Anda di halaman 1dari 7

MENGKAJI PERBANDINGAN POLA PERILAKU KONSUMEN DI PASAR

MODERN (RETAIL) DAN DI PASAR TRADISIONAL

Nur Indah Purwanti, Resi Khoerunnisa, Ana Eka Prasetyanto, dan Fina Rizki Annisa

Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Wijaya Kusuma Surabaya


Email: lophee93@gmail.com khoirunnisa.resi@gmail.com anaekka96@yahoo.com
finarizkiannisa88@gmail.com

Abstract

The purposes of this study were to explain the behavior patterns of consumers in traditional and
modern markets. The sampling criteria were: women, minimum age 17 years, and had shopped
at the Surabaya traditional market or modern market. The result show that factors influence
consumer to purchase in the traditional market were low price and strategic location and in the
modern market were comfortable, good layout and discounted price. The factors that affect
consumers reluctant to shop in the traditional market were uncomfortable, unguaranty quality
product, bad infrastructure and in the modern market were high price and no bargaining price.

Keywords: modern market, traditional market, consumer behavior

1. PENDAHULUAN bisnis yang lain. Sedangkan menurut


Kompas (2006b), secara keseluruhan jumlah
Dalam menghadapi persaingan pasar tradisional di Surabaya hanya 84 atau
pasar-pasar modern dalam era globalisasi bertambah 1%. Hal ini masih jauh dari
saat ini setiap pasar-pasar tradisional jumlah pasar modern yang mencapai 333
dituntut untuk dapat bersaing dengan pasar- gerai. Pasar tradisional sejatinya sudah
pasar modern yang berkembang kian cepat dikenal oleh kalangan luas semenjak dahulu,
bak jamur di musim hujan. Kehadiran pasar mulai dari hanya mengenal sistem barter
modern, terutama supermarket dan (tukar menukar barang) yang belum
hypermarket dianggap oleh berbagai seimbang antara barang satu dengan barang
kalangan telah menyudutkan keberadaan yang lain.
pasar tradisional di perkotaan. Berdasarkan Oleh karena itu penelitian ini
hasil studi A.C. Nielsen, pasar modern di bertujuan untuk menganalisis perbandingan
Indonesia tumbuh 31,4% per tahun, pola perilaku konsumen yang berbelanja di
sedangkan pasar tradisional menyusut 8% pasar modern (retail) dan di pasar
per tahun (Kompas, 2006 a). tradisional, sehingga dapat diketahui faktor-
Berdasarkan BisInfocus (2008) faktor yang mendorong dan yang membuat
dalam www.neraca.co.id, pada tahun 1970- konsumen enggan berbelanja di pasar
1990 pemegang ritel asing yang masuk ke modern saja atau pasar tradisional saja.
Indonesia hanya 5 merek ritel asing dengan Pasar modern adalah pasar yang
jumlah 275 gerai, tahun 2004 sudah ada 14 dikelola dengan manajemen modern,
merek ritel asing yang masuk dengan jumlah umumnya terdapat diperkotaan, sebagai
500 gerai. Kemudian pada tahun 2008 merek penyedia barang dan jasa dengan mutu dan
ritel asing yang masuk sudah 18 dengan 532 pelayanan yang baik kepada konsumen yang
gerai. Jumlah pasar tradisional di Indonesia umumnya anggota kelas menengah keatas
menurut Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh (Sinaga, 2008). Eceran (retailing) menurut
Indonesia/ APPSI (2006), lebih dari 13.450 Kotler dan Keller (2008), semua kegiatan
pasar dengan jumlah pedagang berkisar yang tercakup dalam penjualan barang atau
12.625.000 orang, yang sangat signifikan jasa langsung kepada konsumen akhir untuk
dan sangat strategis dibandingkan pelaku penggunaan pribadi dan non-bisnis yang

