1. Pendahuluan
Serealia merpakan biji-bijian dari famili rumput-rumputan (gramine) yang
ternak, dan industri yang mempegunakan karbohidrat sebagai bahan baku. Jenis
jagung (Zea mays), gandum (Triticum sp), cantel (Sorghum sp), dan yang jarang
dijumpai di Indonesia adalah barley (Horgeum vulgare), rye (Secale cereale), oat
(Avena sativa). Satu sama lain memiliki struktur kimia yang sangat mirip.
Kacang-kacangan dapat termasuk dalam serealia. Kacang-kacangan termasuk
dalam famili Leguminosa atau disebut juga dengan polongan (berbunga kupu-
kacang kedelai (Glycine max), kacang tanah (Arachis hypogea), kacang hijau
(Phaseolus radiatus), kacang gude (Cajanus cajan), dan masih banyak lagi.
guna yang sangat luas. Kacang tanah dan kacang kedelai merupakan sumber
2. Struktur Biji
Struktur umum biji-bijian serealia terdiri dari tiga bagian besar yaitu kulit biji,
butir biji (endosperm), dan lembaga (embrio). Struktur biji padi dapat dilihat pada
Gambar 1.
Padi Jagung
Kulit biji padi disebut dengan sekam, sedangkan butir biji dan embrio
dinamakan butir beras. lapisan terluar disebut dengan perikarp kemudian tegmen,
lapisan aleuron dan bagian dalam adalah endosperm. Butiran beras pecah kulit
(brown rice) disusun oleh perikarp 1-2%, aleuron dan testa 4-6%, embrio 2-3%,
dan endosperm 89-94%. Sekam memiliki berat 18-28% darri berat butir gabah
Lema dan palea merupakan sel epidermis terluar. Pericarp merupakan lapisan
pembungkus biji yang terdiri dari sel isodiametris yang berdinding tebal dan
dan lembaga. Endosperm tersusun dari sel-sel parenkim yang bberdinding tebal.
Sel-sel tersebut berisi granula pati dan beberapa butiran protein. Dinding sel
3. Komposisi Kimia
Serealia merupakan sumber karbohidrat utama di dunia. Di Indonesia
penggunaan beras sebagai sumber protein sebesar 45-55% dan sumber kalori
kedelai dan kacang tanah. Kadar minyak pada kedua kacang tersebut cukup besar
yaitu 30%. Komposisi kimia beberapa serealia dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Komposisi kimia serealia
Komoditas Total Lemak Protein Karbohidra Total Energi
Gula (g) (g) t (g) Serat (kkal)
(g) (g)
Sorgum 2.5 3.4 10.6 72.0 6.7 329
Beras 0.1 0.5 6.8 81.6 2.8 370
Jagung 0.6 4.7 9.4 74.2 7.3 365
Gandung 0.4 1.9 10.6 75.3 12.7 340
Barley 0.8 1.1 9.9 77.7 15.6 352
a. Karbohidrat
Karbohidrat merupakan penyusun terbanyak dari serealia. Karbohidrat
tersebut tersusun dari pati, pentosan, selulosa, hemiselulosa, dan gula bebas.
Dalam beras pecah kulit terkandung 85-90% pati, 2-2.5% pentosan, dan 0.6-
1.1% gula.
Pati tersusun dari rangkaian-rangkaian nit-unit gula (glukosa) yang terdiri
dari fraksi rantai bercabang, amilopektin, dan fraksi rantai lurus yaitu amilosa.
