Anda di halaman 1dari 43

D R AF

P E R AT U R A N B U PAT I S A M O S I R

NO M O R TA H U N 2 0 1 6

T E N TA NG

PAKAIAN DINAS PEGAWAI NEGERI SIPIL Dl LINGKUNGAN

PEMERINTAH KABUPATEN SAMOSIR

B U PAT I S A M O S I R ,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan disiplin dan wibawa

serta motivasi kerja pegawai perlu disusun pedoman

tentang pakaian dinas pegawai di Lingkungan Pemerintah

Kabupaten Samosir;

b. bahwa Peraturan Bupati Samosir Nomor 39 Tahun 2009

tentang Perubahan Atas Peraturan Bupati Samosir Nomor

47 tahun 2008 tentang Pakaian Dinas Pegawai Negeri Sipil

Di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Samosir sudah

tidak sesuai lagi;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud

pada huruf a dan b di atas, perlu ditetapkan Peraturan

Bupati Samosir tentang Pakaian Dinas Pegawai Negeri

Sipil Di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Samosir;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-

pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 3041) sebagaimana

telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun

1999 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999

Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Repubik

Indonesia Nomor 3890);


1
2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2003 tentang

Pembentukan Kabupaten Samosir dan Kabupaten

Serdang Bedagai di Provinsi Sumatera Utara (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 151,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

4346);
3. Undang-Undang Nomor Nomor 12 Tahun 2011 tentang

Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor

82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 5234);
4. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur

Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 5494);


5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang

Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana

telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-

Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang perubahan kedua

atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang

Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 5679);


6. Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2004 tentang

Pembinaan Jiwa Korps dan Kode Etik Pegawai Negeri Sipil

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor

104);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang

Peraturan Disiplin Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 74, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5135);


8. Keputusan Presiden Nomor 82 Tahun 1971 tentang Korps

Pegawai Republik Indonesia;

2
9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia

Nomor 19 Tahun 2013 tentang Pedoman Pakaian Dinas,

Perlengkapan dan Peralatan Operasional Satuan Polisi

Pamong Praja (Berita Negara Republik Indonesia Tahun

2013 Nomor 286);


10. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia

Nomor 12 Tahun 2015 tentang Pakaian Dinas Harian

Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Kementerian

Kesehatan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015

Nomor 415);
11. Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia

Nomor PM.19 Tahun 2015 tentang Pakaian Dinas Harian

Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Kementerian

Perhubungan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun

2015 Nomor 188);


12. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan

Republik Indonesia Nomor P.25/MenLHK-Setjen/2015

tentang Pakaian Dinas di lingkungan Kementerian,

Satuan Kerja Perangkat Daerah, dan Badan Usaha Milik

Negara Bidang Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Berita

Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 1191);


13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 68 Tahun

2015 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri

Dalam Negeri Nomor 60 Tahun 2007 Tentang Pakaian

Dinas Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Departemen

Dalam Negeri dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 1476).


14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun

2015 tentang Pembentukan Poduk Hukum Daerah

(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor

2036)
15. Keputusan Menteri Pertanian Nomor

4391/Kpts/OT.140/6/2013 tentang Pakaian Seragam

Kerja dan Kartu Tanda pengenal pegawai di lingkungan

Kementrian Pertanian;

3
16. Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan

Bencana Nomor 15 Tahun 2014 tentang Pakaian Dinas

dan Atribut Badan Nasional Penanggulangan Bencana

(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor

2077);

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN BUPATI SAMOSIR TENTANG PAKAIAN DINAS

PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH

KABUPATEN SAMOSIR .

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan :

1. Daerah adalah Kabupaten Samosir.

2. Pemerintah Kabupaten adalah Pemerintah Kabupaten Samosir.

3. Bupati adalah Bupati Samosir.

4. Satuan Kerja Perangkat Daerah adalah satuan kerja yang

merupakan unsur pembantu Bupati dalam penyelenggaraan

Pemerintahan Daerah yang terdiri dari Sekretariat Daerah,

Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, Lembaga Teknis

Daerah, Dinas-Dinas Daerah, Kecamatan dan Kelurahan yang

selanjutnya disebut SKPD.

5. Pakaian Dinas adalah pakaian seragam yang dipakai untuk

menunjukkan identitas Pegawai Pemerintah Kabupaten Samosir

dalam melaksanakan tugas.

4
6. Pakaian Dinas Harian, yang selanjutnya disingkat PDH adalah

pakaian dinas yang digunakan dalam melaksanakan tugas

sehari-hari di kantor.

7. Pakaian Dinas Lapangan, yang diselanjutnya disingkat PDL

adalah pakaian dinas yang digunakan dalam melaksanakan

tugas lapangan.

8. Pakaian Dinas Petugas Pataka yang selanjutnya disingkat PDPP,

adalah pakaian dinas yang digunakan bagi anggota polisi

pamong praja yang bertugas membawa pataka

9. Pakaian Dinas Petugas Tindak Internal yang selanjutnya

disingkat PDPTI adalah pakaian yang digunakan oleh anggota

Satuan Polisi Pamong Praja dalam melaksanakan tugas

pengawasan internal dan kode etik Satuan Polisi Pamong Praja.

10. Pakaian Sipil Harian yang selanjutnya disingkat PSH, adalah

pakaian dinas yang dipakai untuk bekerja sehari-hari maupun

untuk keperluan lainnya yang bersifat umum.

11. Pakaian Sipil Resmi yang selanjutnya disingkat PSR, adalah

pakaian dinas yang dipakai untuk menghadiri upacara yang

bukan upacara kenegaraan, menerima tamu-tamu luar negeri

dan dipakai di malam hari.

12. Pakaian Sipil Lengkap yang selanjutnya disingkat PSL,

adalah pakaian dinas yang dipakai pada upacara-upacara resmi

kenegaraan atau bepergian resmi ke luar negeri

13. Pakaian Dinas Upacara yang selanjutnya disingkat PDU,

adalah pakaian dinas yang dipakai dalam melaksanakan

upacara pelantikan dan upacara hari-hari besar lainnya.

14. Pakaian Dinas Khusus yang selanjutnya disingkat PDK,

adalah pakaian dinas yang dipakai oleh satuan kerja lingkungan

hidup dan kehutanan.

15. Pakaian Perlindungan Masyarakat adalah pakaian dinas

yang dipakai pada setiap hari senin.

16. Pakaian Korpri adalah pakaian dinas yang dipakai pada

upacara memperingati HUT Proklamasi Republik Indonesia dan

hari-hari tertentu.
5
17. Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disebut Pegawai adalah

Pegawai Negeri Sipil yang bekerja di Pemerintah Kabupaten

Samosir.

18. Satuan Polisi Pamong Praja yang selanjutnya disingkat

Satpol PP adalah bagian perangkat daerah dalam penegakan

perda dan penyelenggaraan ketertiban umum dan ketentraman

masyarakat.

19. Camat adalah Pegawai Negeri Sipil yang memimpin

Kecamatan.

20. Lurah adalah Pegawai Negeri Sipil yang memimpin

Kelurahan.

21. Atribut adalah tanda-tanda yang melengkapi pakaian dinas.

22. Kelengkapan pakaian dinas adalah kelengkapan pakaian

yang dikenakan atau digunakan Pegawai sesuai dengan jenis

pakaian dinas termasuk ikat pinggang, kaos kaki dan sepatu

beserta atributnya.