1
volume penjualannya terutama berasal dari kuisioner dan pernah berbelanja di pasar
eceran. tradisional dan atau pasar modern.
Pasar tradisional adalah tempat
berjualan yang tradisional (turun-menurun),
tempat bertemunya penjual dan pembeli Identifikasi Variabel
dimana barang-barang yang diperjualbelikan Variabel yang dianalisis adalah:
tergantung kepada permintaan pembeli Pertama, ada 12 item pertanyaan tentang
(konsumen). Menurut Sinaga (2008), pasar kepuasan konsumen terhadap harga,
tradisional adalah pasar yang dikelola secara pelayanan, produk, fasilitas, hubungan
sederhana dengan bentuk fisik tradisional keakraban, lokasi, parkir kendaraan,
yang menerapkan sistem tawar-menawar kebersihan, tata letak dan isu-isu yang
secara langsung dimana fungsi utamanya beredar di pasar tradisional/modern. Skala
untuk melayani kebutuhan masyarakat baik yang digunakan adalah Likert 5 poin dari 1=
di desa, kecamatan, dan lainnya.. sangat tidak puas sampai dengan 5 = sangat
Menurut Blackwell, Minard dan puas. Kedua, ada 5 item pertanyaan
Engel (2001) dalam http://softskillperilaku tambahan yang menanyakan tentang
konsumen.blogspot, perilaku konsumen penghematan pengeluaran, faktor keinginan
adalah aktivitas seseorang saat pribadi, faktor pemenuhan kebutuhan,
mendapatkan, mengkonsumsi, dan transportasi, dan suasana pasar
membuang barang atau jasa. Kotler dan tradisional/modern. Skala yang digunakan
Keller (2008) mengemukakan bahwa, adalah Likert 5 poin dari 1 = sangat tidak
perilaku konsumen dipengaruhi oleh faktor- setuju sampai dengan 5 = sangat setuju.
faktor budaya, sosial, pribadi dan psikologis. Kemudian terakhir menanyakan faktor-
Faktor yang mempunyai pengaruh paling faktor yang mempengaruhi konsumen
luas dan paling dalam adalah faktor budaya. berbelanja dan enggan berbelanja di pasar
Faktor budaya itu meliputi budaya, sub- modern atau pasar tradisional.
budaya, dan kelas sosial.
Waktu dan Tempat Pelaksanaan
2. METODE Jadwal kegiatan penelitian
Populasi dan Sampel dilakukan mulai bulan Februari 2013 sampai
Populasi yang digunakan dalam Juni 2013. Tempat pelaksanaan penelitian
penelitian ini adalah seluruh masyarakat dilakukan pada 10 Pasar tradisional yaitu :
(konsumen) yang ada di wilayah Surabaya. Pasar Benowo, Pasar Manukan, Pasar
Kota Surabaya dipilih karena keberadaan Asemrowo, Pasar Tembok, Pasar Dukuh
pasar tradisional dan modern yang relatif Kupang, Pasar Gayungan, Pasar Keputran,
lebih banyak daripada kota-kota lain yang Pasar Kendangsari, Pasar Sampoerna, Pasar
ada di Jawa Timur Teknik pengambilan Simo dan 10 Pasar Modern (Ritel) yaitu:
sampel yang digunakan adalah purposive Alfamidi Pakal, Indomaret Dukuh Kupang,
sampling. Menurut Cooper dan Schindler Alfamart Dukuh Kupang, Giant Diponegoro,
(2001), purposive sampling adalah sampel Hero Supermarket, Alfamart Gayungsari,
yang bisa memenuhi tujuan penelitian sesuai Carrefour A.Yani, Hypermart A.Yani, Toko
dengan kriteria yang telah ditentukan. Palapa, dan Minimarket Sembilan.
Cara pengambilan sampel dalam
penelitian ini yaitu menggunakan data Teknik Pengumpulan Data
primer berupa penyebaran kuisioner pada Teknik pengumpulan data yang
konsumen yang ada di pasar modern (retail) digunakan adalah: (1) Penentuan lokasi
dan di pasar tradisional wilayah Surabaya. penelitian dengan mencari data jumlah 10
Penelitian ini akan mengambil sampel pasar tradisional dan 10 pasar modern di
sebanyak 150 konsumen wanita, dengan kota Surabaya. Kemudian menetapkan 10
karakteristik sampel: wanita karena biasanya pasar tradisional dan 10 pasar modern.
yang berbelanja dan pengambil keputusan Setelah itu membagikan kuisioner pada
belanja adalah wanita, usia minimal 17 konsumen wanita yang sedang berbelanja
tahun dengan harapan sudah bisa memahami sebanyak 75 eksemplar ke pasar tradisonal

