Anda di halaman 1dari 15

Jurnal Teknik Lingkungan UNAND 9 (1) : 74-88 (Januari 2012) ISSN 1829-6084

IDENTIFIKASI MIKROBA ANAEROB DOMINAN PADA


PENGOLAHAN LIMBAH CAIR PABRIK KARET DENGAN SISTEM
MULTI SOIL LAYERING (MSL)

IDENTIFICATION OF ANAEROBIC DOMINANT MICROBES IN


RUBBER INDUSTRIAL WASTE WATER TREATMENT WITH MULTI
SOIL LAYERING (MSL) SYSTEM
Puti Sri Komala, Denny Helard, Detia Delimas
Laboratorium Air Jurusan Teknik Lingkungan Universitas Andalas
Email : putisrikomala@ft.unand.ac.id

ABSTRAK
Dalam penelitian ini telah dilakukan identifikasi mikroorganisme dominan pada reaktor Multi Soil Layering
(MSL) pada pengolahan limbah cair karet. Reaktor MSL terdiri dari campuran tanah andesol, arang halus dan
serbuk gergaji sebagai impermeable layer dan perlit sebagai permeable layer. Pengambilan sampel
mikroorganisme dilakukan di tiga lapisan tanah dengan jarak dari permukaan reaktor 5 cm, 15 cm, 25 cm. Dari
hasil penghitungan jumlah koloni, didapatkan jumlah koloni pada masing-masing lapisan tanah adalah 103.104,
96.104, 90.104. Berdasarkan pengamatan secara mikroskopis, bakteri dominan yang didapatkan semuanya
berbentuk batang (bacillus), gram positif (91,2%) dan gram negatif (8,8%) dan rata-rata panjang sel dominan
45m dan lebar 0,751m. Dari hasil uji reaksi biokimia didapatkan 13 jenis bakteri dominan dengan urutan
Bacillus licheniformis (20,8%), Desulfomaculum nigricans (16,67%), Desulfomaculum ruminis (12,5%),
Bacterionema matruchotti (8,33%) dan Bacillus polimyxa, Clostridium sordelli, Fusobacterium aqutile,
Citrobacter intermedius, Enterobacter cloacea, Bacteroides putredisi, Clastridium berjerick, Actinomyces
viscosus masing-masing 4,17%. Bakteri dominan yang didapat mampu mendegradasi limbah cair karet sampai
di bawah baku mutu, kecuali nitrogen.

Kata kunci: limbah industri cair pabrik karet, mikroba anaerob, Multi Soil Layering (MSL)

ABSTRACT
In this study the identification of the dominant microorganisms in the Multi Soil Layering (MSL) reactor for
rubber wastewater treatment was carried out. The MSL reactor consists of andesol soil mix, charcoal and
sawdust as impermeable layer and perlite as a permeable layer. Microorganisms samples were taken from three
soil layers at 5 cm, 15 cm, 25 cm respectively of the reactor surface. The colonies counting of each soil layers,
was 103 x104, 96 x 104, 90 x 104consecutively. Microscopic observation showed that the dominant bacteria were
all the rod-shaped (bacillus), gram-positive (91.2%) and gram negative (8.8%) and the average dominant cell
length of 4-5 m and a cell width of 0,75-1 m. From the biochemical reactions tests 13 bacterial species
dominant were obtained i.e. Bacillus licheniformis (20.8%), Desulfomaculum nigricans (16.67%),
Desulfomaculum ruminis (12.5%), Bacterionema matruchotti (8.33%) and Bacillus polimyxa, sordelli
Clostridium, Fusobacterium aqutile, Citrobacter intermedius, Enterobacter cloacea, Bacteroides putredisi,
Clastridium berjerick, Actinomyces viscosus were 4.17% respectively. The dominant bacteria were capable to
degrade constituents in rubber industrial wastewater below the quality standard, except nitrogen.

Key words: anaerobic microbes, Multi Soil Layering (MSL), rubber industial wastewater

74
Identifikasi Mikroba Anaerob Dominan pada Pengolahan Limbah Cair Pabrik Karet dengan Sistem Multi Soil Layering

cair karet dengan karakteristik sejenis sesuai


PENDAHULUAN dengan karakteristik mikroorganisme.
Pengolahan limbah dengan memanfaatkan
tanah telah dilakukan sejak dahulu sebagai METODOLOGI PENELITIAN
pengolahan alami yang efektif dan efisien. Lokasi Penelitian
Meskipun pengolahan ini sangat murah,
Pengolahan limbah cair karet menggunakan
namun membutuhkan area tanah yang luas
reaktor MSL dilakukan di Bagian Litbang
jika dibandingkan dengan sistem lainnya.
Balai Riset dan Standardisasi Industri dan
Salah satu metode pengolahan yang Perdagangan Padang. Sementara itu
memanfaatkan media tanah adalah Multi pemeriksaan bakteri dominan reaktor MSL
Soil Layering (MSL), yaitu media tanah dilaksanakan di Laboratorium Mikrobiologi,
sebagai media utama disusun dalam sebuah Jurusan Biologi, FMIPA, Universitas
konstruksi susunan batu bata yang terdiri Andalas Padang.
atas lapisan campuran tanah dengan 10-35%
partikel besi, bahan organik dan lapisan Limbah Cair Industri Karet
zeolite (Wakatsuki dkk., 1993). MSL Limbah cair industri karet berasal dari PT
dilengkapi 2 zone pengolahan yaitu zone Lembah Karet Padang yang diambil dari
aerob pada lapisan zeolite dan zone anaerob bagian bak pengumpul limbah. Karakteristik
pada lapisan tanah (Salmariza, 2002). limbah yang diukur ditentukan berdasarkan
Mekanisme pengolahan pada reaktor MSL Kep. MENLH No. 51/MENLH/10/1995
merupakan kombinasi proses fisika, kimia
dan biologi. Dalam pengolahan biologis, Reaktor MSL
bakteri merupakan komponen terbesar yang Reaktor MSL terbuat dari bahan plexiglass
berperan dalam mendegradasi limbah berbentuk segi empat dengan dimensi 50 x
dengan jumlah lebih dari 1013 bakteri/m2 15 x 150 cm (Gambar 1). Media dalam
permukaan tanah (Masunaga dkk, 2012). reaktor terdiri dari campuran tanah andesol,
Dalam penelitian ini dilakukan identifikasi arang halus dan serbuk gergaji sebagai
terhadap mikroorganime anaerob yang impermeable layer dengan perbandingan 2 :
berperan dalam pengolahan limbah cair 0,5 : 0,5 dan perlite dengan ukuran 35 mm
karet karena pengolahan dominan yang sebagai permeable layer. Umpan berupa
terjadi adalah secara anaerob yang terdapat limbah karet dalam tangki berukuran 150 L
pada lapisan tanah. Sampling tanah dialirkan secara kontinu ke dalam reaktor
dilakukan pada saat kondisi reaktor MSL MSL dan efluen yang dihasilkan ditampung
sudah steady state dan identifikasi bakteri dalam tangki tempat penampungan efluen
dilakukan menurut determinasi Bergeys yang bervolume 100 L.
Manual for Identification. Dengan Reaktor MSL yang digunakan telah
mengetahui jenis mikroorganisme dominan dioperasikan selama tiga tahun sehingga
diharapkan dapat dikembangkan suatu kondisi reaktor sudah dalam kondisi steady
sistem MSL dengan kultur mikroorganisme state yaitu kondisi dimana efluen dari
dominan sehingga menghasilkan kinerja reaktor MSL memiliki nilai yang sudah
yang maksimal dan dapat mengolah limbah

