Anda di halaman 1dari 20

KEMENTRIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

UNIVERSITAS HASANUDDIN
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK GEOLOGI
PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI

KIMIA DASAR 1

GUGUS FUNGSI

OLEH :

MUH. IHRAM REYHAN ROSAN

D611 16 304

GOWA

2016
Gugus Fungsi

Di kimia, terdapat senyawa organik dan anorganik. Di antara keduanya

sebanyak 90% senyawa yang sudah dikenal adalah senyawa karbon,

yaitu senyawa organik (kimia organik). Nah, kimia organik sudah dibahas

di kelas XI semester 1 tentang hidrokarbon (alkana, alkena, dan alkuna)

serta ada benzena (dibahas lebih lanjut). Di bawah ini adalah perbedaan

antara senyawa organik dan anorganik:

PERBEDAAN SENYAWA ORGANIK DAN ANORGANIK

Dalam ketiga hidrokarbon tersebut terdapat jenis-jenisnya lagi, yang

disebut turunan. Kali ini yang dibahas adalah turunan alkana, yaitu

turunan senyawa-senyawa alkana yang mempunyai rumus umum yang

mendekati rumus umum alkana (CnH2n+2).

Nah, karena adanya turunan dari homolog alkana, maka salah satu gugus

fungsi deret alkana akan digantikan oleh gugus pengganti atau gugus

fungsi lainnya. Jika sudah tergantikan melalui reaksi kimia, maka alkana

tersebut sudah termasuk turunan alkana. Juga, pada bab turunan alkana
akan dibahas tata nama senyawa turunan alkana, keisomeran, reaksi-

reaksi turunan alkana, dan dampak penggunannya.

A. Gugus fungsi

Gugus fungsi merupakan bagian aktif dari senyawa karbon yang menentukan

sifat-sifat senyawa karbon.

Gugus fungsi tersebut berupa ikatan karbon rangkap dua, ikatan karbon

rangkap tiga, dan atom/ gugus atom. Meskipun senyawa-senyawa karbon

mempunyai unsure dasar sama yaitu karbon, tetapi sifat-sifatnya jauh berbeda

satu dengan yang lainnya. Perbedaan ini disebabkan oleh gugus fungsi yang

diikat berbeda.

Contoh :

.................H ..H ..H

..................l....l.....l

HCCCH

........l.....l.....l

...................H...H ... H
Ketiga senyawa tersebut dibedakan oleh gugus H, gugus C = C -, dan gugus

OH. Gugus inilah yang membedakan sifat ketiganya, baik sifat fisika dan sifat

kimia.

Senyawa-senyawa karbon yang mempunyai gugus fungsional yang sama

dikelompokkan dalam satu golongan

Tabel Beberapa Gugus Fungsi Senyawa karbon.

No Gugus Deret homolog Rumus Contoh Nama IUPAC Rumus

Fungsi Umum Rumus Molekul

Struktur

1. -OH alkanol R-OH CH3-CH2OH etanol CnH2n+2O

2 -O- alkoksi alkana /eter R-O-R CH3-O-CH3 metoksi metana CnH2n+2O

alkanal/aldehid propanal

3 -CHO CnH2nO

R-CHO CH3-CO-CH3
alkanon/keton propanon

4 -CO-

CnH2nO
asam etanoat
R-CO-R CH3-
asam alkanoat
CH2CHO

metil etanoat
5 -COOH CnH2nO2
alkyl alkanoat

-COOR R- CH3-COOH CnH2nO2

6 COOH

CH3-COO-

R- CH3

COOR

1. Alkohol

Merupakan senyawa organik yang dapat dianggap berasal dari alkana

yang salah satu atom hidrogennya diganti dengan gugus OH.

Dengan demikian alkohol memiliki gugus fungsi OH.

Adapun, Monohidroksi Alkohol : Alkohol yang memiliki satu gugus OH

dan Dihidroksi Alkohol: Memiliki dua gugus OH

Macam-Macam Alkohol

Alkohol PRIMER : Alkohol yang gugus fungsinya diikat secara

langsung oleh atom C

Alkohol SEKUNDER : Alkohol yang gugus fungsinya diikat secara

langsung oleh atom C


Alkohol TERSIER : Alkohol yang gugus fungsinya diikat langsung oleh

atom C

Tata Nama Alkohol

Menurut IUPAC, nama alkohol diturunkan dari nama alkana induknya

dengan mengganti akhiran a menjadi akhiran ol dan memberi awalan

angka yang dipilih sekecil mungkin jika diperlukan. Awalan angka

diberikan jika alkohol yang dimaksud memiliki isomer.

Selain IUPAC, alkohol juga memiliki nama trivial. Sesuai dengan

rumus umumnya, R-OH, alkohol sederhana diberi nama alkil alkohol.