BAB II

PAKAIAN DINAS

Bagian Kesatu

Jenis Pakaian Dinas

Pasal 2

Pakaian Dinas di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Samosir

terdiri dari:

a. Pakaian Dinas Harian disingkat PDH;


b. Pakaian Dinas Harian disingkat PDH Satuan Polisi Pamong Praja;
c. Pakaian Dinas Harian disingkat PDH Kesehatan;
d. Pakaian Dinas Harian disingkat PDH Lingkungan Hidup dan

Kehutanan;
e. Pakaian Dinas Harian disingkat PDH Badan Penanggulangan

Bencana Daerah;
f. Pakaian Dinas Harian disingkat PDH Perhubungan;
g. Pakaian Dinas Harian disingkat PDH Pertanian;
h. Pakaian Dinas Harian disingkat PDH Camat;
i. Pakaian Dinas Harian disingkat PDH Lurah;
6
j. Pakaian Dinas Lapangan disingkat PDL;

k. Pakaian Dinas Lapangan disingkat PDL Satuan Polisi Pamong

Praja;

l. Pakaian Dinas Lapangan disingkat PDL Badan Penanggulangan

Bencana Daerah;

m. Pakaian Dinas Lapangan disingkat PDL

n.

o.Pakaian Dinas Petugas Pataka disingkat PDPP;

p. Pakaian Dinas Petugas Tindak Internal disingkat PDPTI

q.Pakaian Sipil Harian disingkat PSH;

r. Pakaian Sipil Resmi disingkat PSR;

s.Pakaian Sipil Lengkap disingkat PSL;

t. Pakaian Dinas Upacara disingkat PDU Satuan Polisi Pamong

Praja;

u. Pakaian Dinas Upacara disingkat PDU Camat;

v. Pakaian Dinas Upacara disingkat PDU Lurah;

w. Pakaian Dinas Khusus disingkat PDK

x.Pakaian Perlindungan Masyarakat; dan

y. Pakaian KORPRI.

Pasal 3

1. Bentuk dari pakaian dinas sebagaimana dimaksud dalam Pasal

2 tercantum dalam Lampiran I yang merupakan bagian yang

tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati Samosir ini.

2. Pakaian Dinas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2

mempunyai fungsi untuk menunjukkan identitas pegawai dan

sarana pengawasan pegawai.

Bagian Kedua

Pakaian Dinas Harian

Pasal 4

7
PDH sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf a, terdiri dari :

a. PDH

Pasal 5

PDH di lingkungan Kementerian Dalam Negeri :

1. PDH Pria :
b. PDH Warna khaki :
1. Kemeja lengan pendek, berlidah bahu, warna khaki;
2. Celana panjang warna khaki; dan
3. Ikat pinggang nilon berlambang KORPRI, kaos kaki dan

sepatu berwarna hitam.


c. PDH Kemeja Putih :
1. Kemeja lengan pendek/panjang, berlidah bahu dan

berwarna putih;
2. Celana panjang berwarna hitam atau gelap;
3. Kaos kaki dan sepatu berwarna hitam
d. PDH Batik :
1. Kemeja batik/tenun/pakaian khas daerah;
2. Celana panjang berwarna gelap
2. PDH Wanita:
a. PDH Warna khaki :
1. Kemeja lengan pendek, berlidah bahu, warna khaki;
2. Rok 15 cm di bawah lutut warna khaki; dan
3. Sepatu pantovel warna hitam.
b. PDH Kemeja Putih :
1. Kemeja lengan pendek/panjang, berlidah bahu dan

berwarna putih;
2. Rok 15 cm di bawah lutut berwarna hitam atau gelap;

dan
3. Sepatu pantovel berwarna hitam
c. PDH Batik :
1. Kemeja batik/tenun/pakaian khas daerah;
2. Rok 15 cm di bawah lutut berwarna hitam atau gelap;

dan
3. Sepatu pantovel berwarna hitam.
3. PDH wanita berjilbab dan hamil menyesuaikan.

Pasal 5

PDH di lingkungan Satuan Polisi Pamong Praja:

1. PDH pria terdiri atas :


a. Baju lengan pendek warna khaki tua kehijau-hijauan yang

terdiri atas;
1. Kerah baju model berdiri;
8
2. Berkancing 5 (lima) buah pada bagian tengah baju;
3. Berlidah bahu yang masing-masing berkancing 1 (satu)

buah; dan
4. Saku tertutup pada bagian dada 2 (dua) buah yang

dilengkapi dengan kancing penutup sakunya.


b. Celana panjang warna khaki tua kehijau-hijauan yang

terdiri atas :
1. Saku samping celana terbuka 2 (dua) buah;
2. Saku belakang tertutup 2 (dua) buah yang dilengkapi

dengan kancing penutup sakunya; dan


3. Celana tanpa rampel/lipatan.
c. Muts warna khaki tua kehijau-hijauan seperti warna

pakaian;

d. Baju kaos warna khaki tua kehijau-hijauan;

e. Jenis bahan Driil atau 100% Cotton;

f. Ikat pinggang nilon berlogo Polisi Pamong Praja;

g. Kaos kaki warna hitam;

h. Sepatu PDH warna hitam; dan

i. Atribut.

2. PDH wanita terdiri atas :


a. Baju lengan pendek warna khaki tua kehijau-hijauan yang

terdiri atas :
1. Kerah baju model berdiri;
2. Berkancing 5 (lima) buah pada bagian tengah baju;
3. Berlidah bahu yang masing-masing berkancing 1 (satu)

buah;
4. Saku tertutup pada bagian dada 2 (dua) buah yang

dilengkapi dengan kancing penutup sakunya.

b. Rok warna khaki tua kehijau- hijauan yang terdiri atas :

1. Saku samping celana terbuka 2 (dua) buah;


2. Panjang rok sejajar lutut; dan
3. Rok tanpa rampel/lipatan.
c. Muts warna khaki tua kehijau-hijauan;

d. Baju kaos warna khaki tua kehijau-hijauan;

e. Jenis Bahan Driil atau 100% Cotton;

f. Ikat pinggang nilon berlogo lambang Polisi Pamong Praja;

g. Kaos kaki warna hitam;

h. Sepatu kulit warna hitam; dan

9
i. Atribut.
3. PDH wanita berjilbab dan hamil menyesuaikan.

Pasal 6

PDH di lingkungan Kementerian Kesehatan:

1. PDH Pria :
a. Baju berwarna coklat muda dan celana berwarna hijau

tua;
b. Baju berwarna putih dan celana berwarna biru tua;
c. Topi, pin Bakti Husada, logo Bakti Husada, nama unit

kerja, tanda pengenal dan tanda jabatan.


2. PDH Wanita :
a. Baju berwarna coklat muda dan rok berwarna hijau tua;
b. Baju berwarna putih dan rok berwarna biru tua;
c. Topi, pin Bakti Husada, logo Bakti Husada, nama unit kerja,

tanda pengenal dan tanda jabatan.


3. PDH wanita berjilbab dan hamil menyesuaikan.

Pasal 7

PDH di Lingkungan Kementerian Lingkungan Hidup dan

Kehutanan:

1. PDH Pria :

a. Kemeja lengan pendek, kain warna dark khaki, dengan

desain sebagai berikut :

1. Kerah berdiri;
2. Lidah pundak (skoder);
3. Saku tempel sebelah atas dengan penutup sebanyak 2

(dua) buah.

b. Celana panjang, kain warna dark green, dengan desain

sebagai berikut :

1. Tanpa lipatan dibawah;


2. Saku bobok terbuka pada kiri dan kanan sebanyak 2 (dua) buah;
3. Satu buah saku bobok tertutup di belakang sebelah kanan.

2. PDH Wanita :

a. Kemeja lengan pendek atau lengan panjang bagi yang

berjilbab, kain warna dark khaki, dengan desain sebagai

berikut :

1. Kerah rebah;

10
2. Lidah pundak (skoder);
3. Belahan pinggir diujung bawah lengan;
4. Satu buah saku bobok dengan penutup di sebelah kiri;
5. Saku bobok terbuka pada bagian bawah sebanyak 2 (dua) buah.

b. Rok, kain warna dark green, dengan desain sebagai berikut :

1. Rok 15 cm di atas tumit;


2. Rok panjang sebatas tumit bagi yang berjilbab;
3. Warna jilbab disesuaikan dengan warna rok.

c. PDH wanita berjilbab dan hamil menyesuaikan.

