Anda di halaman 1dari 104

PEDOMAN

PEMENUHAN STANDAR NASIONAL


PENDIDIKAN
PADA SEKOLAH MENANGAH KEJURUAN
(SMK)/MADRASAH ALIYAH KEJURUAN (MAK)

PUSAT PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN


BADAN PENGEMBANGAN SUMBERDAYA MANUSIA
PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DAN PENJAMINAN MUTU
PENDIDIKAN
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

2012
KATA PENGANTAR
Pembinaan satuan pendidikan untuk mampu memenuhi Standar
Nasional Pendidikan (SNP) terus dilakukan oleh pemerintah. Peraturan
Menteri Pendidikan Nasional Nomor 63 Tahun 2009 tentang Sistem
Penjaminan Mutu Pendidikan Pasal 3 ayat (2) memberi rambu-rambu
bahwa dalam peningkatan mutu dilakukan atas dasar prinsip
keberlanjutan, terencana, dan sistematis dengan kerangka waktu dan
target capaian yang jelas. Dalam rangka memenuhi ketentuan
tersebut, khususnya dalam memperkuat kerangka waktu dan target-
target capaiannya, dipandang perlu untuk disusun buku pedoman
tentang pemenuhan standar nasional pendidikan pada satuan
pendidikan.
Penyusunan pedoman ini dimaksudkan sebagai upaya akselerasi
peningkatan mutu pendidikan melalui pemenuhan delapan Standar
Nasional Pendidikan oleh setiap satuan pendidikan. Harapannya,
melalui pedoman ini satuan pendidikan mulai merintis pembudayaan
mutu di lingkungannya masing-masing. Sebenarnya, budaya
peningkatan mutu mulai tampak setelah diterapkannya instrumen
utama dalam pelaksanaan SPMP yaitu Evaluasi Diri Sekolah (EDS).
Dalam implementasinya, EDS telah banyak membantu semua pihak
dalam melakukan program monitoring sekolah yang dilakukan oleh
Pemerintah Daerah atau dikenal dengan istilah Monitoring Sekolah
oleh Pemerintah daerah (MSPD) yang dilaksanakan oleh para
Pengawas Pendidikan. MSPD merupakan instrumen utama Evaluasi
Diri Kota/Kabupaten (EDK) sebagai dasar penyusunan program
peningkatan mutu pendidikan di wilayah tersebut.
Pedoman ini disusun dengan memperhatikan berbagai
peraturan dan produk hukum yang telah dikeluarkan oleh pemerintah.
Hal yang membedakannya barangkali terletak pada tujuan, ruang
lingkup, dan sasarannya. Tujuan pedoman ini adalah untuk memberi

1 | Page - B A H A N U J I P U B L I K TA H A P 1
pedoman bagi semua satuan pendidikan dalam mememenuhi SNP
dengan rincian langkah-langkah pemenuhan, personil yang dapat
dilibatkan, waktu atau durasi, dan hasil yang ditargetkan. Sasaran
utamanya adalah agar satuan pendidikan dapat mencapai SNP dalam
waktu yang terukur. Panduan yang bersifat rinci akan dimuat pada
panduan lainnya.
Akhirnya dengan adanya pedoman ini, kiranya semua pihak
dapat memanfaatkannya dengan baik terutama bagi para pemangku
kepentingan di satuan pendidikan dan bagi semua pihak yang terlibat
dalam peningkatan mutu pendidikan di lingkungan pemerintah
daerahnya masing-masing. Terima kasih.

Jakarta, 2012

2 | Page - B A H A N U J I P U B L I K TA H A P 1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Rasional
B. Tujuan
C. Dasar Hukum
BAB II ACUAN MUTU PENDIDIKAN
A. Definisi Mutu Pendidikan
B. Siklus Mutu Pendidikan
C. Standar Nasional Pendidikan sebagai Acuan Mutu Pendidikan

BAB III PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN PADA TINGKAT SATUAN


PENDIDIKAN
A. Tujuan Penjaminan Mutu Pendidikan
B. Prinsip Penjaminan Mutu Pendidikan di Satuan Pendidikan
C. Tugas Pokok dan Fungsi Satuan Pendidikan dalam Penjaminan
Mutu Pendidikan
D. Tahapan Kegiatan Penjaminan Mutu Pendidikan di Satuan
Pendidikan
E. Tahapan dan waktu Pencapaian Mutu Pendidikan pada Setiap
SNP

BAB IV PELEMBAGAAN PENJAMINAN MUTU PADA TINGKAT SMK/MAK


A. Pelembagaan Penjaminan Mutu Pendidikan di tingkat
Pemerintah, Pemerintah Provinsi, Pemerintah kabupaten/kota,
Penyelenggara, dan Masyarakat
B. Pelembagaan Penjaminan Mutu Pendidikan pada Tingkat Satuan
Pendidikan

BAB V PENUTUP

3 | Page - B A H A N U J I P U B L I K TA H A P 1
BAB I
PENDAHULUAN

A. Rasional
Penjaminan mutu pendidikan adalah serentetan proses dalam
sistem yang saling berkaitan untuk mengumpulkan, menganalisis dan
melaporkan data tentang program atau kegiatan pendidikan dalam
mencapai mutu pendidikan. Proses penjaminan mutu diawali dari
mengidentifikasi aspek pencapaian dan prioritas peningkatan,
penyediaan data sebagai dasar perencanaan dan pengambilan
keputusan serta membantu membangun budaya peningkatan mutu
berkelanjutan. Pencapaian mutu pendidikan untuk pendidikan dasar
dan menengah dikaji berdasarkan delapan standar nasional
pendidikan dari Badan Standar nasional Pendidikan (BSNP).
Penjaminan mutu secara langsung tentu saja memiliki kontribusi
terhadap peningkatan mutu pendidikan.
Penjaminan dan peningkatan mutu pendidikan pada pendidikan
dasar dan menengah di Indonesia berkaitan dengan tiga aspek utama
yaitu: (1) pengkajian mutu pendidikan, (2) analisis dan pelaporan
mutu pendidikan, dan (3) peningkatan mutu dan penumbuhan budaya
peningkatan mutu yang berkelanjutan. Khususnya pada aspek
pertama, secara sederhana diartikan bahwa dalam aspek pengkajian
mutu pendidikan di dalamnya perlu ada pemetaan dan penetapan
langkah yang perlu dilakukan untuk pencapaian mutu. Kegiatan
pemetaan salah satunya melalui Evaluasi Diri Sekolah (EDS) dan
instrumen lain yang dapat menambah informasi tentang profil
sekolah. Adapun kegiatan penetapan langkah pencapaian mutu
adalah rencana sistematis, rasional, dan terukur serta dirumuskan

4 | Page - B A H A N U J I P U B L I K TA H A P 1
oleh satuan pendidikan untuk memenuhi pencapaian mutu
pendidikan.
Untuk mencapai mutu, ternyata tidak setiap satuan pendidikan
mampu melakukannya. Banyak faktor yang menjadi kendala dan
penghambat sehingga mereka tidak mampu melakukannya.
Berdasarkan hasil penelitian secara mendalam, salah satu sebabnya
adalah karena budaya penjaminan mutu di satuan pendidikan relatif
sangat lemah. Secara operasional, jika ingin membina budaya
penjaminan mutu di setiap satuan pendidikan maka dipandang perlu
memberi petunjuk atau panduan pencapaian mutu yang lebih rinci
yaitu berdasarkan pada pencapaian setiap komponen Standar
Nasional Pendidikan (SNP).
Hasil riset menunjukkan bahwa sekolah dan madrasah
merupakan pihak yang memberikan kontribusi terbesar terhadap
proses dan hasil penjaminan mutu dan peningkatan mutu pendidikan,
sedangkan masyarakat, penyelenggara pendidikan, dan pemerintah
daerah memberikan fasilitasi dalam pelaksanaan penjaminan mutu
tersebut. Oleh karena itu, sekolah dan madrasah perlu diberdayakan
dan didukung dalam usahanya menciptakan budaya mutu. Pihak
masyarakat perlu didorong agar secara aktif mendukung program
sekolah dan madrasah. Adapun pihak pemerintah daerah perlu
ditingkatkan upaya koordinasinya agar mereka menyusun program
dan penganggaran penjaminan mutu sebagai prioritas utamanya.

B. Tujuan
Tujuan umum penyusunan pedoman pemenuhan SNP pada
satuan pendidikan ini adalah untuk memberikan acuan bagi satuan
pendidikan dalam melaksanakan penjaminan mutu pendidikan secara

5 | Page - B A H A N U J I P U B L I K TA H A P 1
sinergis dan berkelanjutan melalui pemenuhan SNP oleh satuan
pendidikan.
Secara khusus pedoman ini bertujuan untuk:
1. memberi penjelasan tentang indikator esensial pada delapan
Standar Nasional Pendidikan yang diuraikan berdasarkan
argumentasi perlunya pemenuhan indikator esensial, langkah
pemenuhannya, waktu dan durasi implementasi
pemenuhannya, dan hasil yang dapat diukur.
2. mengatur peran dan tanggung jawab setiap unsur organisasi
pada satuan pendidikan dan pihak terkait lainnya untuk
mencapai mutu pendidikan berdasarkan acuan mutu delapan
Standar Nasional Pendidikan.
3. memberi petunjuk pengelolaan dan koordinasi penjaminan mutu
pendidikan yang diawali dari pemetaan mutu pendidikan
dengan berbagai penggunaan instrumen, pemenuhan standar
yang mengacu pada SNP atau Standar mutu pendidikan di atas
SNP, serta evaluasi mutu pendidikan.

C. Dasar Hukum
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4301),
2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2005 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4496),
3. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006
Tentang Standar Isi (SI),
4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia

6 | Page - B A H A N U J I P U B L I K TA H A P 1
Nomor 23 Tahun 2006 Tentang Standar Kompetensi Lulusan
Untuk Satuan Pendidikan Dasar Dan Menengah, dan
5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 12/2007 Tentang
Standar Pengawas Sekolah/Madrasah,
6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 13/2007 Tentang
Standar Kepala Sekolah/Madrasah,
7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 16/2007 Tentang
Standar Kualifikasi Akademik Dan Kompetensi Guru,
8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 19/2007 Tentang
Standar Pengelolaan Oleh Satuan Pendidikan Dasar Dan
Menengah,
9. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2007
Tentang Standar Penilaian Pendidikan,
10. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun
2007 Tentang Standar Sarana Dan Prasarana Untuk Sekolah
Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI), Sekolah Menengah
Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs), Dan Sekolah
Menengah Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA),
11. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 41 Tahun 2007
Tentang Standar Proses Untuk Satuan Pendidikan Dasar Dan
Menengah,
12. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun
2008 Tentang Standar Tenaga Administrasi Sekolah/Madrasah,
13. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 25/2008
Tentang Standar Tenaga Perpustakaan Sekolah/Madrasah,
14. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 26/ 2008
Tentang Standar Tenaga Laboratorium Sekolah/Madrasah,
15. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 27/2008
Tentang Standar Kualifikasi Akademik Dan Kompetensi

7 | Page - B A H A N U J I P U B L I K TA H A P 1
Konselor,
16. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 63 Tahun
2009 Tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan,
17. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 69 Tahun
2009 Tentang Standar Biaya Operasi Non Personalia Tahun
2009.

8 | Page - B A H A N U J I P U B L I K TA H A P 1
BAB II
ACUAN MUTU PENDIDIKAN

A. Definisi Mutu Pendidikan


Ada tiga konsep dasar yang perlu dibedakan dalam peningkatan
mutu yaitu kontrol mutu (quality control), jaminan mutu (quality
assurance) dan mutu terpadu (total quality). Kontrol mutu secara
historis merupakan konsep mutu yang paling tua. Kegiatannya
melibatkan deteksi dan eliminasi terhadap produk-produk gagal yang
tidak sesuai dengan standar. Tujuannya hanya untuk menerima
produk yang berhasil dan menolak produk yang gagal. Dalam dunia
pendidikan, kontrol mutu diimplementasikan dengan melaksanaan
ujian sumatif dan ujian akhir. Hasil ujian dapat dijadikan sebagai
bahan untuk kontrol mutu.
Jaminan mutu merupakan kegiatan yang bertujuan untuk
mencegah terjadinya kesalahan sejak awal proses produksi. Jaminan
mutu dirancang sedemikian rupa sehingga dapat menjamin proses
produksi agar dapat menghasilkan produk yang memenuhi spesifikasi
tertentu. Jaminan mutu adalah sebuah cara menghasilkan produk
yang bebas dari cacat dan kesalahan. Lanjutan dari konsep jaminan
mutu adalah Total Quality Management (TQM) yang berusaha
menciptakan sebuah budaya mutu dengan cara mendorong semua
anggota stafnya untuk dapat memuaskan para pelanggan. Dalam
konsep TQM pelanggan adalah raja. Inilah yang merupakan
pendekatan yang sangat populer termasuk dalam dunia pendidikan.
Sifat TQM adalah perbaikan yang terus menerus untuk memenuhi
harapan pelanggan.

9 | Page - B A H A N U J I P U B L I K TA H A P 1
Dalam TQM, mutu adalah kesesuaian fungsi dengan tujuan,
kesesuaian dengan spesifikasi dan standar yang ditentukan, sesuai
dengan kegunaannya, produk yang memuaskan pelanggan, sifat dan
karakteristik produk atau jasa yang memenuhi kebutuhan dan
harapan pelanggan. Sistem manajemen mutu pendidikan adalah
suatu sistem manajemen untuk mengarahkan dan mengendalikan
satuan pendidikan dalam penetapan kebijakan, sasaran, rencana dan
proses/prosedur mutu serta pencapaiannya secara berkelanjutan
(continous improvement).
Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan (SPMP) yang berlaku saat
ini bertumpu kepada tanggung jawab tiap pemangku kepentingan
pendidikan untuk menjamin dan meningkatkan mutu pendidikan.
Implementasi SPMP terdiri atas rangkaian proses/tahapan yang secara
siklik dimulai dari (1) pengumpulan data, (2) analisis data, (3)
pelaporan/pemetaan, (4) penyusunan rekomendasi, dan (5) upaya
pelaksanaan rekomendasi dalam bentuk program peningkatan mutu
pendidikan. Pelaksanaan tahapan-tahapan di atas dilaksanakan secara
kolaboratif antara satuan pendidikan dengan pihak-pihak lain yang
terkait sesuai dengan ketentuan yang berlaku (Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional Nomor 63 Tahun 2009 tentang Sistem Penjaminan
Mutu Pendidikan) yaitu penyelenggara satuan atau program
pendidikan, pemerintah kabupaten atau kota, pemerintah provinsi,
dan pemerintah.
SPMP berbasis pada data dan pemetaan yang valid, akurat, dan
empirik. Data yang dikumpulkan oleh sekolah dapat diperoleh dari
hasil akreditasi sekolah, sertifikasi guru, ujian nasional, dan profil
sekolah. Selain itu Evaluasi Diri Sekolah (EDS) merupakan instrumen
implementasi SPMP yang dilaksanakan oleh setiap satuan pendidikan
sebagai salah satu program akseleratif dalam peningkatan kualitas

10 | P a g e - B A H A N U J I P U B L I K TA H A P 1
pengelolaan dan layanan pendidikan (Instruksi Presiden Republik
Indonesia Nomor 1 Tahun 2010; Prioritas Nomor 2. Pendidikan).

B. Alur Penjaminan Mutu Pendidikan

Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan (SPMP) merupakan alur


siklus yang terpadu dan berkelanjutan. Siklus tersebut dapat
menyatukan dan mengarahkan pelaksanaan penjaminan mutu secara
internal dan eksternal. Adapun skema alur penjaminan mutu
pendidikan adalah sebagai berikut:

Gambar: Alur Siklus Penjaminan Mutu Pendidikan

Bagan alir di atas dapat diterangkan sebagai berikut:

11 | P a g e - B A H A N U J I P U B L I K TA H A P 1
1. Lingkaran besar merupakan siklus Penjaminan Mutu Pendidikan
(PMP) di sekolah. Kegiatan yang esensialnya terdiri dari lima
langkah yaitu pengembangan standar mutu, penetapan
standar, perencanaan pemenuhan, pemenuhan standar, dan
auidit/evaluasi.
2. Pada langkah pemenuhan standar, pihak sekolah tidak mampu
melakukannya sendiri karena banyak komponen yang bukan
merupakan kewenangannya dan perlunya ketentuan
standarisasi dari pihak eksternal. Oleh karena itu dalam
pemenuhan standar dan audit/evaluasi dibutuhkan pedoman
pemenuhan mutu yang mengacu pada Standar Nasional
Pendidikan (SNP).
3. Pedoman pemenuhan mutu menjadi acuan dalam melakukan
Monitoring Sekolah oleh Pemerintah daerah (MSPD). Kerangka
kegiatan MSPD juga didasarkan pada SNP dan hasil
Audit/evaluasi internal pihak sekolah. Hasil MSPD dapat
dijadikan peta mutu dan atau profil mutu yang dapat
digunakan untuk rencana intervensi pemerintah dan
pemerintah daerah.
4. Intervensi pemerintah dan pemerintah daerah meliputi semua
tahapan penjaminan mutu di sekolah sebagaimana terlihat
dalam lingkaran besar pada gambar di atas.
5. Ketika sinergitas kegiatan penjaminan mutu telah dilakukan
oleh sekolah di satu sisi dan intervensi pemerintah di pihak
lain, maka pada dasarnya sekolah layak mendapat status
terakreditasi.

C. Standar Nasional Pendidikan sebagai Acuan Mutu


Pendidikan
Acuan mutu yang digunakan untuk pencapaian atau pemenuhan
mutu pendidikan pada satuan pendidikan adalah Standar Nasional

12 | P a g e - B A H A N U J I P U B L I K TA H A P 1
Pendidikan (SNP) dan standar-standar lain yang disepakati oleh
kelompok masyarakat. Standar nasional pendidikan adalah standar
yang dibuat oleh pemerintah, sedangkan standar lain adalah standar
yang dibuat oleh satuan pendidikan dan/atau lembaga lain yang
dijadikan acuan oleh satuan pendidikan. Standar-standar lain yang
disepakati oleh kelompok masyarakat digunakan setelah SNP dipenuhi
oleh satuan pendidikan sesuai dengan kekhasan jalur, jenjang, dan
jenis pendidikan.
SNP sebagaimana yang diatur dalam Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan dan
peraturan perundangan lain yang relevan yaitu kriteria minimal
tentang sistem pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan
Republik Indonesia. SNP dipenuhi oleh satuan atau program
pendidikan dan penyelenggara satuan atau program pendidikan
secara sistematis dan bertahap dalam kerangka jangka menengah
yang ditetapkan dalam rencana strategis satuan atau program
pendidikan.
Terdapat delapan SNP yaitu:
1. Standar Isi
2. Standar Proses
3. Standar Kompetensi Lulusan
4. Standar Kompetensi Pendidik dan Tenaga Kependidikan
5. Standar Sarana dan Prasarana
6. Standar Pengelolaan
7. Standar Pembiayaan
8. Standar Penilaian

Delapan SNP di atas memiliki keterkaitan satu sama lain dan


sebagian standar menjadi prasyarat bagi pemenuhan standar yang

13 | P a g e - B A H A N U J I P U B L I K TA H A P 1
lainnya. Dalam kerangka sistem, komponen input sistem pemenuhan
SNP adalah Standar Kompetensi Pendidik dan Tenaga Kependidikan
(PTK), Standar Pengelolaan, Standar Sarana dan Prasarana (Sarpras),
dan Standar Pembiayaan. Bagian yang termasuk pada komponen
proses adalah Standar Isi, Standar Proses, dan Standar Evaluasi,
sedangkan bagian yang termasuk pada komponen output adalah
Standar Kompetensi Lulusan (SKL). Berikut ini disajikan kaitan antara
SNP.

Gambar: Kaitan antar Standar Nasional Pendidikan (SNP)

Setiap standar memiliki indikator ketercapaiannya dan setiap


indikator merupakan acuan mutu pendidikan di Indonesia. Berikut ini
adalah daftar indikator pemenuhan standar sebagai acuan mutu yang

14 | P a g e - B A H A N U J I P U B L I K TA H A P 1
harus diupayakan dipenuhi oleh setiap sekolah di berbagai jenjang
dan jenis pendidikan.

TABEL 1.
KOMPONEN, SUB-KOMPONEN DAN INDIKATOR
PEMENUHAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN (SNP) PADA JENJANG SD/MI

1. STANDAR ISI

No Komponen Sub Komponen Indikator Esensial


1 Kerangka dasar, dan 1.1. Pengembangan 1.1.1 Sekolah melaksanakan pengembangan
struktur kurikulum kurikulum kurikulum dengan melibatkan unsur
guru, konselor, kepala sekolah, komite
sekolah, dan nara sumber, dan pihak-
pihak lain yang terkait.
1.1.2 Sekolah, mengembangkan kurikulum
berdasarkan acuan dan prinsip-prinsip
pengembangan kurikulum dalam
Standar Isi.
1.2 Struktur kurikulum 1.2.1 Kurikulum sekolah mencakup kelima
kelompok mata pelajaran dengan
karakteristiknya masing-masing sesuai
dengan Standar Isi.
1.3. Beban belajar 1.3.1. Sekolah menerapkan beban belajar
sesuai dengan Standar Isi
1.4. Muatan Lokal 1.4.1 Kurikulum sekolah dibuat dengan
mempertimbangkan karakter daerah,
kebutuhan sosial masyarakat, kondisi
budaya, dan usia peserta didik.
2. Pengembangan diri 2.1 Layanan bimbingan dan 2.1.1 Sekolah melakukan kegiatan pelayanan
peserta didik konseling konseling yang diperuntukkan bagi
semua peserta didik yang berkenaan
dengan masalah diri pribadi dan
kehidupan sosial, belajar, dan
pengembangan karier peserta.didik
2.1.2 Sekolah melaksanakan kegiatan BK
secara terprogram, yang meliputi:
perencanaan, pelaksanaan, evaluasi,
dan tindak lanjut.
2.2 Kegiatan ekstra kurikuler 2.2.1 Sekolah melaksanakan kegiatan ekstra
kurikuler secara terprogram, yang
meliputi: perencanaan, pelaksanaan,
evaluasi, dan tindak lanjut.
2.2.2 Sekolah melaksanakan kegiatan ekstra
kurikuler bagi semua siswa sesuai
dengan minat dan bakat dan kondisi
sekolah

15 | P a g e - B A H A N U J I P U B L I K TA H A P 1
2. STANDAR PROSES

No Komponen Sub Komponen Indikator Esensial


1. Perencanaan 1.1. Kualitas silabus 1.1.1 Kegiatan untuk merencanakan
pembelajaan
1.1.2 Kepemilikan silabus
1.1.3 Komponen silabus
1.1.4 Keterkaitan antar komponen dalam silabus
1.2 Kualitas RPP 1.2.1 Kepemilikan RPP
1.2.2 Komponen RPP
1. 2.3 Keterkaitan antar komponen RPP
1.2.4 Keterkaitan RPP dengan silabus
1.2.5 Kelayakan kegiatan pembelajaran
1.3 Sumber Belajar 1.3.1 Ketersedian buku teks, buku panduan,
sumber belajar lain
1.3.2 Pemanfaatan buku teks, buku panduan,
sumber belajar lain
2. Pelaksanaan 2.1 Kualitas Pengelolaan 2.1.1 Pengelolaan kelas
Pembelajaran kelas
2.2 Pelaksanaan 2.2.1 Kesesuaian pelaksanaan pembelajaran
Pembelajaran dengan RPP untuk pendahuluan
2.2.2 Kesesuaian pelaksanaan pembelajaran
dengan RPP untuk inti
2.2.3 Kesesuaian pelaksanaan pembelajaran
dengan RPP untuk penutup
3 Pemantauan, 3.1 Pelaksanaaan 3.1.1 Pelaksanaan Pemantauan, Pengawasan,
Pengawasan, dan Pemantauan, dan Evaluasi (persiapan, proses,
Evaluasi Pengawasan, dan penilaian)
Evaluasi 3.1.2Tindak Lanjut

3. STANDAR KOMPETENSI LULUSAN

No Komponen Sub Komponen Indikator Esensial


1 Cerdas, berpengetahuan, 1.1 Percaya diri dan 1.1.1 Siswa memperoleh pengalaman belajar
berkepribadian, berakhlak bertanggung untuk menumbuhkan dan mengembangkan
mulia, serta siap hidup sikap percaya diri dan bertanggung jawab
mandiri dan mengikuti
pendidikan lebih lanjut
1.2 Biasa berbagai 1.2.1 Siswa memperoleh pengalaman belajar
sumber belajar melalui program pembiasaan untuk
mencari informasi/ pengetahuan lebih
lanjut dari berbagai sumber belajar
1.3 Berprestasi 1.3.1 Sekolah memiliki prestasi yang
ditunjukkan dengan tingkat kelulusan
dan rata-rata nilai US/UN yang tinggi

16 | P a g e - B A H A N U J I P U B L I K TA H A P 1
1.4 Produktif dan 1.4.1 Siswa memperoleh pengalaman belajar
bertanggung jawab untuk mengenal pemanfaatan lingkungan
secara produktif dan bertanggung jawab
1.5 Biasa hidup bersih, 1.5.1 Siswa memperoleh pengalaman belajar
sehat, bugar, aman, yang menunjukkan kebiasaan hidup
dan sportif bersih, sehat, bugar dan aman
1.6 Siap melanjutkan 1.6.1 Siswa memperoleh pengalaman belajar
ke jenjang agar mampu menguasai pengetahuan
pendidikan yang untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan
lebih yang lebih tinggi
1.7 Berkomunikasi 1.7.1 Siswa memperoleh pengalaman dalam
secara efektif dan berkomunikasi baik lisan maupun tulisan
santun secara efektif dan santun
2 Beriman dan bertakwa 2.1 Melaksanakan 2.1.1 Siswa memperoleh pengalaman belajar
kepada Tuhan Yang ajaran agama untuk melaksanakan ajaran agama dan
Maha Esa serta akhlak mulia
berakhlak mulia
2.2 Berakhlak mulia 2.2.1 Siswa memiliki pengetahuan, sikap, dan
perilaku yang baik setelah belajar akhlak
mulia sesuai ajaran agama yang
dianutnya
3 Memiliki rasa kebangsaan 3.1 Menghargai 3.1.1 Siswa memperoleh pengalaman belajar
dan cinta tanah air keberagaman untuk menghargai keberagaman agama,
bangsa, suku, ras, dan golongan sosial
ekonomi.
3.2 Menegakkan aturan 3.2.1 Siswa memperoleh pengalaman belajar
untuk berpartisipasi dalam penegakan
aturan-aturan sosial.
3.3 Bekerjasama dan 3.3.1 Siswa memperoleh pengalaman belajar
tolong-menolong bekerjasama dalam kelompok, tolong-
menolong dan menjaga diri sendiri dalam
lingkungan keluarga dan teman sebaya
(hanya untuk SD).
3.4 Berpartisipasi siswa 3.4.1 Siswa memperoleh pengalaman belajar
dalam kehidupan yang dapat melibatkan partisipasi siswa
bermasyarakat dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara secara
demokratis dalam wadah NKRI.
3.5 Cinta dan bangga 3.5.1 Siswa memperoleh pengalaman belajar
terhadap bangsa, yang dapat menunjukkan kecintaan dan
negara dan tanah air kebanggaan terhadap bangsa, negara
Indonesia dan tanah air Indonesia.
4 Berfikir logis dan analisis 4.1 Belajar iptek secara 4.1.1 Siswa memperoleh pengalaman belajar
efektif iptek secara efektif.
4.2 Mengenali dan 4.2.1 Siswa memperoleh pengalaman belajar
menganalisis gejala untuk mengenali dan menganalisis gejala
alam dan social alam dan sosial.

