Kabupaten Tanah Bumbu secara definitif terbentuk pada tahun 2003 berdasarkan Undang
Undang Nomor 2 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Tanah Bumbu dan
Kabupaten Balangan di Provinsi Kalimantan Selatan, dengan pusat pemerintahan dan
ibukota kabupatennya berada di Kota Batulicin yang meliputi wilayah Kecamatan Simpang
Empat dan Kecamatan Batulicin.
Secara administrasi wilayah Kabupaten Tanah Bumbu memiliki 10 Kecamatan dan 120
desa/kelurahan dengan luas wilayah seluruhnya sebesar 5.066,96 km2 (506.696 Ha) atau
13,56% dari luas Provinsi Kalimantan Selatan. Kecamatan Kusan Hulu merupakan
kecamatan terluas mencakup 29,03% dari luas keseluruhan Kabupaten Tanah Bumbu,
sedangkan Kecamatan Sungai Loban memiliki luas wilayah terkecil sebesar 380,62 km2
atau 5,08% dari wilayah Kabupaten Tanah Bumbu. Lebih jelasnya dapat dilihat pada
Gambar 2.1.
Tabel 2.1
Luas Wilayah Berdasarkan Kecamatan di Kabupaten Tanah Bumbu
Untuk lebih jelasnya orientasi wilayah Kabupaten Tanah Bumbu terhadap wilayah Provinsi
Kalimantan Selatan dapat dilihat pada Peta 2.1 dan untuk wilayah administrasi Kabupaten
Tanah Bumbu dapat dilihat pada Gambar 2.2.
Gambar 2.1
Peta Dasar Pulau Kalimantan
Gambar 2.2
Peta Dasar Kabupaten Tanah Bumbu
a) Klimatologi
b) Topografi
Topografi wilayah Kabupaten Tanah Bumbu terdiri atas daerah pantai, dataran rendah,
dan perbukitan. Dataran rendah (termasuk mangrove dan rawa) seluas 43%, dataran
tinggi 19,25%, pegunungan 31,20% serta wilayah perairan termasuk sungai 5,55%.
Berdasarkan data SRTM (2005), untuk wilayah pesisir dominan berada pada kelas
ketinggian < 25 m (dpl/diatas permukaan laut), kecuali Kecamatan Simpang Empat dan
Satui, akan tetapi wilayahnya jauh menjorok ke darat. Daerah dataran tinggi di
Kecamatan Satui merupakan jalur barisan Pegunungan Meratus dengan ketinggian di
atas 100 550 m dpl.
Bentuk profil kedalaman (batimetri) di wilayah Tanah Bumbu terdiri dari dua bentuk
yakni di bagian barat (perairan Selat Laut) dan bagian selatan yang berhadapan dengan
Laut Jawa. Pada perairan Selat Laut, menunjukkan di daerah pesisir Kabupaten Tanah
Bumbu lebih curam terutama dari Pulau Suwangi sampai ke muara Selat Laut, jika
Kondisi profil kedalaman di muara Selat Laut (terutama Tanjung Petang) menunjukkan
lebih dalam dan curam (>2o), dimana kedalaman 10 m hanya berjarak 100 m dari
garis pantai dan kedalaman maksimum mencapai 20 m, hal ini disebabkan karena
pengaruh gelombang dan arus yang sangat besar di daerah ini, sehingga menyebabkan
sedimen jauh terbawa ke daerah lain. Profil kedalaman di bagian selatan lebih beragam,
dimana pada kedalaman 5 m berkisar pada jarak 1-5 km dan kedalaman 10 m pada
jarak 6-16 km. Ini menunjukkan pengaruh gelombang sangat berpengaruh di daerah
ini terutama pada musim timur (angin dominan dari arah tenggara).
Kondisi kemiringan lereng di Kabupaten Tanah Bumbu menurut kelas kemiringan dari
permukaan laut yaitu kemiringan lebih dari 40% memiliki luas yang paling sedikit yaitu
30.125 Ha, sedangkan kemiringan dari >2-15% adalah 271.136 Ha dengan kelas
kemiringan memiliki luas yang paling tinggi. Untuk jelasnya dapat dilihat Tabel 2.2 dan
Tabel 2.3 mengenai luas kemiringan berdasarkan ketinggian di Kabupaten Tanah
Bumbu.
Tabel 2.2
Luas Kabupaten Tanah Bumbu Menurut Kelas Kemiringan
Kelas Kemiringan Luas (Ha) Persentase (%)
02% 54.983 10.85
>2 15 % 271.136 53.51
>15 40 % 150.452 29.69
>40 % 30.125 5.95
Tanah Bumbu 506.696 100.00
Sumber : BPN Kabupaten Tanah Bumbu
Menurut ketinggian dari permukaan laut, daerah dengan ketinggian lebih dari 25-100
m merupakan daerah terluas yaitu seluas 207.712 Ha. Sedangkan daerah dengan
ketinggian lebih dari 1.000 m seluas 20 Ha. Terdapat 18 buah gunung dengan satu
buah gunung yang ketinggiannya mencapai 776 mdpl yaitu Gunung Mariringin.
Tabel 2.3
Luas Kabupaten Tanah Bumbu Menurut Kelas Ketinggian dari Permukaan Laut
No Kelas Ketinggian Luas (Ha) Persentase
1 07m 5.983 1,19
2 >. 7 25 m 131.718 26,31
3 >. 25-100 m 207.712 41,48
4 >. 100 500 m 153.613 30,68
5 >. 500 1.000 m 1.650 0,33
6 >.1.000 20 0,004
Jumlah 506.696 100,00
Sumber : Kabupaten Tanah Bumbu Dalam Angka 2014
c) Kondisi Tanah
Struktur geologi di wilayah pesisir Kabupaten Tanah Bumbu didominasi oleh Aluvial
terdiri dari kerakal, kerikil, pasir, lanau dan lumpur yang terdapat sebagai endapan
sungai, rawa dan pantai, kemudian sebagian formasi Berai dan formasi Tanjung. Untuk
ke arah darat sudah beragam seperti formasi Dahor, formasi Warukin, formasi
Pamaluan, formasi Manunggal, Anggota Paau Manunggal, formasi Pitap, anggota
Haruyan, Batuan Ultramatik dan Batuan Malihan.
