Anda di halaman 1dari 24

1

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Orifice adalah salah satu alat yang digunakaan untuk mengukur laju

aliran volume atau massa fluida di dalam saluran yang tertutup (pipa) berdasarkan

prinsip beda tekanan, alat ini berupa plat tipis dengan gagang yang diatip diantara

plat pipa, orifie termasuk alat untuk laju aliran dengan metode rintangan aliran

(obsercation orifice) karena geometriya sederhana, biasanya mudah dandan

mudah digunakan untuk diterapkan fungsi dari orifice adalah sebagai pemberi

perbedaan tekanan antara fluida sebelum melewati orifice dan tekana fluida

sebelum melewati orifice.

Pada dasarnya orifice merupakan plat tipis dengan lubang dibagian

tengah, fluida yang mengalir melalui pipa ketika sampai kepada orifice akan

dipaksa untuk melewati lubang, pada orifice. Hal ini menyebabkan terjadiya

kecepatan maksimum dan tekanan minimum disebut dengan vena contracta,

setelah melewati vena contracta kecepatan dan tekanan akan perubahan lagi,

dengan demikian perrbedaan tekanan pada pipa normal dan tekanan dengan

persamaan Bernauli terhadap hubungan antara tekanan fluida.

Zat yang tersebar di dalam dibedakan dalam tiga keadaan (fase) yaitu

fase padat, fase cair dan juga fase gas adapun beberapa perbedaan antara

ketiganya adalah 1) fase padat zat mempertahankan suatu bentuk dan ukuranya

tetap, meskipun suatu gaya yang besar dikerjakan pada benda tesebut 2) fase cair

zat tidak mempertahankan bentuk yang tetap melainkan mengikuti bentuk

wadahnya, tetapi seperti halnya fase padat pada fase cair, zat tidak mudah

dimanfaatkan, dan volumenya dapat diubah hanya jika dikerjakan gaya yang
2

sangan besar 3) fase gas, zat ini tidak mempunyai bentuk tetap, tetapi akan

berkembang mengikuti seluruh wadah.

Karena fase cair dan fase gas memiliki karakter tidak

mempertambahkan suatu bentuk yang tetap, maka keduanya mempunyai

kemanpuan untuk mengalir, dengan demikian keduanya disebut fluida. Fluida

adalah zat alir yaitu zat yang dalam keadaan biasa dapat mengalir, salah satu ciri

dari fluida adalah kenyataan bahwa jarak antara molekulya tidak tetap, bergantung

pada waktu ini disebabkan oleh lamanya ikatan antara molekul (gaya kohesi).

Gaya kohesi antara molekul gas sangat kecil jika dibandingkan gaya

kohesi antara molekul zat cair, keadaan ini menyebabkan molekul-molekul gas

menjadi relative bebas sehingga gas selalu memenuhi ruang, sebaiknya molekul-

molekul zat cair terikat satu sama lainnya sehingga membentuk suhu kesatuan

yang jelas, meskipun bentuknya sebagian ditentukan oleh wadahnya. Akibat lain

adalah kemampuan untuk dimanfaatkan, gas bersifat mudah dimanfaatkan

sedangkan zat cair sulit, gas jika di manfaatkan dengan tekanan yang cukup beras

akan berubah menjadi zat cair.

Fungsi dari orifice bawah adalah untuk menentukan atau mengetahui

lamanya atau waktu yang digunakan untuk mengosongkan suatu tangki tanpa

harus menunggu selruh air mengalir sedangkan fungsi orifice lubang adalah untuk

mendapatkan beda tekanan antara aliran fluida pada up stream dan down stream

dari orifice itu sendiri. Orifice adalah sebuah bukaan (biasanya bulat) pada

dinding tangki atau pada plat normal di sumbu pipa, plat yang sama juga ada di

ujung pipa atau di beberapa daerah lanjut airnya. Dikaraliteralisasi dari kenyataan

bahwa ketipisan dinding atau plat yang relatif kecil terhadap ukuran bukaan.
3

Tujuan Praktikum

Adapun tujuan praktikum orifice bawah pada tangki adalah untuk

mengetahui lamanya waktu pengosongan tangki.


