Anda di halaman 1dari 7

ANALISIS PENYEDIAAN AIR BERSIH

KABUPATEN MAJALENGKA
Reza Fahlefi*, Saihul anwar**, Sulistijo Edhy Purnomo
*) Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon

**) Staf Pengajar Pada Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon

ABSTRAK
Dalam kehidupan sehari hari kita tidak terlepas akan kebutuhan air bersih, hal ini dikarenakan air
merupakan kebutuhan pokok bagi manusia. Untuk menghitung kebutuhan air bersih yang diperlukan untuk
penyediaan air bersih perlu dilakukan suatu analisa kebutuhan air.

Tujuan dari penelitian ini adalah melakukan analisa hitungan untuk mendapatkan besarnya debit kebutuhan
air bersih di tiap tiap Kecamatan. Penelitian ini dilakukan dengan cara mengambil data sekunder. Data
tersebut untuk menentukan kebutuhan air bersih. Dengan faktor-faktor lainnya yang menunjang hitungan
kebutuhan air seperti Debit Tersedia yang telah dimanfaatkan ataupun yang belum dimanfaatkan. Setelah itu
dengan menggunakan rumus maka kebutuhan air dapat ditentukan. Selain itu tujuan penelitian ini untuk
mengetahui Kecamatan mana saja yang mengalami kekurangan air beserta solusinya.