75
Jurnal Teknik Lingkungan UNAND 9 (1) : 74-88 (Januari 2012) Puti Sri Komala, dkk

stabil. Kestabilan reaktor diukur Jumlah sel bakteri/ml sampel = jumlah


berdasarkan nilai konsentrasi COD tiga hari koloni bakteri x 1/faktor pengenceran
berturut-turut dengan perbedaan sekitar (1)
10%. Parameter yang diukur selama Pemurnian bakteri dengan menggunakan
percobaan adalah BOD, COD, TSS, total
medium NA modifikasi. Teknik isolasi
amoniak, total nitrogen dan pH dengan laju
menggunakan metode preparat spread plate
aliran 1000 l/m2/hr.
atau streak plate. Isolasi bakteri dilakukan
beberapa kali sampai didapatkan koloni
yang sudah murni (Cappuccino, 1987).
Pengamatan secara makroskopis terhadap
Tangki influent perbedaan warna, bentuk permukaan dan
pinggiran koloni yang dilakukan setiap
Inlet MSL tahapan isolasi bakteri. Pewarnaan gram
dilakukan dengan metoda teknik pewarnaan
Lapisan Tanah 1
Lapisan Tanah 2 bertingkat. Zat warna yang digunakan
Lapisan Tanah 3 adalah kristal violet, lugol iodin, safranin
Reaktor MSL
dan pelarut lain alkohol dan air suling
Lapisan Perlite (Sutedjo, 1991). Pengamatan secara
Lapisan Tanah mikroskopis dilakukan untuk menentukan
Outlet perbedaan bentuk, ukuran sel dan hasil
reaksi pewarnaan gram dengan
Tangki efluent
menggunakan mikroskop. Uji reaksi
biokimia bakteri dilakukan sesuai dengan
Cappuccino (1987):
Gambar 1. Reaktor MSL - Uji H2 S dengan medium TSIA.
Isolasi dan Identifikasi Bakteri - Uji Katalase dengan medium TSIA.
- Uji pergerakan dengan medium SIM.
Sampel mikroorganisme berasal dari lapisan - Uji Indol menggunakan medium SIM.
tanah yang diambil pada tiga lapisan tanah - Uji sitrat menggunakan medium SCA.
yang berjarak 5 cm, 10 cm, 25 cm dari - Uji Urease dengan medium urea.
permukaan MSL untuk diisolasi dan - Uji Methyl Red (MR) menggunakan
dikarakterisasi. Isolasi bakteri dengan medium MR-VP.
menggunakan medium nutrient agar (NA) - Uji Voges Proskauer (VP) dengan
yang berbentuk padat, sehingga terbentuk medium MR-VP.
suatu koloni sel yang tetap pada tempatnya. - Uji Karbohidrat (Glukosa, Laktosa,
Penghitungan total bakteri dengan alat Sukrosa dan Manitol) menggunakan
penghitung koloni (colony counter). Total medium medium khusus gula.
bakteri didapatkan dengan rumus (Fardiaz,
1993): Untuk mendapatkan jenis mikroorganisme
dominan yang berperan dalam pengolahan
limbah cair karet secara biologi adalah
dengan mencocokan karakteristik fisik dan

