Anda di halaman 1dari 8

District 9, Komplek Penampungan Alien di Bumi

Alien datang ke bumi? Tema tersebut pastinya bukanlah tema yang


asing bagi para penggemar cerita fiksi ilmiah. Sudah tak terhitung lagi
banyaknya buku cerita, film, & game yang menampilkan alien di mana
cerita yang paling banyak diangkat adalah seputar alien yang terlibat
konflik dengan manusia karena alien yang bersangkutan ingin
menguasai bumi. Nah, sekarang bagaimana kalau ada alien yang
datang ke bumi bukan karena ingin menjajah, tapi hanya sebatas ingin
tinggal tanpa mau mengganggu siapapun. Apakah manusia akan tetap
memperlakukan alien secara kasar? Ide itulah yang diangkat dalam film
"District 9".

District 9 (D9) adalah judul film fiksi ilmiah dari Afrika Selatan yang
dirilis pada tahun 2009. Film tersebut bercerita tentang District 9,
sebuah kamp atau kompleks penampungan yang dibangun oleh
manusia untuk menampung alien-alien yang memerlukan tempat
tinggal di bumi. D9 bisa dikatakan unik karena alih-alih menampilkan
alien sebagai makhluk kuat yang haus kekuasaan, film ini justru
menampilkan alien sebagai makhluk yang mengharapkan bantuan &
perlindungan manusia, namun di saat bersamaan kerap menjadi
sasaran kecurigaan & kesewenang-wenangan mereka. Berkat tema
ceritanya yang tidak lazim & gaya penyampaiannya yang menarik, film
ini berhasil meraih respon positif dari para penya.

SEJARAH (VERSI DUNIA NYATA)

Neill Blomkamp. (Sumber)

Kreator dari film District 9 (D9) adalah sutadara kelahiran Afrika


Selatan (Afsel) yang bernama Neill Blomkamp. Awalnya Blomkamp
diminta oleh sutradara terkenal AS, Peter Jackson, untuk membuat film
yang diangkat dari game "Halo". Namun karena keterbatasan dana,
proyek film Halo akhirnya urung dibuat & sebagai gantinya, Blomkamp
membuat film D9 di mana Jackson bertindak sebagai penyedia dananya.
Film D9 sendiri merupakan pengembangan dari film pendek keluaran
tahun 2005 buatan Blomkamp yang berjudul "Alive in Joburg".
Aktivitas pengambilan gambar film D9 dilakukan di Johannesburg, Afsel,
saat musim dingin tengah berlangsung karena Blomkamp ingin
menampilkan pemandangan di film segersang & semuram mungkin.
Untuk menambah kesan realistik bagi penotonnya, film ini dibuat
dengan memakai metode ala dokumenter seperti kamera bergoyang
untuk memvisualisasikan sudut pandang orang pertama, penyisipan
cuplikan wawancara tokoh-tokoh dalam film, & penambahan klip ala
reportase berita untuk menjelaskan perkembangan terkini situasi D9.
Selain William Allen Young yang berkebangsaan AS, semua pemeran
dalam film ini adalah orang-orang Afrika.

Sejak awal pembuatannya, film D9 banyak mengambil setting & elemen


dari Afsel, negara kelahiran Blomkamp yang hingga pertengahan 90-an
terkenal dengan sistem politik berdasarkan pembedaan warna kulit
(apartheid). Pemakaian nama "District 9" sebagai judul filmnya
contohnya, terinspirasi dari nama Distrik 6, area dalam kota Cape Town,
Afsel, yang pada era apartheid hanya diperuntukkan untuk warga kulit
putih. Konsep D9 sebagai kompleks penampungan khusus alien juga
sedikit banyak terinspirasi dari bantustan, kompleks pemu****n kumuh
di era apartheid yang dikhususkan untuk penduduk kulit hitam.

Bicara soal apartheid, film D9 sendiri memang mengangkat tema utama


seputar saling menghargai antar golongan dengan memakai sosok alien
untuk menggantikan ras tertentu sebagai sosok korbannya. Karena film
D9 memakai sosok alien sebagai fokus utamanya, maka aksi-aksi
kekerasan berbau rasial & kebencian oleh manusia terhadap kaum alien
pun bisa ditampilkan secara terang-terangan tanpa perlu khawatir
menghadapi tuduhan mempromosikan kebencian terhadap golongan
tertentu. Tema lain yang ingin diangkat dalam film ini adalah mengenai
bahaya militerisme & potensi penyalahgunaan wewenang bila terlalu
mempercayai perusahaan swasta yang notabene berorientasi profit
untuk mengerjakan proyek kemanusiaan.