Dari hasil analisis dapat di simpulkan bahwa sebagian besar di wilayah Kabupaten Majalengka mengalami
kekurangan air bersih.
1. LATAR BELAKANG Majalengka. Aliran air yang berasal dari mata
airnya dimanfaatkan oleh penduduk di wilayah
Seiring dengan pertambahan jumlah
Kabupaten Majalengka untuk berbagai
penduduk yang semakin meningkat
kebutuhan, baik kebutuhan air minum,
mengakibatkan juga pertambahan permintaan
pertanian dan industri.
kebutuhan air. Kebutuhan air bersih pada suatu
Beberapa masalah yang timbul dalam
wilayah terdiri dari kebutuhan air domestik
pemenuhan kebutuhan air adalah cara
dan non domestik. Kebutuhan air domestik
pendistribusian ke daerah tempat tinggal
merupakan kebutuhan air yang diperlukan
penduduk, jumlah atau ketersediaan sumber air
untuk mendukung aktifitas masyarakat sehari -
baku dan cara pengelolaan air baku agar layak
hari yang mencakup kebutuhan - kebutuhan
dikonsumsi masyarakat. Dengan kondisi ini
untuk minum, memasak, mandi, mencuci
memberikan peluang yang lebih besar kepada
pakaian, serta kebutuhan sehari - hari lainnya.
Perusahaan Air Minum untuk berperan aktif
Kebutuhan air non domestik seperti industri,
dalam rangka mensejahterakan masyarakat
perdagangan / perekonomian dan pelayanan
dengan memberikan pelayanan air baku
umum. Pasokan air untuk mendukung
berkualitas.
berjalannya pembangunan dan berbagai
kebutuhan manusia perlu dijamin
kesinambungannya, terutama yang berkaitan 1.1. RUMUSAN MASALAH
dengan kuantitas dan kualitasnya sesuai Berdasarkan uraian di atas, maka
dengan yang dibutuhkan. rumusan masalah dalam analisis ini adalah
Mata air merupakan salah satu sumber air sebagai berikut :
yang selama ini digunakan oleh masyarakat a. Bagaimana cara pendistribusian air baku
untuk memenuhi kebutuhannya. Mata air dapat ke daerah tempat tinggal penduduk?
ditemukan pada satu titik lokasi yang b. Berapakah proyeksi kebutuhan air baku di
umumnya terjadi di sepanjang perbukitan dan daerah yang dikaji hingga tahun 2030?
dataran rendah yang tanahnya berpori atau c. Bagaimana cara pemenuhan kebutuhan air
formasi batuannya patah (fractured) sehingga baku, jika ketersediaan air yang ada tidak
memungkinkan air mengalir di atas permukaan mencukupi?
tanah. Aliran mata air selanjutnya mengalir
membentuk aliran permukaan, dan apabila 1.2. MAKSUD DAN TUJUAN
berkumpul dengan aliran air dari sumber air
Tujuan analisis ini adalah sebagai
lainnya membentuk aliran sungai. Mata air
berikut :
yang bersumber di perbukitan memiliki
a. Melakukan analisis terhadap potensi mata
kemiringan lereng yang cukup untuk
air di Kabupaten Majalengka.
mengalirkan air secara gravitasi ke daerah -
b. Untuk menghitung kebutuhan supply air
daerah yang ada di bawahnya. Air yang
baku.
mengalir dan bersumber dari mata air tersebut
c. Untuk menganalisis beberapa alternatif
telah banyak digunakan oleh masyarakat
pemenuhan kebutuhan air baku.
sekitarnya untuk keperluan rumah tangga,
pertanian, dan kegiatan produksi. Aliran air 1.3. FOKUS MASALAH
tersebut selain dimanfaatkan untuk kebutuhan
masyarakat lokal, juga dimanfaatkan oleh Pada fokus masalah mengenai Analisis
penduduk yang berada di wilayah hilirnya Penyediaan Air Baku Kabupaten Majalengka,
yang secara administratif dan atau politis penulis membatasi permasalahan, yaitu
berbeda. melakukan analisis terhadap kebutuhan air
Kabupaten Majalengka memiliki sumber baku , ketersediaan air dan analisis pemenuhan
air berupa mata air yang cukup melimpah. kebutuhan air.
Mata air di Kabupaten Majalengka berjumlah
367 mata air yang tersedia di Kabupaten
2. TINJAUAN PUSTAKA
Analisis merupakan penguraian suatu Metode yang digunakan dalam
pokok atas berbagai bagiannya dan penelaahan penelitian ini adalah metode kualitatif bersifat
bagian itu sendiri, serta hubungan antar bagian deskriptif induktif. Sifat penelitian
untuk memperoleh pengertian yang tepat dan deskriptif ini dimaksudkan untuk dapat
pemahaman arti. Keseluruhan Alokasi air memberikan uraian dan penjelasan data dan
adalah penjatahan air permukaan untuk informasi yang diperoleh selama penelitian,
berbagai keperluan pada suatu wilayah sungai sedangkan pendekatan induktif berdasarkan
dalam memenuhi kebutuhan air bagi para proses bepikir / pengamatan di lapangan /
pengguna air dari waktu ke waktu dengan fakta - fakta empiris. Metode kualitatif dengan
memperhatikan kuantitas dan kualitas air, pendekatan deskriptif-induktif, dimana dalam
berdasarkan asas pemanfaatan umum, pemecahan masalahnya menggambarkan
keseimbangan dan pelestarian sumber air. subjek dan atau objek penelitian berdasarkan
Sistem adalah sekumpulan unsur / elemen fakta fakta yang diperoleh selama penelitian
yang saling berkaitan dan saling dalam kinerja sistem irigasi dan usaha
mempengaruhi dalam melakukan kegiatan mengemukakan hubungan secara mendalam
bersama untuk mencapai suatu tujuan. dari aspek aspek yang diteliti.
Sedangkan Interkoneksi adalah keterhubungan
antar jaringan dari sistem yang berbeda. Jadi 3.1. ALUR PIKIR PENULISAN
Sistem Interkoneksi adalah keterhubungan
antar jaringan yang berupa sekumpulan objek
yang mencangkup hubungan fungsional antara
tiap - tiap objek dan hubungan antara ciri tiap
objek, dan yang secara keseluruhan merupakan
suatu kesatuan secara fungsional

2.1. SISTEM PENYEDIAAN AIR BAKU


a. Unit air baku, merupakan sarana
pengambilan atau penyediaan air baku.
Air baku wajib memenuhi baku mutu
yang ditetapkan untuk penyediaan air
minum sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang - undangan.
b. Unit Produksi, merupakan prasarana dan
sarana yang dapat digunakan untuk
mengolah air baku menjadi air minum
melalui proses fisik, kimiawi dan biologi
c. Unit Distribusi, terdiri dari sistem
perpompaan, jaringan distribusi,
bangunan penampungan, alat ukur dan
peralatan pemantauan.
d. Unit Pelayanan, terdiri dari sambungan
rumah, hidran umum dan hidran
kebakaran.
e. Unit Pengelolaan, terdiri dari pengelolaan
teknis dan pengelolaan nonteknis.
Pengelolaan teknis terdiri dari kegiatan
operasional, pemeliharaan dan
pemantauan dari unit air baku, unit
produksi dan unit distribusi. Sedangkan
pengelolaan non teknis terdiri dari
administrasi dan pelayanan.