Berdasarkan jenis tanah sebagian besar merupakan jenis tanah Komplek PMK Laterit
Lithosol Lathos dan Gambut dan untuk ke arah darat sebagian berupa Rendzina,
Lithosol, Lathosol dan Podsolik. Kedalaman efektif tanah sebagian besar adalah
kedalaman >90 cm, yang menunjukkan tidak terdapatnya masalah bagi pertumbuhan
perakaran tanaman. Tekstur tanah terdiri dari tekstur halus dan tekstur sedang. Tekstur
halus yakni lempung liat, lempung liat berpasir, liat dan gambut sedangkan tekstur
sedang yaitu lempung, lempung berdebu dan debu.
Terdapat hubungan yang erat antara tanah dan sifat-sifat serta penyebarannya dengan
landform dan iklim. Hal ini karena berkaitan dengan sifat batuan atau litologi serta
iklim dalam proses pembentukan land form dan pelapukan batuan dan bahan induk
tanah (Desaunettism Tahun 1977). Jenis dan sifat tanah sangat tergantung pada
faktor-faktor pembentuk tanah seperti suhu, iklim, bahan induk, dan waktu. Jenis tanah
di Kabupaten Tanah Bumbu didominasi oleh jenis tanah PMKL dengan luas 161.028 Ha
(31,78%). Berdasarkan hasil analisa Peta RePPRoT (1988), tinjauan lapangan oleh
konsultan (data primer) dan hasil studi sebelumnya (data sekunder), jenis tanah di Kab.
Tanah Bumbu secara garis besar terdiri dari 5 jenis tanah yaitu tanah PMKL, KPMK,
Alluvial, Latosol, PMK.
Struktur Geologi di Kabupaten Tanah Bumbu terdiri dari beberapa jenis batuan yaitu:
1. Alluvium: Kerakal, kerikil, pasir, lanau, lempung dan lumpur, terdapat sebagai
endapan sungai, rawa dan pantai. Formasi ini sebesar 11,85% dan 89,84% berada
di pesisir.
2. Formasi Dahor: Batupasir kuarsa, mudah hancur, setempat bersisiran lempung,
lignit, limonit, kerakal kuarsa asap dan basal. Formasi ini sebesar 7,06% dan
semuanya berada di pesisir.
3. Formasi Warukin, yaitu: perselingan batupasir kuarsa dan batulempung, bersisipan
serpih, batubara dan batugamping. Batupasir dan batulempung karbonan setempat
mengandung konkresi besi. Satuan ini terendapkan pada lingkungan litoral hingga
paralis dan tebalnya 250 750 m. Formasi ini sebesar 11,07% dan 59,78% berada
di pesisir.
4. Formasi Berai: Batugamping bioklastik, setempat berselingan dengan napal dan
batupasir, mengandung bintal rijang. Tebal satuan antara 500 1500 m. Formasi
Berai menjemari dengan Formasi Pamaluan dan menindih selaras Formasi Tanjung.
Formasi ini sebesar 17,64% dan 36,09% berada di pesisir.
5. Formasi Pamaluan: perselingan batupasir dan batulempung dengan sisipan batu
gamping. Batuan ini mengandung fosil foraminifera Orbitulina universa DORBIGNY,
Globigerinoides sp, dan Cycloclypeus sp. Formasi ini sebesar 0,04% dan semuanya
berada di pesisir.
6. Formasi Tanjung: perselingan konglomerat, batupasir dan batulempung dengan
sisipan serpih, batubara dan batugamping. Bagian bawah terdiri dari konglomerat
dan batupasir dengan sisipan batulempung, serpih dan batubara, sedangkan bagian
atas terdiri atas batupasir dan batulempung dengan sisipan batugamping. Formasi
ini sebesar 16,82% dan 28,84% berada di pesisir.
7. Batuan Ultramafik: Harzburgit, dunit, serpentinit, gabro, basal dan piroksinit yang
telah terserpentinkan. Mikrodiordit (granit tipe M) berupa bodin berukuran 1 2
m dijumpai dengan arah U 2900 T. Batuan Ultramafik bersentuhan secara tektonik
dengan satuan disekitarnya. Formasi ini sebesar 10,26% dan 38,47% berada di
pesisir.
8. Batu pasir Tekersikan dan Rijang Radiolaria: batupasir tekersikan berwarna putih
kemerahan, berbutir halus dan padu, dengan sisipan rijang radiolaria. Satuan ini
bersentuhan sesar dengan batuan Ultramafik dan Formasi Pitap serta tertindih
takselaras oleh Formasi tanjung. Formasi ini sebesar 0,15% dan semuanya berada
di pesisir.
9. Formasi Paniungan : batulempung berwarna kelabu, gampingan dan agak rapuh,
sebagi selingan dijumpai batupasir berwarna kelabu, berbutir sedang hingga kasar,
tersusun dari kepingan batuan dan feldspar dalam massa dasar lempungan. Di
beberapa tempat dijumpai fosil moluska. Sebarannya di jumpau di S. Panjungan
dan di hulu S. Satui tebalnya diduga lebih kurang 750. Formasi ini sebesar 0,39%
dan semuanya berada di pesisir.
