Anda di halaman 1dari 6

A.

Tujuan Percobaan
Mahasiswa dapat menghitung kelarutan elektrolit dan non elektrolit yang bersifat sedikit
larut dan menghitung panas pelarutan PbCl2 dengan menggunakan sifat kebergantungan Ksp
pada suhu

B. Dasar Teori
Kelarutan merupakan salah satu sifat fisikokimia senyawa obat yang penting dalam
meramalkan derajat absorpsi obat dalamsaluran cerna. Obat-obat yang mempunyai kelarutan
kecil dalam air (porly soluble drugs) seringkali menunjukkan ketersediaan hayati rendah dan
kecepatan disolusi merupakan tahap penentu (rate limiting step) pada proses absorpsi obat
(Zaini, 2011: 205).
Kelarutan suatu senyawa didefinisikan sebagai jumlah terbanyak (yang dinyatakan baik
dalam gram atau dalam mol) yang akan larut dalam kesetimbangan dalam volume pelarut
tertentu pada suhu tertentu. Meskipun pelarut pelarut selain air digunakan dalam banyak
aplikasi, larutan dalam air adalah yang paling penting dan banyak digunakan (Oxtoby, 2001).
Jika sejumlah zat terlarut dibiarkan berhubungan dengan sejumlah terbatas pelarut,
pelarutan terjadi secara terus menerus. Hal ini berlaku karena adanya proses pengendapan, yaitu
kembalinya spesies (atom, ion dan molekul) kedalam keadaan tak larut. Pada waktu pelarutan
dan pengendapan terjadi dengan laju atau kecepatan sama, kuantitas terlarut yang larut dalam
sejumlah pelarut tetap sama pada setiap waktu. Proses ini adalah satu kesetimbangan dinamis
dan larutannya dinamakan larutan jenuh. Konsentrasi larutan jenuh dikenal sebagai kelarutan zat
terlarut dalam pelarut tertentu .
Sifat kesetimbangan diantara padatan ion yang sedikit larut dan ion-ionnya dalam larutan
berair, dikenal dengan kesetimbangan kelarutan. Kelarutan zat terlarut diketahui dari konsentrasi
dalam larutan jenuhnya, biasanya dinyatakan dalam banyaknya mol zat terlarut per liter larutan
jenuh. Seperti halnya kesetimbangan asam-basa, akan diketahui bahwa kesetimbangan kelarutan
sangat dipengaruhi oleh kehadiran ion senama. Kesetimbangan kelarutan dari zat-zat terlarut
tertentu juga dipengaruhi secara serentak oleh reaksi asam-basa. Inilah sebabnya, mengapa
beberapa zat terlarut yang tidak larut dalam air mudah larut dalam larutan asam. Masih ada pula
faktor lain yang dapat meningkatkan kelarutan zat terlarut, ialah pembentukan ion kompleks
(Petrucci, 1987).
Rumus tetapan kesetimbangan yang menggambarkan kesetimbangan antara senyawa ion
yang sedikit larut dengan ion-ionnya dalam larutan berair dinamakan tetapan hasil kali kelarutan,
disingkat Ksp. Ksp yaitu hasil kali konsentrasi tiap ion yang dipangkatkan dengan koefisiennya
masing-masing.

Senyawa Ksp
MgCO3 3,5 x 10-8
PbCl2 1,6 x 10-5
PbI2 7,1 x 10-9
CaF2 2,7 x 10-11
Ba (OH)2 5 x 10-3
BaCO3 5,1 x 10-9
CaSO4 9,1 x 10-6
SrSO4 3,2 x 10-7
ZnS 1,0 x 10-21
MnS 2,5 x 10-13
Tabel 1. Tetapan Hasil Kali Kelarutan pada Suhu 25oC (Petrucci, 1987)

