Anda di halaman 1dari 37

27

BAB III
KEGIATAN PELAKSANAAN

Sebelum membahas perancangan sistem yang akan dibuat banyak cara untuk
melakukan pengarahan antena grid agar mendapat sinyal yang baik. Cara yang
dulu sering digunakan dengan memjanjat tower yang tinggi dan mengarahkan
antena ke arah antena pemancar.

Menyiapkan Memanjat Pemasangan Pengarahan


Peralatan Tower Antena Antena

baik Cek Turun


Selesai
Koneksi Tower

kurang baik

Gambar 3.1 Blok Diagram Pemasangan Antena Secara Manual

Seringkali antena tergeser karena kuatnya hembusan angin dan faktor cuaca yang
lain sehingga besar sinyal yang diterima mulai berkurang. Untuk memperbaiki
arah antena maka harus dilakukan pergerseran antena dengan memanjat tower
lagi.

Perancangan sistem yang akan dibuat dengan mempermudah pengarahan antena


menggunkana teknologi yang kami sebut Sistem Pointing Antena Grid berbasis
aplikasi pada android.

Menyiapkan Memanjat Pemasangan Turun


Peralatan Tower Antena Tower

baik
Cek Pengarahan
Selesai
Koneksi Antena
kurang baik
Gambar 3.2 Diagram Blok Pemasangan Antena menggunakan Aplikasi Android
28

Pada antena grid dipasang motor penggerak yang disambugunakan dengan


Bluetooth melalui bantuan mikrokontroller arduino ke smarthphone android.
Sehingga kontrol pergerkan antena dapat dilakukan dengan mudah mengunakana
smarthphone dari bawah tower.

Apabila terjadi pergeseran antena karena faktor cuaca tidak perlu memanjat tower,
cukup dengan mengarahkan antena dengan aplikasi android.
Pada bab ini akan membahas proses perencanaan sistem, analisis kebutuhan
sistem, perancangan sistem, serta rencana pengujian.

a. Tahap Perencanaan Sistem


Tugas akhir ini dibuat untuk memberikan solusi untuk memudahkan dalam
melakukan pointing antena grid. Untuk dapat mewujudkan sistem tersebut
memerlukan beberapa tahapan- tahapan yang harus dilakukan. Tahapan- tahapan
pembuatan sistem dapat dilihat pada Gambar 3.3.

Gambar 3.3 Diagram Alir Pembuatan Sistem


29

i.Blok Diagram Secara Umum


Perancangan dan pembuatan sistem dibuat berdasarkan prinsip kerja perangkat
atau sistem serta berdasarkan keadaan dan kondisi pada hasil pengamatan.

Gambar 3.4 Blok Diagram Rancangan

Pada perancangan sistem pointing antena grid berbasis android ini tersusun atas 4
bagian, yaitu smartphone, mikrokontroller, mekanik, dan antena grid. Pada
masing-masing bagian mempunyai fungsi yang berbeda-beda dan memiliki
keterkaitan satu sama lain agar sistem dapat berjalan dengan baik. Berikut ini akan
dijelaskan mengenai bagian dari masing-masing blok.

ii.Prinsip Kerja Sistem


Gambar 3.4 adalah blok diagram rancangan sistem pointing antena grid berbasis
android. Prinsip kerja sistem ini adalah mengerakkan atau pointing antena grid
secara vertikal maupun horisontal yang dilakukan menggunakan teknologi
nirkabel memanfaatkan smartphone android. Antena grid digerakkan oleh dua
motor stepper dengan dua rangkaian pengendali yang terhubung pada
mikrokontroller Arduino Mega 2560.

