Anda di halaman 1dari 9

TUGAS TRIGER CASE SISTEM PERKEMIHAN

Tugas Asuhan keperawatan ini dibuat untuk menyelesaikan tugas sitem perkemihan yang
dibina oleh

Ibu Ns. Rahmawati Maulidia, M.Kep

Disusun Oleh:

UMI MALIHAH ( 1614314201077)

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN (PROGRAM B)


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MAHARANI
Jl. Arkadion selatan no 8 D Malang.
Tahun 2016/2017

TRIGER CASE SISTEM PERKEMIHAN


1. Kasus 5
Seorang laki-laki usia 48 tahun di rawat di ruang rawat nap RS B dengan keluhan
pancaran air kencing melemah. Sekitar 6 bulan yang lalu klien mulai merasakan adanya
keluhan ini dimana setiap BAK 2jam sekali dengan jumlah sedikit dan pancaran
melemah, terutama pada malam hari. Saat BAK harus mengejan dan terasa nyeri, nyeri
area perut tengah dan bagian bawah serta bertambah ketika duduk atau ditekan. 10 tahun
yang lalu pernah menderita kencing batu. Pemeriksaan TTV: TD 120/80 mmHg,
frekwensi nadi 80x/menit, Suhu 36,8 C, RR 18x/menit. Pemeriksaan Lab: Hb: 14,8g/dl,
leukosit 6.600/mm3, ureum 35 mg/dl, kreatinin 1,3 mg/dl.
Analisa Case : berdasarkan kasus diatas pasien tersebut menderita BPH
2. Pengkajian

Nama : Tn L

Umur : 48 tahun

Jenis kelamin : Laki - laki

Ruang rawat inap : Ruang B

Diagnosa Medis : BPH

Keluhan Utama : pancaran air kencing melemah

Riwayat penyakit sekarang: sekitar 6 bulan yang lalu klien mulai merasakan adanya
keluhan dimana setiap BAK 2 jam sekali dengan jumlah yang sedikit dan pancaran
melemah, terutama malam hari. saat BAK harus mengejan dan terasa nyeri, nyeri area
perut tengah dan bagian bawah serta bertambah ketika duduk atau ditekan.

Riwayat penyakit dahulu: 10 tahun yang lalu pernah menderita kencing batu

Pemeriksaan Fisik

TD : 120/80 mmHg Normal : 90/60 mmHg s/d 120/80mmHg

Nadi : 80x/menit Normal : 60 80x/menit

RR : 18x/menit Normal : 16 -20x/menit

Suhu : 36,8 C Normal : 36 37,5 C

Pemeriksaan Laboraturium

Hb : 14,8g/dl Normal : 13,5 17,5 mg/dl


Leukosit : 6.600/mm Normal : 4000 11.000 (/ul)

Ureum : 35mg/dl Normal : 15 40 mg/dl

Creatinin : 1,3 mg/dl Normal : 0,5 1,5 mg/dl

3. Patway ( Terlampir)
4. Analisa Data dan Diagnosa Keprawatan

ANALISA DATA

NO Analisa Data Etiologi Diagnosa


Keperawatan
1 DS: - Klien mengatakan pancaran BPH Retensi urine
air kencing melemah Proses pembesaran prostat terjadi
- sekitar 6 bulan lalu yang perlahan2
lalu klien mulai Terjadi resistensi pada leher buli2
merasakan adanya keluhan dan daerah prostat meningkat
dimana setiap BAK 2 jam Otot destrusor menebal dan
sekali dengan jumlah yang merenggang
sedikit terutama dimalam Timbul sakulasi/diventrikel
hari Destrusor lelah dan mengalami
- saat BAK harus mengejan
dekompensasi
DO : - ureum 35mg/dl
Sumbatan saluran perkemihan
- creatinin :1,3 mg/dl
Distensi kandung kemih
- TD: 120/80 mmHg
- N: 80x/menit Retensi urine
- Suhu : 36,8 C
- Hb : 14,8g/dl

