Paper Kelompok
Paper Kelompok
ABSTRACT:
Pasar merupakan subyek yang mendominasi sumber timbulnya sampah di Indonesia. Pasar Induk Gedebage merupakan
pasar dengan konsumsi sampah sebanyak 10 ton/hari. Hal ini mengakibatkan Pasar Induk Gedebage memasangkan
Biodigester raksasa sebagai jalan keluar dalam mengatasi permasalahan tersebut. Akan tetapi, biodigester Pasar Induk
Gedebage memiliki daya tampung sampah sebanyak 2 ton dengan waktu operasi sekitar 20 hari. Artinya, manajemen
sampah pasar ini memerlukan tambahan sistem pengelola. Oleh karena itu alat inkubator sampah akan diterapkan di
pasar Induk Gedebage. Dengan adanya sistem ini, manajemen sampah akan lebih optimal dan berdampak baik bagi
pelaku pasar Induk Gedebage.
1
Selain Biodigester yang tidak berfungsi dengan baik, bantuan mikroorganisme. Fermentasi anaerob dapat
dalam laman http://www.kamase.org/?p=548 disebutkan menghasilkan gas yang mengandung sedikitnya 50%
bahwa waktu kerja biodigester akan optimal dalam 20-25 metana. Gas inilah yang biasa disebut dengan biogas.
hari. Oleh karena itu, biodigester ini akan memakan waktu Biogas dapat dihasilkan dari fermentasi sampah organik
yang lebih lama. seperti sampah pasar, daun daunan, dan kotoran hewan
yang berasal dari sapi, babi, kambing, kuda, atau yang
Dari beberapa latar belakang tersebut, penyusun lainnya, bahkan kotoran manusia sekalipun. Gas yang
menanggapi permasalahan tersebut dengan sebuah solusi dihasilkan memiliki komposisi yang berbeda tergantung
berupa alat yang memiliki sistem inkubasi. Alat tersebut dari jenis hewan yang menghasilkannya (Firdaus, U.I.,
adalah inkubator sampah yang berfungsi sebagai alat bantu 2009).
biodigester dalam menangani sampah. Dengan adanya alat
bantu ini diharapkan mampu mengoptimalkan fungsi kerja Biogas dapat dijadikan sebagai bahan bakar karena
sistem biodigester yang ada di Pasar Induk Gedebage. mengandung gas metana (CH4) dalam prosentase yang
cukup tinggi. Komponen biogas selengkapnya adalah
2. TEORI DASAR sebagai berikut:
2.1. Biodigester
Tabel 1. Komponen Penyusun Biogas
Jenis Gas Jumlah
Biogas merupakan gas campuran metana (CH4),
Metana (CH4) 50-70
karbondioksida (CO2) dan gas lainnya yang didapat dari
Nitrogen (N2) 0-0,3
hasil penguraian bahan organik (seperti kotoran hewan,
Karbondioksida (CO2) 25-45
kotoran manusia, dan tumbuhan) oleh bakteri metanogen.
Hidrogen (H2) 1-5
Untuk menghasilkan biogas, bahan organik yang
Oksigen (O2) 0,1-0,5
dibutuhkan, ditampung dalam biodigester. Proses
Hidrogen Sulfida (H2S) 0-3
penguraian bahan organik terjadi secara anaerob (tanpa
oksigen). Biogas terbentuk pada hari ke 4-5 sesudah
Sifat-sifat fisika dan kimia dari biogas:
biodigester terisi penuh dan mencapai puncak pada hari ke
1. Tidak seperti LPG yang bisa dicairkan dengan tekanan
20-25. Biogas yang dihasilkan sebagian besar terdiri dari
tinggi pada suhu normal, biogas hanya dapat dicairkan
50-70% metana (CH4), 30-40% karbondioksida (CO2)
pada suhu 178 oC sehingga untuk menyimpannya dalam
dan gas lainnya dalam jumlah kecil (Fitria, B., 2009).
sebuah tangki yang praktis mungkin sangat sulit. Jalan
terbaik adalah menyalurkan biogas yang dihasilkan untuk
Biogas dihasilkan apabila bahan-bahan organik terurai
langsung dipakai baik sebagai bahan bakar untuk
menjadi senyawa-senyawa pembentuknya dalam keadaan
memasak, penerangan dan lain lain.
tanpa oksigen (anaerob). Fermentasi anaerobik ini biasa
terjadi secara alami di tanah yang basah, seperti dasar
2. Biogas dengan udara (oksigen) dapat membentuk
danau dan di dalam tanah pada kedalaman tertentu. Proses
campuran yang mudah meledak apabila terkena nyala api
fermentasi adalah penguraian bahan-bahan organik dengan
karena flash point dari metana (CH4) yaitu sebesar - 188
2
C dan autoignition dari metana adalah sebesar 595 C. 3. Tahap Pembentukan Gas Metana (Methanogenesis)
(www.encyclopedia.com, 2009) Pada tahap ini, bakteri Methanobacterium omelianski
mengubah senyawa hasil proses asidifikasi menjadi
3. Biogas tidak menghasilkan karbon monoksida apabila metana dan CO2 dalam kondisi anaerob. Proses
dibakar sehingga aman dipakai untuk keperluan rumah pembentukan gas metana ini termasuk reaksi eksotermis.
tangga. CH3COO-+ H+CH4+ CO2 (-36 Kj per mol)
4. Komponen metana dalam biogas bersifat narkotika pada (www.wikipedia.org, 2009)
manusia, apabila dihirup langsung dapat mengakibatkan
kesulitan bernapas dan mengakibatkan kematian(Purnama, Tahap tahap reaksi pembentukan secara biologis dan
C., 2009). kimia pada fermentasi anaerob dapat dilihat pada gambar
dibawah ini :
Secara garis besar proses pembentukan biogas dibagi
menjadi tiga tahapan, yaitu:
1. Tahap Hidrolisis (Hydrolysis)
Pada tahap ini, bakteri memutuskan rantai panjang
karbohidrat kompleks; protein dan lipida menjadi senyawa
rantai pendek. Contohnya polisakarida diubah menjadi
monosakarida, sedangkan protein diubah menjadi peptide
dan asam amino.