Amilopektin merupakan fraksi utama pati beras, tetapi dalam analisanya lebih
sering dilakukan terhadap amilosa. Kadar amilosa menentukan rasa dan mutu
nasi yang dihasilkan. Semakin tinggi kadar amilosa maka akan menghasilkan
sifat fungsional dari patinya, yaitu dibuat menjadi tepung hung kue. Pati
kacang hijau terdiri dari amilosa 28.8% dan amilopektin 71.2% dengan suhu
gelatinisasi 71.3-71.7oC.
b. Protein
Bagian kedua terbesar penyusun serealia adalah protein. Protein tanaman
dibagi atas dua kelompok yaitu protein cadangan dalam biji dan protein
menjadi empat yaitu albumin (protein larut air), globulin (larut garam),
prolamin (larut alkohol), dan glutenin (larut dalam alkali dan asam). Pada
Asam lemak oleat, linoleat, dan palitat merpakan asam lemak utama dari
d. Mineral
Kandungan mineral dalam tanaman bervariasi tergantung dari perbedaan
pada semua bagian biji, tetapi yang paling banyak terdapat dalam lapisan
aleuron dan lembaga. Oleh karena itu selama pengggilingan beras, mineral
e. Vitamin
Kandungan vitamin dalam beras yang utama adalah thiamin, riboflavin,
niasin, dan piridoksin meskipun ada juga vitamin yang lain yaitu asam
panen meliputi kemasakan yang dapat dilihat pada tanda-tanda fisik, umur
pengeringan sampai kadar air tertentu sebelum disimpan atau diproses lebih
air dan suhu meskipun kondisi penyimpanan yang bebas oksigen juga berguna.
Hal terakhir yang paling penting adalah karena kadar air yang tinggi
respirasi. Biji-bijian adalah organisme yang masih hidup oleh karena itu masih
oleh enzim.
Selama penyimpanan nitrogen total sebagian besar tidak mengalami
perubahan, tetapi nitrogen dari protein sedikit menurun. Jumlah total asam
menghasilkan flavor dan bau tengik. Lemak dalam biji akan dipecah oleh
Selama penyimpanan kegiatan enzim fitase melepas fosfor dari asam fitat
dipengaruhi oleh kadar air dan suhu yang tinggi. Vitamin E hilang selama
Kehilangan ini sejalan dengan penurunan asam lemak tidak jenuh (linoleat dan
adalah perubahan warna, bau dan citarasa yang buruk, terjadinya metabolit
b. Penyimpanan
Penyimpanan memiliki arti penting dalam suatu industry dan penundaan
baik dari bahan yang akan disimpan. Selama penyimpanan biiji-bijian juga
dapat mengalami kerusakan karena dipengaruhi oleh kondisi penyimpanan
UMBI-UMBIAN
1. Pendahuluan
Umbi-umbian adalah bahan nabati yang diperoleh dari dalam tanah, misalnya
ubi kayu, ubi jalar, kentang, garut, kunyit, gadung, bawang, jahe, kencur, kimpul,
merupakan bahan sumber karbohidrat terutama pati atau merupakan sumber cita
umbi batang. Umbi akar merupakan bagian akar yang digunakan sebagai tempat
menyimpan makanan cadangan. Yang termasuk dalam umbi akar adalah ubi kayu
dan bengkuang, sedangkan ubi jalar, kentang, dan gadung merupakan umbi
batang.
a. Ubi Kayu (Manihot esculenta Crantz)
Singkong memiliki nilai ekonomis yang terpenting di Indonesia jika
Kandunan sianida dapat dihilangkan dengan cara pengolahan lebih lanjut yaitu
Komposisi kimia ubi jalar dipengaruhi oleh jenis, usia, keadaan tumbuh, dan
tingkat kematangan.
Karbohidrat yang terkandung lebih dikit jika dibandingkan denggan ubi
kayu yaitu sekitar 27 gram/100 gram. Ubi jalar juga mengandung gula yaitu
verbaskosa. Oligosakarida ini tidak dapat dicerna oleh bakteri karena adanya
enzim galaktosidase, tetapi dapat dicerna oleh bakteri usus bagian bawah. Hal
tanah, dan uur panen. Komposisi talas terbesar terdiri dari air dan karbohidrat.
sekitar 18.2%, sedangkan sukrosa dan gula pereduksinya sekitar 1.42%. talas
yang lebih rendah jika dibandingkan dengan ketela pohon. Umbi gadung
mengandung alkaloid dioscorin yang bersifat racun dan dioscorin yang tidak