~ Sebuah Pengenalan ~
Aksara Kaya (Tenggorokan / Velar)
a ha a ha a
Ta Tha Da Dha Na
Pa Pha Ba Bha Ma
Ya Ra La Wa
a (Sya) a (Sha) Sa Ha
Angka :
0 1 2 3 4
5 6 7 8 9
a i u
/ ai o
au R R L R
Pa Cerek Nga Lelet
Pa Cerek Nga Lelet
Tarung Raswadi
Ka K K K Ki
Dirgamuntak
Legena Tarung Pepet (Pepet-Tarung)
Wulu
K Ke Kai Ku K
Suku
Wulu Melik Taling Dirgamure Suku
Mendhut
K-R Kl K-L
Kr K-R Kl K-L Kah
Keret Wignyan
K-A K-A
Mengawali Pengapit
Paragraf
Koma Titik
Angka 120
Adeg-adeg Pada Lingsa Pada Lungsi Pada Pangkat
Jahn yhning talaga kadi langit.
Air jernih telaga bagaikan langit.
Aum
( Om )
Pada Pada Pada Panyangga
Andhap Madya Luhur (Untuk Kata Suci Hindhu)
Tambahan :
=> = Qa
Kru Ra Kku Ktu Klu
Pasangan yang kembali ke bentuk
Pemasangan
Ra Agung legena apabila mendapat sandangan
Cakra+Suku
suku
Panjingan :
Panjingan adalah sslan (sisipan) huruf lain pada satu aksara.
Panjingan dibaca menyatu dengan aksara yang dipanjinginya. Ini
yang membedakan antara panjingan dan pasangan. Dalam Jawa
lama, panjingan memungkinkan aksara untuk seolah bertumpuk 3
tanpa pangkon di tengah kata, seperti pada kata Gemblung.
= = Rwa
Kha () Dza () Fa () Fa () Va
Za () Gha () Sya () Kha () a ()
Untuk mencegah ambiguitas, sebaiknya Aksara Rekaan tidak
dipasangi (jadi di pangku saja), namun bisa juga dengan metode
menempatkan Nukta di bawah pasangan.