Anda di halaman 1dari 27

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan atas segala limpahan rahmat dan karunia Allah
SWT karenaNya penulis dapat menyelesaikan tugas Sistem Informasi Akuntansi ini.Shalawat
serta salam semoga tetap terlimpahcurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, rasul penutup
dan pemberi syafaat yang mulia. Makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah Sistem
Informasi Akuntansi, adapun judul makalah ini adalah Analisa sistem informasi Akuntansi
PT Gudang Garam Tbk..
Penulis menyadari makalah ini masih banyak kekurangan dalam penulisannya. Untuk
itu penulis menerima saran dan kritik yang membangun agar bisa melakukan perbaikan
untuk kedepannya.
Akhirnya, penulis sampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penulisan makalah ini. Terima kasih atas perhatiannya dan mohon maaf atas segala
kekurangan. Semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca
umumnya.

Bandung,01 Januari 2017

Penulis

1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG

Pada era informasi dan globalisasi menyebabkan lingkungan bisnis mengalami


perubahan yang sangat pesat dengan tingkat persaingan ketat. Oleh karena itu perusahaan-
perusahaan dituntut untuk melakukan kegiatan operasionalnya secara efektif dan efisien
umtuk mempertahankan eksistensinya, sehingga pengetahuan merupakan kekuatan yang
sangat penting untuk membantu manajer dalam pengambilan keputusan. Informasi yang
berkualitas yaitu informasi yang akurat, relevan, dan tepat waktu sehingga keputusan bisnis
yang tepat dapat dibuat yang disesuaikan dengan sistem informasi yang diterapkan di masing-
masing perusahaan. Dengan demikian, pengelolaan sistem informasi merupakan hal yang
sangat penting untuk dilakukan. Sistem informasi juga diperlukan dalam pengadaan bahan
baku untuk kelancaran proses pembelian bahan baku dari pemasok serta kepada pembeli.
Prosedur pembelian bahan baku melibatkan beberapa bagian dalam perusahaan dengan
maksud agar pelaksanaan pembelian bahan baku dapat diawasi dengan baik. Salah satu
penyebab terjadinya kekacauan-kekacauan dalam prosedur pembelian bahan baku adalah
lemahnya pengendalian intern pada sistem dan prosedur yang mengatur suatu transaksi.
Untuk mengatasi masalah tersebut,maka setiap perusahaan perlu menyusun suatu sistem dan
prosedur yang dapat menciptakan pengendalian intern yang baik dalam mengatur
pelaksanaan transaksi perusahaan.

Bagi perusahaan yang bergerak dalam industri manufaktur, sistem informasi produksi
yang efektif merupakan suatu keharusan dan tidak lepas dari persoalan persediaan bahan
baku, karena sebagian besar modal perusahaan terikat pada proses produksi perusahaan
tersebut. Dengan adanya sistem informasi yang efektif, maka kekacauan-kekacauan yang
umum terjadi dalam bidang produksi seperti jadwal produksi yang tidak realistis, pemborosan
dan terjadinya kekurangan persediaan yang terjadi selama proses produksi dapat dihindari
dan ditangani. Sampai saat ini, pengertian pengendalian intern telah dikemukakan oleh
banyak pihak. Dalam arti sempit, pengendalian intern didefinisikan sebagai pengecekan
untuk memeriksa kecermatan penjumlahan. Sedangkan dalam arti luas, pengendalian intern
adalah semua alat-alat yang digunakan oleh pimpinan perusahaan untuk melakukan

2
pengawasan. Sistem informasi produksi memfokuskan pada aspek-aspek seperti: pemesanan,
penyimpanan, dan ketersediaan bahan baku dan perlengkapan produksi; penjadwalan mesin,
fasilitas dan tenaga kerja untuk memproses bahan baku menjadi bahan jadi; mendesain dan
menguji produk dengan jumlah sesuai rencana, kualitas yang baik dan biaya yang
dianggarkan. Dengan kata lain, sistem informasi produksi bertujuan mendukung fungsi
produksi dan operasi yang terdiri atas aktivitas yang berkaitan dengan perencanaan dan
pengendalian produksi barang dan jasa.

Untuk mencapai tujuan perusahaan manajemen bertanggung jawab terhadap praktek


pembelian bahan baku dan produksi dalam perusahaan yang dikelola dan harus secara terus-
menerus mengawasi sistem pengendalian intern yang sudah ditetapkan.

PT Gudang Garam Tbk merupakan produsen rokok kretek terkemuka di Indonesia


yang memproduksi berbagai jenis produk berkualitas tinggi, mulai dari sigaret kretek linting
(SKL), sigaret kretek tangan (SKT) dan sigaret kretek mesin (SKM) yang sudah tersebar luas
di Nusantara maupun di dunia. Produk PT. Gudang Garam diantaranya adalah Gudang Garam
International, Surya 12, Surya 16, Surya Slims, Surya Signature, Surya Profesional, Surya
Pro Mild, Gudang Garam Nusantara, Gudang Garam Nusantara Mild, Gudang Garam Merah,
Gudang Garam Djaja, Nusa, Taman Sriwedari dan Sigaret Kretek Filter Klobot.

1.2. Rumusan Masalah

Aktivitas perencanaan dan pengendalian pembelian bahan baku dan produksi menjadi
semakin kompleks. Untuk dapat melakukan aktivitas perencanaan dan pengendalian
pembelian bahan baku dan produksi sebagai penghasil informasi. Oleh karena itu, penulis
tertarik untuk mengevaluasi dan menganalisa sistem informasi akuntansi sebagai penyedia
informasi perencanaan dan pengendalian pembelian bahan baku dan produksi.

