat dilakukan adalah perubahan menyesuaikan dengan pelaku
perbuatan yang berbeda jumlah dan jenisnya, yaitu dengan menambah akhiran penunjuk
kata ganti di belakangnya.




Perubahan derivatif juga dapat dilakukan dengan menyesuaikan kala (waktunya),
biasanya dengan perubahan dari kala lampau (perfek) ke kala sekarang (imperfek) dan
perintah (Imperatif), pertisip aktif, partisip pasif dan infinitif, serta untuk tujuan tertentu
sesuai maksudnya.
Bentuk dasar kata kerja secara gramatikal dapat diubah menjadi tujuh bentukan baru
yaitu:
simple active disebut qal
simple passive disebut niph`al
intensive active disebut pi`el
intensive passive disebut pu`al

causative active disebut hiph`il
causative passive disebut hoph`al
reflexive disebut hitpha`el
Masing-masing bentukan kata kerja tidak selalu mempunyai bentuk derifasi yang
sama karena harus menyesuaikan makna dari kata kerja tersebut.

29
perfect imperfect cohortativeimperative Jussive participle infinitive

niph`al V V V V - V V

pi`el V V V V - V V

pu`al V V V - - V V

hiph`il V V V v v V V

hoph`al V V - - - V V

hitpha`el V V V V - V V

Verba perfect
Bahasa Ibrani mempunyai ciri kata kerja seperti bahasa Arab. Penggunaan kala
tidak seperti bahasa Eropa terutama Inggris, yang menyebutkan adanya bentuk past,
present, dan future tense. Penyebutannya seperti dalam bahasa Arab yaitu madi (perfect)
dan hadir atau mustaqbal (imperfect). Bentuk perfect menunjukkan kala masa lampau,
sedangkan hadir lebih banyak digunakan dalam bentuk participle. Bentuk yang
menyatakan mustaqbal digunakan imperfect.
Sebagaimana dalam bahasa Arab, bahasa ibrani menggunakan kata kerja dengan
kata ganti orang ketiga tunggal. Alasannya bentuk ini adalah bentuk yang paling
sederhana dan menjadi dasar pembentukan perubahan kata-kata berikutnya. Pembentukan
kata kerja adalah dengan melekatkan kata ganti setelah akar kata. Semua kata kerja akan
berubah sesuai dengan personanya, jenis kata gantinya, dan jumlah kata gantinya.





Verba imperfect
Untuk kata kerja imperfect, bahasa Ibrani juga ditandai dengan kata ganti yang
melekat pada kata dasarnya. Kata ganti tersebut menempati awal kata kerja dengan salah
satu dari huruf digabung menjadi
.

30
Untuk bentuk jamak diikuti dengan penanda khusus, yaitu untuk maskula dan
untuk femina.










Verba Imperative (perintah). Bentuk perintah dalam bahasa Ibrani ditandai dengan
bentuk pendek dari kata kerja infleksi imperfect. Sehingga kata kerja perintah tanpa
prefiks.




Verba Prohibition (larangan). Bentuk larangan ditandai dengan bentuk negatif +
imperfect
Dalam bahasa Ibrani tidak pernah dijumpai larangan (negatif) digabung perintah.

31
pers jns perfect imperfect imperatif

Tnggl 3 M
3 F
2 M
2 F
1 C
Jamak 3 M
3 F

2 M
2 F


1 C

Ketentuan yang perlu diketahui

1. Jenis-jenis kata dasar

Jenis kata dasar contoh Ciri khas


Biasa Vokal kedua dalm b. Imperfek= o
Vokal kedua dalam b. Imperfek = a
statif
Huruf awal Huruf dalam b. Imperfek = huruf
hidup (o)
Vokal awalan dalam b. Imperfek = a
atau e

Huruf hilang atau menjadi vokal
dalam b. Imperfek
Huruf hilang atau melebur dengan
huruf berikut dalam b. imperfek
Huruf tengah Huruf tengah tidak dapat didobelkan
Huruf akhir Huruf
sering hilang atau menjadi
(=huruf hidup) Vokal kedua dalam b. Imperfek = a ()
Huruf akhir atau e

32
Huruf akhir Vokal kedua dalam b. Imperfek = a ()
Huruf tengah = huruf Huruf akhir sering hilang atau melebur
akhir dengan huruf tengah
Bersuku satu (huruf Vokal dalam b. Perfek = a atau e,
tengah=huruf hidup) berbeda dengan kata dasarnya

