Anda di halaman 1dari 35

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Komputer adalah sebuah sarana untuk memberikan kemudahan bagi perkembangan


teknologi. Komputer terdiri dari 2 bagian, pertama perangkat keras (hardware) dan kedua
perangkat lunak (software). Hardware adalah komponen yang berada dalam sebuah CPU
(Control Processing Unit) yang terdiri dari beberapa komponen. Sedangkan (software)
adalah program-program yang ada dalam sistem komputer. Software banyak sekali. Baik
untuk pengenalan tehnik, bahasa atau lainya. Didalam dunia keteknikan ada beberapa
software yang dapat kita akses diantaranya adalah Pro Engineer.
Pro Engineer Wildfire merupakan software yang dibuat oleh PTC (Parametic
Technology Corporation). Secara umum Pro Engineer merupakan software multi disiplin
yang memungkinkan dilakukannya pemodelan, penggambaran, analisa, pengerjaan
permesinan, dan optimasi suatu desain, baik itu untuk menghitung posisi titik berat, inersia,
berat dan berat total.
Tujuan penerapan software ini adalah untuk memperoleh desain terbaik dalam waktu
yang singkat. Pada Pro Engineer lebih menitik beratkan pada pemodelan 3 dimensi, karena
dengan 3 dimensi dapat dihasilkan gambar 2 dimensi secara lebih cepat dan model 3
dimensinya dapat digunakan untuk hal-hal yang lain seperti yang telah disebut diatas.
Dengan adanya software pro engineering ini saya dapat mempelajari dan mengetahui
bagaimana cara membuat suatu benda tiga dimensi dengan berbagai cara, dengan tool yang
ada pada pro engineering yaitu:
1. Extrude
2. Revolve
3. Sweep
4. Blend
5. Helical sweep
6. Pattern

1
2

Tool-tool di atas akan di perjelas di dalam Bab ketiga.


Pro/Engineering, PTC dari parametric, terpadu 3D CAD(Computer Aided Design)/
CAM(Computer Aided Manufacturing)/ CAE (Computer Aided Engineering) solusi,
digunakan oleh produsen untuk discrete mechanical engineering, desain dan produksi.Dibuat
oleh Dr Samuel P. Geisberg di pertengahan tahun 1980-an, Pro/Engineering adalah industri
pertama parametric, 3D CAD pemodelan sistem parametric modeling menggunakan
pendekatan parameter, dimensi, dan memiliki hubungan yang ditujukan untuk menangkap
perilaku produk dan membuat resep yang memungkinkan otomatisasi dan desain optimasi
desain dan proses pengembangan produk. Ini kuat dan kaya pendekatan desain yang
digunakan oleh perusahaan-perusahaan yang produk strategi adalah keluarga atau berbasis
platform-driven, di mana desain menentukan strategi sangat penting untuk keberhasilan
proses desain teknik embedding kendala dan hubungan dengan cepat mengoptimalkan
desain, atau di mana geometri yang dihasilkan mungkin kompleks atau berdasarkan
equations. Pro/Engineering menyediakan lengkap desain, analisis dan kemampuan
manufaktur pada satu, integral, scalable platform.
Kemampuan ini, termasuk Solid Model, Surfacing, Rendering, Data interoperabilitas,
dialihkan Desain Sistem, Simulasi, Analisis Toleransi, dan hiasan dan desain. Beberapa
perusahaan di aerospace dan pertahanan, otomotif, teknologi tinggi dan elektronik, peralatan
industri, alat medis, dan industri lain menggunakan Pro/engineering lengkap untuk membuat
3D digital model produk mereka. Pro/engineering keluaran terdiri dari 2D dan 3D solid
model data yang juga dapat digunakan di hilir terbatas elemen analisis,prototyping cepat,
hiasan yang dibuat dengan alat desain dan CNC (Computer NumericControl) manufaktur.
Semua data dan asosiatif yang dapat antara CAD, CAM dan CAEmodul tanpa konversi.
Sebuah produk dan seluruh Bill of Material(BOM) dapat model akurat asosiatif dengan
penuh rekayasa gambar,dan informasi kontrol revisi. Kemampuan ini memungkinkan yang
berbarengan teknik - desain, analisis dan insinyur yang bekerja di manufaktur paralel -
streamlines pengembangan produk dan proses Pro/Engineering adalah bagian integral dari
pembangunan yang lebih luas produk sistem yang dikembangkan oleh PTC.
3