Dari uraian diatas maka permasalahan yang menarik diangkat untuk lebih mengetahui
tentang perusahaan adalah:

1.Bagaimana Gambaran Umum didirikannya PT. Gudang Garam Tbk?

2.Bagaimana Data Umum PT. Gudang Garam Tbk?

3
3.Bagaimana Gambaran Sistem Informasi Akuntansi di

PT. Gudang Garam Tbk?

4.Bagaimana analisis terhadap Sistem Informasi Akuntansi di

PT. Gudang Garam Tbk?

5.Bagaimana Rekomendasi /Desain Sistem Informasi Akuntansi di

PT. Gudang Garam Tbk?

1.3 Pembatasan Masalah

Batasan masalah dalam penulisan makalah ini adalah:

-Perseroan Terbatas (PT) Gudang Garam Tbk.

-Sistem Informasi Akuntansi (SIA) PT. Gudang Garam Tbk.

-PT. Gudang Garam di jalan Raden Patah Kediri

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui lebih banyak Tentang gambaran
Sistem Informasi Akuntansi (SIA) khususnya PT. Gudang Garam Tbk, Dan menganalisa serta
mendesain Sistem Informasi Akuntansi (SIA) PT. Gudang Garam Tbk.

1.5 Metode Penelitian

Metode penelitian yang penulis lakukan adalah observasi secara di perusahaan PT Gudang
Garam Tbk.

4
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1. Pengertian sistem

Menurut Yogianto (1995:1) yang mengutip dari Jerry Fritz Gerald dan Warren D.
Stalling, pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedur mendefinisikan sistem
sebagai berikut Suatu sistem adalah suatu jaringan yang saling berhubungan, berkumpul
bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang
tertentu.Definisi sistem menurut Mulyadi (1993:2) sebagai berikut:

-Setiap sistem terdiri atas unsur-unsur.

-Unsur-unsur tersebut merupakan bagian terpadu sistem yang bersangkutan.

-Unsur-unsur tersebut bekerja sama untuk mencapai tujuan sistem.

-Suatu sistem merupakan bagian dari sistem lain yang lebih besar.

2.2. Sistem Informasi Akuntansi dan Lingkungan Bisnis.

Sistem informasi akuntansi (SIA) merupakan suatu rerangka pengkordinasian sumber daya
(data, meterials, equipment, suppliers, personal, and funds) untuk mengkonversi input berupa
data ekonomik menjadi keluaran berupa informasi keuangan yang digunakan untuk
melaksanakan kegiatan suatu entitas dan menyediakan informasi akuntansi bagi pihak-pihak
yang berkepentingan (Wilkinson, 1991). Transaksi memungkinkan perusahaan melakukan
operasi, menyelenggarakan arsip dan catatan yang up to date, dan mencerminkan aktivitas
organisasi. Transaksi akuntansi merupakan transaksi pertukaran yang mempunyai nilai
ekonomis.

2.2.1. Tipe transaksi dasar adalah:

-Penjualan produk atau jasa

5
-Pembelian bahan baku, barang dagangan, jasa, dan aset tetap

dari supplier

-Penerimaan kas

-Pengeluaran kas kepada supplier

-Pengeluaran kas gaji karyawan.

2.2.2. Fungsi penting yang dibentuk SIA pada sebuah organisasi Antara lain :

-Mengumpulkan dan menyimpan data tentang aktivitas Dan transaksi.

-Memproses data menjadi into informasi yang dapat digunakan

-Dalam proses pengambilan keputusan.

-Melakukan kontrol secara tepat terhadap aset organisasi.

2.2.3. Tujuan SIA:

-Untuk mendukung operasi-operasi sehari-hari (to Support the day-to-day operations)

-Mendukung pengambilan keputusan manajemen (to support decision making by internal


decision makers).

-Untuk memenuhi kewajiban yang berhubungan dengan pertanggung-jawaban

(tofulfill obligations relating to stewardship) Sebagian dari keluaran yang diperlukan oleh
pemroses informasi disediakan oleh sistem pemrosesan transaksi, seperti laporan keuangan
dari sistem pemrosesan transaksi. Namun sebagian besar diperoleh dari sumber lain, baik dari
dalam maupun dari luar perusahaan. Pengguna utama pemrosesan transaksi adalah manajer
perusahaan. Mereka mempunyai tanggung jawab pokok untuk mengambil keputusan yang
berkenaan dengan perencanaan dan pengendalian operasi perusahaan. Pengguna output

6
lainnya adalah para karyawan penting seperti akuntan, insinyur serta pihak luar seperti
investor dan kreditor.

2.3. Komponen Sistem Informasi

Sistem informasi merupakan sebuah susunan dari orang,aktivitas, data, jaringan dan
teknologi yang terintegrasi yang berfungsi untuk mendukung dan meningkatkan operasi
seharihari sebuah bisnis, juga menyediakan kebutuhan informasi untuk pemecahan masalah
dan pengambilan keputusan oleh manajer. Ada dua tipe sistem informasi, personal dan
multiuser.

BAB III
TEMUAN TEMUAN

3.1. Profil Perusahaan

3.1.1. Sejarah Singkat Pabrik

Sebelum perusahaan PT. Gudang Garam berdiri, pemiliknya yang bernama SURYA
WONOWIJOYO kelahiran Hokian Cina pada tanggal 15 agustus 1923 bekerja

7
diperusahaan rokok Tjap 93 (NV. Sembilan Tiga) milik pamannya di Jl Raden Patah Kediri
setelah tahun 1957 beliau membuka perusahaan sendiri dengan menyewa tanah seluas 1000M
dan jumlah sekitar 50 orang.Seorang pengusaha yang dibesarkan di pulau Madura tepatnya di
Sampang ini merintis perusahaannya dengan sangat ulet dengan memasarkan 50 juta batang
rokok yang dipasarkan kekota terdekat dengan harga Rp. 1,- perbungkus sekitar pada trahun
1958 sehingga menjadi perusahaan yang besar seperti sekarang ini, sekitar tahun 1968
perusahaan perseorangan ini akhirnya dirubah menjadi Firma (Fa) dan kemudian sekitar
tahun 1972 dengan fasilitas pemerintah perusahaan-perusahaan ini menjadi PT tertutup
yang sahamnya hanya boleh dimiliki oleh keluarganya sendiri, dan tahun 1990 PT. Gudang
Garam menjadi terbuka dimana sahamnya boleh dimiliki oleh orang luar.

