Anda di halaman 1dari 5

Pengaruh Pembelajaran Bahasa Indonesia terhadap Kemampuan Berbahasa

Indonesia Lisan Bagi Mahasiswa 13 November 2014 04:31:06 Diperbarui: 17 Juni


2015 17:56:05 Dibaca : 1,465 Komentar : 0 Nilai : 0 PENGARUH
PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA TERHADAP KEMAMPUAN
BERBAHASA INDONESIA LISAN BAGI MAHASISWA A.PENDAHULUAN
Bahasa sudah menjadi hal yang tidak asing lagi bagi setiap orang. Karena bahasa
merupakan suatu media yang digunakan untuk berkomunikasi dengan sesama.
Namun tidak sedikit juga yang masih belum mengerti tentang pentingnya
berbahasa dengan menggunakan kaidah yang baik dan benar. Mereka berulang-
ulang melakukan kesalahan yang sama dalam berbahasa sehingga mengakibatkan
kesalahpahaman pada pihak kedua. Jelas, ini membuktikan akan kurangnya
kemampuan mereka. Pada zaman sekarang, setiap orang sudah dibekali dengan
pendidikan bahasa karena memang nilai pentingnya bahasa. Baik itu di kota
maupun pedesaan, setiap orang yang pernah duduk di bangku sekolah pasti
mengalaminya, tidak terkecuali mahasiswa yang telah menempuh bangku sekolah.
Mahasiswa merupakan tingkatan pelajar berlevel tinggi, sebagai seorang
mahasiswa mereka tidak hanya dituntut untuk mengerti tapi juga dituntut untuk
berbahasa yang berkaidah, baik dan benar, baik itu tulis maupun lisan. Tidak bisa
ditentang lagi bahwa penggunaan bahasa Indonesia lisan yang baik dan benar
sangatlah berhubungan erat dengan kesesuaian dengan kaidah ejaan yang
disempurnakan (EYD).Karenabahasa tanpa mengacu pada kaidah tentu akan
menyebabkan kerancuan atau bahkan banyak kesalahan pada penuturan dan
pemahaman. Hal tersebut juga mempengaruhi akan kebenaran apa yang
disampaikan oleh si penutur. Di dalam bahasa lisan tentunya sangat terlihat
apakah seseorang tersebut menggunakan kaidah atau tidak. Hidup bermasyarakat
atau berhubungan sosial tidaklah lepas dari penggunaan bahasa Indonesia lisan.
Ketika di rumah, di desa, di perkuliahan dan lain sebagainya, semuanya tidak
pernah lekang dari penggunaan bahasa. Sungguh besar kegunaan bahasa sehingga
turut berpengaruh pada komunikasi yang mana juga turut berpengaruh pada
kemampuan dalam bersosialisasi dengan masyarakat. Seorang yang cakap dalam
berbahasa Indonesia lisan tentulah cakap pula dalam melakukan interaksi dengan
orang lain maupun masyarakat. Sayangnya, pada kenyataan yang ada sekarang ini,
masih terlihat tidak sedikit mahasiswa yang masih belum mampu untuk berbahasa
yang baik dan benar, khususnya pada bahasa lisan mereka yang sering digunakan.
Memang praktek penggunaan bahasa yang tidak baku sudah tidak bisa dibendung
lagi. Mulai dari media yang menjadi tonggak pengarah masyarakat, apa yang
tertera dalam media itulah yang menjadi acuan masyarakat. Terutama masalah
kebahasaan yang digunakan, yang mana biasa menggunakan bahasa asing ataupun
bahasa gaul untuk menarik perhatian masyarakat. Tapi sebagai pelajar yang
berlevel tinggi mahasiswa dituntut untuk memiliki intelektual tinggi tidak hanya
dalam bidangnya namun juga di bidang bahasa Indonesia, tidak hanya
terpengaruh pada media masa. Mereka diharapkan mampu untuk berkomunikasi
dengan baik di bidang formal maupun informal. Oleh karena itu, meilahat dari
semua permasalahan tersebut kami mencoba untuk membahas tentang pengaruh
pembelajaran bahasa Indonesia terhadap kemampuan bahasa Indonesia lisan
mahasiswa. Adapun judul yang kami ambil adalah Pengaruh Pembelajaran Bahasa
Indonesia Terhadap Kemampuan Bahasa Indonesia Lisan Bagi Mahasiswa.