Arduino Mega 2560 dan smartphone android dapat berkomunikasi secara nirkabel
memanfaatkan modul bluetooth, sehingga smartphone android dapat memberikan
perintah kepada Arduino untuk menggerakkan mekanik berupa motor stepper
yang telah terhubung dengan antena grid sehingga antena grid akan bergerak
sesuai perintah dari smartphone android.
30

Gambar 3.5 Sistem Pointing Antena Grid

Pada gambar 3.5 terlihat sistem untuk pointing antena grid berbasis smartphone
android menggunakan dua mekanik, digunakan untuk menggerakkan antena grid
secara vertikal dan horisontal.

Modul bluetooth digunakan untuk komunikasi secara nirkabel dengan smartphone


android yang memberikan perintah pergerakan pada antena grid.

b. Tahap Analisa Kebutuhan Sistem


Analisis digunakan untuk mengidentifikasi kebutuhan sistem. Kebutuhan sistem
meliputi analisis kebutuhan perancangan perangkat keras dan kebutuhan
perancangan perangkat lunak.

1. Kebutuhan Perancangan
Perangkat Keras
Perancangan perangkat keras mulai dari perangkat keras yang digunakan sebagai
obyek pointing berupa antena grid dan radio akses point, perangkat keras untuk
31

menggerakkan antena berupa mekanik yang didalamnya terdapat motor stepper


dan rangkaian pengendali motor stepper, perangkat keras untuk komunikasi antara
motor stepper dan smartphone andrid berupa mikrokontroller Arduino Mega 2560
dan modul bluetooth, perangkat keras untuk memberikan perintah pergerakan
antena berupa smartphone android, dan perangkat keras catu daya untuk
memberikan suplai daya ke perangkat-perangkat keras yang ada.

Adapun kotak yang akan digunakan untuk menyimpan rangkaian perangkat


tersebut, berupa box panel yang akan dipasang di bawah tower.

1. Perangkat Keras Pointing


Sistem perancangan pointing berupa antena grid 2,4 GHz yang terhubung dengan
radio akses point TP-Link WA5110G. Antena grid 2,4 Ghz dihungkan dengan
radio akses point TP-Link WA5110G. Antena grid terpasang pada mekanik yang
akan diletakkan di tower pada ketinggian sekitar 20 meter, sedangkan radio akses
point TP Link WA5110G dipasang sedikit dibawah antena grid dan disimpan
dalam kotak plastic kecil.

Antena grid yang digunakan adalah antena grid yang bekerja pada frekuensi 2,4
GHz. Radio akses point yang digunakan pada penerima adalah TP-LINK TL-
WA5110G yang memiliki 1 port RJ45 dan port antena Reverse Polarity
SubMiniature Version A atau RPSMA-female yang dapat disambungkan langsung
dengan antena grid. Radio akses point ini mendukung beberapa wireless mode,
seperti AP Router Mode, AP Client Router Mode, AP/Client/WDS
Bridge/Repeater mode.

Gambar 3.6 Radio Akses Point TP-LINK TL-WA5110G


(Sumber : http://www.tp-link.co.id)
32

2. Perangkat Keras Mekanik


Mekanik adalah serangkaian sistem yang bekerja untuk dapat menggerakkan
antena grid. Penggunaan dua motor stepper berfungsi untuk melakukan
pergerakan antena secara horisontal dan vertikal. Motor stepper terhubung secara
mekanis dengan plat penyangga antena grid agar mampu menggerakkan plat besi
yang telah terpasang dengan antena grid.

Motor stepper yang digunakan adalah motor stepper jenis nema 23 Sanyo Denki
type 103H7124-1041 yang memiliki pergeseran per step sejauh 1,8 deg/step, dan
memiliki arus 3,25 A. Motor ini berukuran 5,5 x 5,5 cm dan memiliki panjang
shaft 2,3 cm berdiameter 0.6 cm.

Gambar 3.7 Motor stepper nema 23 Sanyo Denki


(Sumber : http://tokopedia.com)
Motor sepper dikontrol oleh mikrokontroller Arduino Mega 2560 menggunakan
rangkaian pengendali motor stepper TB6600 single axis yang bekerja pada
tegangan 24V DC. Arus keluaran dapat diatur menggunakan potensiometer hingga
mencapai 4,5 A.