Pada tahun 1960 sebuah cabang produksi SKT dan SKL dibuka di Gurah sekitar 13
KM arah tenggara kota Kediri dengan pegawai kurang lebih 200 karyawan yang setiap
harinya pulang pergi Gurah Kediri.Dengan adanya kebijakan ekonomi pemerintah dan
stabilitas politik pada awal orde baru peluang semakin meningkat didalam negeri dan
usahanya semakin akselerasi dengan dukungan BNI 1946, sehingga pada September 1968
areal pertama seluas 100 M dibeli dan dijadikan Unit I dan pada tahun yang sama dibangun
unit II disusul pemindahan unit produksi dari Gurah ke Kediri pada tahun 1969.Pada tahun
1990 perusahaan mencatatkan sahamnya pada Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya
dan melakukan penawaran pada masyarakat luas pada bulan juli Agustus 1990 sebesar
1,98% sehingga total sahamnya 20% dari modal yang disetor penuh.

3.1.2. Jumlah Karyawan

Pada awalnya berdirinya PT. Gudang Garam hanya memilki 50 orang karyawan dan
hampr semua dari daerahnya sendiri, tetapi lama kelamaan tanbah menjadi banyak dan
sekarang kurang lebih sekitar hampir 39.000 dan sudah banyak yang berasal dari daerah luar
(Luar Kota).

Data Karyawan per 31 Desember 2006

-Karyawan Borongan 14.272 orang

8
-Karyawan Tetap 24.400 orang

JUMLAH 38.400 orang

3.1.3. Jaminan keselamatan kerja.

PT. Gudang Garam sangat memperhatikan keselamatan pegawai, antara lain :

Pabrik memberi bantuan kepada karyawan yang sakit atau kecelakaan saat bekerja, serta
kecelakaan pada saat berangkat dan pulang kerja. Pabrik memberikan cuti hamil pada kaum
wanita sampai 45 hari sebelum dan sesudah melahirkan.

Perusahaan menyediakan klinik berobat yang terletak dilokasi perusahaan untuk


karyawan yang mengalami sakit atau kecelakaan bekerja. PT. GUDANG GARAM
membentuk Tim P2K3 ( Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja ) yang bertugas
untuk memastikan keselamatan dan kesehatan kerja karyawan.

Adanya Tim dokter, para medis, bidan, asisten apoteker, analisis lab, dan perawat gigi.

3.1.4. Perlengkapan Perlindungan kerja.

Perlengkapan perlindungan keselamatan kerja pada perusahaan antara lain :

-Masker

-Sarung tangan

-Tabung api/pemadam.

3.1.5. Pendidikan dan pelatihan keselamatan kerja.

Pendidikan atau pelatihan keselamatan kerja oleh PT. Gudang Garam juga mendapat
perhatian penting, hal ini terutama bagi pegawai baru atau awal penggunaan alat baru seperti
alat pembuat rokok dengan mesin ( SKM ) dengan tujuan :

9
1.Karyawan lebih berhati-hati dalam melaksanakan pekerjaan.

2.Berusaha mandiri jika sewaktu-waktu tidak lagi bekerja pada

PT. Gudang Garam.

3.Karyawan tangkas dan cekatan dalam melaksanakan pekerjaan.

4.Karyawan lebih terampil dalam bekerja.

5.Mengembangkan kursus pengantin, hias janur, dan menjahit.

3.1.6. Pengaruh pabrik terhadap lingkungan.

Pengaruh pabrik terhadap lingkungan selalu ada baik positif atau negative, Pabrik
Gudang Garam berusaha mengurangi dampak negative bagi lingkungan dengan jalan
mengolah limbah dengan baik, menjadikan lingkungan kerjanya sejuk dan nyaman dengan
cara menanam pohon-pohon yang rindang dan penataan taman yang indah.

3.1.7. Pengaruh pabrik terhadap masyarakat sekitarnya.

Berdirinya pabrik rokok ini mempunyai hikmah tersendiri, yakni masyarakat sekitar
dapat bekerja pada pabrik tersebut atau berjualan/berdagang pada lokasi pasar yang telah di
sediakan. Dengan demikian PT. Gudang Garam turut serta meningkatkan taraf hidup
masyarakat sekitar, membantu program pemerintah mengentaskan kemiskinan dan
pengangguran.

3.2. Tinjaun Khusus

3.2.1. Sistem Produksi

10
Sistem produksi yang dilakukan PT. Gudang Garam adalah menggunakan sistem
produksi manual dan mesin, apabila produksi rokok yang diminta distribusi adalah jenis
rokok klobot maka yang digunakan menggunakan sistem manual ( SKT ) dan jika pesanan
distribusi jenis rokok filter maka menggunakan sistem produksi mesin ( SKM ) dam
menggunakan teknologi tinggi baik pengolahan bahan baku dan pembuatan rokok dan
laboratorium.

3.2.2. Bahan Baku Produksi

Bahan baku produksi rokok adalah sebagai berikut :

1.Tembakau kualitas.

2.Cengkeh pilihan.