Melihat beberapa kenyataan yang adapenulis mencoba merumuskan beberapa
rumusan masalah guna membahas mengenai pengaruh yang terjadi. Namun
sebelum menginjak pada masalah tersebut, perludiketahui bagaimanakah
penggunaan bahasa Indonesia lisan di kalangan mahasiswa? serta bagaimanakah
pembelajaran bahasa Indonesia di kalangan mahasiswa?, baru setelah itu, dibahas
tentang bagaimanakah pengaruh pembelajaran bahasa Indonesia terhadap
kemampuan berbahasa Indonesia lisan bagi mahasiswa? Adapun setelah
merumuskan rumusan masalah tersebut, kami mencoba untuk merumuskan juga
tujuan-tujuan yang akan dicapai dalam pembahasan ini guna memfokuskan
pembahasan kami ke depan. Di antaranya yaitu, untuk mengetahui dan
memaparkan secara jelas akan penggunaan bahasa Indonesia lisan di kalangan
mahasiswa, untuk mendeskripsikan tentang pembelajaran bahasa Indonesia yang
diterapkan di kalangan mahasiswa serta untuk menjelaskan tentang pengaruh
pembelajaran bahasa Indonesia terhadap kemampuan berbahasa indonesia lisan
bagi mahasiswa. B.PEMBAHASAN 1.Penggunaan bahasa Indonesia lisan di
kalangan mahasiswa Bahasa merupakan suatu pengantar manusia untuk
berkomunikasi dengan orang lain. Sejak lahir hingga dewasa manusia sudah
dikenalkan dengan yang namanya bahasa. Tentu saja seiring dengan berjalannya
waktu, kemampuan mereka dalam menggunakan bahasa semakin meningkat,
tidak terkecuali mahasiswa. Mahasiswa yang dituntut untuk mampu berbahasa
dengan baik dan benar, baik lisan maupun tulis, baik dalam keadaan formal
maupun informal, penggunaan bahasa lisan mereka mencakup keseharian yang
bersifat informal dan juga perkuliahan yang sejumlah besar bersifat formal.
Formal seperti ketika dalam acara diskusi, presentasi dan lain sebagainya. Dalam
keseharian, mahasiswa mengaku belum mampu berbicara dengan menggunakan
bahasa Indonesia secara penuh atau bahkan tidak sama sekali. Jarang sekali kita
mendapati seorang mahasiswa yang berbicara dengan menggunakan bahasa
Indonesia dengan baik dan benar. Mereka cenderung menggunakan bahasa yang
banyak digunakan oleh lingkungan tempat hidup mereka. Seperti mahasiswa yang
tinggal di kota yang biasa menggunakan bahasa Indonesia gaul atau prokem, serta
mahasiswa di lingkungan kedaerahan yang biasa menggunakan bahasa daerah
mereka. Hal ini sesuai dengan ungkapan Leonard Bloomfield (1995: 44)
bahwasanya perbedaan-perbedaan bahasa yang digunakan oleh seseorang
disebabkan oleh perbedaan dalam kepadatan komunikasi [1]. Jadi bahasa yang
mereka gunakan sesuai dengan bahasa yang sering mereka gunakan dalam
komunikasi sehari-hari. Namun selain itu, bisa juga didapati mahasiswa yang
menggunakan bahasa Indonesia di luar perkuliahan, seperti ketika bertemu dengan
orang yang memiliki derajat lebih tinggi ataupun orang yang lebih tua. Di
lingkungan perkuliahan yang bersifat formal, mahasiswa lebih memilih untuk
berbicara menggunakan bahasa Indonesia karena mereka dituntut untuk hal itu.
