Bagian Umum
Direktorat Jenderal PAUDNI
SAMBUTAN
DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI,
NONFORMAL, DAN INFORMAL
Assalammualaikum wr.wb
Dalam rangka melaksanakan ketentuan Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 1 Tahun 2012 tentang Organisasi Dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan Dan
Kebudayaan pasal 115 huruf c, Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal, dan
Informal menyusun norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang pendidikan anak usia dini,
pendidikan nonformal, dan pendidikan informal, serta pasal 115 huruf e, pelaksanaan administrasi
Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal, dan Informal sebagai penguatan
sistem manajemen dan dukungan teknis pendidikan anak usia dini, nonformal, dan informal yang
meliputi tata kelola dan akuntabilitas.
Hal-hal yang diatur dalam Norma, Standart, Prosedur dan Kriteria (NSPK) ini mencakup Peraturan
Kapolri No.Pol. 24 tahun 2007 tentang Sistem Pengamanan Manajemen Perusahaan/Instansi
Pemerintahan
Saya berharap para pelaksana (petugas Satpam) dapat menjalankan tugas sesuai dengan aturan dan
dapat menaati segala peraturan yang telah disepakati sesuai norma, standar, prosedur dan kriteria
yang ditetapkan. Demikian juga untuk para pejabat,delegasi, tamu,tokoh masyarakat yang
hendaknya dapat secara utuh dapat menerima norma-norma dan aturan yang di terapkan oleh para
petugas keamanan di lapangan.
Semoga dengan adanya NSPK ini kegiatan keamanan gedung kantor Ditjen PAUDNI dapat
berjalan dengan baik dan memberikan kenyamanan dan keamanan kepada seluruh pegawai yang
bekerja di Gedung E Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
i
Pada akhirnya Saya selaku Direktur Jenderal mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah memberikan sumbangan pikiran dan tenaga dalam penyusunan norma, standart, prosedur dan
kriteria keamanan ini.
Demikian sambutan ini saya berikan, apabila ada kekurangan pada makalah ini saya sampaikan
mohon maaf.
Jakarta
Direktur Jenderal,
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-
Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Penyusunan Makalah yang membahas
mengenai Norma-Norma, Standart, prosedur dan Ktriteria Kegiatan kerotokolan yangh ada pada
Ditjen PAUDNI ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul Norma, Standart,
Prosedur Dan Kriteria Keamanan Ditjen PAUDNI
Makalah ini berisikan tentang informasi dan Pengertian Keamanan secara umum, prinsip-prinsip
penuntut Satpam, kegiatan dan tugas pokok, fungsi, dan peranan Satpam pada Subbagian Rumah
tangga Bagian Umum Setditjen PAUDNI.
Diharapkan Makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua tentang pengelola dan
petugas keamanan di semua jajaran Instansi Pemerintah agar lebih Profesional.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran
dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah
ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam
penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir.Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala
usaha kita.Amin.
Jakarta,
Sekretaris,
Dr. Gutama
NIP 195308181979031001
iii
DAFTAR ISI
SAMBUTAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, NONFORMAL, DAN INFORMAL I
