Anda di halaman 1dari 4

MEMBANGUN KOMUNIKASI KEUANGAN

SUAMI-ISTRI
Oleh: Safir Senduk

Dikutip dari Tabloid NOVA No. 660/XIII

"Cinta saja tidak cukup untuk bisa menghidupi suami-istri." Mungkin itu adalah
kata-kata yang sering Anda dengar sampai sekarang. Ya, cinta memang tidak
cukup untuk bisa menghidupi suami-istri. Perlu banyak hal lain, salah satunya
adalah uang. Tapi bila uang sudah ada, maka apakah hal itu cukup untuk
menghidupi Anda berdua dan menjamin bahwa perkawinan Anda akan
langgeng?

Jawabnya, tidak juga. Keberadaan uang tidak menjamin bahwa sepasang


suami istri akan bisa sejahtera. Anda boleh percaya boleh tidak, yang lebih
menjamin kesejahteraan keuangan antara suami dan istri, salah satunya
adalah: komunikasi.

Komunikasi yang baik antara suami dan istri sudah pasti merupakan hal yang
sangat penting bagi terciptanya hubungan yang langgeng. Ada banyak topik
komunikasi yang terjadi pada suami-istri. Tapi salah satu topik yang paling
kritis antara suami dan istri adalah komunikasi dalam bidang keuangan.

Sangat penting bagi suami dan istri untuk membangun saling pengertian yang
kuat dalam hal keuangan keluarga. Saya sering menghadapi klien yang ribut
dan rusak hubungannya hanya karena masalah keuangan. Dan munculnya
masalah keuangan itu, salah satunya karena tidak adanya komunikasi dan
saling pengertian dalam hal keuangan antara suami dan istri.

Tidak mudah sebetulnya membangun komunikasi dan saling pengertian yang


kuat dalam hal keuangan antara suami dan istri. Bahkan, komunikasi itupun
harus Anda bangun terus menerus sepanjang umur perkawinan Anda. Namun
demikian, bila Anda berdua sebagai suami istri memiliki komunikasi yang baik
dalam bidang keuangan, maka Anda berdua akan memiliki hubungan
perkawinan yang kuat dan langgeng. Paling tidak, perkawinan Anda tidak
akan runtuh karena masalah keuangan.

Lalu, bagaimana cara membangun komunikasi tersebut?

1. Utarakan kepada suami Anda apa pandangan Anda tentang uang, dan
minta suami Anda melakukan hal yang sama.
2. Utarakan juga apa tujuan-tujuan keuangan yang ingin Anda raih kelak,
dan minta suami Anda melakukan hal yang sama.

3. Setelah masing-masing mengetahui tujuan-tujuan keuangan


pasangannya, buat prioritas tentang tujuan keuangan mana yang
sebaiknya dicapai terlebih dahulu oleh Anda berdua.

4. Buat rencana bagaimana Anda berdua bisa sama-sama mencapai


tujuan-tujuan keuangan tersebut. Yang jelas, rencana tersebut harus
realistis dan bisa dijalankan bersama.

5. Tuliskan tindakan apa yang harus dilakukan oleh masing-masing dari


Anda berdua dalam menjalankan rencana tersebut. Misalnya, Anda
akan melakukan ini, suami Anda akan melakukan itu. Sehingga Anda
berdua menjalankan rencana keuangan ter-sebut secara bersama.

6. Diskusikan bagaimana cara terbaik bagi Anda berdua dalam mengelola


keuangan sehari-hari.

7. Tentukan siapa di antara Anda berdua yang akan membayar tagihan-


tagihan dan biaya rutin setiap bulan.

8. Tentukan berapa jumlah pengeluaran yang bisa dilakukan oleh masing-


masing dari Anda, tanpa harus bertanya terlebih dulu satu sama lain.

9. Tentukan investasi apa yang akan Anda berdua lakukan untuk jangka
panjang.

10. Tentukan apakah Anda berdua akan menyatukan uang Anda


dalam satu rekening, atau memisahkannya dalam rekening sendiri-
sendiri.

11.Menabunglah bersama-sama untuk masa depan Anda berdua kelak


ketika tidak lagi bekerja.

12. Sering-seringlah berdiskusi satu sama lain mengenai rencana


yang sudah dijalankan. Evaluasi rencana tersebut paling tidak sekali
setahun untuk melihat apakah Anda berdua masih memiliki tujuan
keuangan yang sama, dan apakah ren-cana yang sudah dijalankan
selama ini memang sudah menunjukkan kemajuan atau tidak dalam
mencapai tujuan yang sudah ditetapkan.
13. Buka terus keran komunikasi Anda berdua. Sisihkan waktu secara
rutin untuk membicarakan dan mengkomunikasikan masalah keuangan
Anda berdua.

KHUSUS UNTUK SUAMI:


BERITAHUKAN GAJI ANDA
Apakah Anda merupakan salah satu dari suami yang enggan
memberitahukan berapa jumlah gaji Anda kepada istri Anda? Bila ya, maka
mungkin ada beberapa hal yang bisa menjadi penyebabnya:

1. Anda gengsi. Anda mungkin tidak ingin istri Anda mengetahui bahwa
penghasilan Anda tidak besar.

2. Atau sebaliknya, Anda tidak ingin istri Anda tahu bahwa penghasilan
Anda terlalu besar.

3. Anda menganggap bahwa masalah penghasilan adalah masalah yang


sangat pribadi untuk diungkapkan, termasuk kepada istri Anda sendiri.
Jadi bukan perkara besar atau kecilnya.

Memberitahukan penghasilan Anda kepada istri Anda memang bukan salah


satu syarat yang harus dijalankan dalam membangun komunikasi keuangan
yang baik antara suami-istri. Tapi, bila suami- istri memang menjalankan
komunikasi keuangan yang baik, maka dengan sendirinya Anda akan dengan
sukarela memberi tahu berapa jumlah penghasilan yang Anda dapatkan
setiap bulannya.

Ada beberapa keuntungan kalau Anda mau memberitahukan gaji Anda


kepada istri Anda:

1. Istri Anda bisa bertambah baik dalam mengatur anggaran keluarga


karena dia tahu berapa batas yang bisa dia capai.

2. Komunikasi keuangan antar suami-istri diharapkan juga akan makin


baik karena dengan memberitahukan berapa yang Anda hasilkan, ini
menunjukkan bahwa Anda cukup terbuka. Keterbukaan adalah salah
satu syarat terjalinnya komunikasi keuangan dengan baik antara suami-
istri.

Anda mungkin juga menyukai