4

TINJAUAN PUSTAKA

Orifice adalah sebuah bukaan (biasanya bulat) pada dinding tangki atau

pada plat normal di sumbu pipa, plat yang sama juga ada di ujung pipa atau di

beberapa daerah lanjut airnya. Dikaraliteralisasi dari kenyataan bahwa ketipisan

dinding atau plat yang relatif kecil terhadap ukuran bukaan. Orifice standar

dengan sisi tajam atau dengan bahan persegi atau bulat bukaan jenis standar

karena aliran yang melaluinya dipengaruhi oleh ketebalan plat, kekerasan

permukaannya, jari-jari lekukannya. Orifice ini harus diuji jika diperlukan

ketelitian yang tinggi (Titherington dan Rimmer, 1986).

Nilai H pada orifice diukur dari titik tengah orifice ke permukaan bebas.

Ketinggian tersebut diasumsikan tetap konstan. Persamaan Bernoulli

diaplikasikan dari permukaan bebas hingga ke bagian tengah dengan tekanan

atmosfer lokal dan data elevasi, mengabaikan kehilangan yang terjadi diperoleh

V = 2 g h . Ini hanya kecepatan teoritis, karena kehilangan diantara titik

permukaan bebas dan bagian tengah orifice diabaikan. Rasio dari kecepatan aktual

(Va) dengan kecepatan teoritis (Vt) disebut dengan koefisien kecepatan (C v) yaitu

Va
Cv = V t atau ditulis dengan Va = Ev 2 g h (Streeter dan Wylie, 1985).

Tiga jenis peralatan yang paling umum dipakai untuk mengukur laju aliran

pipa sesaat adalah orifice meter, nozzle meter, dan venturi meter, masing-masing

dari alat pengukur ini bekerja berdasarkan prinsip bahwa pengurangan luas aliran

dalam sebuah pipa menyebabkan peningkatan kecepatan yang disertai dengan


5

penurunan tekanan. Korelasi dari perbedaan tekanan dengan kecepatan

memberikan cara untuk mengukur laju aliran tersebut. Tanpa adanya pengaruh

viskos dan dengan asumsi pipa horizontal, penerapan persamaan Bernoulli

(Munson dan Young, 2003).

Aliran teoritas dari tangki besar melalui lubang relatif kecil dengan biasa

pada kedalaman h di bawah permukaan bebas dapat di cari prinsip dari kekekalan

energi misalkan tangki terbuka ke atmosfir tekanan pada permukaan bebas

maupun pada lubang adalah atmosferik, dan dengan demikian persamaan

U2
Bernoulli memberikan h = 2g . Dimana U adalah kecepatan pengeluaran

teoritas dan h adalah Z1 Z2 dalam persamaan Bernoulli. Kecepatan air yang

keluar pada pengeluaran sebenarnya adalah Q = Cd 2 g h . Dimana Cd

defenisikan sebagai koefisien pengeluaran pada aliran air (Dugdale,1986).

Orifice plat adalah lapisan tipis biasa diapit antara pinggiran pipi. Dimana

ukuran cukup sederhana, misalnya kecil dan mudah dibuat atau dipindahkan. Tepi

kecil akan tajam dari orifice akan memberikan nilai skalanya. Bagaimanapun,

keadaan yang tertutup dapat dibentuk dibagian yang ada ada dibelakang dari pipa

supaya tersumbat. Bagian pinggiran yang tajam dari orifice tidak akan terkotori

oleh kerak air atau bahan pengganggu, bagaimanapun bahan pengganggu dapat

terkumpul pada bagian sisi orifice konsentris pada pipa horizontal, orifice dapat

diletakkan secara tepat pada bagian bawah pipa untuk menghindari kesulitan (Fox

and Donald, 2010).


6

Persamaan Bernoulli dapat ditafsirkan secara visual dengan melukis

bagian dua garis arah suatu aliran. Garis-garis tenaga (GAT) menunjukkan tinggi

2+P V2
tetapan Bernoulli total h0 = g + 2g . Dalam aliran digesekan tanpa

pemindahan usaha atau bahan, GAT mempunyai ketinggian yang tetap. Garis

arah hidroulik (GAH) menunjukkan tingginya hulu elevasi dan hokum tekanan

2+P V2
g , yakni GAT dikurangi hulu kecepatan 2 g . GAH adalah tingi

permukaan zat didalam tabung piezometer yang di pasang pada aliran zair itu.