3.Ambri ( Pembungkus rokok ).

4.Aroma rokok.

5.Lem Ambri.

3.2.3. Proses produksi.

Proses produksi yang dilakukan pertama kali adalah bahan baku yang perlu di campur
dipotong-potong agar mudah proses pencampuranya, setelah bahan dicampur merata di
masukkan ke oven untuk proses pengeringan. Setelah bahan baku kering, proses pembuatan
rokok perbatang siap di lakukan baik oleh tenaga manusia ( SKT ) atau tenaga mesin ( SKM )
sehingga rokok siap di bungkus dan di pasarklan.

11
3.2.4. Menegement Perusahaan.

Sistem menegement perusahaan di PT. Gudang Garam adalah Menejemen terbuka


( Open Menegement ) dan biasanya setiap 3 bulan sekali data transaksi atau keuangan di
layangkan pada media masa ( Visual atau Audio Visual ).

3.2.5. Sistem penggajian.

Sistem penggajian dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu : System upah borongan dan
system upah tetap atau harian, hal ini tergantung dari bekerja itu sendiri dalam memilih
sistem upah tetapi kebanyakan karyawan memilih upah borongan dengan hasil sesuai
kerjanya.

3.2.6. Acounting / Pembukuan.

Sistem pembukuan yang ada pada perusahaan PT. Gudang Garam adalah tergantung
pada setiap unit di perusahaan di karenakan setiap unit sistemnya berbeda tetapi setiap
harinya selalu tercover dalam Bulanan, Triwulandan Tahunan.

3.2.7. Perpajakan

Perpajakan PT. Gudang Garam adalah sekitar 60% dari hasil pemasaran adalah milik
pemerintah dengan cara membeli cukai rokok sehingga setiap tahunnya.

3.2.8. Pemasaran

12
Proses pemasaran rokok gudang garam dilakukan oleh tenaga marketing/ pemasaran
yang berpengalaman yang dipasarkan didalam negeri dan luar negeri yang dibantu oleh para
distributor, juga para agen dan grosir atau sesuai dengan permintaan grosir dipasaran.

Apabila pemesanan sampai dilur negeri: Inggris, Belanda,Prancis, Amerika, Arab Saudi, dll
maka perusahaan PT. Gudang Garam menyesuikan standart rokok pada kondisi negara
tersebut (Data) penjualan dalam 6 tahun terakhir

NO TAHUN Penjualan Domestik (batang) Penjualan Eksport (batang) Total Penjualan

1 2001 66.388.000.000 3.844.000.000 70.182.000.000


2 2002 61.405.000.000 4.134.000.000 65.539.000.000

3 2003 62.662.000.000 4.650.000.000 67.312.000.000

4 2004 65.196.000.000 4.681.000.000 69.877.000.000

5 2005 61.569.000.000 4.426.000.000 65.995.000.000

6 2006 59.394.000.000 4.969.000.000 64.363.000.000

3.3. Gambaran SIA Perusahaan

3.3.1. Data dan Informasi Akuntansi

Setiap sistem informasi akuntansi melaksanakan lima fungsi utama, yaitu


pengumpulan data, pemrosesan data, manajemen data, pengendalian data (termasuk security),
dan penghasil informasi.

3.3.1.1. Pengumpulan Data

Fungsi pengumpulan data terdiri atas memasukkan data transaski melalui formulir,
mensyahkan serta memeriksa data untuk memastikan ketepatan dan kelengkapannya. Jika
data bersifat kuantitatif, data dihitung dahulu sebelum dicatat. Jika data jauh dari lokasi
pemrosesan, maka data harus ditransmisikan lebih dahulu.

13
3.3.1.2. Pemrosesan Data

Pemrosesan data terdiri atas proses pengubahan input menjadi output. Fungsi
pemrosesan data terdiri atas langkah-langkah sebagai berikut:

-Pengklasifikasian atau menetapkan data berdasar kategori yang telah ditetapkan.

-Menyalin data ke dokumen atau media lain.

-Mengurutkan, atau menysusn data menurut karaktersitiknya.

-Mengelompokkan atau mengumpulkan transaski sejenis.

-Menggabungkan atau mengkombinasikan dua atau lebih data atau arsip.

-Melakukan penghitungan.

-Peringkasan, atau penjumlahan data kuantitatif.

-Membandingkan data untuk mendapatkan persamaan atau

Perbedaan yang ada.

3.3.1.3. Manajemen Data

Fungsi manajemen data terdiri atas tiga tahap, yaitu: penyimpanan, pemutakhiran dan
pemunculan kembali (retrieving). Tahap penyimpanan merupakan penempatan data dalam
penyimpanan atau basis data yang disebut arsip. Pada tahap pemutakhiran, data yang
tersimpan diperbaharui dan disesuaikan dengan peristiwa terbaru. Kemudian pada tahap
retrieving, data yang tersimpan diakses dan diringkas kembali untuk diproses lebih lanjut atau
untuk keperluan pembuatan laporan. Manajemen data dan pemrosesan data mempunyai
hubungan yang sangat erat. Tahap pengelompokkan data dan pengurutan data dari fungsi
pemrosesan data, misalnya sering dilakukan sebagai pendahuluan sebelum dilakukan tahap
pemutakhiran dalam fungsi manajemen data. Manajemen data dapat dipandang sebagai
bagian dari pemrosesan data. Manajemen data akan menunjang pencapaian efisiensi aktivitas

14
dalam proses menghasilkan informasi dan mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen
terutama mengenai informasi aktivitas dan informasi kebijakan manajemen.