2
dan 75 eksemplar ke pasar modern (retail), berupa kepuasan konsumen berbelanja pasar
sehingga ada 150 eksemplar kuisioner yang tradisional dapat diketahui item pertanyaan
diharapkan kembali, (2) Setelah data mana yang akan dimasukkan dalam suatu
kuisioner terkumpul, dilakukan editing data faktor. Biasanya faktor loading yang lebih
dan entry data di program microsoft excel, besar dari 0,4 (Hair et al., 2006) dianggap
kemudian kuisioner diuji kelayakannya signifikan dan bisa dimasukkan sebagai
dengan menggunakan uji reliabilitas dan anggota suatu faktor. Item-item pertanyaan
analisis faktor, sekaligus digunakan untuk tentang kepuasan konsumen berbelanja
mengetahui faktor-faktor yang mendorong pasar tradisional yang masuk di faktor 1
berbelanja dan yang membuat konsumen adalah: no 2, 3, 4, 5, 8 dan 10, sedangkan di
enggan berbelanja di pasar tradisonal dan faktor 2 adalah 1, 6, 7, 9, 11 dan 12. Faktor
modern. 1 menunjukkan faktor yang paling menjadi
perhatian di pasar tradisional adalah:
Teknik Analisis Data pelayanan, kualitas produk, infrastruktur,
Teknik pengolahan data fasilitas, kemudahan parkir dan kebersihan,
menggunakan bantuan program SPSS sedangkan faktor 2 yang kurang begitu
(statistical program for social science). penting dalam pasar tradisional adalah:
Teknik analisis data pada penelitian ini harga, keakraban dengan pedagang,
menggunakan teknik analisis faktor. Analisis kedekatan lokasi, jam buka tutup, kendaraan
faktor merupakan salah satu metode umum menuju pasar dan isu kesehatan.
multivariative yang digunakan untuk Dari hasil pengolahan data perilaku
menganalisis variabel-variabel yang diduga konsumen yang berupa kepuasan konsumen
memiliki keterkaitan satu sama lain, berbelanja pasar modern diketahui hasil uji
sehingga keterkaitan tersebut dapat kelayakan kuisioner dengan menggunakan
dijelaskan dan dikelompokkan pada faktor uji reliabilitas menunjukkan Cronbach
yang tepat (http://54ud1.files.wordpress. Alpha sebesar 0,861 > 0,7, dengan demikian
com). item pertanyaan tentang kepuasan konsumen
berbelanja di pasar modern dapat
3. HASIL DAN PEMBAHASAN diandalkan. Sedangkan hasil uji validitas
Hasil dengan menggunkan analisis faktor
Statistik deskriptif 150 responden menunjukkan, KMO measure of sampling
berdasarkan modus adalah sebagai berikut: adequatesebesar 0,763 (> 0,5) dan Bartletts
mayoritas responden 34% (51 orang) berusia test of speherecitiy sebesar 0,000 (< 0,05),
17 27 tahun, mayoritas lulusan SMA maka bisa dianalisa lebih lanjut.
57,4% (86 orang), menikah 66% (99 orang), Berdasarkan rotated component
pekerja swasta 36,67% (55 orang) dan matrix dari data perilaku konsumen yang
berpenghasilan Rp 1 juta 2 juta 33,3%. berupa kepuasan konsumen berbelanja di
Dari hasil pengolahan data perilaku pasar modern dapat diketahui item
konsumen yang berupa kepuasan konsumen pertanyaan mana yang akan dimasukkan
berbelanja di pasar tradisional diketahui dalam suatu faktor. Item-item pertanyaan
hasil uji kelayakan kuisioner dengan tentang kepuasan konsumen berbelanja
menggunakan uji reliabilitas menunjukkan pasar modern yang masuk di faktor 1 adalah:
Cronbach Alpha sebesar 0,728 > 0,7, dengan no 2, 4, 5, 8 dan 10, sedangkan di faktor 2
demikian item pertanyaan tentang kepuasan adalah 6, 7, 9 dan 11, terakhir faktor 3
konsumen berbelanja di pasar tradisional adalah nomer 1 dan 12. Faktor 1
dapat diandalkan. Sedangkan hasil uji menunjukkan faktor yang paling menjadi
validitas dengan menggunakan analisis perhatian di pasar modern adalah:
faktor menunjukkan, KMO measure of pelayanan, infrastruktur, fasilitas,
sampling adequatesebesar 0,778 (> 0,5) dan kemudahan parkir dan kebersihan,
Bartletts test of speherecitiy sebesar 0,000 sedangkan faktor 2 yang cukup penting
(< 0,05), maka bisa dianalisa lebih lanjut. dalam pasar modern adalah: keakraban
Berdasarkan rotated component dengan pedagang, kedekatan lokasi, jam
matrix dari data perilaku konsumen yang buka tutup, kendaraan umum menuju pasar,