2.1.4 Kependudukan
a) Jumlah dan Penyebaran Penduduk
Jumlah Penduduk Kabupaten Tanah Bumbu tahun 2012 sebanyak 295.358 jiwa, dengan
penyebaran penduduk terbesar terdapat di Kecamatan Simpang Empat 77.556 jiwa dan
Kecamatan Kusan Hilir sebanyak 45.348 jiwa. Sementara itu jumlah penduduk terendah
terdapat di Kecamatan Kuranji sebanyak 8.044 jiwa dan Kecamatan Batulicin sebesar
15.638 jiwa. Kepadatan penduduk Kabupaten Tanah Bumbu rata-rata sebesar 58
jiwa/km2, dengan kepadatan tertinggi di Kecamatan Simpang Empat sebesar 257
jiwa/Km2 dan kepadatan terendah terdapat di Kecamatan Kusan Hulu sebesar 13
jiwa/Km2.
b) Perkembangan Penduduk
Tabel 2.6
Perkembangan Penduduk Kabupaten Tanah Bumbu Per Kecamatan
Jumlah Penduduk
No Kecamatan
2008 2009 2010 2011 2012 2013
1 Kusan Hilir 50.634 52.768 42.829 42.826 45.348 47.366
2 Sungai Loban 23.313 22.705 18.867 20.127 20.126 22.175
3 Satui 48.209 47.537 49.252 51.222 55.891 59.669
4 Angsana 20.734 20.024 16.347 16.118 17.736 18.693
5 Kusan Hulu 25.489 25.715 18.910 17.898 20.125 19.091
6 Kuranji 8.651 9.605 7.558 7.755 8.044 8.252
7 Batulicin 15.290 15.099 13.430 12.089 15.638 15.216
8 Karang Bintang 22.361 22.179 15.894 15.894 16.898 16.074
9 Simpang Empat 61.505 66.607 67.909 66.270 77.556 82.913
10 Mantewe 25.951 26.747 16.933 16.933 17.996 16.736
Jumlah 302.137 308.986 267.929 267.132 295.358 306.185
Sumber : Kabupaten Tanah Bumbu Dalam Angka Tahun 2008-2014
Sistem transportasi Kabupaten Tanah Bumbu perpaduan antara subsistem transportasi
darat, subsistem transportasi laut dan subsistem transportasi udara. Pada bagian ini akan
dibahas masing-masing sub sistem transportasi tersebut.
2.1.5 Transportasi
a) Angkutan Umum
Moda transportasi yang berkembang dan hampir melayani seluruh arus penumpang dan
barang di wilayah Kabupaten Tanah Bumbu adalah transportasi jalan raya yang
termasuk kategori transportasi darat. Jalan raya merupakan sistem transportasi darat
yang dominan, hal itu dapat dilihat dari volume pergerakan penumpang dan barang.
Oleh karena itu, peran jalan raya untuk pergerakan di Kabupaten Tanah Bumbu sangat
besar sehingga perlu dilakukan suatu perencanaan yang matang untuk melayani
kebutuhan transportasi yang ada.
Alat transportasi yang terdapat di Kabupaten Tanah Bumbu adalah angkutan umum
berupa bus dengan trayek yang berbeda-beda, baik antar dalam provinsi (AKDP)
maupun antar kota antar provinsi (AKAP), yaitu terdiri dari rute sebagai berikut :
1. Banjarmasin (KM. 6) - Batulicin, PP.
2. Batulicin - Tarjun, PP.
3. Batulicin - Serongga, PP.
Selain trayek AKDP dan AKAP tersebut terdapat juga angkutan dalam kota dan antara
kecamatan (angkutan perdesaan) yang berfungsi sebagai peralihan antar moda.
Pelayanan angkutan umum angkutan kota dan angkutan perdesaan di Kabupaten Tanah
Bumbu belum mencakup seluruh kecamatan. Rata-rata kapasitas angkutan umum 14-
15 orang per satu mobil, dengan trayek sebagai berikut :
1. Sungai Danau - Batulicin
2. Pagatan - Batulicin
3. Karang Bintang - Batulicin
4. Blok A - Batulicin
5. 42 - Batulicin
b) Terminal
Lokasi terminal regional di Kab. Tanah Bumbu adalah di Kec. Batulicin. Kondisi terminal
cukup baik, dan melayani moda angkutan bus besar di Kalimantan Selatan. Keberadaan
terminal regional di Kec. Batulicin telah sesuai dengan fungsinya sebagai PKN. Terminal
lokal (internal kota) terdapat di Kec. Batulicin, dan sub terminal Pagatan dan Sungai
Danau.
Terminal Tipe C difungsikan untuk melayani pergerakan lokal antar moda, antar
kecamatan/kelurahan dalam kota/kabupaten yang bersangkutan yang diarahkan untuk
pembangunan, pemindahan dan atau pemeliharaan Terminal Tipe C, Rencana
peningkatan dan pengembangan terminal penumpang Tipe C Batulicin di Kabupaten
Tanah Bumbu. Beberapa terminal yang terdapat di Kabupaten Tanah Bumbu
terdiri dari :
1. Kersik Putih
2. Pagatan
3. S. Danau
4. Tungkaran Pangeran
untuk kendaraan roda empat yang beragkat sebanyak 83.230 unit dan yang datang
sebanyak 79.508 unit.
Selain itu terdapat pula dermaga penyeberangan speed yang terdapat di Kota Batulicin
yang melayani trayek Batulicin - Kotabaru dan Batulicin - Stagen, namun untuk
pelayanan carter dapat menjangkau wilayah lainnya di Kotabaru maupun Kabupaten
Tanah Bumbu.
Di Kabupaten Tanah Bumbu terdapat banyak jenis dan jumlah pelabuhan, di antaranya
pelabuhan samudera, penyeberangan ferry, speed boat, pendaratan dan pelelangan
ikan, serta pelabuhan khusus batu bara. Khusus untuk pelabuhan samudera yang
berada di bawah wilayah kerja Kantor Administrasi Pelabuhan Kotabaru terdapat
Pelabuhan Batulicin, Pelabuhan Pagatan, Sebuku dan Pelabuhan Sei Danau Satui.