Seperti ketika dalam acara diskusi kelompok, presentasi, forum seminar dan
kegiatan lain yang mengharuskan untuk menggunakan bahasa Indonesia. Hal ini
terlihat jelas terutama pada mahasiswa yang aktif dalam kegiatan organisasi,
bahkan mereka juga sering menggunakan kata-kata ilmiah dalam penggunaannya
untuk alasan tertentu. Namun ketika di luar area pembelajaran atau kegiatan
formal, mereka masih juga tidak menggunakan bahasa Indonesia. Di sisi lain,
kemampuan bahasa Indonesia lisan yang bersifat reseptif atau kemampuan
mendengar, sering digunakan dalam berbagai kesempatan baik formal maupun
informal, seperti mendengarkan penjelasan dosen, pemateri seminar sampai
mendengarkan pembicaraan teman. Kemampuan ini berbeda-beda pada setiap diri
mahasiswa. Mahasiswa yang memiliki kemampuan mendengar lebih, ia akan
lebih mudah dan cepat dalam menangkap pembicaraan. Berbeda dengan
mahasiswa yang kurang cakap dalam hal mendengar, ia akan kesulitan dan butuh
untuk berpikir dua kali guna menangkap apa yang ia dengar. 2.Kemampuan
berbahasa Indonesia lisan Dalam berbahasa dikenal empat macam keterampilan
atau kemampuan dasar, yaitu menyimak, berbicara, membaca dan menulis.
Membaca yang mana merupakan kemampuan untuk memahami bahasa tulis dan
mendengar yang mana merupakan kemampuan untuk memahami bahasa lisan,
keduanya merupakan kemampuan berbahasa yang bersifat reseptif. Sedangkan
kemampuan yang bersifat produktif dalam bahasa tulis adalah kemampuan
menulis. Dengan kata lain, kemampuan berbicara merupakan kemampuan bahasa
lisan yang bersifat produktif. Sehubungan dengan kemampuan berbicara,
sebagaimana dikemukakan oleh Guntur Tarigan (dalam Isah Cahyani dkk1985:15)
bahwa, kemampuan berbicara adalah kemampuan mengungkapkan bunyi-bunyi
artikulasi atau kata-kata untuk mengekspresikan, mengatakan, serta
menyampaikan pikiran, gagasan dan perasaan. Dengan kata lain tujuan berbicara
adalah untuk melakukan interaksi ataupun komunikasi demi tujuan tertentu yang
dituju oleh si pembicara.[2] Selain itu, seseorang dikatakan mampu atau terampil
dalam berbicara bila yang bersangkutan terampil memilih bunyi-bunyi bahasa
secara tepat pula guna menyampaikan pikiran, perasaan, gagasan, fakta, perbuatan
dalam suatu konteks komunikasi.[3] Tentunya, dalam pencapaiannya tidak hanya
dibutuhkan latihan dari yang bersangkutan melainkan juga diperlukan sebuah
pembelajaran yang baik. Menyimak atau mendengarkan yang dimaksud di sini
bukan sekedar mendengar bunyi-bunyi bahasa melainkan juga memahaminya.
Kemampuan ini berhubungan dengan kemampuan untuk memahami kata-kata
yang didengarkan juga untuk membedakan bentuk-bentuk tekanan dan nada yang
didengar serta untuk mengenali dan mendeteksi kata-kata khusus yang
mengidentifikasi gagasan pokok, topik dan tema yang didengar. Tidak dapat
dimungkiri bahwa setiap dari kita selalu menggunakan kemampuan bahasa lisan
pada setiap kesempatan. Tidak dapat dibayangkan jika kita, terutama mahasiswa,
kurang cakap dalam kemampuan ini, tentu kita akan kesulitan dalam menjalani
kegiatan keseharian. Namun betapa menguntungkannya jika mahir dalam
kemampuan bahasa lisan. Setiap dari apa yang baik kita dengarkan maupun kita
bicarakan tentu terasa semakin berarti. Namun, dalam pencapaiannya sudah pasti
tidak hanya membutuhkan latihan dari pribadi diri sendiri tapi juga membutuhkan
pembelajaran yang baik. 3.Pembelajaran bahasa Indonesia di kalangan mahasiswa
Dalam pengajaran bahasa terdapat tiga hal yang mana saling berkaitan dan saling
bertautan, yaitu pendekatan, metode dan teknik. Pendekatan berada di tingkat
yang paling tinggi, yang kemudian diturunkan dalam bentuk metode dan
selanjutnya diterapkan dalam teknik. Teknik inilah yang paling berpengaruh
karena berada pada tahap operasi atau pelaksanaan. Pendekatan merupakan sikap
atau pandangan tentang sesuatu yang biasa berupa asumsi-asumsi yang saling
berkaitan.[4] Pendekatan lebih mengarah pada pandangan awal kita dalam
melaksanakan pembelajaran. Pendekatan yang dilakukan bisa bersifat formal,
fungsional, komunikatif ataupun yang lainnya tergantung pada arah yang dituju
dalam pembelajaran. Adapun dalam perguruan tinggi secara mayoritas
pembelajaran bahasa Indonesianya berpendekatan komunikatif, karena memang
pembelajarannya diorientasikan pada tujuan untuk mengembangkan kompetensi
komunikatif. Hal itu disebabkan karena dengan kompetensi tersebut mahasiswa
diharapkan mampu untuk mengemukakan gagasan keilmuan sesuai dengan
bidangnya.[5] Metode ialah cara kerja yang bersistem untuk memudahkan
pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang telahditentukan (dalam
Iskandarwassid dkk, 2008). Metode lebih bersifat prosedural karena memang
bertujuan untuk mempermudah pengerjaan suatu pekerjaan. Sama halnya dengan
pendekatan, penggunaan metode bergantung pada tujuan si pengajar dalam
melakukan pembelajaran. Metode bisa berupa metode komunikatif, tematik,
kuantum, partisipatori ataupun metode yang lainnya. Hal lainnya yang sangat
berpengaruh dalam pembelajaran adalah teknik. Menurut Iskandarwassid (2008)
teknik merupakan suatu kiat atau siasat untuk menyelesaikan sesuatu tujuan.
