Anda di halaman 1dari 7

1.

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Seiring kemajuan zaman, dan bertambahnya jumlah

penduduk dunia maka bertambah pula kebutuhan akan pasokan

bahan pangan, untuk saat ini di beberapa negara maju

pemodelan akan bahan pangan baik yang berasal dari

agroindustrial maupun hasil lautnya. Sekarang mengalami

kemajuan yang pesat, tentunya didukung oleh kemajuan

teknologi negara itu sendiri.

Seperti halnya Jepang, di negara Jepang terkenal akan hasil

lautnya yang melimpah, disana sistem penggelolaan hasil

lautnya sangat bagus, terbukti dengan produk-produk olahan

hasil laut yang berasal dari Jepang, pmisalnya saja yang paling

terkenal adalah ikan dalam kaleng (sarden),

Namun di negara kita agaknya tidak mau kalah, dengan

memiliki garis pantai sepanjang 81.000 km, dan dengan hasil

laut yang melimpah pula, Indonesia melalui menteri kelautan

dan perikanan, di tahun 2012 mentargetkan bahwa Indonesia

akan menjadi pemasok kebutuhan pangan di bidang

pengelolaan hasil laut.

Udang merupakan salah satu komoditi yang potensial

dikembangkan, banyak produk olahan yang biasa di hasilkan

dari udang, untuk itu perlu adanya uji sertifikasi dari produk

olahan dari udang,

Untuk mendukung program tersebut, perlu adanya


dukungan dari berbagai pihak baik yang terlibat secara langsung

maupun tidak, seperti tersedianya sarana dan prasarana,

adanya tenaga ahli di bidang kelautan dan perikanan. Agar

program tersebut dapat terwujud sebagaimana yang

diharapkan.

1.2 TUJUAN
1. mengadakan pembelajaran tentang bagaimana sistem

sertifikasi dan pengelolaan hasil laut.


2. Menambah pengetahuan akan pengelolaan hasil laut.
3. Ikut serta dalam mendukung perkembangan pengelolan hasil

laut melalui insan muda.


1.3 MANFAAT
1. Dapat mengetahui bagimana system sertifikasi dan
pengelolaan hasil laut.
2. Menambah pengetahuan selain dari bangku kuliah.
3.
2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 TAKSONOMI UDANG

Menurut Sterrer (1986), udang dapat diklasifikasikan sebagai

berikut: Kingdom: Animalia

Filum : Arthropoda
Kelas : Crustaceae
Sub Kelas : Malacostraca
Ordo : Decapoda
Family: Palaemonoidae Penaeidae
Genus: Macrobranchium
Caridina
Penaeus\
Metapenaeus
Jumlah udang di perairan seluruh dunia diperkirakan sebanyak

343 spesies yang potensial secara komersil. Dari jumlah itu 110

spesies termasuk didalam famili Penaidae. Udang digolongkan

kedalam Filum Arthropoda dan merupakan Filum terbesar dalam

Kingdom Animalia (Fast dan Laster, 1992).

2.2 MORFOLOGI UDANG

Tubuh udang dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu bagian

kepala dan bagian badan. Bagian kepala menyatu dengan bagian dada

disebut cephalothorax yang terdiri dari 13 ruas, yaitu 5 ruas di bagian

kepala dan 8 ruas di bagian dada. Bagian badan dan abdomen terdiri

dari 6 ruas, tiap-tiap ruas (segmen) mempunyai sepasang anggota

badan (kaki renang) yang beruas-ruas pula. Pada ujung ruas keenam

terdapat ekor kipas 4 lembar dan satu telson yang berbentuk runcing

(Annonymous,2009).
Gambar 1. Morfologi udang

Keterangan:

a= alat pembantu rahang g= kaki jalan

b= kerucut kepala h= kaki renang

c= mata i= anus

d= cangkang kepela j= telson

e= sungut kecil k= ekor kipas

f= sungut besar

(http://rizal.blogspot.com/2009/05/semua-
tentang-uadang-windu.html

3. METODOLOGI

3.1 TEMPAT DAN WAKTU


Program magang mandiri ini akan di laksanakan di LPPMHP

Surabaya, selama satu bulan di mulai pada tanggal

3.2 ALAT DAN BAHAN

3.2.1 ALAT

1. Gunting
2. Pisau
3. Keranjang udang besar dan kecil
4. Keranjang hasil
5. Bak hasil
6. Konveyor
7. Air bersih
8. Es
9. Air ozon
10. Lepek
11. Talenan (Ardiansyah, 2009)

3.2.2 BAHAN
1.Udang

3.3 METODE KERJA

1. Penerimaan luar, Cuci, Tiris 10 menit, Timbang, Analisa

sampling 8 menit menentukan size, Analisa mutu 1-2 kali kerja.

2. Setelah selesai pada penerimaan luar, dilanjutkan pada

penerimaan dalam kemudian pada penerimaan, yang akan dijelaskan

dengan diagran di bawah ini: Sampling, Timbang, Analisa Mutu, Uji

Rasa.

3. proses pemotongan kepala dari badan udang yang bertujuan

untuk mengurangi pertumbuhan bakteri pada tubuh udang.

4. Bahan yang datang dari pemotongan kepala dianalisa oleh

checker untuk menentukan setting size, gunakan panduan untuk

setting mesin grade.


5. Bahan datang dari Grade dianalisa dahulu untuk membuatkan

Work Intructionnya.bahan disortir sesuai dengan WI nya.

6. Kupas udang.

7. Rendam air es, dan di beri campuran garam sebanyak 2%

dengan LSO 1%.

8. IQF (Individual Quick Frozen) adalah proses pembekuan

individu yang dilakukan dengan cepat. (Ardiansyah, 2009)

DAFTAR PUSTAKA

www.wikipedia.org/udang.
http://mengenaludangwindu.blogspot.com/2009/04/morfologi-dan-anatomi-
udang-windu-dan.html. (on line) 12-11-2011.
http://smkn2turen.blogspot.com/2009/04/proses-produksi-pembekuan-
udang.html. . (on line) 12-11-2011.
(http://rizal.blogspot.com/2009/05/semua-tentang-uadang-
windu.html. . (on line) 12-11-2011.
Proposal pengajuan magang mandiri di LPPMHP

Surabaya

proses sertifikasi dan pembekuan udang (

Macrobranchiu sp)

Oleh:

EKO BAYU PRASTYO

10.03.4.1.1.00047

PROGRAM STUDY ILMU KELAUTAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA

2011

Anda mungkin juga menyukai