1.2 Maksud dan Tujuan


Maksud dan tujuan dari dibuatnya laporan tentang penggunaan program Pro
Engineer ini adalah agar si pembaca dapat mengenal Pro Engineer serta memahami fungsi
tombol-tombol, menu-menu dan shortcut dalam ProEngineer, dengan jelas. Dan yang
terpenting dalam pembuatan makalah ini adalah Saya selaku penulis dapat membantu
memberikan kemudahan kepada para pembaca atau juga para pengguna program Pro
Engineer dalam melakukan pekerjaan gambar dengan menggunakan Pro Engineer.
4

BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Pro Engineer


Pro Engineer adalah salah satu program desain gambar dengan bantuan komputer
yang cukup canggih. Secara umum Pro Engineer merupakan software multi disiplin yang
memungkinkan dilakukannya pemodelan, penggambaran, analisa, pengerjaan permesinan,
dan optimasi suatu desain, baik itu untuk menghitung posisi titik berat, inersia, berat dan
berat total. Tujuan penerapan software ini adalah untuk memperoleh desain terbaik dalam
waktu yang singkat.
Pada Pro Engineer lebih menitik beratkan pada pemodelan 3 dimensi, karena dengan
3 dimensi dapat dihasilkan gambar 2 dimensi secara lebih cepat dan model 3 dimensinya
dapat digunakan untuk hal-hal yang lain seperti yang telah disebut diatas. Sedangkan
software CAD tradisional lebih mengarah pada gambar 2 dimensi. Perbedaan mendasar
antara Pro Engineer dengan software desain konvensional adalah arah desain. Dalam Pro
Engineer, desain diawali dengan pemodelan (gambar tiga dimensi) kemudian dibuat gambar
dua dimensinya, sedangkan pada software desain konvensional adalah dari gambar dua
dimensi kemudian dibuat gambar tiga dimensinya. Software ini dapat berinteraksi /
berhubungan dengan beberapa aplikasi office khususnya Microsoft Excel. Sebagai contoh,
informasi mengenai komponen-komponen yang ada dalam sebuah unit dapat di tampilkan di
Ms. Excel sehingga mudah diolah untuk keperluan-keperluan yang lain. Perangkat lunak
(software) Pro Engineer mempunyai konsep-konsep dasar sebagai berikut:
Sistem pembuatan gambar mempunyai basis 3 dimensi model padat, bukan 2 dimensi.
Pada Pro Engineer, setiap pembuatan part yang dilakukan sudah berbasis 3D tanpa kita
harus memindahkan benda dari system 2D ke dalam system 3D. Untuk pembuatan benda
3D solid modeling langkah pertama yang dilakukan adalah membuat sketsa 2 dimensi,
kemudian diteruskan dengan perintah dasar 3D modeling untuk memberikan bentuk padat
(solid). Untuk pembuatan 2D technicaldrawing dilakukan secara otomatis dengan cara
mengirim gambar part ke sistem drawing dan sedikit penambahan dimensi dan
pengaturan arah tampilan yang diinginkan.

4
5

Penggambaran bersifat parametric. Sifat parametric merupakan konsistensi antara


dimensi dengan bentuk geometris. Paramaetric adalah satu cara untuk menyelesaikan
persaman parameter yaitu harga geometric dan dimensi dari suatu desain part. Pada saat
parametric diterapkan ke model benda, parameter menetapkan ukuran dan bentuk model
tersebut. Dimensi adalah parameter ukuran, sedangkan yang termasuk parameter
geometric adalah horizontal, vertical, tangen atau konsentris. Sistem manajemen
parameter mengingat data-data dimensi saat model benda dibuat. Jika terjadi perubahan
dimensi maka system parametric secara otomatis mengambil data-data pada manajemem
parameter untuk mengkalkulasi ulang ukuran yang ada dan merubahnya sesuai masukan
dengan tetap mempertahankan hubungan antar elemen benda. Sifat parametric ini sangat
membantu dalam membuat part-part standar yang sejenis dengan ukuran berbeda
sehingga dapat dimasukkan ke dalam fasilitas standard library.

Gambar 2.1 tampilan awal pro engineer

2.2 Mengatur WorkingDirectory


Langkah Pertama saat bekerja dengan Pro/Engineer adalah mengatur tempat/folder
buat tempat penyimpanan file yang akan kita buat. Untuk default-nya, biasanya di tempatkan
6

di folder my document. Pada saat kita telah mempunyai banyak file Pro/Engineer seperti .prt,
.drw dan .asm, akan terlihat banyak sekali file-file yang tentu saja akan bercampur dengan
file lain yang ada di dalam folder my document tersebut. Inilah alasannya kenapa pengaturan
working directory adalah penting saat kita pertama kali bekerja di Pro/Engineer.
Untuk merubah working directory, ada beberapa cara.Carayang pertama adalah
membuka menu bar file >Set Working directory. Atau dapat juga klik icon di
System Toolbar. Contoh cara mengatur supaya file kita tidak berantakan sesudah benda kerja
di save:
Buatlah folder khusus dengan nama sendiri
Fajarrahmadi_4314210088
Buka file kemudian klik kanan pada folder, pilih set working directory. Klik ok