Kegiatan Transportasi yang cukup dominan di Kab. Tanah Bumbu adalah kegiatan
Pelabuhan Laut. Dimana terdapat 3 pelabuhan laut yaitu Batulicin, Pagatan dan Satui.
Pola pergerakan barang dan manusia (penumpang) melayani wilayah Regional maupun
Internasional. Untuk pergerakan barang pada umumnya merupakan barang umum
(kelontong) dan Batubara. Untuk pergerakan penumpang/manusia melalui pelabuhan
Batulicin melayani 4 trayek, yaitu:
1. Batulicin Tg. Serdang
2. Batulicin Surabaya
3. Batulicin Balikpapan
4. Batulicin Makasar
Selama tahun 2011, tercatat jumlah kapal masuk ke Pelabuhan Batulicin sebanyak
3.996 buah dengan barang yang dibongkar seberat 961.200 Ton, dan barang yang
dimuat seberat 6.327.675 Ton, sedangkan jumlah kapal masuk ke pelabuhan Pagatan
sebanyak 429 buah dengan barang yang dibongkar seberat 15.121 Ton, dan barang
yang dimuat seberat 200.959 Ton. Di Pelabuhan Sei Danau Satui terdapat aktifitas
bongkar barang dengan volume memuat barang mencapai 20.501.844 Ton dan bongkar
barang 223.026 Ton.
telah diseberangkan dari Pelabuhan Ferry Batulicin menuju Tanjung Serdang Kotabaru.
Selai itu pelabuhan ferry Batulicin juga melayani penyeberangan menuju ke Pulau
Sulawesi.
Bandar udara Bersujud Batulicin merupakan satu satunya bandar udara yang
melakukan aktifitas penerbangan sipil dan komersil di Kabupaten Tanah Bumbu, dimana
termasuk kategori bandar udara pengumpan (spoke) khusus. Armada pesawat yang
digunakan adalah pesawat carteran yang melayani rute perjalanan Batulicin
Banjarmasin. Pada Tahun 2011, selama tahun tersebut aktifitas penerbangan paling
padat pada bulan Agustus dengan frekuensi pesawat mendarat dan berangkat masing
masing 52 kali.
e) Jaringan Jalan
Panjang jalan di Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2014 adalah 921,96 Km, dengan
rincian 129,40 Km merupakan jalan Negara, 99,80 Km jalan propinsi dan 692,76 Km
merupakan Jalan Kabupaten.
Tabel 2.7
Panjang Jalan Menurut Status Jalan Setiap Kecamatan Tahun 2013 (km)
Keadaan Tahun 2014, jalan yang diaspal sepanjang 420,78 km, jalan kerikil sepanjang
402,18 km, jalan tanah sepanjang 92,52 km dan jalan dengan perkerasan lainnya
sepanjang 6,49 Km. Kondisi jalan di Kabupaten Tanah Bumbu sepanjang 249,11 km baik,
273,96 km sedang, 316,21 km rusak dan 82,70 km kondisinya sangat buruk.
Tabel 2.8
Panjang Jalan Menurut Jenis Permukaan Tahun 2013 (km)
Permukaan Jalan Jalan Jalan
Jumlah
Jalan Negara Provinsi Kabupaten
1. Aspal 127,40 99,80 193,58 420,78
2. Kerikil - - 402,18 402,18
3. Tanah - - 92,52 92,52
4. Lainnya 2,00 - 4,495 6,49
Tanah
129,40 99,80 692,79 921,99
Bumbu
Sumber : Kabupaten Tanah Bumbu Dalam Angka 2014
Tabel 2.9
Panjang Jalan Menurut Kondisi Jalan Tahun 2013 (km)
Permukaan Jalan Jalan Jalan
Jumlah
Jalan Negara Provinsi Kabupaten
1. Baik 8,88 49,80 190,43 249,11
2. Sedang 43,40 3,70 226,86 273,96
3. Rusak 65,23 26,00 224,98 316,21
4. Rusak Berat 11,89 20,30 50,51 82,70
Tanah Bumbu 129,40 99,80 692,79 921,99
Sumber : Kabupaten Tanah Bumbu Dalam Angka 2014
a) Pendidikan
Faislitas pendidikan di Kabupaten Tanah Bumbu pada Tahun 2011 terdiri dari Taman
Kanak-Kanak (TK) negeri dan swasta sebanyak 146 unit, Sekolah Dasar (SD) Negeri
dan swasta sebanyak 188 unit, Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) Negeri dan
swasta sebanyak 54 unit, Sekolah Menengah Umum (SMU) sebanyak 12 unit dan
Sekolah Menengah kejuruan (SMK) negeri dan swasta sebanyak 11 unit.
Dilihat dari penyebarannya, SD dan SMP lebih banyak terdapat di Kecamatan Kusan
Hilir dan Kecamatan Satui, sedangkan SMU dan SMK tersebar di tiap-tiap kecamatan.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 2.10
Jumlah Fasilitas Pendidikan di Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2013
No. Kecamatan SD SMP SMU SMK
1 Kusan Hilir 36 13 2 2
2 Sungai Loban 22 6 1 2
3 Satui 26 15 2 2
4 Kusan Hulu 21 6 1 1
5 Batulicin 11 6 - 3
6 Simpang Empat 26 8 1 4
7 Karang Bintang 12 6 2 1
8 Mantewe 20 11 1 -
9 Angsana 11 6 1 1
10 Kuranji 7 3 1 -
Jumlah 191 81 12 16
Sumber : Kabupaten Tanah Bumbu Dalam Angka 2014
Jumlah fasilitas pendidikan agama di Kabupaten Tanah Bumbu pada Tahun 2013 terdiri
dari TK Raudatul Athfal sebanyak 4 unit, Madrasah Ibtidaiyah Negeri dan swasta
sebanyak 14 unit, Madrasah Tsanawiah Negeri dan swasta sebanyak 24 unit serta
Madrasah Aliyah Negeri dan swasta sebanyak 9 unit.