3
dan terakhir faktor 3 yang kurang penting yang cukup penting dalam pasar modern
adalah harga dan isu kesehatan. Faktor adalah: belanja di pasar modern dapat
kualitas produk (item pertanyaan no 3) dapat menggunakan kendaraan pribadi dan dapat
dikatakan tidak valid dan tidak masuk dalam menghemat pengeluaran.
faktor yang diperhitungkan karena Dari hasil penelitian diketahui
mempunyai faktor loading < 0,4. faktor-faktor yang mendorong konsumen
Dari hasil pengolahan data lanjutan berbelanja di pasar tradisional adalah: harga
tentang pasar tradisional diketahui hasil uji produk lebih murah, adanya sistem tawar-
kelayakan kuisioner dengan menggunakan menawar, lokasi yang strategis (dapat
uji reliabilitas menunjukkan Cronbach dijangkau oleh kendaraan umum maupun
Alpha sebesar 0,713 > 0,7, dengan demikian pribadi). Sedangkan faktor-faktor yang
item pertanyaan tentang pasar tradisional mendorong konsumen berbelanja di pasar
dapat diandalkan. Sedangkan hasil uji modern adalah: suasana pasar yang aman,
validitas dengan menggunakan analisis nyaman dan bersih, penempatan produk
faktor menunjukkan Bartletts test of yang tertata rapi dan bersih dan adanya
speherecitiy sebesar 0,000 (< 0,05), maka potongan harga (diskon) yang menarik
bisa dianalisa lebih lanjut. perhatian konsumen.
Berdasarkan rotated component Selain faktor-faktor yang
matrix dari data pasar tradisional dapat mendorong berbelanja di pasar
diketahui item pertanyaan mana yang akan tradisional/modern, diketahui juga faktor-
dimasukkan dalam suatu faktor. Item-item faktor yang membuat konsumen enggan
pertanyaan tentang pasar tradisional yang berbelanja di pasar tradisional/modern.
masuk di faktor 1 adalah: no 2, 3, 5, 1, dan Faktor-faktor yang membuat konsumen
4. Faktor 1 menunjukkan faktor yang paling enggan berbelanja di pasar tradisional
menjadi perhatian di pasar tradisional adalah: kondisi pasar yang tidak nyaman
adalah: belanja ke pasar tradisional karena (becek, kotor, panas, dan berdesak-desakan),
menyukainya, dapat memenuhi kebutuhan kualitas produk yang belum terjamin (misal:
sehari-hari, suasana menyenangkan, bahan makanan mengandung boraks dan
menghemat pengeluaran dan dapat formalin) dan infrastruktur yang kurang rapi.
menggunakan kendaraan pribadi/umum. Faktor-faktor yang membuat konsumen
Dari hasil pengolahan data lanjutan enggan berbelanja di pasar modern adalah:
pasar modern diketahui hasil uji kelayakan harga produk yang lebih mahal dibanding
kuisioner dengan menggunakan uji pasar tradisional, tidak ada sistem tawar
reliabilitas menunjukkan Cronbach Alpha menawar antara penjual dengan pembeli
sebesar 0,565 mendekati 0,6 cukup layak serta pembeli pasar modern identik dengan
untuk digunakan dengan demikian item kalangan menengah ke atas.
pertanyaan tentang pasar modern dapat Berdasarkan tabel 1, produk yang
diandalkan. Sedangkan hasil uji validitas sering dibeli di pasar tradisional adalah:
dengan menggunkan analisis faktor sayuran, kebutuhan pokok (beras, minyak
menunjukkan Bartletts test of speherecitiy goreng, gula, kopi, teh, dll) dan lauk pauk
sebesar 0,000 (< 0,05), maka bisa dianalisa (ikan, daging, tahu, tempe, dll). Sedangkan
lebih lanjut. berdasarkan tabel 2, produk yang sering
Berdasarkan rotated component dibeli di pasar modern adalah: toiletis
matrix dari data tentang pasar modern dapat (sabun mandi, deterjen, pasta gigi, pelembut,
diketahui item pertanyaan mana yang akan sabun cuci, pembersih kamar mandi dll.),
dimasukkan dalam suatu faktor. Item-item kosmetik (bedak, parfum, tisu, kapas,
pertanyaan tentang pasar modern yang pembalut, dll.) dan kebutuhan pokok.
masuk di faktor 1 adalah: no 5, 2 dan 3,
sedangkan di faktor 2 adalah 4 dan 1. Faktor
1 menunjukkan suasana di pasar modern,
belanja ke pasar modern karena
menyukainya, dan dapat memenuhi
kebutuhan sehari-hari, sedangkan faktor 2