Dalam sebuah aliran kanal terbuka GAH berimpit dengan permukaan bebas air

(White, 1986).

Faktor korelasi orifice meter merupakan perbandingan antara debit actual

dengan debit teoritis. Debit teoritis dipengaruhi oleh besar pressure drop yang

tertukar pada orifice meter dan debit aktual tertambah seiring dengan peningkatan

debit yang tertukar pada rotameter. Debit teoritis dengan debit aktual samasama

meningkat seiring dengan peningkatan debit yang tertukar pada rotameter oleh

karena nilai dari faktor koreksinya cenderung konstan

(Waluyo dan Sugianto, 2013).


7

BAHAN DAN METODE

Waktu dan tempat praktikum

Adapun praktikum orifice bawah pada tangki dilakukan pada hari

Kamis, tanggal 25 November 2016 pada pukul 13.00 WIB sampai selesai

di Laboratorium Keteknikan PertanianFakultas Pertanian Univertas Sumatra utara.

Bahan dan alat

Adapun bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah air yang

berfungsi sebagai objek percobaan untuk mengetahui lamanya waktu

pengosongan tangki. Plastisin digunakan untuk menutupi kebocoran pada

rangkainan percobaan sebelumnya.

Adapun alat yang digunakan pada praktikum ini adalah wadah zat plastik

yang telah di lubangi sebagai tangki untuk mengisi air (aliran fluida). Ember

berfungsi sebagai penampung air yang mengalir dari lubang wadah zat plastik.

Gelas ukur berfungsi untuk mengukur volume air yang ditampung dari air yang

mengalir. Penggaris untuk mengukur panjang wadah zat plastik. Stopwatch


8

digunakan untuk menghitung waktu air yang mengalir . Alat tulis berfungsi untuk

mencatat hasil percobaan . Kalkulator untuk menghitung hasil percobaan. Buku

penuntun untuk melihat prosedur kerja pada saat praktikum.

Prosedur praktikum

- Disiapkan kaleng dalam ukuran besar


- Dilubangi bagian bawah pada kaleng
- Diukur diameter kaleng dan diameter lubang
- Diisi kaleng dengan air pada ketinggian 34 cm (hi) dari dasar lubang dan

disumbat
- Dibuat batas untuk air pada ketinggian 15 cm (hi)
- Dibuka penyumbatan kaleng pada lubang bawah
- Disiapkan ember untuk menampung air
- Dihidupkan stopwatch
- Ditutup lubang sampai batas ketinggian 15 cm
- Dicatat waktu yang digunakan sampai pada ketinggian 15 cm
- Diukur volume air yang tertampung
- Diulangi percobaan sebanyak 3 kali
- Dihitung lama waktu pengosongan tangki dengan rumus:

1
Alubang = 4 D2

1
Akaleng = 4 D2

2. A lubang h 1 - h2
Tteori = A lubang 2.g

2. A lubang h 1 - h2
Tkaleng = A lubang 2.g

Qa
Cd = Qt

Va
Qa = t
9

Va = 2.g( h 1 - h 2 )

Qt = Alubang . Va

Keterangan:

Alubang = luas lubang pengeluaran air (m)

Akaleng = luas permukaan atas kaleng (m)

Dlubang = diameter lubang (m)

Dkaleng = diameter kaleng (m)

Tteori = Waktu pengosongan secara teori (s)

Taktual = Waktu pengosongan air secara aktual (s)

h1 = tinggi muka air mula-mula (m)


10

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil

Ulangan V(m3) t(s) Cd Taktual(s) Tteori(s)

I 11,1x10-3 121 0,60 238,7 1435,51x10-1

II 11,75x10-3 156 0,49 293,1 1435,51x10-1

III 11,7x10-3 116 0,66 217,5 1435,51x10-1

Rata-rata 11,5x10-3 131 0,58 249,96 1435,51x10-1

Perhitungan

h1 = 34 cm

= 34 x 10-2 m

h2 = 15 cm

= 15 x 10-2 m

Dlubang = 1 cm

= 1 x 10-2 m

Dkaleng = 27 cm

= 27 x 10-2m

1
Alubang = 4 D2

1
= 4 (3,14)(10-2)2 m

= 0,785 x 10-4 m2

1
Akaleng = 4 D2
11

1
= 4 (3,14)(27 x 10-2)2 m

= 572,265 x 10-4 m2

Va = 2.g( h 1 - h 2 )