2. penghilangan huruf pertama kata dasar

Bentuk imperfek Kata dasar


kita pergi/hidup
kita tinggal
dia keluar
dia tahu
saya memberi
engkau mengambil

Apabila kata dasar dimulai dengan huruf maka huruf tersebut tidak dibunyikan dalam
bentuk imperfek, tetapi berfungsi sebagai huruf hidup dengan vokal /o/.
Dia berkata ----- ( ) ----

4. kata dasar yang bersuku satu

Bentuk imperfek Bentuk perfek Kata dasar


Dia datang/masuk
Dia bangkit
Dia menempatkan

Kata dasar ini tidak dipergunakan secara langsung untuk menyebut bentuk perfek orang
ketiga tunggal maskula, tetapi mempunyai bentuk tersendiri.
Kata kerja dalam bahasa Ibrani sering juga ditemukan tanpa akhiran ataupun awalan yang
menunjukkan pelakunya. Dalam keadaan seperti ini terdapat pada:
a. perintah
b. partisip aktif
c. partisip pasif

bentuk perintah (imperative) dalam bahasa Ibrani terdiri dari bentuk imperfek
(berawalan) tanpa awalannya.

33
Bentuk perintah Bentuk imperfek
dengar engkau mendengar
ambil engkau mengambil
pergi engkau pergi
kembali engkau kembali

Bentuk perintah Bentuk imperfek


pelihara!
pelihara!


pelihara (kalian
m)!
pelihara (kalian-f)!

Apabila kata dasar jadian nifal, hifil, dan hofal ditemukan dalam bentuk imperfek
(berawalan), maka hilanglah awalan atau sebelum mendapat awalan pelaku.

Ciri khas Bentuk imperfek Kata dasar jadian


Pendobelan huruf Dia didengar
didengar

pertama kata dasar
dia memberitahukan memberitahukan

( +) =
dia dibunuh Dibunuh
Sisipan -
Vokal u+a

Bentuk perintah dari kata nifal dibentuk biasa dengan menghilangkan awalan bentuk

imperfek. Bentuk yang dihasilkan didobelkan dan supaya dapat dibunyikan ditambah
untuk menyempurnakan bentuk tersebut.

Bentuk perintah Bentuk imperfek Kata dasar nifal


awas, hati-hati
engkau dijaga, berjaga- dijaga, berawas-

jaga awas

kamu diangkat, berdiri diangkat, berdiri
tegak tegak
Bentuk perintah dari kata hifil dengan cara yang khas. Dalam bentuk imperfek awalan
hilang dan diganti dengan awalan pelaku (bentuk singkat kata ganti persona pelaku).
Dalam bentuk impeatif awalan pelaku itu (penanda kata ganti persona) dibuang dan

34
diganti kembali dengan awalan .

Bentuk perintah Bentuk imperfek Kata dasar nifal


beritahukan! engkau memberitahukan
memberitahukan
pergarkan!
memperdengarkan

kamu
memperdengarkan

Ada tiga bentuk kata kerja jadian yang bermakna intensif. Bentuk ini sering menyatakan
suatu perbuatan intensif daripada kata dasar sederhana (akar). Ciri khas kata kerja bentuk
ini adalah pendobelan huruf tengah kata dasarnya (doubled stem).

Pola-pola utama

1. Bentuk qal (kata dasar)


Dapat mempunyai arti transitif atau intransitif, juga ada bentuk denominativa
(pembentukan kata kerja dari nomen).
Misalnya: menangkap
kuat
memegang tumit
2. Bentuk niph`al:
1. Arti reflexif dari qal ---

syamar menjaga nisymar menjaga diri
2. Arti medial ---
sa`al memohon; nis`al memohon untuk dirinya sendiri
3. Arti toleratif dari qal ---
daras bertanya; nidras membiarkan ditanyai,
4. Arti resiprok dari qal ---
syapat menghadiri; nisypat saling menghadiri
5. Arti pasif dari qal ---
qara memanggil; niqra dipanggil

2. Bentuk phi`el:
1. Arti intensif ----
syabar memutuskan; syiber mematahkan
2. Arti itteratif bentuk qal ----
qabar mengubur; qiber sering mengubur