4
Tabel 1. Frekuensi Produk yang Dibeli di operasionalnya yang umumnya hanya
Pasar Tradisional setengah hari bisa menjadi sampai sore hari
agar konsumen tidak kesulitan dalam
No Keterangan Frekuensi Ranking menyesuaikan waktu saat belanja, karena di
(orang) kota besar banyak ibu-ibu yang bekerja, jadi
1. Sayuran 144 1 setelah pulang bekerja bisa langsung
belanja.
2. Kebutuhan 141 2 Faktor-faktor yang mendorong
pokok (beras, konsumen berbelanja di pasar tradisional
minyak perlu dipertahankan yaitu: harga produk
goreng, gula, yang murah, adanya sistem tawar-menawar
teh, dll.) yang menciptakan komunikasi dan
3. Lauk pauk 124 3 keakraban antara penjual dan pembeli dan
(ikan, daging, lokasi yang strategis (dapat dijangkau oleh
tahu, tempe, kendaraan umum maupun pribadi).
dll.) Berdasarkan frekuensi produk yang
sering dibeli konsumen di pasar tradisional,
Tabel 2. Frekuensi Produk yang Dibeli di pengelola pasar tradisional perlu
Pasar Modern (Retail) memperluas atau menambah stand para
penjual sayuran, bahan-bahan pokok, dan
No Keterangan Frekuensi Ranking lauk pauk. Selain itu, pemerintah/pengelola
(orang) pasar tradisional perlu meningkatkan
1. Toiletis 138 1 promosi kepada masyarakat bahwa dengan
(sabun mandi, berbelanja di pasar tradisional dapat ikut
deterjen, pasta serta membangun perekonomian negara
gigi, sabun apalagi dari sektor pertanian, industri kecil
cuci, dll.) dan menengah.
2. Kosmetik 83 2 Berdasarkan hasil penelitian
(bedak, perilaku konsumen di pasar modern, solusi
parfum, tisu, yang dapat dilakukan oleh pengelola pasar
kapas, dll.) modern supaya konsumen tidak enggan
3. Kebutuhan 72 3 berbelanja di pasar modern adalah
pokok menawarkan harga produk lebih
murah/harga bersaing dengan pasar
Pembahasan tradisional dengan menawarkan diskon yang
Berdasarkan hasil penelitian lebih sering, menciptakan komunikasi dan
perilaku konsumen di pasar tradisional, keakraban layaknya di pasar tradisional
solusi yang dapat dilakukan oleh pengelola antara penjaga stand/kasir dengan konsumen
pasar tradisional supaya konsumen tidak dengan senyum dan ramah dalam
enggan berbelanja di pasar tradisional adalah menginfokan produk dan diskon harga.
memperbaiki sarana dan prasaraana pasar Selain itu, penjaga stand/kasir harus
tradisional misalnya: memperbaiki saluran memberi pelayanan yang sama antara
air agar tidak banjir, memperbaiki jalan yang konsumen dari kalangan atas maupun dari
tadinya masih beralaskan tanah menjadi kalangan bawah, sehingga konsumen tidak
berpaving/beraspal, pembinaan bagi para merasa didiskriminasikan.
pedagang untuk memperhatikan kualitas Pengelola pasar modern sebaiknya
produk dan menghindari boraks, formalin, mempertahankan: suasana tempat belanja
zat pewarna berbahaya, dll., perlu perluasan yang aman, nyaman dan bersih, penempatan
pasar dan penataan stand-stand yang rapi produk yang tertata rapi dan bersih dan
dan tidak berdesak-desakan agar konsumen adanya potongan harga (diskon) yang
merasa nyaman saat berbelanja. Selain itu menarik perhatian konsumen. Selain itu,
pasar tradisional perlu menambah jam kerja berdasarkan frekuensi produk yang sering
dibeli konsumen di pasar modern, pengelola