Motor stepper yang telah terpasang pada mekanik akan diletakkan diatas tower
bersamaan dengan antena grid, sedangkan rangkaian pengendali motor stepper
terletak didalam box panel yang berada di permukaan tower.
33

Gambar 3.8 Rangkaian pengendali motor stepper TB6600 single axis


(Sumber : http://tokopedia.com)

3. Perangkat Keras Mikrokontroller


Perangkat keras mikrokontroller berupa mikrokontroller Arduino Mega 2560 dan
modul bluetooth yang berfungsi untuk koneksi secara nirkabel antara
mikrokontroller dengan smartphone andoid.

Pada rangkaian mikrokontroler menggunakan Arduino Mega2560. Pada Arduino


Mega2560 terdapat 54 pin digital sebagai masukan/luaran (15 pin dapat
digunakan sebagai pin PWM), 16 pin masukan analog, dengan osilator kristal 16
Mhz.

Penentuan masukan dan luaran pada Arduino Mega2560 dibutuhkan untuk


memudahkan perakitan sistem pointing antenna grid berbasis smarthphone
android, melalui pengaturan pin masukan dan luaran Arduino Mega dengan
perangkat masukan maupun luaran agar mudah dalam proses pengerjaan.

Mikrokontroller Arduino Mega 2560 berfungsi sebagai otak dari sistem pointing
antena grid ini, disini terdapat perintah berupa script kepada motor stepper untuk
melakukan pergerakan pengontrolan antena.

Tabel 3.1 Konfigurasi pin Arduino Mega2560


34

Pin Arduino
Keterangan
Mega2560
RESET Sebagai pengaturan awal program
5V Tersambung dengan Catu Daya 9V DC sebagai catu
GND daya mikrokontroller

Pin Digital 0 (Rx ) Tersambung dengan Tx Bluetooth, sebagai penerima


data melalui Bluetooth
Pin Digital 1 (Tx) Tersambung dengan Rx Bluetooth, sebagai pengirim
data dari Bluetooth
Pin Digital 2 Tersambung dengan pin CW pada TB6600 1, sebagai
pengatur pergerakan motor 1
Pin Digital 3 Tersambung dengan pin CLK pada TB6600 1, sebagai
pemberi pulsa pada motor 1
Pin Digital 4 Tersambung dengan pin CW pada TB6600 2, sebagai
pengatur pergerakan motor 2
Pin Digital 5 Tersambung dengan pin CLK pada TB6600 2, sebagai
pemberi pulsa pada motor 2

Pada mikrokontroler ini terhubung rangkaian pendukung, yaitu modul bluetooth


HC-06 yang berfungsi menerima perintah pergerakan antena yang dikirimkan oleh
smartphone android melalui aplikasi pointing antena grid.

Modul bluetooth HC-06 yang bekerja pada tegangan 5 V terhubung pada pin tx
dan rx pada Arduino. Modul ini memiliki 4 pin, yaitu pin Vcc, Ground, Tx, dan
Rx.

4. Perangkat Keras Catu Daya


Catu daya merupakan penyedia daya untuk suatu rangkaian elektronika. Sumber
energi listrik yang disediakan oleh PLN adalah tegangan listrik bolakbalik (AC),
sedangkan catu daya yang dibutuhkan dalam perangkat ini adalah tegangan searah
(DC) yang nilainya konstan.

Suplai tegangan yang digunakan untuk membuat sistem ini akan dibagi menjadi 3
sumber tegangan. Tiga sumber tegangan DC ini diperoleh dari power supply DC
yang memberikan keluaran 9 VDC, 12 VDC dan 24 VDC.
35

Tegangan 9 VDC digunakan untuk memberikan suplai pada Arduino Mega 2560
menggunakan adaptor 9V pin 2,1 mm. Arduino Mega 2560 dapat bekerja dari
tegangan 7 12 VDC tetapi dalam sistem ini menggunakan suplai tegangan
sebesar 9 VDC.