KATA PENGANTAR III
DAFTAR ISI IV
BAB I PENDAHULUAN 1
A. PRINSIP-PRINSIP PENUNTUN SATPAM 1
B. DASAR 1
C. PENGERTIAN 2
D. TUGAS POKOK, FUNGSI DAN PERANAN SATPAM 2
E. SIKAP DAN PERILAKU ANGGOTA SATPAM 4
F. PERLENGKAPAN ANGGOTA SATPAM 4
BAB II NORMA, STANDAR, PROSEDUR DAN KRITERIA 5
A. NORMA/DASAR HUKUM TUGAS SATPAM 5
B. STANDAR TUGAS SATPAM 5
C. PROSEDUR-PROSEDUR YANG DILAKUKAN SATPAM 7
1. PROSEDUR DALAM PENANGANAN TKP (LOKASI KEJADIAN) 7
2. PROSEDUR MENGATASI ORANG MABUK DAN PERKELAHIAN 9
3. PROSEDUR PENANGGULANGAN KEBAKARAN 9
4. PROSEDUR ANCAMAN BOM VIA TELEPON 10
5. PROSEDUR PENGAMANAN LEDAKAN BOM 11
D. KRITERIA UMUM KERJA SECURITY DI AREA TUGAS 12
1. AREA PARKIR 12
2. POS MASUK/KELUAR 12
3. PROSEDUR PENANGGULANGAN KEBAKARAN 13
BAB III PENUTUP 14
A. KESIMPULAN 14
B. SARAN 14
iv
BAB I
PENDAHULUAN
B. Dasar
1. Naskah Fungsi Bimmaspol dan Pedoman Dasar Bimmaspol tanggal 13 November 1980.
2. Surat Keputusan Kapolri NO. Pol SKEP/126/XII/1980 tanggal 30 Desember 1980, tentang
Pola Pembinaan Satpam.
3. Surat Keputusan Kapolri No. Pol : SKEP/73/IV/1981 tanggal 11 April 1981, tentang
Pelaksanaan Pembinaan Satuan-Satuan Pengaman.
4. Surat Keputusan Kapolri No. Pol : SKEP/74/IV/1981 tanggal 11 April 1981, tentang
Pelaksanaan Seragam Satuan Pengamanan.
1
C. Pengertian
Satuan Pengaman (Satpam) adalah satuan kelompok petugas yang dibentuk oleh
instansi/proyek/badan usaha untuk melaksanakan pengamanan phisik dalam rangka
penyelenggaraan keamanan swakarsa di lingkungan/kawasan kerjanya.
Instansi adalah Instansi pemerintah/swasta atau badan hukum lainnya.
Proyek adalah bangunan dan atau sarana bangunan milik Negara atau swasta.
Badan Usaha adalah perusahaan yang modalnya sebagian atau seluruhnya milik Negara
(Perum, Perusahaan, Jawatan, Persero, dan Perusahaan Daerah) dan atau seluruhnya milik
Swasta.
Pengamanan phisik adalah segala usaha dan kegiatan mencegah/mengatasi timbulnya
ancaman dan gangguan keamanan dan ketertiban lingkungan suatu instansi proyek.
2. Fungsi Satpam
Segala usaha dan kegiatan melindungi dan mengamankan lingkungan / kawasan kerjanya dari
setiap gangguan keamanan dan ketertiban serta pelanggaran hokum.
3. Peranan Satpam
2
4. Kegiatan Satpam
Dalam melaksanakan tugasnya satpam melakukan kegiatan kegiatan yang pada pokoknya
sebagai berikut:
1. Mengadakan pengaturan dengan maksud menegakkan tata tertib yang berlaku
dilingkungan kerjanya khususnya yang menyangkut keamanan dan ketertiban atau tugas-
tugas lain yang diberikan oleh pimpinan seperti :
Pengaturan tanda Pengenal.
Pengaturan penerimaan tamu.
Pengaturan parkir kenderaan.
Dan sebagainya.
2. Melaksanakan penjagaan dengan maksud mengawasi masuk atau keluarnya orang atau
barang dan mengawasi keadaan-keadaan atau hal-hal yang mencurigakan disekitar tempat
tugasnya.
3. Melakukan perondaan sekitar kawasan kerjanya menurut rute dan waktu tertentu dengan
maksud mengadakan, penelitian dan pemeriksaan terhadap segala sesuatu yang dapat atau
diperkirakan menimbulkan ancaman dan gangguan.
4. Mengadakan pengawalan uang atau barang bila diperlukan dan disesuaikan dengan
kebutuhan .
5. Mengambil langkah-langkah dan tindakan sementara bila terjadi sesuatu tindak pidana
antara lani seperti :
Mengamankan tempat kejadian perkara.
Menangkap atau memborgol pelakunya.
Menolong korban.
Melaporkan/meminta bantuan ke POLRI.
Memberikan bantuan serta menyerahkan penyelesaian kepada POLRI terdekat dan
memberikan keterangan secukupnya.