Tabel 2.11
Jumlah Fasilitas Agama di Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2012
No. Kecamatan MI MTs MA
1 Kusan Hilir 3 4 2
2 Sungai Loban - 1 -
3 Satui 6 5 3
4 Kusan Hulu - 2 -
5 Batulicin 1 2 -
6 Simpang Empat - 1 2
7 Karang Bintang 1 2 -
8 Mantewe - 2 1
b) Sarana Kesehatan
Fasilitas kesehatan di Kabupaten Tanah Bumbu tahun 2013 terdiri dari rumah sakit
umum sebanyak 1 unit di Kecamatan Simpang Empat, Puskesmas Perawatan sebanyak
4 unit, Puskesmas Non Perawatan sebanyak 10 unit, Puskesmas Pembantu sebanyak
16 unit dan Puskesmas Keliling sebanyak 16 unit.
Puskesmas Perawatan yang memiliki fasilitas rawat inap bagi pasien sebagaimana
fasilitas rumah sakit terdapat di Kecamatan Kusan Hilir, Satui, Kusan Hulu dan Simpang
Empat.
Tabel 2.12
Jumlah Fasilitas Kesehatan dan pendukungnya Tahun 2013
Puskesmas Pos Pos Pos Pos
Puskesmas Puskesmas Puskesmas
No Kecamatan Non yandu yandu Bersalin Keseha
Perawatan Pembantu Keliling
Perawatan Anak Lansia Desa tan Desa
1 Kusan Hilir 1 1 3 4 36 6 4 20
2 Sungai Loban - 1 - 1 19 10 3 9
3 Satui 1 1 1 1 29 5 3 11
4 Angsana - 1 3 1 10 3 1 5
5 Kusan Hulu 1 1 - 2 24 4 3 16
6 Kuranji - 1 1 1 7 6 2 5
7 Batulicin - 1 3 1 10 3 3 7
8 Karang Bintang - 1 5 2 15 10 - 9
9 Simpang Empat 1 1 - 2 23 8 - 5
10 Mantewe - 1 - 1 14 8 1 12
Jumlah 4 10 16 16 182 39 20 99
Sumber : Kabupaten Tanah Bumbu Dalam Angka 2014
c) Sarana Peribadatan
Sebagian besar penduduk Kabupaten Tanah Bumbu beragama Islam, dan selebihnya
adalah Kristen, Katolik, Hindu, dan Budha, dimana jumlah pemeluk agama Islam pada
tahun 2013 sebanyak 275.128 jiwa (97,40 %), katholik sebanyak 433 jiwa (0,15 %),
Protestan sebanyak 497 jiwa (0,18 %), Hindu sebanyak 6.334 jiwa (2,24%) dan Budha
sebanyak 75 jiwa (0,03 %).
Kondisi tersebut menjadikan sarana peribadatan yang ada di Kabupaten Tanah Bumbu
umumnya adalah sarana untuk beribadat umat beragama Islam, yaitu terdiri dari Mesjid
sebanyak 206 unit dan Langgar sebanyak 372 unit, sementara itu sarana ibadat umat
beragama lainnya terdiri dari Gereja Protestasn sebanyak 6 unit, Gereja Katholik
sebanyak 1 unit dan Pura sebanyak 21 unit.
Tabel 2. 13
Jumlah Fasilitas Peribadatan di Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2013
Gereja Gereja
No Kecamatan Mesjid Langgar Pura
Protestan Katholik
1 Kusan Hilir 46 45 - - 20
2 Sungai Loban 26 59 - 1 -
3 Satui 30 64 3 3 -
4 Angsana 22 25 - - -
5 Kusan Hulu 18 27 2 - -
6 Kuranji 4 14 - - -
7 Batulicin 4 18 - - -
8 Karang Bintang 17 55 - - -
9 Simpang Empat 18 61 2 1 -
10 Mantewe 31 55 - - 1
Jumlah 206 372 7 1 21
Sumber : Kabupaten Tanah Bumbu Dalam Angka 2014
Fasilitas perdagangan dan jasa di Kabupaten Tanah Bumbu terdiri pasar, toko, kios,
bank, asuransi, hotel dan lainnya, dengan jumlah pasar tahun 2013 sebanyak 40 unit
terdiri dari pasar tradisional sebanyak 26 unit, pasar pemerintah sebanyak 9 unit dan
pasar kilat sebanyak 5 unit.
Tabel 2.14
Jumlah Pasar Menurut Jenis Pasar dan Kecamatan Tahun 2013
Jenis Pasar
Kecamatan Pasar Pasar Pasar Rakyat / Pasar Jumlah
Modern Pemerintah Tradisional Kilat
1. Kusan Hilir - 2 - - 2
2. Sungai Loban - 1 2 - 3
3. Satui - 1 2 - 3
4. Angsana - 1 2 - 3
5. Kusan Hulu - - 8 - 8
6. Kuranji - - 2 - 2
7. Batulicin - 1 - 3 4
8. Karang Bintang - 1 4 - 5
9. Simpang Empat - 1 4 2 7
10. Mantewe - 1 2 - 3
Tanah Bumbu - 9 26 5 40
Tabel 2.15
Jumlah Sarana Perdagangan yang Digunakan Setiap Pasar Tahun 2013
Sarana
Nama Pasar Petak
Toko Kios Bak Warung Lapak
Los
1. Pusat Niaga Bersujud 286 41 60 - 112 -
2. Ampera 11 25 - 3 29 -
3. Sabtu - - 226 15 75 -
4. Harian Simpang - 47 105 5 15 -
5. Batulicin - - 5 26 25
6. Raya Bersujud 144 420 212 8 6 16
7. Pagi Kodeco - - 26 12 142 -
8. Sari Mulya - - 74 5 25 30
9. Sebamban Baru - - - 4 20 208
10. Batu Meranti - - - 4 20 95
11. Angsana 92 - 72 4 - 56
12. Al Kautsar 14 - - - - 124
Sarana
Nama Pasar Petak
Toko Kios Bak Warung Lapak
Los
13. Banjar Sari - 20 - 15 30 20
14. Bamega Pura 164 421 500 8 73 104
15. Tamara - - - 4 10 20
16. Binawara - - 6 6 12 24
17. Karang Mulya - - - 8 14 59
18. Desa 7 - - 6 5 8 30
19. Giri Mulya Blok G 12 8 - - - 124
20. Ringkit - - - 10 17 109
21. Karang Bintang - - - 6 39 48
22. Blok A Manunggal - 70 6 20 80
23. Indah Lestari Blok D - - - - - 40
24. 42 Dalam - - - 7 31 131
25. Emil Baru - - - 8 14 24
26. Sepakat - - - - 16 36
1. Bayan Sari - - - - - 54
2. Harian Satui 90 - - - - -
3. Lokpon - - - - - 40
4. Tapus - - - - - 50
5. Manuntung - - - - - 17
6. Lasung - - - - - 20
7. Rejowinangun - - - - - 60
8. Desa 3 Pandan Sari - - - - - 60
9. Raya Bumi Pangeran 428 - - - - -
Jumlah 1.241 1.052 1.215 134 722 1.754
Sumber: Kabupaten Tanah Bumbu Dalam Angka 2014
Sarana jasa yang terdapat di Kabupaten Tanah Bumbu berupa hotel, bank umum, BPR,
penginapan/wisma, dan koperasi. Sarana koperasi merupakan yang terbanyak terdapat di
Kabupaten Tanah Bumbu yaitu sebanyak 289 unit tersebar di seluruh kecamatan.