3. METODOLOGI PENELITIAN
penduduk suatu daerah dapat dihitung dengan
formula sebagai berikut :

Dari hasil perhitungan menggunakan


4. PEMBAHASAN metode geometrik, di dapat hasil proyeksi
4.1. WILAYAH PELAYANAN PDAM jumlah penduduk hingga tahun 2030 yang
No. Sudah Terlayani PDAM No. Belum Terlayani PDAM
tertera pada tabel di bawah ini.
No Kecamatan Proyeksi No. Kecamatan Proyeksi
1. Kecamatan Majalengka 1. Kecamatan Ligung
. Jumlah Jumlah
2. Kecamatan Kadipaten 2. Kecamatan Lewimunding
Penduduk Penduduk
3. Kecamatan Talaga 3. Kecamatan Sindangwangi
4. Kecamatan Cigasong 4. Kecamatan Sumberjaya
Tahun Tahun
5. Kecamatan Sukahaji 5. Kecamatan Lemahsugih
2030 2030
6. Kecamatan Rajagaluh 6. Kecamatan Argapura
(Jiwa) (Jiwa)
7. Kecamatan Cikijing 7. Kecamatan Kertajati 1. Lemahsugih 69.087 14 Rajagaluh 49.849
8. Kecamatan Panyingkiran 8. Kecamatan Palasah
9. Kecamatan Jatitujuh 9. Kecamatan Banjaran 2. Bantarujeg 51.511 15 Sindangwangi 36.529
10. Kecamatan Jatiwangi 10. Kecamatan Cingambul
3. Malausma 49.331 16 Leuwimunding 66.666
11. Kecamatan Dawuan 11. Kecamatan Kasokandel
12. Kecamatan Malausma Cikijing Palasah
4. 72.251 17 54.972
13. Kecamatan Bantarujeg
14. Kecamatan Sindang 5. Cingambul 43.220 18 Jatiwangi 99.634
15. Kecamatan Maja
6. Talaga 52.221 19 Dawuan 53.925
KABUPATEN MAJALENGKA Banjaran Kasokandel
7. 28.817 20 55.628
8. Argapura 40.342 21 Panyingkiran 35.471

9. Maja 58.566 22 Kadipaten 54.733


Majalengka Kertajati
4.2. SISTEM PENYEDIAAN AIR 10. 83.420 23 50.723
Cigasong Jatitujuh
MINUM (SPAM) 11. 41.281 24 61.087

a. Unit air baku, merupakan sarana 12. Sukahaji 47.858 25 Ligung 67.541
pengambilan atau penyediaan air baku. 13. Sindang 17.320 26 Sumberjaya 68.402
Air baku wajib memenuhi baku mutu
yang ditetapkan untuk penyediaan air 4.4. ANALISIS KEBUTUHAN AIR
minum sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang - undangan. Analisis kebutuhan air pada prinsipnya
b. Unit Produksi, merupakan prasarana dan adalah melakukan prediksi kebutuhan air
sarana yang dapat digunakan untuk dimasa mendatang sesuai dengan proyeksi
mengolah air baku menjadi air minum perkembangan penduduk dan wilayah.Untuk
melalui proses fisik, kimiawi dan biologi nilai kebutuhan air penduduk (liter/orang/hari)
c. Unit Distribusi, terdiri dari sistem
ditentukan berdasarkan konsumsi pemakaian
perpompaan, jaringan distribusi,
bangunan penampungan, alat ukur dan air yang ada di PDAM Kabupaten Majalengka.
peralatan pemantauan. Dimana nilai kebutuhan tersebut dari masing -
d. Unit Pelayanan, terdiri dari sambungan masing Kecamatan berbeda.
rumah, hidran umum dan hidran Dalam perhitungan kebutuhan air,
kebakaran. persamaan yang digunakan adalah sebagai
e. Unit Pengelolaan, terdiri dari berikut :
pengelolaan teknis dan pengelolaan
nonteknis. Pengelolaan teknis terdiri dari
kegiatan operasional, pemeliharaan dan
pemantauan dari unit air baku, unit
produksi dan unit distribusi. Sedangkan
pengelolaan non teknis terdiri dari
administrasi dan pelayanan.
Untuk hasil perhitungan kebutuhan air
total di Kabupaten Majalengka tertera pada
4.3. PROYEKSI JUMLAH PENDUDUK tabel di bawah ini :
Proyeksi jumlah penduduk pada masa
yang akan datang dihitung berdasarkan data -
data jumlah penduduk pada tahun
sebelumnya. Metode yang digunakan adalah
metode geometrik. Dengan menggunakan
metode geometrik, maka perkembangan
11.
Sindangwangi