Tegangan 12 VDC digunakan untuk memberikan suplai daya pada radio akses
point menggunakan adaptor 12V. Sedangakan tegangan 24 VDC digunakan untuk
memberikan suplai pada motor stepper menggunakan catu daya jarring 24 V 5 A.
Karena motor stepper yang digunakan pada mekanik dapat bekerja dengan
tegangan sebesar 24 VDC.

Gambar 3.9 Catu Daya Jaring 24 V


(Sumber : http://tokopedia.com)

5. Perancangan Kotak Rangkaian


Beberapa komponen dan rangkaian diletakkan dalam sebuah kotak, kotak ini
berisi komponen dan rangkaian dari arduino Mega 2560, rangkaian pengendali
motor stepper, modul blueooth, dan rangkaian catu daya. Pada gambar 3.10
merupakan rancangan kotak rangkaian. Pemilihan box untuk menempatkan
Rangkaian ini menggunakan bahan plat yang tahan panas dan hujan. Box
ditempatkan pada bagian dasar tower.
36

Gambar 3.10 Box Panel


(Sumber : http://tokopedia.com)

2. Kebutuhan Perancangan
Perangkat Lunak
Perangkat lunak yang dibuat adalah perangkat lunak pada smartphone android
dan perangkat lunak pada mikrokontroler. Pembuatan perangkat lunak
menggunakan cara kerja sistem sebagai acuan. Perangkat lunak yang dibuat
digunakan untuk menggerakkan antena secara vertikal maupun horisontal.
Perangkat lunak yang digunakan yaitu Arduino IDE, JDK (Java Development
Kit), dan App Inventor.

1. Arduino IDE
Berikut ini adalah proses penginstalan Arduino IDE :
a. Menjalankan file program IDE Arduino, dengan menekan pada arduino-
1.6.7-windows.exe
b. Pada dialog licence agreement memilih I Agree terlihat pada gambar 3.11
37

Gambar 3.11 Tampilan Kotak Dialog license agreement


( Sumber : Instalasi )
a. Kemudian memilih next seperti pada gambar 3.12.

Gambar 3.12 Tampilan Kotak Dialog instalation option


( Sumber : Instalasi )
c. Memilih tempat file akan di simpan , kemudian menekan tombol next
seperti pada gambar 3.13.

Gambar 3.13 Tampilan Kotak Dialog Instalation Folder


( Sumber : Instalasi )
d. Menunggu hingga penginstalan selesai terlihat pada gambar 3.14.

Gambar 3.14 Tampilan Kotak Instalisasi


38

( Sumber : Instalasi )
e. Setelah selesai kemudian masuk halaman pertama IDE Android seperti
pada gambar 3.15.

Gambar 3.15 Tampilan Halaman Pertama


( Sumber : Instalasi )
f. Pada halaman utama memilih toolbar tool kemudian board untuk
mengatur papan arduino yang akan digunakan seperti pada gambar 3.16.

Gambar 3.16 Tampilan Kotak pemilihan Toolbar


( Sumber : Instalasi )
39

g. Berikutnya adalah mengatur port yang digunakan pada usb laptop/PC


untuk dapat mengakses papan Arduino.

Gambar 3.17 Tampilan Pemilihan port


( Sumber : Instalasi )

2. JDK (Java Development Kit)


Untuk membuat aplikasi Android membutuhkan perangkat lunak (software) yang
harus dipasang, untuk tugas akhir pointing antena grid berbasis android, penulis
menggunakan software App Inventor.