17 | P a g e - B A H A N U J I P U B L I K TA H A P 1
5 Memiliki rasa seni dan 5.1 Mengekspresikan 5.1.1 Siswa memperoleh pengalaman
memahami budaya seni dan budaya mengekspresikan diri melalui kegiatan
seni dan budaya.
6 Sehat jasmani dan rohani 6.1 Bugaran jasmani 6.1.1 Mengembangkan dan memelihara
serta sportif serta hidup sehat kebugaran jasmani serta pola hidup
sehat
6.2 Menjaga tubuh serta 6.2.2 Siswa memahami perawatan tubuh serta
lingkungan lingkungan, mengenal berbagai penyakit
dan cara pencegahannya serta menjauhi
narkoba

4. STANDAR KOMPETENSI PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN (PTK)

No Komponen Sub Komponen Indikator Esensial


1 Guru 1.1 Kualifikasi guru 1.1.1 Guru mempunyai kualifikasi minimal
1.1.2. Jumlah guru memenuhi persyaratan
minimal
1.2 Kompetensi guru 1.2.1 Guru mempunyai kompetensi yang
dipersyaratkan
2 Tenaga kependidikan 2.1 Kualifikasi tenaga 2.1.1 Kepala sekolah mempunyai kualifikasi
kependidikan pendidikan minimal
2.1.2 Tenaga administrasi mempunyai kualifikasi
pendidikan minimal
2.1.3 Tenaga perpustakaan mempunyai
kualifikasi pendidikan minimal
2.1.4 Sekolah mempunyai penjaga sekolah
2.2 Kompetensi tenaga 2.2.1 Kepala sekolah mempunyai kompetensi
kependidikan yang dipersyaratkan
2.2.2 Tenaga perpustakaan mempunyai
kompetensi yang dipersyaratkan

5. STANDAR SARANA PRASARANA

No Komponen Sub Komponen Indikator Esensial


1 Lahan 1.1 Luas lahan 1.1.1 Luas lahan sekolah sesuai dengan SNP
m2/Siswa, Jumlah
Rombongan belajar,
Siswa, Guru
2 Ruang Kelas 2.1 Perabot yang dimiliki 2.1.1 Perabot yang dimiliki ruang kelas sesuai
ruang kelas dengan SNP
3 Kondisi ruang kelas 3.1 Kelayakan/ 3.1.1 Kelayakan/kenyaman ruang kelas untuk
kenyamanan ruang belajar
kelas untuk belajar
4 Ruang Perpustakaan 4.1 Buku perpustakaan 4.1.1 Buku perpustakaan sesuai dengan standar

18 | P a g e - B A H A N U J I P U B L I K TA H A P 1
No Komponen Sub Komponen Indikator Esensial
yang berlaku
5 Perabotan perpustakaan 5.1 Ketersediaan 5.1.1 Ketersediaan peralatan multimedia di
peralatan multimedia ruang perpustakaan
6 Kondisi ruang 6.1 Kelayakan/ 6.1.1 Kelayakan/kenyamanan ruang
perpustakaan kenyamanan ruang perpustakaan untuk belajar
perpustakaan untuk
belajar
7 Laboratorium/ Bengkel 7.1 Peralatan pendidikan 7.1.1 Peralatan pendidikan di laboratorium IPA
di laboratorium IPA lengkap
7.2 Peralatan pendidikan 7.2.1 Peralatan pendidikan di laboratorium
di laboratorium Fisika Fisika lengkap
7.3 Peralatan pendidikan 7.3.1 Peralatan pendidikan di laboratorium kimia
di laboratorium Kimia lengkap
7.4 Peralatan pendidikan 7.4.1 Peralatan pendidikan di laboratorium
di laboratorium biologi lengkap
Biologi
7.5 Peralatan pendidikan 7.5.1 Peralatan pendidikan di laboratorium
di laboratorium bahas lengkap
Bahasa
7.6 Peralatan pendidikan 7.6.1 Peralatan pendidikan di laboratorium IPS
di laboratorium IPS lengkap
7.7 Peralatan pendidikan 7.7.1 Peralatan pendidikan di laboratorium TIK
di laboratorium TIK lengkap
7.8 Peralatan kerja di 7.8.1 Peralatan kerja di ruang bengkel lengkap
ruang bengkel
8 Ruang Kerja Pimpinan 8.1 Kelayakan/ 8.1.1 Kelayakan ruang kerja pimpinan
kenyamanan ruang
kerja pimpinan
8.2 Kelengkapan sarana 8.1.2 Kelengkapan sarana ruang kerja pimpinan
ruang kerja pimpinan
9 Ruang Kerja Guru 9.1 Kelayakan/ 9.1.1 Kelayakan ruang kerja guru
kenyamanan ruang
kerja guru
9.2 Kelengkapan sarana 9.2.1 Kelengkapan saran ruang kerja guru
kerja guru
10 Tempat Ibadah 10.1 Kelayakan/ 10.1.1 Kelayakan/kenyamanan ruang ibadah
kenyamanan ruang
ibadah
10.2 Kelengkapan 10.2.1 Kelengkapan sarana ruang ibadah
sarana ruang
ibadah
11 Ruang Jamban 11.1 Kelayakan/ 11.1.1 Kelayakan/kenyamanan ruang jamban
kenyamanan
jamban
11.2 Kelengkapan 11.2.1 Kelengkapan sarana jamban
sarana jamban
12 Ruang UKS 12.1 Kelayakan/ 12.1.1 Kelayakan/kenyamanan ruang UKS

19 | P a g e - B A H A N U J I P U B L I K TA H A P 1
No Komponen Sub Komponen Indikator Esensial
kenyamanan ruang
UKS
12.2 Kelengkapan 12.2.1 Kelengkapan sarana ruang UKS
sarana ruang UKS
13 Ruang Konseling 13.1 Kelayakan/ 13.1.1 Kelayakan/kenyamanan ruang konseling
kenyamanan ruang
konseling
13.2 Kelengkapan 13.2.1 Kelengkapan sarana ruang konseling
sarana konseling
14 Tempat bermain/OR 14.1 Kelayakan/ 14.1.1 Kelayakan/kenyamanan tempat
kenyamanan bermain/OR
tempat bermain/OR
14.2 Kelengkapan 14.2.1 Kelengkapan sarana tempat bermain/OR
sarana tempat
bermain/OR
15 Ruang Sirkulasi 15.1 Kelayakan/ 15.1.1 Kelayakan/kenyamanan ruang sirkulasi
kenyamanan ruang
sirkulasi
15.2 Kelengkapan 15.2.1 Kelengkapan sarana ruang sirkulasi
sarana ruang
sirkulasi/
penghubung antar
bangunan
16 Pencemaran 16.1 Pencemaran 16.1.1 Pencemaran lingkungan
lingkungan
16.2 Kelengkapan 16.2.1 Kelengkapan sarana drainase,
sarana drainase, pembuangan limbah, pepohonan
pembungan limbah, (perindang)
perindang

6. STANDAR PENGELOLAAN

No Komponen Sub Komponen Indikator Esensial


1 Perencanaan Program 1.1 Sosialisasi visi, misi 1.1.1 Sosialisasi visi, misi dan tujuan sekolah
dan tujuan sekolah dilakukan kepada semua warga sekolah.
1.1.2 Warga sekolah memahami visi, misi dan
tujuan sekolah
1.1.3 Sosialisasi KTSP sekolah dilakukan
kepada semua warga sekolah
1.2 Kepemilikan rencana 1.2.1 Sekolah memiliki dokumen rencana kerja
kerja sekolah sekolah dalam bentuk RKS (Rencana
Kerja Sekolah 4-tahunan) dan RKA-S
(Rencana Kegiatan dan Anggaran
Sekolah) atau rencana kerja tahunan)
1.2.2 Penyusunan rencana kerja sekolah (RKS)
memperhatikan pertimbangan Komite

20 | P a g e - B A H A N U J I P U B L I K TA H A P 1
Sekolah, disetujui oleh Dewan Pendidik,
dan disahkan berlakunya oleh Dinas
Pendidikan kab/kota atau oleh
penyelenggara sekolah bagi sekolah
swasta
1.2.3 Rencana kerja sekolah mendukung
pengembangan karir guru
1.3 Program peningkatan 1.3.1 Sekolah melaksanakan program
mutu sekolah peningkatan mutu sekolah
1.3.2 Penyusunan program peningkatan mutu
sekolah mendasarkan pada: hasil evaluasi
diri, hasil akreditasi sekolah, dan hasil
kelulusan siswa.
2 Pelaksanaan Rencana 2.1 Realisasi visi dan misi 2.1.1 Sekolah merealisasikan visi dan misi ke
Kerja ke dalam rencana kerja dalam pelaksanaan kegiatan
sekolah pembelajaran, pengelolaan PTK, dan
Pelaksanaan kegiatan kesiswaan.
2.2 Sekolah menyusun 2.2.1 Sekolah menyusun pedoman-pedoman
pedoman pengelolaan pengelolaan sekolah
sekolah
2.3 Sekolah menciptakan 2.3.1 Budaya dan lingkungan sekolah kondusif
lingkungan yg kondusif untuk pembelajaran.
untuk kegiatan
pembelajaran
2.4 Sekolah menyediakan 2.4.1 Warga sekolah dapat mengakses laporan
akses laporan pengelolaan keuangan sekolah secara
pengelolaan keuangan transparan dan akuntabel
sekolah secara
transparan dan
akuntabel
2.5 Sekolah menjalin 2.5.1 Sekolah menjalin kemitraan dengan
kemitraan dengan lembaga lain untuk mendukung
lembaga lain implementasi rencana kerja sekolah
3 Pengawasan dan 3.1 Sekolah melakukan 3.1.1 Sekolah melakukan evaluasi rencana kerja
Evaluasi evaluasi rencana kerja sekolah minimal 1 kali per tahun
sekolah 2 kali setahun
3.1.2 Program supervisi dan evaluasi meliputi:
pemantauan, evaluasi dan tindak lanjut
3.2 Sekolah melakukan 3.2.1 Sekolah mensosialisasikan laporan hasil
sosialisasi hasil pelaksanaan program sekolah
pelaksanaan program
sekolah
3.2.2 Sekolah melakukan tindak lanjut hasil
evaluasi pelaksanaan program/kegiatan
sekolah.
3.3 Kepala sekolah 3.3.1 Sekolah melakukan evaluasi
melakukan evaluasi pendayagunaan pendidik pada setiap
pendayagunaan akhir semester

21 | P a g e - B A H A N U J I P U B L I K TA H A P 1
pendidik
3.3.2 Sekolah melakukan evaluasi
pendayagunaan tenaga kependidikan
pada setiap akhir semester
3.4 Sekolah sudah 3.4.1 Sekolah mengikuti akreditasi oleh BAN-SM
melakukan akreditasi untuk menentukan status akreditasi
sesuai dengan sekolah
peraturan yang berlaku
3.5 Pelibatan /Partisipasi 3.5.1 Guru dilibatkan dalam perumusan visi, misi
Warga sekolah dan tujuan, serta penyusunan rencana
kerja sekolah.
3.6 Kepala sekolah 3.6.1 Sesuai kompetensinya kepala sekolah
menerapkan dapat dijadikan teladan bagi semua warga
kepemimpinan yang sekolah
efektif
3.6.2 Kepemimpinan sekolah mampu
menerapkan cirri-ciri kepemimpinan yang
efektif.
4 Sistem informasi 4.1 Sekolah menerapkan 4.1.1 Warga sekolah, mudah mengakses
manajemen sistem informasi informasi dan pengaduan terkait dengan
manajemen yang pengelolaan sekolah.
mudah diakses oleh
warga sekolah

7. STANDAR PEMBIAYAAN

No Komponen Sub Komponen Indikator Esensial


1 Penyusunan Program 1.2. RAPBS dan RAKS 1.2.1. Ada unsur masyarakat yang
Pembiayaan disusun bersama- berpartisipasi dalam rapat penetapan
sama dengan Komite besaran pembiayaan yang harus
Sekolah dan ditanggung oleh orang tua murid
mempertimbangkan
kemampuan ekonomi
orang tua siswa
2 Penetapan besaran 2.1. Besaran Standar 2.1.1. Besaran biaya operasi nonpersonalia
biaya operasi non Biaya Operasi dihitung berdasarkan standar biaya per
personalia, ATS dan Nonpersonalia sekolah/program keahlian
BAHP
2.1.2. Besaran biaya operasi nonpersonalia
dihitung berdasarkan standar biaya per
rombongan belajar
2.1.3. Besaran biaya operasi nonpersonalia
dihitung berdasarkan standar biaya per
peserta didik
2.1.4. Sekolah menghitung besaran persentase
minimum biaya ATS berdasarkan standar
pembiayaan

22 | P a g e - B A H A N U J I P U B L I K TA H A P 1
2.1.5. Sekolah menghitung besaran persentase
minimum biaya BAHP berdasarkan
standar pembiayaan
2.2. Realisasi Besaran 2.2.1. Sekolah menghitung besaran biaya
Pembiayaan selain operasi selain biaya operasi non
Operasi Non personalia, ATS dan BAHP
personalia, ATS dan
BAHP
2.3. Realisasi 2.3.1. Kemudahan mengakses dokumen
Pengelolaan pengelolaan pembiayaan sekolah
Pembiayaan Operasi
Nonpersonalia
2.4. Realisasi Perolehan 2.4.1. Besaran peroleh dana yang berrsumber
Dana Pembiayaan dari Pemerintah Pusat, Pemerintah
Sekolah Propinsi, Pemerintah Kabupaten/Kota,
orang tua siswa, dan masyarakat
3 Pelaporan Pengelolaan 3.1. Dokumen Laporan 3.1.1. Sekolah menyusun laporan pengelolaan
Program Pembiayaan Pembiayaan Operasi pembiayaan
Nonpersonalia
3.1.2. Kemudahan akses terhadap laporan
pengelolaan keuangan

8. STANDAR PENILAIAN

No Komponen Sub Komponen Indikator Esensial


1 Teknik, mekanisme dan 1.1. Teknik-teknik 1.1.1.Guru membuat rancangan penilaian yang
prosedur penilaian penilaian menggunakan berbagai teknik penilaian,
misal tes untuk prestasi belajar,
pengamatan untuk perilaku, lembar
penilaian untuk proses pencapaian
kompetensi
1.2. Prosedurpenillaian 1.2.1.Guru menyusun instrumen yang
memenuhi syarat substansi, konstruksi,
dan bahasa
1.2.2.Satuan pendidikan melakukan validitas
empiric terhadap instrument penilaian
1.2.3. Satuan pendidikan memiliki instrumen
yang berkualitas
2 Pelaksanaanpenilaian 2.1. Penilaian oleh 2.1.1. Siswa menerima informasi hasil ulangan
pendidik harian
2.1.2.Guru menyampaikan hasil penilaian akhir
kepada peserta didik dalam bentuk satu
nilai disertai deskripsi
2.1.3.Guru memberikan remidi pada siswa yang
belum mencapai KKM
2.1.4.Guru menggunakan berbagai teknik

23 | P a g e - B A H A N U J I P U B L I K TA H A P 1
penilaian untuk menilai hasil belajar
kognitif, keterampilan, dan afektif
2.1.5.Guru menggunakan berbagai teknik untuk
menilai hasil belajar kognitif siswa
2.1.7.Guru mengolah/ menganalisis hasil
penilaian untuk mengetahui kemajuan dan
kesulitan belajar siswa
2.1.8. Guru memanfaatkan hasil penilaian
2.1.9.Setiap akhir semester, guru melaporkan
hasil penilaian
2.1.10.Guru melaporkan hasil penilaian akhlak
kepada guru agama
2.1.11.Guru melaporkan hasil penilaian
kepribadian kepada guru PKN
2.2. Penilaian oleh 2.2.1. Satuan pendidikan mengadakan rapat
sekolah dewan guru untuk menentukan nilai akhir
peserta didik (termasuk kenaikan kelas
dan kelulusan)
2.2.2.Satuan pendidikan melaksanakan: kriteria
kenaikan kelas, KKM
2.2.3. Satuan pendidikan melaporkan hasil
penilaian setiap akhir semester kepada
semua orangtua/wali siswa.
2.3. Penilaian oleh 2.3.1.Satuan pendidikan memanfatkan hasil UN
Pemerintah untuk seleksi masuk,
2.3.2. Satuan pendidikan memiliki rata-rata UN
setinggi UN SSN
2.3.3. Satuan pendidikan memanfaatkan hasil
analisis daya serap
3 Pemantauan penilaian 3.1.Pemantauan 3.1.1.Pemantauan terahadap kualitas soal
yang berkualitas dan penilaian yang
tindaklanjutnya berkualitas
3.1.2.Pemantauan terhadap pelaksanaan ujian

Satuan atau program pendidikan yang telah memenuhi SNP,


dapat mengembangkan standar yang lebih tinggi lagi yaitu berupa:
1. Standar mutu di atas SNP yang dapat diadopsi dan/atau
diadaptasi dari standar internasional.
2. Standar mutu di atas SNP yang berbasis pada keunggulan dan
spesifikasi tertentu.

24 | P a g e - B A H A N U J I P U B L I K TA H A P 1
BAB III
PENJAMINAN MUTU PADA TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

Penjaminan mutu pada tingkat satuan pendidikan yang


dimaksud dalam bab ini adalah upaya pemenuhan standar nasional
pendidikan oleh satuan pendidikan berdasarkan hasil pemetaan mutu
satuan pendidikan. Kegiatan ini dilakukan dengan cara
mengidentifikasi kekurangan sekolah dalam SNP. Identifikasi dilakukan
dengan menggunakan instrument evaluasi diri sekolah (EDS).
Berdasarkan hasil EDS kemudian dilihat lebih rinci saran upaya
pemenuhan yang dapat dilakukan oleh satuan pendidikan dalam bab
ini. Perlu dipertegas, bahwa upaya pemenuhan SNP oleh SD/MI yang
dibuat dalam manual ini merupakan upaya pembimbingan yang
memungkinkan untuk digunakan oleh sekolah, jika situasi dan
kondisinya sesuai dan memungkinkan untuk diimplementasikan oleh
sekolah. Namun demikian, sekolah dapat membuat upaya yang
berbeda dengan apa yang disarankan dalam manual ini sepanjang
upaya tersebut normatif dan tidak melanggar aturan yang berlaku.

A. Tujuan Penjaminan Mutu Pendidikan


Penjaminan mutu pendidikan berdasarkan Permen Nomor 63
Tahun 2009 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan adalah
kegiatan sistemik dan terpadu oleh satuan atau program pendidikan,
penyelenggara satuan atau program pendidikan, pemerintah daerah,
Pemerintah, dan masyarakat untuk menaikkan tingkat kecerdasan
kehidupan bangsa melalui pendidikan. Berdasarkan peraturan di atas,
tujuan akhir penjaminan mutu pendidikan adalah tingginya
kecerdasan kehidupan manusia dan bangsa sebagaimana dicita-
citakan oleh Pembukaan Undang-undang Dasar Negara Republik

25 | P a g e - B A H A N U J I P U B L I K TA H A P 1
Indonesia Tahun 1945 yang dicapai melalui penerapan SPMP. Adapun
tujuan antara pada penjaminan mutu pendidikan adalah
terbangunnya SPMP yang di dalamnya termasuk:
1. terbangunnya budaya mutu pendidikan formal, nonformal,
dan/atau informal;
2. pembagian tugas dan tanggung jawab yang jelas dan
proporsional dalam penjaminan mutu pendidikan formal
dan/atau nonformal pada satuan atau program pendidikan,
penyelenggara satuan atau program pendidikan, pemerintah
kabupaten atau kota, pemerintah provinsi, dan Pemerintah;
3. ditetapkannya secara nasional acuan mutu dalam penjaminan
mutu pendidikan formal dan/atau nonformal;
4. terpetakannya secara nasional mutu pendidikan formal dan
nonformal yang dirinci menurut provinsi, kabupaten atau kota,
dan satuan atau program pendidikan;
5. terbangunnya sistem informasi mutu pendidikan formal dan
nonformal berbasis teknologi informasi dan komunikasi yang
andal, terpadu, dan tersambung yang menghubungkan satuan
atau program pendidikan, penyelenggara satuan atau program
pendidikan, pemerintah kabupaten atau kota, pemerintah
provinsi, dan Pemerintah.
Berdasarkan pada ketentuan di atas, kegiatan penjaminan mutu
pendidikan pada lingkungan pendidikan formal dan jenjang pendidikan
dasar dan menengah secara umum meliputi kegiatan:
1. Pengisian evaluasi diri sekolah oleh satuan pendidikan. Proses
ini menghasilkan profil mutu sekolah;
2. Penyusunan rencana pemenuhan SNP atau rencana
peningkatan mutu sekolah, baik dalam kurun waktu jangka
menengah (4 tahunan) atau tahunan dalam bentuk rencana
kegiatan dan anggaran sekolah (RKAS);

26 | P a g e - B A H A N U J I P U B L I K TA H A P 1
3. Sekolah melaksanakan rencana pemenuhan SNP atau rencana
peningkatan mutu sekolah berdasarkan situasi dan kondisi
sekolah;
4. Kepala sekolah dan pihak terkait mengevaluasi proses
pememuhan SNP oleh satuan pendidikan atau kegiatan
peningkatan mutu yang dilakukan oleh sekolah. Dari proses ini,
sekolah mendapatkan informasi mengenai tingkat ketercapaian,
faktor pendukung dan penghambat upaya pemenuhan SNP;
5. Kepala sekolah dan pihak terkait melakukan perencanaan ulang
kegiatan pemenuhan SNP untuk kemudian dilakukan perbaikan
berkelanjutan.
Tahapan kegiatan ini dilakukan secara berulang. Pada waktu
sekolah sudah memenuhi SNP, sekolah harus meningkatkan standar
mutu sekolah di atas SNP.

C. Prinsip Penjaminan Mutu Pendidikan di Satuan Pendidikan


Sesuai dengan peraturan yang berlaku, penjaminan mutu
pendidikan dilakukan atas dasar prinsip:
1. berbasis pada hasil pemetaan,
2. terencana dan sistematis,
3. dalam kerangka waktu yang rasional dan pasti,
4. memiliki target capaian mutu yang jelas dan terukur,
5. terbuka dan disempurnakan secara berkelanjutan, serta
6. menghormati otonomi satuan pendidikan;

D. Tugas Pokok dan Fungsi Satuan Pendidikan dalam


Penjaminan Mutu Pendidikan
Satuan pendidikan merupakan pelaksana penjaminan mutu
memiliki tugas dan kewenangan sebagai berikut:

27 | P a g e - B A H A N U J I P U B L I K TA H A P 1
1. Melakukan evaluasi diri sebagai dasar perencanaan program
pemenuhan dan peningkatan mutu secara internal, dan sebagai
informasi bagi unit lain guna mendukung pemenuhan standar
mutu pendidikan.
2. Melaksanakan proses pemenuhan Standar Nasional Pendidikan
sebagai perwujudan dari penjaminan mutu pendidikan.
3. Menyusun pelaporan pemetaan mutu satuan pendidikan
kepada pemangku kepentingan di tingkay satuan pendidikan,
pengelola program, dan Dinas pendidikan Kabupaten/Kota.
4. Menyediakan data bagi pihak lain guna kepentingan akreditasi,
kebijakan peningkatan mutu pendidikan, fasilitasi, pemenuhan
standar, perencanaan program, dan audit kinerja.

E. Tahapan Kegiatan Penjaminan Mutu Pendidikan di Satuan


Pendidikan
Satuan pendidikan sebagai pelaksana penjaminan mutu
melakukan penjaminan mutu sesuai dengan tahapan-tahapan
sebagai berikut:

1. Pemetaan Mutu
Pemetaan mutu pendidikan di tingkat satuan pendidikan,
diartikan sebagai informasi tentang pencapaian delapan
standar nasional pendidikan, dimulai dengan:
a. Menjaring dan mengumpulkan informasi mutu pendidikan
pada tingkatsatuan pendidikan, dengan tahapan sebagai
berikut:
1) Membentuk tim untuk penjaringan atau pengumpulan
data mutu pendidikan atau data pencapaian delapan
standar nasional pendidikan.

28 | P a g e - B A H A N U J I P U B L I K TA H A P 1
2) Mengisi instrument untuk menjaring data tentang mutu
pendidikan seperti instrument Evaluasi Diri Sekolah
(EDS).
3) Memasukan data dari instrument ke format data mutu
pendidikan;
4) Memelihara data yaitu mengecek kebenaran data mutu
pendidikan yang dilengkapi dengan bukti-bukti, dan
menjaga kemutahiran data.
5) Mengolah data mutu pendidikan menjadi informasi mutu
pendidikan di tingkat satuan pendidikan, untuk dijadikan
dasar dalam penyusunan Rencana Pengembangan
Sekolah (RPS);
6) Menyiapkan data mutu pendidikan kepada unit/instansi
yang memerlukan untuk membantu pengembangan
satuan pendidikan;
7) Menyampaikan data mutu pendidikan pada tingkat
satuan pendidikan kepada penyelenggara sekolah ke
dinas pendidikan kabupaten/kota; MA ke kementrian
agama kabupaten/kota).
b. Menyusun profil mutu SD/MI dengan tahapan berikut:
1) Satuan Pendidikan menentukan acuan mutu pendidikan
sebagai acuan atau patok duga (benchmark), baik
Standar Pelayanan Minimal dan atau Standar Nasional
Pendidikan.
2) Mengolah data mutu pendidikan menjadi profil mutu
pendidikan pada tingkat satuan pendidikan.
3) Profil mutu pendidikan pada tingkat satuan pendidikan
berisi kesenjangan antara keadaan nyata posisi setiap
Standar di satuan pendidikan dengan 8 Standar Nasional
Pendidikan;
4) Menyampaikan laporan profil mutu pendidikan pada
tingkat satuan pendidikan kepada dinas pendidikan

29 | P a g e - B A H A N U J I P U B L I K TA H A P 1
kabupaten/kota; MA ke kementrian agama
kabupaten/kota.

2. Pemenuhan Standar Nasional Pendidikan


a. Menggunakan profil mutu pendidikan sebagai dasar
penyusunan program peningkatan mutu pendidikan atau
upaya pemenuhan standar mencapai standar yang
dijadikan acuan, dan tertuang dalam Rencana Kegiatam
Sekolah (4 tahunan) dan/atau RKAS. Minimal berisi
komponen standar yang akan dipenuhi oleh satuan
pendidikan dan komponen yang akan diusulkan
pemenuhannya oleh penyelenggara pendidikan dan/atau
pemerintah kabupaten/kota, provinsi, dan pemerintah.
b. Melakukan perbaikan mutu pendidikan atau upaya
pemenuhan standar mencapai standar yang dijadikan
acuan berdasarkan program yang telah direncanakan (RKS
atau RKAS).

3. Pemantauan
a. Pemantauan dilakukan oleh satuan pendidikan dengan cara
pengecekan keterlaksanaan pemenuhan standar, dan
mencatat penyebab berbagai kendala dalam pemenuhan
standar.
b. Melakukan penilain internal terhadap pelaksanaan program
peningkatan mutu pendidikan.

4. Pelaporan
a. Menuliskan pelaksanaan peningkatan mutu atau
pemenuhan stndar pada tahun berjalan, dan menjadi
dasar untuk penyusunan program untuk tahun berikutnya.
b. Menyampaikan laporan ke Dinas Pendidikan
Kabupaten/kota, atau provinsi/pusat untuk dijadikan bahan

30 | P a g e - B A H A N U J I P U B L I K TA H A P 1
menyusun program peningkatan mutu atau pemenuhan
standar pada satuan pendidikan yang menjadi binaannya.
c. Melakukan pemutakhiran data mutu pendidikan setelah
pelaksanaan program peningkatan mutu.

5. Pengembangan Standar di atas SNP


Satuan pendidikan yang telah mencapai atau memenuhi
standar tertentu sebagai acuan mutu pendidikan ini dapat
mengembangkan ke standar yang lebih tinggi. Sebagai contoh,
dari SNP menjadi SNP plus atau standar lainnya sebagai acuan
mutunya yang sesuai dengan kemampuan dan visi satuan
pendidikan.

31 | P a g e - B A H A N U J I P U B L I K TA H A P 1
1. Menjaring dan mengumpulkan informasi mutu pendidikan
Pemetaan Mutu pada tingkat satuan pendidikan
2. Menyusun profil mutu pendidikan pada tingkat satuan
pendidikan

1. Menggunakan profil mutu pendidikan untuk dasar


penyusunan program peningkatan mutu pendidikan atau
upaya pemenuhan standar mencapai standar yang dijadikan
Pemenuhan
acuan, dan tertuang dalam Rencana Kerja Sekolah (4
Standar
tahunan) dan/atau Rencana Kerja dan Anggaran Sekolah
Nasional
(RKAS)
Pendidikan
2. Melakukan perbaikan mutu pendidikan atau upaya
pemenuhan standar mencapai standar yang dijadikan acuan
berdasarkan program yang telah direncanakan (RKS atau

Melakukan penilain internal terhadap pelaksanaan program


Pemantauan peningkatan mutu pendidikan

a. Menuliskan pelaksanaan peningkatan mutu atau


pemenuhan standar pada tahun berjalan, dan menjadi dasar
untuk penyusunan program untuk tahun berikutnya.
b. Menyampaikan laporan ke Dinas Pendidikan
Kabupaten/kota, atau provinsi/pusat untuk dijadikan bahan
Pelaporan menyusun program peningkatan mutu atau pemenuhan
standar pada satuan pendidikan yang menjadi binaannya.
c. Melakukan pemutakhiran data mutu pendidikan setelah
pelaksanaan program peningkatan mutu.

Satuan pendidikan yang telah mencapai atau memenuhi


Pengembangan standar tertentu sebagai acuan mutu pendidikan dapat
Standar di atas mengembangkan ke standar yang lebih tinggi.
SNP

Gambar: Tahapan Kegiatan Penjaminan Mutu Pendidikan di Satuan


Pendidikan

32 | P a g e - B A H A N U J I P U B L I K TA H A P 1
F. Tahapan dan Waktu Pencapaian Mutu Pendidikan pada
setiap SNP
Pada bagian ini dijelaskan tahapan dan waktu pencapaian mutu
pendidikan pada satuan pendidikan dengan mengacu pada setiap SNP.
Berikut adalah tabel tahapan dan waktu pemenuhan SNP.