Pasal 8

PDH di lingkungan Badan Nasional Penanggulangan Bencana

1. PDH Pria
a. Kemeja lengan pendek/panjang berwarna
b. Celana panjang berwarna hijau tua/H-532
c. Krah leher model tegak;
d. Tengah muka memakai plakat, dijahir tindis 2 dan

berkancing 7 (tujuh) buah;


e. Kedua bahu berlidah bahu;
f. Dua buah saku bagian depan berpenutup;
g. Saku pulpen pada sisi kiri bagian atas pinggang;
h. Kemeja memakai belahan sampai di sebelah kanan dan kiri;
2. PDH wanita
a. Blouse lengan pendek/panjang berwarna C-0115
b. Celana/rok berwarna hijau tua /H 532;
c. Krah leher model tegak;
d. Kedua bahu berlidah bahu;
e. Tengah muka memakai plakat, dijahir tindis 2 dan

berkancing 7 (tujuh) buah;


3. PDH Jilbab wanita
a. Kemeja panjang berwarna C-0115;
b. Celan panjang/rok panjang berwarna hijau tua/H532;
c. Krah leher model tegak;
d. Kedua bahu berlidah bahu;
e. Tengah muka memakai plakat, dijahir tindis 2 dan

berkancing 7 (tujuh) buah;

Pasal 9

PDH di lingkungan Kementerian Perhubungan :

1. PDH Pria :
a. Kemeja lengan pendek berwarna putih dengan atribut

lengkap;
b. Celana panjang berwarna biru tua (dark blue)

11
c. Sepatu warna hitam polos (tidak termasuk sepatu olahraga)
2. PDH Wanita :
a. Kemaja lengan pendek atau lengan panjang berwarna putih

dengan atribut lengkap;


b. Celana panjang atau rok berwarna biru tua (dark blue);
c. Dapat juga menggunakan Rompi berwarna biru tua dark

blue).
3. PDH wanita berjilbab dan hamil menyesuaikan.

Pasal 10

PDH di lingkungan Kementerian Pertanian :

1. PDH Pria
a. Kemeja lengan pendek berwarna hijau keabu-abuan;
b. Celana panjang berwarna hijau lumut;
c. Krah/leher kemeja tegak
d. Pada bagian depan dilengkapi dengan 2 (dua) saku tertutup

dan berkancing;
e. Dibahu kiri dan kanan dilengkapi lidah pundak/bahu;
f. Bagian bawah kemeja dimasukkan kedalam celana;
g. Kancing baju 6 (enam) buah; dan
h. Bentuk saku dan tutup saku segi enam.
2. PDH Wanita
a. Baju mini jas dengan lengan panjang berkancing berwarna

hijau keabu-abuan;
b. Rok panjang berwarna hijau lumut;
c. Dibagian depan dilengkapi dengan 2 (dua) saku dengan

tutup saku tanpa kancing;


d. Kancing baju 5 (lima) buah;
e. Panjang rok sampai dengan batas mata kaki;
f. Bagian depan rok tanpa lipatan (polos);
g. Bagian belakang rok dengan lipatan kedalam sepanjang 15

cm dibawah rok;
h. Rempel 4 (empat) bentuk A
3. PDH wanita berjilbab dan hamil menyesuaikan.

Pasal 11

PDH Camat dan Lurah terdiri dari:

1. PDH Camat Pria dan Lurah Pria


a. Kemeja lengan pendek, berlidah bahu, warna khaki;
12
b. Celana panjang warna khaki; dan

c. Ikat pinggang nilon berlambang Garuda, kaos kaki, sepatu

warna hitam, tanda jabatan dan tanda pangkat.

2. PDH Camat dan Lurah Wanita:


a. Baju lengan pendek, berlidah bahu, warna khaki;

b. Rok 15 cm di bawah lutut warna khaki; dan

c. Sepatu warna hitam, tanda jabatan dan tanda pangkat.

3. PDH Camat dan Lurah wanita berjilbab dan hamil

menyesuaikan.

Bagian Ketiga

Pakaian Dinas Lapangan

Pasal 12

PDL sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf b, terdiri dari PDL

di lingkungan Kementerian Dalam Negeri:

1. PDL Pria dan Wanita :


a. Baju lengan panjang berlidah bahu warna khaki;

b. Celana panjang semata kaki warna khaki; dan

c. Sepatu kulit warna hitam.


2. PDL wanita berjilbab dan hamil menyesuaikan.

3. PDL sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat disesuaikan

dengan kondisi teknis operasional di lapangan.

Pasal 13

PDL di lingkungan Satuan Polisi Pamong Praja terdiri atas

1. PDL I; dan

2. PDL II.

a. PDL I sebagaimana dimaksud pada pasal 12 huruf a,

digunakan pada saat pelaksanaan tugas pembinaan,

sosialisasi, monitoring dan supervisi kepada aparat Polisi

Pamong Praja dan masyarakat.

b. PDL II sebagaimana dimaksud pada pasal 12 huruf b

digunakan oleh anggota Polisi Pamong Praja pada saat

melaksanakan tugas penegakan Peraturan Daerah dan


13
Peraturan Kepala Daerah serta Penyelenggaraan Ketertiban

Umum dan Ketenteraman Masyarakat.

Pasal 14

1. PDL I sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12, terdiri

atas :
a. Baju lengan panjang warna khaki tua kehijau-hijauan yang

terdiri atas :

1. Kerah baju model rebah;

2. Berkancing 6 (enam) buah pada bagian tengah baju;

3. Berlidah bahu yang masing-masing berkancing 1 (satu)

buah;

4. Saku tempel tertutup pada bagian dada 2 (dua) buah

yang dilengkapi dengan kancing penutup sakunya; dan

5. Lengan baju dilengkapi manset.

b. Celana panjang warna khaki tua kehijau-hijauan yang terdiri

atas :

1. Saku samping celana terbuka 2 (dua) buah;

2. Saku tempel samping celana tertutup 2 (dua) buah

dilengkapi dengan kancing penutup sakunya;

3. Saku tempel belakang celana tertutup 2 (dua) buah

dilengkapi dengan kancing penutup sakunya; dan

4. Celana tanpa rampel/lipatan.

c. Baret warna khaki tua kehijau-hijauan dengan posisi

pemakaian miring ke kiri;


d. Kopel rim;
e. Kaos oblong warna khaki tua kehijau - hijauan;
f. Kaos kaki warna hitam;
g. Sepatu lars kulit warna hitam; dan
h. Atribut.
2. PDL II sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6, terdiri

atas :

a. Baju lengan panjang warna khaki tua kehijau-hijauan yang

terdiri atas :

1. Kerah baju model rebah;

14
2. Berkancing 7 (tujuh) buah pada bagian tengah baju;

3. Berlidah bahu yang masing-masing berkancing 1 (satu)

buah;

4. Saku tempel tertutup pada bagian dada 2 (dua) buah

yang dilengkapi dengan kancing penutup sakunya; dan

5. Lengan baju tanpa manset.

b. Celana panjang warna khaki tua kehijau-hijauan yang terdiri

atas :

1. Saku samping celana terbuka 2 (dua) buah;

2. Saku tempel samping celana tertutup 2 (dua) buah

dilengkapi dengan kancing penutup sakunya;

3. Saku tempel belakang celana tertutup 2 (dua) buah

dilengkapi dengan kancing penutup sakunya;

4. Celana tanpa rampel/lipatan; dan

5. Bagian bawah celana dikaretkan dan dilipat ke dalam.

c. Topi warna khaki tua kehijau-hijauan dengan posisi

pemakaian miring ke kiri;

d. Kopel rim;

e. Kaos oblong warna khaki tua kehijau - hijauan;

f. Kaos kaki warna hitam;

g. Sepatu lars kulit warna hitam; dan

h. Atribut.

3. PDL I dan II sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan

(2) untuk wanita berjilbab menggunakan PDL I dan II yang

terdiri atas :

a. Jilbab dimasukan dalam kerah baju; dan

b. Baret, topi lapangan dan topi rimba dikenakan di atas

jilbab.

Pasal 15

PDL di lingkungan Badan Nasional Penanggulangan Bencana

1. Kemeja berbahan wol army dan berwarna krem;


2. Celana berbahan wol army dan berwarna krem;
3. Krah leher model tegak;

15
4. Tengah muka memakai plakat, dijahit tindis 2 dan berkancing 7

(tujuh) buah;

Bagian Keempat

Pakaian Dinas Petugas Pataka

Pasal 16

Pakaian Dinas Petugas Pataka (PDPP) digunakan oleh anggota Polisi

Pamong Praja pembawa pataka.