2. Tahap Asidifikasi (Acidogenesis dan Acetogenesis)
Pada tahap ini, bakteri (Acetobacter aceti) menghasilkan
asam untuk mengubah senyawa rantai pendek hasil proses Gambar 1. Tahapan Proses Pembentukan Biogas
hidrolisis menjadi asam asetat, hidrogen, dan karbon (Sufyandi, A,. 2001)
dioksida. Bakteri tersebut merupakan bakteri anaerob yang Proses pembuatan biogas dengan menggunakan
dapat tumbuh dan berkembang dalam keadaan asam. biodigester pada prinsipnya adalah menciptakan suatu
Bakteri memerlukan oksigen dan karbondioksida yang sistem kedap udara dengan bagian bagian pokok yang
diperoleh dari oksigen yang terlarut untuk menghasilkan terdiri dari tangki pencerna (digester tank), lubang input
asam asetat. Pembentukan asam pada kondisi anaerobik bahan baku, lubang output lumpur sisa hasil pencernaan (
tersebut penting untuk pembentukan gas metana oleh slurry) dan lubang penyaluran biogas yang terbentuk.
mikroorganisme pada proses selanjutnya. Selain itu bakteri Dalam digester terkandung bakteri metana yang akan
tersebut juga mengubah senyawa berantai pendek menjadi mengolah limbah organik menjadi biogas.
alkohol, asam organik, asam amino, karbon dioksida, Ada beberapa jenis reaktor biogas yang sering digunakan
hidrogen sulfida, dan sedikit gas metana. Tahap ini antara lain:
termasuk reaksi eksotermis yang menghasilkan energi.
C6H12O6 2C2H5OH + 2CO2 + 2 ATP (-118kJ per mol) 1. Reaktor Kubah Tetap (Fixed Dome)
Reaktor ini dibuat pertama kali di Cina sekitar tahun 1930-
an, kemudian sejak saat itu reaktor ini berkembang
3
dengan berbagai model. Reaktor ini memiliki dua bagian. bergerak naik - turun yang berfungsi untuk menyimpan
Bagian pertama adalah digester sebagai tempat pencerna gas. Pergerakan drum mengapung pada cairan tergantung
material biogas dan sebagai rumah bagi bakteri, baik dari jumlah gas yang dihasilkan.
bakteri pembentuk asam maupun bakteri pembentuk gas
metana. Kelebihan dari reaktor ini adalah dapat melihat secara
langsung volum gas yang tersimpan pada drum karena
Bagian ini dapat dibuat dengan kedalaman tertentu pergerakannya. Karena tempat penyimpanannya yang
menggunakan batu, batubata atau beton. Strukturnya terapung maka tekanan gas konstan. Sedangkan
harus kuat karena menahan gas agar tidak terjadi kekurangannya adalah biaya material konstruksi dari drum
kebocoran. Bagian kedua adalah kubah tetap (fixed dome). lebih mahal. Faktor korosi pada drum juga menjadi
Dinamakan kubah tetap karena bentuknya menyerupai masalah sehingga bagian pengumpul gas pada reaktor ini
kubah dan bagian ini merupakan pengumpul gas yang memiliki umur yang lebih pendek dibandingkan tipe
tidak bergerak (fixed). Gas yang dihasilkan dari material kubah - tetap.
organik pada digester akan mengalir dan disimpan di
bagian kubah. Kelebihan dari reaktor ini adalah biaya
konstruksi lebih murah daripada menggunakan reaktor
terapung karena tidak memiliki bagian bergerak yang
menggunakan besi. Sedangkan kekurangan dari reaktor ini
adalah seringnya terjadi kehilangan gas pada bagian kubah
karena konstruksi tetapnya.
4
Gambar 3. Reaktor Balon (Balloon Reactor)
Pambudi, A., 2008
untuk meringankan sistem kerja biodigester Adapun skema aliran bubur sampah dari
dalam mengelola sampah di Pasar Induk Inkubator Sampah (toko) menuju pusat
5
Dari satu inkubator sampah akan memakan waktu
kurang lebih 2 jam untuk membuat sampah-
sampah di dalam inkubator menjadi bubur.
Kemudian alat ini akan berhenti dengan
sendirinya pada saat time meter berhenti.
Sehingga dalam satu hari inkubator ini bisa
digukanan untuk 3-4 kali pemakaian.
3. KESIMPULAN
6
mebuang sampah, sekaligus untuk meringankan
bebean kerja mesin biodigester utama yang suda
diterapkan oleh pemerintah sebelumnya di Pasar
Induk Gedebage ini.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim,
2016,http://bandung.pojoksatu.id/read/2016/01/27/dewan-
kecewa-biodigester-pasar-gedebage-belum-berfungsi/
Fitria,B,2009, Biogas,
http://biobakteri.wordpress.com/2009/06/07/8-
biogas