No P q Qrh = P x
q
Fph Fka
20%
Qtot = Qrh x
Fph x Fka
Dari dua puluh satu wilayah
86.400 Kecamatan diatas pemenuhan kebutuhan air
1. 69.087 300 20.726.000 1,2 1,5 444,13
bakunya dapat di supply dari sumber air yang
2. 51.511 300 15.453.300 1,2 1,5 331,14
telah dimanfaatkan oleh PDAM Kabupaten
3. 49.331 300 14.799.300 1,2 1,5 317,12
Majalengka atau dari sumber air yang masih
4. 72.251 300 21.675.300 1,2 1,5 451,57
mempunyai debit air yang cukup untuk
5. 43.220 300 12.966.000 1,2 1,5 277,84
memenuhi kebutuhan air baku. Alternatif
6. 52.221 300 15.666.300 1,2 1,5 335,70

7. 28.817 300 8.645.100 1,2 1,5 185,25


pemenuhan kebutuhan air baku yaitu :
8. 40.342 300 12.102.600 1,2 1,5 259,34
a. Pemanfaatan Pelayanan PDAM
9. 58.566 300 17.569.800 1,2 1,5 378,49
b. Pemanfaatan Sumber Air.
10. 83.420 300 25.026.000 1,2 1,5 536,27

11. 41.281 300 12.384.300 1,2 1,5 265,37


5.1. SIMPULAN
12. 47.858 300 14.357.400 1,2 1,5 307,65

13. 17.320 300 5.196.000 1,2 1,5 111,34


a. Dengan menganalisis kebutuhan air dari 26
14. 49.849 300 14.952.900 1,2 1,5 320,41
wilayah Kecamatan yang ada di Kabupaten
15. 36.529 300 10.958.700 1,2 1,5 234,82
Majalengka ada 21 wilayah Kecamatan yang
16. 66.666 300 19.999.800 1,2 1,5 428,567 pemenuhan kebutuhan airnya tidak
17. 54.972 300 16.491.600 1,2 1,5 353,39 mencukupi berdasarkan perhitungan
18. 99.634 300 29.890.200 1,2 1,5 640,50 kebutuhan air total
19. 53.925 300 16.177.500 1,2 1,5 346,66 b. Kabupaten Majalengka memiliki sumber air
20. 55.628 300 16.688.400 1,2 1,5 357,60 berupa mata air yang cukup melimpah, dan
21. 35.471 300 10.641.300 1,2 1,5 228,02
berdasarkan data sekunder yang terkumpul di
22. 54.733 300 16.419.900 1,2 1,5 351,85
Kabupaten Majalengka terdapat sekitar 356
23. 50.723 300 15.216.900 1,2 1,5 326,07
titik mata air. Aliran air yang berasal dari mata
24. 61.087 300 18.326.100 1,2 1,5 392,70
air dimanfaatkan oleh penduduk untuk
25. 67.541 300 20.262.300 1,2 1,5 434,19
berbagai kebutuhan, baik untuk kebutuhan air
26. 68.402 300 20.520.600 1,2 1,5 439,72
minum, untuk pertanian ataupun untuk
industri.
c. Selain mata air, Kabupaten Majalengka
mempunyai sungai sungai yang dapat diolah
menjadi air layak konsumsi. Pemanfaatan air
4.5. ALTERNATIF PEMENUHAN sungai sangatlah penting, mengingat tidak
KEBUTUHAN AIR BAKU meratanya keberadaan sumber mata air di
Kecamatan di Kabupaten Kabupaten Majalengka. Hal ini dapat menjadi
Majalengka yang pemenuhan kebutuhan air solusi dalam penyediaan air baku, supaya di
baku nya belum terpenuhi antara lain : masa yang akan dating di Kabupaten
Majalengka tidak mengalami kekurangan air.
No Kecamatan No Kecamatan
d. Untuk mencukupi kebutuhan air di wilayah
1. Lemahsugih 12. Leuwimunding Kecamatan yang sudah di uraikan diatas, ada
2. Malausma 13. Jatiwangi beberapa alternatif pemenuhan kebutuhan air
3. Cikijing 14. Dawuan dari sumber air yang telah dimanfaatkan oleh
4. Cingambul 15. Kasokandel PDAM Kabupaten Majalengka, Unit Produksi
5. Talaga 16. Panyingkiran PDAM dan sumber air yang berpotensi untuk
6. Banjaran 17. Kadipaten
memenuhi kebutuhan air baku.
7. Maja 18. Kertajati