= 2.9,8 m/s( 34x10-2 - 15x10-2 )

= 19,2 x 10-1 m/s

Qt = Alubang . Va

= 0,785 x 10-4 m2 . 19,2 x 10-1 m/s

= 15,072 x 10-5 m3/s

2. A lubang h 1 - h2
Tteori = A lubang 2.g

2.572,265x 10-4 34x10-2 - 15x10-2


= 0.785x 10-4 2.9,8

= 1435,51 x 10-1 s

Percobaan I

Va
Qa = t

11,1x10-3
= 121

= 9,1 x 10-5 m3/s

Qa
Cd = Qt
12

-5
9,1x10
= 15,072x 10-5

= 0,603

2. A lubang h 1 - h2
Taktual = Cd A lubang 2.g

2.572,265x 10-4 34x10-2 - 15x10-2


= 0.603.0,785x 10-4 2.9,8

= 238,7 s

Percobaan II

Va
Qa = t

-3
11,75x 10
= 156

= 7,5 x 10-5 m3/s

Qa
Cd = Qt

7,5x10-5
= 15,072x10-5

= 0,49

2. A lubang h 1 - h2
Taktual = Cd A lubang 2.g

2.572,265 x10-4 34x10-2 - 15x10-2


= 0,49.0,785 x10-4 2.9,8

= 293,1 s
13

Percobaan III

Va
Qa = t

11,7x10-3
= 116

= 10 x 10-5 m3/s

Qa
Cd = Qt

-5
10x10
= 15,072x10-5

= 0,66

2. A lubang h 1 - h2
Taktual = Cd A lubang 2.g

2.572,265 x10-4 34x10-2 - 15x10-2


= 0,66.0,785 x10-4 2.9,8

= 217,5 s

121+156+116
t = 3

= 131 s

11,1+11.75+11,7
V = 3

= 11,51 m/s
14

-5
(9,1+7,5+10) 10
Qa = 3

= 8,86 x 10-5 m3/s

238,7+293,2+217,5
Ta = 3

= 249,7 s

0,603+0,49+0,66
Cd = 3

= 0,584

Pembahasan

Orifice adalah sebuah bukaan (biasanya bulat) pada dinding tangki atau

pada plat normal di sumbu pipa, plat yang sama juga ada di ujung pipa atau di

dalam pipa daerah laju airnya. Hal ini sesuai dengan literatur Titherington

dan Rimmer (1986) yang menyatakan bahwa orifice standard dengan sisi tajam

atau dengan bahan persegi atau bulat bukan jenis standard karena aliran yang

melaluinya dipengaruhi oleh ketebalan plat, kekerasan permukaannya, jari-jari

lekuknya. Orifice ini harus diuji jika diperlukan ketelitian yang tinggi. Pada

dasarnya orifice merupakan flat tipis dengan lubang dibagian tengan, fluida yang

mengalir melalui pipa ketika sampai kepada orifice akan dipaksa untuk melewati

lubang, pada orifice.

Nilai H pada orifice diukur dari titik tengah orifice ke permukaan bebas.

Diaplikasikan dari permukaan bebas hingga ke bagian tengah dengan tekanan

atmosfer lokal dan data elevasi. Hal ini sesuai dengan literatur

Streeter dan Wylie (1985) yang menyatakan bahwa pengaplikasian dari

permukaan bebas hingga kebagian tengah dengan tekanan atmosfer lokal dan data
15

elevasi, mengabaikan kehilangan yang terjadi diperoleh V = 2gh . Ini hanya

kecepatan teoritis, karena kehilangan diantara titik permukaan bebas dan bagian

tengah orifice diabaikan.

Tiga jenis peralatan yang paling umum dipakai untuk mengukur laju aliran

pipa sesaat adalah orifice meter, nozzle meter, dan venturi meter, masing-masing

dari alat pengukur ini bekerja berdasarkan prinsip bahwa pengurangan luas aliran

dalam sebuah pipa menyebabkan peningkatan kecepatan yang disertai dengan

penurunan tekanan. Hal ini sesuai dengan literatur Munson dan Young (2003)

yang menyatakan bahwa korelasi dari perbedaan tekanan dengan kecepatan

memberikan cara untuk mengukur laju aliran tersebut, tanpa adanya pengaruh

viskositas dan dengan asumsi pipa horizontal, penerapan Persamaan Bernoulli.