76
Identifikasi Mikroba Anaerob Dominan pada Pengolahan Limbah Cair Pabrik Karet dengan Sistem Multi Soil Layering

biokimia yang didapat dengan cara Isolasi dan Identifikasi Bakteri


determinasi Bergeys Manual (Holt dkk.,
Penghitungan Jumlah Koloni Bakteri
1994).
Penghitungan koloni bakteri dilakukan
HASIL DAN PEMBAHASAN dengan menggunakan colony counter
Karakteristik Limbah Cair Karet dengan hasil yang diperlihatkan pada Tabel
3. Berdasarkan Tabel 3 terlihat bahwa
Parameter limbah cair industri karet yang jumlah koloni bakteri pada lapisan paling
dianalisis berdasarkan pada Kep. MENLH atas (aerob) lebih banyak daripada lapisan
No. 51/MENLH/10/1995 serta revisinya dan bagian bawah (anoksik-anaerob). Hal ini
SK Gubernur No. 660.1-614-1997. Hasil dikarenakan semakin jauh jarak lapisan
pengukuran parameter limbah cair karet di tanah dari permukaan MSL, maka
bak pengumpul limbah dapat dilihat pada kemungkinan berkontak dengan udara
Tabel 1. Dari seluruh parameter yang semakin kecil sehingga kondisi lingkungan
dianalisis terlihat bahwa kualitas limbah cair hidup bakteri menjadi strict anaerob.
karet masih di atas baku mutu yang berlaku
dan perlu pengolahan sebelum dibuang ke Tabel 2. Hasil Pengolahan Limbah Cair Karet
perairan. dengan Reaktor MSL
Konsentrasi
Parameter
Tabel 1. Kualitas Limbah Cair Industri Karet I II III IV V VI
PT Lembah Karet Padang BOD
4,71 2,61 0,05 2,26 2,08 2,31
Parameter Kualitas limbah cair (mg/l)
Limbah Baku Mutu COD
5 10 23 1 10 8
Cair Karet (mg/l) (mg/l)
(mg/l) TSS (mg/l) 4 5 6,5 4 9 2
BOD 150 60 Amoniak
COD 300 200 Total 7,1 3,48 0,69 0,06 0,8 0,77
TSS 150 100 (mg/l)
Amoniak 13 5 Nitrogen
Total Total 10,38 9,88 16,85 17,82 15,54 15,75
N total 36 10 (mg/l)
pH 5,6 6-9 pH 6,75 6,13 6,38 6,29 6,85 6,09
I-IV: waktu pengukuran (1 x 15 hari)

Pengolahan Limbah Cair Karet dengan Tabel 3. Jumlah Koloni Bakteri


Reaktor MSL No Lapisan Jumlah koloni
tanah bakteri
Reaktor MSL yang digunakan untuk 1 Lapisan 1 103x104
2 Lapisan 2 96x104
mengolah limbah cair karet sudah dalam
3 Lapisan 3 90x104
kondisi steady state. Laju pembebanan saat
pengolahan adalah 1000 l/m2/hr. Hasil Isolasi Bakteri
penyisihan masing-masing parameter pada Proses isolasi pada medium NA modifikasi
tiga bulan terakhir dapat dilihat pada Tabel dilakukan sebanyak lima kali sampai
2. Pada umumnya parameter yang ada didapatkan koloni yang dianggap murni
dalam limbah industri karet telah yaitu 24 jenis isolatbakteri. Dari bakteri
mengalami penurunan dan berada di bawah yang diisolasi tersebut diamati secara
baku mutu yang berlaku, kecuali nitrogen. makroskopik dan mikroskopik dalam uraian
berikut ini.

77
Jurnal Teknik Lingkungan UNAND 9 (1) : 74-88 (Januari 2012) Puti Sri Komala, dkk

Pengamatan secara makroskopis


Keriput
Pengamatan secara makroskopis dilakukan 4%
untuk melihat perbedaan bentuk koloni
bakteri. Hasil pengamatan secara
Licin
makroskopis dapat dilihat pada Gambar 2 96%

sampai 5. Licin Keriput

putih buram
Gambar 4. Persentase Jumlah Koloni Bakteri
25% Berdasarkan Perbedaan Bentuk Permukaan
Koloni

Pengamatan secara mikroskopis


putih
75% Pengamatan secara mikroskopis dilakukan
putih putih buram untuk mengetahui perbedaan bentuk dan
Gambar 2. Persentase Jumlah Koloni Bakteri ukuran sel bakteri. Secara keseluruhan
Berdasarkan Perbedaan Warna bentuk, ukuran dan Gram bakteri dapat
Sebagian besar koloni bakteri berwarna dilihat pada Tabel 4.
putih (75 %) dan sisanya berwarna putih Tabel 4. Perbedaan Bakteri secara Mikroskopis
buram (25 %) (Gambar 2). Bentuk koloni pada 24 Isolat
dominan adalah menyebar (75 %), No Ukuran sel Bentuk Gram
selebihnya berbentuk bundar (20,8 %) dan sampel (m) sel
sisanya berbentuk filamen (4,2 %) (Gambar 1 5 x 0,75 Batang +
2 2x1 Batang +
3). Umumnya sebagian besar bakteri 3 6x1 Batang +
mempunyai bentuk permukaan koloni yang 4 5x1 Batang +
licin (95,8 %), hanya sedikit yang berbentuk 5 5x1 Batang +
6 9 x 1,5 Batang +
keriput (4,2%) (Gambar 4). Bentuk 7 4 x 1,5 Batang +
pinggiran koloni dominan adalah tidak rata 8 4 x 0,75 Batang +
atau bergirigi (79,2%) dan sisanya 9 5 x 0,5 Batang +
10 4 x 1,5 Batang +
mempunyai pinggiran koloni rata (20,8 %) 11 4 x 0,75 Batang +
(Gambar 5). 12 5 x 0,75 Batang +
13 3 x 0,5 Batang -
14 10 x 1 Batang +
Bentuk bundar 15 2,5 x 0,75 Batang -
21%
16 4x1 Batang +
Bentuk
17 3x1 Batang +
Bentuk
menyebar Filamen
18 2x1 Batang +
75% 4% 19 5x1 Batang +
20 2x1 Batang +
Bentuk menyebar Bentuk bundar Bentuk Filamen
21 1,5 x 1 Batang +
Gambar 3. Persentase Jumlah Koloni Bakteri 22 5 x 0,75 Batang +
Berdasarkan Perbedaan Bentuk 23 6x1 Batang +
24 2,5 x 0,5 Batang +
Umumnya rentang ukuran lebar sel berkisar
antara 0,51,5 m, sementara panjang sel
lebih bervariasi yaitu 1,510 m. Ukuran
panjang dominan bakteri adalah 35 m dan