Aplikasi App Inventor merupakan pengembangan dari bahasa pemrograman Java,


sehingga dibuthkan Java Development Kit (JDK) untuk menggunakan software
development android. Berikut langkah pemrograman instalasi JDK :
a. Langkah pertama pada instalasi Java Development Kit yaitu membuka file
installer, kemudian muncul tampilan Windows configure Java SE
Development Kit seperti Gambar 3.18.
40

Gambar 3.18 Halaman Windows configures


( Sumber : Instalasi )
b. Setelah itu muncul tampilan seperti Gambar 3.19 kemudian menekan
tombol Next untuk melanjutkan proses instalasi.

Gambar 3.19 Halaman awal instalasi JDK


( Sumber : Instalasi )
c. Pada tampilan Gambar 3.20 memilih Development Tools dan menekan
tombol Next.
41

Gambar 3.20 Halaman pemilihan direktori


( Sumber : Instalasi )
d. Pada tampilan Destination folder Gambar 3.21 memilih install to Drive C
dan menekan tombol Next.

Gambar 3.21 Halaman destination folder


( Sumber : Instalasi )
e. Pada tampilan gambar 3.22, menunggu proses instalasi selesai.
42

Gambar 3.22 Proses instalasi JDK


( Sumber : Instalasi )
f. Tampilan Gambar 3.23 menunjukkan instalasi sukses kemudian menekan
tombol close.

Gambar 3.23 Instalasi JDK sukses


( Sumber : Instalasi )
43

3. App Inventor

Setelah melakukan instalasi Java Development Kit, kemudian melakukan instalasi


pada App Inventor. Berikut langkah instalasi pada App Inventor :
a. Langkah pertama pada instalasi App Inventor adalah membuka file installer,
kemudian menekan tombol Next pada tampilan App Inventor Setup pada
gambar 3.24.

Gambar 3.24 Jendela App Inventor Setup


( Sumber : Instalasi )
b. Pada Gambar 3.25 License Agreement, menekan tombol I Agree.

Gambar 3.25 License Agreement App Inventor Setup


( Sumber : Instalasi )
44

c. Memilih user yang dapat menggunakan aplikasi App Inventor, menekan


tombol Next untuk semua user yang dapat menggunakan aplikasi seperti
gambar 3.26.

Gambar 3.26 Choose Installation Options App Inventor Setup


( Sumber : Instalasi )
d. Menentukan lokasi instalasi App Inventor dan, menekan tombol Next untuk
menginstal di lokasi bawaan seperti Gambar 3.27.

Gambar 3.27 Install Location App Inventor Setup


( Sumber : Instalasi )
e. Menentukan nama direktori untuk Start Menu, membiarkan default dan
menekan tombol Install untuk memulai instalasi seperti Gambar 3.28.
45

Gambar 3.28 Start Menu Folder App Inventor Setup


( Sumber : Instalasi )
f. Selanjutnya proses instalasi akan berjalan dan menunggu hingga proses
tersebut selesai seperti Gambar 3.29

Gambar 3.29 Proses instalasi App Inventor


( Sumber : Instalasi )
46

g. Muncul jendela seperti Gambar 3.30 Completing App Inventor Setup,


menekan tombol Finish.

Gambar 3.30 Completing App Inventor Setup


( Sumber : Instalasi )

c. Tahap Pembuatan Sistem


Tahap pembuatan program membahas langkah-langkah pembuatan program pada
Arduino Mega2560 dan pembuatan program aplikasi Android yang digunakan
pada sistem.

a. Perancangan Pengkabelan
Perancangan pengkabelan yaitu perancangan dalam menghubungkan beberapa
komponen perangkat keras yang tersedia, dapat dilihat pada gambar 3.29 berikut
ini.
47

Gambar 3.31 Jalur Rangkaian Pengkabelan Alat


( Sumber: Perancangan )

Pada modul Bluetooth HC06, pin TX dihubungkan dengan pin RX pada Arduino
Mega 2560 sedangkan pin RX dihubungkan dengan pin TX pada Arduino Mega
2560. Kemudian pin VCC dihubungkan dengan pin 5V dan pin GND
dihubungkan dengan pin GND pada Arduino Mega 2560.

