BY Dede Gantini
LATAR BELAKANG
A. Kolaborasi
1. Bekerjasama dengan preceptee di semua tahapan preceptorship
2. Menetapkan dan memelihara kemitraan kolaboratif dengan penasihat jurusan/
manager dan mitra lainnya, yang sesuai (misalnya, rekan-rekan, kolega, profesi
lainnya ataupun dengan, klien)
3. Membuat Jaringan dengan preceptors lain untuk berbagi praktik terbaik, bila
mungkin
4. Membantu preceptee untuk menafsirkan peran preceptee untuk individu, keluarga,
Forum Komunikasi dan populasi, yang sesuai
B. Atribut Pribadi
1. Menunjukkan antusiasme dan minat dalam preceptoring
2. Menampilkan minat yang tulus dalam kebutuhan belajar dan pertumbuhan
preceptee
3. Memupuk lingkungan belajar yang positif
4. Beradaptasi terhadap perubahan
5. Menunjukkan keterampilan komunikasi yang efektif dengan klien dan rekan
6. Menunjukkan keterampilan resolusi konflik yang efektif
7. Menunjukkan kesiapan dan keterbukaan untuk belajar bersama dengan preceptee
8. Menampilkan sikap menghormati keragaman preceptee (misalnya, latar belakang
pendidikan, ras, budaya)
9. Terintegrasi preceptee ke dalam organisasi sosial budaya
10. Memiliki kepercayaan diri dan kesabaran
11. Mengakui keterbatasan pribadi dan berkonsultasi dengan orang lain, yang sesuai
C. Fasilitasi Belajar
1. Menilai kebutuhan belajar klinis preceptee bekerja sama dengan preceptee dan dengan
penasehat Jurusan / koordinator program:
a. Ulasan kompetensi inti menurut domain atau tujuan program dan tingkat praktek
(yaitu, praktik, pendidikan, administrasi), standar praktik, lahan praktik (misalnya,
unit rumah sakit, Klinik khusus, masyarakat, lingkungan pendidikan).
b. Membahas hasil belajar yang diharapkan berdasarkan kompetensi inti
c. Ulasan pengalaman masa lalu dari preceptee sehubungan dengan pengetahuan dan
keterampilan untuk memperoleh pemahaman tentang kekuatan, area untuk
pertumbuhan dan pembelajaran yang spesifik kebutuhan dalam pengaturan
praktek
d. Mengidentifikasi potensi dan peluang pembelajaran / tugas-praktek yang tersedia
yang akan cocok untuk pertumbuhan dan kebutuhan belajar
e. Membantu preceptee untuk mengembangkan hasil belajar individual, sesuai
dengan pedoman yang tersedia:
i. spesifik
ii. terukur dan dapat diamati
iii. dicapai dalam waktu dan sumber daya yang tersedia selama preceptorship
iv. relevan dengan preceptee dan lahan praktik
v. jadwal diidentifikasi dengan jelas (misalnya, harian, mingguan, lainnya).
2. Rencana kegiatan belajar klinis bekerjasama dengan preceptee dan dengan Koordinator
Jurusan / Program:
a. Membimbing preceptee untuk mencari berbagai kegiatan belajar untuk mengatasi
setiap hasil pembelajaran dan membuat penggunaan optimal dari waktu preceptee
(misalnya, tugas praktek klinis, kegiatan pendidikan terstruktur, membaca, menulis
atau latihan komputer, komitmen kehadiran, pengalaman observasional yang
dipilih, simulasi praktek keterampilan, isu kebidanan)
b. Bila mungkin, memilih tugas/kegiatan klinis / pembelajaran berdasarkan hasil
belajar diidentifikasi dan gaya belajar preceptee
c. Bila mungkin, atur sekuens tugas klinis / kegiatan selama belajar preceptorship dari
yang sederhana sampai tingkat yang kompleks tantangan untuk mempromosikan
tingkat kemandirian, misalnya:
i. kondisi fisik (stabil untuk tidak stabil)
ii. terapi tunggal dan ganda
iii. faktor psikososial (misalnya, dinamika keluarga, bahasa, budaya,
jenis kelamin, status keuangan)
iv. beban kerja
D. Praktek Profesional
1. Praktek mandiri dan konsisten sesuai dengan kebidanan yang relevan dengan
standar yang ditetapkan oleh badan pengawas provinsi atau wilayah dan standar
Kode Etik Profesi Bidan
2. Pekerjaan dalam memenuhi standar spesialisasi/best practice baik internasional
saat nasional / kebidanan
3. Membantu preceptee untuk memperoleh pengetahuan, keterampilan dan penilaian
yang relevan dengan standar yang ditetapkan oleh badan pengawas provinsi atau
wilayah dan standar Kode Etik Profesi Bidan
4. Menjelaskan peran, hak dan tanggung jawab yang berkaitan dengan preceptorship
otoritas yang tepat (misalnya, lembaga, institusi pendidikan)
E. Pengetahuan tentang Lahan Praktik
1. Apakah Profil Lahan Praktik diketahui:
a. Misi dan filosofi
b. Pelayanan Kebidanan yang berlaku (misalnya, berpusat pada keluarga, tim
kebidanan,dll)
c. Kebijakan dan prosedur
d. Lingkungan fisik
e. Peran dan fungsi interdisipliner
f. Bentuk, dokumentasi dan mekanisme pelaporan
g. Sumber Belajar
2. Menunjukkan peran Bidan dalam tim multidisiplin
3. Ulasan pedoman dari lembaga pendidikan untuk preceptee dan pembimbing (misalnya,
harapan preceptorship, apa preceptee dapat melakukan sebelum dan selama
preceptorship)
Atribut Personal
Role Model dalam Praktek Profesional
Menumbuhkan hubungan Mentor / Mentee yang Efektif
Pembinaan proses Pertumbuhan Mentee
A. Atribut Pribadi
2. Memfasilitasi akses mentee untuk berbagai sumber daya dan kesempatan untuk
mencapai tujuan (misalnya, jurnal, ruang, kegiatan, orang, sastra, lembaga, kelompok,
komite, dana)
4. Mendorong mentee dalam proses visioning melalui pemikiran bebas, kreativitas dan
inovasi, yang relevan dengan pengaturan
5. Memfasilitasi integrasi mentee dalam organisasi profesional yang lebih besar atau di
masyarakat.
a. Berbagi jaringan profesional dengan mentee
b. Membantu mentee menavigasi sistem
c. Berbagi informasi aturan informal
d. Mempromosikan mentee dengan berkomunikasi keberhasilan mereka dalam
organisasi dan profesi
e. Investasi mengenai peluang untuk kemajuan
f. Mendorong mentee untuk terlibat dalam kegiatan kepemimpinan profesional
seperti presentasi, kemitraan, asosiasi khusus
g. Bertindak sebagai juara untuk mentee
h. Dukungan organisasi untuk mentee