1. PDPP terdiri atas:


a. Baju lengan panjang warna khaki tua kehijau-hijauan yang

terdiri atas :

1. Kerah baju model berdiri;

2. Berkancing 6 (enam) buah pada bagian tengah baju;

3. Berlidah bahu masing-masing berkancing 1 (satu) buah;

4. Saku tertutup pada bagian dada 2 (dua) buah dengan

kancing penutup sakunya.

b. Celana panjang warna khaki tua kehijau-hijauan yang terdiri

atas :
1. Saku samping celana terbuka 2 (dua) buah;

2. Saku belakang celana terbuka 2 (dua) buah;

3. Celana tanpa rampel/ lipatan; dan

4. Bagian bawah celana dikaretkan dan dilipat ke dalam.

c. Helm Putih berlogo lambang Polisi Pamong Praja;


d. Kopel rim;
e. Kaos oblong warna khaki tua kehijau - hijauan;
f. Kaos kaki warna hitam;
g. Sepatu PDPP;

h. Bretel; dan

i. Atribut.

Bagian Kelima

Pakaian Dinas Petugas Tindak Internal

Pasal 17

16
PDPTI digunakan oleh anggota Satpol PP pada saat pelaksanaan

tugas pengawasan internal dan kode etik Satpol PP.

1. PDPTI sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas :

a. Baju lengan panjang warna khaki tua kehijau-hijauan yang

terdiri atas :

1) Kerah baju bermodel rebah;

2) Berkancing 6 (enam) buah pada bagian tengah baju;

3) Berlidah bahu yang masing-masing berkancing 1 (satu)

buah;

4) Saku tertutup pada bagian dada 2 (dua) buah yang

dilengkapi dengan kancing penutup sakunya; dan

5) Lengan baju tidak bermanset.

b. Celana panjang warna khaki tua kehijau-hijauan yang terdiri

atas:

1) Saku samping celana terbuka 2 (dua) buah;

2) Saku tempel belakang celana tertutup 2 (dua) buah

dengan kancing penutup sakunya;

3) Celana tanpa rampel/ lipatan; dan

4) Bagian bawah celana dikaretkan dan dilipat ke dalam.

c. Baret warna khaki tua kehijau-hijauan dengan posisi

pemakaian miring ke kiri;

d. Kopel rim berwarna putih;

e. Kaos oblong warna putih;

f. Kaos kaki warna hitam;

g. Sepatu lars kulit/sepatu lapangan berwana hitam dengan

sisi luar berwarna putih (PDPTI) bertali atau tanpa tali; dan

h. Atribut.

Bagian Keenam

Pakaian Sipil Harian

Pasal 18

PSH sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf f, di lingkungan

Kementerian Dalam Negeri terdiri dari:

17
1. PSH Pria :
a. Jas lengan pendek dan celana panjang warna sama;
b. Leher berdiri dan terbuka;
c. Tiga saku, satu atas kiri dan dua bawah kanan dan kiri; dan
d. Kancing lima buah.
2. PSH Wanita :
a. Jas lengan pendek dan rok 15 cm di bawah lutut warna

sama;

b. Leher berdiri dan terbuka;

c. Tiga saku, satu atas kiri dan dua bawah kanan dan kiri; dan

d. Kancing lima buah.

3. PSH wanita berjilbab dan hamil menyesuaikan.

Pasal 19

PSH di lingkungan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan

digunakan oleh Pejabat Eselon I, Pejabat Eselon II, dan Direksi

Badan Usaha Milik Negara di bidang Lingkungan Hidup dan

Kehutanan, digunakan untuk melaksanakan tugas harian atau

untuk keperluan lainnya yang

bersifat umum.

1. PSH Pria dengan ketentuan sebagai berikut :


a. Jas lengan panjang atau lengan pendek;
b. Leher berdiri dan terbuka;
c. Tiga buah saku, satu di kiri atas, dua buah kanan dan kiri;
d. Kancing lima buah; dan
e. Jas dan celana dengan warna yang sama.
2. PSH Wanita dengan ketentuan sebagai berikut :
a. Jas lengan panjang atau lengan pendek;
b. Leher berdiri dan terbuka;
c. Tiga buah saku, satu di kiri atas, dua buah kanan dan kiri;
d. Jas dan rok dengan warna sama;
e. Kancing lima buah;
f. Rok 15 cm dibawah lutut; dan
g. Wanita berjilbab rok sebatas tumit.
3. PSH untuk wanita hamil menyesuaikan.

Bagian Ketujuh

Pakaian Sipil Resmi

Pasal 20

18
PSR sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf h, terdiri dari:

1. PSR Pria :
a. Jas lengan panjang dan celana panjang warna sama;

b. Leher berdiri dan terbuka;

c. Tiga saku, satu atas kiri dan dua bawah kanan dan kiri; dan

d. Kancing lima buah.

2. PSR Wanita :
a. Jas lengan panjang dan rok 15 cm di bawah lutut warna

sama;

b. Leher berdiri dan terbuka;

c. Tiga saku, satu atas kiri dan dua bawah kanan dan kiri; dan

d. Kancing lima buah.

3. PSR wanita berjilbab dan hamil menyesuaikan.

Bagian Kedelapan

Pakaian Sipil Lengkap

Pasal 22

PSL sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf g, di lingkungan

Kementerian Dalam Negeri terdiri dari :

1. PSL pria :
a. Jas warna gelap;

b. Celana panjang warna sama; dan

c. Kemeja dengan dasi.

2. PSL wanita :
a. Jas warna gelap;

b. Rok 15 cm di bawah lutut warna sama; dan

c. Kemeja dengan dasi

3. PSL wanita berjilbab dan hamil menyesuaikan.

Pasal 23

19
PSL di lingkungan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan

digunakan pada acara-acara resmi seperti pelantikan pejabat, acara

resmi kenegaraan, dan bepergian resmi ke luar negeri.

1. PSL Pria dengan ketentuan :


a. Jas warna gelap;
b. Celana panjang dengan warna sama dengan jas;
c. Kemeja dengan dasi.
2. PSL Wanita dengan ketentuan :
a. Jas warna gelap;
b. Rok 15 cm dibawah lutut warnanya sama dengan jas;
c. Berjilbab rok sampai tumit warnanya sama dengan jas; dan
d. Kemeja dengan dasi.
3. PSL untuk wanita hamil menyesuaikan.

Bagian Kesembilan

Pakaian Dinas Upacara

Pasal 24

PDU Camat dan Lurah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf

g, terdiri dari :

1. PDU Camat dan Lurah Pria:


a. Kemeja warna putih, dasi warna hitam polos dan jas warna

putih dengan kancing warna kuning emas;

b. Celana panjang warna putih; dan

c. Kaos kaki dan sepatu kulit, semua berwarna hitam;

d. Ikat pinggang nilon berlambang Garuda, tanda pangkat,

tanda jabatan, dan topi upacara.

2. PDU Camat dan Lurah Wanita :


a. Kemeja warna putih, dasi warna hitam polos dan jas warna

putih dengan kancing warna kuning emas;

b. Rok warna putih 15 cm di bawah lutut; dan

c. Sepatu fantovel warna hitam;

d. Tanda pangkat, tanda jabatan, dan topi upacara.

3. PDU Camat dan Lurah Wanita berjilbab dan hamil

menyesuaikan.

Pasal 25

20
PDU di lingkungan Satuan polisi Pamong praja terdiri atas:

1. PDU I digunakan oleh pejabat struktural Polisi Pamong Praja

pada saat menghadiri upacara yang bersifat Nasional.

2. PDU II digunakan oleh Pejabat struktural Polisi Pamong Praja

pada saat menghadiri upacara, peresmian, pelantikan, HUT

dinas, kantor dan instansi lainnya.