2 DS: - Saat BAK harus mengejan BPH Nyeri akut


dan terasa nyeri, nyeri area perut Proses pembesaran prostat terjadi
tengah dan bagian bawah serta perlahan2
bertambah ketika duduk atau edema kelenjar prostat dan distensi
ditekan kapsul prostat
DO : - ureum 35mg/dl Obstruksi ureter
- creatinin :1,3 mg/dl Aliran urine tidak deras dan
- TD: 120/80 mmHg
sesudah berkemih ada urine yang
N: 80x/menit
menetes, kencing terputus putus
(intermiten ), kesulitan untuk
memulai berkemih
BAK harus mengejan
Merangsang pengeluaran hormon
bradikinin,sitokinin,prostalglandin
Merangsang SSP
Meragsang SSA
Merangsang SSE
Nyeri akut
3 DS: - sekitar 6 bulan lalu yang BPH Inkonentia urine
lalu klien mulai merasakan Proses pembesaran prostat terjadi aliran berlebih
adanya keluhan dimana setiap perlahan2
BAK 2 jam sekali dengan jumlah Obstruksi ureter
yang sedikit terutama dimalam Vesika urinaria tidak menjadi
hari kosong
DO : - ureum 35mg/dl Iritasi pada vesika urinaria
- creatinin :1,3 mg/dl Interval berkemih lebih pendek
- TD: 120/80 mmHg
(nokturia dan frekuensi )
- N: 80x/menit
- Suhu : 36,8 C Terjadi terutama dimalam hari
- RR: 18x/menit
Inkonentia urine aliran berlebih
- Hb : 14,8g/dl