Poster teatrikal film District 9. (Sumber)

Film D9 mulai ditayangkan di bioskop-bioskop AS pada bulan Agustus


2009. Sejak penayangannya, film ini sukses meraih respon positif dari
pe karena metode penyampaiannya yang unik untuk genre film alien &
keberhasilannya mengkombinasikan aspek drama serta action secara
berimbang. Situs hiburan "Rotten Tomatoes" contohnya, memberikan
nilai 91% alias nyaris sempurna untuk film ini. Puncak dari respon
positif untuk D9 adalah ketika film tersebut menerima 4 nominasi
Academy Awards & 1 nominasi Golden Globe. Dari segi finansial, D9
juga terbilang sukses karena sukses meraup pemasukan 210 juta dollar
AS alias 7 kali lipat dari biaya produksi filmnya.

Respon yang diterima oleh D9 tidak semuanya positif. Sebagian orang


menilai adegan kekerasan & pembedahan yang ditampilkan dalam film
D9 terlalu vulgar sehingga filmnya jadi sulit dikonsumsi oleh mereka
yang belum cukup umur atau mereka yang tidak tahan akan
pemandangan menjijikan. Kritikus kawakan Roger Ebert walaupun di
satu sisi memuji film ini, namun di sisi lain juga mengkritik ending
filmnya yang terkesan menggantung / tidak jelas. Sementara itu di
Nigeria, film ini bahkan dilarang tayang di bioskop-bioskop setempat
karena film yang bersangkutan menampilkan orang-orang Nigeria
sebagai sekumpulan preman kanibal dalam wujud geng Obesandjo.

SEJARAH (VERSI FIKSI)

Tahun 1982 (versi cerita dalam film tentunya), sebuah piring terbang
raksasa secara tiba-tiba menampakkan diri di atas kota Johannesburg,
Afrika Selatan (Afsel). Saat diselidiki, belakangan diketahui bahwa
penghuni piring terbang tersebut adalah rombongan alien yang sedang
sekarat & memerlukan tempat tinggal sementara di bumi. Merasa
bersimpati dengan kondisi mereka, pemerintah Afsel akhirnya
mengizinkan para alien tersebut untuk tinggal sementara di bumi
dengan membuatkan suatu kompleks pemu****n khusus yang bernama
"District 9" (D9) yang berlokasi tepat di bawah piring terbang raksasa
tersebut.

Tahun demi tahun berlalu. Kawanan alien yang tinggal di D9 berhasil


menyesuaikan diri dengan kehidupan ala manusia & bahkan beranak
pinak. Kendati demikian, kehidupan para alien tersebut bukan tanpa
masalah karena mereka kerap terlibat konflik dengan manusia-manusia
di sekitar mereka yang merasa curiga & tidak nyaman dengan
keberadaan para alien tersebut yang notabene bukan manusia. Salah
satu geng bersenjata setempat bahkan ada yang dengan sengaja
menjebak & membunuh alien-alien setempat karena percaya kalau
daging alien tersebut mendatangkan khasiat bila dimakan.

Wikus saat berbicara dengan alien

penghuni District 9. (Sumber)


Merespon perkembangan situasi yang menimpa para alien, pemerintah
Afsel akhirnya memutuskan untuk merelokasi alien-alien di D9 ke
kompleks pemu****n yang baru dengan cara meminta bantuan
perusahaan militer swasta Multinational United (MNU) pada tahun
2010. Saat sedang menyelidiki rumah seorang(?) alien yang bernama
Christopher Johnson, seorang staf MNU bernama Wikus van de Merwe
tanpa sengaja terkontaminasi oleh cairan hitam misterius yang
disembunyikan dalam rumah tersebut. Perlahan tapi pasti, cairan
tersebut mengubah penampilannya menjadi setengah manusia -
setengah alien, sementara cairan itu sendiri disita oleh pihak MNU.