BAB IV

HASIL PENELITIAN

4.1. Analisa Terhadap SIA Perusahaan

4.1.1. Komputerisasi Proses Akuntansi

15
Ada bagian dari proses pencatatan yang fungsinya dapat diganti dengan komputer.
Bila dipelajari sifatnya, proses mulai dari penjurnalan sampai ke pelaporan sebenarnya
bersifat matematis (karena hubungan buku besar dapat ditunjukkan dalam persamaan
akuntansi, sistematis (karena urutan mengerjakannya jelas) dan logis (karena unsur
pertimbangan atau judgement tidak terlibat lagi). Dengan kata lain, proses tersebut sifatnya
adalah penambahan, pembandingan, penyortiran, pereklasifikasian, dan peringkasan dengan
cara tertentu yang sudah jelas atau pasti. Pekerjaan atau tugas yang demikian biasanya
menjadi objek komputerisasi.Dengan sistem komputer seperti di atas maka langkah yang
paling kritis adalah langkah analisis transaksi karena kalau langkah ini salah, hasil
pengolahan data oleh komputer juga ikut salah. Yang menjadi persoalan adalah siapakah
orang yang bertugas untuk melakukan pemasukan data (data entry). Tentu saja tidak setiap
orang dapat melakukan hal tersebut. Hanya orang/operator tertentu yang diotorisasi dapat
melakukan pemasukan data.

Sistem akuntansi dengan komputer itu sendiri biasanya juga dilengkapi Dengan
mekanisme pengamanan sehingga tidak setiap orang dapat Mengubah data walaupun orang
tersebut masih tetap dapat menggunakan Komputer yang sama untuk tujuan lain. Untuk dapat
menjalankan program dan melakukan pemasukan data orang/operator yang diotorisasi untuk
itu diberi kode khusus (disebut password) agar dapat membuka file akuntansi dan melakukan
pencatatan transaksi tertentu. Cara ini merupakan salah satu contoh pengaman dan
merupakan salah satu cara untuk menentukan orang yang bertanggung jawab bila terjadi
kesalahan atau penyalahgunaan informasi. Komunikasi dengan komputer dilakukan melalui
terminal yang terdiri atas keyboard, layer monitor dan printer. Dalam perusahaan yang besar
yang mempunyai komputer berskala besar, komputernya sendiri biasanya tidak tampak atau
tidak terletak di dekat terminal tersebut tetapi khusus terletak di tempat yang disebut pusat
komputer. Dalam hal mikrokomputer, semua perangkat komputer menjadi satu kesatuan dan
berdiri sendiri sebagi suatu sistem.

Walaupun dengan penggunaan komputer kegiatan-kegiatan dalam siklus akuntansi


manjadi tidak ada lagi, konsep yang dipelajari dalam sistem akuntansi manual tetap
diperlukan karena apa yang dikerjakan oleh komputer tetap mengikuti konsep yang
digunakan dalam sistem akuntansi manual. Laporan seperti daftar piutang, daftar utang dan
laporan interim dapat disusun dan dicetak setiap saat dengan segera. Kalau data penyesuaian
telah dimasukkan dalam komputer Maka laporan keuangan akhir dapat segera dicetak. Oleh

16
karena itu, Dalam sistem komputer tidak diperlukan lagi kertas kerja seperti Pada sistem
manual. Perlu dicatat bahwa konsep pelaporan keuangan tidak dapat diganti oleh komputer,
yang dapat diganti dengan komputer adalah proses pengolahan datanya.

Oleh karena itu, bagian akuntansi yang mengolah data dengan komputer sering disebut
dengan bagian Electronic Data Processing (EDP) yang selain mengolah data akuntansi bagian
ini juga mengolah data perusahaan yang lain.

4.1.2. Mencatat Transaksi dalam Sistem Komputer

Program komputer untuk akuntansi biasanya dirancang dengan cermat sehingga


operator yang melakukan pencatatan transaksi dapat melaksanakannya dengan mudah. Setiap
langkah yang dikerjakan dalam siklus akuntansi (penjurnalan, pengakunan dan penyusunan
daftar saldo) dapat dilakukannya dengan mengikuti instruksi yang langsung dapat dilihat
pada layar monitor. Instruksi yang sudah disiapkan pada waktu Merancang sistem biasanya
ditampilkan di layar monitor dalam Bentuk menu. Menu menyajikan daftar operasi yang
dapat diminta oleh operator dan operator tinggal memilih operasi yang dikehendaki.

4.1.3. Pertimbangan Penggunaan Komputer

Pertimbangan utama penggunaan komputer adalah pertimbangan costand benefit.


Penggunaan komputer merupakan sebuah investasi besar bagi sebuah organisasi. Bukan
hanya dalam hal biaya investasi tetapi waktu, tenaga dan sumber daya yang dialokasikan
untuk hal ini membutuhkan alokasi yang tidak sedikit.

Cost bukan hanya berarti biaya yang dikeluarkan. Waktu, tenaga, sumber daya yang lain
haruslah diperhitungkan dalam penggunaan komputer. Permasalahan timbul ketika cost yang
berbentuk selain biaya tersebut sukar untuk diukur dalam ukuran kuantitatif.

Tentu hal ini membutuhkan alat untuk mengalokasikan dan menentukan ukuran yang
tepat untuk mengkuantifikasikannnya. Kalau dibandingkan dengan sistem manual, sistem
komputerisasian memang jelas mempunyai keunggulan (benefit) khususnya dalam hal
kecepatan (speed), ketelitian (accuracy) dan kapasitas (capacity) pemrosesan.