Terdapat dua rangkaian pengendali motor stepper TB6600. Pada rangkaian


pengendali motor stepper TB6600 yang pertama, pin CLK dihubungkan pada pin
5 Arduino Mega 2560, pin DIR dihubungkan dengan pin 4 Arduino Mega 2560.
Sedangkan +5V dari kedua pengendali motor stepper di hubungkan pada pin 5V
48

arduino Mega 2560. Pin EN pada rangkaian pengendali motor stepper TB6600
tidak dihubungkan dengan pin manapun.

Pada rangkaian pengendali motor stepper TB6600 yang kedua, pin CLK
dihubungkan pada pin 5 Arduino Mega 2560, pin DIR dihubungkan dengan pin 4
Arduino Mega 2560. Sedangkan +5V dari kedua pengendali motor stepper di
hubungkan pada pin 5V arduino Mega 2560. Pin EN pada rangkaian pengendali
motor stepper TB6600 tidak dihubungkan dengan pin manapun.

Terdapat 2 motor stepper yang masing-masing memiliki 6 buah kabel yang terdiri
dari warna orange, biru, kuning, merah, hitam, dan putih. Kabel warna orange
terhubung pada pin A+ rangkaian pengendali motor stepper TB6600, kabel warna
biru terhubung pada pin A-, kabel warna kuning terhubung pada pin B+, kabel
merah terhubung pada pin B-, sedangkan kabel hitam dan putih tidak terpakai.

b. Program Arduino
Dalam pembuatan pemrograman arduino sistem pointing antena grid diagram alir
yang digunakan yaitu tampak pada Gambar 3.32.

Mulai

Baca Data Serial


dari bluetooth

Input : data a,b,c,d

Data a : kanan
b: kiri
c : atas
d : bawah

Selesai

Gambar 3.32 Flowchart Program Arduino


49

1. Pemrograman Arduino IDE pada IDE Arduino

Pada pembuatan program untuk sistem menggunakan aplikasi Arduino IDE.


Untuk menjalankan aplikasi tersebut maka tekan dua kali pada icon Arduino IDE.

Gambar 3.33 Membuka Software Arduino


( Sumber : Perancangan )

Setelah program Arduino IDE tampil seperti pada Gambar 3.33, kemudian pilih
board arduino yang digunakan pada menu Tools, lalu pilih Board kemudian
pilih board arduino yang digunakan, yaitu Arduino Mega2560. Pemilihan board
Arduino terlihat pada Gambar 3.34.

Gambar 3.34 Pemilihan board Arduino


( Sumber : Perancangan )
50

Selanjutnya mengatur serial port pada board Arduino dengan cara menekan menu
Tools lalu tekan Port, lalu beri tanda centang pada serial port yang terhubung
dengan Arduino Mega, pengaturan serial port dapat dilihat pada Gambar 3.35.

Gambar 3.35 Pengaturan serial port Arduino


( Sumber : Perancangan )

2. Tahapan Pembuatan Program Menggunakan Bahasa C


Setelah mengatur board dan COM Arduino, maka pembuatan program sudah
dapat dilakukan dengan contoh pengetikan program seperti Gambar 3.36.
Pengetikan program menggunakan bahasa C dengan perintah-perintah program
dapat dilihat pada arduino.cc.
51

Gambar 3.36 Letak pengetikan Program Arduino


( Sumber : Perancangan )

3. Tahap Pengunggahan Program Menggunakan Aplikasi Arduino IDE


Setelah program telah selesai proses selanjutnya adalah pengunggahan program
pada board aduino. Sebelum program diunggah pada board arduino, pastikan
bahwa program telah dicompile untuk mengatahui bahwa tidak ada kesalahan
program dengan menekan menu Sketch dan pilih Verify/Compile atau dengan
menekan tombol Ctrl+R pada keyboard.
52