Melihat perubahan fisik yang dialami Wikus, pihak MNU memutuskan


untuk mengkarantina Wikus & menjadikannya kelinci percobaan untuk
menguji senjata-senjata buatan alien yang dirampas oleh MNU. Namun,
Wikus berhasil melarikan diri & menyelinap ke rumah alien Johnson
untuk mencari penyembuhan. Sesampainya di sana, Wikus baru
mengetahui kalau di bawah rumah Jonnson selama ini terdapat pesawat
mini tersembunyi yang hendak digunakan oleh Johnson untuk kembali
ke piring terbang & cairan hitam yang mengkontaminasi Wikus aslinya
adalah bahan bakar pesawat alien yang memiliki efek mutasi jika
terkena sel-sel manusia.

Johnson mengatakan kalau dia bisa mendapatkan kembali cairan bahan


bakarnya, dia bisa menyalakan pesawat & menyembuhkan Wikus.
Tawaran tersebut diterima Wikus & keduanya berhasil menerobos
markas MNU untuk mendapatkan kembali cairan bahan bakar yang
dimaksud. Namun di markas MNU itu pula, Johnson mengetahui kalau
selama ini teman-teman aliennya banyak yang dibawa paksa oleh
orang-orang MNU untuk dijadikan kelinci percobaan hingga tewas.
Merasa khawatir dengan keselamatan teman-teman aliennya yang
masih tersisa, Johnson memutuskan untuk memakai seluruh bahan
bakar tersebut untuk memulangkan seluruh alien di D9 ke planet asal
mereka.

Share

Reply With Quote

#2

Old 11 March 2013, 16:25


kecoeboeng's Avatar

kecoeboeng Male kecoeboeng is offline

Junior Member

Join Date: Dec 2012

Location: 20

Posts: 354

Thanks: 0

Thanked 31 Times in 20 Posts

kecoeboeng super top memberkecoeboeng super top


memberkecoeboeng super top memberkecoeboeng super top
memberkecoeboeng super top memberkecoeboeng super top
memberkecoeboeng super top memberkecoeboeng super top
memberkecoeboeng super top memberkecoeboeng super top
memberkecoeboeng super top member

Default

Wikus saat memakai baju tempur alien.

Wikus tidak terima dengan perubahan sikap Johnson & nekat membajak
pesawat mini yang berlokasi di bawah rumah Johnson, namun pesawat
tersebut berhasil ditembak jatuh oleh tentara MNU yang sedang
mengejar Wikus. Saat hendak menangkap Wikus, para tentara MNU
secara mendadak diserang oleh geng lokal pimpinan Obesandjo yang
kemudian menculik Wikus karena ingin memakan potongan daging
aliennya. Namun, Wikus lagi-lagi berhasil meloloskan diri dengan
menggunakan baju tempur alien yang berada di markas geng
Obasendjo. Wikus lalu menyelamatkan Christopher yang hendak
dibunuh oleh tentara MNU karena menyimpan pesawat secara diam-
diam & menyuruh Johnson segera pergi meninggalkan bumi.

Johnson akhirnya berhasil pergi meninggalkan bumi dengan memakai


piring terbang yang selama ini melayang diam di atas kota
Johannesburg, namun ia berjanji akan kembali beberapa tahun lagi
untuk menyembuhkan Wikus & menjemput teman-teman aliennya yang
masih ada di bumi. Kepergian piring terbang tersebut disambut dengan
sukacita oleh penduduk Johannesburg, sementara Wikus sendiri
akhirnya berubah wujud menjadi alien sepenuhnya. Perginya Johnson
dengan piring terbangnya lantas diikuti dengan penghancuran D9
menyusul terbongkarnya skandal penelitian ilegal yang dilakukan oleh
MNU, sementara alien-alien yang sebelumnya mendiami D9 lalu
dipindahkan ke kompleks pemu****n baru yang bernama "District 10".

KARAKTERISTIK

Tentang Alien Penghuni District 9

Sebelum kita membahas soal D9, ada baiknya kita membahas soal alien
yang menghuni kompleks penampungan tersebut. Alien yang menghuni
D9 memiliki postur menyerupai manusia, kepala yang menyerupai
kepala serangga bertentakel, & tubuh berwarna pucat. Oleh para
penduduk sekitar, alien-alien ini dipanggil dengan sebutan "prawn".
Sebutan yang bisa jadi berbau rasis & melecehkan karena di Afsel
terdapat sejenis jangkrik hama yang bernama "parktown prawn"
sehingga memanggil para alien tersebut dengan sebutan prawn bisa
dianggap mengidentikkan mereka sebagai makhluk hama &
pengganggu.