Aliran teoritas dari tangki besar melalui lubang relatif kecil dengan biasa

pada kedalaman air bawah permukaan bebas dapat dicari prinsip dari kecepatan

energi. Hal ini sesuai dengan literatur Dugdale (1986) yang menyatakan bahwa

aliran teoritas dari tangki besar melalui lubang relatif kecil misal tangki

mengalami tekanan pada permukaan bebas maupun pada lubang adalah spesifik

V2
dengan demikian Persamaan Bernoulli memberikan b = 2g dimana v adalah

kecepatan pengeluaran teoritas. Kecepatan air yang keluar pada pengeluaran

sebenarnya adalah Q = Cd 2g h .

Orifice plat adalah lapisan tipis biasa diapit antara pinggiran pipa. Dimana

ukuran cukup sederhana, nilainya kecil dan mudah dibuat atau dipindahkan. Hal
16

ini sesuai dengan literatur Fox (2010) yang menyatakan bahwa orifice plat adalah

lapisan tipis biasa diapit antara pinggiran pipa dimana ukuran cukup sederhana,

nilainya kecil dan mudah dibuat atau dipindahkan. Tepi kecil tajam dari orifice

akan memberikan nilai skalanya, keadaan yang tertutup dapat dibentuk dibagian

yang ada dibelakang dari pipa agar tersumbat. Bagian pinggiran yang tajam dari

orifice tidak akan kotor oleh keran air atau bahan pengganggu.

Persamaan Bernoulli dapat ditafsirkan secara visual dengan

melukis bagian dua garis arah suatu aliran. Garis-garis tenaga (GAT)

2+P V2
menunjukkan tinggi tetapan Bernoulli total h0 = g + 2g . Dalam aliran

digesekan tanpa pemindahan usaha atau bahan, GAT mempunyai ketinggian yang

tetap. Garis arah hidroulik (GAH) menunjukkan tingginya hulu elevasi dan hukum

2+P V2
tekanan g , yakni GAT dikurangi hulu kecepatan 2 g . GAH adalah tingi

permukaan zat didalam tabung piezometer yang di pasang pada aliran zair itu. Hal

ini sesuai dengan literatur Streeter dan Wylie (1985) yang menyatakan bahwa

Persamaan Bernoulli diaplikasikan dari permukaan bebas hingga ke bagian tengah

dengan tekanan atmosfer lokal dan data elevasi, mengabaikan kehilangan yang

terjadi diperoleh V = 2 g h . Ini hanya kecepatan teoritis, karena kehilangan

diantara titik permukaan bebas dan bagian tengah orifice diabaikan. Rasio dari
17

kecepatan aktual (Va) dengan kecepatan teoritis (Vt) disebut dengan koefisien

Va
kecepatan (Cv) yaitu Cv = V t atau ditulis dengan Va = Ev 2 g h

Faktor koreksi orifice meter merupakan perbandingan antara debit aktual

dengan debit teoritas. Debit teoritas dipengaruhi oleh besar pressure drop yang

tertukar pada orifice meter dan debit aktual yang terukur pada porameter. Hal ini

sesuai dengan literatur Waluyo (2013) yang menyatakan bahwa faktor koreksi

orifice meter merupakan perbandingan antar debit aktual dengan debit teoritas.

Debit teoritas dipengaruhi oleh besar pressure drop yang terukur pada orifice

meter dan debit aktual bertambah seiring dengan peningkatan debit yang tertukar

pada barometer.

Bila tekanan atmosfer kecil dan volume tertampung juga kecil. Kecepatan

aliran suatu fluida yang keluar dari lubang dipengaruhi tekanan atmosfer dan debit

air yang keluar dan waktunya. Koefisien debit dari hasil percobaan diketahui

bahwa semakin besar suatu debit yang diperoleh maka koefisien debitnya akan

kecil pula. Hal ini sesuai dengan literatur Waluyo dan Sugianto (2013) yang

menyatakan bahwa koefisien debit semakin besar suatu debit yang diperoleh maka

koefisien debitnya akan semakin besar dan apabila debit yang diperoleh kecil

maka koefisien debitnya akan kecil pula. Hal ini dipengaruhi oleh volume yang

tertampung dan waktu selama fluida yang keluar.

