Menjadi Mentri
Pekerja Rendahan
Sebagai buruh, hari demi hari dia lalui dengan bekerja keras , gajinya
tidak seberapa, hanya cukup untuk makan sehari-hari. Hingga suatu hari
dia merasa kehausan, sangat haus, kita bisa membayangkan betapa
panas dan gersangnya disana.
Pemuda ini melihat ada botol air minum di meja, lalu ia bergegas
meminumnya, tetapi sebelum air menyentuh bibir, dia tersentak dengan
teriakan seorang insinyur. Heh, jangan kau minum , air ini khusus untuk
insinyur. Hentak seorang Insinyur berwarga negara Amerika itu. Hanya
karena dia seorang pekerja rendahan, dia tidak bisa meminum segelas air,
padahal dia sangat haus. Pemuda itupun bergumam apakah karena aku
pekerja rendahan dan dia insinyur, sehingga aku tidak boleh meminum
segelas air minum? Peristiwa menyedihkan dan menyakitkan itupun tak
pernah ia lupakan.
Waktu demi waktupun dia jalani seperti sebelumnya, bekerja keras untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya. Namun ada yang luar biasa dari si
pemuda ini, dia menjadikan peristiwa pahit pada waktu yang lalu itu
ternyata menjadi cambuk untuk memotivasinya agar menjadi seseorang
yang lebih baik.
Ternyata Allah merubah nasib si pemuda itu sekaligus insinyur yang dulu
menghinanya. Kini dia menjadi atasan dari seorang insinyur yang dulu
pernah melarang dia meminum air disaat ia sangat kehausan. Namun
walau ia masih mengingat kejadian pahit itu, tetapi jiwanya tetap dalam
keadaan bersih dari dendam, karena dia hanya menjadikan itu sebagai
cambukan agar ia dapat menjadi orang yang sukses. Bagi sebagian besar
orang mungkin akan berpikir untuk balas dendam atas sakit hati yang
dialaminya itu.