5. Rencana Tindakan keperawatan


1. Retensi Urine b/d sumbatan saluran perkemihan
NOC : Eliminasi Urine
kriteria hasil : setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2 x24 jam
- Retensi urine dipertahankan diskala 3 (cukup terganggu) atau ditingkatkan pada
skala 5 ( tidak terjadi retensi urine)
- Dapat mengosongkan kandung kemih sepenuhnya dipertahankan 3 (sedang) dan
ditingkatkan menjadi skala 5 (tidak ada)
- TTV dalam batas normal Normal
TD : 90/60 mmHg s/d 120/80mmHg
N : 60 80x/menit
RR : 16 -20x/menit
Suhu : 36 37,5 C
NIC : Perawatan Retensi Urine
- Melakukan pengkajian komprehensif sistem perkemihan fokus terhadap
inkonentia (misalnya urine output, pola berkemih, fungsi kognitif, masalah
saluran perkemihan sebelumnya).
- Memonitor adanya penggunaan agen agen yang tidak sesuai resep yang
mengandung bahan anticlinergic atau alpha-agonist.
- Memerikan privasi dalam melakukan eliminasi
- Memberikan waktu yang cukup untuk pengosongan kandung kemih (10 menit)
- Menganjurkan pasien atau keluarga untuk mencatat urine output, sesuai
kebutuhan.
- Mengobservasi TTV
- Memonitor intake dan output.
- Memonitor derajat distensi kandung kemih dengan palpasi dan perkusi.
- Memasang cateter urine, sesuai dengan kebutuhan.
- Menggunakan kateter untuk residu urine , sesuai kebutuhan.
- Melakukan pemasangan kateter sementara, sesuai kebutuhan.
- Merujuk pada spesialis perkemihan, sesuai kebutuhan.
2. Nyeri Akut b/d edema kelenjar prostat dan distensi kapsul prostat
NOC : Kepuasan Klien : Managemen nyeri, kontrol nyeri
Kriteria hasil : setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2x24 jam
- Nyeri dipertahankan pada skala 2 (agak puas) dan ditingkatkan menjadi 4 (sangat
puas)
- Mengambil tindakan untuk mengurangi nyeri dipertahankan pada skala 2 (agak
puas) dan ditingkatkan pada skala 4 (sangat puas)
- Mengenali kapan nyeri terjadi dipertahankan pada skala 2 (jarang menunjukkan)
dan ditingkatkan ke skala 4 (sering menunjukkan)
- Menggunakan tindakan pencegahan dipertahankan pada skala 2 (jarang
menunjukkan) dan ditingkatkan pada skala 4 (sering menunjukkan)
- Menggunakan tindakan pengurangan nyeri tanpa analgesik dipertahankan pada
skala 2 (jarang menunjukkan) dan ditingkatkan menjadi skala 5 (secara konsisten
menunjukkan)
- TTV dalam batas normal Normal
TD : 90/60 mmHg s/d 120/80mmHg
N : 60 80x/menit
RR : 16 -20x/menit
Suhu : 36 37,5 C
NIC : Managemen Nyeri
- Melakukan pengkajian nyeri komprehensif yang meliputi lokasi, karakteristik,,
onset/durasi, frekuensi, kualitas, intensitas atau beratnya nyeri dan faktor
pencetus.
- Observasi adanya petunjuk nonverbal mengenai ketidaknyamanan
- Menggunakan strategi komunikasi terapiutik untuk mengetahui pengalaman nyeri
dan sampaikan penerimaan pasien terhadap nyeri.
- Menggali bersama pasien faktor faktor yang dapat menurunkan dan memperberat
nyeri
- Memberikan informasi nyeri, seperti penyebab nyeri, berapa lama nyeri akan
dirasakan dan antisipasi dari ketidaknyamanan akibat prosedur
- Memilih dan mengimplementasikan tindakan yang beragam (misalnya
farmakologi, nonfarmakologi, interpersonal0 untuk memfasilitasi penurunan
nyeri sesuai dengan kebutuhan.
- Mengajarkan prinsip prinsip managemen nyeri
- Mengajarkan tehnik non farmakologi seperti TENS, hypnosis, relaksasi,
bimbingan antisipatif, terapi musik, terapi aktivitas, akupesyur, aplikasi
panas/dingin, pijatan sebelum dan sesudah dan jika memungkinkan, ketika
melakukan aktifitas yang menimbulkan nyeri , sebelum nyeri terjadi atau
meningkat dan bersamaan dengan tindakan penurunan rasa nyeri lainya.
- Mengevaluasi keefektifan dari tindakan pengontrol nyeri yang dipakai selama
pengkajian nyeri dilakukan dan berdasarkan respon pasien.
- Meniningkatkan istirahat.
- Mengobservasi TTV
- Melakukan kolaborasikan dengan dokter.
- Mengecek instruksi dokter tentang jenis obat dosis dan frekuensi.
- Mengecek riwayat alergi.
- Memilih analgesik yang diperlukan.
3. Inkontenensia urine aliran berlebih b/d obstruksi ureter
NOC : Kontinensia Urine
Kriteria hasil : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2x24 jam
- Pasien dapat menjaga pola berkemih secara teratur dipertahankan pada skala 4
(sering menunjukkan) dan ditingkatkan menjadi skala 5 (secara konsisten
menunjukkan)
- Mengosongkan kandung kemih sepenuhnya dipertahankan pada skala 2 (jarang
menunjukkan) dan ditingkatkan menjadi skala 4 (sering menunjukkan)
- TTV dalam batas normal Normal
TD : 90/60 mmHg s/d 120/80mmHg
N : 60 80x/menit
RR : 16 -20x/menit
Suhu : 36 37,5 C
NIC : Latihan kandung kemih
- Mempertimbangkan kemampuan untuk mengenali dorongan pengosomgan
kandung kemih
- Mendorong pasien untuk membuat buku harian berkemih
- Menyimpan catatan spesifikasi kontinensi selama 3 hari untuk membentuk
pengosongan kandung kemih.
- Menbantu pasien untuk mengidentisifikasi pola pola inkonentia
- Mengunakan kekuatan sugesti ( misalnya penggunaan air yang mengalir atau
menyiram toilet ) untuk membantu pasien mengosongkan kandung kemih.
- Mengobservasi TTV
- Menghindari meninggalkan pasien ditoilet selama lebih dari 5 menit.
- Meningkatkan interval eliminasi dalam satu jam jika pasien tidak memiliki
episode inkonentia selama 3 hari hingga optimal 4 jam interval tercapai.
- Menunjukkan kepercayaan bahwa inkonentia dapat ditingkatkan.
6. Rencana Evaluasi