Sementara sarana hotel sebanyak 28 unit, penginapan sebanyak 21 unit, SPBU sebanyak
12 unit dan perbankan sebanyak 14 bank.
Fasilitas akomodasi cukup banyak terdapat di Kabupaten Tanah Bumbu yang menunjukkan
perkembangan ekonomi, bisnis dan wisata yang cukup tinggi, bahkan termasuk jumlah
terbanyak kedua setelah Kota Banjarmasin. Fasilitas akomodasi yang terdapat di Kabupaten
Tanah Bumbu mayoritas berlokasi di Kecamatan Simpang Empat, Satui dan Kusan Hilir. Di
antara 42 akomodasi yang terdaftar, ada 6 (enam) hotel kelas bintang yaitu Hotel Surya,
Ebony, Friendship, Putri Duyung Resort, Grand Central dan Satui Adygraha.
Tabel 2.16
Jumlah Sarana Jasa di Kabupaten Tanah Bumbu
Hotel Koperasi
Kecamatan Penginapan SPBU
Bintang Melati Primer
1. Kusan Hilir 1 - 9 1 17
2. Sungai Loban - - - 2 22
3. Satui - 8 7 2 72
4. Angsana - - - 1 16
5. Kusan Hulu - - - 1 27
6. Kuranji - - - - 5
7. Batulicin 1 1 - 2 21
8. Simpang Empat 2 13 5 3 73
9. Karang Bintang - - - - 14
10. Mantewe - - - - 22
Tanah Bumbu 4 22 21 12 289
Sumber : Kabupaten Tanah Bumbu dalam Angka 2012
Tabel 2.17
Daftar Bank yang beroperasi di Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2013
Nama Bank Lokasi Kecamatan Kepemilikan
1. Bank Rakyat Indonesia (BRI)
a) Drainase
Kondisi sistem drainase di Kabupaten Tanah Bumbu sangat bervariasi dan sebagian
besar masih memanfaatkan sungai yang melintasi daerah permukiman. Prasarana
lingkungan saluran drainase di Kabupaten Tanah Bumbu terdiri dari: saluran primer
(saluran alam seperti sungai yangadadi sekitar kota/pusat-pusat kecamatan); saluran
sekunder (saluran buatan berukuran besar, seperti irigasi); saluran tersier dan kuarter
(saluran buatan, seperti drainase jalan, permukiman, saluran irigasi cacing, dsb).
Saluran drainase yang ada di Kabupaten Tanah Bumbu yang merupakan saluran primer
yaitu Sungai Cengal dan Sungai Batulicin yang juga berkaitan erat dengan saluran
drainase air hujan di Kota Batulicin, sedangkan saluran drainase sekunder berupa
irigasi. Sedangkan saluran drainase tersier Kabupaten Tanah Bumbu belum disemua
lingkungan perumahan ada dan disekitar jalan-jalan yang ada di setiap Kecamatan.
Di Kota Batulicin sistem drainase pada umumnya mengikuti pola jaringan jalan, dimana
arah aliran dari sebelah barat menuju timur mengikuti kemiringan lahan. Sebagian
saluran drainase yangada masih terbuat dari konstruksi tanah, sedangkan saluran
dengan konstruksi beton/bata tertutup masih terbatas pada daerah pusat kota terutama
sekitar terminaldan pertokoan/pasar. Hanya beberapa jalan utama yang dilengkapi
dengan streetinlet. Pada beberapa ruas jalan saluran drainase kurang terpelihara dan
banyak tersumbat oleh sampah yang menimbun di sekitar saluran. Hal ini sangat
mengganggu kapasitas dan fungsi saluran di musim hujan.
b) Air Bersih
Sistem penyediaan air bersih di wilayah Kabupaten Tanah Bumbu terdiri dari sistem
perpipaan dari PDAM dan non-perpipaan. Sistem perpipaan melayani bagian wilayah
perkotaan. Sistem penyediaan air bersih di Kabupaten Tanah Bumbu dilayani oleh PDAM
Tanah Bumbu dan hanya sebagian kecil wilayah yang terlayani. Seiring dengan
meningkatnya kebutuhan air bersih, PDAM menyalurkan kebutuhan air bersih
masyarakat Kabupaten Tanah Bumbu melalui tiga IKK (IKK Pagatan, Batulicin dan Sei
Danau). Jumlah pelanggan PDAM Tahun 2011 adalah 6.923 pelanggan.