Pengaplikasian orifice bawah dipertanian pada drainase berwawasan

lingkungan yang berorientasi dan konsentrasi sumber daya alam. Pengaplikasian

orifice bawah di pertanian adalah konsep baru yang telah banyak dikembangkan
18

adalah drainase berwawasan lingkungan atau pertanian yang berorientasi dan

konservasi sumber daya alam. Hal ini sesuai dengan literatur

Streeter dan Wylie (1985) yang menyatakan bahwa Persamaan Bernoulli

diaplikasikan dari permukaan bebas hingga ke bagian tengah dengan tekanan

atmosfer lokal.

Pengertian Taktual dan Tteori adalah serangkaian bahan atau variabel, debitnya

dan yang saling berhubungan yang menghadirkan sebuah pemandangan

serangkaian mengenai fenomena dengan menentukan hubungan aliran yang ada

Taktual dan Tteori adalah waktu pengosongan secara teori dan aktual. Hal ini sesuai

dengan literatur Dugdale (1986) yang menyatakan bahwa Aliran teoritas dari

tangki besar melalui lubang relatif kecil dengan biasa pada kedalaman h di bawah

permukaan bebas dapat di cari prinsip dari kekekalan energi misalkan tangki

terbuka ke atmosfir tekanan pada permukaan bebas maupun pada lubang.

Kelebihan dari penggunaan orifice adalah pengukurannya yang lebih kuat

serta instansi yang cukup sederhana, sedangkan kekurangannya adalah terjadinya

ruang penghambat fluida pada tangki. Hal ini sesuai dengan literatur

Fox and Donald (2010) yang menyatakan bahwa orifice plat adalah lapisan tipis

biasa diapit antara pinggiran pipi. Dimana ukuran cukup sederhana, misalnya

kecil dan mudah dibuat atau dipindahkan. Tepi kecil akan tajam dari orifice akan

memberikan nilai skalanya. Bagaimanapun, keadaan yang tertutup dapat dibentuk

dibagian yang ada ada dibelakang dari pipa supaya tersumbat.

Faktor-faktor yang mempengaruhi debit air (Cd) adalah diameter

ketinggian, tekanan cairan, luas penampang dan waktu, dimana diameter akan

mempengaruhi debit air, ketinggian akan mempengaruhi kecepatan karena


19

ketinggian akan menekan air karena semakin tinggi air yang keluar juga semakin

besar dan semakin rendah tinggi air maka tekanannya semakin kecil dan jumlah

air yang keluar semakin kecil. Hal ini sesuai dengan literatur

Waluyo dan Sugianto (2013) yang menyatakan bahwa faktor korelasi orifice

meter merupakan perbandingan antara debit actual dengan debit teoritis.

Kendala saat praktikum yaitu pada saat menyiapkan alat praktikum seperti

ember cat ketika melubangi dasar ember, diameternya kadang tidak sesuai dengan

diameter yang ditentukan karena terbatasnya alat untuk melubangi. Perhitungan

volume terkadang tidak koefisien. Ketika penyungkitan dan plastisindibuka

kadang waktunya tidak bersamaan dengan waktu stopwatch.

Dari data yang diperoleh didapatkan hasil dari orifice bawah pada tangki

yaitu V = 11,1 x 10-3 m3 ; t = 121 s ; Qt = 15,075 x 10-5 m3/s ; Qa = 9,1 x 10-5 m3/s ;

Tteori = 1433,51 x 10-1 s ; Taktual = 238,7 s ; cd = 0,60 ; V 2 = 11,75 x 10-3 m3 ; t2 =

156 s ; Qt = 15,072 x 10-5 m3/s ; Qa = 7,5 x 10-5 m3/s ; Taktual = 293,7 s ; Cd = 049 ;

V3 = 11,7 x 10-3 m3 ; Qt = 15,072 x 10-5 m3/s ; Qa = 10 x 10-5 m3/s ; Taktual = 217,5 s ;

Cd = 0,66 ; rata-rata V = 11,5 x 10 -3 m3 ; t = 131 s ; Q t = 15,072 x 10-5 m3/s ; Qa=

227,5 x 10-5 m3/s ; Tteori = 1433,51 x 10-1 s ; Taktual = 249,96 s ; cd = 0,58.