33 | P a g e - B A H A N U J I P U B L I K TA H A P 1
TABEL LANGKAH PEMENUHAN SNP PADA SMP/MTS

1. STANDAR ISI

INDIKATOR
WAKTU/DURASI
PEMENUHAN ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR LANGKAH PEMENUHAN PERSONIL HASIL
PEMENUHAN
STANDAR ISI
Sekolah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Melakukan sosialisasi tentang Guru, konselor, kepala Awal tahun Tersedianya Dokumen
melaksanakan (KTSP) merupakan kurikulum yang kebijakan KTSP. sekolah, komite KTSP (buku I)
pengembangan memiliki prinsip otonomi yang menuntut Melakukan rapat koordinasi untuk sekolah, nara sumber,
kurikulum dengan partisipasi warga sekolah dan semua menyusun KTSP dan pihak-pihak lain
melibatkan unsur stakeholder pada tingkat satuan Menyusun draft KTSP oleh 2 3 yang terkait.
guru, konselor, pendidikan. Arah dan kebijakan KTSP orang guru yang memiliki wawasan
kepala sekolah, serta keberhasilannya ditentukan oleh tentang KTSP
komite sekolah, dan kerjasama semua pihak yang terkait Melaksanakan musyawarah untuk
nara sumber, dan mengambil keputusan tentang isi dan
pihak-pihak lain yang struktur KTSP.
terkait. Hasil keputususan ditinjau kembali di
setiap awal tahun.
Sekolah, Standar isi merupakan bagaian inti dari Melakukan analisis terhadap standar Guru, Wakasek Setiap awal Tersedianya Dokumen
mengembangkan struktur kurikulum (KTSP) yang isi Kurikulum (atau Tim semester KTSP (buku I)
kurikulum ditampilkan dalam bentuk mata Melakukan analisis kebutuhan untuk Pengembang Terjaminnya relevansi
berdasarkan acuan pelajaran sesuai standar yang berlaku pengembangan KTSP yang relevan Kurikulum), dan Kepala antara visi, misi, tujuan,
dan prinsip-prinsip dan muatan lokal. Pengembangan mata dengan visi dan misi sekolah, Sekolah dan struktur mata
pengembangan pelajaran diuraikan dalam bentuk silabus pembiayaan, dan kondisi lingkungan pelajaran yang
kurikulum dalam dan RPP. Menetapkan kebijakan tentang diberikan.
Standar Isi. struktur kurikulum (susunan mata
pelajaran, jumlah jam pelajaran,
jadwal, dan tenaga pendidik).
Merencanakan pencapaian tujuan
sekolah sesuai visi dan misinya
dipertimbangkan dari formasi atau
struktur mata pelajaran yang akan
disampaikan

34 | P a g e - B A H A N U J I P U B L I K TA H A P 1
INDIKATOR
WAKTU/DURASI
PEMENUHAN ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR LANGKAH PEMENUHAN PERSONIL HASIL
PEMENUHAN
STANDAR ISI
Kurikulum sekolah Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun Kajian terhadap Peraturan Pemerintah Kepala Sekolah, Guru, Setiap awal Tersedianya Dokumen
mencakup kelima 2005 tentang Standar Nasional Nomor 19 Tahun 2005 tentang Wakasek Kurikulum semester KTSP (buku I)
kelompok mata Pendidikan pasal 6 ayat (1) menyatakan Standar Nasional Pendidikan. (atau Tim Pengembang Terjaminnya relevansi
pelajaran dengan bahwa kurikulum untuk jenis pendidikan Memasukkan lima kelompok mata Kurikulum). antara visi, misi, dan
karakteristiknya umum, kejuruan, dan khusus pada pelajaran pada kerangka KTSP yang tujuan dengan indikator
masing-masing jenjang pendidikan dasar dan menengah dibuat. pencapaian dari lima
sesuai dengan terdiri atas kelompok mata pelajaran Menetapkan sebaran jumlah jam kelompok mata
Standar Isi. agama dan akhlak mulia; kelompok mata pelajaran untuk lima kelompok mata pelajaran.
pelajaran kewarganegaraan dan pelajaran sesuai dengan visi dan misi Tersosialisasinya tujuan
kepribadian; kelompok mata pelajaran sekolah dengan tetap sesuai dengan kelompok mata
ilmu pengetahuan dan teknologi; ketentuan dan rambu-rambu yang pelajaran yang relevan
kelompok mata pelajaran estetika; berlaku dengan visi dan misi
kelompok mata pelajaran jasmani, Mendiskusikan indikator pencapaian sekolah
olahraga dan kesehatan. Dengan tujuan dari masing-masing kelompok
demikian menjadi persyaratan wajib mata pelajaran
yang harus dipenuhi oleh setiap Sosialisasi kepada guru untuk
penyelenggaraan pendidikan memperhatikan tujuan pokok kelima
kelompok mata pelajaran.
Sekolah menerapkan Kurikulum dikembangkan dengan Kajian terhadap lampiran Peraturan Kepala Sekolah, Guru, Awal tahun Tersedianya Dokumen
beban belajar sesuai sejumlah prinsip yaitu diantaranya menteri pendidikan nasional nomor Wakasek Kurikulum KTSP (buku I)
dengan Standar Isi memperhatikan kebutuhan kehidupan, 22 tahun 2006 tanggal 23 mei 2006 (atau Tim Pengembang Tersosialisasinya beban
menyeluruh, dan memperhatikan tentang Standar Isi Kurikulum) belajar kepada siswa
keseimbangan antara kepentingan Memasukkan keterangan beban dan orang tua siswa.
nasional dan kepentingan daerah. Oleh belajar pada KTSP Buku I
karrena itu perlu diatur beban belajar Sosialisasi kepada guru, siswa, dan
supaya dapat memberi pelayanan orang tua peserta didik tentang beban
kepada peserta didik secara proprsional mengajar dalam berbagai bentuk
sesuai usia dan tingkat kesempatan pertemuan.
perkembangannya
Kurikulum sekolah Lampiran Peraturan menteri pendidikan Kajian terhadap lampiran Peraturan Kepala Sekolah, Guru, Di awal Tersedianya Dokumen
dibuat dengan nasional nomor 22 tahun 2006 tanggal menteri pendidikan nasional nomor Wakasek Kurikulum semester KTSP (buku I)
mempertimbangkan 23 mei 2006 tentang Standar Isi 22 tahun 2006 tanggal 23 mei 2006 (atau Tim Pengembang Tersosialisasinya
karakter daerah, mengatakan bahwa pengembangan tentang Standar Isi Kurikulum), dan komite tentang visi, misi, dan

35 | P a g e - B A H A N U J I P U B L I K TA H A P 1
INDIKATOR
WAKTU/DURASI
PEMENUHAN ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR LANGKAH PEMENUHAN PERSONIL HASIL
PEMENUHAN
STANDAR ISI
kebutuhan sosial KTSP harus memperhatikan prinsip Memasukkan prinsip berpusat pada sekolah. kebijakan sekolah yang
masyarakat, kondisi berpusat pada potensi, perkembangan, potensi, perkembangan, kebutuhan, telah
budaya, dan usia kebutuhan, dan kepentingan peserta dan kepentingan peserta didik dan mempertimbangkan
peserta didik. didik dan lingkungannya. Hal ini perlu lingkungannya pada naskah KTSP karakter daerah,
dijadikan rambu-rambu karena esensi (Buku I) yang tercermin dalam visi dan kebutuhan sosial
dari KTSP bersifat otonomi dan misi sekolah serta muatan lokal yang masyarakat, kondisi
kontekstual dengan keadaan lingkungan dipilih oleh satuan pendidikan budaya, dan usia
sekitarnya. Sosialisasi kepada guru, siswa, dan peserta didik. Bentuk
orang tua peserta didik tentang visi, sosialisasinya dapat
misi, dan kebijakan sekolah yang berupa poster, spanduk,
telah mempertimbangkan karakter dan dalam berbagai
daerah, kebutuhan sosial masyarakat, pertemuan.
kondisi budaya, dan usia peserta
didik.
Sekolah melakukan Kegiatan BK memiliki kedudukan yang Menganalisis permasalahan siswa. Kepala Sekolah dan Harian Deskripsi identifikasi
kegiatan pelayanan sangat penting dalam membina peserta Menyusun program BK berdasarkan guru BK potensi dan
konseling yang didik untuk dapat berkembang sesuai hasil analisis permasalahan
diperuntukkan bagi dengan potensi dan bakat yang Menganalisis kebutuhan bakat dan perkembangan peserta
semua peserta didik dimilikinya. Selain itu BK memiliki minat siswa didik
yang berkenaan perananan yang penting untuk Menetapkan jadwal rutin pelayanan Dokumen program
dengan masalah diri membantu peserta didik dalam BK. layanan BK untuk satu
pribadi dan mengatasi masalah diri pribadi dan Penyediakan buku pemantauan tahun berjalan
kehidupan sosial, kehidupan sosial, belajar, dan Daftar hadir harian
perkembangan belajar siswa.
belajar, dan pengembangan karier peserta.didik. layanan BK yang
Membuat daftar giliran layanan BK
pengembangan memuan nama siswa,
untuk semua siswa (bersifat rutin) dan
karier peserta.didik waktu, dan isi layanan
mencatat kasus pelayanan bagi siswa
yang membutuhkan BK.
Melaporkan perkembangan kemajuan
siswa secara terbatas dalam waktu
tertentu dihadapan kepala sekolah
dan pengawas.
Sekolah Program BK merupakan kegiatan yang Menyusun program BK berdasarkan Kepala Sekolah dan Bulanan Deskripsi identifikasi
melaksanakan tidak dapat dipisahkan dari kurikulum hasil analisis guru BK potensi dan

36 | P a g e - B A H A N U J I P U B L I K TA H A P 1
INDIKATOR
WAKTU/DURASI
PEMENUHAN ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR LANGKAH PEMENUHAN PERSONIL HASIL
PEMENUHAN
STANDAR ISI
kegiatan BK secara dan layanan pendidikan. Oleh karen aitu Menganalisis kebutuhan bakat dan permasalahan
terprogram, yang menjadi indikator mutu karena minat siswa perkembangan peserta
meliputi: merupakan kelengkapan dalam Menyusun program kerja BK dalam didik
perencanaan, membina siswa. Bukti kegiatan BK dapat satu tahun berjalan Dokumen program
pelaksanaan, direkam sesuai panduan yang tersedia. Melakukan layanan BK layanan BK untuk satu
evaluasi, dan tindak Melakukan evaluasi terhadap tahun berjalan
lanjut. efektivitas program BK tiap bulan. Laporan bulanan hasil
Membuat program tindak lanjut sesuai evaluasi layanan BK.
program dan memperhatikan hasil
evaluasi bulanan.
Sekolah Kegiatan ekstrakurikuler merupakan Menganalisis kebutuhan bakat dan Guru yang dipilih untuk Bulanan Deskripsi identifikasi
melaksanakan bagian dari kegiatan pengembangan minat siswa membina kegiatan potensi peserta didik
kegiatan ekstra dalam struktur KTSP. Keberadaannya Menganalisis potensi dan kompetensi ektrakurikuler kaitannya dengan
kurikuler secara tidak dapat dilepaskan dari kedudukan guru untuk pemenuhan kebutuhan kegiatan ektrakurikuler
terprogram, yang KTSP itu sendiri. program ekstrakurikuler. Program kurikuler yang
meliputi: Menetapkan jadwal kegiatan sekurang-kurangnya
perencanaan, ektrakurikuler dan jenis ekstrakurikuler membuat nama
pelaksanaan, yang akan dibina kegiatan, tujuan, target,
evaluasi, dan tindak Melakukan pembinaan kegiatan langkah pembinaan
lanjut. ektrakurikuler ekstrakurikuler, dan
Melaporkan perkembangan kemajuan dampak yang
siswa dalam kegiatan ektrakurikuler. diharapkan (pembinaan
Melakukan tindak lanjut untuk karakter,
peningkatan mutu kegiatan kewirausahaan, dan
ektrakurikuler dengan memasukkan prestasi).
program pada tahun berikutnya atau Daftar hadir guru
melakukan perbaikan secara spontan pembina dan peserta
setelah ditemukan peluang untuk didik.
pengembangan Agenda kegiatan
ektrakurikuler yang
memuat hari/tanggal,
jumlah siswa, guru
pembina, dan isi

37 | P a g e - B A H A N U J I P U B L I K TA H A P 1
INDIKATOR
WAKTU/DURASI
PEMENUHAN ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR LANGKAH PEMENUHAN PERSONIL HASIL
PEMENUHAN
STANDAR ISI
kegiatan ektrakurikuler
Sekolah Kegiatan ektrakurikuler merupakan Menganalisis potensi dan kompetensi Guru yang dipilih untuk Bulanan Deskripsi identifikasi
melaksanakan kegiatan pembelajaran yang tidak guru untuk pemenuhan kebutuhan membina kegiatan potensi peserta didik
kegiatan ekstra terstruktur dalam mata pelajaran tetapi program ekstrakurikuler. ektrakurikuler kaitannya dengan
kurikuler bagi semua sangat berpengaruh terhadap Menetapkan jadwal kegiatan kegiatan ektrakurikuler
siswa sesuai dengan pembinaan peserta didik sebagai ektrakurikuler dan jenis ekstrakurikuler Program kurikuler yang
minat dan bakat dan manusia seutuhnya karena yang akan dibina sekurang-kurangnya
kondisi sekolah dikembangkan sesuai dengan minat dan Melakukan pembinaan kegiatan membuat nama
bakat peserta didik. Oleh karena itu ektrakurikuler kegiatan, tujuan, target,
perlu dikembangkan secara sungguh- Melaporkan perkembangan kemajuan langkah pembinaan
sungguh. siswa dalam kegiatan ektrakurikuler. ekstrakurikuler, dan
dampak yang
diharapkan (pembinaan
karakter,
kewirausahaan, dan
prestasi).
Daftar hadir guru
pembina dan peserta
didik.
Agenda kegiatan
ektrakurikuler yang
memuat hari/tanggal,
jumlah siswa, guru
pembina, dan isi
kegiatan ektrakurikuler

2. STANDAR PROSES

INDIKATOR
WAKTU/DURASI
PEMENUHAN ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR LANGKAH PEMENUHAN PERSONIL HASIL
PEMENUHAN
STANDAR ISI
Kegiatan untuk Silabus merupakan perencanaan Workshop penyamaan persepsi tentang Guru dan wakil kepala Awal tahun Silabus untuk masing-
pembelajaran yang harus disediakan sekolah bidang

38 | P a g e - B A H A N U J I P U B L I K TA H A P 1
INDIKATOR
WAKTU/DURASI
PEMENUHAN ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR LANGKAH PEMENUHAN PERSONIL HASIL
PEMENUHAN
STANDAR ISI
merencanakan oleh guru sesuai perundang-undangan format silabus sesuai ketentuan yang kurikulum,dan kepala masing mata pelajaran
pembelajaan yang berlaku. Secara teoritis, silabus berlaku dan relevansi muatan silabus sekolah yang telah dilelegalisasi
Kepemilikan silabus dapat dijadikan dokumen mutu yang dengan visi sekolah oleh kepala sekolah yang
Komponen silabus berfungsi sebagai bagian perencanaan, Penyusunan draft silabus oleh masing- sebelumnya telah di
Keterkaitan antar penilaian, dan bahan acuan (base line) masing guru periksa oleh tim ahli.
komponen dalam untuk mencapai derajat kompetensi Review draft silabus melalui wokshop
silabus yang lebih tinggi sehingga menghasilkan isi silabus
Kualitas dari silabus harus dikontrol oleh yang inovatif sesuai standar proses.
kepala sekolah sebagai penanggung Pendokumentasian silabus yang berlaku
jawab kegiatan, atau salah seorang untuk tahun berjalan
yang dipercaya sebagai ahli untuk Harus diusahakan ada salah seorang
mengawal kualitas silabus. Hal ini ahli yang bertanggungjawab sebagai
dilakukan karena silabus tidak hanya nara sumber/fasilitator dalam
sekedar ada secara administratif tetapi pengembangan silabus
juga harus mememuhi komponen yang
berkualitas dan memiliki Keterkaitan
antar komponen dalam silabus.
Kepemilikan RPP RPP merupakan perencanaan Wokshop penyaman persepsi tentang Guru dan wakil kepala Awal tahun ajaran RPP untuk setiap kali
Komponen RPP pembelajaran yang harus disediakan format RPP sesuai ketentuan yang sekolah bidang pertemuan yang
Keterkaitan antar oleh guru sesuai perundang-undangan berlaku dan pemuatan inovasi kurikulum, kepala dipisahkan masing-
komponen RPP yang berlaku. Secara teoritis, RPP pembelajaran yang aktif dan sekolah masing mata pelajaran
Keterkaitan RPP merupakan kelengkapan guru kontekstual dan guru yang telah
dengan silabus profesional sebelum melaksanakan Penyusunan draft RPP oleh guru untuk dilelegalisasi oleh kepala
Kelayakan kegiatan proses pembelajaran di kelas. seluruh pertemuan yang akan sekolah yang
Kualitas dari RPP harus dikontrol oleh dilakukan sebelumnya telah di
pembelajaran
kepala sekolah sebagai penanggung Review dan penyelarasan draft RPP periksa oleh ahlinya
jawab kegiatan, atau salah seorang oleh guru sebelum mengajar sehingga
yang dipercaya sebagai ahli untuk melahirkan RPP yang kontekstual baik
mengawal kualitas RPP. Kualitas RPP waktu dan tempat
antara lain dicirikan oleh kelengkapan Pendokumentasian RPP yang berlaku
komponen RPP dengan indikator yang untuk tahun berjalan.
terukur dan skenario pembelajaran yang Harus diusahakan ada salah seorang
mendorong siswa aktif. Selai itu terdapat ahli yang bertanggungjawab sebagai
keterkaitan antar komponen RPP dan

39 | P a g e - B A H A N U J I P U B L I K TA H A P 1
INDIKATOR
WAKTU/DURASI
PEMENUHAN ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR LANGKAH PEMENUHAN PERSONIL HASIL
PEMENUHAN
STANDAR ISI
keterkaitan RPP dengan silabus. nara sumber/fasilitator dalam
penyusunan RPP
Ketersedian buku Buku teks, buku panduan, dan sumber Rapat koordinasi untuk mencantumkan Guru dan wakil kepala Setiap Awal Tahun Daftar inventaris judul dan
teks, buku belajar lainnya merupakan bagian mata anggaran pada RKS untuk sekolah bidang jumlah eksemplar
panduan, sumber terpenting sebagai mendukung kegiatan menyediakan berbagai sumber belajar kurikulum, kepala Bukti fisik buku dan sumber
belajar lain pembelajaran. Kedudukan sumber atau mengusulkan pengadaannya sekolah belajar lain yang tercatat.
Pemanfaatan buku belajar yang berupa buku teks dan kepada pihak dinas pendidikan dan Aturan pemanfaatan buku
teks, buku lainnya sama dengan kedudukan guru. dunia industri. teks, buku panduan,
panduan, sumber Membuat aturan tentang optimasi sumber belajar lain
belajar lain pemanfaatan buku dan sumber
belajar lainnya baik dalam kegiata
belajar di kelas maupun di luar kelas
Mensosialisasikan budaya baca dan
pemanfaatan sumber belajar di
sekolah dan di luar lingkungan
sekolah.
Pengelolaan kelas Pengelolaan kelas merupakan kegiatan Menyiapkan ruang kelas dan Guru dan kepala Setiap akhir pekan Daftar hadir guru di kelas
inti dari standar proses. Efektivitas perlengkapannya sebaik mungkin sekolah dalam bentuk agenda
pendidikan salah satunya ditentukan sesuai strandar sarana dan prasarana pembelajaran
oleh efektivitas pengelolaan kelas. pendidikan Agenda pertemuan lesson
Dengan demikian, pengelolaan kelas Guru mereview skenario pembelajaran study di akhir pekan (jam
harus diperhatikan dengan seksama yang telah disusunnya pada RPP yang digunakan setelah
dalam peningkatan mutu pendidikan dan Menyiapakan berbagai bahan ajar dan proses pembelajaran dan
keterampilan pengelolaan kelas sumber belajar atau pada waktu jam
merupakan ukuran terhadap tingkat Guru melaksanakan pembelajaran ekstrakurikuler)
kompetensi dan profesionalisme guru. Secara rutin di akhir pekan, salah
seorang guru menyampaikan
pengalamannya di kelas di depan
guru-guru lain dalam kerangka
kegiatan lesson study.
Kesesuaian Kesesuaian pelaksanaan pembelajaran Sebelum masuk kelas, guru membaca Guru Setiap akhir jam Naskah RPP
pelaksanaan dengan RPP baik pada tahap kembali RPP yang telah disusunnya pembelajaran di Catatan akhir (anekdot)
pembelajaran pendahuluan, inti, maupun penutup terutama pada komponen langkah- setiap kelas pembelajaran yang

40 | P a g e - B A H A N U J I P U B L I K TA H A P 1
INDIKATOR
WAKTU/DURASI
PEMENUHAN ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR LANGKAH PEMENUHAN PERSONIL HASIL
PEMENUHAN
STANDAR ISI
dengan RPP untuk sangat penting karena RPP yang telah langkah pembelajaran dan indikatir dibuat oleh guru dengan
pendahuluan disusun tidak bermakna apapun jika guru pencapaiannya. memuat keterangan
Kesesuaian tidak melaksanakannya di kelas. Oleh Mengapresiasi tahap inti pada skenario nama mata pelajaran,
pelaksanaan karena itu kesesuaian pelaksanaan pembelajaran dengan kerangka aspek jam pelajaran, temuan di
pembelajaran pembelajaran dengan RPP perlu eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. kelas, rencana perbaikan
dengan RPP untuk diperhatikan dengan baik. Guru melakasanakan pembelajaran di masa yang akan
inti sesuai dengan RPP yang disusunya datang.
Kesesuaian Melakukan refleksi segera setelah
pelaksanaan selesai melakukan pembelajaran
pembelajaran sehingga dapat ditentukan tingkat
dengan RPP untuk kesesuaian antara RPP dengan
penutup pelaksanaanya di kelas.
Pelaksanaan Kegiatan Pemantauan, Pengawasan, Penyebaran angket penggalian masalah Kepala sekolah 1 semester Angket
Pemantauan, dan Evaluasi (persiapan, proses, pembelajaran. Laporan singkat analisis
Pengawasan, dan penilaian), dan tindak lanjut merupakan Analisis kebutuhan supervisi kebutuhan
Evaluasi (persiapan, kegiatan supervisi yang bermanfaat pembelajaran Lembaran observasi yang
proses, penilaian). untuk peningkatan mutu proses Observasi kelas setiap penampilan guru teriisi
pembelajaran sekurang-kurangnya dilakukan 1 kali Catatan refleksi
dalam satu semester Laporan hasil supervisi
Refleksi langsung antara kepala sekolah akademik
dengan guru yang bersangkutan
Tindak lanjut Tindak lanjut hasil supervisi merupakan Rekapitulasi data hasil observasi kelas Kepala Sekolah dan 1 semester Laporan analisis obervasi
implementasi peningkatan mutu. Laporan dan ulasan hasil observasi Guru kelas
Dengan demikian memiliki kedudukan kelas Daftar hadir peserta
yang sangat penting dalam proses Pembinaan dan peningkatan proses Pembinaan dan
peningkatan mutu. pembelajaran minimal 1 kali di akhir peningkatan proses
semester dipimpin oleh kepala pembelajaran.
sekolah (dapat menghadirkan nara Notulen kegiatan pembinaan
sumber dari luar). guru
Memberi tugas pelatihan bagi guru untuk
meningkatkan kemampuannya dalam
pembelajaran

41 | P a g e - B A H A N U J I P U B L I K TA H A P 1
3. STANDAR KOMPETENSI LULUSAN

INDIKATOR
WAKTU/DURASI
PEMENUHAN ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR LANGKAH PEMENUHAN PERSONIL HASIL
PEMENUHAN
STANDAR ISI
Siswa memperoleh Tujuan pendidikan salah satunya Merancang kegiatan yang membuka Kepala Sekolah, guru, Mingguan Dokumen KTSP (buku I)
pengalaman belajar menumbuhkan sikap percaya diri dan peluang bagi peserta didik merasakan dan guru BK Dokumen program layanan
untuk menumbuhkan bertanggung jawab. Sikap percaya diri pengalamannya untuk BK untuk satu tahun
dan mengembangkan adalah modal untuk menumbuhkan mengembangkan sikap percaya diri berjalan
sikap percaya diri dan keberanian untuk melakukan sesuatu dan bertanggung jawab. Rancangan Daftar hadir harian layanan
bertanggung jawab yang dianggap benar bagi dirinya, diawali dengan mencantumkannya BK yang memuat nama
namun untuk memupuk percaya diri pada KTSP yaitu dalam komponen siswa, waktu, dan isi
perlu dibarengi dengan rasa tanggung pengembangan diri. layanan BK.
jawab agar percaya diri peserta didik Membina sikap percaya diri dan
adalah yang bertanggung jawab. bertanggung jawab di ruang kelas,
pada kegiatan ektrakurikuler, dan
bimbingan BK secara berkelanjutan
Terus memantau hasil pembinaan sikap
percaya diri dan bertanggung jawab
peserta didik melalui catatan BK.
Siswa memperoleh Keterampilan peserta didik untuk Merancang kegiatan yang membuka Kepala Sekolah, guru, Mingguan Dokumen KTSP (buku I)
pengalaman belajar mencari informasi/ pengetahuan lebih peluang bagi peserta didik dan guru BK Dokumen program layanan
melalui program lanjut dari berbagai sumber belajar meningkatkan keterampilan mencari BK untuk satu tahun
pembiasaan untuk merupakan kunci dari segala proses informasi/ pengetahuan lebih lanjut berjalan
mencari informasi/ pembelajaran. Jika peserta didik mampu Rancangan diawali dengan Daftar hadir harian layanan
pengetahuan lebih mencari informasi/ pengetahuan sendiri mencantumkannya pada KTSP yaitu BK yang memuat nama
lanjut dari berbagai maka ia akan berkembang sesuai minat dalam komponen pengembangan diri. siswa, waktu, dan isi
sumber belajar dan potensi yang dimilikinya Membina keterampilan mencari layanan BK.
informasi/ pengetahuan lebih lanjut
dapat dilakukan di ruang kelas, pada
kegiatan ektrakurikuler, dan bimbingan
BK secara berkelanjutan

42 | P a g e - B A H A N U J I P U B L I K TA H A P 1
INDIKATOR
WAKTU/DURASI
PEMENUHAN ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR LANGKAH PEMENUHAN PERSONIL HASIL
PEMENUHAN
STANDAR ISI
Terus memantau hasil pembinaan
keterampilan mencari informasi/
pengetahuan lebih lanjut peserta didik
melalui catatan BK.
Sekolah memiliki Kelulusan dan nilai rata-rata US/UN Menganalisis potensi Kriteria Ketuntasan Guru Awal semester Surat keputusan dan
prestasi yang merupakan indikator mutu pendidikan Minimal (KKM). lampiran tentang
ditunjukkan dengan yang dilakukan di akhir kegiatan menetapkan KKM mata pelajaran penetapan KKM
tingkat kelulusan dan pembelajaran. Dengan hasil ujian yang dengan mempertimbangkan tiga aspek
rata-rata nilai US/UN diperoleh, kita dapat menarik kesimpulan kriteria, yaitu kompleksitas, daya
yang tinggi tentang keberhasilan sistem pendidikan dukung, dan intake peserta didik.
yang diselenggarakan di sekolah KKM dijadikan acuan untuk melakukan
penilaian harian, tengah semester, dan
akhir semester sehingga tingkat
kelulusan dan rata-rata nilai US/UN
dapat dipantau.
KKM yang ditetapkan disosialisaikan
kepada pihak-pihak yang
berkepentingan, yaitu peserta didik,
orang tua, dan dinas pendidikan.
Siswa memperoleh Pengalaman belajar untuk mengenal Merancang kegiatan yang membuka Kepala Sekolah, guru, Mingguan Dokumen KTSP (buku I)
pengalaman belajar pemanfaatan lingkungan secara produktif peluang bagi peserta didik untuk dan guru BK Dokumen program layanan
untuk mengenal dan bertanggung jawab merupakan mengenal pemanfaatan lingkungan BK untuk satu tahun
pemanfaatan salah satu pilar dalam pembelajaran secara produktif dan bertanggung berjalan
lingkungan secara siswa aktif baik PAKEM maupun jawab. Rancangan diawali dengan Daftar hadir harian layanan
produktif dan Contextual Teaching Learning (CTL). mencantumkannya pada KTSP yaitu BK yang memuat nama
bertanggung jawab Dengan selalu mendorong peserta didik dalam komponen pengembangan diri. siswa, waktu, dan isi
untuk memanfaatkan lingkungan secara Membina pemanfaataan lingkungan layanan BK.
produktif dan bertanggung jawab secara produktif dan bertanggung
diharapkan akan terjadi akselerasi jawab keterampilan mencari informasi/
peningkatan mutu pendidikan. pengetahuan lebih lanjut dapat
dilakukan di ruang kelas, pada
kegiatan ektrakurikuler, dan bimbingan
BK secara berkelanjutan

43 | P a g e - B A H A N U J I P U B L I K TA H A P 1
INDIKATOR
WAKTU/DURASI
PEMENUHAN ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR LANGKAH PEMENUHAN PERSONIL HASIL
PEMENUHAN
STANDAR ISI
Terus memantau hasil pembinaan
mengenal pemanfaatan lingkungan
secara produktif dan bertanggung
jawab melalui catatan BK.
Siswa memperoleh Kebiasaan hidup bersih, sehat, bugar Merancang kegiatan yang membuka Kepala Sekolah, guru, Mingguan Dokumen KTSP (buku I)
pengalaman belajar dan aman adalah tujuan umum dari peluang bagi peserta didik untuk dan guru BK Dokumen program layanan
yang menunjukkan seluruh proses pendidikan. Kebiasaan memperoleh pengalaman belajar yang BK untuk satu tahun
kebiasaan hidup hidup bersih, sehat, bugar dan aman menunjukkan kebiasaan hidup bersih, berjalan
bersih, sehat, bugar adalah keterampilan hidup bagi peserta sehat, bugar dan aman. Rancangan Daftar hadir harian layanan
dan aman didik sebagai bekal hidupnya. diawali dengan mencantumkannya BK yang memuat nama
pada KTSP yaitu dalam komponen siswa, waktu, dan isi
pengembangan diri. layanan BK.
Membina kebiasaan hidup bersih, sehat,
bugar dan aman dapat dilakukan di
ruang kelas, pada kegiatan
ektrakurikuler, dan bimbingan BK
secara berkelanjutan
Terus memantau hasil pembinaan
kebiasaan hidup bersih, sehat, bugar
dan aman melalui catatan BK.
Siswa memperoleh Tujuan pokok dari pendidikan adalah Merancang kegiatan agar iswa Guru Akhir semester Jadwal pengayaan dan
pengalaman belajar menyiapkan peserta didik untuk dapat memperoleh pengalaman belajar yang remedial
agar mampu hidup di masyarakat (bekerja) dan disiapkan melanjutkan ke jenjang Daftar hadir siswa dan
menguasai melanjutkan ke jenjang pendidikan yang pendidikan yang lebih tinggi. guru dalam kegiatan
pengetahuan untuk lebih tinggi. Dengan demikian menguasai Rancangannya dituangkan dalam pengayaan dan
melanjutkan ke pengetahuan untuk melanjutkan ke KTSP yaitu dalam kalender penddikan remedial.
jenjang pendidikan jenjang pendidikan yang lebih tinggi Membina pengalaman belajar yang
yang lebih tinggi adalah komponen yang paling penting. disiapkan melanjutkan ke jenjang
pendidikan yang lebih tinggi dapat
dilakukan di ruang kelas dan kegiatan
remedial serta pengayaan
Terus memantau hasil pembinaan di
berbagai kesempatan.