78
Identifikasi Mikroba Anaerob Dominan pada Pengolahan Limbah Cair Pabrik Karet dengan Sistem Multi Soil Layering

lebar 0,51,5 m (58,33 %), dengan panjang bersifat racun terhadap sel mikroba
< 3 m (25%) dan > 5 m (16,7%). Secara sehingga perlu didetoksifikasi. Meskipun
mikroskopis umumnya bakteri berbentuk hanya 50% bakteri memberikan respon
batang atau bacillus, dengan bentuk positif terhadap uji Methyl Red, namun 10
streptobacillus (58,3%) dan monobacillus bakteri menunjukkan kemampuan
(33,3%) (Gambar 6) dan berdasarkan memetabolisme asam-asam organik mejadi
perbedaan reaksi pewarnaan gram adalah produk akhir yang lebih stabil melalui uji
gram positif (91,67%) dan gram negatif Voges Proskauer. 9 spesies bakteri
(8,33%). menunjukkan hasil positif untuk mereduksi
sulfida, yang memperlihatkan bahwa
Bercabang
Rata 4% bakteri-bakteri tersebut merupakan bakteri
21%
anaerob yang dapat menggunakan sulfat
sebagai akseptor elektron.
Tidak rata Tabel 5. Uji Biokimia pada 13 Isolat Murni
75%
Tidak rata Rata Bercabang No A B C D E F G H I J K L
1 - + + + + + + + + + + +
Gambar 5. Persentase Jumlah Koloni Bakteri
2 - + + + + + + + - - + -
Berdasarkan Perbedaan Bentuk Pinggiran 3 - + + - + + + + + + + -
Koloni 4 + + + + + + + + + + + -
5 + + + + + + + + + + + +
0.0
6 + + + + + + + + + + - -
60.0
50.0 7 - + - + + + + + + + + -
8.3
40.0 8 + + + + + + + + + + + +
Jumlah

58.3
30.0
20.0 33.3 9 + + + + + + + + + + + -
10.0
0.0
10 - + - + + + + + + + + +
Monobacillus Streptobacillus 11 + + + + + + + + + + - +
Bentuk sel bakteri gram -
gram +
12 - - - + + + + + + + + +
13 - + + + + + + + - - + +
Gambar 6. Jumlah Bakteri Berdasarkan Ket: A : Uji Urea B : Uji Katalase
Perbedaan Bentuk Sel pada 24 Isolat C : Uji Sulfida D : Uji Sitrat
E : Uji Glukosa F : Uji Laktosa
Uji Biokimia G : Uji Manitol H: Uji Sukrosa
I : Uji Pergerakan J : Uji Indol
Dari hasil uji reaksi kimia terhadap 24 jenis K : Uji Voges Proskauer L : Uji Methyl Red
sampel bakteri, diperoleh 13 jenis biakan + : Bereaksi - : Tidak bereaksi

murni yang berbeda seperti yang Spesies Bakteri Dominan


diperlihatkan pada Tabel 5. Seluruh spesies
bakteri mempunyai respon positif terhadap Melalui uji determinasi Bergeys (Holt dkk.,
senyawa glukosa, manitol, laktosa, sitrat dan 1994) dan Cowan and Steels (1973) dan
sukrosa. Hal ini menunjukkan Boone and Castenholz (2001)) dari ke 13
kemampuannya untuk melakukan degradasi jenis spesies bakteri yang telah diisolasi
senyawa-senyawa karbon sederhana setelah dapat diketahui nama spesies bakteri yang
hasil fermentasi. Selain itu juga hampir berperan dalam pengolahan limbah karet
seluruh bakteri menghasilkan enzim dan persentase masing-masing jenis spesies
katalase yang dapat memecah H2O2 . H2O2 seperti terlihat pada Tabel 6.
merupakan hasil respirasi aerobik yang

79
Jurnal Teknik Lingkungan UNAND 9 (1) : 74-88 (Januari 2012) Puti Sri Komala, dkk

Karakteristik Bakteri Dominan No Nama bakteri (%)


10 Enterobacter cloacea 4,17%
1. Bacillus licheniformis 11 Bacteroides putredisi 4,17%
Bakteri ini merupakan bakteri dengan 12 Clastridium berjerick 4,17%
13 Actinomyces viscosus 4,17%
jumlah terbanyak yang ditemukan pada
MSL (20,83%) yang tumbuh baik pada 2. Desulfomaculum nigricans
kondisi fakultatif anaerob. Pada medium Desulfomaculum nigricans merupakan
NA modifikasi koloni Bacillus licheniformis populasi bakteri kedua terbanyak (16,67%)
tumbuh menyebar dengan pinggiran koloni pada MSL. Hasil pengamatan secara
tidak rata, berwarna putih buramputih, sel makroskopis isolat pada medium NA
berbentuk batang, diameter batang 0,5 1 modifikasi, koloni pada isolat ke dua yaitu
m, panjang sel 510 m dan gram positif. Desulfomaculum nigricans tumbuh
Sel umumnya berbentuk rantai. Pengamatan menyebar, pinggiran koloni bergerigi,
secara mikroskopis dapat dilihat pada koloni berwarna putihputih buram,
Gambar 7. Menurut Holt dkk. (1994), jenis permukaan koloni datar dan licin, sel
Bacillus licheniformis bergerak dengan berbentuk batang, diameter sel 0,51 m,
flagella dan hidup pada temperatur 555 0C. panjang sel 56 m dan gram positif. Sel
Jenis ini biasa ditemukan di tanah dan umumnya berbentuk batang tunggal
makanan. Hasil uji biokimia Bacillus (monobacillus) (Gambar 8).
licheniformis mampu memfermentasi
beberapa jenis gula, reaksi urea positif, Karakteristik lain dari Desulfomaculum
katalase positif, H2 S positif, sitrat positif, nigricans adalah bergerak dengan
indol positif, voges prokauer positif, methyl peritrichous flagella, dapat menghasilkan
red positif. spora dan bersifat strict anaerobic.
Umumnya tumbuh pada rentang temperatur
3555 0C, tapi ada juga yang dapat tumbuh
pada suhu <35 0C. Jenis ini biasa ditemukan
di tanah, air tawar dan saluran pencernaan
serangga (Holt dkk., 1994).
Desulfomaculum nigricans dapat
memfermentasi gula, urea negatif, katalase
Gambar 7. Bacillus licheniformis dengan positif, H2S positif, sitrat positif, indol,
perbesaran 1000x methyl red, voges prokauer positif.
Tabel 6. Identifikasi 13 Isolat Murni dan
Persentase
No Nama bakteri (%)
1 Bacillus licheniformis 20,83%
2 Desulfomaculum nigricans 16,67%
3 Desulfomaculum ruminis 12,5%
4 Bacterionema matruchotti 8,33%
5 Clostridium tetani 8,33%
6 Bacillus polimyxa 4,17%
7 Clostridium sordelli 4,17% Gambar 8. Desulfomaculum nigricans dengan
8 Fusobacterium aqutile 4,17%
1000x perbesaran
9 Citrobacter intermedius 4,17%