Teknik tidak harus konsisten dengan metode, melainkan harus selaras dengan
pendekatan yang digunakan.[6] Dalam perguruan tinggi ada beberapa teknik yang
paling sering disajikan dalam proses pembelajaran, diantaranya yaitu: 1. Teknik
penyajian diskusi Dalam teknik ini pengajar berusaha untuk menciptakan suatu
kelas yang komunikatif dan saling berinteraksi satu sama lain. Tujuan utamanya
yaitu agar mahasiswa dapat berinteraksi dan bertukar pikiran guna memecahkan
suatu persoalan. Dalam diskusi keturutsertaan dan antusias dari mahasiswa
sangatlah berpengaruh terhadap hasil pembelajaran. Oleh karena itu dibutuhkan
pengajar yang benar-benar mampu untuk membuat suasana kelas yang aktif dan
lebih hidup. Diskusi dapat dibentuk berupa diskusi panel, simposium, seminar dan
sebagainya. 2. Teknik penyajian kerja kelompok Dalam teknik ini mahasiswa
diberi tugas untuk dikerjakan secara berkelompok. Mereka saling bekerja sama
dalam menyelesaikan tugas demi mencapai hasil yang maksimal.[7] Baik
pendekatan, metode maupun teknik, semua merupakan suatu langkahdalam
pelaksanaan pembelajaran. Keberhasilan pengajar dalam mencapai tujuan
bergantung pada seberapa kemampuannya dalam meramu ketiga unsur tersebut
dan menerapkannya dalam pembelajaran. Namun, yang kita dapati sekarang ini,
seberapa baikpun strategi yang digunakan, masih belum bisa untuk mewujudkan
hasil seperti yang diharapkan.Terbukti dari adanya sejumlah mahasiswa yang
dapat dinilai kurang mampu dalam berbahasa Indonesia lisan dengan baik dan
benar.Mungkin ini disebabkan oleh kurangnya kesadaran mahasiswa dalam proses
pelaksanaan pembelajaran. Akibatnya, masih bisa ditemui mahasiswa yang kurang
serius pada saat proses pembelajaran dan tidak begitu perduli dengan tugas-tugas
yang diberikan. Atau bisa juga disebabkan adanya dosen yang kurang cakap
dalam proses pembelajaran, baik dari strategi yang digunakan maupun kurang
antusiasnya dalam memahamkan mahasiswa. 4.Pengaruh pembelajaran bahasa
Indonesia terhadap kemampuan berbahasa lisan bagi mahasiswa Setelah kita
mengetahui tentang apa yang terjadi seputar bahasa Indonesia di kalangan
mahasiswa, baik itu mengenai penggunaannya maupun pembelajarannya. Kita
bisa menganalisis pengaruh yang terjadi akibat pembelajaran terhadap
kemampuan berbahasa Indonesia lisan mahasiswa. Pembelajaran bahasaIndonesia
secara jelas berpengaruh pada kemampuan berbahasaIndonesia mahasiswa, tidak
hanya tulis tapi juga lisan. Yang tentunya juga akan turut mempengaruhi terhadap
kebenaran apa yang disampaikan oleh mahasiswa. Dilatarbelakangi oleh
kemampuan mereka dalam berbahasa lisan yang walaupun hanya mereka gunakan
pada saat-saat yang formal saja tapi hal itu sudah menunjukkan bahwa seluruh
pembelajaran bahasa yang telah mereka peroleh baik semasa belum menjadi
mahasiswa maupun sesudahnya memiliki peran yang cukup besar dalam bahasa
indonesia lisan mereka. Seperti kegiatan diskusi, presentasi, seminar dan kegiatan
formal lain tentu tidak akan berjalan dengan lancar jika mahasiswanya tidak