Isomer pada Alkohol

Isomer posisi : Perbedaan letak atau posisi gugus tertentu

Isomer fungsi : Perbedaan gugus fungsional

Isomer optis : Pada alkohol yang memiliki atom asimetris

Sifat Alkohol

Memiliki titik didih yang tinggi

Pada suhu kamar alkohol suku rendah,alkohol suku sedang berbentuk

cairan kental, dan alkohol suku tinggi berbentuk padatan.


Kelarutan alkohol dalam air berkurang seiring dengan penambahan

panjang rantai karbon.

Kelarutan alkohol ditentukan oleh gugus OH yang bersifat polar dan

gugus alkil (R) yang bersifat nonpolar.makin panjang rantai karbon

makin berkurang sifat kepolaran alkohol sehingga kelarutannya dalam

air (pelarut polar) berkurang,kelarutannya dalam CCL 4 (pelarut

nonpolar) makin bertambah.

Kegunaan alkohol

Kegunaan beberapa alkohol dalam kehidupan sehari-hari yaitu :

Metanol

Metanol banyak dibuat menjadi formaldehida (metana) yang digunakan untuk

membuat plastik atau polimer, dan juga banyak digunakan sebagai pelarut

dan bahan pembuatan senyawa organik lainnya,misalnya Ester.

Etanol

Etanol dapat ditemukan dalam spiritus,alkohol 70% yang digunakan untuk

membersihkan luka, minuman beralkohol, dan obat sirup.

Glikol

Glikol digunakan untuk untuk bahan anti beku pada radiator mobil didaerah

musim dingin karena titik bekunya rendah.


Gliserol

Digunakan untuk pelembab dan pelembut pada berbagai macam

kosmetik,pelembab tembakau,dan pelarut berbagai macam jenis obat

misalnya obat batuk.dehida dan Keton

2. Aldehida

Gugus fungsi aldehida itu disebut juga gugus formil.

a. Tata Nama Aldehida

Nama alkanal diturunkan dari nama alkana yang sesuai dengan

mengganti akhiran a menjadi al. Tata nama isomer alkanal pada

dasarnya sama seperti tatanama alkanol, tetapi posisi gugus fungsi (

-CHO ) tidak perlu dinyatakan karena selalu menjadi atom karbon

nomor satu.

CH3-CH-CH2-CHO

CH3

3-metilbutanal

Nama lazim aldehida diturunkan dari nama lazim asam

karboksilat yang sesuai dengan mengganti akhiran at menjadi aldehida

dan membuang kata asam. Misalnya asam format nama lazimnya

adalah formaldehida.
b. Reaksi-reaksi Alkanal

o Oksidasi

Pereaksi Tollens adalah suatu larutan basa dari ion kompleks

perak-amonia. Pereaksi tollens dibuat dengan cara menetesi larutan

perak nitrat dengan larutan amonia, sedit demi sedikit hingga endapan

yang mula-mula terbentuk larut kembali. Pereaksi Fehling terdiri dari

dua bagian yaitu Fehling A dan Fehling B. Fehling A adalah larutan

tembaga sulfat, sedangkan fehling B merupaka campuran larutan

NaOH dan kalium-natrium tartrat ( garam Rochlle ). Pereaksi fehling

dibuat dibuat dengan mencampurkan kedua campuran tersebut,

dicampurkan dengan larutan NaOH, membentuk suatu larutan yang

berwarna biru tua.

o Adisi Hidrogen (Reduksi)

Ikatan rangkap -C=O dari gugus fungsi aldehida dapat diadisi gas

hidrogen membentuk suatu alkohol primer. Adisi hidrogen

menyebabkan penuruna bilangan oksidasi atom karbon gugus fungsi.

Oleh karena itu adisi hidrogen tergolong reduksi.

c. Penggunaan Aldehida

Formaldehida merupakan aldehida yang paling banyak diproduksi

dan mempunyai banyak kegunaan antara lain sebagai berikut.


o Untuk membuat formalin, yaitu larutan 40 % formaldehida

dalam air. Formalin digunakan untuk mengawetkan contoh biologi dan

juga mengawetkan mayat, tetapi tidak boleh untuk mengawetkan

makanan.

o Untuk membuat berbagai jenis plastik termoset ( plastik yang

tidak meleleh pada pemanasan ).

3. Keton

a. Tata Nama Keton

Nama alkanon diturunkan dari nama alkana yang sesuai dengan

mengganti akhiran a menjadi on.

Nama lazim keton adalah alkil alkil keton. Kedua gugus alkil

disebut secara terpisah kemudian diakhiri dengan kata keton.