80
Identifikasi Mikroba Anaerob Dominan pada Pengolahan Limbah Cair Pabrik Karet dengan Sistem Multi Soil Layering

3. Desulfomaculum ruminis reaksi gram positif. Sel umumnya berbentuk


Populasi ketiga terbanyak adalah tunggal (monobacillus), seperti terlihat pada
Desulfomaculum ruminis dengan jumlah Gambar 10.
12,5% dari populasi bakteri MSL. Pada
Sel Bacterionema matruchotii berbentuk
medium NA modifikasi bakteri ini tumbuh
batang, tidak bergerak, tidak dapat
dengan bentuk koloni bundar atau bulat dan
menghasilkan endospora dan bersifat
pinggiran koloni rata, berwarna putih
anaerob fakultatif. Bakteri ini umumnya
buram, sel berbentuk batang, diameter
ditemukan pada binatang, dapat tumbuh
batang 0,51,5 m, panjang sel 34 m, pada rentang suhu 2242 0C dan pH 6,5
gram positif. Sel umunya berbentuk rantai 7,5. Hasil uji reaksi biokimia dari
batang (streptobacillus) sperti terlihat pada Bacterionema matruchotii adalah dapat
Gambar 9. memfermentasi beberapa jenis gula, urea
negatif, katalase positif, H2 S positif, sitrat
positif, indol negatif, voges prokauer positif,
methyl red negatif.

Gambar 9. Desulfomaculum ruminis dengan


1000x perbesaran
Desulfomaculum ruminis merupakan bakteri
obligate anaerob yang mempunyai alat Gambar 10. Bacterionema matruchotii dengan
gerak peritrichous flagella dan dapat 1000x perbesaran
menghasilkan spora. Jenis ini umumnya
dapat tumbuh 30-48 0C dan biasanya 5. Clostridium tetani
ditemukan di tanah, air tawar, makanan Jumlah populasi yang sama dengan
busuk, saluran pencernaan serangga dan Bacterionema matruchotii adalah
dalam rumen (Holt dkk., 1994). Bakteri Clostridium tetani dengan jumlah 8,33%
Desulfomaculum ruminis dapat dari bakteri MSL. Clostridium tetani pada
memfermentasi beberapa jenis gula, reaksi
medium NA modifikasi tumbuh menyebar
urea positif, katalase positif, H 2S positif,
sitrat positif, indol positif, voges prokauer dan berfilamen, pinggiran tidak rata,
positif, methyl red negatif. permukaan datar dan licin, berwarna putih,
gram positif, sel umumnya berbentuk rantai
4. Bacterionema matruchotii (streptobacillus), diameter sel 0,5-1m,
Populasi dominan berikutnya adalah panjang sel 2-10 m. Hasil pengamatan
Bacterionema matruchotii dengan jumlah
secara mikroskopis dapat dilihat pada
8,33% dari bakteri MSL. Bacterionema
Gambar 11. Menurut Holt dkk. (1994), jenis
matruchotii mempunyai bentuk koloni
Clostridium tetani berbentuk batang,
menyebar dengan pinggiran bergerigi,
bergerak dengan peritrichous flagella,
permukaan koloni datar dan licin, diameter
bersifat anaerob dengan rentang suhu
sel 0,751m, panjang sel 25 m dan pertumbuhan 1043 0C dan biasa ditemukan

81
Jurnal Teknik Lingkungan UNAND 9 (1) : 74-88 (Januari 2012) Puti Sri Komala, dkk

di tanah, feses dan saluran pencernaan Sel bakteri ini berbentuk batang, bergerak
manusia. Berdasarkan hasil uji biokimia dengan flagella dan respirasi secara
dapat dilihat bahwa Bateroides putredinis fakultatif anaerob. Organisme ini biasa
dapat memfermentasi gula, urea negatif, ditemukan pada kotoran dan air tawar yang
katalase positif, H2 S negatif, sitrat positif, terkontaminasi, bisa tumbuh pada rentang
indol positif, voges prokauer positif dan suhu 545 0C dan rentang pH 67. Bacillus
methyl red positif. polimyxa dapat memfermentasi beberapa
jenis gula, tidak menghasilkan enzim
urease, menghasilkan enzim katalase,
menghasilkan gas H2 S, sitrat positif, indol
positif, voges prokauer positif, methyl red
negatif.

7. Clostridium sordelli
Bakteri minoritas yang diidentifikasikan
Gambar 11. Clostridium tetani dengan sebagai Clostridium sordelli tumbuh dengan
perbesaran 1000x
bentuk koloni bundar atau bulat dan
Bakteri-bakteri berikut ini adalah populasi pinggiran koloni rata, berwarna putih, sel
bakteri minoritas yang jumlahnya masing- berbentuk batang, diameter batang 0,51
masing sekitar 4% dari keseluruhan bakteri m, panjang sel 24 m, gram positif
MSL. (Gambar 13). Sel umunya berbentuk rantai
batang (streptobacillus).
6. Bacillus polimyxa
Bakteri yang diidentifikasikan sebagai Spesies Clostridium sordelli bergerak
Bacillus polimyxa tumbuh menyebar, dengan peritrichously flagella, dapat
berwarna putih buramputih dengan menghasilkan endospora dan respirasi
pingiran koloni tidak rata, permukaan koloni secara strict anaerobic. Umumnya dapat
datar dan licin, gram positif, sel berbentuk tumbuh pada rentang temperatur 25-40 0C.
batang, diameter sel 0,751 m dan panjang Jenis ini biasa ditemukan tanah dengan
kandungan organik tinggi, air tawar, hewan
sel 51,1 m. Sel umumnya berbentuk
laut, saluran pencernaan manusia. Bakteri
tunggal (monobacillus) seperti yang
Clostridium sordelli dapat memfermentasi
diperlihatkan pada Gambar 12.
beberapa jenis gula, menghasilkan enzim
urease, menghasilkan enzim katalase,
menghasilkan gas H2 S, sitrat positif, indol
positif, voges prokauer negatif, methyl red
negatif.
8. Fusobacterium aquatile
Koloni Fusobacterium aquatile tumbuh
dengan bentuk koloni bulat, pinggiran rata,
Gambar 12. Bacillus polimyxa dengan 1000x permukaan datar dan licin, berwarna putih,
perbesaran