Gambar 2.2 Set working directory

Kemudian buat file baru dengan cara :


Buka menu file.
7

Gambar 2.4 New

Klik New.
Sesudah itu pilih kotak pada bagian Part atau berikan tanda ceklis pada bagian
part.
Ketik nama pada file dan benda kerja yang akan kita buat nanti.
Jangan lupa tanda ceklis yang di beri nama use templets itu tanda ceklisnya
hilangkan.
Kemudian Ok.
Pilih ukuran akan dibuat kita pakai saja yang mmlbs_solid, kemudian OK.
8

Gambar 2.5 Part

2.3 Pengenalan Program Pro Engineer


Pro Engineer Wildfire merupakan software yang dibuat oleh PTC (Parametic
Technology Corporation) untuk mempermudah pembuatan model-model, perakitan
komponen, pembuatan gambar teknik lengkap dengan BOM (Bill of Material), optimasi
design, simulasi gerakan pada assembly, simulasi analisa struktur dan thermal plus simulasi
manufakturnya. Secara umum software ini terdiri dari tiga bagian, yaitu :

CAD (Computer Aided Design)


Pada bagian ini model-model dibuat dalam bentuk 3D dengan tools yang telah disediakan
dan dari gambar 3D tersebut dapat dibuat gambar teknik lengkap dengan Bill of
Material-nya. Dari bentuk-bentuk model yang telah dibuat dapat dirakit menjadi sebuah
model assembly. Perakitan (Assembly) pada bagian ini bersifat tetap (tanpa pergerakan).
CAE (Computer Aided Engineering)
Model-model yang telah dibuat dan dianalisis pada bagian ini untuk melihat kekuatan
struktur dan simulasi thermalnya. Dari hasil analisis yang diperoleh dapat dibuat
beberapa bentuk baru yang lebih optimal.
9

CAM (Computer Aided Manufacturing)


Simulasi Proses manufactur dilakukan pada bagian ini. Model-model dapat langsung
diproduksi pada mesin-mesin CNC yang compatibel dengan software ini.

2.4 Hubungan Parent-child


Salah satu aspek penting yang terdapat dalam Pro Engineer adalah hubunganinduk-
anak (parent/child relationship) dimana untuk merancang suatu fitur/part yang dibuat
terakhir akan dipengaruhi oleh rancangan fitur/part awal. Dengan kata lain bila kita akan
melakukan suatu editing pada suatu part awal maka secara otomatis Pro Engineer juga akan
melakukan editing pada fitur/part yang terakhir dibuat. Dalam hal ini fitur/part awal tersebut
biasa disebut induk (parent) dan fitur/part terakhir disebut anak (child).
10

BAB III
ANALISA LATIHAN

3.1 Extrude

Fitur ini merupakan metode pembuatan yang mengijinkan kita untuk membuat objek solid
atau permukaan dan untuk menambahkan atau membuang material.

Langkah-langkah membuat extrude :

1. Aktifkan Extrude.

2. Klik
3. Klik Placement.
4. Klik define.
5. Lalu klik pandangan sketch untuk membuat gambar yg dinginkan.

Contoh gambar extrude :

Gambar 3.1 contoh gambar extrude


11

3.2 Revolve
Fitur ini berfungsi untuk membuat objek yang mempunyai sumbu putar di center line berupa
10 material.
solid atau permukaan dan menambah atau membuang
Langkah-langkah membuat revolve :

1. Klik
2. Klik insert
3. Pilih revolve
4. Klik palcement
5. Klik define
6. Klik sketch yang akan dibuat gambar.
Contoh gambar revolve :

Gambar 3.2 gambar revolve

3.3 Sweep
Fitur ini digunakan untuk membuat suatu profil baik itu ekstrusi (solid) maupun berbentuk
suatu potongan (cut) berdasarkan suatu alur (path) yang ditentukan.
Langkah-langkah membuat sweep :
1. Klik
2. Klik insert.
3. Klik sweep.
4. protrusion
5. klik pandangan sketch nya
12

6. lalu pilih sketch traj


7. klik okay
8. klik deafult
9. lalu bikin gambar sesuai yang diinginkan
contoh gambar sweep :

Gambar 3.3 gambar sweep

3.4 Blend
Membuat benda dengan menggunakan Blendtool yang mempunyai fungsi yaitu di gunakan
untuk menghubungkan paling sedikit dua bidang yang tersambung pada sisi-sisinya dengan
permukaan transisional. Ada 2 tipe Blend :
Protusion : Untuk obyek solid.
Thinprotusion : Untuk obyek berdinding tipis.