Memberikan tanda-tanda bahaya atau keadaan darurat melalui alat-alat alarm atau kode-
kode atau isyarat tertentu bila terjadi kebakaran, bencana alam atau kejadian-kejadian
yang membahayakan jiwa, badan atau harta benda orang banyak disekitar kawasan kerja
serta memberikan bantuan penyelamatan.
3
E. Sikap Dan Perilaku Anggota Satpam
1. Memelihara kebersihan badan.
2. Rambut dicukur rapi.
3. Kumis dicukur rapi, jambang dan jenggot dicukur habis.
4. Pakaian rapi, bersih sesuai ketentuan tentang seragam Satpam.
5. Ulet, Tabah, Sabar dan Percaya Diri dalam mengemban tugasnya.
6. Mentaati peraturan-peraturan Negara dan menghormati norma-norma yang berlaku
didalam lingkungan kerja /kawasan kerja.
7. Memegang teguh rahasia yang dipercayakan.
8. Bertindak tegas, jujur, berani, adil bijaksana.
9. Cepat tanggap (Responsif) dalam memberikan perlingdungan maupun pengamanan pada
masyarakat lingkungan kerjanya.
10. Dapat dijadikan suri tauladan di tengah-tengah masyarakat atau lingkungan kerjanya
terutama dalam mengemban tugasnya.
11. Melindungi dan menyelamatkan nyawa, badan, harta dan kehormatan personil
dilingkungan atau kawasan kerjanya.
12. Menghormati dan menjunjung tinggi Hak Azazi Manusia.
13. Tidak menonjolkan kepentingan pribadi dan mencampuri urusan / bidang lain yang tidak
ada sangkut pautnya dengan tugas.
14. Memiliki rasa kebanggaan dan semangat KORPS serta senantiasa menjaga nama baik
ditengah-tengah masyarakat atau lingkungan kerjanya.
4
BAB II
NORMA, STANDAR, PROSEDUR DAN KRITERIA
5
demikian pelanggan atau nasabah akan semakin puas terhadap perusahaan dan tentunya imbas
baiknya juga akan ke perusahaan.
Petugas Satpam dibagi menjadi dua, petugas bagian luar dan petugas bagian dalam gedung.
Berikut gambaran yang seharusnya dilakukan oleh Petugas Satpam :
1. Petugas Satpam (Bagian Luar)
Seragam dan Kelengkapan
Baju seragam tidak kusam
Atribut lengkap (topi, tali kur, peluit, nama, emblem kesatuan, dan
kopel/tongkat/borgol/sangkur)
Sepatu bersih dan dalam kondisi baik
Kerapihan
Rambut tercukur rapi
Kumis tercukur rapi
Tidak berjenggot dan berjambang
Tersenyum dengan ramah
Mengarahkan parkir kendaraan
Membantu membukakan pintu mobil
Mengucapkan Salam
Mengawasi keadaan sekitar
Menyediakan payung untuk nasabah saat hujan
Tidak merokok dan bermain handphone
Tidak mengobrol dengan rekan kerja/pekerja hingga melalaikan Tamu.
Tidak duduk diatas kendaraan (mobil/motor)
6
Rambut tercukur rapi
Kumis tercukur rapi
Tidak berjenggot dan berjambang
Tidak bau badan
7
B. Tindakan terhadap korban
Memeriksa apabila msih ada tanda tanda kehidupan pada korban.
Beri tanda tanda letak korban di TKP ( gunakan kapur tulis )
Bila masih ada tanda tanda kehidupan segera diberikan pertolongan dengan
( P3K )
Bila memungkinkan mintai indentitas pelaku
8
2. Prosedur Mengatasi Orang Mabuk Dan Perkelahian
A. Orang mabuk
Amankan orang yang mabuk sehingga tidak membahayakan orang lain.
Lakukan penangkapan apabila ada perlawanan gunakan tongkat polisi
(KOPEL ) dengan tidak membahayakan diri orang yang sedang mabuk,
setelah orang mabuk dapat dikendalikan, lakukan pemborgolan.