Jumlah pelanggan PDAM yang paling mendominasi yaitu jenis Rumah Tangga A1 dengan
penjualan 1.713.143 M3 dan pelanggan yang sedikit menggunkan pelanggan PDAM yaitu
jenis konsumen khusus dengan penjualan 617.925 M3.
Tabel 2.19
Jumlah Pelanggan PDAM dan Volume Air yang Terjual Menurut Jenis Konsumen
Penjualan
Jenis Konsumen Pelanggan
(M3)
1. Sosial Umum 57 62.555
2. Sosial Khusus 94 67.913
3. Rumah Tangga A1 4.318 1.713.143
4. Rumah Tangga A2 4.254 1.194.486
5. Rumah Tangga A3 87 27.986
6. Rumah Tangga B 51 93.842
7. Niaga Kecil 1.612 887.623
8. Niaga Menengah 540 220.741
9. Niaga Besar 121 142.821
10. Industri Kecil 2 645
11. Industri Besar 4 2.527
12. Khusus 1 617.925
Jumlah 11.141 5.032.207
Sumber : Kabupaten Tanah Bumbu dalam Angka 2014
c) Persampahan
Sampah Kabupaten Tanah Bumbu berasal dari berbagai sumber seperti dari
perumahan, pasar, rumah sakit, tempat-tempat umum, dan industri. Sampah organik
dan rumah tangga mendominasi komposisi sampah yang dihasilkan di Kabupaten Tanah
Bumbu.
d) Listrik
Tabel 2.21
Jumlah Pelanggan PLN Setiap Kecamatan
Kecamatan Pelanggan
1. Kusan Hilir 7.297
2. Sungai Loban 3.990
3. Satui 9.901
4. Angsana 2.737
5. Kusan Hulu 2.826
6. Kuranji 1.209
7. Batulicin 3.214
8. Karang Bintang 2.794
9. Simpang Empat 11.745
10. Mantewe 2.600
Tanah Bumbu 48.313
Sumber : Kabupaten Tanah Bumbu dalam Angka 2014
e) Telekomunikasi
2.1.8 Perekonomian
PDRB Kabupaten Tanah Bumbu atas dasar harga berlaku tahun 2011 sebesar Rp.
3.880.146,21 juta, dengan PDRB tertinggi disumbangkan dari sektor pertambangan dan
penggalian sebesar Rp. 1.634.279,57 juta (42,11 % dari PDRB kabupaten) dan sektor
pertanian sebesar Rp. 614.472,14 juta (15,83 % dari total PDRB). Sementara itu yang
terkecil terdapat pada sektor listrik, gas dan air minum yaitu hanya sebesar Rp. 9.116,89
juta (0,23 % dari PDRB total).
Tabel 2.22
PDRB Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Konstan 2000 Tahun 2010 - 2013
(Rp 000.000)
No. Lapangan Usaha 2010 2011 2012 2013
1 Pertanian 526.671,46 552.995,54 580.121,30 614.472,14
Pertambangan &
2 1.378.341,74 1.488.133,49 1.572.381,93 1.634.279,57
Penggalian
3 Industri Pengolahan 240.937,93 250.861,57 265.608,69 280.386,37
4 Listrik, Gas & Air Minum 7.759,20 8.097,59 8.605,93 9.116,89
5 Bangunan 167.678,67 176.250,31 189.024,65 203.223,11
Perdagangan, Restoran
6 333.686,28 356.875,32 382.667,04 411.359,15
& Hotel
Pengangkutan &
7 427.465,51 456.659,06 486.753,51 518.683,35
Komunikasi
Keuangan Persewaan &
8 42.575,08 45.691,90 48.710,07 54.445,19
Jasa Perusahaan
9 Jasa-jasa 116.829,30 128.143,17 141.138,18 154.180,44
Total PDRB 3.241.945,18 3.463.707,96 3.675.011,30 3.880.146,21
Sumber : BPS Kabupaten Tanah Bumbu
Kecamatan Simpang Empat merupakan salah satu kecamatan di Wilayah Kabupaten Tanah
Bumbu yang terletak pada koordinat 115 50 116 55 Bujur Timur dan 003 10 003
25 Lintang Selatan dengan batas-batas sebagai berikut :
Sebelah Utara : Kabupaten Kotabaru
Sebelah Timur : Selat Laut (Kab. Kotabaru)
Sebelah Selatan : Kecamatan Karang Bintang dan Kecamatan Batulicin
Sebelah Barat : Kecamatan Mantewe
Secara administrasi, Kecamatan Simpang Empat terdiri dari 12 desa dengan luas wilayah
sebesar 301,23 km2 dan Ibukota Kecamatan berada di Kampung Baru. Untuk lebih jelas
dapat dilihat pada Tabel 2.23.
Tabel 2.23
Administrasi Kecamatan Simpang Empat Tahun 2012
Luas
No. Desa
Km2 %
Luas wilayah Kecamatan Simpang Empat adalah 301,23 km2 , tinggi dari permukaan laut
adalah 0-500 meter, dengan kemiringan 1-39 % dan ibukota kecamatan berada di
Kelurahan Kampung Baru. Penggunaan lahan di Kecamatan Simpang Empat dikelompokkan
menjadi dua kategori, yaitu kawasan terbangun/built up area dan kawasan tidak
terbangun/non-built up area. Kawasan terbangun terdiri dari perkantoran, pertokoan,
pasar dan kawasan perumahan sedangkan kawasan tidak terbangun berupa padi sawah,
ladang, semak belukar, taman, tambak/kolam/rawa, dan lain-lain. Penggunaan lahan
terbesar didominasi oleh perumahan/permukiman dan pertokoan/ruko. Pertumbuhan
lahan terbangun ini berkembang sangat pesat dan cenderung mengikuti jaringan jalan dan
aliran sungai, serta fasilitas perdagangan dan pemerintahan sentris di tengah kota.
