District 9 (D9) adalah judul film fiksi ilmiah dari Afrika Selatan yang
dirilis pada tahun 2009. Film tersebut bercerita tentang District 9,
sebuah kamp atau kompleks penampungan yang dibangun oleh
manusia untuk menampung alien-alien yang memerlukan tempat
tinggal di bumi. D9 bisa dikatakan unik karena alih-alih menampilkan
alien sebagai makhluk kuat yang haus kekuasaan, film ini justru
menampilkan alien sebagai makhluk yang mengharapkan bantuan &
perlindungan manusia, namun di saat bersamaan kerap menjadi
sasaran kecurigaan & kesewenang-wenangan mereka. Berkat tema
ceritanya yang tidak lazim & gaya penyampaiannya yang menarik, film
ini berhasil meraih respon positif dari para penya.
Tahun 1982 (versi cerita dalam film tentunya), sebuah piring terbang
raksasa secara tiba-tiba menampakkan diri di atas kota Johannesburg,
Afrika Selatan (Afsel). Saat diselidiki, belakangan diketahui bahwa
penghuni piring terbang tersebut adalah rombongan alien yang sedang
sekarat & memerlukan tempat tinggal sementara di bumi. Merasa
bersimpati dengan kondisi mereka, pemerintah Afsel akhirnya
mengizinkan para alien tersebut untuk tinggal sementara di bumi
dengan membuatkan suatu kompleks pemu****n khusus yang bernama
"District 9" (D9) yang berlokasi tepat di bawah piring terbang raksasa
tersebut.
Share
#2
Junior Member
Location: 20
Posts: 354
Thanks: 0
Default
Wikus tidak terima dengan perubahan sikap Johnson & nekat membajak
pesawat mini yang berlokasi di bawah rumah Johnson, namun pesawat
tersebut berhasil ditembak jatuh oleh tentara MNU yang sedang
mengejar Wikus. Saat hendak menangkap Wikus, para tentara MNU
secara mendadak diserang oleh geng lokal pimpinan Obesandjo yang
kemudian menculik Wikus karena ingin memakan potongan daging
aliennya. Namun, Wikus lagi-lagi berhasil meloloskan diri dengan
menggunakan baju tempur alien yang berada di markas geng
Obasendjo. Wikus lalu menyelamatkan Christopher yang hendak
dibunuh oleh tentara MNU karena menyimpan pesawat secara diam-
diam & menyuruh Johnson segera pergi meninggalkan bumi.
KARAKTERISTIK
Sebelum kita membahas soal D9, ada baiknya kita membahas soal alien
yang menghuni kompleks penampungan tersebut. Alien yang menghuni
D9 memiliki postur menyerupai manusia, kepala yang menyerupai
kepala serangga bertentakel, & tubuh berwarna pucat. Oleh para
penduduk sekitar, alien-alien ini dipanggil dengan sebutan "prawn".
Sebutan yang bisa jadi berbau rasis & melecehkan karena di Afsel
terdapat sejenis jangkrik hama yang bernama "parktown prawn"
sehingga memanggil para alien tersebut dengan sebutan prawn bisa
dianggap mengidentikkan mereka sebagai makhluk hama &
pengganggu.
Sebagai makhluk yang berasal dari luar bumi, alien prawn memiliki
teknologi canggih yang melebihi teknologi milik manusia di mana mesin
& peralatan mereka memakai sensor DNA untuk pengoperasiannya.
Dengan kata lain, makhluk selain alien prawn - tak terkecuali manusia -
tidak akan bisa mengoperasikan peralatan buatan alien prawn. Adapun
beberapa teknologi canggi milik mereka yang sudah diketahui manusia
antara lain piring terbang penjelajah luar angkasa, senapan penembak
gelombang kejut, baju tempur humanoid, mesin anti-gravitasi raksasa,
& cairan bahan bakar pesawat yang jika terkena manusia bisa
mengubah orang yang bersangkutan menjadi alien prawn.
Memiliki teknologi yang canggih tidak lantas membuat alien prawn
menjadi makhluk tanpa kelemahan sama sekali. Alien prawn memiliki
perilaku kecanduan terhadap makanan kucing kalengan sehingga tidak
jarang mereka bersedia melakukan apapun agar bisa memuaskan
kecanduannya tersebut. Sifat ini lantas dimanfaatkan oleh manusia
yang memiliki niat buruk untuk mengelabui & menipu alien prawn,
misalnya dengan memaksa mereka menukarkan senjata milik mereka
dengan stok makanan kucing. Dan bicara soal makanan, selain
makanan kucing, alien prawn juga mau mengkonsumsi hewan-hewan
kecil.
Jika melihat kondisi D9, maka orang tidak akan menyangka kalau
kompleks pemu****n tersebut dibangun untuk dihuni oleh alien
berperadaban tinggi. Sebabnya adalah kondisi D9 bisa dikatakan tidak
berbeda jauh bila dibandingkan dengan kawasan pemu****n kumuh
yang biasa dihuni oleh para gelandangan. Rumah-rumah di kompleks D9
didominasi oleh gubug seng atau kayu yang berukuran kecil dengan
penataan ruang yang tidak teratur & berjejal-jejal. Kondisi dalam gubug
lebih parah lagi, terutama jika alien prawn yang menghuni gubug
tersebut baru saja berkembang biak karena alien yang bersangkutan
kerap meninggalkan sisa-sisa cangkang telur & darah binatang.