Zat terlarut yang sering digunakan dalam penentuan hasil kali kelarutan yaitu Timbal
Klorida (PbCl2) yang memiliki sifat sedikit larut dalam air. Kesetimbangan yang terjadi pada
larutan PbCl2 jenuh dapat di tuliskan sebagai berikut:
PbCl2 (s) Pb2+ (aq) + Cl- (aq)

Konstanta kesetimbangan termodinamika untuk persamaan reaksi di atas adalah:


P b2+
a

Cl
Ka = a

2



Karena aktivitas padatan murni sama dengan satu, maka persamaan di atas dapat di sederhanakan
menjadi:
2+
Pb
a

Cl
Ksp =
a


Dalam larutan encer, aktivitas dapat di anggap sama dengan konsentrasi dalam satuan molar.
Nilai ksp diatas dikenal sebagai kostanta hasil kali kelarutan PbCl2.

C. Alat dan Bahan


Alat yang digunakan

Raktabungreaksi
Sepuluhtabungreaksi
Labu Erlenmeyer 250 mL
Buret 50 mL
Pembakarspiritus
Kaki tiga
Kawatkasa
Thermometer

Bahan yang digunakan

0,075 M Pb(NO3)2
1,0 M KCl

D. Langkah Kerja
No Langkah kerja Foto/Gambar
1 Pengambilan larutan KCl dan
Pb(NO3)2.
Ditempatkan Larutan Pb(NO3)2
dan larutan KCl pada buret
yang berbeda

2 Dimasukkan 10 ml 0,075 M
larutan Pb(NO3)2
kedalamtabungreaksisebanyak
7 tabungreaksi.

3 Dalamtabungreaksi,
ditambahkan larutan KCl 1M
berturut-turut 0,1 , 0,2 , 0,3 ,
0,4 , 0,5 , 0,6 , 0,7 pada
masing-masingtabung.

4 Pada saat pencampuran, larutan


harus dikocok dan dibiarkan
selama 5 menit.
Lalu disiapkan penangas air
5 Ditempatkan campuran tabung
reaksi pada labu Erlenmeyer
dan larutan dikocok hingga
keadaan tepat larut. Gunakan
thermometer untuk mengetahui
suhu saat keadaan larut.

6 Dilakukan hal yang sama untuk


campuran larutan yang lain.
Dicatat semua hasil yang
diperoleh

Daftar Pustaka
Zaini, Erizal, dkk. 2011. Meningkatkan Laju Pelarutan Trimetoprim Melalui Metode Ko-
kristalisasi dengan Nikotinamida. Jurnal Farmasi Indonesia. Vol 5 No 4. Sumatera Barat:
Universitas Andalas.

Oxtoby david w,dkk .2001.Prinsip- Prinsip Kimia Modern. Erlangga, Surabaya


Petrucci, R. H. 1987. Kimia Dasar Prinsip dan Terapan Modern. Erlangga. Jakarta

JAWABAN PERTANYAAN

1. Reaksi PbCl2 (s) Pb2+ (aq) + 2Cl- (aq) bersifat endotermik atau eksotermik?
Bersifat endotermik karena K/T bernilai positif, kenaikan suhu (T) akan meningkatkan
Ksp sehingga jika k bertambah maka terjadi peningkatan tekanan produk dan penurunan
reaksi. Selain itu, hal tersebut juga dapat dilihat dari nilai zat yang bersifat/bernilai positif
yang dapat menunjukkan bahwa reaksi tersebut bersifat endotermik.
2. Nilai Ksp PbCl2 pada suhu 25C menurut literatur adalah 1,6 x 10-5. Apakah perbedaan
nilai ksp yang diperoleh pada percobaan ini dengan nilai ksp literature disebabkan
kesalahan acak yang terdapat pada percobaan (random error)? Jika tidak mengapa?
Nilai ksp secara teori berbeda dengan hasil percobaan karena kenaikan suhu pada
percobaan yang tidak konstan, sehingga menyebabkan nilai ksp nya berbeda

Anda mungkin juga menyukai