2.2.3 Transportasi
Panjang jalan kabupaten di seluruh wilayah Kecamatan Simpang Empat pada tahun 2010
adalah 111.380 m dengan rincian : 33.312 m merupakan jalan dengan kondisi baik, 54.985
m merupakan jalan dengan kondisi jalan sedang, 14.143 m merupakan jalan dengan kondisi
rusak, dan 8.940 m merupakan jalan dengan kondisi rusak berat. Dari jumlah panjang jalan
keseluruhan yang ada di Kecamatan Simpang Empat, jenis jalan yang sudah di aspal
sepanjang 66.697 m, yang masih dalam keadaan kerikil sepanjang 40.553 m, dan jenis
jalan masih dalam kondisi tanah sepanjang 4.130 m.
Diharapkan dengan adanya perbaikan bidang infrastruktur kedepan khususnya jalan akan
memperlancar aktifitas perekonomian baik hubungan dengan Pusat Kabupaten Tanah
Bumbu maupun dengan perekonomian local setempat dan aktivitas perekomonian dengan
kecamatan tetangga.
Sistem utilitas Kecamatan Simpang Empat sudah terlayani dengan adanya jaringan listrik,
jaringan telepon/telekomunikasi, jaringan air bersih dan jaringan persampahan.
A. Jaringan Listrik
Sebagian kebutuhan listrik sudah terlayani oleh PLN dengan wilayah pelayanan seluruh
wilayah Kecamatan Simpang Empat. Sumber listrik berasal dari Pembangkit Listrik Tenaga
Air (PLTA).
B. Jaringan Telepon
Secara umum sebagian besar bangunan di Kecamatan Simpang Empat sudah mendapat
fasilitas sambungan telepon. Bangunan perumahan baik yang berada dibagian dalam
maupun yang berada di jalan utama dan beberapa kawasan perumahan yang dibangun
oleh pengembang sebagian besar sudah mendapat pelayanan sambungan telepon.
Jenis telepon yang melayani Kecamatan Simpang Empat terdiri dari 2 macam yaitu telepon
biasa (telepon kabel milik PT. Telkom) dan telepon seluler dengan sistem Based Transiwer
System (BTS) baik GSM maupun CDMA. yang dikelola oleh PT. Telkomsel, Satelindo dan
Pro-XL, Bakrie Telecom, Mobile-8, dan operator telepon swasta lainnya.
Kebutuhan air bersih untuk wilayah Kecamatan Simpang Empat sudah dipenuhi oleh PDAM
Batulicin, namun belum seluruhnya terlayani jaringan pipa, karena terbatasnya kemampuan
pelayanan jaringan PDAM, disamping itu kebiasaan penduduk yang masih menggunakan
sumber air tanah dan air sungai masih menjadi kebutuhan sehari-harinya di Kecamatan
Simpang Empat.
D. Jaringan Drainase
Dalam penanganan saluran drainase, Sistem drainase dibagi dalam beberapa wilayah
penanganan drainase, karena karakter aliran sungai saling berhubungan dan atau saling
berpotongan, oleh karena itu pengelompokan penanganannya disebut dengan Satuan
Wilayah Pengendalian Genangan (SWPG). Saluran drainase dalam setiap Satuan Wilayah
Pengendali Genangan (SWPG) akan dialirkan melalui saluran-saluran dan pada selanjutnya
mengalir ke arah sungai atau saluran primer sebagai pengeluarannya akhirnya.
E. Persampahan
1. Sumber Sampah
Sumber timbunan sampah di Kecamatan Simpang Empat berasal dari kegiatan pasar,
rumah tangga, sampah alam perkantoran, fasum dan fasos dan lain-lain. Selanjutnya
ditinjau dari jenis sampah maka sampah makanan merupakan komposisi terbesar,
kemudian kertas, plastik, sedangkan jenis terkecil berasal sampah kaca.
2. Pewadahan
3. Sistem Pengumpulan
Sistem pengumpulan sampah dari sumber timbulan sampah ke TPS terdiri dari dua cara
yaitu :
Sistem TPS yang dikelola oleh Dinas Kebersihan dan Pengelolaan Sampah Kabupaten
Tanah Bumbu.
Sistem TPA yang dikelola oleh Dinas Kebersihan dan Pengelolaan Sampah Kabupaten
Tanah Bumbu.
2.2.5 Kependudukan
Jumlah penduduk di wilayah Kecamatan Simpang Empat pada tahun 2010 sebesar 67.909
jiwa. Pada tahun 2010, Desa Bersujud merupakan wilayah desa dengan jumlah penduduk
terbesar, yakni sebesar 10.453 jiwa atau 15,4 % dari seluruh penduduk Kecamatan
Simpang Empat diikuti oleh Desa Kampung Baru yakni sebesar 10.233 jiwa atau 15,1 %
dari seluruh penduduk Kecamatan Simpang Empat. Sedangkan, Desa Pulau Panjang
memiliki jumlah penduduk terkecil dengan jumlah penduduk sebesar 192 jiwa (0,3 % dari
jumlah penduduk Kecamatan Simpang Empat)
Kepadatan penduduk di Kecamatan Simpang Empat dapat dilihat pada Tabel 2.24 dan
Tabel 2.25.
Tabel 2.24
Jumlah Penduduk dan Persentase setiap Desa Tahun 2010
Jumlah Penduduk Persentase
D e s a
(Jiwa) (%)
Tabel 2.25
Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk setiap Desa Tahun 2010
Jumlah Kepadatan
D e s a Luas (Km2) Penduduk penduduk
(jiwa) (Jiwa/Km2)
Kampung Baru 12,23 10.233 836
Jumlah Kepadatan
D e s a Luas (Km2) Penduduk penduduk
(jiwa) (Jiwa/Km2)
Sejahtera * 9.178 *
Bersujud * 10.453 *
Gunung Antasari * 4.989 *