35
3. Arti kausatif ----
lamad belajar; limed mengajar
4. Arti deklaratif ----
qadasy suci; qidesy menganggap seseorang suci
5. Arti bentuk denominatif dari nomen ---

kohen imam; kihen memenuhi tugas imam

3. Bentuk phu`al

Bentuk ini adalah bentuk pasif dari phi`el
Misalnya siper menceritakan; supar diceritakan
5. Bentuk hitpha`il
1. Makna refleksif dari bentuk phi`el ---
qidesy menyucikan; hitqadesy menyucikan diri
2. Makna medial dari bentuk qal dan phi`el ---
halak pergi; hithalek berjalan-jalan
3. Makna initiatif ---
nabi nabi; hitnabi mengaku nabi
4. Makna resiprok dari qal ---
raa melihat; hitraa saling melihat/mengukur
5. Kadang-kadang mempunyai arti pasif dari phi`el
---
hillel memuja; hithalel dipuja

6. Bentuk hiph`il
1. Makna kausatif ---
malak menjadi raja; himlik menjadikan raja
2. Makna deklaratif dari qal ---

rasya` tidak bertuhan; hirsyik menyatakan diri tidak bertuhan
3. Makna denominatif dari hiph`il ---

syaras akar; hisyris membuat akar

7. Hoph`al
Bentuk pasif dari phi`el
Dibentuk dari pola hiph`il
Misalnya: ---
hiklim malu; hoklam dibuat malu

36
Catatan
1. piel
bentuk kata ini selalu mempunyai arti aktif, dan arti lain yang sulit dipadankan
dengan arti dalam bahasa Indonesia.

Kata jadian piel Kata dasar sederhana


berbicara, mengucapkan, berkata
memerintahkan (tidak dipakai)
Mengajar belajar
membanggakan, memuji bangga, membual
2. pual
bentuk ini merupakan bentuk pasif dari kata dasar piel. Yang juga dibuat dengan
pendobelan huruf tengah.

Kata dasar pual Kata dasar piel Kata dasar sederhana


diadakan perdamaian mengadakan menutup
dileas perdamaian menyuruh
melepas

3. hitpael
bentuk ini dcirikan dengan pendobelan huruf tengah serta awalan hit-

Kata jadian hitpael Kata dasar sederhana


berjalan-jalan berjalan
saling melihat, berpandangan, melihat
berjumpa
Bentuk hitpael paling sering menunjuk kepada diri sendiri (refleksif). Adakalanya
juga menyatakan perbuatan yang berulang-ulang, atau saling.
Selengkapnya bentuk jadian tersebut adalah sebagai berikut.

Kata dasar jadian Proses penjadian Makna/arti


a. nifal Awalan n-, vokal i+a Pasif di-
b. hifil Awalan h-, sisipan i- Kausatif me-kan
c. hofal Awalan h-, vokal o/u+a Kausatif pasif di-kan
d. piel Pendobelan huruf tengah, vokal i/e [intensif] aktif

37
e. pual Pendobelan huruf tengah, vokal [intensif] pasif
u+a
f. hitpael Pendobelan huruf tengah, awalan diri, saling,
hit- berulang-ulang

Verba lunak dan klasifikasinya

Di dalam bahasa Arab, verba lemah disebut dengan al-fil l-mu`tal. Verba ini dalam
bahasa Ibrani juga dimiliki dengan beberapa perbedaan. Verba bahasa Ibrani yang
termasuk verba lunak adalah yang mempunyai huruf tenggorokan, huruf tetap, dan huruf
yang sejenis dengan nun yang memungkinkan dapat berassimilasi pada akar katanya.
Verba yang termasuk lemah misalnya
a. huruf pertama pada akar katanya huruf tenggorokan.
Huruf tenggorokan
tidak dapat didobel (daghes)
b. huruf pertama huruf tetap yod
c. huruf pertama huruf nun.
Berdasarkan pada pola paal, dapat dikelompokkan verba pola [pe] sebagai huruf
pertama, ayin sebagai pola kedua, dan lamed sebagai huruf ketiga. Klasifikasinya seperti
contoh berikut.

meninggalkan ; verba tenggorokan pe


memilih ; verba tenggorokan ayin
mendengar ; verba tenggorokan lamed
jatuh ; verba nun pe
menyentuh ; verba nun pe dan tenggorokan lamed
The Participle

Participle ditunjukkan sebagai ajektif verbal, bersesuaian jumlah dan jenis dengan benda
atau kata ganti. Ada dua participle dalam bahasa Ibrani, yaitu active participle dan
passive participle. Hal ini setara dengan ism fa`il dan ism maf`ul pada bahasa Arab.