Prosedur menggunakan Blend :


1. Klik tools Blend melalui Insert>Blend pada menu bar, pilih tipe Blend yang di
inginkan. Maka akan tampil jendela Blend Opts.
2. Pilih salah satu option pada jendela Blend Opts lalu klik done
Parallel : Semua bagian Blend yang terletak pada bidang secara
parallel pada satu bagian sketsa.
13

Rotational : Bagian Blend berotasi terhadap sumbu y, sampai sudut

120 0
maksimum Setiap bagian dibuat secara individual dan aligned
menggunakansistem
koordinat.
General : Bagian-bagian pada general blend dapat berputar atau
bertranlasi sepanjang sumbu x,y dan z. Setiap bagian dibuat secara individual dan
aligned menggunakan systemkoordinat.
RegularSec : Fitur ini menggunakan bidang sketsa.
Project Sec: Fitur ini menggunakan proyeksi pada. Bagian permukaan
yang dipilih. Option ini hanya digunakan untuk paralel Blend.
3. SelectSec: Pilih bagian entity. Option ini tidak digunakan pada parallel blend
4. SketchSec: Sketch bagian entity.
5. Pada menu Attributes, kemudian pilih jenis tampilan blend.
Straight : Sisi-sisi yang terbentuk tidak beradius.
Smooth: Sisi yang terbentuk baradius atau halus.
6. Pada menuSetupplane, pilih bidang referensi :
Plane : Memilih bidang yang sudah ada.
Makedatum : Membuat bidang baru.
Quitplane
7. Kemudian klik Done untuk mengakhiri pilihan.
8. Pada tampilan menu SETUP SK PLN, pilih SetupNew dan pilih arah pembuatan
blend pada menu Direction.
Flip : Untuk merubah arah.
Okay : Untuk menerima arah.
9. Pada tampilan menu sketchview, pilih Default.
10. Tentukan bidang-bidang yang akan di jadikan referensi.
11. Buat sketsa gambar pertama, setelah jadi klik kanan dan pilih Togglesection untuk
membuat skets yang kedua, lalu ulangi kembali untuk membuat gambar sketchketiga jika
di perlukan. Jumlah sisi-sisi antara gambar pertama,kedua,ketiga dan seterusnya harus
sama.
12. Tentukan start point [ ] pada masing-masing sketsa.
13. Kemudian setelah gambar sketsa selesai klik icon continue[] dan tentukan jarak
antara skets pertama dengan skets kedua dan seterusnya.
14

Contoh gambar blend :

Gambar 3.4 gambar blend

3.5 Helical sweep


Fitur ini digunakan untuk part-part solid yang berbentuk helical seperti ulir baut,pegas
dan sebagainya.
Langkah-langkah membuat helical sweep :
1. Klik insert
2. Helical sweep
3. Protrusion
4. Klik done
5. Pilih pandangan sketch
6. Klik okay
7. Klik default

Contoh gambar helical sweep :


15

Gambar 3.5 gambar helical sweep

3.6 Pattern
Membuat benda dengan menggunakan pattern yang mempunyai fungsi yaitu di gunakan
untuk menggandakan fitur. Fitur awal yang akan di gandakan dinamakan pattern leader. Ada
4 tipe pattern :
Dimension :Mengontrol pattern dengan menggunakan driving dimension dan
perubahan jarak spesifik dapat berupa unidirectional (searah) dan bidirectional (dua
arah).
Table : Mengontrol pattern menggunakan Table pattern dan nilai dimensi
spesifik untuk setiap pattern.
Reference :Mengontrol pattern dengan menggunakan referensi pattern lainnya.
Fill :Mengontrol pattern dengan menandai sebuah area sebagai tempat
peletakan hasil pattern.

Cara menjalankan tool pattern ini :


1. Pilih fitur yang akan di pattern (misal hole) dan klik Edit > pattern
2. Pilih dimensi untuk pattern pada arah pertama. Ubah nilai sebagai jarak untuk
fitur yang baru.
3. Untuk memilih pattern pada arah lainnya tekan dan tahan mouse sebelah kanan
lalu pilih Direction 2 dimensions. Lalu ubah nilainya.
16

Note : diatas untuk pattern linier, sedangkan untuk patternrotational Dimensi yang
dipilih berupa sudut.