82
Identifikasi Mikroba Anaerob Dominan pada Pengolahan Limbah Cair Pabrik Karet dengan Sistem Multi Soil Layering

gram positif, diameter sel 0,250,75 m, Citrobacter intermedius berbentuk batang,


panjang sel 210 m (Gambar 14). bergerak dengan pertitrihously flagella,
dapat membentuk spora, respirasi secara
strict anaerobic dengan rentang suhu
pertumbuhan 2575 0C. Umumnya jenis ini
ditemukan di tanah, urin, feses, usus besar
manusia dan makanan yang sudah busuk.
Citrobacter intermedius dapat
memfermentasi gula, menghasilkan enzim
Gambar 13. Clostridium sordelli dengan urease, menghasilkan enzim katalase,
1000x perbesaran menghasilkan gas H2 S, sitrat positif, indol
positif dan methyl redvoges prokauer
positif.

Gambar 14. Fusobacterium aquatile dengan


1000x perbesaran
Fusobacterium aquatile bergerak dengan
peritrichous flagella dan respirasi secara Gambar 15. Citrobacter intermedius dengan
strict anaerobic. Umumnya dapat tumbuh 1000x perbesaran
37 0C dan pH 5,35,6. Jenis ini biasa 10. Enterobacter cloacea
ditemukan tanah, air, saluran pernafasan Bakteri Enterobacter cloacea tumbuh
manusia, rongga mulut, feses, saluran menyebar, pinggiran tidak rata, permukaan
pencernaan manusia dan air sungai. Spesies datar dan licin, berwarna putih, gram
Fusobacterium aquatile dapat negatif, sel umumnya berbentuk batang
memfermentasi beberapa jenis gula, tidak tunggal (monobacillus), diameter sel 0,5
menghasilkan enzim urease, menghasilkan m, panjang sel 5 m (Gambar 16).
enzim katalase, tidak menghasilkan gas
H2S, sitrat positif, indol positif, voges
prokauer positif, methyl red negatif.

9. Citrobacter intermedius
Spesies Citrobacter intermedius tumbuh
menyebar, pinggiran tidak rata, permukaan
datar dan licin, berwarna putih, gram
negatif, sel umumnya berbentuk batang Gambar 16. Enterobacter cloacea dengan
tunggal (monobacillus), diameter sel 0,5 1000x perbesaran
m, panjang sel 3 m (Gambar 15).

83
Jurnal Teknik Lingkungan UNAND 9 (1) : 74-88 (Januari 2012) Puti Sri Komala, dkk

Bakteri Enterobacter cloacea berbentuk positif dan voges prokauer negatif, methyl
batang, bergerak dengan peritrichously red positif.
flagella, dapat membentuk endospora,
respirasi secara fakultatif anaerob dengan 12. Clastredium berjerick
rentang suhu pertumbuhan 10450C. Bakteri yang diidentifikasikan sebagai
Umumnya jenis ini ditemukan di tanah, Clastredium berjerick tumbuh menyebar,
feses manusia dan binatang, air dan limbah pinggiran tidak rata, permukaan datar dan
rumah tangga. Enterobacter cloacea dapat licin, berwarna putih, gram positif, sel
memfermentasi gula, menghasilkan enzim umumnya berbentuk rantai batang
urease, menghasilkan enzim katalase, (streptobacillus), diameter sel 0,50,75 m,
menghasilkan gas H2 S, sitrat positif, indol panjang sel 110 m. Hasil pengamatan
positif dan voges prokauer positif, methyl secara mikroskopis dapat dilihat pada
red negatif. Gambar 18.
Clastredium berjerick berbentuk batang,
11. Bacteroides putredinis
Koloni Bacteroides putredinis tumbuh bergerak dengan peritrichous flagella, dapat
dengan bentuk bundar atau bulat, pinggiran membentuk endospora, respirasi secara
koloni rata, permukaan datar dan licin, strict anaerobic dengan rentang suhu
berwarna putih, gram positif sel umumnya pertumbuhan 25 370C. Umumnya jenis ini
berbentuk batang tunggal (monobacillus), ditemukan di tanah dan fermentasi zaitun.
Clastredium berjerick dapat memfermentasi
diameter sel 0,5-1 m, panjang sel 3-5 m
gula, tidak menghasilkan enzim urease,
(Gambar 17).
tidak menghasilkan enzim katalase, tidak
menghasilkan gas H2 S, sitrat positif, indol
positif dan voges prokauer positif, methyl
red positif.