Apabila orang mabuk tersebut tidak melakukan perbuatan mengganggu
keamanan segera amankan dan usahakan orang tersebut untuk menjauh dari
lingkungan kerja.
Apabila terjadi pengrusakan oleh orang mbuk tersebut, sehingga peristiwa
tersebut menyebabkan kerugian materi, kumpulkan barang bukti selanjutnya
diserahkan kepada polisi guna kepentingan penyidikan.
Laporkan perihal tersebut kekoordinator setempat.
B. Perkelahian
Segera melerai / memisahkan dengan memberikan peringatan untuk
mengalihkan perhatiannya
Mendamaikan dengan cara membawa orang yang berkelahi ke pos penjagaan.
Laporkan hal tersebut ke koordinator setempat.
9
C. Pergunakan alat pemadam api ringan ( APAR )
Kecepatan, keamanan dan ketepatan menggunakan APAR akan berpengaruh
dalam pemadam kebakaran.
Jika api masih berkobar / membesar, segera usahakan pemadam api dengan
peralatan yang lebih memadai.
D. Hindari menjadi korban yang sia sia akibat kecerobohan diri sendiri sehingga
terjebak dalam kebakaran api.
E. Matikan aliran listrik, gas dan aliran bahan bakar
Dalam kebakarn kita harus berusaha mengurangi segala kemugkinan dapat
membesarkan api dan jatuhkan korban bahaya lainnya.
Segera putuskan / matikan aliran listrik pada saklar induk dan disegel,
pastikan sekring tidak dipegang.
F. Beritahukan dinas kebakaran
Untuk menanggulangi bahaya kebakaran yang besar dibutuhkan bantuan dari dinas
kebakaran jika dibutuhkan.
G. Melaporkan kejadian tersebut pada Pimpinan dan Koordinator untuk ditindak
lanjuti.
H. Hubungi pihak kepolisian setempat
Usahakan orang orang yang tidak berkepentingan dilarang keluar atau masuk
area kerja.
Dilarang keluar atau masuk area kebakaran guna penyelidikan dari pihak
kepolisian.
Melokalisir, membatasi area kebakaran, gunakan iota polisi (police line)
I. Segala tindakan agar tidak terlepas dari petunjuk atasan dan pihak manajemen
Area kerja.
10
C. Ingat dan catat pesan-pesan penelepon dan perhatikan suasana lingkungan yang
terdengar ditelepon, misalnya dialek/logat penelpon, suara mobil lalu lalang dan
lain-lain.
D. Segera hubungi pihak GM, koordinator dan kepolisian terdekat secara diam-diam
guna menghindari kepanikan tamu/karyawan.
E. Hubungi pihak telkom dari mana tempat/lokasi penelpon.
F. Lakukan penyisiran untuk mencari apakah ada benda dilokasi dengan ciri-ciri
yang disebutkan oleh penelepon.
G. Apabila benda tersebut ditemukan jangan disentuh melainkan lakukan tindakan
pengamanan ditempat kejadian perkara (TKP) sambil menunggu petugas kepolisian
tiba.
H. Koordinasi agar staff/karyawan dan tamu untuk segera keluar dengan tertib.
I. Amankan semua akses keluar/masuk, orang-orang yang tidak berkepentingan
DILARANG MASUK.
J. Koordinasi secara terus menerus pada pihak manajemen pemberi kerja.
11
Laporan lainnya yang terkait.
8. Segala tindakan agar tindakan agar terlepas dari petunjuk atasan dan pihak
manajemen pemberi kerja.
2. Pos Masuk/Keluar
a. Hentikan kendaraan, berikan penghormatan.
b. Temui pengemudi dan tegur dengan kata - kata yang sopan Selamat.
Bapak/ibu, mohon izin untuk memeriksa kendaraannya.
c. Kenali pengemudi dan penumpang lainnya.
d. Arahkan pemeriksaan ketempat tempat yang dicurigai.
e. Setelah selesai ucapkan terima kasih atas bantuannya dan arahkan.
f. Bila keluar, hentikan kendaraan, tanyakan tentang pas masuk tadi.
g. Ucapkan Terima kasih Bapak / ibu. Selamat jalan.
h. Berikan penghormatan.