Gambar 3.37 Compile Program


( Sumber : Perancangan )

Apabila program yang telah dibuat tidak ada kesalahan kemudian program di
simpan pada Laptop, Gambar 3.38 memperlihatkan cara menyimpan program.
Proses selanjutnya yaitu mengunggah program pada board arduino dengan
menekan menu File pilih Upload atau menekan tombol Ctrl dan U secara
bersamaan pada keyboard.
53

Gambar 3.38 Simpan program Arduino


( Sumber : Perancangan )

Gambar 3.39 Upload program


( Sumber : Perancangan )
54

c. Perancangan Program Android


Dalam pembuatan aplikasi android sistem pointing antena grid ini, diagram alir
yang digunakan yaitu tampak pada Gambar 3.40.

Mulai

Halaman Utama
No Connection

Koneksikan
Bluetooth

Pilih Perangkat
HC 06

TIDAK
Terkoneksi
?
YA

Halaman Utama
Connection OK

Pengiriman
Data

Selesai
Gambar 3.40 Flowchart Aplikasi Android

( Sumber : Perancangan )

Pada gambar 3.41 adalah tampilan dari aplikasi sistem pointing antena grid di
smartphone android, terlihat tampilan awal ini berupa icon blueooth, tombol
disconnect Bluetooth, tombol arah, dan tombol exit.
55

Disconnect
Bluetooth
No Connection. Select Device

Gambar 3.41 Halaman Utama Aplikasi


( Sumber : Perancangan )

Sebelum aplikasi dibuka, bluetooth pada smartphone android harus dihidupkan.


Setelah bluetooth dihidupkan, buka aplikasi sistem pointing antena grid. Pada
halaman utama terdapat icon bluetooth yang berfungsi untuk menyambungkan
smartphone android pada modul bluetooth mikrokontroller.

Ketika icon bluetooth ditekan, akan muncul beberapa bluetooth aktif yang
terdeteksi, pilih bluetooth HC06 untuk melakukan penyambungan dengan modul
bluetooth mikrokontroller. Jika koneksi lancar, maka akan kembali ke menu utama
dengan ditandai tulisan Connected ! Connection OK.

Jika koneksi sudah benar, maka pointing dapat dilakukan dengan menekan
tombola arah. Tombol arah kiri untuk menggerakkan antena secara horisontal ke
kiri, tombol arah kanan untuk menggerakkan antena secara horisontal ke kanan,
tombol arah atas untuk menggerakkan antena secara vertikal ke atas, tombol arah
bawah untuk menggerakkan antena secara vertikal ke bawah.

1. Tahapan Pembuatan Program Android Menggunakan App Inventor

Seperti yang sudah dijelaskan pada BAB II, App Inventor adalah salah satu media
yang dapat digunakan untuk membuat aplikasi Android. App Inventor merupakan
aplikasi web open source yang awalnya dikembangkan oleh Google, App Inventor
saat ini dikelola oleh Massachusetts Institute of Technology (MIT). App Inventor
56

memungkinkan pengguna baru untuk dapat menciptakan aplikasi perangkat lunak


bagi sistem Android. Langkah-langkah cara pembuatan aplikasi Android
menggunkan App Inventor:

1) Membuka website www.appinventor.mit.edu pada browser, kemudian tekan


Create apps.

Gambar 3.42 Halaman utama App Inventor


( Sumber : Perancangan)

2) Memulai Login dengan memasukan alamat email dan sandi dengan


menggunakan akun Google.
57

Gambar 3.43 Masuk ke akun google


( Sumber : Perancangan)

3) Membuat project baru dengan cara menekan Start new project dan menulis
nama project di Project name kemudian tekan OK.

Gambar 3.44 Membuat aplikasi baru


( Sumber : Perancangan )

4) Membuat desain tampilan aplikasi pada bagian designer. Cara meletakkan


komponen pada tampilan yaitu dengan cara menarik komponen yang ada
pada bagian Palette.