berkemampuan bahasa Indonesia lisan. Dengan adanya pembelajaran yang efektif
tentu dapat menciptakan kemampuan berbicara mahasiswa yang lancar dalam
pelafalanya, sesuai kaidah dalam penggunaannya serta sesuai dengan etika dalam
berkomunikasi seperti berbahasa dengan baik, ramah, dan sopan. Jadi, dapat
disimpulkan bahwa pembelajaran bahasa Indonesia sangatlah berpengaruh dan
berguna bagi kemampuan bahasa indonesia lisan mahasiswa, mengingat
pentingnya kemampuan bahasa Indonesia lisan mahasiswa guna lancarnya
kegiatan formal yang mereka lakukan. Selain itu pembelajaran bahasa indonesia
juga berpengaruh pada kemampuan bahasa Indonesia lisan mahasiswa yang mana
dengan kemampuan bahasa lisan yang baik dapat membantu mahasiswa dalam
melakukan hubungan sosial dengan masyarakat sekitar. Dapat dibayangkan jika
mahasiswa tidak cakap dalam berbahasa Indonesia lisan, tentu mereka akan
kesulitan untuk berinteraksi dengan sesama. Di samping itu kemampuan bahasa
Indonesia lisan yang baik juga berpengaruh pada kemampuan mahasiswa dalam
memperoleh ilmu serta informasi. Karena dengan adanya kemampuan bahasa
Indonesia lisan yang baik mahasiswa akan lebih mudah dalam menerima
pembelajaran dan apa yang disampaikan padanya. Hal ini berhubungan dengan
kemampuan mendengar mahasiswa. Mahasiswa yang terampil dalam mendengar
akan dapat lebih mudah menangkap inti dari apa yang disampaikan padanya dan
apa yang didengarkannya sehingga mempercepat proses penambahan
keilmuannya. C.PENUTUP 1. Simpulan Adapun dari pembahasan yang dilakukan
di atas, dapat disimpulkan beberapa kesimpulan sebagai berikut: a. Mahasiswa
mayoritas hanya menggunakan bahasa Indonesia lisan pada kesempatan formal
saja. Seperti ketika dalam kegiatan diskusi, presentasi, seminar serta digunakan
ketika bertemu dengan orang yang memiliki derajat lebih tinggi. b. Dalam bahasa
lisan terdapat dua macam keterampilan atau kemampuan. Yaitu, kemampuan
berbicara (produktif) dan kemampuan mendengar (reseptif). c. Pembelajaran
bahasa Indonesia di kalangan mahasiswa dilaksanakan dengan menggunakan
pendekatan komunikatif dan metode komunikatif. Selain itu teknik yang
digunakan adalah teknik penyajian diskusi dan teknik penyajian kerja kelompok.
d. Pembelajaran yang diterapkan di kalangan mahasiswa sangatlah berpengaruh
terhadap kemampuan mahasiswa dalam berbahasa Indonesia lisan dan sangatlah
dibutuhkan mengingat bahwa mahasiswa sangatlah dituntut untuk
menggunakannya. poniman uin sukijo /www.mpinsuka.com Mahasiswa UIN
SUNAN KALIJAGA,YOGYAKARTA Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Jurusan Managemen Pendidikan Islam

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/www.mpinsuka.com/pengaruh-
pembelajaran-bahasa-indonesia-terhadap-kemampuan-berbahasa-indonesia-lisan-
bagi-mahasiswa_54f93feba33311ae068b4a6d

http://www.kompasiana.com/www.mpinsuka.com/pengaruh-pembelajaran-
bahasa-indonesia-terhadap-kemampuan-berbahasa-indonesia-lisan-bagi-
mahasiswa_54f93feba33311ae068b4a6d

Anda mungkin juga menyukai