Pasal 26

2. PDU I pria, terdiri atas :


a. Baju lengan panjang warna khaki tua kehijau-hijauan

terdiri atas :
1. Kerah baju model jas;
2. Berkancing 4 (empat) buah pada bagian tengah baju;
3. Berlidah bahu yang masing-masing berkancing 1

(satu) buah;
4. Memiliki 2 (dua) buah saku tertutup pada bagian

dada yang dilengkapi dengan kancing penutup

sakunya;
5. Memiliki 2 (dua) buah saku tertutup pada bagian

pinggang yang dilengkapi dengan kancing penutup

sakunya;
6. Baju tidak dimasukan ke dalam celana;
7. Seluruh kancing baju adalah kancing besar berlogo

Polisi Pamong Praja yang terbuat dari bahan

kuningan.
b. Celana panjang warna khaki tua kehijau-hijauan terdiri

atas :
1. Saku samping terbuka 2 (dua) buah;

2. Saku belakang tertutup 2 (dua) buah dilengkapi

dengan kancing penutup sakunya; dan

3. Celana tanpa rampel/lipatan.

c. Kemeja putih;
d. Dasi berwarna hitam;
e. Ikat pinggang nilon, kepala ikat pinggang berlogo lambang

Polisi Pamong Praja;


f. Kaos kaki warna hitam polos;
g. Sepatu kulit/Sepatu PDU berwarna hitam, bertali atau

21
tanpa tali;
h. Atribut.
3. PDU I untuk Wanita terdiri atas :
a. Baju lengan panjang warna khaki tua kehijau-hijauan,

terdiri atas :
1. Kerah baju model jas;

2. Kancing 4 (empat) buah pada bagian tengah baju;

3. Berlidah bahu yang masing-masing berkancing 1

(satu) buah;

4. Saku tertutup pada bagian dada 2 (dua) buah yang

dilengkapi dengan kancing penutup sakunya;

5. Saku tertutup pada bagian pinggang 2 (dua) buah

yang dilengkapi dengan kancing penutup sakunya;

6. Baju tidak dimasukkan ke dalam celana;

7. Seluruh kancing baju adalah kancing besar berlogo

Polisi Pamong Praja yang terbuat dari bahan

kuningan;

8. Ikat pinggang nilon, kepala ikat pinggang berlogo

lambang Polisi Pamong Praja.

b. Celana panjang warna khaki tua kehijau-hijauan terdiri

atas :
1. Mempunyai 2 (dua) buah saku samping terbuka;

2. Mempunyai 2 (dua) buah saku belakang tertutup

dilengkapi dengan kancing penutup sakunya; dan

3. Celana tanpa rampel/ lipatan.

c. Kemeja putih;
d. Dasi berwarna hitam;
e. Kaos kaki warna hitam polos;
f. Bagi yang memakai jilbab, warna jilbab khaki tua

kehijau-hijauan;
g. Sepatu kulit/ Sepatu PDU berwarna hitam, bertali atau

tanpa tali; dan


h. Atribut.
3. PDU II untuk Pria terdiri atas :
a. Baju lengan pendek warna khaki tua kehijau-hijauan,

terdiri atas :
1. Kerah baju model berdiri;

2. Berkancing 4 (empat) buah pada bagian tengah baju;

22
3. Berlidah bahu masing-masing berkancing 1 (satu)

buah;

4. Saku tertutup pada bagian dada 2 (dua) buah yang

dilengkapi dengan kancing penutup sakunya;

5. Saku tertutup pada bagian pinggang 2 (dua) buah

yang dilengkapi dengan kancing penutup sakunya;

6. Baju tidak dimasukan ke dalam celana;

7. Seluruh kancing baju adalah kancing besar berlogo

Polisi Pamong Praja yang terbuat dari bahan

kuningan; dan

8. Memakai ban pinggang luar warna khaki tua kehijau-

hijauan.

b. Celana panjang warna khaki tua kehijau-hijauan terdiri

atas :
1. Mempunyai 2 (dua) buah saku samping terbuka;

2. Mempunyai 2 (dua) buah saku belakang tertutup

dilengkapi dengan kancing penutup sakunya; dan

3. Celana tanpa rampel/ lipatan.

c. Kaos oblong warna khaki tua kehijau - hijauan;

d. Kaos kaki warna hitam polos;

e. Ikat pinggang nilon, kepala ikat pinggang berlogo lambang

Polisi Pamong Praja;

f. Sepatu kulit/sepatu dinas berwarna hitam, bertali atau

tanpa tali; dan

g. Atribut.
4. PDU II untuk wanita terdiri atas:
a. Baju lengan panjang warna khaki tua kehijau-hijauan,

terdiri atas :
1. Kerah baju model berdiri;

2. Kancing besar 4 (empat) buah pada bagian tengah

baju;

3. Berlidah bahu masing-masing berkancing 1 (satu)

buah;

4. Saku tertutup pada bagian dada 2 (dua) buah dengan

kancing penutup sakunya;

23
5. Saku tertutup pada bagian pinggang 2 (dua) buah

dengan kancing penutup sakunya baju tidak

dimasukan kedalam celana;

6. Seluruh kancing baju adalah kancing besar berlogo

Polisi Pamong Praja yang terbuat dari bahan

kuningan;

7. Ikat pinggang nilon, kepala ikat pinggang berlogo

lambang Polisi Pamong Praja.

8. Memakai ban pinggang luar warna khaki tua kehijau-

hijauan.

b. Rok warna khaki tua kehijau-hijauan terdiri atas :


1. Mempunyai 2 (dua) buah saku samping terbuka;

2. Panjang rok sejajar lutut; dan

3. Celana tanpa rampel/ lipatan.

c. Kaos oblong warna khaki tua kehijau - hijauan;

d. Kaos kaki warna hitam polos;

e. Sepatu kulit/sepatu dinas berwarna hitam, bertali atau

tanpa tali; dan

f. Atribut.

Bagian Kesepuluh

Pakaian Dinas Khusus

Pasal 27

1. PDK terdiri atas :


a. Pakaian Polisi Hutan;
b. Pakaian Satuan Polisi Hutan Reaksi Cepat (SPORC);
c. Pakaian Manggala Agni; dan
d. Pakaian Penyuluh Kehutanan.
2. Pakaian Polisi Hutan, Pakaian Satuan Polisi Hutan Reaksi Cepat

(SPORC), Pakaian Manggala Agni, dan Pakaian Penyuluh

Kehutanan diatur dengan peraturan perundang-undangan.

3. PDK sebagaimana dimaksud pada Pasal 3 ayat (2) huruf d terdiri

atas:

a. Pakaian Polisi Hutan;

b. Pakaian Satuan Polisi Hutan Reaksi Cepat (SPORC);


24
c. Pakaian Manggala Agni; dan

d. Pakaian Penyuluh Kehutanan.

Bagian Kesebelas

Pakaian Perlidungan Masyarakat

Pasal 28

Pakaian Perlindungan Masyarakat sebagaimana dimaksud dalam

pasal 2 huruf h, terdiri dari :

1. Pakaian Linmas Pria :


a. Topi Linmas;
b. Kemeja lengan pendek berlidah bahu warna hijau dengan

dua saku di atas bagian kanan dan kiri;


c. Celana panjang warna hijau;
d. Atribut pakaian dinas; dan
e. Ikat pinggang nilon berlambang KORPRI, kaos kaki dan

sepatu pantovel warna hitam.


2. Pakaian Linmas Wanita :
a. Topi Linmas;

b. Baju lengan pendek, berlidah bahu, 2(dua) saku di atas

bagian kanan dan kiri warna hijau;

c. Rok 15 cm di bawah lutut warna hijau; dan

d. Atribut pakaian dinas;

e. Sepatu pantovel warna hitam.

3. Pakaian Linmas untuk wanita berjilbab dan hamil

menyesuaikan.

Bagian Keduabelas

Pakaian KORPRI

Pasal 29

25
Pakaian KORPRI sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 huruf i,

terdiri dari :

1. Pakaian KORPRI Pria :


a. Untuk eselon III.a ke atas memakai peci nasional;
b. Untuk eselon III.b sampai dengan jajaran staf menggunakan

topi KORPRI;
c. Baju KORPRI;
d. Celana panjang warna biru dongker;
e. Ikat pinggang nilon KORPRI, kaos kaki dan sepatu pantovel

warna hitam;
2. Pakaian KORPRI Wanita :
a. Untuk semua eselon menggunakan topi KORPRI;

b. Baju KORPRI;

c. Rok 15 cm di bawah lutut warna biru dongker; dan

d. Sepatu pantovel warna hitam.

3. Pakaian KORPRI untuk wanita berjilbab tetap pakaian KORPRI,

namun jilbab menyesuaikan.