Gambar 3.45 Tampilan pembuatan desain aplikasi

( Sumber : Perancangan )
58

5) Membuat program aplikasi pada bagian blocks, untuk menyusun program


dengan cara menarik potongan program yang ada di built-in.

Gambar 3.46 Tampilan pembuatan program aplikasi

( Sumber : Perancangan )

6) Mengunduh aplikasi Android dengan cara menekan build kemudian pilih


App (Save apk to my computer).

Gambar 3.47 Menyimpan program ke ekstensi .apk


( Sumber : Perancangan )
59

7) Mengnyalin file apk ke smartphone dan kemudian memasang apk pada


smarthphone andriod.

Gambar 3.48 Aplikasi yang sudah disalin ke Smartphone


( Sumber : Perancangan )
60

Gambar 3.49 Proses memasang Aplikasi pada Smartphone


( Sumber : Perancangan )

8) Gambar 3.50 adalah tampilan icon aplikasi Android yang telah dipasang pada
Smartphone android.
61

Gambar 3.50 Tampilan icon aplikasi Android


( Sumber : Perancangan )

d. Perancangan Perangkat Keras


Perancangan perangkat keras berupa perancangan mekanik tempat meletakkan
motor, dan juga perancangan peletakan komponen-komponen di dalam box panel
agar seluruh komponen dapat saling terintegrasi.

1. Perancangan Mekanik
Mekanik adalah tempat diletakkan nya dua motor stepper secara permanen yang
berfungsi untuk menggerakkan antena grid. Antena grid akan terpasang pada
mekanik yang telah terintegrasi dengan motor stepper.

Mekanik ini terbuat dari bahan plat besi yang berbentuk persegi agar mudah
peletakannya pada tower segitiga. Mekanik ini memiliki ukuran 20x30x50 cm.
Gambar 3.51 adalah desain rancangan mekanik.
62

Gambar 3.51 Rancangan mekanik


( Sumber : Perancangan )

2. Perancangan Box Panel


Box panel adalah tempat untuk meletakkan semua komponen sistem, sehingga
seluruh komponen dapat bekerja secara maksimal dengan jarak yang berdekatan.
Box panel terbuat dari plat besi yang dilapisi bahan isolator. Box panel ini
berukuran 20x30x12 cm.

d. Rencana Pengujian
Pada perancangan sistem pointing antena grid berbasis android, dipersiapkan
rencana pengujian untuk menguji kinerja alat sehingga dapat diketahui alat dapat
berjalan dengan baik atau tidak. Rencana pengujian alat akan dilakukan dalam
beberapa bagian, hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa fungsi masing-
masing software dan hardware sudah bekerja dengan baik. Setelah melakukan
perancangan dan pembuatan sistem, maka perlu dilakukan pengujian untuk
menguji koneksi bluetooth dan pergerakan antenna grid

Hal pertama yang perlu dilakukan saat akan menggunakan alat ini yaitu
memastikan radio akses point penerima telah terpasang dan terkonfigurasi dengan
benar, sehingga mampu menampilkan sinyal yang didapat dari radio akses point
pemancar dan memastikan semua komponen sistem pointing telah terpasang
sesuai dengan prosedur.
63

Berikutnya yaitu memposisikan smartphone dekat dengan box panel yang berisi
rangkaian alat, bertujuan agar pengiriman data antar rangkaian dengan
smartphone berjalan dengan lancar. Melihat jarak jangkauan bluetooth hanya
mencapai sekitar 10 meter.

Buka aplikasi pointing pada smartphone dan melakukan koneksi dengan


Bluetooth HC06 agar smarthphone dan sistem saling terhubung. Setelah
terhubung, antenna dapat digeser pergerakannya secara vertikal maupun
horisontal merujuk pada sinyal yang ditampilkan akses point pada laptop yang
digunakan untuk melakukan konfigurasi pada akses point.

Anda mungkin juga menyukai