Alien prawn adalah makhluk ovipar yang berarti mereka berkembang


biak dengan cara bertelur. Saat telurnya sudah dikeluarkan, alien yang
bersangkutan akan memberikan darah hewan ke telur tersebut supaya
bisa berkembang hingga akhirnya menetas. Bayi alien prawn memiliki
penampilan yang menyerupai alien prawn dewasa, namun dengan
ukuran tubuh yang lebih kecil. Selebihnya, masih belum diketahui
apakah alien prawn bisa melakukan reproduksi mandiri atau harus
melakukan hubungan seksual dengan individu lain agar bisa
menghasilkan telur.

Sebagai makhluk yang berasal dari luar bumi, alien prawn memiliki
teknologi canggih yang melebihi teknologi milik manusia di mana mesin
& peralatan mereka memakai sensor DNA untuk pengoperasiannya.
Dengan kata lain, makhluk selain alien prawn - tak terkecuali manusia -
tidak akan bisa mengoperasikan peralatan buatan alien prawn. Adapun
beberapa teknologi canggi milik mereka yang sudah diketahui manusia
antara lain piring terbang penjelajah luar angkasa, senapan penembak
gelombang kejut, baju tempur humanoid, mesin anti-gravitasi raksasa,
& cairan bahan bakar pesawat yang jika terkena manusia bisa
mengubah orang yang bersangkutan menjadi alien prawn.
Memiliki teknologi yang canggih tidak lantas membuat alien prawn
menjadi makhluk tanpa kelemahan sama sekali. Alien prawn memiliki
perilaku kecanduan terhadap makanan kucing kalengan sehingga tidak
jarang mereka bersedia melakukan apapun agar bisa memuaskan
kecanduannya tersebut. Sifat ini lantas dimanfaatkan oleh manusia
yang memiliki niat buruk untuk mengelabui & menipu alien prawn,
misalnya dengan memaksa mereka menukarkan senjata milik mereka
dengan stok makanan kucing. Dan bicara soal makanan, selain
makanan kucing, alien prawn juga mau mengkonsumsi hewan-hewan
kecil.

Tentang Kompleks District 9

Rombongan alien prawn di dalam District 9. (Sumber)

Kompleks District 9 (D9) dibangun di tepi kota Johannesburg, Afsel,


tepat di bawah piring terbang raksasa milik para alien prawn yang
melayang diam di ketinggian. Karena dikhususkan sebagai pemu****n
khusus alien, maka area tersebut pun menjadi area rahasia yang tidak
boleh dimasuki sembarang orang. Kendati demikian, dalam prakteknya
alien-alien yang menghuni pemu****n tersebut diketahui beberapa kali
menjalin kontak dengan penduduk sipil sekitar, khususnya jika alien
tersebut ingin melakukan transaksi agar bisa mendapatkan makanan
kucing.

Jika melihat kondisi D9, maka orang tidak akan menyangka kalau
kompleks pemu****n tersebut dibangun untuk dihuni oleh alien
berperadaban tinggi. Sebabnya adalah kondisi D9 bisa dikatakan tidak
berbeda jauh bila dibandingkan dengan kawasan pemu****n kumuh
yang biasa dihuni oleh para gelandangan. Rumah-rumah di kompleks D9
didominasi oleh gubug seng atau kayu yang berukuran kecil dengan
penataan ruang yang tidak teratur & berjejal-jejal. Kondisi dalam gubug
lebih parah lagi, terutama jika alien prawn yang menghuni gubug
tersebut baru saja berkembang biak karena alien yang bersangkutan
kerap meninggalkan sisa-sisa cangkang telur & darah binatang.

D9 dimiliki oleh pemerintah kota Johannesburg, namun mereka


mempercayakan perusahaan militer swasta Multinational United (MNU;
Perserikatan Multinasional) untuk melakukan pengelolaan & penjagaan
atas kompleks pemu****n tersebut. Karena dipercaya oleh pemerintah
setempat untuk mengelola D9, para anggota MNU pun memiliki hak
khusus untuk keluar masuk kompleks D9. Hak tersebut lantas
dimanfaatkan oleh MNU untuk melakukan penelitian terlarang
mengenai senjata milik alien prawn dengan cara menculik & menjadikan
mereka kelinci percobaan hingga tewas. Namun, praktik ilegal MNU
tersebut akhirnya terbongkar sehingga hak khusus mereka pun dicabut
& kompleks D9 dihancurkan tak lama kemudian.

Anda mungkin juga menyukai