4. Pakaian KORPRI untuk wanita hamil menyesuaikan.

Pasal 30

1. Pengaturan Pakaian Dinas Kedaerahan didasarkan bermotif dan

ciri khas daerah yang akan diatur lebih lanjut dengan

Keputusan Bupati.

2. Pengaturan dan penggunaan pakaian dinas bagi pegawai honorer

dan tenaga harian lepas dipersamakan dengan pengaturan dan

penggunaan pakaian dinas pegawai negeri sipil non eselon.

BAB III

ATRIBUT DAN KELENGKAPAN PAKAIAN DINAS

Bagian Kesatu

Jenis Atribut Pakaian Dinas Di Lingkungan Kementerian Dalam

Negeri

Pasal 31

26
Atribut Pakaian Dinas terdiri dari:

1. Tutup Kepala;

2. Tanda Pangkat;

3. Tanda Jabatan;

4. Lencana KORPRI;

5. Tanda Jasa;

6. Papan Nama;

7. Nama Departemen Dalam Negeri dan Nama Pemerintah

Kabupaten Samosir;

8. Lambang Daerah Kabupaten Samosir; dan

9. Tanda Pengenal.

Pasal 32

Tutup Kepala sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 huruf a terdiri

dari :
1. Peci Nasional;

2. Topi KORPRI;

3. Topi Upacara terbuat dari bahan dasar kain warna hitam;

4. Mutz terbuat dari bahan dasar kain warna khaki; dan

5. Topi Lapangan.

Pasal 33

1. Tanda Pangkat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 31 huruf b

menunjukkan tingkat dalam status selaku Camat dan Lurah.

2. Tanda pangkat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari:

a. Tanda Pangkat Harian yang terbuat dari bahan dasar kain

dan logam, warna kuning emas; dan

b. Tanda Pangkat Upacara yang terbuat dari bahan dasar kain

dan logam.

3. Tanda Pangkat dipakai di atas bahu kiri dan kanan.

Pasal 34

27
1. Tanda Jabatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 huruf c

menunjukkan jabatan selaku Camat dan Lurah.

2. Tanda Jabatan terbuat dari bahan dasar logam.

3. Tanda Jabatan dipakai di dada sebelah kanan.

Pasal 35

1. Lencana KORPRI sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 huruf

d dipakai pada semua jenis pakaian dinas.

2. Lencana KORPRI sebagaimana dimaksud pada ayat (1) untuk

PDH dan PDU terbuat dari bahan logam warna kuning emas dan

untuk PDL terbuat dari bahan kain bordir warna kuning emas.

3. Lencana KORPRI dipakai di dada sebelah kiri.

Pasal 36

1. Tanda Jasa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 huruf e

merupakan atribut kehormatan karena jasa dan pengabdiannya

kepada bangsa dan negara.

2. Tanda jasa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari:

a. Pita Tanda Jasa;


b. Bintang Tanda Jasa.

3. Tanda Jasa dan Bintang Tanda Jasa dipakai di dada sebelah kiri

di atas saku, jaraknya disesuaikan dengan jumlah Tanda Jasa

dan Bintang Tanda Jasa.

Pasal 37

1. Papan nama/ Badge Name menunjukkan nama seseorang yang

dipakai pada dada kanan 1 cm di atas saku.

2. Papan nama/Badge Name sebagaimana dimaksud pada ayat (1),

terdiri dari bahan dasar ebonit/plastik, warna dasar hitam,

tulisan warna putih dengan ukuran yang akan ditentukan

kemudian dengan Keputusan Bupati Samosir.

28
3. Bahan dasar Papan Nama berupa kain dengan jahitan bordir,

tertulis nama pegawai yang bersangkutan digunakan untuk

PDL.

Pasal 38

1. Nama Pemerintah Kabupaten Samosir sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 14 huruf g menunjukkan tempat kerja.

2. Nama Departemen Dalam Negeri dipakai oleh semua Pegawai

Negeri Sipil di lingkungan Departemen Dalam Negeri.

3. Nama Departemen Dalam Negeri ditempatkan di lengan sebelah

kanan 2 cm di bawah lidah bahu.

4. Nama Pemerintah Kabupaten Samosir ditempatkan di lengan

sebelah kiri 2 cm, di bawah lidah bahu.

5. Bahan dasar Nama Departemen Dalam Negeri berupa kain

dengan jahitan bordir, tertulis DEPARTEMEN DALAM NEGERI.


6. Bahan dasar Nama Pemerintah Kabupaten Samosir berupa kain

dengan jahitan bordir, tertulis PEMERINTAH KABUPATEN

SAMOSIR.

Pasal 39

1. Lambang Daerah Kabupaten Samosir sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 14 huruf h menggambarkan landasan filosofis

daerah dan semangat pengabdian serta ciri khas Daerah

KabupatenSamosir.

2. Lambang Daerah Kabupaten Samosir bagi Pegawai Negeri Sipil

Pemerintah Kabupaten Samosir ditempatkan di lengan sebelah

kiri 2 cm di bawah nama Pemerintah Kabupaten Samosir.

3. Bahan dasar Lambang Departemen Dalam Negeri dan Lambang

Daerah Kabupaten Samosir berupa kain yang digambar dan

ditulis dengan jahitan bordir yang bentuk, warna dan

ukurannya sesuai ketentuan yang telah ditetapkan.

Pasal 40

29
1. Tanda Pengenal Pegawai sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13

huruf j untuk mengetahui identitas seorang pegawai.

2. Tanda Pengenal Pegawai dipakai oleh pegawai dalam

menjalankan tugas.

3. Tanda Pengenal Pegawai sebagaimana dimaksud ayat (1)

dipasang pada kantong/saku baju sebelah kiri di bawah

lencana KORPRI.

Pasal 41

1. Tanda Pengenal Pegawai terbuat dari bahan dasar kertas

dibungkus laminating plastik.

2. Bentuk Tanda Pengenal Pegawai empat persegi panjang dengan

ukuran :

a. Kertas sebagai dasar tulisan tanda pengenal dan pas foto

dengan ukuran panjang 8,5 cm dan lebar 4,5 cm; dan

b. Plastik laminating dengan ukuran panjang 9,2 cm dan lebar

6,3 cm.

Pasal 42

Tanda Pengenal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23 terdiri dari :

1. Bagian depan :

a. Foto pegawai dengan memakai Pakaian Dinas Harian;

b. Lambang Daerah;

c. Nama Pemerintah Daerah; dan

d. Nama Komponen atau Unit Organisasi.

2. Bagian Belakang:

a. Nama Pegawai;

b. Nomor Induk Pegawai (NIP);

c. Eselon Jabatan Struktural atau Nama Jabatan Fungsional;

d. Golongan Darah;

e. Alamat Kantor;

f. Tanggal dikeluarkan;

g. Pejabat yang mengeluarkan;

h. Tanda tangan pejabat yang mengeluarkan; dan

i. Nama Jelas pejabat yang mengeluarkan.


30
Pasal 43

1. Warna dasar foto pegawai sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24

didasarkan pada jabatan yang dijabat oleh pegawai.

2. Warna dasar sebagaimana dimaksud ayat (1) terdiri dari :

a. warna coklat untuk pejabat eselon I;

b. warna merah untuk pejabat eselon II;

c. warna biru untuk pejabat eselon III;

d. warna hijau untuk pejabat eselon IV;

e. warna kuning untuk pejabat eselon V;

f. warna orange untuk pegawai non eselon; dan

g. warna abu-abu untuk pegawai/pejabat fungsional.

Bagian Kedua

Jenis Atribut Pakaian Dinas Di Lingkungan Satuan Polisi

Pamong Praja

Pasal 44

Atribut Pakaian Dinas Satpol PP terdiri atas :

1. Tanda pangkat;

2. Tanda jabatan;

3. Papan nama;

4. Tulisan Polisi Pamong Praja;

5. Lencana KORPRI;

6. Monogram Polisi Pamong Praja;

7. Lencana kewenangan Polisi Pamong Praja;

8. Tulisan Kementerian Dalam Negeri dan Badge Satpol PP;

9. Tulisan dan Badge Pemerintah Daerah;

10. Emblem Polisi Pamong Praja;

11. Tanda pengenal ID;

12. Tanda kemahiran;

13. Sepatu PDU, PDH, PDL I, PDL II, PDPP dan PDPTI; dan
31
14. Tongkat Komando.

Bagian Ketiga

Jenis Atribut Pakaian Dinas Di Lingkungan Kementerian

Kesehatan

Pasal 45

1. Kelengkapan PDH berupa topi dibedakan untuk Menteri,

Wakil Menteri, pejabat eselon I, pejabat eselon II, dan

pejabat eselon III/IV/staf.