44 | P a g e - B A H A N U J I P U B L I K TA H A P 1
INDIKATOR
WAKTU/DURASI
PEMENUHAN ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR LANGKAH PEMENUHAN PERSONIL HASIL
PEMENUHAN
STANDAR ISI
Siswa memperoleh Khusus untuk SMK, pengalaman belajar Merancang kegiatan praktek agar siswa Guru Akhir semester Jadwal praktek
pengalaman belajar dalam penguasaan kompetensi keahlian memperoleh pengalaman untuk Daftar hadir siswa dan
agar menguasai dan kewirausahaan baik melalui kegiatan penguasaan kompetensi keahlian dan guru dalam kegiatan
kompetensi keahlian pembelajaran studi kasus, nyata, dan kewirausahaan baik melalui kegiatan praktek.
dan kewirausahaan rekaan adalah sangat penting karena pembelajaran studi kasus, nyata, dan
melalui kegiatan lulusan SMK disiapkan untuk siap rekaan. Rancangannya dituangkan
pembelajaran studi bekerja dan siap melanjutkan ke jenjang dalam KTSP yaitu dalam struktur
kasus/nyata dan pendidikan yang lebih tinggi. kurikulum dan kalender penddikan
rekaan (hanya untuk Membina pengalaman untuk
SMK). penguasaan kompetensi keahlian dan
kewirausahaan dapat dilakukan di
ruang kelas dan praktek kerja.
Terus memantau hasil pembinaan di
berbagai kesempatan.

Siswa memperoleh Kemampuan berkomunikasi baik lisan Merancang kegiatan agar iswa Guru Akhir semester Jadwal pengayaan dan
pengalaman dalam maupun tulisan secara efektif dan santun memperoleh pengalaman belajar remedial
berkomunikasi baik akan menjadi ukuran keberhasilan berkomunikasi baik lisan maupun Jadwal kegiatan
lisan maupun tulisan pendidikan karakter. Selain itu, tulisan secara efektif dan santun ekstrakurikuler yang
secara efektif dan kemampuan berkomunikasi adalah Rancangannya dituangkan dalam relevan
santun tujuan utama dari pendidikan karena itu KTSP yaitu dalam kalender penddikan Daftar hadir siswa dan
perlu dijadikan indikator pemenuhan Membina pengalaman belajar guru dalam kegiatan
standar nasional pendidikan berkomunikasi dapat dilakukan di pengayaan dan
ruang kelas, kegiatan ektrakurikuler, remedial.
dan kegiatan remedial serta
pengayaan.
Terus memantau hasil pembinaan di
berbagai kesempatan.
Siswa memperoleh Melaksanakan ajaran agama dan akhlah Merancang kegiatan yang memberi Kepala Sekolah, guru, Mingguan Dokumen KTSP (buku I)
pengalaman belajar mulia merupakan salah satu tujuan kesempatan peserta didik dan guru BK Dokumen program layanan
untuk melaksanakan pendidikan di Indonesia yang melaksanakan ajaran agama dan BK untuk satu tahun
ajaran agama dan berketuhanan yang mahaesa. Jika akhlah mulia. Rancangan diawali berjalan

45 | P a g e - B A H A N U J I P U B L I K TA H A P 1
INDIKATOR
WAKTU/DURASI
PEMENUHAN ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR LANGKAH PEMENUHAN PERSONIL HASIL
PEMENUHAN
STANDAR ISI
akhlak mulia peserta didik tidak memperoleh dengan mencantumkannya pada Daftar hadir harian layanan
pengalaman belajar melaksanakan KTSP yaitu dalam komponen BK yang memuat nama
ajaran agama dan akhlak mulia dapat pengembangan diri. siswa, waktu, dan isi
dikatakan kegiatan pembelajaran gagal Membina peserta didik melaksanakan layanan BK.
total. Hal ini karena tujuan pendidikan ajaran agama dan akhlah mulia
nasional dilandasi oleh salah satu sila melalui kegiatan di ruang kelas, pada
Pancasila yaitu Ketuhanan yang Maha kegiatan ektrakurikuler, dan bimbingan
Esa. BK secara berkelanjutan
Terus memantau hasil pembinaan secara
rutin dan terencana.
Siswa memiliki Untuk dapat menjalankan ajaran Merancang kegiatan yang memberi Kepala Sekolah, guru, Mingguan Dokumen KTSP (buku I)
pengetahuan, sikap, agamanya, peserta didik perlu dibekali kesempatan peserta didik dan guru BK Silabus dan RPP pendidikan
dan perilaku yang dengan pengetahuan, sikap, dan melaksanakan ajaran agama dan agama
baik setelah belajar pembiasaan perilaku yang terkait dengan akhlah mulia yang sekalus menambah Dokumen program layanan
akhlak mulia sesuai ajaran agamanya. Sebaliknya pengetahuan, sikap, dan perilaku BK untuk satu tahun
ajaran agama yang pembelajaran ajaran agama yang baiknya. Rancangan diawali dengan berjalan
dianutnya dianturnya akan membina pengetahuan, mencantumkannya pada KTSP yaitu Daftar hadir harian layanan
sikap, dan perilaku yang baik. Dengan dalam strukur kurikulum (pendidikan BK yang memuat nama
demikian kedua pihak saling agama) dan pengembangan diri. siswa, waktu, dan isi
mempengaruhi. Membina peserta didik melaksanakan layanan BK.
ajaran agama dan akhlah mulia
melalui kegiatan di ruang kelas, pada
kegiatan ektrakurikuler, dan bimbingan
BK secara berkelanjutan
Terus memantau hasil pembinaan secara
rutin dan terencana.
Siswa memperoleh Indonesia merupakan negara yang Merancang kegiatan yang memberi Kepala Sekolah, guru, Mingguan Dokumen KTSP (buku I)
pengalaman belajar multikultur, multi agama, bangsa, suku kesempatan peserta didik untuk dan guru BK Dokumen program layanan
untuk menghargai dan ras. Pendidikan di Indonesia memperoleh pengalaman belajar untuk BK untuk satu tahun
keberagaman agama, memiliki misi untuk membina peserta menghargai keberagaman agama, berjalan
bangsa, suku, ras, didik agar memiliki jiwa saling bangsa, suku, ras, dan golongan sosial Jadwal kegiatan
dan golongan sosial menghargai antar warga negara yang ekonomi.Rancangan diawali dengan ektrakurikuler yang
ekonomi. berbeda agama, bangsa, suku, dan ras. mencantumkannya pada KTSP yaitu menunjukkan kegiatan

46 | P a g e - B A H A N U J I P U B L I K TA H A P 1
INDIKATOR
WAKTU/DURASI
PEMENUHAN ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR LANGKAH PEMENUHAN PERSONIL HASIL
PEMENUHAN
STANDAR ISI
dalam komponen pengembangan diri. saling menghargai antar
Pemberian peluang untuk memperoleh siswa dengan berbagai
pengalaman belajar untuk menghargai latar belakang.
keberagaman agama, bangsa, suku,
ras, dan golongan sosial ekonomi
melalui kegiatan di ruang kelas, pada
kegiatan ektrakurikuler, dan bimbingan
BK secara berkelanjutan
Terus memantau hasil pembinaan secara
rutin dan terencana.
Siswa memperoleh Kehidupan di masyarakat penuh dengan Merancang kegiatan yang memberi Kepala Sekolah, guru, Mingguan Dokumen KTSP (buku I)
pengalaman belajar aturan-aturan sosial. Pendidikan memiliki kesempatan peserta didik untuk dan guru BK Dokumen program layanan
untuk berpartisipasi misi menyiapkan peserta didik untuk memperoleh pengalaman belajar untuk BK untuk satu tahun
dalam penegakan dapat hidup di masyarakat yang penuh berpartisipasi dalam penegakan berjalan
aturan-aturan sosial. aturan-aturan sosial. Oleh karena itu aturan-aturan sosial.Rancangan Jadwal kegiatan
dianggap penting dijadikan indikator diawali dengan mencantumkannya ektrakurikuler yang
mutu pendidikan. pada KTSP yaitu dalam komponen menunjukkan kegiatan
pengembangan diri. pembiasaan berpartisipasi
Pemberian peluang untuk memperoleh dalam penegakan aturan-
pengalaman belajar berpartisipasi aturan social.
dalam penegakan aturan-aturan sosial
melalui kegiatan di ruang kelas, pada
kegiatan ektrakurikuler, dan bimbingan
BK secara berkelanjutan
Terus memantau hasil pembinaan secara
rutin dan terencana.
Siswa memperoleh Pendidikan salah satunya memiliki misi Merancang kegiatan yang memberi Kepala Sekolah, guru, Mingguan Dokumen KTSP (buku I)
pengalaman belajar untuk tetap menjaga keutuhan sebuah kesempatan peserta didik untuk dan guru BK Jadwal kegiatan
yang dapat negara. Dengan demikian mutu lulusan partisipasi siswa dalam kehidupan ektrakurikuler yang
melibatkan partisipasi perlu memberi peluang pembinaan agar bermasyarakat, berbangsa, dan menunjukkan kegiatan
siswa dalam siswa mampu partisipasi dalam bernegara secara demokratis dalam latihan partisipasi siswa
kehidupan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, wadah NKRI.. Rancangan diawali dalam kehidupan
bermasyarakat, dan bernegara secara demokratis dalam dengan mencantumkannya pada bermasyarakat,

47 | P a g e - B A H A N U J I P U B L I K TA H A P 1
INDIKATOR
WAKTU/DURASI
PEMENUHAN ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR LANGKAH PEMENUHAN PERSONIL HASIL
PEMENUHAN
STANDAR ISI
berbangsa, dan wadah NKRI. KTSP yaitu dalam komponen berbangsa, dan bernegara
bernegara secara pengembangan diri dan pendidikan secara demokratis dalam
demokratis dalam karater wadah NKRI seperti
wadah NKRI. Melaksanakan pendidikan yang pramuka, paskibra, PMR,
terintegrasi dengan semua mata dan lain-lain.
pelajaran dan kegiatan ektrakurikuler
Terus memantau hasil pembinaan secara
rutin dan terencana.
Siswa memperoleh Pendidikan salah satunya memiliki misi Merancang kegiatan yang memberi Kepala Sekolah, guru, Mingguan Dokumen KTSP (buku I)
pengalaman belajar untuk menumbuhkan rasa cinta dan kesempatan peserta didik untuk dan guru BK Jadwal kegiatan
yang dapat bangga terhadap bangsa, negara dan belajar menunjukkan kecintaan dan ektrakurikuler yang
menunjukkan tanah air Indonesia. Dengan demikian kebanggaan terhadap bangsa, negara menunjukkan kecintaan
kecintaan dan perlu dijadikan indikator mutu lulusan dan tanah air Indonesia. Rancangan dan kebanggaan terhadap
kebanggaan terhadap diawali dengan mencantumkannya bangsa, negara dan tanah
bangsa, negara dan pada KTSP yaitu dalam komponen air Indonesia seperti
tanah air Indonesia. pengembangan diri dan pendidikan pramuka, paskibra, PMR,
karater. dan lain-lain.
Melaksanakan pendidikan yang
terintegrasi dengan semua mata
pelajaran dan kegiatan ektrakurikuler
Terus memantau hasil pembinaan secara
rutin dan terencana.
Siswa memperoleh Tujuan pendidikan adalah Merancang kegiatan yang memberi Guru Mingguan Silabus dan RPP
pengalaman belajar mengembangan ilmu pengetahuan dan kesempatan peserta didik untuk
iptek secara efektif. tekologi yang disampaikan dengan belajar iptek secara efektif. Rancangan
pendekatan siswa aktif. Oleh karena itu diawali dengan mencantumkannya
Siswa memperoleh pengalaman belajar pada silabus dan RPP pada mata
iptek secara efektif dijadikan indikator pelajaran yang relevan.
mutu lulusan. Melaksanakan pembelajaran aktif pada
setiap mata plajaran yang relevan
dengan penyampaian mata iptek.
Siswa memperoleh Belajar untuk mengenali dan Merancang kegiatan yang memberi Guru Mingguan Silabus dan RPP
pengalaman belajar menganalisis gejala alam dan social kesempatan peserta didik untuk

48 | P a g e - B A H A N U J I P U B L I K TA H A P 1
INDIKATOR
WAKTU/DURASI
PEMENUHAN ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR LANGKAH PEMENUHAN PERSONIL HASIL
PEMENUHAN
STANDAR ISI
untuk mengenali dan dapat menyiapkan peserta didik hidup di mengenali dan menganalisis gejala
menganalisis gejala masyarakat dengan penuh wawasan. alam dan social. Rancangan diawali
alam dan sosial. Keterampilan menganalisis gejala alam dengan mencantumkannya pada
dan social akan membantu silabus dan RPP pada mata pelajaran
mempertahankan diri dan menyesuaikan yang relevan.
diri dengan lingkungan hidupnya. Melaksanakan pembelajaran aktif pada
setiap mata plajaran yang relevan.
Siswa memperoleh Belajar untuk memperoleh pengalaman Merancang kegiatan yang memberi Guru Mingguan Dokumen KTSP (Buku I)
pengalaman mengekspresikan diri melalui kegiatan kesempatan peserta didik untuk Silabus dan RPP
mengekspresikan diri seni dan budaya dapat menyiapkan mengekspresikan diri melalui kegiatan
melalui kegiatan seni peserta didik untuk mengembangan seni dan budaya. Rancangan diawali
dan budaya. potensi dan bakat seni di masyarakat. dengan mencantumkannya pada
Selain itu, melatih keterampilan dalam KTSP yaitu pada pengembangan diri,
mengembangkan budaya luhur. memasukkan pada silabus dan RPP
pada mata pelajaran yang relevan.
Melaksanakan pembelajaran aktif pada
setiap mata plajaran yang relevan.
Mengembangkan dan Belajar untuk mengembangkan dan Merancang kegiatan yang memberi Guru Mingguan Dokumen KTSP (Buku I)
memelihara memelihara kebugaran jasmani serta kesempatan peserta didik untuk Silabus dan RPP
kebugaran jasmani pola hidup sehat dapat menyiapkan mengembangkan dan memelihara
serta pola hidup peserta didik untuk mengembangan kebugaran jasmani serta pola hidup
sehat potensi dan bakat olah raga di sehat. Rancangan diawali dengan
masyarakat. mencantumkannya pada KTSP yaitu
pada pengembangan diri,
memasukkan pada silabus dan RPP
pada mata pelajaran yang relevan.
Melaksanakan pembelajaran aktif pada
setiap mata plajaran yang relevan.
Siswa memahami Belajar untuk memahami perawatan Merancang kegiatan yang memberi Guru Mingguan Dokumen KTSP (Buku I)
perawatan tubuh tubuh serta lingkungan, mengenal kesempatan peserta didik untuk Silabus dan RPP
serta lingkungan, berbagai penyakit dan cara memahami perawatan tubuh serta
mengenal berbagai pencegahannya serta menjauhi narkoba lingkungan, mengenal berbagai
penyakit dan cara dapat menyiapkan peserta didik hidup penyakit dan cara pencegahannya

49 | P a g e - B A H A N U J I P U B L I K TA H A P 1
INDIKATOR
WAKTU/DURASI
PEMENUHAN ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR LANGKAH PEMENUHAN PERSONIL HASIL
PEMENUHAN
STANDAR ISI
pencegahannya serta sehat dan terhindar dari bahaya narkoba serta menjauhi narkoba. Rancangan
menjauhi narkoba dan obat-obatan yang berbahaya. diawali dengan mencantumkannya
pada KTSP yaitu pada pengembangan
diri, memasukkan pada silabus dan
RPP pada mata pelajaran yang
relevan.
Melaksanakan pembelajaran aktif pada
setiap mata plajaran yang relevan.

4. STANDAR KOMPETENSI PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

INDIKATOR
WAKTU/DURASI
PEMENUHAN ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR LANGKAH PEMENUHAN PERSONIL HASIL
PEMENUHAN
STANDAR
Guru mempunyai Tuntutan sebagai guru profesional harus Kepala sekolah dan pengawas Kepala sekolah, guru, 4,5 tahun Kualifikasi pendidikan guru
kualifikasi minimal memenuhi persyaratan sesuai PP no. 74 mendorong guru yang belum S1/DIV pengawas S1/DIV dibuktikan dengan
th. 2008 tentang Guru dan Dosen dan untuk melanjutkan studi yang sesuai. ijazah
Permendiknas No. 16 tahun 2007 tentang Kepala sekolah dan guru mengajukan Guru melanjutkan studi S1/DIV
Standar Kualifikasi Akademik dan beasiswa untuk studi S1/DIV. dengan biaya beasiswa
Kompetensi Guru (Pemda, Pemprov, Pusat,
pihak lainnya)
Jumlah guru Pemenuhan jumlah guru yang sesuai Kepala sekolah mengajukan Kepala sekolah, komite Menjelang awal Semua kebutuhan guru untuk
memenuhi dengan rombongan belajar/mata pelajaran penambahan jumlah guru kepada sekolah tahun ajaran rombongan belajar yang
persyaratan memberikan dukungan kebermutuan pemerintahan kab./kota melalui dinas baru ada di sekolah dapat
minimal layanan pembelajaran pendidikan kab./kota; terpenuhi
Jika pengajuan ini belum direspon,
padahal sekolah membutuhkan
penambahan guru, kepala sekolah
bersama dengan komite sekolah dan
guru-guru melakukan rapat untuk
mempertimbangkan perekrutan guru
honorer yang dibiayai dari dana
sekolah

50 | P a g e - B A H A N U J I P U B L I K TA H A P 1
INDIKATOR
WAKTU/DURASI
PEMENUHAN ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR LANGKAH PEMENUHAN PERSONIL HASIL
PEMENUHAN
STANDAR
Kepala sekolah membuka komunikasi
dengan kepala sekolah lain di sekitar
sekolah, jika ada kelebihan jumlah
guru/guru yang kekurangan jam
mengajar, dapat diberi jadwal pada
sekolah tersebut.
Guru mempunyai Bagian dari tuntutan Permendiknas Kepala sekolah melakukan penilaian Kepala Sekolah, Guru, Sepajang tahun Kompetensi guru yang kurang
kompetensi yang No. 16 Tahun 2007 tentang Standar kompetensi guru (PKG) komite sekolah ajaran (hasil dari PKG) dapat
dipersyaratkan Kualifikasu Akademik dan Kompetensi Kepala sekolah bersama komite sekolah ditingkatkan
Guru menyusun dan mengesahkan program Guru memiliki kebiasaan untuk
Untuk mendapatkan kebermutuan peningkatan kompetensi guru untuk mengimplementasikan
dalam memberikan layanan satu tahun. kemampuannya dalam
pembelajaran bagi peserta didik Kepala sekolah dan guru-guru layanan bagi peserta didik.
melaksanakan program peningkatan
kompetensi guru.
Kepala sekolah Merupakan syarat formal yang harus Kepala sekolah melanjutkan studi S1/D4; Kepala sekolah Sepanjang Kepala sekolah dapat
memiliki dipenuhi dari Permendiknas No. 13 tahun Mengajukan bea siswa S1/D4 ke tahun ajaran menyelesaikan studi,
kualifikasi 2007 tentang standar kepala Pemerintahan kab./kota atau ke Pusat minimal S1/D4.
pendidikan sekolah/madrasah atau perusahaan sekitar melalui
minimal program CSR
Konselor Merupakan syarat formal yang harus TAS, Pustakawan, penanggungjawab Kepala Sekolah, TAS, 1 4 tahun TAS, Pustakawan, Laboran,
mempunyai dipenuhi dari Permendiknas No. 24 tahun bengkel, dan Konselor melanjutkan Pustakawan, Konselor memiliki kualifikasi
kualifikasi 2008 tentang Standar TAS/M, studi sesuai dengan tuntutan Penanggungjawab yang sesuai dengan
pendidikan Permendiknas No. 25 tahun 2008 tentang permendiknas (SMA/SMK, D3, S1/D4) bengkel, Konselor Permendiknas, yaitu:
minimal Standar Tenaga Perpustakaan sekolah/ Kepala sekolah mendorong dan TASD = SMK/sederajat
Tenaga Madrasah, Permendiknas No. 26 tahun memfasilitasi TAS, Pustakawan, TASMP = D3
Administrasi 2008 tentang Standar Tenaga penanggungjawab bengkel, Konselor TASMA/K = S1/D4
mempunyai Laboratorium Sekolah/ Madrasah, untuk melanjutkan studi sesuai dengan Kepala perpustakaan
kualifikasi Permendiknas No. 27 tahun 2008 tentang kualifikasi pada masing-masing (pendidik) = S1/D4
pendidikan Standar Kualifikasi Akademik dan Permendiknas. Kepala perpustakaan (Non-
minimal Kompetensi Konselor Jika sekolah merekrut tenaga honorer pendidik) = D2 Ilmu
Tenaga untuk TAS, Pustakawan, perpustakaan
perpustakaan Penanggungjawab bengkel, Konselor, Tenaga perpustakaan =

51 | P a g e - B A H A N U J I P U B L I K TA H A P 1
INDIKATOR
WAKTU/DURASI
PEMENUHAN ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR LANGKAH PEMENUHAN PERSONIL HASIL
PEMENUHAN
STANDAR
mempunyai diusahakan untuk merekrut yang SMA/sederajat
kualifikasi sudah memenuhi kualifikasi. Kepala Laboratorium
minimal (pendidik) = S1/D4
Penanggung- Kepala Laboratorium (laboran)
jawab = D3
bengkel Teknisi Laboratorium = D2
mempunyai Laboran sekolah =
kualifikasi SMA/Sederajat
pendidikan Konselor = S1
minimal
Sekolah Untuk memelihara dan menjaga sekolah Jika memungkinkan, Kepala sekolah Kepala sekolah Sepanjang Sekolah memiliki penjaga
mempunyai dari gangguan sosial, bencana, dan merekrut satu atau beberapa penjaga tahun ajaran sekolah sesuai kebutuhan
penjaga sekolah lingkungan sekitar. sekolah sesuai dengan kebutuhan
sekolah
Kepala sekolah mengajukan pemenuhan
tenaga penjaga sekolah kepada
Pemerintah daerah kab./kota.
Kepala Sekolah Mengelola dan memimpin sekolah Kepala sekolah melakukan penilaian diri Kepala sekolah Sepanjang Kepala sekolah menguasai
mempunyai merupakan hal yang kompleks dilihat dari sendiri untuk mengetahui sejuahmana tahun ajaran kompetensi yang
kompetensi yang urusan-urusan dan masalah-masalah yang sudah/belum menguasai kompetensi dipersyaratkan
dipersyaratkan harus ditangani dan dipecahkan oleh yang disyaratkan. Hal ini dapat
seorang kepala sekolah, karena itu, tanpa dilakukan dengan cara refleksi diri atau
penguasaan kompetensi yang disyaratkan pengisian daftar checklist, atau
dalam Permendikan No. 13 tahun 2007, bertanya kepada warga sekolah
kemajuan sekolah akan sangat lambat, mengenai kekurangan kepala sekolah.
bahkan sekolah tidak akan berhasil Kepala sekolah menyusun rencana
mencapai visi dan misinya pengembangan profesi secara
berkelanjutan
Kepala sekolah mengimplementasikan
program/kegiatan pengembangan diri
melalui berbagai bentuk dan jenis
kegiatan seperti: 1) mengikuti kegiatan
pengembangan profesi di K3S atau

52 | P a g e - B A H A N U J I P U B L I K TA H A P 1
INDIKATOR
WAKTU/DURASI
PEMENUHAN ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR LANGKAH PEMENUHAN PERSONIL HASIL
PEMENUHAN
STANDAR
MKKS. 2) meminta dibina secara
langsung oleh pengawas pada
kompetensi-kompetensi yang belum
dikuasai, dll.
Konselor Layanan tenaga konselor berkaitan Tenaga konselor melakukan penilaian Kepala Sekolah, Tenaga Sepanjang Kompetensi tenaga konselor
mempunyai langsung dengan pengembangan atau kompetensi sebagai konselor, baik konselor tahun ajaran sekolah terus meningkat stiap
kompetensi yang pemecahan masalah peserta didik, melalui pengisian instrument, penilaian tahunnya sesuai dengan
dipersyaratkan sehingga kompetensi yang harus dimiliki dari kepala sekolah, penilaian kebutuhan/hasil pemetaan
harus betul-betul dikuasai. Jika tidak, maka pengawas, atau pihak lain yang kompetensi.
tindakan yang dilakukan oleh konselor dianggap kompeten.
akan sangat beresiko menyebabkan Tenaga konselor menyusun rencana
disorientasi kepribadian peserta didik. pengembangan keprofesian untuk satu
tahun ajaran yang dilakukan setiap
tahunnya.
Tenaga konselor melaksanakan
program/kegiatan pengembangan
kompetensi melalui berbagai cara,
misalnya: penelitian tindakan,
pembinaan oleh kepala sekolah,
pembinaan oleh pengawas, MGMP
BK, dll.
Tenaga Pengelolaan perpustakaan merupakan Pustakawan sekolah/madrasah Kepala sekolah, tenaga Sepanjang Kompetensi yang belum
perpustakaan kegiatan yang secara langsung berkaitan melakukan penilaian kompetensi perpustakaan sekolah/ tahun ajaran dikuasai oleh pustakawan
mempunyai dengan penyediaan atau fasilitasi belajar sebagai tenaga perpustakaan madrasah sekolah dapat dikuasai secara
kompetensi yang peserta didik, khususnya di ruang sekolah/madrasah, baik melalui bertahap dalam setiap
dipersyaratkan perpustakaan. Untuk memberikan pengisian instrument, penilaian dari tahunnya sesuai dengan hasil
dukungan yang optimal, diperlukan kepala sekolah, penilaian pengawas, pemetaan kompetensi
layanan yang professional, karenanya atau pihak lain yang dianggap
tenaga perpustakaan sekolah haruslah kompeten.
orang-orang yang memiliki kompetensi Pustakawan sekolah/madrasah
sebagaimana dipersyaratkan dalam menyusun rencana pengembangan
Permendiknas No. 25 tahun 2008 tentang keprofesian untuk satu tahun ajaran
Standar Tenaga Perpustakaan sekolah/ yang dilakukan pada setiap tahunnya.

53 | P a g e - B A H A N U J I P U B L I K TA H A P 1
INDIKATOR
WAKTU/DURASI
PEMENUHAN ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR LANGKAH PEMENUHAN PERSONIL HASIL
PEMENUHAN
STANDAR
Madrasah Pustakawan sekolah/madrasah
melaksanakan program/kegiatan
pengembangan kompetensi melalui
berbagai cara, misalnya: workshop
pengembangan layanan perpustakaan,
pembinaan langsung dari KS,
pembinaan langsung dari pengawas,
mengikuti kegiatan asosiasi
pustakawan sekolah/madrasah,
pelatihan ICT untuk tenaga
perpustakaan, dll.