CH3-CO-C2H5 metil etil keton

CH3-CO-CH3 dimetil keton

b. Sifat-sifat Keton

o Oksidasi

Keton adalah reduktor yang lebih lemah daripada aldehida. Zat-

zat pengoksidasi lemah seperti pereaksi Tollens dan Fehling tidak


dapat mengoksidasi keton. Oleh karena itu aldehida dan keton dapat

dibedakan dengan menggunakan peraksi-peraksi tersebut.

o Reduksi ( Adisi Hidrogen )

Reduksi keton menghasilkan alkohol primer.

c. Penggunaan Keton

Keton yang paling banyak penggunaannya adalah propanon yang

dalam dunia perdangan dan kehidupan sehari-hari disebut aseton.

Kegunaan utana aseton adalah sebagai pelarut untuk lilin, plastik, dan

sirlak. Juga sebgai pelarut untuk selulosa asetat dalam memproduksi

rayon. Dalam kehidupan sehari-hari, kaum wanita menggunakan

aseton untuk mebersihkan pewarna kuku. Beberapa keton siklik

merupakan bahan untuk membuat parfum karena berbau harum.

4. Asam Karboksilat

a. Tata Nama Alkanoat

Nama asam alkanoat diturunkan dari nama alkana yang sesuai

dengan mengganti akhiran a menjadi oat dan memberi awalan asam.

Misalnya alkana menjadi asam alkanoat.

CH3-CH-CH2-COOH

CH3
asam 3-metilbutanoat

Nama lazim asam karboksilat. Misalnya asam metanoat nama

lazimnya adalah asam format.

b. Beberapa Asam Karboksilat dalam Kehidupan Sehari-hari

Asam format banyak digunakan dalam industri tekstil,

penyamakan kulit, dan di perkebunan karet untuk menggumpalkan

lateks (getah pohon karet). Asam asetat adalah asam yang terdapat

dalam cuka makanan. Kadar asam asetat yang terdapat dalam cuka

makanan sekitar 20-25 %.

5. Ester

a. Tata Nama Ester

Ester turunan alkana diberi nama alkil alkanoat. Yang disebut alkil

pada nama itu adalah gugus karbon yang terikat pada atom O ( gugus

R' ), sedangkan alkanoat adalah gugus R-COOH-. Atom C gugus

fungsi masuk ke dalam bagian alkanoat.

b. Pembuatan Ester

Ester dapat dibuat dari asam karboksilat dan alkohol dengan

pengaruh asam sulfat pekat. Reaksi ini disebut reaksi pengesteran

(esterifikasi) dan merupakan reaksi kesetimbangan.


c. Beberapa Jenis Ester dan Penggunaannya

Ester mempunyai aroma yang sedap banyak di antaranya

terdapat pada bunga atau buah-buahan sehingga disebut ester buah-

buahan. Lilin (wax, bukan lilin parafin) adalah ester dari asam

karboksilat berantai panjang dengan alkohol berantai panjang. Salah

satu golongan ester yan banyak terdapat di alam adalah lemak (fat).

Beberapa contoh lemak dan minyak adalah lemak sapi, minyak kelapa,

minyak jagung, dan minyak kelapa.

d. Sifat-sifat Ester

o Hidrolisis

Ester dapat terhidolisis dengan pengaruh asam membentuk

alkohol dan asam karboksilat. Reaksi hidrolisis merupakan kebalikan

dan pengesteran. Hidrolisis lemak atau minyak menghasilkan gliserol

dan asam-asam lemak. Contoh hidrolisis gliseril tristearat

menghasilkan gliserol dan asam stearat.

o Penyabunan

Reaksi ester (khususnya lemak dan minyak) dengan suatu basa

kuat seperti NaOH atau KOH menghasilkan sabun. Oleh karena itu

reaksinya disebut reaksi penyabunan (saponifikasi). Pada pembuatan

sabun juga terbentuk gliserol sebagai hasil sampingan.


Atom atau kelompok atom yang paling menentukan sifat suatu senyawa

dan merupakan ciri khas dari suatu deret homolog kimia karbon

disebut gugus fungsi. Jika etana (C2H6) memiliki deret homolog alkana,

dan satu atom H-nya digantikan dengan gugus alkohol (OH) maka

menjadi C2H5OH. Maka, akan berdampak pada perubahan sifat senyawa

(fisis dan kimia) dari etana ke etanol (C2H5OH). Kesimpulan: gugus

fungsi akan membuat sifat dan struktur alkana berubah, tetapi masih

dalam satu deret homolog.

Nah, di bawah ini adalah daftar dari gugus fungsi senyawa karbon:

1. Gugus fungsi OH (alkohol atau alkanol)

Pada pembahasan di atas etana berbeda dengan etanol. Etanol termasuk

ke dalam gugus alkohol karena mempunyai gugus fungsi OH dalam

rumus kimianya (C2H5OH). Seperti pada pelajaran sifat koligatif larutan,

alkohol mudah menguap jadi sering digunakan untuk parfum.


