Anda di halaman 1dari 3

Pemeriksaan Telinga2

Pemeriksaan harus dimulai dengan inpesi dan palpasi aurikula dan


jaringan disekitar telinga. Liang telinga juga harus deperiksa dengan
menggunakan spekulum untuk melihat membran tempaninya.

Gambar 1. Membran tempani normal


Untuk memeriksa pendengaran memerlukan garpu tala, uji garputala dasar
adalah uji Rinne dan Weber, uji pendengaran lain yaitu uji Schwabach
dimana hantara tulang pasien dibandingkan dengan pemeriksa.
Uji rine digunakan untuk membandingkan lamanya hantaran tulang
dengan hantaran udara pada telinga yang diuji. Penala digetarkan dan
tangkainya ditempelkan pada tulang mastoid. Setelah pasien tidak lagi
mendengar petala yang bergetar, maka lama hantaran dicatat dan petala
segera di pindahkan keposisi berikutnya kira-kira berjarak satu setengah inci
menyamping dari meatus akustikus eksternus. Setelah pasien tidak lagi
mendengar bunyi penala yang bergetar melaui udara, maka catat lah
hantaran udara. Pada telinga normal, penala terdengar hampir dua kali lebih
lama pada hantaran udara dibandingkan hantaran tulang.
Gambar 2. Uji Rinne
Uji Weber untuk mentukan apakah kerusakan pendengaran monoaural
bersifat hantaran atau saraf dengan membandingkan hantaran tulang pada
kedua telinga. Penala dapat ditempelkan pada dahi atau pada gigi. Jika
telinga kanan merupakan telinga yang sakit, maka kehilangan pendengaran
merupakan tuli hantaran.

Gambar 3. Uji Weber

Manifestasi klinis
Gejala yang dapat timbul pada otitis media supuratif kronik adalah:1
a. Keluar cairan ditelinga secara terus menerus atau hilang tibul lebih dari
2 bulan
b. Ada riwayat pernah keluar cairan hilang timbul pada telinga
sebelumnya
c. Cairan dapat bewarna kuning/ kuning-kehijauan/ bercampur darah/
berbau
d. Gangguan pendengaran, kehilangan pendengaran ( pada ambang
pendengaran >25 db terjadi pada 50-60% penderita yang mengalami
OMSK).

Hubungan Berenang dengan Keluhan pada Pemicu3


Otitis media supuratif kronik merupakan suatu penyakit yang bersifat nya
hilang timbul, menurut WHO berenang adalah salah satu faktor resiko
terjadi nya atau kambuhnya penyakit otitis media supuratif kronik ini.

DAFTAR PUSTAKA

1. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga-Hidung-Tenggorok Kepala Leher.


FKUI. 2001
2. Boies Lawrence R, Adam George L, Higler Peter A. Buku Ajar Penyakit
THT. Jakarta: EGC. 1997
3. WHO. Chronic Supurative Otiti Media. Switzerland: Geneva. 2004

Anda mungkin juga menyukai