5. STANDAR SARANA DAN PRASARANA

INDIKATOR
WAKTU/DURASI
PEMENUHAN ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR LANGKAH PEMENUHAN PERSONIL HASIL
PEMENUHAN
STANDAR
Luas lahan Untuk kepentingan pelayanan yang Kepala sekolah dan komite sekolah Kepala sekolah. komite Sepanjang Sekolah memiliki desain
sekolah sesuai memadai bagi peserta didik dan proses membandingkan lahan yang dimiliki sekolah tahun ajaran pengembangan sarana
dengan SNP kerja bagi PTK, lahan sekolah harus sekolah dengan SNP sesuai jenjang dan prasana sekolah
distandarkan sekolah Sekolah melakukan
Kepala sekolah menyusun pengajuan pemenuhan
kebutuhan penambahan lahan lahan sekolah kepada
sekolah disertai dengan rencana berbgai pihak terkait
desain pengembangan sarana dan Sekolah memiliki lahan
prasarana sekolah sekolah sesuai dengan
Kepala sekolah dan komite sekolah SNP
mengajukan pemenuhan lahan
sekolah sesuai dengan SNP ke
pemerintah kab./kota atau pihak-
pihak yang berkepentingan
Perabot yang Pemenuhan perabot yang dibutuhkan Kepala sekolah dan komite sekolah Kepala sekolah. komite Sepanjang Sekolah memiliki rincian
dimiliki ruang sesuai SNP akan memberikan sekolah tahun ajaran

54 | P a g e - B A H A N U J I P U B L I K TA H A P 1
INDIKATOR
WAKTU/DURASI
PEMENUHAN ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR LANGKAH PEMENUHAN PERSONIL HASIL
PEMENUHAN
STANDAR
kelas sesuai kenyamanan bagi peserta didik dalam mengidentifikasi perabor masing- kebutuhan perabot kelas
dengan SNP KBM masing kelas yang dimiliki sekolah yang sudah dimiliki dan
kemudian membandingkannya belum dimiliki
dengan kebutuhan bagi peserta didik Sekolah melakukan
yang ada. pengajuan pemenuhan
Kepala sekolah menyusun perabot kelas yang
kebutuhan penambahan atau belum dimiliki kepada
pemeliharaan perabot kelas sesuai berbgai pihak terkait
kebutuhan Sekolah memiliki
Kepala sekolah dan komite sekolah kelengkapan perabot
mengajukan pemenuhan perabot kelas sesuai dengan
kelas sesuai dengan SNP ke SNP
pemerintah kab./kota atau pihak-
pihak yang berkepentingan
Kelayakan/kenya Kelayakan kelas merupakan pra-syarat Sekolah memprogramkan Kepala sekolah, penjaga Penyusunan Sekolah dapat
man ruang kelas bagi keberhasilan belajar siswa kenyamanan sekolah dalam RKAS sekolah, peserta didik, RKAS dan melakukan program
untuk belajar Sekolah menyusun aturan mengenai guru sepanjang tahun kenyamanan kelas
kenyamanan ruang kelas Lingkungan kelas
Warga sekolah melakukan dirasakan nyaman oleh
pemeliharaan terhadap fasilitas peserta didik dan guru
ruang kelas sesuai dengan perannya untuk proses
masing-masing pembelajaran
Kepala sekolah mengevaluasi Diketahuinya kondisi
keterlaksanaan program pemenuhan kenyamanan lingkungan
kenyamanan ruang kelas kelas
Buku untuk mencapai mutu hasil belajar peserta Kepala sekolah mengidentifikasi Kepala sekolah, komite Sepanjang Sekolah memiliki
perpustakaan didik, sekolah harus melengkapi kebutuhan jumlah buku yang ada dan sekolah, pustakawan tahun ajaran informasi mengenai
sesuai dengan belajar peserta didik, khususnya buku- kebutuhan buku perpustakaan yang kondisi buku di
standar yang buku perpustakaan sebagai salah satu belum dimiliki perpustakaan dan
berlaku sumber belajar bagi peserta didik Kepala sekolah bersama komite kebutuhannya
sekolah menyusun proporal untuk Sekolah memiliki
pemenuhan buku yang dibutuhkan di proposal pemenuhan
perustakaan buku perpustakaan

55 | P a g e - B A H A N U J I P U B L I K TA H A P 1
INDIKATOR
WAKTU/DURASI
PEMENUHAN ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR LANGKAH PEMENUHAN PERSONIL HASIL
PEMENUHAN
STANDAR
Kepala sekolah dan komite sekolah Buku-buku yang
mengajukan pemenuhan kebutuhan dibutuhkan di
buku perpustakaan kepada berbagai perpustakaan sekolah
pihak terkait. lengkap sesuai
kebutuhan
Ketersediaan Peralatan multimedia di perpustakaan Kepala sekolah dan komite sekolah Kepala sekolah, komite Sepanjang Sekolah memiliki
peralatan diperlukan untuk mendukung layanan menganalisis kebutuhan peralatan sekolah, pustakawan tahun ajaran informasi mengenai
multimedia di sumber belajar secara online atau sumber multimedia di perpustakaan kondisi peralatan
ruang belajar yang bebasis teknologi informasi, Kepala sekolah dan komite sekolah multimedia di
perpustakaan seperti penggunaan BSE, sumber belajar menyusun proporal untuk perpustakaan dan
bahasa inggris dll. pemenuhan kebutuhan multimedia di kebutuhannya
perpustakaan kepada berbagai Sekolah memiliki
pihak terkait proposal pemenuhan
Kepala sekolah dan komite sekolah peralatan multimedia di
mengajukan pemenuhan kebutuhan perpustakaan
peralatan multi media di Peralatan multimedia
perpustakaan kepada berbagai yang dibutuhkan di
pihak terkait. perpustakaan sekolah
lengkap sesuai
kebutuhan
Kelayakan/kenya Kelayakan ruang perpustakaan untuk Sekolah memprogramkan Kepala sekolah, penjaga Penyusunan Sekolah dapat
manan ruang belajar merupakan pra-syarat bagi kenyamanan ruang perpustakaan sekolah, peserta didik, RKAS dan melakukan program
perpustakaan keberhasilan belajar siswa di perpustakaan dalam RKAS pustakawan sepanjang tahun kenyamanan
untuk belajar Pustakawan menyusun aturan perpustakaan
mengenai kenyamanan ruang Lingkungan
perpustakaan perpustakaan dirasakan
Warga sekolah melakukan nyaman oleh peserta
pemeliharaan terhadap fasilitas didik dan guru untuk
ruang perpustakaan sesuai dengan proses pembelajaran
perannya masing-masing Diketahuinya kondisi
Kepala sekolah mengevaluasi kenyamanan lingkungan
keterlaksanaan program pemenuhan perpustakaan
kenyamanan ruang perpustakaan

56 | P a g e - B A H A N U J I P U B L I K TA H A P 1
INDIKATOR
WAKTU/DURASI
PEMENUHAN ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR LANGKAH PEMENUHAN PERSONIL HASIL
PEMENUHAN
STANDAR
untuk belajar peserta didik
Peralatan Kelengkapan peralatan di laboratorium Kepala sekolah dan komite sekolah Kepala sekolah, penjaga Sepanjang Sekolah memiliki
pendidikan di akan memudahkan peserta didik dan guru menganalisis kebutuhan peralatan sekolah, laboran, guru tahun ajaran informasi mengenai
laboratorium IPA dalam proses praktikum laboratorium di laboratorium IPA IPA kondisi peralatan
lengkap Kepala sekolah dan komite sekolah peralatan laboratorium di
menyusun proporal untuk laboratorium IPA dan
pemenuhan kebutuhan peralatan kebutuhannya
laboratorium di laboratorium IPA Sekolah memiliki
kepada berbagai pihak terkait proposal pemenuhan
Kepala sekolah dan komite sekolah peralatan peralatan
mengajukan pemenuhan kebutuhan laboratorium di
peralatan peralatan laboratorium di laboratorium IPA
laboratorium IPA kepada berbagai Peralatan yang
pihak terkait. dibutuhkan di
laboratorium IPA lengkap
sesuai kebutuhan
Peralatan Kelengkapan peralatan di laboratorium Kepala sekolah dan komite sekolah Kepala sekolah, penjaga Sepanjang Sekolah memiliki
pendidikan di akan memudahkan peserta didik dan guru menganalisis kebutuhan peralatan sekolah, laboran, guru tahun ajaran informasi mengenai
laboratorium dalam proses praktikum laboratorium di laboratorium Fisika IPA (fisika) kondisi peralatan
Fisika lengkap Kepala sekolah dan komite sekolah peralatan laboratorium di
menyusun proporal untuk laboratorium Fisika dan
pemenuhan kebutuhan peralatan kebutuhannya
laboratorium di laboratorium Fisika Sekolah memiliki
kepada berbagai pihak terkait proposal pemenuhan
Kepala sekolah dan komite sekolah peralatan peralatan
mengajukan pemenuhan kebutuhan laboratorium di
peralatan peralatan laboratorium di laboratorium Fisika
laboratorium Fisika kepada berbagai Peralatan yang
pihak terkait. dibutuhkan di
laboratorium Fisika
lengkap sesuai
kebutuhan
Peralatan Kelengkapan peralatan di laboratorium Kepala sekolah dan komite sekolah Kepala sekolah, penjaga Sepanjang Sekolah memiliki

57 | P a g e - B A H A N U J I P U B L I K TA H A P 1
INDIKATOR
WAKTU/DURASI
PEMENUHAN ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR LANGKAH PEMENUHAN PERSONIL HASIL
PEMENUHAN
STANDAR
pendidikan di akan memudahkan peserta didik dan guru menganalisis kebutuhan peralatan sekolah, laboran, guru tahun ajaran informasi mengenai
laboratorium kimia dalam proses praktikum laboratorium di laboratorium Kimia IPA (kimia) kondisi peralatan
lengkap Kepala sekolah dan komite sekolah peralatan laboratorium di
menyusun proporal untuk laboratorium kimia dan
pemenuhan kebutuhan peralatan kebutuhannya
laboratorium di laboratorium kimia Sekolah memiliki
kepada berbagai pihak terkait proposal pemenuhan
Kepala sekolah dan komite sekolah peralatan peralatan
mengajukan pemenuhan kebutuhan laboratorium di
peralatan peralatan laboratorium di laboratorium kimia
laboratorium kimia kepada berbagai Peralatan yang
pihak terkait. dibutuhkan di
laboratorium kimia
lengkap sesuai
kebutuhan
Peralatan Kelengkapan peralatan di laboratorium Kepala sekolah dan komite sekolah Kepala sekolah, penjaga Sepanjang Sekolah memiliki
pendidikan di akan memudahkan peserta didik dan guru menganalisis kebutuhan peralatan sekolah, laboran, guru tahun ajaran informasi mengenai
laboratorium dalam proses praktikum laboratorium di laboratorium biologi IPA (biologi) kondisi peralatan
biologi lengkap Kepala sekolah dan komite sekolah peralatan laboratorium di
menyusun proporal untuk laboratorium biologi dan
pemenuhan kebutuhan peralatan kebutuhannya
laboratorium di laboratorium biologi Sekolah memiliki
kepada berbagai pihak terkait proposal pemenuhan
Kepala sekolah dan komite sekolah peralatan peralatan
mengajukan pemenuhan kebutuhan laboratorium di
peralatan peralatan laboratorium di laboratorium biologi
laboratorium biologi kepada Peralatan yang
berbagai pihak terkait. dibutuhkan di
laboratorium biologi
lengkap sesuai
kebutuhan
Peralatan Kelengkapan peralatan di laboratorium Kepala sekolah dan komite sekolah Kepala sekolah, penjaga Sepanjang Sekolah memiliki
pendidikan di akan memudahkan peserta didik dan guru menganalisis kebutuhan peralatan sekolah, laboran, guru tahun ajaran informasi mengenai

58 | P a g e - B A H A N U J I P U B L I K TA H A P 1
INDIKATOR
WAKTU/DURASI
PEMENUHAN ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR LANGKAH PEMENUHAN PERSONIL HASIL
PEMENUHAN
STANDAR
laboratorium dalam proses praktikum laboratorium di laboratorium bahasa Bahasa (inggris, kondisi peralatan
bahas lengkap Kepala sekolah dan komite sekolah Indonesia, daerah) peralatan laboratorium di
menyusun proporal untuk laboratorium bahasa dan
pemenuhan kebutuhan peralatan kebutuhannya
laboratorium di laboratorium bahasa Sekolah memiliki
kepada berbagai pihak terkait proposal pemenuhan
Kepala sekolah dan komite sekolah peralatan peralatan
mengajukan pemenuhan kebutuhan laboratorium di
peralatan peralatan laboratorium di laboratorium bahasa
laboratorium bahasa kepada Peralatan yang
berbagai pihak terkait. dibutuhkan di
laboratorium bahasa
lengkap sesuai
kebutuhan
Peralatan Kelengkapan peralatan di laboratorium Kepala sekolah dan komite sekolah Kepala sekolah, penjaga Sepanjang Sekolah memiliki
pendidikan di akan memudahkan peserta didik dan guru menganalisis kebutuhan peralatan sekolah, laboran, guru tahun ajaran informasi mengenai
laboratorium IPS dalam proses praktikum laboratorium di laboratorium IPS IPS kondisi peralatan
lengkap Kepala sekolah dan komite sekolah peralatan laboratorium di
menyusun proporal untuk laboratorium IPS dan
pemenuhan kebutuhan peralatan kebutuhannya
laboratorium di laboratorium IPS Sekolah memiliki
kepada berbagai pihak terkait proposal pemenuhan
Kepala sekolah dan komite sekolah peralatan peralatan
mengajukan pemenuhan kebutuhan laboratorium di
peralatan peralatan laboratorium di laboratorium IPS
laboratorium IPS kepada berbagai Peralatan yang
pihak terkait. dibutuhkan di
laboratorium IPS lengkap
sesuai kebutuhan
Peralatan Kelengkapan peralatan di laboratorium Kepala sekolah dan komite sekolah Kepala sekolah, penjaga Sepanjang Sekolah memiliki
pendidikan di akan memudahkan peserta didik dan guru menganalisis kebutuhan peralatan sekolah, laboran, guru tahun ajaran informasi mengenai
laboratorium TIK dalam proses praktikum laboratorium di laboratorium TIK TIK kondisi peralatan
lengkap Kepala sekolah dan komite sekolah peralatan laboratorium di

59 | P a g e - B A H A N U J I P U B L I K TA H A P 1
INDIKATOR
WAKTU/DURASI
PEMENUHAN ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR LANGKAH PEMENUHAN PERSONIL HASIL
PEMENUHAN
STANDAR
menyusun proporal untuk laboratorium TIK dan
pemenuhan kebutuhan peralatan kebutuhannya
laboratorium di laboratorium TIK Sekolah memiliki
kepada berbagai pihak terkait proposal pemenuhan
Kepala sekolah dan komite sekolah peralatan peralatan
mengajukan pemenuhan kebutuhan laboratorium di
peralatan peralatan laboratorium di laboratorium TIK
laboratorium TIK kepada berbagai Peralatan yang
pihak terkait. dibutuhkan di
laboratorium TIK lengkap
sesuai kebutuhan
Peralatan kerja di Kelengkapan peralatan di ruang bengkel Kepala sekolah dan komite sekolah Kepala sekolah, penjaga Sepanjang Sekolah memiliki
ruang bengkel akan memudahkan peserta didik dan guru menganalisis kebutuhan peralatan di sekolah, guru praktik, tahun ajaran informasi mengenai
lengkap dalam proses praktikum ruang bengkel teknisi bengkel kondisi peralatan di
Kepala sekolah dan komite sekolah ruang bengkel dan
menyusun proporal untuk kebutuhannya
pemenuhan kebutuhan peralatan di Sekolah memiliki
ruang bengkel kepada berbagai proposal pemenuhan
pihak terkait peralatan di ruang
Kepala sekolah dan komite sekolah bengkel
mengajukan pemenuhan kebutuhan Peralatan yang
peralatan peralatan di ruang bengkel dibutuhkan di ruang
kepada berbagai pihak terkait. bengkel lengkap sesuai
kebutuhan
Kelayakan ruang Kelayakan ruang kerja KS menjadi unsur Kepala sekolah menganalisis Kepala sekolah, komite Sepanjang Sekolah dapat
kerja pimpinan pendukung bagi keberhasilan kerja kepala kebutuhan ruang kerja bagi kepala sekolah tahun ajaran melaksanakan program
sekolah, dan menjadi ruang untuk sekolah peningkatan kelayakan
penerimaan tamu sekolah Membuat keputusan bersama antara ruang kerja kepala
kepala sekolah dengan komite sekolah
sekolah untuk program peningkatan Sekolah memiliki ruang
kualitas ruang kerja melalui kerja pimpinan sekolah
pembangunan ruang kerja KS atau yang layak untuk bekerja
renovasi ruang kerja KS

60 | P a g e - B A H A N U J I P U B L I K TA H A P 1
INDIKATOR
WAKTU/DURASI
PEMENUHAN ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR LANGKAH PEMENUHAN PERSONIL HASIL
PEMENUHAN
STANDAR
Penajaga sekolah melakukan
perawatan terhadap ruang kerja
kepala sekolah secara rutin
Mengevaluasi keterlaksanaan
program pemenuhan kelayakan
sekolah
Kelengkapan Kelengkapan ruang kerja KS menjadi Kepala sekolah menganalisis Kepala sekolah, komite Sepanjang Sekolah dapat
sarana ruang unsur pendukung bagi keberhasilan kerja kebutuhan kelengkapan ruang kerja sekolah tahun ajaran melakukan pemenuhan
kerja pimpinan kepala sekolah, dan menjadi ruang untuk kepala sekolah kebutuhan ruang kerja
penerimaan tamu sekolah Membuat keputusan bersama antara kepala sekolah
kepala sekolah dengan komite Ruang kerja pimpinan
sekolah untuk program peningkatan sekolah nyaman untuk
kualitas ruang kerja melalui bekerja
melengkapi perabotan ruang kerja
KS
Mengevaluasi keterlaksanaan
program pemenuhan kelengkapan
sekolah
Kelayakan ruang Kelayakan ruang kerja guru menjadi unsur Kepala sekolah dan guru Kepala sekolah, komite Sepanjang Sekolah dapat
kerja guru pendukung untuk keberhasilan kerja guru menganalisis kebutuhan ruang kerja sekolah, guru tahun ajaran melaksanakan program
guru peningkatan kelayakan
Membuat keputusan bersama antara ruang kerja guru
kepala sekolah dengan komite Sekolah memiliki ruang
sekolah untuk program peningkatan kerja guru yang layak
kualitas ruang kerja guru melalui untuk bekerja
pembangunan ruang kerja guru atau
renovasi ruang kerja guru
Penajaga sekolah melakukan
perawatan terhadap ruang kerja
guru secara rutin
Mengevaluasi keterlaksanaan
program pemenuhan kelayakan
ruang kerja guru

61 | P a g e - B A H A N U J I P U B L I K TA H A P 1
INDIKATOR
WAKTU/DURASI
PEMENUHAN ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR LANGKAH PEMENUHAN PERSONIL HASIL
PEMENUHAN
STANDAR
Kelengkapan Kelengkapan ruang kerja guru menjadi Kepala sekolah dan guru Kepala sekolah, komite Sepanjang Sekolah dapat
saran ruang kerja unsur pendukung bagi keberhasilan kerja menganalisis kebutuhan sekolah, guru tahun ajaran melakukan pemenuhan
guru guru kelengkapan ruang kerja guru kebutuhan ruang kerja
Membuat keputusan bersama antara guru
kepala sekolah dengan komite Ruang kerja guru
sekolah untuk program peningkatan nyaman untuk bekerja
kualitas ruang kerja melalui
melengkapi perabotan ruang kerja
guru
Mengevaluasi keterlaksanaan
program pemenuhan kelengkapan
ruang kerja guru
Kelayakan/kenya Kelayakan/kenyaman ruang ibadah Kepala sekolah dan warga sekolah Warga sekolah Sepanjang Sekolah dapat
manan ruang menjadi unsur penting untuk meningkatkan menganalisis kebutuhan ruang tahun ajaran melaksanakan program
ibadah praktik ibadah warga sekolah di ruang ibadah peningkatan kelayakan
ibadah Membuat keputusan bersama antara ruang ibadah
kepala sekolah dengan komite Sekolah memiliki ruang
sekolah untuk program peningkatan ibadah yang
kualitas ruang ibadah melalui layak/nyaman untuk
pembangunan atau renovasi ruang ibadah warga sekolah
ibadah
Warga sekolah melakukan
perawatan terhadap ruang ibadah
secara rutin sesuai dengan
perannya masing-masing
Mengevaluasi keterlaksanaan
program pemenuhan kelayakan
ruang ibadah
Kelengkapan Kelengkapan sarana ruang iabadah Kepala sekolah dan warga sekolah Warga sekolah Sepanjang Sekolah dapat
sarana ruang menjadi unsur pendukung untuk motivasi menganalisis kebutuhan tahun ajaran melakukan pemenuhan
ibadah beribadah di ruang ibadah kelengkapan ruang ibadah kebutuhan ruang ibadah
Membuat keputusan bersama antara Ruang ibadah sekolah
kepala sekolah dengan komite nyaman untuk dijadikan

62 | P a g e - B A H A N U J I P U B L I K TA H A P 1
INDIKATOR
WAKTU/DURASI
PEMENUHAN ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR LANGKAH PEMENUHAN PERSONIL HASIL
PEMENUHAN
STANDAR
sekolah untuk program peningkatan tempat ibadah
kualitas ruang kerja melalui
melengkapi kelengkapan ibadah di
ruang ibadah
Mengevaluasi keterlaksanaan
program pemenuhan kelengkapan
ruang sarana di ruang ibadah
Kelayakan/kenya Kelayakan/kenyaman ruang jamban Kepala sekolah dan warga sekolah Warga sekolah Sepanjang Sekolah dapat
manan ruang menjadi unsur penting untuk meningkatkan menganalisis kebutuhan ruang tahun ajaran melaksanakan program
jamban praktik hidup sehat di sekolah jamban peningkatan kelayakan
Membuat keputusan bersama antara ruang jamban
kepala sekolah dengan komite Sekolah memiliki ruang
sekolah untuk program peningkatan jamban yang
kualitas ruang jamban melalui layak/nyaman
pembangunan atau renovasi ruang
jamban
Warga sekolah melakukan
perawatan terhadap ruang jamban
secara rutin sesuai dengan
perannya masing-masing
Mengevaluasi keterlaksanaan
program pemenuhan kelayakan
ruang jamban
Kelengkapan Kelengkapan sarana jamban menjadi Kepala sekolah dan warga sekolah Warga sekolah Sepanjang Sekolah dapat
sarana jamban unsur pendukung untuk meningkatkan menganalisis kebutuhan tahun ajaran melakukan pemenuhan
praktik hidup sehat di sekolah kelengkapan sarana jamban kebutuhan ruang jamban
Membuat keputusan bersama antara Sarana jamban sekolah
kepala sekolah dengan komite nyaman untuk digunakan
sekolah untuk program peningkatan oleh warga sekolah
kualitas jamban melalui melengkapi
kelengkapan sarana jamban
Mengevaluasi keterlaksanaan
program pemenuhan kelengkapan

63 | P a g e - B A H A N U J I P U B L I K TA H A P 1
INDIKATOR
WAKTU/DURASI
PEMENUHAN ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR LANGKAH PEMENUHAN PERSONIL HASIL
PEMENUHAN
STANDAR
sarana jamban
Kelayakan/kenya Kelayakan/kenyaman ruang UKS menjadi Kepala sekolah dan warga sekolah Warga sekolah Sepanjang Sekolah dapat
manan ruang unsur penting untuk meningkatkan praktik menganalisis kebutuhan ruang UKS tahun ajaran melaksanakan program
UKS hidup sehat di sekolah Membuat keputusan bersama antara peningkatan kelayakan
kepala sekolah dengan komite ruang UKS
sekolah untuk program peningkatan Sekolah memiliki ruang
kualitas ruang UKS melalui UKS yang layak/nyaman
pembangunan atau renovasi ruang
UKS
Warga sekolah melakukan
perawatan terhadap ruang UKS
secara rutin sesuai dengan
perannya masing-masing
Kepala sekolah mengevaluasi
keterlaksanaan program pemenuhan
kelayakan ruang UKS
Kelengkapan Kelengkapan sarana ruang UKS menjadi Kepala sekolah dan warga sekolah Warga sekolah Sepanjang Sekolah dapat
sarana ruang unsur pendukung untuk meningkatkan menganalisis kebutuhan tahun ajaran melakukan pemenuhan
UKS praktik hidup sehat di sekolah kelengkapan sarana UKS kebutuhan ruang UKS
Membuat keputusan bersama antara Sarana UKS sekolah
kepala sekolah dengan komite nyaman untuk digunakan
sekolah untuk program peningkatan oleh warga sekolah
kualitas ruang UKS melalui
melengkapi kelengkapan sarana
UKS
Mengevaluasi keterlaksanaan
program pemenuhan kelengkapan
sarana UKS
Kelayakan/kenya Kelayakan/kenyaman ruang konseling Kepala sekolah dan warga sekolah Kepala sekolah, komite Sepanjang Sekolah dapat
manan ruang menjadi unsur penting dalam memberikan menganalisis kebutuhan ruang sekolah, guru BK, tahun ajaran melaksanakan program
konseling layanan bimbingan dan konseling peserta konseling penjaga sekolah peningkatan kelayakan
didik dan guru BK Membuat keputusan bersama antara ruang konseling
kepala sekolah dengan komite Sekolah memiliki ruang

64 | P a g e - B A H A N U J I P U B L I K TA H A P 1
INDIKATOR
WAKTU/DURASI
PEMENUHAN ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR LANGKAH PEMENUHAN PERSONIL HASIL
PEMENUHAN
STANDAR
sekolah untuk program peningkatan konseling yang
kualitas ruang konseling melalui layak/nyaman
pembangunan atau renovasi ruang
konseling
penjaga sekolah melakukan
perawatan terhadap ruang konseling
secara rutin
Kepala sekolah mengevaluasi
keterlaksanaan program pemenuhan
kelayakan ruang konseling
Kelengkapan Kelengkapan sarana konseling menjadi Kepala sekolah dan warga sekolah Kepala sekolah, komite Sepanjang Sekolah dapat
sarana ruang unsur penting dalam memberikan layanan menganalisis kebutuhan sekolah, guru BK tahun ajaran melakukan pemenuhan
konseling bimbingan dan konseling peserta didik dan kelengkapan sarana konseling kebutuhan ruang
guru BK Membuat keputusan bersama antara konseling
kepala sekolah dengan komite Sarana konseling
sekolah untuk melengkapi sekolah nyaman untuk
kelengkapan sarana ruang konseling digunakan oleh peserta
Mengevaluasi keterlaksanaan didik dan guru BK
program pemenuhan kelengkapan
sarana ruang konseling
Kelayakan/kenya Kelayakan/kenyaman tempat bermain/OR Kepala sekolah dan warga sekolah Kepala sekolah, komite Sepanjang Sekolah dapat
manan tempat menjadi unsur penting dalam layanan menganalisis kebutuhan tempat sekolah, guru olahraga, tahun ajaran melaksanakan program
bermain/OR kepada peserta didik bermain/OR penjaga sekolah peningkatan kelayakan
Membuat keputusan bersama antara tempat bermain/ OR
kepala sekolah dengan komite Sekolah memiliki tempat
sekolah untuk pembangunan atau bermain/OR yang
renovasi tempat bermain/OR layak/nyaman
Warga sekolah melakukan
perawatan terhadap tempat
bermain/OR secara rutin sesuai
dengan perannya masing-masing
Kepala sekolah mengevaluasi
keterlaksanaan program pemenuhan

65 | P a g e - B A H A N U J I P U B L I K TA H A P 1
INDIKATOR
WAKTU/DURASI
PEMENUHAN ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR LANGKAH PEMENUHAN PERSONIL HASIL
PEMENUHAN
STANDAR
kelayakan tempat bermain/OR
Kelengkapan Kelengkapan sarana tempat bermain/OR Kepala sekolah dan warga sekolah Kepala sekolah, komite Sepanjang Sekolah dapat
sarana tempat menjadi unsur penting dalam layanan menganalisis kebutuhan sekolah, guru olahraga tahun ajaran melakukan pemenuhan
bermain/OR kepada peserta didik kelengkapan tempat bermain/OR kebutuhan tempat
Membuat keputusan bersama antara bermain/OR
kepala sekolah dengan komite Sarana tempat
sekolah untuk melengkapi bermain/OR sekolah
kelengkapan sarana tempat nyaman untuk digunakan
bermain/OR oleh peserta didik dan
Mengevaluasi keterlaksanaan guru OR
program pemenuhan kelengkapan
sarana tempat bermain/OR
Kelayakan/kenya Kelayakan/kenyaman ruang sirkulasi akan Kepala sekolah dan warga sekolah Kepala sekolah, komite Sepanjang Sekolah dapat
manan ruang mempermudah layanan bagi peserta didik menganalisis kebutuhan ruang sekolah, guru olahraga, tahun ajaran melaksanakan program
sirkulasi dalam mencari sumber belajar sirkulasi penjaga sekolah peningkatan kelayakan
Membuat keputusan bersama antara ruang sirkulasi
kepala sekolah dengan komite Sekolah memiliki ruang
sekolah untuk pembangunan atau sirkulasi yang
renovasi ruang sirkulasi layak/nyaman
Warga sekolah melakukan
perawatan terhadap ruang sirkulasi
secara rutin sesuai dengan
perannya masing-masing
Kepala sekolah mengevaluasi
keterlaksanaan program pemenuhan
kelayakan ruang sirkulasi
Kelengkapan Kelengkapan ruang sirkulasi akan Kepala sekolah dan pustakawan Kepala sekolah, komite Sepanjang Sekolah dapat
sarana ruang mempermudah layanan bagi peserta didik sekolah menganalisis kebutuhan sekolah, pustakawan tahun ajaran melakukan pemenuhan
sirkulasi dalam mencari sumber belajar kelengkapan ruang sirkulasi kebutuhan ruang
Membuat keputusan bersama antara sirkulasi
kepala sekolah dengan komite Sarana ruang sirkulasi
sekolah untuk melengkapi sekolah nyaman untuk
kelengkapan sarana ruang sirkulasi digunakan oleh peserta