12
3. Prosedur Penanggulangan Kebakaran
a. Berikan penghormatan.
b. Tegur dengan sopan, Selamat.Bapak/ibu ada yang dapat saya Bantu ?
c. Arahkan tamu sesuai dengan keperluannya.
d. Untuk yang di Posko :
Sapa tamu dengan sopan dan ramah, tanyakan keperluan dan mau bertamu
siapa serta apakah sudah ada janji atau belum.
Konfirmasikan dengan yang dituju, bisa ditemui atau tidak.
Berikan penjelasan dengan sopan dan ramah jika yang dituju tidak bersedia
ditemui.
Bila ingin bertemu dengan pimpinan, konfirmasi dulu dengan sekretaris yang
bersangkutan, serta apakah sudah ada janji atau belum dan apakah yang
bersangkutan bersedia ditemui
13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Bagi anggota Security Guard dalam mengawal tersangka yang tertangkap tangan melakukan
kejahatan, hal yang perlu diperhatikan sebagai berikut :
1. Tahanan tersebut harus diborgol terlebih dahulu.
2. Bila tahanan 2 (dua) orang atau lebih, usahakan berjalan beriringan seperti orang berbaris.
3. Pengawalan dilakukan minimal 3 (tiga) Security Guard, bila tahanan lebih dari satu orang,
dengan formasi sebagai berikut :
Satu orang Security Guard berjalan di muka tahanan.
Satu orang Security Guard berjalan di belakang tahanan.
Kemudian yang satu berjalan di kanan atau di kiri tahanan.
4. Jangan biarkan tahanan berbicara dengan orang umum dan jangan singgah di suatu
tempat.
5. Apabila tahanan lebih dari satu orang jangan biarkan mereka berbicara dengan lainnya.
6. Apabila pengawalan tahanan menggunakan kendaraan, perlu diperhatikan :
Harus diborgol tangannya
Jangan mengawal tahanan di samping pengemudi
Jangan biarkan tahanan duduk sendirian
Sewaktu meninggalkan kendaraan, periksa apakah ada benda-benda yang sengaja
ditinggalkan oleh tahanan di dalam kendaraan.
7. Apabila pengawalan tahanan terpaksa menggunakan sepeda motor tahanan harus tetap
diborgol
B. Saran
Seluruh petugas satpam oleh karena tugas dan fungsinya melayani seluruh lapisan masyarakat
dan pimpinan dalam kantor maka perlu memperhatikan hal-hal sbb:
1. Memelihara kebersihan badan:
Rambut dicukur rapi
Kumis dicukur rapi
14
Jambang dan jengkot sebaiknya dicukur habis dan bersih.
Pakaian rapi,bersih sesuai ketentuan tentang seragam satpam
2. Ulet, sabar, tabah, dan percaya diri dalam megemban tugas.
3. Mentaati peraturan Negara dan menghormati norman-norma yang berlaku didalam
lingkungan kerja/kawasan kerja serta masyarakat.
4. Memegang teguh rahasia yang dipercayakan kepadanya.
5. Bertindak tegas, jujur, berani, adil bijaksana.
6. Cepat tanggap (responsif) dalam memberikan perlindungan/pengamanan pada
masyarakat lingkungan tempat kerjanya.
7. Dapat dijadikan suri tauladan ditengah tengah masyarakat/lingkungan.
8. Melindungi dan menyelamatkan nyawa,badan,harta dan kehormatan personil
dilingkungan/kawasan kerja
9. Menghormati dan menjunjung tinggi Hak Asasi Manusia
10. Tidak menonjolkan kepentingan pribadi dan mencampuri urusan/bidang lain yang tidak
ada sangkut pautnya dengan tugas.
11. Memiliki rasa kebanggaan dan semangat KORSA (korp) serta senantiasa menjaga nama
baik ditengah-tengah masyrakat atau lingkungan kerja.Penentuan Indeks.
15