2. Kelengkapan PDH berupa topi sebagaimana dimaksud pada

ayat (1), harus dipergunakan pada setiap kegiatan upacara yang

diadakan oleh Kementerian Kesehatan dan pada saat kunjungan

lapangan.
3. Spesifikasi model dan warna topi sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian

tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.

Pasal 46

1. Kelengkapan PDH berupa pin Bakti Husada, tanda pengenal dan

tanda jabatan, harus disematkan pada baju PDH yang

dikenakan.
2. Tanda pengenal sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus

mencantumkan:

a. singkatan nama unit organisasi dan jabatan; dan

b. tanda tangan pejabat yang berwenang.

3. Singkatan nama unit organisasi sebagaimana dimaksud pada

ayat (2) huruf a harus sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan.
4. Pencantuman tanda tangan pejabat yang berwenang

sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b harus memenuhi

ketentuan:

32
a. tanda pengenal bagi pejabat eselon I dan II

ditandatangani oleh pejabat eselon I unit utama yang

bersangkutan; dan

b. tanda pengenal bagi pejabat eselon III, IV dan staf

ditandatangani oleh sekretaris unit utama dan/atau

kepala satuan kerja yang bersangkutan.

5. Spesifikasi model dan warna pin Bakti Husada, tanda

pengenal, dan tanda jabatan sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian

tidak terpisahkan dari Peraturan Ini.

Pasal 47

1. Kantor Kesehatan Pelabuhan dan Rumah Sakit

dapat menambahkan kelengkapan PDH .


2. Kantor Kesehatan Pelabuhan dapat

menambahkan kelengkapan PDH sebagaimana dimaksud pada


ayat (1) berupa logo dan lokasi unit kerja.
3. Rumah Sakit dapat menambahkan

kelengkapan PDH sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berupa

logo dan nama rumah sakit.


4. Spesifikasi model dan warna kelengkapan PDH

sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan (3) diatur oleh masing-

masing unit kerja.

Bagian Keempat

Jenis Atribut Pakaian Dinas Di Lingkungan Kementerian

Lingkungan Hidup dan Kehutanan

Pasal 48

1. Papan nama bahan ebonit/plastik warna hitam dengan tulisan

putih dan disematkan pada dada sebelah kanan diatas saku

tempel;
2. Lambang Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan pada

lengan kiri atas;

33
3. Lambang Unit Eselon I atau lambang Daerah atau lambang

BUMN pada lengan kanan atas;


4. Tanda pengenal, atau nama Satuan Kerja Perangkat Daerah,

atau nama BUMN pada dada sebelah kiri diatas saku tempel;
5. Ikat pinggang warna hitam; dan
6. Sepatu kulit warna hitam.

Bagian Kelima

Jenis Atribut Pakaian Dinas Di Lingkungan Badan Nasional

Penanggulangan Bencana

Pasal 49

Atribut terdiri dari:

1. Logo BNPB;
2. Petaka BNPB;
3. Bendara Jabatan dan Tanda Jabatan;
4. Tanda Kepangkatan;
5. Brevet Penanggulangan Bencana.

Bagian Keenam

Jenis Atribut Pakaian Dinas Di Lingkungan Kementerian

Perhubungan

Pasal 50

Atribut terdiri dari :

1. Tanda unit organisasi pusat Kementerian Perhubungan;


2. Bagde logo Perhubungan;
3. Tanda unit kerja ditulis lengkap tidak disingkat, dan dapat

dilengkapi dengan bagde unit kerja;


4. Nama pegawai dibordir di baju atau rompi;
5. Lencana lambang Kementerian Perhubungan;
6. Ikat pinggang dengan kepala ikat pinggang 9gesper) kuning

bergambar lambang Kementerian Perhubungan;


7. Tanda jabatan;
8. Tanda pengenal pegawai (ID Card)
9. Tanda Kehormatan;
10. Lencana kehalian dan/atau lencana kecakapan;

34
11. Tanda pangkat dan pembeda golongan untuk kegiatan

harian, lapangan dan upacara;


12. Topi mud untuk kegiatan harian.

Bagian Ketujuh

Jenis Atribut Pakaian Dinas Di Lingkungan Kementerian

Pertanian

Pasal 51

Atribut terdiri dari:

1. Logo Kementerian Pertanian


a. Bentuk dan warna logo kementerian pertanian adalah

sebagaimana yang dimaksud dalam surat keputusan

Menteri Pertanian nomor 206/Kpts/Um/3/1978;


b. Logo Kementerian Pertanian disematkan pada lengan

sebelah kiri, 2 (dua) cm di bawah tulisan Kementan.


2. Tulisan Kementan
a. Tulisan Kementan berwarna hitam membentuk lengkungan

(busur) dengan warna dasar kuning dengan jahitan bordir;


b. Disematkan pada lengan sebelah kiri, 3 (tiga) cm di bawah

ujung pangkal bahu/pundak kiri.


3. Nama unit kerja eselon I
a. Sekretariat jendral disingkat setjen;
b. Inspektorat jendral disingkat Itjen;
c. Direktorat Jendral Prasana dan Sarana Pertanian disingkat

Ditjen PSP;
d. Direktorat Jendral Tanamann Pangan disingkat Ditjen TP
e. Direktorat Jendral Hortikultura disingkat Ditjenhorti;
f. Direktorat jendral Perkebunan disingkat Ditjenbun;
g. Direktorat Jendral Peternakan dan Kesehatan Hewan

disingkat Ditjen PKH;


h. Direktorat Jendral Pengolahan dan Pemasaran Hasil

Pertanian disingkat Ditjen PPHP;


i. Badan penelitian dan pengembangan pertanian disingkat

Balitbangtan;
j. Badan Penyuluhan dan pengembangan Sumberdaya

Manusia Pertanian disingkat BPPSDMP;


k. Badan Karantina pertanian disingkat Barantan.
4. Lencana Korpri

35
Lencana Korpri disematkan pada dada sebelah kiri 3 (tiga) cm di

atas saku kantong kiri.

BAB IV

TERTIB PENGGUNAAN PAKAIAN DINAS DAN PEMAKAIAN

ATRIBUT

Bagian Kesatu

Tertib Penggunaan Pakaian Dinas di Lingkungan Kementerian

Dalam Negeri

Pasal 52

(1) Pakaian Perlindungan Masyarakat digunakan pada setiap Hari

Senin.

(2) PDH digunakan pada Hari Selasa sampai dengan Hari Jumat.

(3) Pakaian KORPRI digunakan pada tanggal 17 setiap bulannya,

pada hari-hari besar nasional dan atau pada hari-hari yang

ditentukan.

(4) PDL digunakan pada saat melaksanakan tugas operasional dan

atau lapangan, dengan pengecualian untuk eselon II diberikan

kebebasan warna dinas (warna baju dan celana sama) tanpa

mengabaikan bentuk PDL yang telah ditentukan.

(5) PDU Camat dan Lurah digunakan pada saat upacara hari besar

nasional dan pada saat pelantikan dan atau pada hari-hari yang

ditentukan.

(6) PSR digunakan pada saat kegiatan upacara yang bukan upacara

kenegaraan, menerima tamu dan atau pada kegiatan yang akan

ditentukan.

(7) PSH digunakan pada saat menghadiri undangan dan atau pada

kegiatan yang akan ditentukan.

(8) PSL digunakan pada saat menghadiri kegiatan sosial

kemasyarakatan, kunjungan ke luar negeri, resepsi kenegaraan

dan atau pada kegiatan yang akan ditentukan.

36
(9) Pakaian bermotif kedaerahan dipakai pada hari-hari yang

ditentukan.