17
Kecepatan komputer dapat diandalkan karena komputer mengerjakan suatu perintah
dalam hitungan mikrodetik (microsecond). Ketelitian jelas dapat diandalkan karena setelah
data disiapkan dengan benar, komputer akan memroses tanpa campur tangan manusia lagi
dan kalau komputer sudah diprogram dengan benar kemungkinan kesalahan perhitungan dan
klasifikasi menjadi kecil. Itulah sebabnya sebelum suatu komputer dan programnya
digunakan, suatu percobaan (trial run) dengan data percobaan perlu dilakukan untuk
memverifikasi program. Dalam sistem manual, karena tiap langkah dikerjakan oleh manusia,
kemungkinan kesalahan menjadi lebih besar.

Kapasitas untuk menyimpan, mencatat dan mencetak data menjadi sangat besar
karena data disimpan dalam bentuk elektromagnetik. Oleh karena itu, di samping laporan
utama komputer dapat diprogram untuk menghasilkan laporan-laporan tambahan lainnya
termasuk rincian-rincian yang diperlukan. Namun demikian, karena semua data tidak terekam
dalam bentuk yang dapat dibaca oleh manusia,kegagalan komputer (computer failure) dapat
merunyamkan perusahaan karena data dapat rusak atau hilang atau tidak dapat dibaca
kembali. Itulah sebabnya diperlukan suatu mekanisme backup. Manipulasi dengan komputer
dan kejahatan dengan komputer (computer crime) juga merupakan ancaman bagi perusahaan
yang mengandalkan operasi dan pencatatan keuangannya dengan komputer. Oleh karena itu,
diperlukan suatu sistem pengendalian internal dan computer security yang memadai.
Penggunaan password merupakan salah satu cara pengendalian agar tidak setiap orang dapat
mengubah atau memasukkan angka ke dalam sistem komputer.

Perusahaan harus tahu benar manfaat digunakannya komputer dan harus yakin bahwa
yang diproses dengan komputer adalah data-data yang benar-benar diperlukan dalam rangka
menghasilkan informasi untuk kepentingan perusahaan. Yang lebih penting adalah informasi
apa yang harus diproses bukan bagaimana memprosesnya. Kalau yang dimasukkan dalam
komputer adalah data yang tidak mempunyai kualitas informasi, keluaran komputer juga
merupakan data yang tidak bermanfaat betapapun rapi dan indah hasil cetakannya Pemeo
untuk mengatakan hal tersebut adalah garbage-in, garbage-out (GIGO).

4.2. Desain SIA Perusahaan

4.2.1. SAP (System, Application and Product in Data Processing)

18
SAP ( System Application and Product in data processing )adalah suatu software yang
dikembangkan untuk mendukung suatu organisasi dalam menjalankan kegiatan
operasionalnya secara lebih efisien dan efektif. SAP merupakan software Enterprise
Resources Planning (ERP), yaitu suatu tools IT dan manajemen untuk membantu perusahaan
merencanakan dan melakukan berbagai aktivitas sehari-hari. SAP terdiri dari sejumlah modul
aplikasi yang mempunyai kemampuan mendukung semua transaksi yang perlu dilakukan
suatu perusahaan dan tiap aplikasi bekerja secara berkaitan satu dengan yang lainnya. Semua
modul aplikasi di SAP dapat bekerja secara terintegrasi/terhubung yang satu dengan lainnya.

4.2.2. Modul-Modul di SAP

SAP mempunyai kelebihan dalam integrasi antar modul. Didalam SAP ada beberapa modul
aplikasi yang saling ter-integrasi sebagai berikut:

SD-Sales & Distribution

Membantu meningkatkan efisiensi kegiatan operasional berkaitan dengan proses pengelolaan


customer order (proses sales, shipping dan billing).

MM-Materials Management

Membantu menjalankan proses pembelian (procurement) dan pengelolaan inventory.

PP-Production Planning

Membantu proses perencanaan dan kontrol daripada kegiatan produksi (manufacturing) suatu
perusahaan.

QM-Quality Management

Membantu men-cek kualitas proses-proses di keseluruhan rantai logistik

PM-Plant Maintenance

Suatu solusi untuk proses administrasi dan perbaikan sistem secara teknis.

19
HR-Human Resources Management

Mengintegrasikan proses-proses HR mulai dari aplikasi pendaftaran, administrasi pegawai,


management waktu, pembiayaan untuk perjalanan, sampai ke proses pembayaran gaji
pegawai.

FI-Financial Accounting

Mencakup standard accounting cash management (treasury), general ledger dan konsolidasi
untuk tujuan financial reporting.

CO-Controlling

Mencakup cost accounting, mulai dari cost center accounting, cost element accounting, dan
analisa profitabilitas.

AM-Asset Management

Membantu pengelolaan atas keseluruhan fixed assets, meliputi proses asset accounting
tradisional dan technical assets management, sampai ke investment controlling.

PS-Project System

Mengintegrasikan keseluruhan proses perencanaan project, pengerjaan dan kontrol. Modul-


modul tersebut tidak harus diimplementasikan semua, melainkan sesuai dengan kebutuhan
bisnis proses dari perusahaan tersebut. Selain itu, modul dan setting yang diimplementasikan
juga berbeda antara perusahaan yang satu dengan perusahaan lainnya. Ini disebabkan karena
adanya perbedaan bisnis proses antar perusahaan meskipun bergerak di bidang usaha yang
sejenis.

Dengan mengimplementasikan SAP di suatu organisasi akan mengintegrasikan sistem yang


mempunyai manfaat antara lain :

-Perubahan yang dilakukan pada satu modul secara otomatis akan mengupdate modul yang
lainnya bila informasi yang dirubah berkaitan dengan modul tersebut. Data akan terupdate
secara langsung begitu user menginput data ke dalam sistem. Hal ini yang dikenal dengan
istilah real-time processing

20
-Integrasi secara sistem bisa terjadi dengan syarat bahwa seluruh perusahaan harus
menggunakan satu sumber data yang sama, baik untuk data customer, data product maupun
data vendor.