66 | P a g e - B A H A N U J I P U B L I K TA H A P 1
INDIKATOR
WAKTU/DURASI
PEMENUHAN ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR LANGKAH PEMENUHAN PERSONIL HASIL
PEMENUHAN
STANDAR
Mengevaluasi keterlaksanaan didik dan pustakawan
program pemenuhan kelengkapan
sarana ruang sirkulasi
Pencemaran Sekolah yang bebas dari pencemaran Kepala sekolah dan warga sekolah Warga sekolah Sepanjang Sekolah dapat
lingkungan lingkungan merupakan salah satu bentuk menganalisis pencemaran tahun ajaran melaksanakan program
pengkondisian hidup sehat bagi peserta lingkungan sekolah pencegahan
didik Membuat keputusan bersama antara pencemaran lingkungan
kepala sekolah dengan komite sekolah
sekolah untuk penanganan Lingkungan sekolah
pencemaran lingkungan sekolah, layak/nyaman sebagai
semisal dengan memprogramkan tempat belajar bagi
sekolah hijau peserta didik
Warga sekolah melakukan
penanganan pencemaran
lingkungan sekolah secara rutin
sesuai dengan perannya masing-
masing
Kepala sekolah mengevaluasi
keterlaksanaan program
penanganan pencemaran
lingkungan sekolah
Kelengkapan Kelengkapan sarana drainase, Kepala sekolah dan warga sekolah Warga sekolah Sepanjang Sekolah dapat
sarana drainase, pembuangan limbah, pepohonan menganalisis kebutuhan sarana tahun ajaran melakukan pemenuhan
pembuangan (perindang) memberikan kenyamanan bagi drainase, pembuangan limbah, kebutuhan sarana
limbah, warga sekolah untuk tinggal di sekolah pepohonan (perindang) drainase, pembuangan
pepohonan Membuat keputusan bersama antara limbah, pepohonan
(perindang) kepala sekolah dengan komite (perindang)
sekolah untuk melengkapi Lingkungan sekolah
kelengkapan sarana drainase, nyaman bagi warga
pembuangan limbah, pepohonan sekolah
(perindang)
Mengevaluasi keterlaksanaan
program pemenuhan kelengkapan

67 | P a g e - B A H A N U J I P U B L I K TA H A P 1
INDIKATOR
WAKTU/DURASI
PEMENUHAN ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR LANGKAH PEMENUHAN PERSONIL HASIL
PEMENUHAN
STANDAR
sarana sarana drainase,
pembuangan limbah, pepohonan
(perindang)

6. STANDAR PENGELOLAAN

INDIKATOR
WAKTU/DURASI
PEMENUHAN ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR LANGKAH PEMENUHAN PERSONIL HASIL
PEMENUHAN
STANDAR
Sosialisasi visi, Visi, misi, dan tujuan sekolah merupakan Visi, misi, dan tujuan sekolah dirumuskan PTK di sekolah, komite Satu bulan Sekolah memiliki visi, misi,
misi dan tujuan rujukan utama dalam penyusunan rencana bersama antara sekolah dengan para sekolah, pemangku dan tujuan sekolah yang
sekolah dilakukan kerja jangka pendek, menengah maupun pemangku kepentingan kepentingan sekolah, dimiliki bersama oleh
kepada semua panjang missal: alumni, DU/DI, sekolahd an para pemangku
warga sekolah. dll. kepentingan
Warga sekolah Visi, misi, dan tujuan sekolah yang tidak Visi, misi, dan tujuan sekolah dirumuskan PTK di sekolah, komite 1 bln Semua/kecenderungan
memahami visi, dipahami tidak akan memberikan energy bersama antara sekolah dengan para sekolah, warga sekolah dapat
misi dan tujuan untuk pencapaian visi dan tujuan dan pemangku kepentingan berkontribusi untuk
sekolah pelaksanaan misi-misi sekolah pencapaian visi dan tujuan
sekolah, dan
mengimplementasikan misi
sekolah karena mereka
memahami visi, misi, dan
tujuan sekolah
Sosialisasi KTSP KTSP merupakan produk bersama KTSP dibuat dalam versi ringkas Kepala sekolah, guru- Menjelang atau Stakeholders sekolah dapat
sekolah dilakukan yang mencerminkan layanan pokok (resume) dan versi lengkap. Versi guru, komite sekolah awal tahun dengan mudah menerima
kepada semua sekolah bagi peserta didiknya. Karena ringkas diperuntukan bagi ajaran dan memahami informasi
warga sekolah itu, semua pihak yang terlibat dengan masyarakat umum, sedangkan versi yang terkandung dalam
penyelenggaraan sekolah ybs harus lengkap diperuntukan bagi pengelola KTSP
mengetahui dan memahami informasi sekolah.
yang tertuang dalam KTSP dengan Minimal satu tahun satu kali, pihak

68 | P a g e - B A H A N U J I P U B L I K TA H A P 1
INDIKATOR
WAKTU/DURASI
PEMENUHAN ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR LANGKAH PEMENUHAN PERSONIL HASIL
PEMENUHAN
STANDAR
baik sekolah wajib mengundang para
Supaya tidak terjadi pemaknaan yang pemangku kepentingan
berbeda atau salah terhadap hal-hal (stakeholders) untuk melakukan
yang harus dilakukan oleh berbagai proses sosialisasi KTSP.
pihak dalam memberikan layanan bagi Jika sekolah memiliki website,
peserta didik, khususnya layanan proses sosialisasi dapat dilakukan
pendidikan. melalui pengunduhan di website
Supaya semua orang yang sekolah.
berkepentingan dapat ikut Jika sekolah memiliki Koran/majalah
berkontribusi terhadap sekolah, sosialisasi dapat dilakukan
penyelenggaraan sekolah secara melalui perantara Koran/majalah
proporsional sesuai dengan perannya sekolah.
masing-masing.
Sekolah memiliki Penyusunan rencana program Sekolah menyelenggarakan workshop Kepala sekolah, komite Antara 1 - 4 hari Stakeholder skolah
dokumen rencana merupakan salah satu dari fungsi untuk menyusun rencana kerja sekolah sekolah, unsur peserta terlibat dalam
kerja sekolah manajemen sekolah bersama dengan stakeholders dalam didik, unsur PTK lainnya, penyusunan RPS dan
dalam bentuk RKS dan RKAS merupakan pedoman bentuk RKS dan RKAS pengawas, dan pihak- RKAS
RKS dan RKAS bagi semua warga sekolah dalam pihak yang dinilai Sekolah memiliki
mengelola dan mengembangkan sekolah berkontribusi dokumen RKS dan
sekolah untuk mencapai visi dan misi dalam mengelola RKAS yang merupakan
sekolah sekolah, seperti DU/DI, produk bersama
RKS dan RKAS menjadi salah satu tokoh masyarakat yg
rujukan dalam proses evaluasi tidak masuk dalam
keberhasilan program kerja/kegiatan komite sekolah, dll.
sekolah dalam setiap tahunnya.
Penyusunan RKS Komite sekolah, dewan pendidikan, Penyusunan/workshop/lokakarya Kepala sekolah, komite Antara 1 - 4 hari RKS dan RKAS dibuat
memperhatikan dinas pendidikan kab./kota, atau RKS dan RKAS melibatkan para sekolah secara bersama dengan
pertimbangan yayasan merupakan bagian yang tidak stakeholders sekolah melibatkan stakeholder
komite sekolah, dapat dipisahkan dengan pengelolaan Pengesahan RPS dan RKAS sekolah
disetujui oleh sekolah. Karena itu RKS dan RAKS mencantumkan mengetahui pihak RKS dan RKAS
Dewan perlu untuk diberikan pertimbangan komite sekolah, dewan pendidikan, ditandatangani oleh
Pendidikan, dan oleh unsur-unsur tersebut. dan dinas pendidikan kab./kota atau komite sekolah, dewan
disahkan Sekolah merupakan bagian dari pihak yayasan (khusus bagi sekolah pendidikan, dinas

69 | P a g e - B A H A N U J I P U B L I K TA H A P 1
INDIKATOR
WAKTU/DURASI
PEMENUHAN ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR LANGKAH PEMENUHAN PERSONIL HASIL
PEMENUHAN
STANDAR
berlakunya oleh komunitas yang lebih besar, seperti swasta). pendidikan kab./kota
Dinas Pendidikan masyarakat kelurahan, kecamatan, atau yayasan (khusus
kab./kota atau dst. sekolah swasta)
oleh
penyelenggara
sekolah bagi
sekolah swasta
Rencana kerja Guru yang berkualitas merupakan kunci Kepala sekolah dan guru Kepala sekolah, guru Ketika Dalam RKS dan RKAS
sekolah utama keberhasilan sekolah dalam mengusulkan untuk memasukan penyusunan mencantumkan program
mendukung memberikan layanan pokok program kerja pengembangan karir RKS dan RKAS pengembangan karir
pengembangan (pembelajaran/KBM). Pengembangan karir guru ke dalam RKS dan RKAS. guru
karir guru guru merupakan salah satu upaya untuk Sekolah harus membuat indikator Kegiatan pengembangan
menjadikan guru memiliki motivasi yang keberhasilan pengembangan karir karir guru didukung oleh
tinggi dalam memberikan layanan yang guru untuk kepentingan pencapaian, kepala sekolah
professional kepada peserta didik dan evaluasi pencapaian dan tindaklanjut Kegiatan pengembangan
berbagai pihak terkait. dari evaluasi tersebut. karir guru didukung oleh
pendanaan sekolah
Sekolah Program yang diselenggarakan oleh Penyusunan programprogram Warga sekolah (KS, Sepanjang Dalam satu tahun ajaran,
melaksanakan sekolah harus berorientasi mutu bukan sekolah didasarkan pada masalah- guru, TAS, pustakawan, tahun ajaran sekolah mampu
program sekedar pelaksanaan program tanpa ada masalah dan tantangan-tantangan laboran, konselor, melaksanakan program
peningkatan mutu orientasi peningkatan mutu. Hal ini yang dihadapi sekolah. penjaga sekolah, komite peningkatan mutu yang
sekolah dikarenakan proses manajemen sekolah Sekolah menyusun indikator sekolah, peserta didik) tertuang dalam RKAS
diorientasikan untuk pencapaian tujuan kebermutuan sekolah/pemenuhan lebih dari 80%.
secara efektif dan efisien standar nasional pendidikan yang Mutu/prestasi akademik
dijadikan sebagai acuan dalam dan non akademik
upaya pemenuhan SNP. sekolah (guru, siswa,
Kepala sekolah mempertimbangkan KS) terus meningkat dari
dampak mutu ketika memutuskan tahun ke tahun
program atau kegiatan yang akan
dilakukan
Pengelolaan program dan kegiatan
dilakukan secara transparan
sehingga banyak orang/pihak yang

70 | P a g e - B A H A N U J I P U B L I K TA H A P 1
INDIKATOR
WAKTU/DURASI
PEMENUHAN ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR LANGKAH PEMENUHAN PERSONIL HASIL
PEMENUHAN
STANDAR
akan memberikan pemikiran untuk
kebermutuannya.
Penyusunan Untuk kesinambungan program dan hasil Sekolah melakukan EDS dan Kepala sekolah, komite 1 bulan Program peningkatan
program yang lebih baik, penyusunan program mengolahnya menjadi profil mutu sekolah, unsur peserta mutu sekolah didasarkan
peningkatan mutu peningkatan mutu perlu mengggunakan sekolah didik, unsur orang tua, pada data dan informasi
sekolah hasil evaluasi diri, akreditasi sekolah, dan Berdasarkan profil mutu sekolah yang akurat dan up
mendasarkan kelulusan siswa. kemudian disusun program kerja todate
pada: hasil jangka menengah (RKS-4 tahunan) RKS dan RKAS
evaluasi diri, hasil dan tahunan (RKAS).
akreditasi sekolah,
dan kelulusan
siswa
Sekolah Pencapaian visi dan misi sekolah tidak Kepala sekolah bersama komute Kepala sekolah, guru, Sepanjang KBM yang dilaksanakan
merealisasikan dapat dilakukan secara terpisah-pisah sekolah dan guru-guru membuat peserta didik, komite tahun ajaran sesuai atau
visi dan misi ke (parsial). Semua kegiatan yang dilakukan indikator keberhasilan visi sekolah sekolah, unsur orang tua, mencerminan upaya
dalam harus sesuai dengan upaya pencapaian sebagai acuan untuk mengetahuai pencapaian visi dan misi
pelaksanaan visi dan misi sekolah. Demikian halnya ketercapaian visi sekolah. sekolah.
kegiatan pengelolaan PTK dan kesiswaan Kepala sekolah melakukan rapat PTK memiliki
pembelajaran, merupakan bagian dari manajemen sekolah untuk membahas upaya kemampuan dalam
pengelolaan PTK, sekolah yang tujuan intinya adalah pencapaian visi sekolah melalui memberikan layanan
dan pelaksanaan bagaimana mencapai visi dan misi peran dan tugas masing-masing bagi peserta didik dan
kegiatan sekolah. orang di sekolah. stakeholders lainnya
kesiswaan Kepala sekolah memberikan Program kesiswaan
penguatan kepada warga sekolah dapat memfasilitasi
mengenai pentingnya kebermutuan pengembangan potensi
layanan pokok sekolah, yaitu peserta didik secara
pendidikan bagi peserta didik yang memadai.
dirancang oleh guru dan difasilitasi
oleh sekolah
Untuk menstimulasi motivasi warga
sekolah dalam pencapaian visi dan
misi sekolah, kepala sekolah dapat
membuat program pemeliharaan

71 | P a g e - B A H A N U J I P U B L I K TA H A P 1
INDIKATOR
WAKTU/DURASI
PEMENUHAN ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR LANGKAH PEMENUHAN PERSONIL HASIL
PEMENUHAN
STANDAR
dan peningkatan kinerja bagi warga
sekolah, seperti dalam bentuk:
pemilihan siswa terbaik untuk setiap
semester, pemilihan guru terbaik,
pemberian penghargaan kepada
warga sekolah yang berprestasi, dll.
Sekolah Pedoman pengelolaan memberikan Kepala sekolah memberikan Kepala sekolah Sepanjang Sekolah memiliki dokumen-
menyusun kemudahan bagi warga sekolah dalam petunjuk kepada penanggungjawab tahun ajaran dokumen POS, khususnya
pedoman- melaksanakan tugas-tugasnya untuk program/ kegiatan untuk menyusun dalam implementasi layanan
pedoman mencapai tujuan sekolah atau mengembangkan pedoman- pokok sekolah.
pengelolaan pedoman yang dibutuhkan dalam
sekolah pelaksanaan kerja masing-masing
(menyusun POS)
Jika POS ini sudah ada, kepala
sekolah melakukan kajian mengenai
efektifitas POS dan kemudian
memperbaiki hal-hal yang dianggap
lemah/kurang.
Budaya dan Pembelajaran sebagai layanan pokok Kepala sekolah menjadi teladan Kepala sekolah dan Sepanjang Secara psikis, social, dan
lingkungan sekolah tidak akan tercapai secara efektif dalam perilaku ideal yang semua warga sekolah tahun ajaran budaya, Lingkungan sekolah
sekolah kondusif jika budaya dan lingkungan sekolah tidak diharapkan nyaman untuk belajar bagi
untuk kondusif. Terlebih jika sekolah memiliki Sekolah mengeluarkan aturan tata peserta didik dan nyamana
pembelajaran kondisi toxic culture (mindset, kebiasaan, tertib yang dilaksanakan secara untuk bekerja bagi PTK
dan artifac/simbol-simbol yang konsisten, baik untuk PTK maupun
bertentangan dengan proses pendidikan) peserta didik.
Penataan lingkungan sekolah dan
kelas diakukan dengan
memperhatikan kenyamanan psikis,
sosial, dan budaya belajar bagi
peserta didik
Warga sekolah Transaparansi dan akuntabilitas Jika memungkinkan semua PTK dan PTK di sekolah Sepanjang Warga sekolah dapat terlibat
dapat mengakses pengelolaan keuangan merupakan komite sekolah diberikan photo copy tahun ajaran dalam menentukan anggaran
laporan bagian dari indikator good RKAS dan dengan mudah

72 | P a g e - B A H A N U J I P U B L I K TA H A P 1
INDIKATOR
WAKTU/DURASI
PEMENUHAN ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR LANGKAH PEMENUHAN PERSONIL HASIL
PEMENUHAN
STANDAR
pengelolaan governance. RKAS ditempel di mading atau pada mengakses informasi
keuangan sekolah Transparansi dan akuntabilitas akan media yang digunakan oleh warga mengenai pengelolaan
secara transparan memicu profesionalitas yang lebih sekolah keuangan sekolah (baik
dan akuntabel tinggi dalam pelaksanaan setiap Sekolah mengeluarkan laporan dalam proses penganggaran,
pekerjaan yang dilakukan keuangan bulanan, tiga bulanan, penggunaan, maupun
semesteran, dan tahunan yang pertanggyngjawaban)
dipublikasikan secara rutin kepada
warga sekolah, baik melalui rapat,
media madding atau media yang
paling memunginkan digunakan oleh
sekolah
Setiap anggaran yang digunakan
oleh sekolah disertai oleh
pertanggungajawaban, baik secara
adeministratif dat/atau kesepakatan
bersama (pihak sekolah dengan
komite sekolah).
Sekolah menjalin Pengelolaan sekolah sangat tidak Kepala sekolah mengidentifikasi Kepala sekolah, komite Sepanjang Sekolah memiliki
kemitraan dengan mungkin dilakukan hanya oleh kepala pihak-pihak yang potensial untuk sekolah tahun ajaran kesepahaman dan kerja
lembaga lain sekolah dan guru, tetapi harus menjadi mitra sekolah dalam sama dengan berbagai pihak
untuk mendukung melibatkan pihak lain di luar sekolah, mencapai visi dan misi sekolah, baik terkait (eksternal) dalam
implementasi seperti orang tua, DU/DI, dan para secara perorangan, kelompok, mencapai tujuan sekolah.
rencana kerja pemangku kepentingan lainnya. maupun organisasi.
sekolah Sumber daya sekolah amat sangat Kepala sekolah menjalin/membuka
terbatas, sedangkan sumber daya pembicaraan dengan stakeholders
masyarakat di sekitar sekolah itu tidak untuk kerjasama yang mutualisme
terbatas. Sekolah mengirimkan secara
berkala informasi mengenai
perkembangan sekolah kepada
stakeholders.
Sekolah mengadakan pertemuan
secara berkala dengan pihak-pihak
yang dianggap potensial, untuk

73 | P a g e - B A H A N U J I P U B L I K TA H A P 1
INDIKATOR
WAKTU/DURASI
PEMENUHAN ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR LANGKAH PEMENUHAN PERSONIL HASIL
PEMENUHAN
STANDAR
memelihara dan meningkatkan
komitmen dalam pencapaian visi
bersama sekolah
Sekolah Evaluasi rencana kerja dilakukan untuk Pada setiap akhir semester PTK, komite sekolah Setiap akhir Sekolah memiliki rencana
melakukan mengetahui tingkat ketercapaian rencana, dilakukan rapat evaluasi bersama semester tindak untuk pemecahan
evaluasi rencana sehingga dapat dilakukan tindak lanjut mengenai capaian kinerja PTK dan masalah yang dihadapi oleh
kerja sekolah untuk perbaikan atau peningkatan kinerja sekolah masing-masing maupun oleh
minimal 1 kali per Berdasarkan evaluasi tersebut, jika satuan pendidikan
tahun diperlukan, rencana kerja sekolah
direvisi/diperbaiki/disesuaikan
Program supervisi Pelaksanaan supervisi jika tidak dibarengi Kepala sekolah membuat program Kepala Sekolah, guru Sepanjang Guru mengalami
dan evaluasi dengan tindaklanjut, tidak akan supervisi tahunan untuk semua guru. tahun ajaran perbaikan/peningkatan dalam
meliputi: memberikan perbaikan pada proses Setiap guru minimal mengalami proses layanan pembelajaran
pemantauan, pembelajaran. supervise sebanyak 3 kali untuk melihat
evaluasi dan apakah tindak lanjut yang dilakukan
tindak lanjut berhasil atau tidak
Sekolah Hasil evaluasi program kerja sekolah Setiap akhir semester kepala PTK, komite sekolah Setiap akhir PTK dan komite sekolah
mensosialisasikan merupakan informasi penting yang harus sekolah mengadakan rapat dengan semester memahami tingkat
laporan hasil diketahui oleh warga sekolah untuk PTK dan komite sekolah untuk capaian, kendala, dan
pelaksanaan ditindaklanjuti oleh warga sekolah melalui membahas laporan hasil pemecahan masalah
program sekolah proses perbaikan atau peningkatan pelaksanaan program sekolah. yang harus diambil ke
(continuous improvement) Program kerja sekolah yang tidak depannya
sesuai/tidak memungkinkan dicapai Program kerja sekolah
direvisi yang telah direvisi, jika
ada kebutuhan untuk
revisi program kerja
Sekolah Tindaklanjut merupakan upaya pemecahan Kepala sekolah, guru, pustawakan, PTK Setiap akhir PTK termotivasi untuk
melakukan tindak masalah atau peningkatan mutu, tanpa laboran, TAS menganalisis hasil semester dan bekerja lebih baik
lanjut hasil tindak lanjut, maka evaluasi dapat evaluasi terhadap pelaksanaan Sepanjang PTK yang kinerjanya
evaluasi dikatakan tidak memiliki makna apa-apa. program kerja sekolah tahun ajaran rendah dapat
pelaksanaan Melakukan perencanaan meningkatkan kinerjanya
program/kegiatan ulang/penyesuaian terhadap secara bertahap
sekolah program kerja yang belum

74 | P a g e - B A H A N U J I P U B L I K TA H A P 1
INDIKATOR
WAKTU/DURASI
PEMENUHAN ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR LANGKAH PEMENUHAN PERSONIL HASIL
PEMENUHAN
STANDAR
direalisasikan dan dirasakan perlu
untuk direvisi
Merancang program kerja untuk
tahun ajaran selanjutnya yang
didasarkan pada hasil evaluasi hasil
pelaksanaan program kerja yang
telah lalu.
Memberikan reward kepada PTK
atas capaian keberhasilan kerja
sesuai ketentuan sekolah
Melakukan pembinaan kepada PTK
yang kinerjanya rendah
Sekolah Proses kerja guru perlu dianalisis dalam Menjelang tengah semester dan KS, guru Menjelang Kepala sekolah dan guru
melakukan proses pencapaian tujuan. Apakah efektif akhir semester kepala sekolah dan tengah dan mengalami proses
evaluasi atau tidak? Proses evaluasi ini dilakukan guru melakukan analisis terhadap akhir semester evaluasi bersama
pendayagunaan untuk membandingkan antara apa yang capaian KKM peserta didik. terhadap efektivitas KBM
pendidik pada dilakukan dengan apa yang direncanakan Berdasarkan capaian KKM siswa ini, dan beban kerja guru
setiap akhir atau membandingkan apa yang kepala sekolah berdiskusi dengan Sekolah memiliki
semester diharapkan dengan apa yang menjadi guru-guru mengenai apa yang informasi mengenai
kenyataan dari guru-guru di sekolah menjadi kendala bagi guru dalam capaian KKM dan
KBM dan apa yang harus diperbaiki. efektivitas beban kerja
Kepala sekolah dan guru guru
membandingkan efektifitas beban
kerja guru dengan ketercapaian
KKM pada masing-masing
kelas/mata pelajaran.
Kepala sekolah dan guru membuat
kesimpulan-kesimpulan terhadap
proses kerja yang telah dilakukan,
misal: beban kerja guru terlalu berat,
sehingga banyak tugas-tugas siswa
yang tidak terperiksa. Dll.

75 | P a g e - B A H A N U J I P U B L I K TA H A P 1
INDIKATOR
WAKTU/DURASI
PEMENUHAN ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR LANGKAH PEMENUHAN PERSONIL HASIL
PEMENUHAN
STANDAR
Sekolah Proses kerja tenaga kependidikan perlu Menjelang tengah semester dan KS, pustakawan, Menjelang Kepala sekolah dan
melakukan dianalisis dalam proses pencapaian tujuan. akhir semester kepala sekolah dan laboran, TAS, konselor tengah dan mengalami proses
evaluasi Apakah efektif atau tidak? Proses evaluasi tenaga kependidikan sekolah akhir semester evaluasi bersama
pendayagunaan ini dilakukan untuk membandingkan antara melakukan analisis terhadap terhadap implementasi
tenaga apa yang dilakukan dengan apa yang implementasi tupoksi masing-masing Tupoksi masing-masing,
kependidikan direncanakan atau membandingkan apa Berdasarkan implementasi tupoksi beban kerja, dan daya
pada setiap akhir yang diharapkan dengan apa yang menjadi masing-masing, kepala sekolah dukung kerja masing-
semester kenyataan dari tenaga kependidikan di berdiskusi dengan tenaga masing
sekolah kependidikan (TK) mengenai apa Sekolah memiliki
yang menjadi kendala bagi TK informasi mengenai
dalam melaksanakan tupoksinya capaian kerja masing-
dan apa yang harus diperbaiki masing TK dan
kemudian. efektivitas beban kerja
Kepala sekolah dan TK sekolah TK
membandingkan efektifitas beban
kerja masing-masing TK dengan
ketercapaian target kerja masing-
masing.
Kepala sekolah dan TK membuat
kesimpulan-kesimpulan terhadap
proses kerja yang telah dilakukan,
misal: implementasi pelayanan
pustakawan terkendala oleh
kemampuan pustakawan dalam
menyusun buku-buku refensi. Dll.
Sekolah mengikuti Akreditasi diperlukan sebagai salah Kepala sekolah mengadakan rapat Warga sekolah Sesuai Sekolah memiliki SK tim
akreditasi oleh satu bentuk pertanggungjawaban sekolah untuk membahas proses kebutuhan akreditasi sekolah
BAN-SM untuk sekolah terhadap para pemangku akreditasi sekolah dan penyusunan Sekolah memiliki
melakukan status kepentingan tim akreditasi sekolah sejumlah persyaratan
akreditasi sekolah Akreditasi diperlukan untuk Kepala sekolah menyusun tim untuk akreditasi sekolah
kepentingan sekolah dalam akreditasi sekolah yang dikukuhkan Sekolah memiliki nilai
mengeluarkan izajah bagi peserta melalui surat keputusan KS akreditasi sekolah yang
didik mengenai tim akreditasi sekolah dikeluarkan oleh BAN-

76 | P a g e - B A H A N U J I P U B L I K TA H A P 1
INDIKATOR
WAKTU/DURASI
PEMENUHAN ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR LANGKAH PEMENUHAN PERSONIL HASIL
PEMENUHAN
STANDAR
Akreditasi diperlukan untuk berbagai Kepala sekolah memfasilitasi tim SM
kepentingan pengelolaan sekolah, akreditasi untuk melakukan tugas-
seperti pembinaan oleh kepala tugasnya.
sekolah dan pengawas, dll. Tim akreditasi menyiapkan semua
persyaratan untuk akreditasi, seperi
pengisian EDS, dll sesuai petunjuk
akreditasi BAN-SM
Kepala sekolah memeriksa
persiapan syarat-syarat untuk
diakreditasi yang sudah disiapkan
oleh tim akreditasi sekolah.
Jika dinilai sudah memenuhi
berbagai persyaratan akreditasi,
Kepala sekolah mengajukan, melalui
dinas pendidikan kab./kota untuk
dilakukan proses akreditasi.