20

KESIMPULAN

1. Orifice adalah sebuah bukaan (biasanya bulat) pada dinding tangki atau

pada plat normal disumbu pipa.


2. Nilai H pada orifice diukur dari titik tengah orifice ke permukaan bebas.
3. Tiga jenis peralatan yang paling umum digunakan untuk mengukur laju

aliran pipa sesaat adalah orifice meter, venturi meter dan nozzle meter.
4. Aliran teoritas dari tangki besar melalui lubang relatif kecil dengan biasa

pada kedalaman di bawah permukaan bebas dapat dicari prinsip dari

kekekalan energi.
5. Orifice plat adalah lapisan tipis biasa diapit antara pinggiran pipa dan

ukurannya cukup sederhana.


6. Persamaan Bernoulli dapat ditafsirkan secara visual dengan melukis

bagian dua garis arah suatu aliran melalui garis-garis tengah (GAT) dan

Garis arah hidrolik (GAH).


7. Faktor koreksi orifice meter merupakan perbandingan antar debit aktual

dengan debit teoritis.


21

8. Pengaplikasian orifice bawah pada pertanian adalah pada drainase

berwawasan lingkungan yang berorientasi dan konsentrasi sumber daya

alam.
9. Pengertian Taktual dan Tteori adalah serangkaian bahan atau variabel debitnya

dan saling berhubungan.


10. Kelebihan dari orifice bawah adalah pengukurannya yang lebih kuat serta

instansi yang cukup sederhana sedangkan kekurangannya adalah

terjadinya ruang penghambat fluida pada tangki.


11. Faktor yang mempengaruhi Cd adalah diameter ketinggian tekanan cairan,

luas penampang dan waktu.


12. Kendala saat praktikum adalah pada saat menyiapkan alat praktikum

seperti ember cat pada saat melubangi diameternya.


13. Semakin besar debit maka koefisien debit akan semakin besar jika debit

kecil, maka koefisien kecil.


14. Dari data yang diperoleh didapatkan hasil dari orifice bawah pada tangki

yaitu V = 11,1 x 10-3 m3 ; t = 121 s ; Qt = 15,075 x 10-5 m3/s ; Qa = 9,1 x 10-


5
m3/s ; Tteori = 1433,51 x 10-1 s ; Taktual = 238,7 s ; cd = 0,60 ; V2 = 11,75 x

10-3 m3 ; t2 = 156 s ; Qt = 15,072 x 10-5 m3/s ; Qa = 7,5 x 10-5 m3/s ; Taktual =

293,7 s ; Cd = 049 ; V3 = 11,7 x 10-3 m3 ; Qt = 15,072 x 10-5 m3/s ; Qa = 10 x

10-5 m3/s ; Taktual = 217,5 s ; Cd = 0,66 ; rata-rata V = 11,5 x 10-3 m3 ; t = 131

s ; Qt = 15,072 x 10-5 m3/s ; Qa= 227,5 x 10-5 m3/s ; Tteori = 1433,51 x 10-1

s ; Taktual = 249,96 s ; cd = 0,58.


22

DAFTAR PUSTAKA

Dugdale, 1986. Mekanika Fluida. Institut Teknologi Bandung. Bandung.

Fox, Pritchard and Mc. Donald, 2010. Interduction to Fluid. Mechanics. John
willey and Sons. INC University of Michigan. Ann Arbor.
Munson dan Young, 2003. Mekanika Fluida Jilid 2. Erlangga. Jakarta.

Streeter and Wylie, 1985. Fluid Mechanics Eight Edition. Mc Graw Hill Book
Company. USA.

Titherington dan Rimmor, 1986. Mekanika Tetapan. Erlangga. Jakarta.

Waluyo dan Sugianto, 2013. Uji eksperimen orifice multi lubang pada saluran.
Jurnal Teknologi. Yogyakarta.

White, 1986. Mekanika alir. Erlangga. Jakarta.


23

DOKUMENTASI
24

Anda mungkin juga menyukai