-Transparansi data - Semua user yang mempunyai akses ke sistem akan dapat melihat
semua informasi yang paling up-to-date setiap saat diperlukan walaupun informasi tersebut
di-input oleh user lainpun.

Sistem SAP memungkinkan hal ini terjadi dengan mentransfer/mengcopy informasi


yang sudah di-input pada satu dokumen ke dokumen lainnya sehingga mengurangi pekerjaan
input data dan sekaligus mengupdate semua dokumen yang berkaitan dengan rangkaian
proses tertentu.

4.2.3. Data di SAP

Tipe data yang terdapat dalam sistem SAP:

1. 1. Data Transaksi

-Data yang digunakan untuk melakukan transaksi di SAP,

contoh: membuat purchase order

-Setiap transaksi akan tersimpan di dalam satu dokumen tertentu

2. Master Data

-Data utama yang harus dibuat dengan benar supaya transaksi bisa dilakukan,

contoh: material master, vendor master, customer master

-Master data tersimpan secara terpusat dan digunakan oleh seluruh modul aplikasi dalam
Sistem SAP dikembangkan dengan tujuan untuk mengintegrasikankeseluruhan rangkaian
proses bisnis yang terdapat pada suatu organisasi.

21
Dalam suatu organisasi, misalnya perusahaan manufacturing, ini berarti integrasi keseluruhan
proses supply chain mulai dari supplier sampai dengan customer dalam suatu rangkaian
proses yang saling berbagi informasi.

4.2.4. SAP Data Archiving

Data archiving menuntut kerjasama yang tinggi antara user dan Administrator serta
harus direncakaan dengan baik antar departement. Tujuan system administrator adalah
menjaga database yang sekecil mungkin, yang berarti menghapus object data sebanyak
mungkin, padahal keinginan user adalah bisa mengakses data yang online sebanyak mungkin
baik itu untuk analisis, sekedar menampilkan atau reporting. Karena itu dibutuhkan
kompromi untuk hal ini, kapan data akan diarchive. Tujuan jangka panjang adalah menjaga
volume data agar tetap konstan dan memiliki strategi yang baik dalam archiving.

SAP merupakan software integrasi dari modul-modul bisnis proses yang biasa
diimplementasikan di perusahaan besar. Integrasi ini melibatkan banyak tabel dalam database
dan dalam pengaksesannya memerlukan indexing. Keinginan Technical team dan user sering
bersebrangan. Bagi user, kondisi yang diinginkan adalah semua data dapat di akses dengan
cepat. Dari sisi technical, keinginan user ini dipertanyakan. Kenapa semua data harus
disimpan terus? Dengan menyimpan data terus menerus menyebabkan disk penuh dan index
tree menjadi gemuk. Index yang gemuk ini akan menyebabkan pengaksesan terhadap record
menjadi lambat. Secara technical, index ini bisa diatasi dengan menambah kapasitas memory
dan processor. Sama pula bila disk penuh, tinggal membeli dan menambah disk.

Berapa investasi yang diperlukan tiap tahun untuk menambah disk, memory dan
processor. Secara bisnis, tidak semua data diakses tiap hari. Hanya data yang diperlukan
untuk keperluan bisnis yang sering diakses. Data yang secara bisnis proses sudah closed,
(misal dari Purchase Order, Good Receipt dan sampai payment) tidak akan diakses oleh lagi
kecuali keperluan khusus.

22
Setiap bulan, oleh financial dilakukan month end closing, sebuah proses tutup buku bulanan.
Data yang secara bisnis proses sudah berstatus closed, tentu tidak akan diubah. Bayangkan
bila data pemesanan barang dengan spesifikasi dan harga tertentu yang sudah dibayar, tapi
dilakukan pengubahan nilai rupiahnya atau speknya. Data yang secara bisnis role tidak boleh
diubah ini, bila masih dibutuhkan untuk diakses, bisa dilakukan archiving.Dengan archiving,
keinginan user untuk mengakses semua data (hanya yang dibutuhkan) dengan cepat bisa
terwujud. Begitu pula keinginan technical team (Administrator) untuk menjaga kerampingan
index database, mengurangi investasi penambahan hardware terpenuhi.

4.2.5. Data Archiving

Secara technical Data Archiving adalah memindahkan record data, dari tabel-tabel
database di Sistem SAP dan menyimpannya di dalam archiving file (paling sedikit 1 file).

Proses Archive Data

Ada 2 tahap dalam archiving :

Membuat archive files : Program archiving menulis (write) data yang diarchive dari R/3
database ke dalam bentuk archive files.

Menghapus data : Program deletion akan membaca data dari archive file dan kemudian
menghapusnya dari database

BAB V

PENUTUP

5.1. Kesimpulan

5.1.1. Komputerisasi Proses Akuntansi

23
Ada bagian dari proses pencatatan yang fungsinya dapat diganti dengan komputer
Dengan sistem komputer seperti di atas maka langkah yang paling kritis adalah langkah
analisis transaksi karena kalau langkah ini salah, hasil pengolahan data oleh komputer juga
ikut salah.. Sistem akuntansi dengan komputer itu sendiri biasanya juga dilengkapi
denganmekanisme pengamanan sehingga tidak setiap orang dapat mengubah data walaupun
orang tersebut masih tetap dapat menggunakan komputer yang sama untuk tujuan lain. Untuk
dapat menjalankan program dan melakukan pemasukan data orang/operator yang diotorisasi
untuk itu diberi kode khusus (disebut password) agar dapat membuka file akuntansi dan
melakukan pencatatan transaksi tertentu. Komunikasi dengan komputer dilakukan melalui
terminal yang terdiri atas keyboard, layer monitor dan printer. Dalam perusahaan yang besar
yang mempunyai komputer berskala besar, komputernya sendiri biasanya tidak tampak atau
tidak terletak di dekat terminal tersebut tetapi khusus terletak di tempat yang disebut pusat
komputer.