Guru dilibatkan Keterlibatan guru dalam perumusan Kepala sekolah menampung semua KS, guru Menjelang awal Aspirasi guru-guru dapat
dalam perumusan visi, misi, dan tujuan sekolah perlu aspirasi guru untuk perumusan visi, tahun ajaran diidentifikasi oleh kepala
visi, misi dan karena guru menjadi bagian penting misi, dan tujuan sekolah baru sekolah
tujuan serta dalam pencapaian visi, misi, dan Kepala sekolah menghadirkan guru- (penyusunan Sekolah memiliki
penyusunan tujuan sekolah. guru dalam rapat penyusunan visi, RPS/RKS) rumusan visi, misi, dan
rencana kerja Pelibatan guru akan menguatkan misi, dan tujuan sekolah tujuan sekolah
sekolah komitmen guru dalam proses
pencaaian visi, misi, dan tujuan
sekolah
Pelibatan guru dalam merumuskan
visi, misi, dan tujuan sekolah akan
mengakibatkan iklim sekolah menjadi
lebih terbuka dan terbangunnya tim
kerja sekolah yang lebih solid.
Sesuai Keteladanan kepala sekolah Kepala sekolah melakukan evaluasi KS Sepanjang Perilaku kepala sekolah
kompetensinya tahun ajaran

77 | P a g e - B A H A N U J I P U B L I K TA H A P 1
INDIKATOR
WAKTU/DURASI
PEMENUHAN ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR LANGKAH PEMENUHAN PERSONIL HASIL
PEMENUHAN
STANDAR
kepala sekolah merupakan bagian dari proses diri terhadap proses mencerminkan nilai-nilai
dapat dijadikan pendidikan di sekolah, khususnya bagi kepemimpinannya secara berkala, yang dianut oleh sekolah
teladan bagi peserta didik. seperti seminggu sekali Warga sekolah
semua warga Perilaku teladan kepala sekolah Kepala sekolah mendengarkan menghormati
sekolah menjadi perilaku pembanding bagi suara-suara warga sekolah, baik kepemimpinan KS
warga sekolah dalam menjalankan secara langsung maupun tidak karena kesesuaian
tupoksi masing-masing langsung mengenai proses antara perilaku
Keteladanan lebih bermakna/efektif kepemimpinannya keseharian KS dengan
dalam proses kepemimpinan kepala Perilaku kepala sekolah konsisten nilai yang dianut
sekolah dibandingkan perintah atau dalam menjalankan aturan-aturan
petunjuk lisan sekolah

Kepemimpinan Kepemimpinan sekolah yang efektif Kepala sekolah secara konsisten KS Sepanjang Warga sekolah dapat
sekolah mampu menjadi kunci untuk kinerja sekolah, menjaga kesesuaian antara apa tahun ajaran mengikuti kepemimpinan
menerapkan ciri- kinerja guru, kinerja tenaga kependidikan yang diucapkan dengan apa yang kepala sekolah
ciri kepemimpinan sekolah dalam mencapai visi, misi, dan dilakukan dalam proses Perilaku kepala sekolah
yang efektif tujuan sekolah kepemimpinannya jadi teladan bagi warga
Kepemimpinan kepala sekolah sekolah
dilakukan sesuai dengan situasi dan
kondisi sekolah
Warga sekolah Kemudahan mengakses informasi dan Kepala sekolah bersama dengan Kepala sekolah Sepanjang Sekolah memiliki
mudah pengaduan terkait dengan warga sekolah membuat mekanisme tahun ajaran mekanisme pengaduan
mengakses pengelolaan sekolah merupakan pengaduan terhadap pengelolaan terkait dengan
informasi dan bagian dari indikasi good governance. sekolah, seperti menggunakan pengelolaan sekolah
pengaduan terkait Kemudahan mengakses informasi dan kotapengaduan, SMS, email, dll. Sekolah menyediakan
dengan pengaduan terkait dengan Kepala sekolah mengumumkan media pengaduan
pengelolaan pengelolaan sekolah akan membuka (lisan/tulisan) mengenai keterbukaan Warga sekolah dapat
sekolah peluang yang lebih besar dalam informasi terkait dengan pengelolaan memberikan masukan,
proses peningkatan mutu secara sekolah kepada para pemangku koreksi, gagasan dengan
berkelanjutan kepentingan sekolah mudah untuk perbaikan
Kemudahan mengakses informasi dan Kepala sekolah/pihak yang dan peningkatan mutu
pengaduan terkait dengan ditugaskan merespon pengaduan- sekolah
pengelolaan sekolah akan pengaduan yang masuk ke sekolah

78 | P a g e - B A H A N U J I P U B L I K TA H A P 1
INDIKATOR
WAKTU/DURASI
PEMENUHAN ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR LANGKAH PEMENUHAN PERSONIL HASIL
PEMENUHAN
STANDAR
mempermudah kepala sekolah dan Iklim organisasi
warga sekolah lainnya untuk (sekolah) terbuka
memperbaiki kekurangannya

7. STANDAR PEMBIAYAAN

INDIKATOR
WAKTU/DURASI
PEMENUHAN ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR LANGKAH PEMENUHAN PERSONIL HASIL
PEMENUHAN
STANDAR
Ada unsur Keterlibatan masyarakat dalam penetapan Penyusunan RKS dan RKAS dilakukan Kepala sekolah, guru, Lokakarya/ Masyarakat memiliki
masyarakat yang biaya sekolah merupakan bagian penting dengan mengundang/menghadirkan komite sekolah, rapat komitmen yang lebih
berpartisipasi dari penguatan komitmen (rasa memiliki) unsur-unsur Kepala sekolah, guru, perwakilan orang tua, penyusunan tinggi untuk kemajuan
dalam rapat masyarakat terhadap sekolah komite sekolah, perwakilan orang tua, tokoh masyarakat, aparat RKAS/RKT sekolah
penetapan tokoh masyarakat, aparat RT, RW, RT, RW, Kelurahan Ada kesepakatan warga
besaran Kelurahan, dan stakeholders lainnya sekolah dan
pembiayaan yang yang memungkinkan stakeholders sekolah
harus ditanggung mengenai besaran biaya
oleh orang tua per bulan yang harus
murid ditanggung orang tua
siswa/wali murid untuk
biaya operasional
sekolah
Besaran biaya Setiap pengeluaran biaya oleh sekolah Sebelum sekolah mengalokasikan Kepala sekolah, Pada saat RKAS disusun dengan
operasi non- harus didasarkan pada pertimbangan biaya operasi non-personalia, bendahara sekolah, penyusunan mengikuti standar biaya
personalia rasional dan dapat dipertanggungjawabkan terlebih dahulu dianalisis standar komite sekolah RKAS yang berlaku
dihitung baik secara internal maupun eksternal biaya per sekolah/program keahlian Sekolah memiliki
berdasarkan sekolah, karenanya biaya yang dikeluarkan Rapat penyusunan RKAS besaran biaya operasi
standar biaya per harus mengikuti standar yang berlaku atau menyetujui besaran biaya operasi non personalia
sekolah/ program yang diberlakukan oleh sekolah sesuai non personalia berdasarkan standar berdasarkan standar
keahlian dengan aturan yang ditetapkan pemerintah biaya per sekolah/program studi biaya persekolah/
program keahlian
Besaran biaya Besaran biaya yang dihitung berdasarkan Sebelum sekolah mengalokasikan Kepala sekolah, Pada saat RKAS disusun dengan

79 | P a g e - B A H A N U J I P U B L I K TA H A P 1
INDIKATOR
WAKTU/DURASI
PEMENUHAN ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR LANGKAH PEMENUHAN PERSONIL HASIL
PEMENUHAN
STANDAR
operasi non- perbandingan dengan rombel akan biaya operasi non-personalia, bendahara sekolah, penyusunan mengikuti standar biaya
personalia mempermudah sekolah dan stakeholders terlebih dahulu dianalisis standar komite sekolah RKAS yang berlaku
dihitung dalam menilai efektiftas dan efisiensi biaya biaya per rombel Sekolah memiliki
berdasarkan sekolah Rapat penyusunan RKAS informasi mengenai
standar biaya per menyetujui besaran biaya operasi satuan biaya operasi
rombongan non personalia berdasarkan standar non-personalia per
belajar biaya per rombel rombel
Besaran biaya Besaran biaya yang dihitung berdasarkan Sebelum sekolah mengalokasikan Kepala sekolah, Pada saat RKAS disusun dengan
operasi non- perbandingan dengan peserta didik akan biaya operasi non-personalia, bendahara sekolah, penyusunan mengikuti standar biaya
personalia mempermudah sekolah dan stakeholders terlebih dahulu dianalisis standar komite sekolah RKAS yang berlaku
dihitung dalam menilai efektiftas dan efisiensi biaya biaya per peserta didik Sekolah memiliki
berdasarkan sekolah Rapat penyusunan RKAS informasi mengenai
standar biaya per menyetujui besaran biaya operasi satuan biaya operasi
peserta didik non personalia berdasarkan standar non-personalia per
biaya per peserta didik peserta didik
Sekolah Setiap pengeluaran biaya oleh sekolah Sebelum sekolah mengalokasikan Kepala sekolah, Pada saat RKAS disusun dengan
menghitung harus didasarkan pada pertimbangan biaya ATS, terlebih dahulu dianalisis bendahara sekolah, penyusunan mengikuti standar biaya
besaran rasional dan dapat dipertanggungjawabkan standar pembiayaan yang komite sekolah RKAS yang berlaku
persentase baik secara internal maupun eksternal berlaku/diberlakukan Persentase biaya ATS
minimum biaya sekolah, karenanya biaya yang dikeluarkan Rapat penyusunan RKAS ditetapkan berdasarkan
ATS berdasarkan harus mengikuti standar yang berlaku atau menyetujui persentase minimum standar pembiayaan
standar yang diberlakukan oleh sekolah sesuai biaya ATS berdasarkan standar
pembiayaan dengan aturan yang ditetapkan pemerintah pembiayaan yang
berlaku/diberlakukan
Sekolah Setiap pengeluaran biaya oleh sekolah Sebelum sekolah mengalokasikan Kepala sekolah, Pada saat RKAS disusun dengan
menghitung harus didasarkan pada pertimbangan biaya BAHP, terlebih dahulu bendahara sekolah, penyusunan mengikuti standar biaya
besaran rasional dan dapat dipertanggungjawabkan dianalisis standar pembiayaan yang komite sekolah RKAS yang berlaku
persentase baik secara internal maupun eksternal berlaku/diberlakukan Persentase biaya BAHP
minimum biaya sekolah, karenanya biaya yang dikeluarkan Rapat penyusunan RKAS ditetapkan berdasarkan
BAHP harus mengikuti standar yang berlaku atau menyetujui persentase minimum standar pembiayaan
berdasarkan yang diberlakukan oleh sekolah sesuai biaya BAHP berdasarkan standar
standar dengan aturan yang ditetapkan pemerintah pembiayaan yang
pembiayaan berlaku/diberlakukan

80 | P a g e - B A H A N U J I P U B L I K TA H A P 1
INDIKATOR
WAKTU/DURASI
PEMENUHAN ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR LANGKAH PEMENUHAN PERSONIL HASIL
PEMENUHAN
STANDAR
Sekolah Untuk kepentingan pengelolaan keuangan Rapat RKAS menganalisis Kepala sekolah, Pada saat RKAS mengalokasi dana
menghitung sekolah, sekolah harus menghitung semua kebutuhan biaya selain biaya bendahara sekolah, penyusunan untuk membiayai operasi
besaran biaya pengeluaran sekolah untuk setiap operasi non personalia, ATS, dan komite sekolah RKAS sekolah selain biaya operasi
operasi selain tahunnya. BAHP operasi non personalia, ATS,
biaya operasi non Rapat RAKS menetapkan biaya dan BAHP
personalia, ATS, sekolah selain biaya operasi non
dan BAHP personalia, ATS, dan BAHP
Kemudahan Akses dokumen keuangan sekolah yang Kepala sekolah dan bendahara Kepala sekolah, Sepanjang Warga sekolah dapat dengan
mengakses mudah bagi pihak-pihak berkepentingan sekolah mempublikasikan dokumen bendahara sekolah, tahun ajaran mudah mengakses dokumen
dokumen merupakan bagian dari implementasi RKAS kepada warga sekolah komite sekolah pengelolaan keuangan
pengelolaan transaparansi (good governance) Kepala sekolah dan bendahara sekolah
pembiayaan sekolah mempublikasikan laporan
sekolah keuangan sekolah secara berkala.
Misal per tiga bulan sekali, per
semester sekali, dsb.
Besaran Penyusunan keuangan sekolah harus Dalam penyusunan RKAS, Kepala Kepala sekolah, Pada saat Dokumen RKAS
perolehan dana mengidentifikasi semua pemasukan sekolah, bendahara sekolah, komite bendahara sekolah, penyusunan mencantumkan rencana
yang bersumber keuangan sekolah, sehingga sekolah sekolah mengidentifikasi besaran komite sekolah RKAS pemasukan keuangan
dari Pemerintah dapat dengan mudah memetakan semua pemasukan keuangan sekolah per sumber masukan
Pusat, pemenuhan kebutuhan biaya operasional sekolah secara komprehensif dan secara keseluruhan
Pemerrintahan & investasi sekolah ketika menyusun Dalam penyusunan RKAS diketahui
Provinsi, RKAS ancangan jumlah pemasukan
Pemerintahan keuangan sekolah secara
Kab./Kota, orang keseluruhan dan per sumber
tua siswa, dan pemasukan
masyarakat
Sekolah Laporan pembiayaan merupakan bagian Setiap uang yang dikeluarkan Kepala sekolah, Sepanjang Sekolah memiliki laporan
menyusun dari akuntabilitas pengelolaan keuangan sekolah disertai dengan bukti otentik bendahara sekolah, tahun ajaran pengelolaan keuangan
laporan sekolah, yang akan digunakan untuk Setiap realisasi pengeluaran dan komite sekolah, sekolah
pengelolaan kepentingan internal dan eksternal pemasukan keuangan sekolah departemen/ program
pembiayaan sekolah. direkap sesuai dengan ketentuan studi masing-masing,
akuntasi yang berlaku PTK
sekolah menyusun laporan

81 | P a g e - B A H A N U J I P U B L I K TA H A P 1
INDIKATOR
WAKTU/DURASI
PEMENUHAN ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR LANGKAH PEMENUHAN PERSONIL HASIL
PEMENUHAN
STANDAR
keuangan beradasarkan sistem
akuntansi keuangan Negara
Kemudahan Kemudahan akses informasi Kepala sekolah dan bendahara Kepala sekolah, Sepanjang Warga sekolah dapat dengan
akses terhadap pengelolaan keuangan merupakan sekolah mempublikasikan dokumen bendahara sekolah, tahun ajaran mudah mengakses dokumen
laporan bagian dari good governance. RKAS kepada warga sekolah komite sekolah pengelolaan keuangan
pengelolaan Kemudahan akses informasi Kepala sekolah dan bendahara sekolah
keuangan pengelolaan keuangan akan sekolah mempublikasikan laporan
membangun kepercayaan dan keuangan sekolah secara berkala.
komitmen (rasa memiliki) para Misal per tiga bulan sekali, per
pemangku kepentingan terhadap semester sekali, dsb.
sekolah

8. STANDAR PENILAIAN

INDIKATOR
WAKTU/DURASI
PEMENUHAN ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR LANGKAH PEMENUHAN PERSONIL HASIL
PEMENUHAN
STANDAR
Guru membuat Untuk memperoleh data pengukuran Workshop penyamaan persepsi tentang wakasek bidang Awal tahun Sekolah memiliki buku
rancangan dengan hasil yang tepat dibutuhkan teknik teknik-teknik penilaian yang sesuai kurikulum dan guru panduan tentang teknik
penilaian yang penilaian yang valid dan reliabel. Dengan dengan data hasil belajar yang akan penilaian sesuai dengan
menggunakan demikian setiap penilaian harus dirancang diperoleh. karakter hasil belajar mata
berbagai teknik dengan memperhatikan berbagai teknik Penyusunan buku panduan tentang pelajaran.
penilaian, misal penilaian. teknik penalaian yang berlaku di
tes untuk prestasi sekolah
belajar, Review draft panduan teknik penilaian
pengamatan melalui wokshop sehingga
untuk perilaku, menghasilkan model yang
lembar penilaian mengandung unsur inovatif sesuai
untuk proses standar penilaian.
pencapaian In House Traning bagi semua guru dalam
kompetensi menggunakan teknik-teknik penilaian
Guru menyusun Instrumen penilaian yang dikembangkan Workshop penyamaan persepsi tentang Guru Awal tahun Sekolah memiliki instrumen

82 | P a g e - B A H A N U J I P U B L I K TA H A P 1
INDIKATOR
WAKTU/DURASI
PEMENUHAN ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR LANGKAH PEMENUHAN PERSONIL HASIL
PEMENUHAN
STANDAR
instrumen yang oleh guru akan lebih bermakna dan tepat pengembangan instrumen penilaian atau bank soal yang dibuat
memenuhi syarat sasaran dalam pengukuran hasil belajar. yang memenuhi syarat substansi, oleh guru.
substansi, Dengan demikian dianggap penting dan konstruksi, dan bahasa.
konstruksi, dan dijadikan indikator pemenuhan standar Masing-masing guru mengembangkan
bahasa penilaian jika instrumen dikembangkan instrumen pada setiap mata pelajaran
oleh masing-masing guru. yang diampu.
Uji coba instrumen yang bekerjasama
dengan sekolah lain untuk menjaga
reliabilitas dan validitas alat ukur
(khusus untuk instrumen ujian akhir
semester)
Pemanfataan instrumen dalam kegiatan
evauasi
Pendokumentasian instrumen sebagai
bank soal sekolah.
Satuan Instrumen yang baik adalah instrumen Workshop penyamaan persepsi tentang Guru Awal tahun Sekolah memiliki instrumen
pendidikan yang memiliki tingkat validitas yang baik pengujian validasi instrumen. atau bank soal yang dibuat
melakukan dan teruji secara empirik. Uji coba instrumen yang bekerjasama oleh guru.
validitas empirik dengan sekolah lain untuk menjaga
terhadap validitas alat ukur (khusus untuk
instrument instrumen ujian akhir semester)
penilaian Pemanfataan instrumen dalam kegiatan
evaluasi.
Pendokumentasian instrumen sebagai
bank soal sekolah.
Satuan Persyaratan instrumen yang baik adalah Workshop penyamaan persepsi tentang Guru Awal tahun Sekolah memiliki instrumen
pendidikan yang mampu mengukur dari apa yang kriteria instrumen yang baik. atau bank soal yang dibuat
memiliki akan diukur, memiliki daya pembeda, dan Guru mengembangkan instrumen oleh guru.
instrumen yang reliabel. Uji coba instrumen yang bekerjasama
berkualitas dengan sekolah lain untuk menjaga
validitas alat ukur (khusus untuk
instrumen ujian akhir semester)
Pemanfataan instrumen dalam kegiatan

83 | P a g e - B A H A N U J I P U B L I K TA H A P 1
INDIKATOR
WAKTU/DURASI
PEMENUHAN ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR LANGKAH PEMENUHAN PERSONIL HASIL
PEMENUHAN
STANDAR
evaluasi.
Pendokumentasian instrumen sebagai
bank soal sekolah.
Siswa menerima Tujuan dari kegiatan evaluasi adalah Setelah melakukan ulangan, guru Guru Harian Siswa menerima informasi
informasi hasil mengukur kemampuan atau kompetensi memeriksa lembar jawaban hasil ulangan harian yang
ulangan harian peserta didik. Oleh karena itu peserta didik Mengolah data hasil ulangan menjadi dibuktikan dengan
berhak memperoleh informasi tentang infrormasi yang bermakna bagi peserta pengumuman pada papan
hasil-hasil ulangan umum. didik. pengumuman.
Membagian hasil ulangan kepada
peserta didik setelah data hasil
ulangan direkap oleh guru
Guru Kompetensi peserta didik yang diukur Setelah melakukan ulangan, guru Guru Harian Siswa menerima informasi
menyampaikan memiliki berbagai dimensi. Nilai yang memeriksa lembar jawaban hasil ulangan harian yang
hasil penilaian dikeluarkan mengandung makna yang Mengolah data hasil ulangan menjadi dilengkapi dengan deskripsi
akhir kepada multitafsir oleh karena itu perlu dijelaskan infrormasi yang bermakna bagi peserta makna nilai ulangan.
peserta didik dari makna nilai tersebut. didik.
dalam bentuk satu Membagian hasil ulangan kepada
nilai disertai peserta didik setelah data hasil
deskripsi ulangan direkap oleh guru. Pada nilai
dijelaskan tentang makna dari nilai-
nilai tersebut
Guru memberikan Pembelajaran memiliki prinsip ketuntasan. Setelah melakukan ulangan, guru Guru Harian Jadwal remedial
remidi pada siswa Setiap peserta didik berhak memperoleh memeriksa lembar jawaban Laporan kegiatan remedia
yang belum pelayanan guru jika mereka belum Mengolah data hasil ulangan menjadi yang membuat tanggal,
mencapai KKM mencapai KKM melalui remidi. Tujuan infrormasi yang bermakna bagi peserta waktu, tempat, materi yang
remidi adalah memberi kesempatan bagi didik. disampaikan, jumlah peserta
peserta didik untuk menuntaskan KKM Membagian hasil ulangan kepada didik, dan guru mengajar.
peserta didik setelah data hasil
ulangan direkap oleh guru.
Guru memberi kegiata remidi terhadap
pokok bahasan yang belum berhasil
dicapoi siswa pada waktu yang telah
ditentukan

84 | P a g e - B A H A N U J I P U B L I K TA H A P 1
INDIKATOR
WAKTU/DURASI
PEMENUHAN ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR LANGKAH PEMENUHAN PERSONIL HASIL
PEMENUHAN
STANDAR
Guru Untuk memperoleh data pengukuran Workshop penyamaan persepsi tentang wakasek bidang Awal tahun Sekolah memiliki buku
menggunakan dengan hasil yang tepat sesuai aspek teknik-teknik penilaian yang sesuai kurikulum dan guru panduan tentang teknik
berbagai teknik kognitif, afektif, dan keterampilan dengan data hasil belajar yang akan penilaian sesuai dengan
penilaian untuk dibutuhkan teknik penilaian yang valid dan diperoleh (kognitif, afektif, dan karakter hasil belajar mata
menilai hasil reliabel. Dengan demikian setiap penilaian psikomotor) pelajaran.
belajar kognitif, harus dirancang dengan memperhatikan Penyusunan buku panduan tentang
keterampilan, dan berbagai teknik penilaian dan aspek yang teknik penalaian yang berlaku di
afektif akan dinilai sekolah
Review draft panduan teknik penilaian
melalui wokshop sehingga
menghasilkan model yang
mengandung unsur inovatif sesuai
standar penilaian.
In House Traning bagi semua guru dalam
menggunakan teknik-teknik penilaian
Guru mengolah/ Analisis hasil penilaian merupakan tindak Workshop penyamaan persepsi tentang wakasek bidang Akhir tahun Setiap guru memiliki
menganalisis hasil lanjut upaya monitoring dan laporan hasil analisis hasil penilaian untuk kegiatan kurikulum dan guru dokumen hasil analisis
penilaian untuk belajar untuk kegiatan perbaikan, perbaikan, mengetahui kemajuan dan penilaian dan dokumen hasil
mengetahui mengetahui kemajuan dan kesulitan kesulitan belajar siswa untuk kegiatan perbaikan.
kemajuan dan belajar. Analisis hasil penilaian merupakan Melakukan analisis hasil penilaian oleh
kesulitan belajar pemaknaan dari pengumpulan dokumen masing-masing guru.
siswa hasil penilaian. Kajian analisis hasil penilaian melalui
wokshop sehingga menghasilkan
keputusan untuk melakukan perbaikan.
Pendokumentasian hasil penilaian
kegiatan perbaikan.
Guru Hasil penilaian memiliki banyak manfaat, Setelah melakukan ulangan, guru Guru Akhir tahun Setiap guru memiliki
memanfaatkan yaitu tidak sekedar mengukur kompetensi memeriksa lembar jawaban dokumen hasil analisis
hasil penilaian siswa tetapi cerminan dari rangkaian Mengolah data hasil ulangan menjadi penilaian dan dokumen hasil
proses pembelajaran. Oleh karena itu hasil infrormasi yang bermakna bagi peserta untuk kegiatan perbaikan.
penilaian harus dimaknai dan didik.
dimanfaatkan untuk perbaikan Memanfaatkan data hasil penilaian untuk
pembelajaran dan laporan kepada pihak- perbaikan pembelajaran di masa yang

85 | P a g e - B A H A N U J I P U B L I K TA H A P 1
INDIKATOR
WAKTU/DURASI
PEMENUHAN ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR LANGKAH PEMENUHAN PERSONIL HASIL
PEMENUHAN
STANDAR
pihak terkait. akan datang.
Pe Pendokumentasian hasil penilaian
untuk dibandingkan dengan hasil
penilaian yang akan datang.
Setiap akhir Melaporkan hasil penilaian merupakan Setelah melakukan ulangan, guru Guru Akhir tahun Setiap guru memiliki
semester, guru bagian dari pelaksanaan prinsip memeriksa lembar jawaban dokumen hasil analisis
melaporkan hasil akuntabilitas dalam pendidikan. Mengolah data hasil ulangan menjadi penilaian dan dokumen hasil
penilaian infrormasi yang bermakna bagi peserta penilaian dalam bentuk
didik. laporan.
Melaporkan hasil penilaian kepada pihak
sekolah yang selanjutnya disampaikan
kepada para stakeholder terkait.
Guru melaporkan Penilaian akhlak menjadi sangat penting Setelah melakukan penilaian aspek Guru Akhir tahun Setiap guru memiliki
hasil penilaian untuk disaampaikan kepada guru agama akhlak (yang terkait dengan mata dokumen hasil penilaian
akhlak kepada agar dapat ditindaklanjuti perbaikan dan pelajaran), melaporkan hasil penilaian akhlak
guru agama pembinaan secara terarah akhlak kepada guru agama) Guru agama mnerima
Melaporkan hasil penilaian akh;lak laporan dalam bentuk
kepada pihak sekolah. deskripsi akhlak yang perlu
diperbaiki.
Guru melaporkan Penilaian kepribadian menjadi sangat Setelah melakukan penilaian aspek Guru Akhir tahun Setiap guru memiliki
hasil penilaian penting untuk disaampaikan kepada guru kepribadian (yang terkait dengan mata dokumen hasil penilaian
kepribadian PKn agar dapat ditindaklanjuti perbaikan pelajaran), melaporkan hasil penilaian akhlak
kepada guru PKN dan pembinaan secara terarah akhlak kepada guru PKn. Guru PKn menerima laporan
Melaporkan hasil penilaian akh;lak dalam bentuk deskripsi
kepada pihak sekolah. akhlak yang perlu diperbaiki.
Satuan Nilai akhir peserta didik merupakan Rapat koordinasi menentukan nilai akhir Kepala Sekolah, Guru Akhir semester Notulensi rapat dewan guru
pendidikan putusan yang akan dipublikasikan secara peserta didik BK dan Guru kelas/mata dalam menentukan nilai akhir
mengadakan luas dan akan menjadi laporan kemajuan Menetapkan kelulusan pelajaran peserta didik (termasuk
rapat dewan guru peserta didik bagi orang tuanya masing- Mempublikasikan kepada pihk terkait dan kenaikan kelas dan
untuk masing karena itu perlu dirapatkan oleh orang tua siswa kelulusan)
menentukan nilai dewan guru.
akhir peserta didik
(termasuk

86 | P a g e - B A H A N U J I P U B L I K TA H A P 1
INDIKATOR
WAKTU/DURASI
PEMENUHAN ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR LANGKAH PEMENUHAN PERSONIL HASIL
PEMENUHAN
STANDAR
kenaikan kelas
dan kelulusan)
Satuan Kriteria kenaikan kelas dan KKM menjadi Rapat koordinasi menentukan kriteria Kepala Sekolah, Guru Awal semester Notulensi rapat dewan guru
pendidikan acuan dalam menentukan lulusan dan kenaikan kelas dan KKM BK dan Guru kelas/mata tentang kriteria kenaikan
melaksanakan: menjadi target bagi semua siswa dalam Mempublikasikan kepada pihk terkait dan pelajaran kelas dan KKM.
kriteria kenaikan mencapai ketuntasan belajar karena itu orang tua siswa tentang kriteria Ketetapan kriteria kenaikan
kelas, KKM sekolah harus memfasilitasi dengan baik kenaikan kelas dan KKM kelas dan KKM dalam surat
pencapaian setiap mata pelajaran. keputusan

Satuan Nilai akhir peserta didik merupakan Rapat koordinasi menentukan nilai akhir Kepala Sekolah, Guru Akhir semester Notulensi rapat dewan guru
pendidikan putusan hasil belajar yang perlu diketahui peserta didik BK dan Guru kelas/mata dalam menentukan nilai
melaporkan hasil oleh peserta didik dan orang tuanya Menetapkan kelulusan pelajaran akhir peserta didik
penilaian setiap karena orang tua/wali adalah pihak yang Menyampaikan hasil penilaian kepada Dokumentasi serah terima
akhir semester menitipkan pendidikan anak-anaknya orang tua siswa dokumen hasil penilaian
kepada semua kepada pihak sekolah kepada orang tua siswa
orangtua/wali
siswa.
Satuan Hasil Ujian Nasional dari sekolah pada Menetapkan kriteria hasil UN dari Kepala sekolah dan guru Awal tahun Dikumen ketetapan kriteria
pendidikan jenjang dibawahnya perlu menjadi acuan sekolah pada jenjang dibawahnya ajaran hasil UN yang yang dapat
memanfatkan seleksi masuk sebagai bentuk yang dapat diterima. diterima.
hasil UN untuk kepercayaan antar sekolah, lebih selektif, Melaksanakan seleksi administratif
seleksi masuk, dan efisiensi dalam penyelenggaraan berdasarkan hasil UN
pendidikan. Melaksanakan seleksi akademik jika
dianggap perlu sesuai kebijakan
sekolah masing-masing.
Satuan Sekolah Standar Nasional merupakan Mempelajari ketetapan batas kelulusan Guru Awal semester Kisi kisi-kisi soal estimasi UN
pendidikan sekolah yang telah memenuhi persyaratan UN instrumen (soal) yang setara
memiliki rata-rata minimal dala penyelenggaraan pendidikan. Mengembangkan estimasi kisi-kisi soal UN
UN setinggi UN Dengan demikian secara rasional akan UN jadwal tryout untuk peserta
SSN mebghasilkan lulusan yang berkualitas Mengembangkan instrumen (soal) yang didik yang akan menghadpi
yang ditunjukkan dengan rata-rata UN setara UN UN
sama denga atau lebih tinggi dari standar. Tryout untuk peserta didik yang akan