1. Tentukan jumlah pattern pada arah pertama dan kedua (defaultnya dua) pada
dashboard.
2. Lalu klik untuk menampilkan hasil pattern.
Contoh gambar pattern :

Gambar 3.6 gambar pattern

BAB IV
ANALISA UJIAN

4.1 UTS

4.1.1 Gambar 1
17

Gambar 4.1 gambar 1

1. Buat filepart dengan nama gambar


2. Pilih menu sweep lalu pilih protrusion

17

Gambar 4.2 menu sweep lalu klik protrusion

3. Lalu klik sketch


18

Gambar 4.3 gambar sketch.

4. Lalu klik section

Gambar 4.4 gambar section

5. Lalu klik
6. Gambar hasil akhir.
19

Gambar 4.5 hasil akhir

4.1.2 Gambar 2

Gambar 4.6 gambar 2

1. Buat filepart dengan nama gambar.


2. Pilih menu blend lalu klik protrusion.
20

Gambar 4.7 menu blend lalu klik protrusion


3. Lalu klik sketch

Gambar 4.8 gambar sketch

4. Lalu klik , kemudian atur ketebalannya


21

Gambar 4.9 atur ketebalan

5. Lalu klik preview. Cek kembali apakah gambar sudah benar

Gambar 4.10 tombol preview

Gambar 4.11 hasil preview


6. Kemudian klik ok
22

Gambar 4.12 tombol ok

7. Lakukan kembalik langkah-langkah tersebut hingga mengghasilkan bentuk jadi

Gambar 4.13 hasil akhir

4.2 UAS
4.2.1 Gambar 1
23

Gambar 4.14 gambar 1

1. Buat filepart dengan nama gambar.


2. Pilh menu helical sweep klik protrusion.

Gambar 4.15 gambar sketch


3. Klik lalu masukan pitch

24
Gambar 4.16 masukkan pitch

4. Gambar sketch
24

Gambar 4.17 gambar sketch


5. Kemudian klik
6. Gambar hasil akhir

Gambar 4.18 gambar hasil akhir


25

4.2.2 Gambar 2

Gambar 4.19 gambar 2


1. Buat filepart dengan nama gambar
2. Pilih menu extrude.

Gambar 4.20 gambar extrude

3. Lalu pilih helical sweep


4. Lalu cut
5. Pilih sketch
26

Gambar 4.21 gambar sketch

6. Masukkan pitch

Gambar 4.22 masukkan pitch


7. Pilih section

Gambar 4.23 gambar section

8. Klik
27

Gambar 4.24 setelah mengklik


9. Buat kepala baut menggunakan extrude
28

Gambar 4.25 kepala baut


10. Gambar hasil akhir

Gambar 4.26 gambar hasil akhir

4.2.3 Gambar 3
29

Gambar 4.27 gambar 3

1. Buat filepart dengan nama gambar.


2. Klik menu extrude lalu sketch.

Gambar 4.28 hasil extrude

3. Buat lubang menggunakan extrude


30

Gambar 4.29 setelah dilubangi


4. Kemudian klik pattern

Gambar 4.30 gambar pattern.

5. Klik
31

Gambar 4.31 hasil pattern


6. Lakukan kembali langkah ke-3 hingga ke-5 agar menghasilkan hasil akhir seperti
ini

Gambar 4.32 gambar hasil akhir.

4.2.4 Gambar 4
32

Gambar 4.33 gambar 4

1. Buat filepart dengan nama gambar.


2. Pilih menu sweep lalu pilih protrusion.

Gambar 4.34 gambar sweep

3. Klik
4. Klik helical sweep lalu pilih cut.

Gambar 4.35 gambar sketch


33

5. Masukkan pitch yang diinginkan

Gambar 4.36 pitch


6. Klik section.

Gambar 4.37 gambar section.


7. Lalu klik maka hasilnya akan seperti ini
34

Gambar 4.38 hasil helical sweep > cut

8. Lakukan kembali langkah ke-4 hingga ke-7 pada ujung pipa yang lain.

Gambar 4.39 gambar hasil akhir.

BAB V
KESIMPULAN
35

Setelah melakukan praktikum CAD, maka dapat disimpulkan bahwa :


1 Dapat membuat fitur/part dan menyatukannya dengan menggunakan extrude dan helical
sweep.
2 Dapat mengetahui detail gambar dengan Detailed.
3 Dapat membuat kepala gambar dengan program Format.
4 Pro Engineer adalah program yang menyediakan sarana penggambaran dengan ukuran dan
bentuk yang sangat akurat.

36

Anda mungkin juga menyukai