Pasal 53

(1) Atribut PDH di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Samosir

terdiri dari nama Departemen Dalam Negeri, nama Pemerintah

Kabupaten Samosir dan Lambang Daerah Kabupaten Samosir,

Lencana KORPRI, papan nama dan tanda pengenal.

(2) Atribut PDL terdiri atas nama Pemerintah Kabupaten Samosir

dan Lambang Daerah Kabupaten Samosir, papan nama, Lencana

KORPRI dan tanda pengenal.

(3) Atribut PDH Camat dan Lurah terdiri atas nama dan Lambang

Daerah Kabupaten, Lencana KORPRI, papan nama, tanda

pengenal, peci atau mutz, tanda jabatan, tanda pangkat harian

dan pita tanda jasa.

(4) Atribut PSH terdiri atas papan nama, Lencana KORPRI dan

tanda pengenal.

(5) Atribut PSR hanya papan nama.

(6) PSL tidak memakai atribut.

(7) Atribut PDU Camat dan Lurah terdiri atas Lencana KORPRI,

papan nama, topi upacara, tanda jabatan, tanda pangkat

upacara dan bintang tanda jasa.

(8) Atribut Perlindungan Masyarakat terdiri dari nama Pemerintah

Kabupaten Samosir dan lambang daerah Kabupaten Samosir,

nama perlindungan masyarakat (Linmas) dan atau pertahanan

sipil (Hansip), papan nama, Lencana KORPRI dan tanda

pengenal.

(9) Atribut KORPRI terdiri dari papan nama, Lencana KORPRI dan

tanda pengenal.

Pasal 54

Pemakaian, penempatan logo dan nama Satuan Kerja Perangkat

Daerah diatur lebih lanjut dengan Peraturan Bupati dengan

memperhatikan estetika.
37
Bagian Kedua

Tertib Penggunaan Pakaian Dinas di Lingkungan Satuan Polisi

Pamong Praja

Pasal 55

Tidak ada ketentuan mengenai hari pemakaian pakaian dinas

Pemakaian pakaian satpol pp pada jabatan tertentu

1. Menteri Dalam Negeri sebagai pembina umum Satpol PP beserta


jajarannya, Gubernur dan Bupati/Walikota sebagai pembina
teknis operasional Satpol PP di daerah beserta jajarannya dapat
menggunakan pakaian dinas dan atribut Satpol PP pada saat:
a. Hari ulang tahun Satpol PP;
b. Hari besar nasional;
c. Rapat;
d. Apel besar; dan
e. Melaksanakan tugas pembinaan terhadap aparat Satpol PP.
2. Kasi Ketenteraman dan Ketertiban Umum di Kecamatan karena
jabatannya ex-officio sebagai Kepala Satuan Polisi Pamong Praja
di Kecamatan beserta jajarannya dapat menggunakan Pakaian
Dinas Satpol PP pada saat :
a. Hari ulang tahun Satpol PP;
b. Hari besar nasional;
c.Rapat;
d. Apel besar; dan
e.Melaksanakan tugas operasional Satpol PP.

Bagian Ketiga

Tertib Penggunaan Pakaian Dinas di Lingkungan Kementerian

Kesehatan

Pasal 56

1. PDH dikenakan pada setiap hari Senin dan Kamis.


2. PDH sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas:

a. baju berwarna coklat muda dan rok/celana berwarna

hijau tua untuk hari Senin;

38
b. baju berwarna putih dan rok/celana berwarna biru tua

untuk hari Kamis.

Bagian Keempat

Tertib Penggunaan Pakaian Dinas di Lingkungan Kementerian

Lingkungan Hidup dan Kehutanan

Pasal 57

1. PDH digunakan untuk melaksanakan tugas sehari-hari pada

setiap hari senin sampai kamis, serta pada upacara tertentu.

Bagian Kelima

Tertib Penggunaan Pakaian Dinas di Lingkungan Badan Nasional

Penanggulangan Bencana

Pasal 58

1. PDH lengan panjang dipakai pada hari Senin;


2. PDH lengan pendek dipakai pada hari Kamis;
3. PDL dipakai pada saat bertugas di lapangan berdasarkan hari

kalender;
4. Pakaian Korps Pegawai Republik Indonesia dipakai pada hari

besar nasional;
5. Pakaian Batik dipakai pada hari Selasa, hari Jumat dan hari

Batik Nasional;
6. Kaos kerja lapangan dipakai pada saat bertugas di lapangan

berdasarkan hari kalender; dan


7. Rompi dipakai pada saat bertugas di lapangan berdasarkan hari

kalender.

Bagian Keenam

Tertib Penggunaan Pakaian Dinas di Lingkungan Kementerian

Perhubungan

39
Pasal 59

tidak ditentukan jawdal pemakaian PDH di Permenhub. 19 tahun

2015

Bagian Ketujuh

Tertib Penggunaan Pakaian Dinas di Lingkungan Kementerian

Pertanian

Pasal 60

Pemakaian seragam kerja di Lingkugan kementerian pertanian

adalah:

1. PDH dipakai pada hari Senin dan Kamis;


2. Pakaian bebas rapi dan sopan dipakai pada hari Selasa dan

Rabu;
3. Pakaian motif batik nusantara dipakai pada hari Jumat.

BAB V

PEMBINAAN DAN PENGAWASAN

Pasal 61

1. Pembinaan dan Pengawasan terhadap tertib penggunaan pakaian

dinas di Kabupaten Samosir dilakukan oleh Bupati.

2. Bupati melalui Keputusan Bupati dapat menunjuk satuan kerja

perangkat daerah atau unit kerja yang karena tugas pokok

fungsinya di bidang ketatalaksanaan untuk melaksanakan teknis

pembinaan dan pengawasan penggunaan pakaian dinas.

BAB VI

KETENTUAN LAIN-LAIN

Pasal 62

1. Dengan ditetapkannya Peraturan Bupati ini, maka pengaturan

pakaian dinas pada Peraturan Bupati Nomor 39 Tahun 2009

40
tentang Perubahan Atas Peraturan Bupati Samosir Nomor 47

Tahun 2008 tentang Pakaian Dinas Pegawai Negeri Sipil di

Lingkungan Pemerintah Kabupaten Samosir dinyatakan tidak

berlaku lagi.

BAB VII

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 63

1. Dengan berlakunya Peraturan Bupati ini maka segala ketentuan

tentang pakaian dinas dinyatakan tidak berlaku lagi.

2. Hal hal lain yang belum diatur dalam Peraturan Bupati ini

sepanjang mengenai pelaksanaanya akan diatur kemudian

dengan Keputusan Bupati.

Pasal 64

Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan

pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam

Berita Daerah Kabupaten Samosir.

Ditetapkan di Pangururan

pada tanggal, 2016

Pj. BUPATI SAMOSIR,

ANTHONI SIAHAAN, SE, ATD, MT

41
Lampiran I PERATURAN BUPATI NOMOR TAHUN 2016

TANGGAL : 2016

TENTANG : PAKAIAN DINAS PEGAWAI NEGER SIPIL DI

LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN

SAMOSIR

BENTUK/MODEL PAKAIAN DINAS PEMERINTAH KABUPATEN SAMOSIR

A. PAKAIAN DINAS HARIAN

Berdasarkan lampiran peraturan menteri

42
B. JADWAL PENGGUNAAN PAKAIAN DINAS PEGAWAI NEGERI

SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN SAMOSIR.

INSTANSI
DEPARTEME
HARI SATPOL KEMENK KEMENLH- KEMENH KEMENT
N DALAM BNPB
PP ES K UB AN
NEGERI
SENIN Linmas PDH PDH PDH PDH
Lenga
n
panjan
g
SELA PDH Khaki PDH PDH Batik Pakaian
SA Bebas
Rapi dan
Sopan
RABU PDH Khaki PDH PDH Tidak Pakaian
tidak tidak
ditent Bebas
ditentuk ditentuka
ukan Rapi dan
an n
Sopan
KAMI PDH Kemeja PDH PDH PDH PDH
S Putih Lenga
n
Pende
k
JUMA PDH Tidak Tidak Batik Batik
T Batik/tenun/ ditentuk ditentukan
pakaian an
khas daerah

43

Anda mungkin juga menyukai