87 | P a g e - B A H A N U J I P U B L I K TA H A P 1
INDIKATOR
WAKTU/DURASI
PEMENUHAN ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR LANGKAH PEMENUHAN PERSONIL HASIL
PEMENUHAN
STANDAR
menghadpi UN
Satuan Daya serap peserta didik terhadap isi Mengembangkan instrumen penilaian Wakasek kurikulum dan Akhir semester Kisi kisi-kisi soal estimasi UN
pendidikan materi pelajaran dapat dijadikan estimasi yang didasarkan pada tingkat kesulitan guru instrumen (soal) yang setara
memanfaatkan terhadap penguasaan kompetensi. Daya UN. UN
hasil analisis daya serap diukur melalui test. Hasil analisis Melaksanakan test Deskripsi analisis daya serap.
serap data tentang daya serap sangat Pengolahan hasil tes yang diarahkan
bermanfaat untuk meningkatkan kinerja pada pengukuran daya serap matei
pembelajaran supaya dapat mencapai ajar
KKM dan kelulusan UN. Laporan dan tindak lanjut
Guru melakukan Tes praktek merupakan tes perbuatan Menyusun panduan penilaian tes praktek Guru Akhir semester Kisi kisi pengembangan tes
penilaian yang hasilnya berupa produk atau perilaku sesuai dengan materi praktek. praktek
terhadap perilaku yang sesuai dengan harapan tujuan Review panduan penilaian tes praktek Pengembangan instrumen
kerja siswa pembelajaran. Proses penilaian uji praktek oleh tim ahli yang ditunjuk penilaian tes praktek
sewaktu praktik di adalah pengamatan atau observasi. Menyelenggarakan tes praktek
bengkel/kebun/mo Mengolah hasil penilaian praktek dan
diste (hanya untuk melaporkannya
SMK)
Guru menilai Penilaian produk merupakan bagian dari Menyusun panduan penilaian produk Guru Akhir semester Kisi kisi pengembangan
produk hasil portofolio hasil belajar yang dinilai sesuai sesuai dengan materi praktek. penilaian produk
praktik siswa dengan harapan tujuan pembelajaran. Review panduan penilaian produk oleh Pengembangan instrumen
(hanya untuk Proses penilaian produk adalah observasi tim ahli yang ditunjuk penilaian produk.
SMK) produk hasil praktek. Menyelenggarakan penilaian produk oleh
guru
Mengolah hasil penilaian produk dan
melaporkannya
Kualitas soal memiliki kedudukan yang Memerika dan mereview setiap kisi-kisi Wakasek kurikulum dan Awal semester Kisi-kisi soal dan butir soal
Pemantauan penting dalam mengukur keberhasilan soal yang dikembangkan oleh guru Guru yang dikembangkan oleh
terahadap kualitas belajar. Kualitas soal ditentukan oleh Memeriksa dan mereview setiap butir guru
soal tingkat validitas, reliabilitas, daya soal yang dikembangkan oleh guru Berita acara review kisi-kisi
pembeda, dan kualitas distraktor (pilihan atau pihak lain dan butir soal
ganda). Setiap soal yang dikembangkan Melakukan uji coba kualitas soal
harus dipantau agar mampu megukur apa Melakukan dkumentasi soal dalam bank
yang akan diukur. Soal yang kualitas

88 | P a g e - B A H A N U J I P U B L I K TA H A P 1
INDIKATOR
WAKTU/DURASI
PEMENUHAN ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR LANGKAH PEMENUHAN PERSONIL HASIL
PEMENUHAN
STANDAR
rendah harus dibuang dan tidak perlu soal milik sekolah
digunakan.
Pemantauan pelaksanaan ujian Membentuk panitia penyelenggaraan tes Guru Akhir semester Panduan penyelenggaraan
Pemantauan merupakan bagian yang sangat Menggandakan soal sesuai jumlah siswa ujian
terhadap menentukan dalam kegiatan penilaian. Jika Menetapkan jadwal ujian yan berisi Surat pernyataan pengawas
pelaksanaan ujian pelaksanaan ujian tidak tertib, banyak di atas materai
tanggal/hari, waktu, tempat, mata
kecurangan, dan dengan suasana yang ujian, dan pengawas ujian. Sampel soal dan lembar
tidak kondusif maka hasil ujian dianggap Membuat pedoman atau ketentuan jawaban
tidak sah. Oleh karena ini perlu penyelenggaraan ujian
pemantauan yang ketat dalam Setiap pengawas membuat surat
penyelenggaraan ujian pernyataan untuk berlaku jujur, disiplin,
menjaga ketertiban, serta tidak
melakukan tindakan yang mengarah
pada perbuatan membantu siswa
dalam pengerjaan soal selama ujian
berlangsung.
Melaksanakan ujian dengan tertib
Memeriksa hasil ujian, mengolah, dan
melaporkan.

89 | P a g e - B A H A N U J I P U B L I K TA H A P 1
BAB IV
PELEMBAGAAN SISTEM PENJAMINAN MUTU
PADA TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

Pelembagaan penjaminan mutu pada tingkat satuan pendidikan adalah


penyusunan Gugus Kendali Mutu (GKM) pada tingkat sekolah dan
penyusunan tugas pokok dari masing-masing bagian di tingkat satuan
pendidikan untuk pemenuhan standar nasional pendidikan atau penjaminan
mutu pendidikan. Oleh karena itu perlu memperhatikan kebijakan usaha
peningkatan mutu yang berlaku secara nasional, provinsi, dan
kabupaten/kota karena banyak kegiatan yang bukan merupakan
kewenangan bagi satuan pendidikan. Berikut adalah pelembagaan
penjaminan mutu yang perlu dilakukan oleh pemerintah, pemerintah
provinsi, pemerintah kabupaten/kota, dan penyelenggara satuan atau
program pendidikan, serta satuan pendidikan.

A. Pelembagaan Penjaminan Mutu Pendidikan di tingkat


Pemerintah, Pemerintah Provinsi, Pemerintah kabupaten/kota,
Penyelenggara, dan Masyarakat
Lembaga penjaminan mutu di tingkat pemerintah, pemerintah provinsi,
dan pemerintah kabupaten/kota mengukuti prosuder yang berlaku
sebagaimana tata organisasi yang sah berdasarkan perundang-
undangan.
Tugas dan fungsi pemerintah, pemerintah provinsi, dan pemerintah
kabupaten/kota dalam penjaminan mutu pendidikan adalah:
1. Penetapan regulasi penjaminan mutu pendidikan oleh Pemerintah,
pemerintah provinsi, dan pemerintah kabupaten atau kota
berdasarkan peraturan perundang-undangan.
Peraturan penjaminan mutu pendidikan yang ditetapkan oleh
pemerintah dapat berupa peraturan pemerintah dan atau peraturan
menteri pendidikan nasional. Peraturan penjaminan mutu pendidikan

90 | P a g e - B A H A N U J I P U B L I K TA H A P 1
yang ditetapkan oleh pemerintah propinsi dapat berbentuk peraturan
gubernur tentang penjaminan mutu pendidikan yang berlaku di
provinsi dengan tidak bertentangan dengan peraturan yang ada di
atasnya. Peraturan penjaminan mutu pendidikan yang ditetapkan oleh
pemerintah kabupaten/kota dapat berbentuk peraturan
bupati/walikota tentang penjaminan mutu pendidikan yang berlaku di
kabupaten/kota dengan tidak bertentangan dengan peraturan yang
ada di atasnya.

2. Penetapan Standar Mutu Pendidikan


Standar Mutu pendidikan untuk tingkat nasional mengacu pada
delapan Standar Nasional Pendidikan (SNP) yang ditetapkan oleh
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan dalam bentuk Peraturan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.
Standar mutu pendidikan untuk tingkat pemerintah provinsi dan
kabupaten/kota sekurang-kurangnya mengacu pada delapan Standar
Nasional Pendidikan (SNP) dan dapat melebihi dari SNP dengan
mengacu pada keunggulan lokal dan standar internasional.

3. Pemberian bantuan, fasilitasi, saran, arahan, dan/atau bimbingan.


a. Pemenuhan standar yang dilakukan oleh pemerintah berupa
bantuan, fasilitasi, saran/arahan dan atau bimbingan diberikan
kepada satuan pendidikan yang bukan menjadi kewenangannya.
Pemberian bantuan dapat berupa (1) Peningkatan standar
Pendidik dan tenaga Kependidikan, (2) Sarana dan Prasarana, (3)
Biaya pendidikan (operasional), dan (4) Membangun sistem
informasi pendidikan.
Pemberian Fasilitasi dapat berupa menampung semua usulan
bantuan pemenuhan standar dari satuan pendidikan yang bukan
binaanya yang berada di kabupaten/kota dan menyampaikan
kepada instansi terkait.

91 | P a g e - B A H A N U J I P U B L I K TA H A P 1
Pemberian arahan/saran dapat berupa pemberian rekomendasi
kepada satuan pendidikan dan pemerintah provinsi dan
kabupaten/kota dalam peningkatan mutu; mulai dari pemetaan
sampai pemenuhan standar; Menyampaikan hasil UN dan
Akreditasi.
Pemberian bimbingan dapat berupa pendampingan (bimbingan
teknis) bersama pemerintah provinsi kepada pemerintah
kabupaten/kota dalam peningkatan mutu; mulai dari pemetaan
sampai pemenuhan standar

b. Pemenuhan standar yang dilakukan oleh pemerintah provinsi


berupa bantuan, fasilitasi, saran/arahan dan atau bimbingan
diberikan kepada satuan pendidikan yang bukan menjadi
kewenangannya.
Pemberian bantuan dalam bentuk non-fisik dapat berupa: (1)
Peningkatan standar Pendidik dan tenaga Kependidikan, (2)
Penyusunan POS peningkatan penjaminan mutu kepada
pemerintah kabupaten/ kota, dan (3) Biaya pendidikan
(operasional)
Pemberian Fasilitasi dapat berupa menampung semua usulan
bantuan pemenuhan standar dari satuan pendidikan yang bukan
binaanya dari kabupaten-kota dan menyampaikan kepada
pemerintah dan/atau instansi terkait.
Pemberian arahan/saran dapat berupa pemberian rekomendasi
hasil pemetaan mutu pendidikan kepada satuan pendidikan dan
pemerintah kabupaten/kota dalam peningkatan mutu; mulai dari
pemetaan sampai pemenuhan standar (baik SPM dan kemudian
SNP).
Pemberian bimbingan dapat berupa pendampingan (bimbingan
teknis) bersama pemerintah kepada pemerintah kabupaten/kota
dalam peningkatan mutu; mulai dari pemetaan sampai
pemenuhan standar.

92 | P a g e - B A H A N U J I P U B L I K TA H A P 1
c. Pemenuhan standar yang dilakukan oleh pemerintah kabupaten
atau kota berupa bantuan, fasilitasi, saran/arahan dan atau
bimbingan diberikan kepada satuan pendidikan yang bukan
menjadi kewenangannya.
Pemberian bantuan dapat berupa: (1) Peningkatan kompetensi
Pendidik dan tenaga Kependidikan, (2) Sarana dan Prasarana, (3)
Biaya pendidikan (operasional).
Pemberian Fasilitasi dapat berupa menampung semua usulan
bantuan pemenuhan standar dari satuan pendidikan yang bukan
binaanya dan menyampaikan kepada pemerintah provinsi,
pemerintah dan instansi terkait.
Pemberian arahan/saran dapat berupa pemberian rekomendasi
hasil pemetaan mutu pendidikan kepada satuan pendidikan
dalam peningkatan mutu; mulai dari pemetaan sampai
pemenuhan standar (baik SPM dan kemudian SNP).
Pemberian bimbingan dapat berupa pendampingan (bimbingan
teknis) kepada satuan pendidikan dalam peningkatan mutu; mulai
dari pemetaan sampai pemenuhan standar, dan penyusunan
Prosedur Operasional Standar (POS) peningkatan penjaminan
mutu kepada satuan pendidikan.Penyusunan Program kerja
peningkatan mutu, penyusunan rencana strategis satuan
pendidikan.

d. Pemenuhan standar yang dilakukan oleh penyelenggara satuan


pendidikan yang dimiliki oleh masyarakat seperti halnya Yayasan
berupa bantuan, fasilitasi, saran/arahan dan atau bimbingan
diberikan kepada satuan pendidikan yang bukan menjadi
kewenangannya, dapat berupa (1) Penyediaan Pendidik, (2)
Pemberian Sarana dan Prasarana, penggunaan secara bersama
sarana dan prasarana, (3) Pemberian bantuan biaya pendidikan.

93 | P a g e - B A H A N U J I P U B L I K TA H A P 1
e. Pemenuhan standar yang dilakukan oleh masyarakat kepada
satuan pendidikan berupa bantuan dan/atau saran/arahan dapat
berupa fisik dan non fisik yang sifatnya tidak mengikat.

3. P
4. Supervisi dan/atau pengawasan
a. Supervisi dalam proses penjaminan mutu pendidikan yang
dilakukan oleh pemerintah mulai tahap pemetaan, penyusunan
program peningkatan mutu, pemenuhan standar. Supervisi
dilakukan kepada pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten
dan kota.Pengawasan dalam proses penjaminan mutu pendidikan
yang dilakukan oleh pemerintah mulai tahap pemetaan,
penyusunan program peningkatan mutu, pemenuhan standar.
Pengawasan dilakukan kepada pemerintah provinsi dan pemerintah
kabupaten dan kota.
b. Supervisi dalam proses penjaminan mutu pendidikan yang
dilakukan oleh pemerintah provinsi mulai tahap pemetaan,
penyusunan program peningkatan mutu, pemenuhan standar.
Supervisi dilakukan bersama-sama pemerintah kepada pemerintah
kabupaten dan kota dan satuan pendidikan yang menjadi
kewenangannya.Pengawasan dalam proses penjaminan mutu
pendidikan yang dilakukan oleh pemerintah mulai tahap pemetaan,
penyusunan program peningkatan mutu, pemenuhan standar.
Pengawasan dilakukan kepada satuan pendidikan yang menjadi
kewenangannya.
c. Supervisi dalam proses penjaminan mutu pendidikan yang
dilakukan oleh pemerintah kabupaten dan kota mulai tahap
pemetaan, penyusunan program peningkatan mutu, pemenuhan
standar. Supervisi dilakukan pemerintah kabupaten dan kota ke
satuan pendidikan yang menjadi kewenangannya.Pengawasan
dalam proses penjaminan mutu pendidikan yang dilakukan oleh

94 | P a g e - B A H A N U J I P U B L I K TA H A P 1
pemerintah kabupaten dan kota mulai tahap pemetaan,
penyusunan program peningkatan mutu, pemenuhan standar.
Pengawasan dilakukan kepada satuan pendidikan yang menjadi
kewenangannya.
d. Supervisi dan/atau pengawasan dalam proses penjaminan mutu
pendidikan yang dilakukan oleh penyelenggara satuan pendidikan
(yayasan) mulai tahap pemetaan, penyusunan program
peningkatan mutu, pemenuhan standar. Supervisi dilakukan ke
satuan pendidikan yang menjadi kewenangannya.
e. Pengawasan dalam proses penjaminan mutu pendidikan yang
dilakukan oleh masyarakat mulai tahap pemetaan, penyusunan
program peningkatan mutu, pemenuhan standar. Pengawasan
dilakukan kepada satuan pendidikan.

5. Penetapan Prosedur Operasional Standar (POS)


POS penjaminan mutu yang ditetapkan oleh penyelenggara satuan
pendidikan, pemerintah kabupaten-kota, pemerintah provinsi dan
pemerintah minimal berisi; langkah, apa, siapa, bagaimana, dan kapan
mengimplementasikan penjaminanmutu pendidikan sesuai dengan
kewenangannya.

CONTOH POS PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN DI SD/MI


Siapa Siapa Kapan Hasil
Langkah Metode
Pelaksana Sasaran (Waktu) Dokumen
Sosialisasi Pengawas, Guru-Guru Rapat Awal Daftar hadir,
Standar (SPM Kepala dan Tahunan Tahun Materi
dan SNP) Sekolah anggota Ajaran sosialisasi
Komite Workshop Atau
sekolah. Awal
Tahun
Anggaran
Pemetaan Kepala Kepala Pengisian Awal Instrument
mutu; sekolah, sekolah, instrument Tahun yg sudah
Pengisian Perwakilan guru, penjaminan Ajaran diisi, profil
instrument: dari Guru- peserta mutu; dan mutu
Pemasukan Guru dan didik, akhir sekolah
data; anggota orang tua, Pedoman tahun
Pembinaan Komite komite pengisian ajaran

95 | P a g e - B A H A N U J I P U B L I K TA H A P 1
Siapa Siapa Kapan Hasil
Langkah Metode
Pelaksana Sasaran (Waktu) Dokumen
pengisian sekolah sekolah, EDS
instrument pustakawa
penjaminan n, laboran,
mutu TAS
pendidikan
Analisis data
Pengiriman
data
Pemenuhan Kepala Guru mata Analisis Menjelang Dokumen
standar; sekolah, pelajaran, dokumen 1 awal KTSP dan
Menyusun semua guru guru BK KTSP; tahun kelangkapan
rencana Analisis ajaran -nya yang
peningkatan silabus; baru telah
mutu Analisis dikembangk
berdasarkan RPP; an
pemetaan Analisis
mutu; capaian
Pelaksanaan akademik
pemenuhan siswa
standar
Pemantauan Pengawas; Kepala Observasi; Sepanjan Laporan
Pelaksanaan Kepala sekolah; wawancara; g tahun hasil
pemenuhan sekolah; guru; studi ajaran pemantauan
standar Komite pustakawa dokumen; pemenuhan
sekolah n; laboran; pengisian SNP/
TAS; siswa instrument peningkatan
pemantaua mutu
n sekolah
Penilaian Pengawas; Kepala Observasi; Akhir Laporan
pelaksanaan Kepala sekolah; wawancara; semester hasil
sekolah; guru; studi penilaian
Komite pustakawa dokumen; terhadap
sekolah n; laboran; pengisian pelaksanaan
TAS; siswa instrument pemenuhan
pemantaua SNP
n

B. Pelembagaan Penjaminan Mutu Pendidikan pada Tingkat Satuan


Pendidikan
Pelembagaan penjaminan mutu pendidikan pada tingkat satuan
pendidikan pada dasarnya merupakan pengaturan tata kelola pada satuan
pendidikan dalam pemenuhan SNP di sekolah/madrasah bersangkutan.
Dalam struktur organisasi pencapaian mutu pendidikan, satuan pendidikan
merupakan lembaga yang langsung berinteraksi dengan peserta didik.
Walaupun demikian, satuan pendidikan adalah struktur yang paling penting

96 | P a g e - B A H A N U J I P U B L I K TA H A P 1
karena merupakan unit yang langsung bersentuhan dengan peningkatan
mutu pendidikan secara langsung.
1. Organisasi Penjaminan Mutu pada tingkat Satuan Pendidikan
Peningkatan mutu pada level satuan pendidikan merupakan
tanggungjawab langsung dari kepala sekolah sebagai pemimpin dan
manajer sekolah. Karena itu, organisasi penjaminan mutu pada
satuan pendidikan berada langsung di bawah tanggungjawab kepala
sekolah. Dalam hal ini, tanggungjawab kepala sekolah dalam
penjaminan mutu adalah bertanggungjawab atas terlaksananya:
a. Perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, evaluasi kurikulum
tingkat satuan pendidikan, dan pelaporan KTSP; (mencakup: SI,
SKL, Standar Proses, Standar Penilaian).
b. Pemetaan kebutuhan PTK, pengajuan kebutuhan PTK, penugasan
PTK, penilaian PTK, pembinaan dan pengembangan PTK,
pelaporan PTK sekolah.
c. Analisis kebutuhan sarana dan prasarana sekolah, penyusunan
desain pengembangan sarana dan prasarana sekolah (jangka
panjang dan jangka pendek), pengajuan pemenuhan sarana dan
prasarana sekolah yang dibutuhkan kepada berbagai pihak terkait,
pengadaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana sekolah,
pendayagunaan sarana dan prasarana sekolah, pemantauan
sarana dan prasarana sekolah, pelaporan sarana dan prasarana
sekolah.
d. Penyusunan rencana kerja dan anggaran sekolah, pedayagunaan
keuangan sekolah secara efektif untuk layanan KBM dan
pendukungnya, transparansi pengelolaan keuangan sekolah,
pertanggungjawaban keuangan sekolah, pelaporan keuangan
sekolah kepada pemangku kepentingan sekolah.
e. Perencanaan program kerja sekolah, pelaksanaan program-
program kerja sekolah, pengawasan dan evaluasi program
sekolah, kepemimpinan sekolah, sistem informasi sekolah, dan
penilaian khusus sekolah.

97 | P a g e - B A H A N U J I P U B L I K TA H A P 1
Organisasi penjaminan mutu pada satuan pendidikan dapat berupa
tim sekolah yang secara khusus ditugaskan sebagai gugus kendali
mutu. Organisasi ini secara langsung berada di bawah kepala sekolah.
Namun demikian, keberadaan gugus kendali mutu dalam bentuk tim
mutu sekolah harus mempertimbangkan kondisi nyata sekolah.
Semisal pada SD yang hanya memiliki jumlah guru terbas, tim ini
tidak memungkinkan untuk dibuat, tetapi fungsi-fungsi gugus kendali
mutu ini dapat ditangani secara langsung oleh kepala sekolah.
Dengan demikian, yang menjadi acuan dalam pengembangan
organisasi penjaminan mutu pendidikan pada satuan pendidikan
bukanlah keberadaan sub organisasi sekolah (tim mutu sekolah
secara khusus) tetapi lebih kepada bagaimana sistem penjaminan
mutu dapat berjalan dalam penyelenggaraan keseharian sekolah.
Dalam hal ini, kepala sekolah memiliki peranan penting untuk
keberlangsungan sistem penjaminan mutu sekolah. Untuk memahami
sistem penjaminan mutu sekolah, lihak kembali BAB III Bagian D
Tahapan Kegiatan Penjaminan Mutu Pendidikan di Satuan
Pendidikan.
2. Mekanisme peningkatan mutu pendidikan atau pemenuhan standar
oleh satuan pendidikan

Menyusun rencana peningkatan mutu atau pemenuhan standar


Implementasi peningkatan mutu
Informasi dari hasil pemetaan (profil mutu sekolah)
RKS

RKAS
Evaluasi ketercapaian

Gambar: mekanisme peningkatan mutu pendidikan oleh satuan


pendidikan

Upaya pemenuhan SNP dalam rangka penjaminan mutu oleh


satuan pendidikan dapat dilakukan secara langsung (feed forward)

98 | P a g e - B A H A N U J I P U B L I K TA H A P 1
setelah diketahui adanya kekurangan dalam pemenuhan SNP. Semisal,
jika hasil supervise kepala sekolah mendapati informasi bahwa
implementasi pembelajaran guru-guru belum sesuai dengan standar
proses. Dalam hal ini, kepala sekolah dapat secara langsung
melakukan tindakan peningkatan mutu melalui teknik supervisi yang
dianggap paling tepat. Artinya tidak harus ada perubahan pada RKAS.
Jika pemenuhan SNP dinilai oleh kepala sekolah atau tim mutu
sekolah sebagai suatu hal yang berat, massal/kolektif, memiliki
dimensi waktu jangka panjang (tidak mendesak), dan memerlukan
dukungan sumber daya yang besar maka upaya pemenuhan mutu
sebaiknya dilakukan dengan terlebih dahulu memasukkan
program/kegiatan pemenuhan mutu kepada RKAS (baik melaui revisi
ataupun pada tahun berikutnya). Kedua hal ini dapat dilihat secara
jelas pada gambar di atas.

3. Ruang lingkup kegiatan peningkatan mutu pendidikan atau


pemenuhan standar oleh satuan pendidikan

Dalam kerangka pemenuhan standar, satuan pendidikan


hendaknya melakukan sekurang-kurangnya kegiatan pokok berikut
ini:
a. menyediakan sumber daya pendidikan seperti penyediaan tenaga
pendidik dan tenaga kependidikan, penyediaan sarana dan
prasarana, penyediaan biaya pendidikan (operasional dan
investasi) pada satuan pendidikan yang menjadi kewenangannya,
menyusun regulasi dan atau menyusun prosedur operasional
standar (POS), melakukan organisasi dan menyusun rencana
strategis satuan atau program pendidikan.
b. Penyediaan program penjaminan mutu pendidikan sebagaimana
ketentuan Permen Nomor 63 tahun 2009 yaitu dituangkan dalam
rencana strategis satuan atau program pendidikan yang
menetapkan target-target terukur capaian mutu pendidikan

99 | P a g e - B A H A N U J I P U B L I K TA H A P 1
secara tahunan dan sejalan dengan Rencana Strategis Pendidikan
Penyelenggara satuan atau program pendidikan yang
bersangkutan, Rencana Strategis Pendidikan Kabupaten atau Kota
yang bersangkutan, Rencana Strategis Pendidikan Provinsi yang
bersangkutan, dan Rencana Strategis Pendidikan Nasional.
c. memenuhi SPM dalam waktu paling lambat 2 (dua) tahun sejak
ditetapkannya izin prinsip pendirian/pembukaan dan operasi
satuan atau program pendidikan; secara bertahap dalam kerangka
jangka menengah yang ditetapkan dalam rencana strategis
satuan atau program pendidikan memenuhi SNP; dan secara
bertahap satuan atau program pendidikan yang telah memenuhi
SPM dan SNP dalam kerangka jangka menengah yang ditetapkan
dalam rencana strategis satuan pendidikan memenuhi standar
mutu di atas SNP yang dipilihnya.
d. melayani audit kinerja penjaminan mutu yang dilakukan oleh
Pemerintah, pemerintah provinsi, dan pemerintah kabupaten atau
kota sesuai kewenangannya.
e. melakukan jejaring yaitu satuan atau program pendidikan
mengembangkan sistem informasi mutu pendidikan berbasis
teknologi informasi dan komunikasi yang andal, terpadu, dan
dalam jejaring yang menghubungkan antara penyelenggara
satuan pendidikan; pemerintah kabupaten atau kota yang
bersangkutan; pemerintah provinsi yang bersangkutan;
Kementerian Agama, bagi satuan atau program pendidikan agama
dan keagamaan; dan kementerian/lembaga lain penyelenggara
satuan atau program pendidikan.

100 | P a g e - B A H A N U J I P U B L I K TA H A P 1
BAB V
PENUTUP

Mutu pendidikan di Indonesia sebagaimana dimaklumi masih cukup


memprihatinkan. Di luar berbagai prestasi akademis yang telah diraih oleh
anak Indonesia di berbagai lomba ilmiah tingkat dunia, kita masih
menghadapi masalah persebaran mutu pendidikan yang disebabkan oleh
standar nasional Pendidikan yang belum dapat dipenuhi oleh pihak sekolah.
Untuk itu, peningkatan mutu pendidikan masih merupakan salah satu
program utama yang menjadi fokus perhatian Kementerian Pendidikan
Nasional dan Kebudayaan.
Buku manual mutu ini diharapkan dapat dijadikan acuan sekolah untuk
mencapai standar nasional pendidikan. Walaupun masih diakui bahwa taraf
kemampuan sekolah/madrasah sangat beragam dan barangkali tidak semua
sekolah/madrasah mampu mengukuti ketentuan pedoman ini. Namun besar
harapan, secara bertahap sekolah memiliki program yang lebih nyata untuk
pencapai SNP sesuai dengan harapan sekolah/madrasah, orang tua, dan
pemerintah.

101 | P a g e - B A H A N U J I P U B L I K TA H A P 1
DAFTAR PUSTAKA

Referensi Buku:
Juran, Joseph M. & Godfrey, A. Blanton. (1998). Jurans Quality Handbook.
USA: The McGraw-Hill Companies, Inc.
Sallis, Edward. (2002). TQM in Education. Third Edition. London: Kogan Page
Ltd.

Referensi Peraturan Perundang-undangan:


Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2010 tentang Program
Percepatan Pembangunan
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 Tentang
Standar Isi (SI)
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 23 Tahun
2006 Tentang Standar Kompetensi Lulusan Untuk Satuan Pendidikan
Dasar dan Menengah
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 12/2007 Tentang Standar
Pengawas Sekolah/Madrasah
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 13/2007 Tentang Standar Kepala
Sekolah/Madrasah
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 16/2007 Tentang Standar
Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 19/2007 Tentang Standar
Pengelolaan oleh Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2007 Tentang
Standar Penilaian Pendidikan
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2007 Tentang
Standar Sarana Dan Prasarana Untuk Sekolah Dasar/Madrasah
Ibtidaiyah (SD/MI), Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah
(SMP/MTs), dan Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA)
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 41 Tahun 2007 Tentang Standar
Proses Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2008 Tentang
Standar Tenaga Administrasi Sekolah/Madrasah
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 25/2008 Tentang Standar Tenaga
Perpustakaan Sekolah/Madrasah
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 26/ 2008 Tentang Standar Tenaga
Laboratorium Sekolah/Madrasah
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 27/2008 Tentang Standar

102 | P a g e - B A H A N U J I P U B L I K TA H A P 1
Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Konselor
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 63 Tahun 2009 Tentang Sistem
Penjaminan Mutu Pendidikan
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 69 Tahun 2009 Tentang
Standar Biaya Operasi Non Personalia Tahun 2009
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor
41, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4496)
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301)

103 | P a g e - B A H A N U J I P U B L I K TA H A P 1

Anda mungkin juga menyukai