2. Gugus fungsi O (eter atau alkoksialkana)

Disebut alkosialkana karena penggabungan dari kata: Al , oksi, alkana.

Yang artinya (ambil contoh CH3CH2OH3)

^^^Al = adalah rantai karbon sebelah kiri eter yaitu CH3CH2 atau C2H5

(etil)

^^^O = eter (O)

^^^Alkana = adalah alkana yang atom H-nya menjadi gugus alkil yaitu

CH3

3. Gugus fungsi CHO (aldehida atau alkanal)

Disebut alkanal karena mempunyai gugus mirip dengan alkohol dan asam

karboksilat, ada OH dan COOH-nya. Nah, dalam aldehida terdapat dalam

formalin dan pengawetan mayat

4. Gugus fungsi CO (keton atau alkanon)

Gugus fungsi ini disebut keton karena mengandung atom karbon dan

oksigen berjumlah satu (1). Karbon mewakili hurus Ke, dan oksigen

mewaklili huruf ton dalam nama turunan alkana keton. Keton biasanya

digunakan untuk pembersih kuku.

5. Gugus fungsi COOH (asam karboksilat atau asam alkanoat)

Turunan alkana satu ini berbeda sama sekali karena nantinya dalam tata

nama senyawa, hanya asam karboksilat-lah yang menggunakan nama

depan asam serta menandakannya dengan huruf yunani alpha, beta,

gamma, dan omega. Contohnya CH3COOH dalam asam cuka


6. Gugus fungsi COOR (ester atau alkil alkanoat)

Disebut alkil alkanoat karena R mewakili alkil, dan COO mewakili alkanoat

dalam gugus fungsinya. Nama ester hampir mirip dengan nama eter, jadi

harus hati-hati ya dalam tata namanya nanti

7. Gugus fungsi X (haloalkana atau alkil halida)

Turunan alkana satu ini mempunyai nama yang unik yaitu haloalkana,

seolah-olah menyapa turunan alkana gitu lho. Ckckck. Gugus X dalam

turunan alkana ini adalah atom-atom halogen (golongan VIIA). Alkil halida

disebut juga monohaloalkana.

B. Senyawa turunan alkana

Senyawa yang dapat dianggap berasal dari senyawa alkana dengan satu

atau lebih atom hidrogennya diganti oleh gugus fungsi tertentu

disebut senyawa turunan alkana. Seperti dijelaskan pada gugus fungsi,

turunan alkana punya 7 buah turunan dengan gugus fungsi berbeda. Di

bawah ini adalah data lebih lengkap mengenai turunan alkana disertai

gugus fungsi dan contohnya:


SENYAWA

TURUNAN ALKANA

Dalam tabel di atas, ada ketentuan:

^^^R = gugus alkil = CnH2n+1

^^^R = gugus yang sama dengan R namun letaknya berbeda

^^^X = unsur-unsur halogen (golongan VIIA)

Di bawah ini adalah contoh jenis gugus fungsi pada senyawa turunan

alkana:
GUGUS FUNGSI PADA

SENYAWA TURUNAN ALKANA

CONTOH SOAL:

1. Senyawa-senyawa dalam satu homolog mempunyai sifat-sifat

sebagai berikut, kecuali

A. Mempunyai rumus umum sama

B. Mempunyai gugus fungsi sama

C. Mempunyai sifat kimia sama

D. Suku-suku berturutan mempunyai selisih massa molekul relatif

sebesar 14 satuan

E. Titik didih meningkat seiring dengan bertambah panjangnya rantai

karbon

> Penyelesaian:

Obsein D salah karena pernyataan tsb hanya dimiliki oleh homolog

alkana, tidak dimiliki homolog alkena dan alkuna.

2. Gugus fungsi alkil alkanoat terdapat pada

A. CH3COCH3
B. CH3COOCH3

C. CH3CHO

D. CH3CH2OH

E. C2H5COOH

> Penyelesaian:

Alkil alkanoal mempunyai gugus fungsi RCOOR:

^^^Obsein A: terdapat gugus keton : CH3COCH3

^^^Obsein B: gugus alkil alkanoat: CH3COOCH3

^^^Obsein C: gugus aldehida: CH3CHO

^^^Obsein D: gugus alkohol: CH3CH2OH

^^^Obsein E: gugus asam karboksilat: C2H5COOH

3. Gugus fungsi aldehida adalah

A. OH D. COOH

B. O E. CO

C. CHO

4. Gugus fungsi eter, aldehida, dan ester berturut-turut adalah

A. O ; COOH ; CO

B. OH ; O ; COO

C. COO ; CHO ; O

D. O ; CHO ; COO

E. CO ; COH ; O

5. Di antara senyawa berikut, yang tergolong eter adalah


> Penyelesaian:

Anda mungkin juga menyukai