Anda di halaman 1dari 2

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Keratitis adalah suatu peradangan kornea yang disebabkan oleh bakteri, virus,

dan jamur. Keratitis dapat diklasifikasikan berdasarkan lapis kornea yang terkena

seperti keratitis superficial dan profunda, atau berdasarkan penyebabnya yaitu

keratitis karena berkurangnya sekresi air mata, keratitis karena keracunan obat,

keratitis reaksi alergi, infeksi, reaksi kekebalan, reaksi terhadap konjungtivitis

menahun.

Pada Keratitis sering timbul rasa sakit yang berat oleh karena kornea

bergesekan dengan palpebra, karena kornea berfungsi sebagai media untuk

refraksi sinar dan merupakan media pembiasan terhadap sinar yang yang masuk

ke mata maka lesi pada kornea umumnya akan mengaburkan penglihatan terutama

apabila lesi terletak sentral dari kornea. Fotofobia terutama disebabkan oleh iris

yang meradang Keratitis dapat memberikan gejala mata merah, rasa silau dan

merasa ada yang mengganjal atau kelilipan.

Manajemen yang tepat dapat mengurangi insidensi kehilangan penglihatan dan


membatasi kerusakan kornea. Keterlambatan diagnosis infeksi adalah salah satu
faktor yang berperan terhadap terapi awal yang tidak tepat. Kebanyakan
gangguan penglihatan ini dapat dicegah, namun hanya bila di diagnosis
penyebabnya ditetapkan secara dini dan diobati secara memadai.

5.2; Saran

25
2

Kasus keratitis hampir seluruhnya akan mengganggu kemampuan penglihatan

seseorang yang pada akhirnya dapat menurunkan kualitas hidup seseorang,

sehingga dibutuhkan diagnosis dan penatalaksanaan yang tepat. Selain itu perlu

dilakukan penelitian epidemiologi tentang penatalaksanaan secara empiris pada

kasus keratitis bakteri, virus dan jamur di Indonesia khususnya di tiap-tiap daerah

serta dilakukan penelitian terkait faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan

terapi keratitis bakteri, virus dan jamur.

Anda mungkin juga menyukai