1. active participle ditunjukkan dengan tanda holem [o] dan sere [e] bagi maskula
tunggal.
2. untuk Jenis femina tunggal dengan tanda ah atau et
3. untuk jenis maskula jamak dengan tanda im
4. untuk jenis femina jamak dengan tanda ot

38
seorang lelaki itu pemelihara
seorang wanita itu pemelihara

orang-orang lelaki itu pemelihara

orang-orang wanita itu pemelihara
engkau adalah pemelihara
kami adalah pemelihara

Active participle yang mempunyai penanda definit pada masing-masing kata


menjadi konstruksi frase sifat (tarkib wasfi bhs Arab). Untuk kata yang berasal dari kata

kerja akar yang berakhiran dengan huruf tenggorokan seperti ayin seperti kata
mendengar, maka untuk bentuk active participle maskula tunggal menjadi
pendengar dari bentuk asalnya
. Bentuk femina tunggalnya adalah untuk
bentuk aslinya . Bantuk sejenis untuk kata mengetahui adalah dengan
bentuk feminanya .
Passive participle mengikuti cara-cara active participle dengan perubahan pola.
Dipelihara/terpelihara
Bentuk jamaknya
Infinitif

Infinitive adalah kata kerja yang dibendakan (a verbal noun). Pengertian ini setara
dengan masdar dalam bahasa Arab dan gerund dalam bahasa Inggris.
Dalam gramatika bahasa Ibrani ada dua bentuk infinitive, yaitu
the infinitive absolute
the infinitive construct
Infinitive absolute digunakan dalam syntax
z
dia telah menjaga
z
dia sungguh-sungguh telah menjaga
z
dia terus menerus telah menjaga
z
dia akan menjaga

39
z
dia sungguh-sungguh akan menjaga
z
dia terus-menerus akan menjaga

Infinitive absolute menyatakan penekanan ketika terletak di depan kata kerja dan Ia
menyatakan jangka waktu ketika terletak di belakang kata kerja. Infinitive construct
biasanya bergabung dengan preposisi . dalam hal ini ia menyatakan aktivitas
z menjaga
z mengatur
z Mengadili

Verba Statif
Sebagaimana didapati dalam bahasa Arab, dalam bahasa Ibrani juga terdapat pola-
pola atau wazan untuk kata kerja tertentu. Ada tiga pola kata kerja yang dapat diumpai
dalam bahasa ibrani yaitu: menjaga, berat, kecil.
Pola-pola tersebut dicirikan pada suku kedua kata kerjanya (dalam bahasa Arab ain
fi`l).
Pola pertama adalah /a/
Pola kedua adalah /e/
Pola ketiga adalah /o/

Untuk pola kata kerja yang bersuku kedua /e/ dan /o/ menunjukkan states-of-being.
Verba tersebut tidak menunjukkan aktivitas sehingga Kata kerja tersebut disebut dengan
verba statif.
Kata kerja Pola /e/ dan /o/ mempunyai bentuk imperfect misal
juga
mempunyai bentuk imperative misalnya .
Perlu diperhatikan adanya bentuk yang sama untuk penggunaan kata yang berbeda
misalnya participle 3 tg m dengan verba perfect 3 tg f . Bentuk-bentuk yang mirip ini
untuk membedakannya dengan melihat konteks kalimatnya.

40
Daftar Pustaka

Baker, D.L., Sitompul, A.A., Pengantar Bahasa Ibrani, Jakarta: Gunung Mulia, 1988.

---------------------------------., Kamus Singkat Ibrani-Indonesia, Jakarta: Gunung Mulia,


2001.

Richards, I.A., David Weinstain, Christine Gibson. Hebrew Through Pictures, New
York: Pocket Books, 1958

Weingreen, J., A Practical Grammar for Classical Hebrew, London: Oxford University
Press, 1961.

Abdur-rauf, Muhammad Auni. Qawaidu al-lugatil Ibriyyah. Maktabatul Adab, 2006.

41

Anda mungkin juga menyukai