8. Majalengka 19. Jatitujuh


5.2 SARAN
9. Cigasong 20. Ligung

10. Sukahaji 21. Sumberjaya


a. Dalam analisis ini mengingat potensi umum perlu adanya pola pemanfaatan
sumber air yang berada di wilayah selatan ruang yang tepat sesuai fungsinya baik di
dan timur Kabupaten Majalengka Dalam wilayah Kabupaten Majalengka sendiri
memanfaatkan air sebagai bagian dari maupun bersama sama dengan wilayah
kebutuhan hidup manusia, maka sumber sekitarnya dalam menjaga fungsi kawasan
daya air di Kabupaten Majalengka perlu hutang lindung.
di kelola secara bijak, secara terpadu dan
menyeluruh. Sehingga antara kepentingan DAFTAR FUSTAKA
yang satu dengan yang lainnya dapat Badan Pusat Statistik Kabupaten Majalengka.
saling mendukung. Dengan demikian 2014. Jumlah Penduduk Kabupaten
pemanfaatan sumber air tersebut dapat
Majalengka Tahun 2010 2012.
merata dan keberadaannya dapat
bermanfaat untuk semua pihak, tanpa Dinas PSDA-P Kabupaten Majalengka. 2012.
mengurangi penurunan kualitas air itu Rekapitulasi Data dan Inventarisasi
sendiri, serta harus tetap menjaga
Pemetaan Sumber Air.
kestabilan lingkungan dan upaya
konservasi sumber daya air dapat terus PDAM Kabupaten Majalengka. 2013.
dilanjutkan. Bisnis Plan 2013.
b. Dengan mempertimbangkan aspek teknis
PDAM Kabupaten Majalengka. 2013. Rencana
serta berdasarkan kondisi di atas, maka
penulis memberikan saran bahwa sisa air Program Investasi Jangka Menengah air
dari sumber air masih memungkinkan Minum Perkotaan 2014-2018.
untuk dapat dimanfaatkan sebagai sumber Putri Kristina Damayanti. 2014. Analysis Potensi
bahan baku air bersih yang bisa dikelola
oleh PDAM Kabupaten Majalengka Mata Air di Kabupaten Kuningan Untuk
melalui pengembangan produksi air Supply Air Minum.
baku. Dengan demikian hendaknya perlu Tapak Langit. 2009. Standar Kebutuhan Air Baku.
ada kerja sama pemanfaatan sumber air
Diakses dari
yang saling menguntungkan antara pihak
Pemerintah Kabupaten Majalengka http://tapaklangit.blogspot.com/2009/02/st
dengan masyarakat. andar-kebutuhan-air-baku.html?m=1
c. Pengelolaan pelestarian sumber air
sepertinya jarang diperhatikan,
penebangan hutan di areal resapan terus
dilakukan tanpa dilakukan penghijauan
kembali, akibatnya potensi sumber air
dari tahun ke tahun semakin berkurang.
Untuk itu diharapkan kesadaran
masyarakat atau Instansi terkait agar
memelihara areal resapan.
d. Melakukan usaha usaha konservasi
sumber daya air dalam rangka menjaga
kelestarian air dan lingkungannya. Secara

Anda mungkin juga menyukai