5
pasar modern perlu memperluas atau bersih perlu dipertahankan oleh pasar
menambah stand toiletis (sabun mandi, modern.
deterjen, pasta gigi, pelembut, sabun pencuci
piring, pembersih, dll.), kosmetik (make up, 5. REFERENSI
bedak, parfum, tisu, kapas, pembalut) dan APPSI. 2006. Dalam
kebutuhan pokok. www.appsijatim.multiply.com/
?&show_interstitial=1&u= Diakses
4. KESIMPULAN tanggal 16 Juli 2012
Dari hasil analisis faktor perilaku Blackwell, M. dan Engel. 2001.
konsumen yang berupa kepuasan konsumen Didalam(http://softskillperilakukonsum
berbelanja di pasar tradisional diketahui ada en.blogspot). Diakses tanggal 20 Juli
2 faktor penting yaitu faktor 1: pelayanan, 2012
kualitas produk, infrastruktur, fasilitas, Cooper, D.R. dan Schindler, P.S. 2001
kemudahan parkir dan kebersihan, Business Research Methods. Seventh
sedangkan faktor 2: harga, keakraban Edition. New York: McGraw-Hill.
dengan pedagang, kedekatan lokasi, jam Esther dan Dikdik. 2003. Membuat Pasar
buka tutup, kendaraan umum menuju pasar Tradisional Kita Semakin Babak Belur.
dan isu kesehatan. Sedangkan Item-item http://harmanto.blog.detik.com/index.php/ar
pertanyaan lanjutan tentang pasar tradisional chieves/61. Diakses tanggal 1 Agustus
yang masuk di faktor 1 adalah: belanja ke 2012
pasar tradisional karena menyukainya, dapat Hair, Jr., Anderson, R.E., Tatham, R.L., &
memenuhi kebutuhan sehari-hari, suasana Black, W.C. 2006. Multivariate Data
menyenangkan, menghemat pengeluaran Analysis. Sixth edition.New Jersey:
dan dapat menggunakan kendaraan pribadi. Prentice-Hall International, Inc
Dari hasil analisis perilaku Kompas.2006a. dalam www.kompas.com
konsumen yang berupa kepuasan konsumen Kompas. 2006 b. Jangan Biarkan Pasar
berbelanja di pasar modern diketahui ada 3 Bersaing dengan Hipermarket.
faktor penting yaitu faktor 1: pelayanan, Diambil dari
infrastruktur, fasilitas, kemudahan parkir http://www.kompas.com/kompas-
dan kebersihan, sedangkan faktor 2: cetak/0606/02/metro/2693747. Diakses
keakraban dengan pedagang, kedekatan tanggal 25 Juli 2012
lokasi, jam buka tutup, kendaraan umum Kotler, P. dan Lane, K. 2008. Manajemen
menuju pasar, dan terakhir faktor 3 yang Pemasaran. Edisi 12. New Jersey:
kurang penting adalah harga dan isu Upper Saddle River.
kesehatan. Sedangkan item-item pertanyaan Rohim, M Abdul. 2009. Pembangunan Pasar
lanjutan tentang pasar modern yang masuk Tradisional Pati.
di faktor 1: suasana di pasar modern, belanja http://suaramerdeka.com/v1/index.php/read/
ke pasar modern karena menyukainya dan cetak/2009/11/09/87259/Pembangunan-
dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari, Pasar-Tradisional-Pati-.Diakses tanggal
sedangkan faktor 2: belanja di pasar modern 2 Juli 2012
menggunakan kendaraan pribadi dan Setiadi, N.J. 2003. Perilaku Konsumen:
menghemat pengeluaran. Konsep dan Implikasi untuk Strategi
Beberapa solusi sebaiknya Dan Penelitian Pemasaran. Jakarta:
dipertimbangkan oleh pengelola pasar Kencana.
tradisional dan pasar modern, sehingga Sinaga, Pariaman. 2008. Menuju Pasar yang
konsumen tidak merasa enggan berbelanja di Berorientasi Pada Perilaku Konsumen.
pasar tradisional maupun pasar modern. Umar, Husein. 2005. Riset Pemasaran dan
Solusi tersebut antara lain perbaikan sarana Customer Behaviour. Jakarta: Erlangga.
prasarana dan pemberian potongan harga Wikipedia. 2007. Pasar.
(diskon). Sedangkan faktor-faktor yang http://id.wikipedia.org/wiki/pasar.
perlu dipertahankan di pasar tradisional Diakses tanggal 1 Agustus 2012
antara lain harga yang murah, sedangkan www.54ud1.files.wordpress.com/Diakses
tempat belanja yang nyaman, aman dan tanggal 3 Juli 2012

6
www.gagasanhukum.wordpress.com
Diakses tanggal 3 Agustus 2012

www.neraca.co.id/2012/11/07/pilih-
berdagang-di-pasar-tradisional-atau-
modern/.Diakses tanggal 1 September
2012

Anda mungkin juga menyukai