Dalam hal mikrokomputer, semua perangkat komputer menjadi satu kesatuan dan
berdiri sendiri sebagi suatu sistem.Walaupun dengan penggunaan komputer kegiatan-kegiatan
dalam siklus akuntansi manjadi tidak ada lagi, konsep yang dipelajari dalam sistem akuntansi
manual tetap diperlukan karena apa yang dikerjakan oleh komputer tetap mengikuti konsep
yang digunakan dalam sistem akuntansi manual. Laporan seperti daftar piutang, daftar utang
dan laporan interim dapat disusun dan dicetak setiap saat dengan segera. Kalau data
penyesuaian telah dimasukkan dalam komputer maka laporan keuangan akhir dapat segera
dicetak. Oleh karena itu, dalam sistem komputer tidak diperlukan lagi kertas kerja seperti
pada sistem manual.

5.1.2. Mencatat Transaksi dalam Sistem Komputer

Program komputer untuk akuntansi biasanya dirancang dengan cermat sehingga


operator yang melakukan pencatatan transaksi dapat melaksanakannya dengan mudah.

5.1.3. Pertimbangan Penggunaan Komputer

Pertimbangan utama penggunaan komputer adalah pertimbangan cost and benefit.


Penggunaan komputer merupakan sebuah investasi besar bagi sebuah organisasi. Bukan

24
hanya dalam hal biaya investasi tetapi waktu, tenaga dan sumber daya yang dialokasikan
untuk hal ini membutuhkan alokasi yang tidak sedikit. Kalau dibandingkan dengan sistem
manual, sistem komputerisasian memang jelas mempunyai keunggulan (benefit) khususnya
dalam hal kecepatan (speed), ketelitian (accuracy) dan kapasitas (capacity) pemrosesan.
Kecepatan komputer dapat diandalkan karena komputer mengerjakan suatu perintah dalam
hitungan mikrodetik (microsecond).Itulah sebabnya sebelum suatu komputer dan programnya
digunakan, suatu percobaan (trial run) dengan data percobaan perlu dilakukan untuk
memverifikasi program. Dalam sistem manual, karena tiap langkah dikerjakan oleh manusia,
kemungkinan kesalahan menjadi lebih besar. Kapasitas untuk menyimpan, mencatat dan
mencetak data menjadi sangat besar karena data disimpan dalam bentuk elektromagnetik.
Oleh karena itu, di samping laporan utama komputer dapat diprogram untuk menghasilkan
laporan-laporan tambahan lainnya termasuk rincian-rincian yang diperlukan. Namun
demikian, karena semua data tidak terekam dalam bentuk yang dapat dibaca oleh manusia,
kegagalan komputer (computer failure) dapat merunyamkan perusahaan karena data dapat
rusak atau hilang atau tidak dapat dibaca kembali. Itulah sebabnya diperlukan suatu
mekanisme backup. Manipulasi dengan komputer dan kejahatan dengan komputer (computer
crime) juga merupakan ancaman bagi perusahaan yang mengandalkan operasi dan pencatatan
keuangannya dengan komputer. Oleh karena itu, diperlukan suatu sistem pengendalian
internal dan computer security yang memadai.Perusahaan harus tahu benar manfaat
digunakannya komputer dan harus yakin bahwa yang diproses dengan komputer adalah data-
data yang benar-benar diperlukan dalam rangka menghasilkan informasi untuk kepentingan
perusahaan. Yang lebih penting adalah informasi apa yang harus diproses bukan bagaimana
memprosesnya. Kalau yang dimasukkan dalam komputer adalah data yang tidak mempunyai
kualitas informasi, keluaran komputer juga merupakan data yang tidak bermanfaat betapapun
rapi dan indah hasil cetakannya Pemeo untuk mengatakan hal tersebut adalah garbage-in,
garbage-out (GIGO).

DAFTAR PUSTAKA

1. A Hall, James. 2002. Sistem Informasi Akuntansi. Jakarta : Salemba Empat.

25
2. F Nash, John, diterjemahkan oleh La Midjan. 2003. Sistem Informasi

Akuntansi I Pendekatan Manual Pratika Penyusunan Metode dan

Prosedur. Bandung : Lembaga Informatika Akuntansi.

3.H Bodnar, George & S Hopwood, William, diterjemahkan oleh Amir Abadi

Yusuf dan Rudi M. Tambunan. 2000. Sistem Informasi Akuntansi

(Buku Satu). Jakarta : Salemba Empat.

4.Kusnadi. 2000. Akuntansi Keuangan Menengah (Intermediate)

(Prinsip, Prosedur, dan Metode). Malang : Universitas Brawijaya.

5.Mulyadi. 2001. Sistem Akuntansi. Jakarta : Salemba Empat.

6.McLeod,Jr, Ra ymond, diterjemahkan oleh Hendra Teguh. 2001.

Sistem Informasi Manajemen Edisi Ketujuh. Jakarta : PT. Prenhallindo.

7.Soemarso, S.R. 2004. Akuntansi Suatu Pengantar Buku Satu, edisi 5 (Revisi).

Jakarta : Salemba Empat.

8. Tata, Sutabri. 2005. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta : Penerbit

ANDI.

9.Warren, R.F. 2005. Pengantar Akuntansi (Accounting), Buku 1 Edisi 21.

Jakarta: Salemba Empat.

10.Hadi.samsul. 2006. Kunjungan Industri PT. Gudang Garam Tbk.

SMK PGRI 1 Pasuruan.

26
27

Anda mungkin juga menyukai