Diagnosa Tanggal/ Catatan Perkembangan Pasien TTD


Keperawatan jam
Retensi Urine ...... S : kilen diharapkan mengatakan aliran urine mulai
lancar dengan skala 3 tidak terasa penuh kandung
kemihnya dengan skala 4
O: - distensi abdomen berkurang
- TTV dalam batas normal
A: Masalah teratasi sebagian
.....
P: Intervensi dilanjutkan
S: klien diharapkan mengatakan aliran urine lancar
dengan skala 5 ,tidak terasa penuh kandung
kemihnya dengan skala 5, keluarga mampu
mengukur urine output
O: terpasang cateter urine sementara ukuran sesuai
dengan pasien
- Urine residu.....cc
- tidak ad distensi abdomen
- TTv dalam batas normal
A: Masalah teratasi sebagian besar tinggal
pelepasan cateter sementara, jika klien sdah mampu
BAK lancar tanpa cateter akan dilepas.
P: Intervensi dihentikan
Nyeri Akut ..... S:klien diharapkan mengatakan saat BAK harus
mengejan dan terasa nyeri, nyeri area perut tengah
dan bagian bawah serta bertambah ketika duduk
atau ditekan tetapi sudah berkurang dengan skala 3(
cukup puas)
- Dapat menggunakan tehnik pengurangan
nyeri dengan skala 2
O: Distensi abdomen berkurang
- TTV dalam batas normal
- Ekspresi klien sedikit rileks
A: Masalah teratasi sebagian
......
P: Intervensi dilanjutkan
S: klien diharapkan mengatakan saat BAK tidak
mengejan karena terpasang cateter urine dan tidak
terasa nyeri ketika BAK dengan skala nyeri 4
(sangat puas)
O: Dapat menggunakan tehnik pengurangan nyeri
dengan skala 4(sangat puas)
- TTV dalam batas normal
- Ekspresi klien rileks
- tidak ada distensi abdomen
- Terpasang cateter urine sementara dengan
ukuran yang sesuai dengan pasien
A: Masalah teratasi
P: Intervensi dihentikan
Inkontenensia ....... S: klien diharapkan mengatakn adanya keluhan
Urine dimana setiap BAK 2 jam sekali dengan jumlah
yang sedikit terutama dimalam hari, kandung kemih
sdah tidak terlalu penuh dengan skala 3
O: terlihat masih sering kekamar mandi dalam 2
jam sekali
- TTV dalam batas normal
- Distensi abdomen berkurang
A: Masalah teratasi sebagian
......
P: Intervensi dilanjutkan
S: diharapkan klien mengatakan interval BAK sdah
tidak terlalu sering meskipun menggunakan cateter
sementara tetapi sdah bisa mengendalikan
O: terpasang cateter urine sementara dengan jumlah
frekunsi buka tutup cateter lebih dari 2 jam
- TTV dalam batas normal
- Distensi abdomen tidak ada
A: Masalah teratasi
P: Intervensi dihentikan
DAFTAR PUSTAKA

Bulechek, Gloria M, Howard K.butcher,dkk.2013.Nursing Interventions Classification


(NOC) edisi keenam. Elsevier Global Rights; ISBN Indonesia.

Moohead, Sue. Marion Johnson, dkk.2013. Nursing Outcomes Classification edisi kelima.
Elseiver Global Rights; ISBN Indonesia

Herdman, T Heater. 2015.Diagnosis Keperawatan Definisi dan klasifikasi 2015-2017 edisi


10. EGC; Jakarta

Repostory.usu.ac.id > bitstream.pdf diakses pada tanggal 18 februari2017 jam 19.00 WIB

Digilib.unimus.ac.id.pdf diakses tanggal 18 februari jam 19.15 WIB

Eprints.ums.ac.id,pdf diakses tanggal 18 februari jam 19.20 WIB.

Anda mungkin juga menyukai