Gambar 17. Bacteroides putredinis dengan


1000x perbesaran
Bacteroides putredinis berbentuk batang,
bergerak dengan peritrichous flagella,
respirasi secara fakultatif anaerob dengan Gambar 18. Clastredium berjerick dengan
rentang suhu pertumbuhan 2545 0C. 1000x perbesaran
Umumnya jenis ini ditemukan di tanah dan
13. Actinomyces vicosus
air buangan. Bacteroides putredinis dapat
Bakteri Actinomyces vicosus tumbuh
memfermentasi gula, menghasilkan enzim
menyebar, pinggiran tidak rata, permukaan
urease, menghasilkan enzim katalase,
keriput, berwarna putih, gram positif sel
menghasilkan gas H2 S, sitrat positif, indol
umumnya berbentuk batang tunggal

84
Identifikasi Mikroba Anaerob Dominan pada Pengolahan Limbah Cair Pabrik Karet dengan Sistem Multi Soil Layering

(monobacillus), diameter sel 0,5-1 m, Peranan bakteri terhadap limbah cair


panjang sel 1-3 m (Gambar 19). karet

Actinomyces vicosus berbentuk batang, Penyisihan senyawa-senyawa yang ada


tidak bergerak, tidak dapat membentuk dalam limbah cair pabrik karet melalui
endospora, respirasi secara fakultatif pengolahan MSL telah dilakukan oleh
anaerob dengan rentang suhu pertumbuhan konsorsium bakteri yang ada dalam media
35-37 0C. Spesies ini dapat memfermentasi reaktor tersebut sesuai dengan perannya
gula, tidak menghasilkan enzim urease, masing-masing dapat dilihat pada Tabel 7.
menghasilkan enzim katalase, H2S positif, Tabel 7. Peranan Bakteri terhadap Pengolahan
sitrat positif, indol negatif, voges prokauer Parameter yang Ada dalam Limbah Cair Karet
positif dan methyl red positif. Parameter Konsentrasi Mikro- Proses
limbah cair limbah cair organime yang yang
karet karet berperan terjadi
Dari seluruh bakteri yang diidentifikasi BOD (mg/l) 150 Semua jenis Hidrolisis-
merupakan spesies-spesies bakteri fakultatif bakteri yang metanogesis
ditemukan
anaerob atau strict anaerob yang mampu COD (mg/l) 300 Semua jenis Hidrolisis-
bakteri yang metanogesis
memfermentasi senyawa-senyawa organik ditemukan
glukosa, manitol maupun sukrosa pada Amoniak 13 - Berlangsung
(mg/l) secara aerob
kondisi anaerob. Beberapa bakteri fakultatif Nitrogen 36** B. licheniformis, Denitrifikasi
(mg/l) C. intermedius,
anaerob dapat tumbuh lebih baik dalam B. matruchotii,
kondisi aerob di lapisan tanah paling atas. B. polymxa dan
A. viscosus**
Oleh karena itu jumlah bakteri-bakteri ini pH 4,7-9 Semua jenis Netralisasi
bakteri yang
cukup tinggi pada kondisi aerob. Pada ditemukan
Temperatur* 25-350C Semua jenis
kondisi anaerob beberapa jenis bakteri bakteri yang
menggunakan nitrat dan sulfat sebagai ditemukan
Asam format* Desulfomaculum Hidrolisis
elektron akseptor dan mereduksi senyawa- ruminis
Asam asetat* Clostridium Hidrolisis
senyawa tersebut menjadi bentuk yang lebih tetani.
sederhana. Berikut ini akan dipaparkan Ket: *Tidak termasuk dalam baku mutu
**Menurut Bergeys (Uji tidak dilakukan)
peranan bakteri terhadap penyisihan
parameter-parameter yang ada dalam limbah Berikut ini dijelaskan tentang peranan
cair industri karet. bakteri terhadap masing-masing parameter
yang ada dalam limbah cair industri karet.
Penyisihan BOD
Penurunan nilai BOD dapat diindikasikan
dengan besarnya senyawa organik yang
terurai secara biologi. Senyawa organik
yang mudah diolah oleh bakteri dalam hal
ini adalah senyawa organik biodegradable.
Hampir seluruh bakteri yang ada mampu
Gambar 19. Actinomyces vicosus dengan 1000x menurunkan senyawa organik
perbesaran biodegradable ini terutama pada zona aerob.
Pada kondisi ini bakteri memerlukan
senyawa organik untuk pertumbuhannya.

85
Jurnal Teknik Lingkungan UNAND 9 (1) : 74-88 (Januari 2012) Puti Sri Komala, dkk

Hasil degradasi senyawa organik kompleks Penyisihan nitrogen total


yang ada dalam limbah cair karet Penurunan parameter nitrogen terjadi
ditransformasikan menjadi senyawa organik melalui proses denitrifikasi yang
yang lebih sederhana diuraikan leboh lanjut menghasilkan nitrogen (N2(g)). Berdasarkan
pada kondisi anaerob melalui proses Holt dkk. (1994), bakteri yang berperan
fermentasi. Hal ini dapat dilihat berdasarkan dalam mereduksi senyawa nitrat adalah
uji reaksi karbohidrat pada semua jenis Bacillus licheniformis, Citrobacter
bakteri yang diuji. Hampir semua bakteri intermedius, Bacterionema matruchotii,
mampu menguraikan senyawa gula Bacillus polymxa dan Actinomyces viscosus.
(glukosa, sukrosa, laktosa dan manitol) yang Pada pengolahan limbah cair karet dengan
merupakan jenis-jenis senyawa organik reaktor MSL terjadi penyisihan amoniak
sederhana. maupun nitrogen total, hal ini menunjukkan
terjadinya proses nitrifikasi dan denitrifikasi
Penyisihan COD
oleh bakteri denitrifier, namun penyisihan
COD menyatakan banyaknya O2 yang
senyawa N tidak sampai berada pada
dibutuhkan untuk mengoksidasi zat organik
rentang di bawah baku mutu. Diperkirakan
yang terkandung di dalam substrat pada
proses aerob untuk nitrifikasi di lapisan
zone aerob dan reaksi fermentasi pada zone
permukaan tanah bagian atas tidak terjadi
anaerob sehingga terurai menjadi CO 2 dan
sempurna, sehingga konsentrasi N total
H2O. Dari hasil pengukuran COD
masih relatif tinggi.
menunjukkan nilai penurunan yang tinggi.
Hal ini dikarenakan reaksi pada kedua zone pH
berlangsung sempurna dan menghasilkan Limbah cair karet mempunyai pH 4,7 - 9,
produk gas CO2 dan metan. sementara sebagian besar bakteri hidup pada
rentang 5,3 - 7,5. Namun dengan
Penyisihan amoniak total
kemampuannya beradaptasi mkroorganisme
Parameter amoniak tidak mempunyai
pengaruh terhadap bakteri pada kondisi tersebut dapat hidup pada rentang asam
anaerob karena penurunan parameter maupun basa yang terdapat pada limbah cair
amoniak terjadi pada zone aerob. Penurunan karet serta menetralisir limbah menjadi
amoniak terjadi melalui proses oksidasi netral.
pada zone aerob menghasilkan senyawa Temperatur
nitrat yang selanjutnya direduksi pada zone Limbah cair karet mempunyai temperatur
anaerob melalui proses denitrifikasi. Hal 250C-350C, sedangkan temperatur optimum
yang sama diungkapkan oleh Wakatsuki bakteri adalah 50C-550C. Rentang
dkk. (1993) lapisan aerob dapat temperatur yang dimiliki limbah cair karet
meningkatkan nitrifikasi melalui oksidasi berada pada rentang temperatur optimum
amoniak menjadi nitrit dan nitrat, sedangkan bakteri, sehingga bakteri dapat tumbuh
pada lapisan anaerob dapat terjadi proses dengan baik pada rentang tersebut.
denitrifikasi melalui reduksi nitrat menjadi
Asam format dan asam asetat
nitrous oksida dan gas nitrogen.
Asam format dan asam asetat merupakan zat
kimia yang digunakan dalam proses
produksi karet. Asam format dan asam

86
Identifikasi Mikroba Anaerob Dominan pada Pengolahan Limbah Cair Pabrik Karet dengan Sistem Multi Soil Layering

asetat yang digunakan tersebut dalam Dari ke 24 sampel isolat diperoleh 13 jenis
limbah cair karet yang diolah dapat bakteri dominan yaitu: Bacillus
diuraikan oleh beberapa jenis bakteri yang licheniformis 20,83 %, Desulfomaculum
ditemukan. Bakteri yang mampu mengurai nigricans 16,67%, Desulfomaculum ruminis
senyawa asam format adalah bakteri 12,5%, Bacterionema matruchotti 8,33%,
Desulfomaculum ruminis dan asam asetat Clostridium tetani 8,33% dan Bacillus
oleh Clostridium tetani. polimyxa, Clostridium sordelli,
Melalui kinerja reaktor MSL tersebut dapat Fusobacterium aqutile, Citrobacter
disimpulkan bahwa bakteri-bakteri yang intermedius, Enterobacter cloacea,
telah diidentifikasi dapat hidup dan mampu Bacteroides putredisi, Clastridium
mendegradasi limbah cair pabrik karet berjerick, Actinomyces viscosus masing-
masing sebanyak 4,17%.
melalui karakteristik kemampuannya yang
dapat mengolah parameter yang ada dalam Bakteri teridentifikasi mampu mendegradasi
limbah cair karet. Untuk meningkatkan senyawa-senyawa yang ada dalam limbah
kinerja khususnya pada pengolahan cair karet baik dalam kondisi aerob maupun
senyawa nitrogen dapat dilakukan dengan anaerob, sehingga hampir seluruh parameter
menambahkan fasilitas aerasi pada lapisan kecuali nitrogen berada di bawah baku mutu
aerob. yang berlaku.

SIMPULAN DAFTAR PUSTAKA


Dari penelitian ini dapat disimpulkan Cappuccino, J. G dan N. Sherman. 1987.
bahwa: Microbiology: A Laboratory Manual,
The Benyamin/Cummings Publishing
Limbah cair industri karet bersifat asam (pH
Co, Inc, 51-59
5,6), berwarna kehitam-hitaman dengan
kandungan TSS 150 mg/l, BOD 150 mg/l, Cowan, S.T dan D. Steels, 1973. Manual for
Identification of Medical Bacteria,
COD 300 mg/l, amoniak total 13 mg/l dan
Second Edision. Cambridge
nitrogen total 36 mg/l. Semua parameter University Press: London hal 55-150
limbah cair tersebut telah melebihi baku
Fardiaz, S. 1993, Analisis Biologi Pangan.
mutu yang berlaku. Hasil pengolahan
PT. Raja GraFindo Persada: Jakarta,
limbah cair karet berdasarkan parameter 5-50
TSS 2,2 mg/l, BOD 12,3 mg/l, COD 9,5
Grady, C.P.L. dan H.C. Lim, 1980.
mg/l, amoniak total 2,2 mg/l dan nitrogen
Biological Wastewater Treatment:
total 14,2 mg/l dan pH 6,3. Theory and Applications. Marcel
Seluruh bakteri dominan merupakan bakteri Dekker, INC. NewYork
anaerob, namun bakteri tersebut lebih Holt, J.G., N.R. Krieg, P.H.A. Sneath, J.T.
menyukai tumbuh pada kondisi aerob, Staley, dan S.T. Williams, 1994.
terlihat dari jumlahnya tertinggi di lapisan Bergeys Manual of Determinative
permukaan atas tanah dan menurun ke Bacteriology. Nine Edition. The
William and Walkins Company Inc:
lapisan di bawahnya.
California 296-665

87
Jurnal Teknik Lingkungan UNAND 9 (1) : 74-88 (Januari 2012) Puti Sri Komala, dkk

Masunaga, T., K. Sato, , dan T. Wakatsuki. Sutedjo, M.M. dan S. Agkertasepoetra.


Soils Environmental Purifying 1991. Mikrobiologi Tanah. PT
Function - Polluted Water Treatment Rineka Cipta : Jakarta, 270-377
by Multi-Soil-Layering System.
Wakatsuki, T., H. Esumi dan S. Omura,
(http://wwwwec.web.ntut.edu.tw/ezfil
1993. High performance and N & P-
es/31/1031/img/155/169121271.pdf, removable on-site domestic
diunduh bulan November 2012).
wastewater treatment system by Multi
Salmariza, 2002. Minimalisasi Pencemaran Soil Layering Method, Wat. Sci.
Industri Crumb Rubber dengan Tech., 27, (1), 31-40
Metoda MSL (Multi Soil Layering).
Padang, Sumatera Barat

88

Anda mungkin juga menyukai